ASUHAN KEPERAWA KE PERAWAT TAN PRE EKLAMSI PADA MATERNITAS DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2 : 1. Tri Retno Indah Susanti (2202011 (22020116183004) 6183004) 2. Catur Kristianto (220201 (22020116183005) 16183005) 3. Jaka Prasetya (220201161830010) 4. Muhin Steven Imbiri (22020116183012)
KONSEP IBU HAMIL •
Kehamilan adalah masa dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya janin (40 mgg atau 9 bln 7 hr) dihitung dari hari 1 haid terakhir.
Tanda2 kehamilan ada 3 : •
1. tanda2 presumtif (tdk pasti)
•
2. Tanda-tanda mungkin kehamilan
•
3. Tanda pasti ( tanda positif)
•
Perubahan fisiologis dan psikologis psikologis pada ibu i bu hamil :
1.
Perub erubah ahan an pada pada rahim ahim dan dan ut uterus erus
2.
Payuda yudara ra men meng galam alamii pertu pertumb mbuh uhan an dan dan perk perkemba embang ngan an sbg sbg persiapan saat laktasi.
3.
Sist Sistem em pen pence cerna rnaan an krn krn peng pengaru aruh h hormo hormon n este estero roge gen n shg shg pengeluaran asam lambung meningkat.
4.
men mencari tanda ke kehami amilan.
5.
Mulai me merasa ge gerak ja janin.
6.
Berm Bermim impi pi dan dan berk berkha hay yal tent tentan ang g ba bayi. yi.
Biasa disebut keracunan kehamilan/ toksemia Adalah suatu kondisi yg biasa dialami oleh setiap wanita hamil tapi tdk terjadi pd wanita yg tdk hamil. Tanda dan gejala : 1. Meningkatnya tekanan dsarah yg diikuti p kadar protein dalam urine. 2. Pembengkakan pada kaki dan tangan 3. Kenaikan BB 4. Nyeri kepala
KLASIFIKASI PRE EKLAMSI Diagnosis
Tekanan Darah
Tanda Lain
Pre-Eklamsi
Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 Protein Urin +1
Ringan
mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam/tekanan diastolic mencapai 110 mmHg.
Pre-Eklamsi
Kenaikan TD systolic 30 mmHg/lebih Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari
Sedang
atau mencapai 140 mmHg.
tangan dan muka, kenaikan kenaikan BB 1 kg tiap minggu.
Pre-Eklamsi Berat
Tekanan diastolic >110 mmHg
Protein urine positif ¾ oliguria (urine 5 gr/L) hiperefleksia,
gangguan
penglihatan,
nyeri
epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.
Bila penanganan pre eklamsi ini tidak teratasi dengan baik, maka akan menimbulkan eklamsi Tanda dan gejala : mengalami kejang atau koma pada ante, intra dan post partum.
•
Patofisiologi preeklamsia/eklamsia
1.
Pada pre Pada preekl eklamp ampsia sia,, volum volume e plas plasma ma yang yang bereda beredarr menur menurun, un, sehing sehingga ga ter terjad jadii hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal.
2.
Perub Perubaha ahan n ini memb membuat uat perfu perfusi si orga organ n mate matern rnal al menur menurun un,, term termasu asuk k perfu perfusi si ke ke unit janin-uteroplasenta.
3.
Vasospa asospasme sme siklik siklik lebih lebih lanjut lanjut menuru menurunk nkan an perf perfusi usi orga organ n deng dengan an menghancurkan sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal menurun.
4.
Vasopas asopasme me merup merupak akan an seba sebagia gian n mek mekani anisme sme dasar dasar tand tanda a dan dan geja gejala la yang yang menyertai preeklampsia.
5.
Vasopas asopasme me meru merupak pakan an akibat akibat peni peningk ngkat atan an sensit sensitivi ivita tass terha terhadap dap tek tekana anan n darah, darah, seperti angiotensin II dan kemungkinan suatu ketidakseimbangan antara prostasiklin prostagladin dan tromboksan A2.
Pada ibu : 1. Eklamsia 2. Solus lusio pla plas senta 3. Perdar erdaraha ahan n subk subkapsu apsula la hepa heparr 4. Kelain elainan an pemb pembek ekua uan n dar darah ah 5. Sind indrom HELLP (Hemolisis, Elevated, Liver, Enzymes,dan Low Platelet Count) Pada janin : 1. Terham erhamba batny tnya a pertum pertumbu buhan han dala dalam m uter uterus 2. Prematur 3. Asfi Asfik ksi sia a neon neona ator torum 4. Kema ematian tian dala dalam m ute uterrus 5. Peningk eningkatan atan angk angka a kema kematian tian dan dan kesak kesakitan itan perin perinat atal. al.
PENATALAKSANAAN Preeklamsia ringan dan sedang Bisa rawat jalan dengan anjuran untuk banyak istirahat/ tirah baring. Diet rendah garam dan tinggi protein. Pasien preeklamsia ringan yang dilakukan rawat inap, bila penyakit membaik dapat dilakukan rawat jalan; sedangkan jika penyakit penyakit menetap menetap atau memburuk, memburuk, kehamilan kehamilan dapat diakhiri pada usia usia kehamilan 37 minggu. Preeklamsia Berat (PEB) a. Pera Pe rawa wata tan n kon onse serv rvat atif if (u (usi sia a keh eham amil ilan an <3 <36 6 mi ming nggu gu)) : Tirah baring. Diet rendah garam dan tinggi protein (diet preeklamsia) Pasang kateter kateter tetap (bila perlu). a. Pera Pe rawa wata tan n aktif aktif (te (term rmina inasi si keha kehamil milan) an),, yait yaitu u pada pada kead keadaan aan-k -kead eadaan aan di baw bawah ah ini ini : Umur kehamilan >36 minggu. Terdapat tanda-tanda impending eklamsia atau eklamsia Gawat janin. janin. Sindroma HELLP. HELLP. Kegagalan perawatan konservatif, yakni setelah 6 jam perawatan tidak terlihat tanda-tanda perbaikan penyakit. Eklamsi Secara prinsip kehamilan dengan eklamsia harus segera dilakukan terminasi (diakhiri), sedangkan perawatan/pengobatan yang dilakukan adalab untuk stabilisasi kondisi pasien dalam rangka terminasi kehamilan tersebut. • • •
• • •
• • • • •
•
DIET Pre eklamsia Tujuan Diet 1. Menc Mencap apai ai dan dan mem mempe pert rtah ahan ank kan stat status us gizi gizi opt optim imal al 2. Menc Mencap apai ai dan dan mem mempe pert rtah ahan ank kan tek tekan anan an dar darah ah nor norma mall 3. Menc Menceg egah ah dan dan men mengu gurrangi angi reten etensi si gar garam am atau atau air air 4. Mencapai ke keseimbangan ni nitrogen 5. Menj Menjag aga a ag agar pena penamb mbah ahan an BB tdk tdk mel meleb ebih ih norm normal al 6. Mengur Mengurang angii atau atau mence mencega gah h timbul timbulny nya a fakt faktor or resik resiko o lain ata atau u penyak penyakit it baru baru pada pada saat keha kehamil milan an atau setelah melahirkan Syarat Diet 1. Energ Energii dan semu semua a zat zat gizi gizi cukup. cukup. Dala Dalam m kead keadaan aan ber berat at maka makanan nan dibe diberik rikan an secar secara a berang berangsur sur,, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan . Penambahan energi tidak lebih dari 300 Kkal dari makanan atau diet sebelum hamil. 2. Garam Garam diber diberik ikan an renda rendah h sesuai sesuai denga dengan n berat berat ring ringann annya ya ret retens ensii garam garam atau atau air air. Penamb Penambaha ahan n BB diusahakan dibawah dibawah 3 kg/bulan kg /bulan atau dibawah 1 Kg/minggu. 3. Protein tinggi (1½ – 2 g/kg g /kg berat badan). 4. Lemak Lemak seda sedang, ng, sebagi sebagian an lemak lemak beru berupa pa lemak lemak tdk tdk jenu jenuh h tungg tunggal al dan lemak lemak tdk tdk jenuh jenuh gand ganda. a. 5. Vita Vitami min n cuku cukup; p; vit vit C & B6 dibe diberi rika kan n sedi sediki kitt lbh lbh ting tinggi gi.. 6. Mine Minerral cuku cukup p teru teruttama ama kalsi alsium um dan dan kaliu alium. m. 7. Bent Bentuk uk mak makan anan an dise disesu suai aika kan n dg dg kem kemam ampu puan an pasi pasien en.. 8. Caira Cairan n diberi diberika kan n 2500 2500 ml sehari sehari.. Pada Pada kead keadaan aan olig oliguri uria, a, cair cairan an dibat dibatasi asi dan dan dises disesuai uaika kan n denga dengan n cairan yg keluar melalui urine, muntah, keringat dan pernafasan
ASKEP PADA PRE EKLAMSIA 1. Identitas umum ib ibu. 2. Data riwayat kesehatan Riwayat kesehatan dahulu Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil. Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia pada kehamilan terdahulu. Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas. Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal kronis. Riwayat kesehatan sekarang Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal. Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrum. Gangguan virus : penlihatan kabur, skotoma, dan diplopia. Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan. Gangguan serebral lainnya : terhuyung-huyung, refleks tinggi, dan tidak tenang. Edema pada ekstremitas. Tengkuk terasa berat. Kenaikan berat berat badan mencapai 1 kg seminggu. Riwayat kesehatan keluarga : Kemungkinan mempunyai riwayat preeklamsia dan eklamsia dalam keluarga. Riwayat perkawinan : Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun atau diatas 35 tahun. • • • •
• • • • • • • •
3. Pemeriksaan fisik biologis •
Keadaan umum
: lemah.
•
Kepala
: sakit kepala, wajah edema.
•
Mata
: konjungtifa konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina.
•
Abdomen
: nyeri daerah epigastrium, anoreksia, mual dan muntah
•
Ektremitas Ektremitas
: oedema pada kaki juga pada tangan dan jari-jari
•
Sistem persyarafa persyarafan n
: hiperrefleksia, hiperrefleksia, klonus pada kaki.
•
Genituorinaria
•
Pemeriksaan janin
: oligura, proteinuria. : bunyi detak janin tidak teratur, teratur, gerakan janin melemah.
4. Pemeriksaan Penunjang A. Pemeriksaan Laborato Laboratorium rium Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah : Penurunan hemoglobin hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% ). Hematokrit meningkat meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% ). Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 ). Urinalisis : Ditemukan protein dalam urine. Pemeriksaan Fungsi hati : Bilirubin meningkat meningkat ( N= < 1 mg/dl ). LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat. Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul. Serum Glutamat pirufat transaminase (SGPT) meningkat (N= 15-45 u/ml). Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT) meningkat (N= <31 u/l). Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl ). Tes kimia darah : Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl ). B. Radiologi Ultrasonografi : Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit. Kardiofotografi : Diketahui denyut jantung janin bayi lemah. USG : untuk mengetahui keadaan janin C. Berat badan : peningkatannya peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu kg /minggu D. Tingkat kesadaran : penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak E. NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin •
• •
• • • • • • •
•
• •
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ganggua Gangguan n Perf Perfusi usi Jari Jaring ngan an b/d b/d Penu Penurun runan an Kar Kardia diak k out Put Seku Sekunde nderr terhadap Vasospasme Pembuluh Darah. Resik Resiko o Terjadi Terjadi Gawat Gawat Janin Janin Intra Intra Uteri Uteri (Hipoksia (Hipoksia)) b/d Penurunan Penurunan Suplay Suplay O2 dan Nutrisi Kejaringan Kejaringan Plasenta Plasenta Sekunderterhadap Penurunan Cardiac Cardiac Out Put. Keleb Kelebiha ihan n Volu Volum m Caira Cairan n b/d Peni Peningk ngkat atan an Reten Retensi si Urine Urine Dan Dan Edem Edema a Berkaitan Berkaitan Dengan Hipertensi Pada Kehamilan Ketid Ketidak ak seimba seimbang ngan an nutris nutrisii kurang kurang dari dari kebu kebutuh tuhan an tubuh tubuh b/d b/d kurangn kurangnya ya asupan makan. Risik Risiko o keja kejang ng pada pada ibu ibu b/d penuru penurunan nan fungsi fungsi orga organ n (va (vasos sospas pasme me dan peningkatan tekanan darah). Nyeri Nyeri akut akut b/d b/d penin peningka gkatan tan tek tekana anan n vasku vaskuler ler cere cerebr bral al akibat akibat hiper hiperte tensi nsi Resi Resik ko ceder cedera a ibu ibu b.d b.d edem edema a / hipo hipoks ksia ia jari jaring ngan an.. Kurang Kurang Penget Pengetahuan ahuan Mengenai Mengenai Penata Penatalaks laksanaan anaan Terapi erapi dan Peraw Perawata atan n b/d Misinterpretasi Informasi Pola Pola Nafas Nafas Tidak Tidak Efekti fektiff b/d Penur Penuruna unann nn Ekspan Ekspansi si Pa Paru. ru.
1.
Gang Ganggu guan an Perfu erfusi si Jari Jaring ngan an b/d b/d Pen Penur urun unan an Kardi ardiak ak Out Out Put Put Sek Sekunde underr Terha erhada dap p Vasopasme Pembuluh Darah
Tujuan : Perfusi jaringan otak adekuat danTercapai secara optimal. Kriteria Hasil : Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan Menunjukkan Menunjukkan fungsi sesori motori kranial yang utuh : tingkat kesadaran kesadaran membaik, tidak ada gerakan involunter Intervensi: 1. Monito Monitorr perub perubaha ahan n tibatiba-tib tiba a ata atau u gangg gangguan uan menta mentall kon kontin tinu u (cema (cemass bingun bingung, g, let letar argi, gi, pingsan pingsan ) 2. Obsev Obsevasi asi adan adanya ya pucat pucat,, sianos sianosis, is, bela belang, ng, kuli kulitt dingin dingin// lembab lembab,, cacat cacat keku kekuat atan an nadi nadi perife periferr. 3. Kaji Kaji tand tanda a Homa Homan n ( nyeri nyeri pada pada beti betiss deng dengan an posisi posisi dorsof dorsoflek leksi si ) eritem eritema, a, edema edema 4. Dorong la latiha ihan kaki ak aktif / pa pasif 5. Pantau pernafasan 6. Kaji Kaji fung fungsi si GI, catat catat anore anoreks ksia, ia, penuru penurunan nan bising bising usus, usus, mun munta tah/ h/ mual, mual, dist distaen aensi si abdome abdomen, n, kontipasi 7. Pant antau masu masuk kan dan dan per perub ubah ahan an kelua eluarran • •
2.
Resik Resiko o Terj Terjadi adi Gawa Gawatt Janin Janin Intra Intra Uteri Uteri (Hipok (Hipoksia sia)) b/d b/d Penu Penuruna runan n Supla Suplay y O2 dan Nutrisi Kejaringan Plasenta Sekunderterhadap Penurunan Cardiac Out Put.
Tujuan: Gawat janin tidak terjadi, bayi Dapat dipertahankan sampai Umur 37 minggu dan atau BBL ≥ 2500 g . •
Intervensi: 1. Anjurkan penderita untuk tidur miring ke ke kiri 2. Anjurkan pasien untuk melakukan ANC secara teratur teratur sesuai dengan masa kehamilan: 1) 1 x/bln pada trisemester I 2) 2 x/bln pada trisemester II 3) 1 x/minggu pada trisemester trisemester III 3. Pantau DJJ, DJJ, kontraksi kontraksi uterus/his gerakan janin setiap hari 4. Motivasi pasien untuk meningkatkan fase istirahat istirahat
3.
Keleb Kelebiha ihan n Volu Volum m Cair Cairan an b/d b/d Peni Peningk ngkat atan an Ret Retens ensii Urine Urine Dan Edema Edema Berkaitan Dengan Hipertensi Pada Kehamilan
Tujuan : Kelebihan volume cairan teratasi. Kriteria Kriteria hasil : Bebas dari edema dan effuse Bunyi nafas bersih tidak ada dispneu/ortopneu Terbebas dari distensi vena jugularis Intervensi : Auskultasi bunyi nafas akan adanya krekels. krekels. Catat adanya DVJ, adanya edema dependen Ukur masukan atau keluaran, keluaran, catat penurunan pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan. Pertahankan Pertahankan pemasukan total cairan 2000 cc/24 cc /24 jam dalam toleransi kardiovaskuler. Berikan diet rendah natrium atau garam. • • •
• • •
•
•
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya asupan makan. Tujuan : •
Status nutrisi normal
•
Berat badan meningkat
•
Tidak ada tanda malnutrisi
Kriteria Hasil
:
•
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
•
Berat badan ideal seuai dengan tinggi badan
•
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
•
Tidak terjadi malnutrisi
•
Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
•
Tidak ada tanda penurunan berat badan
Intervensi: 1.
Kaji aji aler alergi gi mak makanan anan
2.
Kolaborasi Kolaborasi dengan dengan ahli gizi untuk untuk menentuk menentukan an jumlah jumlah kalori kalori dan dan nutrisi nutrisi yang yang dibutuhak dibutuhakan an pasien
3.
Anjurk Anjurkan an pasie pasien n untuk untuk meningk meningkatk atka a intak intake e Fe Fe
4.
Anjurk Anjurka a pasien pasien untu untu menin meningk gkatk atkan an prote protein in dan dan vita vitamin min c
5.
Beri Berik kan sub subst stan ansi si gul gula a
6.
Yakinkan akinkan diet diet yang yang dimakan dimakan mengandun mengandung g serat serat tinggi tinggi untik untik mencega mencegah h konstipa konstipasi si
7.
Berikan Berikan makan makanan an yang yang terpilih terpilih ( sudah dikonsult dikonsultasiska asiskan n dengan dengan ahli gizi) gizi)
8.
Ajarka Ajarkan n pasien pasien baga bagaiman imana a membua membuatt catat catatan an makan makanan an haria harian. n.
9.
Berik Berikan an inform informasi asi tentan tentang g kebu kebutuh tuhan an nutr nutrisi isi
10. Kaji kemamp kemampuan uan pasien pasien mendapatka mendapatkan n nutrisi yang yang dibutuhka dibutuhkan n
5. Risi Risik ko kejang ejang pada pada ibu ibu b/d b/d penu penuru runa nan n fung fungsi si orga organ n (vasospasme dan peningkatan tekanan darah). Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu Kriteria Hasil : a. Kesadaran : compos mentis, GCS : 15 ( 4-5-6 ) b. Tekanan Darah normal Intervensi : 1. Moni Monittor tekan ekanan an dar darah tiap tiap 4 jam jam 2. Cat Catat tin tingk gka at kes kesad adar aran an pasi pasie en 3. Kaji Kaji adan adanya ya tandatanda-ta tanda nda ekla eklamp mpsia sia ( hiper hiperakt aktif if,, refle reflek k patell patella a dalam, dalam, penurunan nadi,dan respirasi, nyeri epigastrium epigastrium dan oliguria ) 4. Monit Monitor or adan adanya ya tandatanda-ta tanda nda dan gejala gejala persal persalina inan n atau atau adan adanya ya kontra ontraksi ksi uterus 5. Kolabor Kolaborasi asi denga dengan n tim tim medis medis dalam dalam pember pemberian ian anti anti hipe hipert rtens ensii dan dan SM SM •
6.
Nyeri Nyeri akut akut b/d peningk peningkat atan an tekan tekanan an vaskul vaskuler er cerebr cerebral al akibat akibat hiperte hipertensi nsi
Tujuan
:
•
Nyeri mendekati normal
•
Nyeri terkontrol
•
Pasien merasa nyaman
Kriteria hasil
:
a.
Mampu Mampu mengo mengontr ntrol ol nyeri nyeri ( tahu tahu penyeb penyebab ab nyer nyerii , mampu mampu menggu menggunak nakan an tekni teknik k nonfar nonfarmak makolo ologi gi untuk untuk meng mengur urang angii nyeri) nyeri)
b.
Mela Melapo pork rkan an bah bahwa wa nye nyeri ri ber berku kura rang ng den denga gan n meng menggu guna naka kan n mana manaje jeme men n nyer nyerii
c.
Mamp Ma mpu u men menge gena nali li nyer nyerii ( skal skala, a, int inten ensi sita tas, s, frek frekue uens nsii dan dan tand tanda a)
d.
Men Menyata yatak kan rasa rasa nyama yaman n set setel elah ah nyeri yeri berk berkur uran ang g
Intervensi
:
1.
Obse Observ rvas asii rea reaks ksii non nonve verb rbal al dari dari ketid etidak akn nyama yamana nan n
2.
Gunak Gunakan an teknik teknik komun komunika ikasi si ter terape apeuti utik k untu untuk k meng mengeta etahui hui penga pengalam laman an nyeri nyeri pasien pasien
3.
Kaji penyebab nyeri
4.
Evalu aluasi asi peng pengal alam aman an nyeri masa asa lam lampa pau u
5.
Evalu Evaluasi asi ber bersam sama a pasien pasien dan dan tim tim kese kesehat hatan an lain lain tenta tentang ng keti ketidak dakef efekt ektifa ifan n con contro troll nyeri nyeri masa masa lampa lampau u
6.
Bant Bantu u pas pasie ien n dan dan kelua eluarg rga a unt untuk uk menc mencari ari dan dan men menem emuk ukan an duku dukung ngan an
7.
Kontr Kontrol ol lingk lingkung ungan an yang yang dapa dapatt mempen mempenga garuh ruhii nyeri nyeri sepe seperti rti suhu suhu ruang ruangan an ,penc ,pencaha ahayaa yaan n dan dan kebis kebising ingan an
8.
Kurangi factor prepita itasi nyeri
9.
Pilih Pilih dan dan lakuk lakukan an pena penang ngana anan n nyer nyerii ( farm farmak akolo ologi gi , non farmak farmakolo ologi, gi, dan inter inter person personal al )
10. 10.
Kaji Kaji tipe tipe dan dan sum sumbe berr nye nyeri ri unt untuk uk mene menent ntuk ukan an inte interv rven ensi si
11 .
Ajarka rkan teknik relaks aksasi
12. 12.
Beri Berika kan n anal analg getik etik unt untuk uk meng mengur uran angi gi nyeri yeri
13. 13.
Evalu valuas asii keefe eefekt ktif ifan an contr ontrol ol nyeri yeri
14.
Tingkatkan istirahat
15.
Kolab Kolabora orasik sikan an denga dengan n dokter dokter atau atau medi mediss lain jika jika ada kelu keluhan han dan dan tindak tindakan an nyeri nyeri tidak tidak berha berhasil sil
16. 16.
Moni Monito torr pen pener erim imaa aan n pas pasie ien n ten tenta tang ng mana manaje jeme men n nye nyeri ri
7. Resiko cedera ibu b.d edema / hipoksia jaringan. Tujuan : Ibu tidak mengalami risiko cedera karena mengalami edema Kriteria Hasil : Berpartisipasi dalam tindakan atau modifikasi lingkungan untuk melindungi diri dan meningkatkan keamanan. Bebas dari tanda2 iskemia serebral( gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan pada mental) Menunjukan kadar faktorpembekuan dan kadar enzim hepar normal. •
•
•
•
Intervensi : 1. Kaji ad adanya ma masalah SS SSP (m (mis; sak sakiit ke kepala, pe peka ra rangsa gsang ,g ,ganggu gguan penglihatan atau perubahan pada pemeriksaan funduskopi) 2. Tekankan pe pentingnya kl klient me melaporkan ta tanda2 da dan ge gejala ya yang berhubungan dengan SSP S SP.. 3. Perhatikan purubahan pada tingkat kesadaran. 4. Kaji aji tand anda2 eklam klamsi sia a yan yang g ak akan datan atang; g; hipe iperakt aktivit ivitas as (3+ (3+sam sampai 4+) dar darii reflek tendon dalam, klonus pergelangan kaki, penurunan nadi dan pernafasan, nyeri epigastrik, dan oliguria (kurang dari 50ml/jam) 5. Implementasi tindakan pencegahan kejang perprotokol. 6. Pada ada kej kejad adia ian n ke kejang jang , mi mirin ringkan gkan klie klien nt; pas pasn ng jal jalan an nafas afas/b /blo lok k gig gigit itan an bila ila mulut rileks; berikan oksigen lepaskan pakaian yang ketat ; jangan membatasi gerakan ; dan dokumentasikan masalah motorik , durasi kejang , dan pereilaku pascakejang.
8.
Kurang Kurang Peng Pengeta etahua huan n Menge Mengenai nai Penat Penatala alaksa ksanaa naan n Ter Terapi api dan Peraw Perawat atan an b/d b/d Misinterpretasi Informasi
Tujuan : Kebutuhan pengetahuan terpenuhi secara adekuat. Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan pemaham tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya Intervensi: 1. Identi Identifik fikasi asi dan dan ket ketahu ahuii persep persepsi si pasie pasien n terha terhadap dap anc ancama aman n atau atau situa situasi. si. Dor Doron ong g mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, takut dll. 2. Memper Memperta tahan hanka kan n kepe keperc rcay ayaan aan pasi pasien en (ta (tanpa npa adan adanya ya key keyaki akinan nan yang yang salah) salah) 3. Terim erima a tapi tapi jan janga gan n beri beri pen pengu guat atan an ter terha hada dap p peno penola lak kan 4. Orienta Orientasik sikan an klien klien atau atau keluarg eluarga a terha terhadap dap prosedu prosedurr rutin rutin dan dan aktifit aktifitas, as, tingkatk tingkatkan an partisipasi bila mungkin. 5. Jawab Jawab pert pertan anya yaan an deng dengan an nyat nyata a dan jujur jujur,, berik berikan an info informa rmasi si yang yang kons konsist isten, en, ulangi bila perlu. 6. Dorong Dorong kem kemand andiri irian, an, per peraw awat atan an diri, diri, liba libatk tkan an kelu keluar arga ga seca secara ra akt aktif if dalam dalam perawatan. •
•
9.
Pola Pola Nafas Nafas Tidak Tidak Efekti fektiff b/d Penur Penuruna unann nn Ekspan Ekspansi si Paru. Paru.
efektif. Tujuan : Pola nafas yang efektif. Kriteria Hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas bersih , tidak ada sianosis dan dispneu Mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips Tanda – tanda vital dalam batas normal Intervensi: 1. Pa Pan nta tau u tin tingk gkat at pern pernaf afas asan an dan dan sua suarra naf nafas as.. 2. Atur tur posi posisi si fowle owlerr at atau au semi semi fowle owlerr. 3. Sediak Sediakan an perlen perlengk gkapa apan n pen penghi ghisap sapan an at atau au penamb penambaha ahan n alir aliran an udara. 4. Beri Berik kan oba obat se sesuai suai petu petun njuk juk. 5. Sedia ediak kan oks oksige igen tamba mbahan han •
•
•
IMPLEMENTASI •
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan
•
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan, dimana perawat perawat menilai hasil yang diharapkan diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu dapat di atasi.
TERIMA KASIH