PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 GAWA GAWAT JANIN JANI N 1. Penge ngertian ian (Definisi)
2. Anamnesis
3. Peme Pemeri riks ksaa aan n Fisi Fisik k
1. Gawat Gawat janin janin dapat dapat dise diseba babk bkan an oleh oleh berb berbag agai ai maca macam m fakt faktor or yang yang meny menyeba ebabk bkan an penu penuru runa nan n alir aliran an darah darah uter uterop opla lase sent ntaa sehingga terjadi asfiksia intrauterin karena kegagalan transport oksi oksige gen n pada pada ruang ruang inte interv rvil ilos osaa yang yang bila bila dibi dibiar arka kan n dapat dapat menyeba menyebabka bkan n kemati kematian an janin janin atau atau kerusa kerusakan kan jaring jaringan an yang permanen. 2. Keada Keadaan an hipo hipoks ksia ia jani janin. n. 3. Suatu Suatu keadaan keadaan tergang tergangguny gunyaa keseja kesejahte hteraa raan n janin. janin. eberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gawat janin !aktor "aternal # $ipotensi sistemik %syok& Supine hipotensi Supine hipotensi 'enyakit pembuluh darah %ateroma& (nemia )asospasme akibat hipertensi Kontraksi uterus yang berlebihan !aktor janin# (nemia 'enekanan tali pusat 'enurunan cardiac output Kelahiran kurang bulan !aktor plasenta # *nfark plasenta Solusio plasenta 'lasenta previa 'emantauan denyut jantung % fetal fetal heart rate+!$,& rate+!$,& dengan auskultasi auskultasi menggunakan menggunakan stetoskop stetoskop monoaural+ monoaural+doptone doptone secara secara berkala. (uskultasi berkala dengan menggunakan stetoskop monoau monoaural ral+do +dopto ptone ne sebaik sebaiknya nya dilakuk dilakukan an setiap setiap 2 jam pada pada kala * selama 1 menit- setelah kontraksi uterus dengan ketuban masih intak. 'ada ketuban sudah pecah sebaiknya dilakukan tiap 1- jam. Kardiotokografi. (pabila (pabila menggunakan menggunakan kardiotokogr kardiotokografi afi dapat dilihat adanya gambaran abnormal yang menggambarkan gawat janin berupa# / 0eselerasi variabel. / 0eselerasi lambat /
'enurunan va variabilitas
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 GAWA GAWAT JANIN JANI N /
Gabu Gabung ngan an sala salah h sat satu u dar darii ket ketig igaa dia diata tass den denga gan n tak takik ikar ardi di atau atau bradikardi. "ekonium staining. (nalisa gas darah janin.
Gambaran Kardiotokografi 'enilaian perubahan !$, ialah berdasarkan pada 1. aseline ,ate ormal baseline ialah antara 12/1 beat beat per minute minute %bpm&. %bpm&. 4ika baseline !$, diatas 1 bpm disebut takikardi dan bila dibawah 12 bpm disebut bradikardi. bradikardi. 2. )ariabilitas )ariab ariabili ilitas tas merupa merupakan kan aspek aspek pentin penting g pada pada !$, dan terdir terdirii dari dari 2 komponen# Long komponen# Long term dan term dan short short term variability. variability . Short term variability mencerminkan perbedaan interval yang sesungguhnya % beat to beat %,/ ,&&. Long ,&&. Long term variability mencerminkan variability mencerminkan perubahan !$, dengan siklus 3/ menit. menit. )ariabi ariabilit litas as digamb digambark arkan an sebaga sebagaii peruba perubahan han !$, serial serial dengan arah positif dan negatif. 3. (kselerasi (kselerasi adalah peningkatan mendadak %didefinisikan sebagai awitan akseleras akselerasii yang mencapai puncak dalam dalam waktu waktu 53 detik& frekuensi frekuensi denyut jantung basal janin. 6. 0eselerasi dini Gamba Gambaran ran desele deseleras rasii dini dini ditand ditandai ai dengan dengan bentuk bentuk yang yang sama sama dan berbentuk seperti bayangan cermin dengan kontraksi uterus- dari kontraksi ke kontraksi berikutnya . 0eselerasi )ariabel Gambaran deselerasi ditandai oleh penurunan tiba/tiba dari !$, yang diikuti peningkatan mendadak dari !$,. 7urunnya !$, dibawah 12 bpm dan sering di bawah bpm. entuk- lama dan waktu deselerasi variabel tidak sama. . 0eselerasi lambat 0eselerasi lambat pada !$, adalah penurunan bertahap yang nampak secara jelas %onset deselerasi sampai ke nadir sedikitnya 3 detik& dan kembali ke baseline !$, berkaitan dengan kontraksi uterus. Klasifikasi 87G untuk pemantauan janin elektronik secara kontinyu# ormal apab apabil ilaa keem keempa patt krit kriter eria ia masu masuk k dala dalam m kate katego gori ri reassuring Suspicious apabila satu kriteria non-reassuring dan non-reassuring dan yang lainnya reassuring 'atologis apabila dua atau lebih kriteria non-reassuring dan non-reassuring dan satu
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 GAWA GAWAT JANIN JANI N atau lebih kriteria masuk dalam kategori abnormal
Klasifikasi Pola Denyut Jantung Janin
,eassuring
aseline %bpm&
)ariabilitas %bpm&
12/1
on ,eassuring
1/119 11/1:
(bnormal
5 1 ; 1: 'ola Sinusoidal ; 1 menit
0eselerasi 7idak (da
5 selama ;6 menit tetapi 59 menit
0eselerasi dinideselerasi variabel prolonged deselerasi sampai dengan 3 menit
5 selama 5 9 menit
0eselerasi variabel atipikdeselerasi lambat prolonged deselerasi ; 3 menit
(kselerasi (da
7idak adanya akselerasi meskipun dengan kriteria lain 87G yang normalsignifikansinya diragukan
4. Peme Pemeri riks ksaa aan n Penunjang
'emeriksaan darah janin. *ndikasi # 1. 0eselerasi lambat berulang 2. 0eselerasi variabel memanjang 3. "ekonium pada presentasi kepala 6. $ipertensi ibu . )ariabilitas ariabilit as yang menyempit menyempi t *nterpretasi hasil pemeriksaan darah janin 1. p$ # <-2 # ormal 2. p$ # <-2 / <-1 # 7ersangka ersangka asidosis asidosis-- ulangi ulangi 1 menit lagi 3. p$ # 5 <-1 # (sidosis- lahirkan janin segera.
5. Pena Penata tala laks ksan anaa aan n
,esusitasi *ntra =terine a. "ening "eningkat katkan kan arus arus darah darah uter uterus us dengan dengan cara# cara# / "enghindari tidur terlentang / "enguragi kontraksi uterus / 'emberian infus cairan b. "eningkatkan arus darah tali pusat dengan mengubah posisi tidur ibu miring ke kiri. c. "ening "eningkat katkan kan pember pemberian ian oksige oksigen n 7indakan definitif
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 GAWAT JANIN a. 'ersalinan pervaginam b. Seksio sesaria c. 'enanganan bayi baru lahir Konsultasi ke bagian *lmu Kesehatan (nak untuk persiapan penanganan bayi baru lahir
. Konsultasi
!. Pera"atan #uma$ %akit
Sesuai dengan tindakan pervaginam atau perabdominam Sesuai protokol *lmu Kesehatan (nak bila asfiksia
&. 'erai
Sesuai dengan penatalaksanaan
. *+in tin,akan
Sesuai dengan i>in pengobatan
1-. ama Pera"atan
Sesuai dengan kondisi bayi mengacu pada tindakan medis yang diambil dan kondisi lahir bayi.
11. *n,ikator klinis
'enurunan angka kesakitan dan angka kematian bayi.
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
1. Pengertian (Definisi)
2. Diagnosis 3. Anamnesis
4. Pemeriksaan Fisik
4. Diagnosa an,ing 5. Pemeriksaan Penunjang
/KA0%* ?klamsi adalah kelainan akut pada preeklamsi- dalam kehamilan persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaraan %gangguan sistem saraf pusat&. Eclampsia sine eclampsia adalah eklamsi yang ditandai oleh penurunan kesadaran tanpa kejang 'enderita preeklamsi berat disertai kejang 1. =mur kehamilan ; 2 minggu 2. $ipertensi 3. Kejang 6. 'enurunan kesadaran . 'englihatan kabur . yeri kepala hebat <. yeri ulu hati 1. Kesadaran# somnolen sampai koma 2. 7anda vital# 7ekanan darah ;1+11 mm$g 3. 'roteinuria %@3&/%@6& 1. ?pilepsi 2. $ipertensi menahun- kelainan ginjal dan epilepsi 1. 'emeriksaan $b- $t- Aekosit- 7rombosit- urin lengkap- fungsi hati- fungsi ginjal. 2. 'emeriksaan foto rontgen thoraks 3. 'emeriksaan 87 scan bila ada dugaan perdarahan otak. 6. 'unksi lumbal- bila ada indikasi. . 'emeriksaan elektrolit a- K- 8a- dan 8lB kadar glukosa- =rea - Kreatinin- SGC7- SG'7- analisa gas darah- asam urat untuk mencari penyebab kejang yang lain. . 'emeriksaan =SG- K7G
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /KA0%* .
'erai
Pengoatan me,isinal 1. *nfus larutan ringer laktat 2. 'emberian obat# "gSC6 ara emerian 0g%4 a,a ,ua ili$an 1. 'emberian melalui intravena secara kontinyu %infus dengan infusion pump 0osis awal# 6 gram %1 cc "gSC6 6D& dilarutkan kedalam 1 cc ringer lactat- diberikan selama 1/2 menit. 0osis pemeliharaan# 1 gram dalam cc cairan ,Adiberikan dengan kecepatan 1/2 gram+jam % 2/3 tetes per menit& 2. 'emberian melalui intramuskuler secara berkala # 0osis awal# 6 gram "gSC6 %2 cc "gSC6 2D& diberikan secara *). dengan kecepatan 1 gram+menit. 0osis pemeliharaan# Selanjutnya diberikan "gSC6 6 gram %1 cc "gSC6 6D& *" setiap 6 jam. 7ambahkan 1cc lidokain 2D pada setiap pemberian *" untuk mengurangi perasaan nyeri dan panas. ila timbul kejang/kejang ulangan maka dapat diberikan 2g "gSC6 6D *) selama 2 menit- sekurang/kurangnya 2 menit setelah pemberian terakhir. 0osis tambahan 2 g hanya diberikan sekali saja. ila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang maka diberikan amobarbital 3/ mg+kg+bb+*) pelan/pelan %yarat6syarat emerian 0g%4 1. $arus tersedia antidotum "gSC6- yaitu kalsium glukonas 1D %1 gram dalam 1 cc& diberikan *) dalam waktu 3/ menit. 2. ,efleks patella %@& kuat 3. !rekuensi pernafasan ; 1 kali per menit 6. 'roduksi urin ; 3 cc dalam 1 jam sebelumnya %- cc+kg bb+jam& %ulfas magnesikus ,i$entikan ila 1. (da tanda/tanda intoksikasi 2. Setelah 26 jam pasca salin 3. 0alam jam pasca salin sudah terjadi perbaikan tekanan darah %normotensif&. Pera"atan asien ,engan serangan kejang 0irawat di kamar isolasi yang cukup terang. "asukkan sudip lidah ke dalam mulut pasien.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /KA0%*
Kepala direndahkan# daerah orofaring dihisap. !iksasi badan pada tempat tidur harus cukup longgar guna menghindari fraktur. 'asien yang mengalami kejang/kejang secara berturutan %status konvulsivus&- diberikan pengobatan sebagai berikut# Suntikan en>odia>epin 1 ampul %1 mg& *) perlahan/lahan. o ila pasien masih tetap kejang- diberikan suntikan ulangan o en>odia>epin *) setiap 1+2 jam sampai 3 kali berturut/turut. o Selain en>odia>epin- diberikan juga 'henitoin %untuk mencegah kejang ulangan& dengan dosis 3 E 3 mg %3 kapsul& hari pertama- 3 E 2 mg %2 kapsul& pada hari kedua dan 3 E 1 mg %1 kapsul& pada hari ketiga dan seterusnya. (pabila setelah pemberian en>odia>epin *) 3 kali berturut/ o turut- pasien masih tetap kejang- maka diberikan tetes valium %0ia>epam mg+ ampul di dalam 2 cc a8l -9D& dengan kecepatan 2/2 tetes+menit selama 2 hari. Atas anjuran agian %araf7 ,aat ,ilakukan 'emeriksaan 87 scan untuk menentukan ada/tidaknya perdarahan otak. 'unksi lumbal- bila ada indikasi. 'emeriksaan elektrolit a- K- 8a- dan 8l- kadar glukosa- =rea Kreatinin- SGC7- SG'7- analisa gas darah- dll untuk mencari penyebab kejang yang lain. Pera"atan asien ,engan koma a. (tas konsultasi dengan bagian Saraf untuk perawatan pasien koma akibat edema otak# 0iberikan infus cairan "anitol 2D dengan cara# 2 cc %diguyur&- jam kemudian diberikan 1 cc %diguyur&- jam kemudian 1 cc lagi %diguyur& 7otal pemberian cc dalam sehari. 'emberian dilakukan selama hari. 0apat juga diberikan cairan Gliserol 1D dengan kecepatan 3 tetes+menit selama hari. 0apat juga diberikan 0eEamethason *) 6 E 2 ampul %: mg& sehari- yang kemudian di tappering off b. "onitoring kesadaran dan dalamnya koma dengan memakaiFGlasgow-Pittsburgh-Coma Scale F. c. 'ada perawatan koma perlu diperhatikan pencegahan dekubitus dan makanan pasien. d. 'ada koma yang lama- pemberian nutrisi dipertimbangkan dalam bentuk G7 % Naso Gastric Tube&.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /KA0%* Diuretikum ti,ak ,ierikan ke8uali ila a,a a. edema paru b. payah jantung kongestif c. edema anasarka Anti$iertensi ,ierikan ila 1. 7ekanan darah # Sistolik ; 1: mm$g 0iastolik ; 11 mm$g 2. Cbat/obat antihipertensi yang diberikan # ifedipin 1 mg- dan dapat diulangi setiap 3 menit %maksimal 12 mg+26 jam& sampai terjadi penurunan tekanan darah. Aabetalol 1 mg *). (pabila belum terjadi penurunan tekanan darah- maka dapat diulangi pemberian 2 mg setelah 1 menit6 mg pada 1 menit berikutnya- diulangi 6 mg setelah 1 menit kemudian- dan sampai : mg pada 1 menit berikutnya. ila tidak tersedia- maka dapat diberikan Klonidin 1 ampul dilarutkan dalam 1 cc larutan garam faal atau air untuk suntikan. 0isuntikan mula/mula cc *). perlahan/lahan selama menit. Aima menit kemudian tekanan darah diukur- bila belum ada penurunan maka diberikan lagi sisanya cc *) selama menit. Kemudian diikuti dengan pemberian secara tetes sebanyak < ampul dalam cc 0eEtrose D atau "artos 1. 4umlah tetesan dititrasi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan- yaitu penurunan ean !rterial Pressure %"('& sebanyak 2D dari awal. 'emeriksaan tekanan darah dilakukan setiap 1 menit sampai tercapai tekanan darah yang diinginkankemudian setiap jam sampai tekanan darah stabil. Kar,iotonika *ndikasi pemberian kardiotonika ialah- bila ada tanda/tanda payah jantung. 4enis kardiotonika yang diberikan # 8edilanid/0 'erawatan dilakukan bersama dengan agian 'enyakit 4antung
ain6lain 1. Cbat/obat antipiretik 0iberikan bila suhu rektal di atas 3:- 8 0apat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol 2. (ntibiotika 0iberikan atas indikasi 3. (nti nyeri
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
/KA0%* ila pasien gelisah karena kontraksi rahim dapat diberikan petidin $8l /< mg sekali saja.
Pengoatan stetrik Sikap terhadap kehamilan a. Sikap dasar # Semua kehamilan dengan eklamsi dan impending eklamsi harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Gejala impending eklamsi- adalah # a. 'englihatan kabur b. yeri ulu hati c. yeri kepala yang hebat
b. Saat pengakhiran kehamilan # 7erminasi kehamilan impending eklamsi adalah dengan seksio sesarea. 'ersalinan pervaginam di pertimbangkan pada keadaan/ keadaan sbb# / 'asien inpartu- kala **. / 'asien yang sangat gawat %terminal state&- yaitu dengan kriteria ?den yang berat. / $?AA' syndrome / Komplikasi serebral %8)(- Stroke- dll& / Kontra indikasi operasi %(S( *)& Pera"atan ruma$ sakit 0iperlukan perawatan di ruang rawat intensif- dan ruang $8= % "igh Care #nit &. Penyulit Gagal ginjal- gagal jantung- edema paru- kelainan pembekuan darah- perdarahan otak- kematian Prognosis 0ubia Informed consent 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /KA0%* sudah sangat mengancam jiwa. Patologi anatomi 7idak diperlukan tosi 0ilakukan pada kasus kematian akibat eklamsi atatan me,ik "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatantindak lanjut- konsultasi- prognosis !.
Pengoatan stetrik
%ika ter$a,a ke$amilan a. Sikap dasar # Semua kehamilan dengan eklamsi dan impending eklamsi harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Gejala impending eklamsi- adalah # 'englihatan kabur o yeri ulu hati yang hebat o yeri kepala yang hebat o . %aat engak$iran ke$amilan 7erminasi kehamilan pasien eklamsi dan impending o eklamsi adalah dengan seksio sesarea. 'ersalinan pervaginam di pertimbangkan pada o keadaan/keadaan sbb# / 'asien inpartu kala **. / 'asien yang sangat gawat %terminal state&- yaitu dengan kriteria ?den yang berat. / Sindroma $?AA' / Komplikasi serebral %8)(- Stroke- dll& / Kontra indikasi operasi %(S( *)& %in,roma 9/P Ieinstein- 19:2- yang mula/mula menggunakan istilah $?AA' syndrome untuk kumpulan gejakla hemolysis$ Elevated liver en%ym dan Low Platelets yang merupakan gejala utama dari sindroma ini. 0iagnosis laboratorium# $emolisis# adanya sel/sel spherocytes- schistocytes- triangular- dan sel urr pada apus darah perifer kadar bilirubin total ; 1-2 mgD Kenaikan kadar en>im hati
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
/KA0%* kadar SGC7 ; < *=+A kadar A0$ ; *=+A 7rombosit 5 1 E 13+mm3
Pengelolaaan 'ada prinsipnya- pengelolaan terdiri dari# 1. (tasi hipertensi dengan pemberian obat antihipetensi %lihat pengelolaan preeklamsi berat&. 2. 8egah terjadinya kejang dengan pemberian "gSC6. 3. 'ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. 6. 'emberian transfusi trombosit apabila kadar trombosit 53.+mm3 untuk mencegah perdarahan spontan. . 7erapi konservatif dilakukan apabila umur kehamilan 536 minggu- tekanan darah terkontrol 5 1+11 mm$g- diuresis normal %;3cc+jam&- kenaikan kadar en>im hati yang tidak disertai nyeri perut kuadran atas kanan atau nyeri ulu hati. . 'emberian kortikosteroid- terutama pada kehamilan 26/36 minggu atau kadar trombosit 51. +mm3- diberikan deksametason 1 mg *) 2 E sehari sampai terjadi perbaikan klinis %trombosit ; 1. +mm3- kadar A0$ menurun dan diuresis ; 1 cc+jam&. 'emberian deksametason dipertahankan sampai pascasalin sebanyak 1 mg iv 2 kali sehari selama 2 harikemudian mg iv 2 kali sehari selama 2 hari lagi. <. 0ianjurkan persalinan pervaginam- kecuali bila ditemukan indikasi seperti# serviks yang belum matang %skor ishop 5 & bayi prematur- atau ada kontraindikasi persalinan pervaginam. :. ila akan dilakukan operasi seksio sesarea- kadar trombosit 5 .+mm3 merupakan indikasi untuk melakukan transfusi trombosit. 9. 'emasangan drain intraperitoneal dianjurkan untuk mengantisipasi adanya perdarahan intraabdominal. ila ditemukan cairan asites yang berlebihan- perawatan pascabedah di *8= merupakan indikasi untuk mencegah komplikasi gagal jantung kongestif dan sindroma distres pernafasan. 'enyulit # Sindroma $?AA'- gagal ginjal- gagal jantungedema parukelainan pembekuan darah- perdarahan otak. Konsultasi # 0isiplin ilmu terkait %='! *lmu 'enyakit 0alam- *8=- ='! Syaraf- ='! "ata&
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /KA0%* 'erawatan ,umah Sakit # Aampiran protokol 7erapi # Aampiran protocol *>in 7indakan # Seksio sesarea- ekstraksi forsepsembryotomi Aama 'erawatan # Aampiran protokol =nit 7erkait # 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. eurologi 3. *8= 6. 0epartemen (nestesi . 0epartemen *lmu Kesehatan (nak
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#//KA0%* 1. Pengertian (Definisi)
'reeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuri akibat kehamilan- setelah umur kehamilan 2 minggu atau segera setelah persalinan. 0ibedakan # 1. 9iertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 2 minggu- dan yang menetap setelah 12 minggu pasca persalinan. 2. Preeklamsi:eklamsi atas ,asar $iertensi kronis adalah timbulnya preeklamsi atau eklamsi pada pasien hipertensi kronik. 3. 9iertensi gestasional adalah timbulnya hipertensi dalam kehamilan pada wanita yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak mempunyai gejala/gejala hipertensi kronik atau preeklamsi+eklamsi %tidak disertai proteinuri&. Gejala ini akan hilang dalam waktu 5 12 minggu pascasalin.
2. Anamnesis
1. =mur kehamilan ; 2 minggu 2. $ipertensi 3. 7idak ada kejang- penurunan kesadaran- penglihatan kaburnyeri kepala hebat- nyeri ulu hati. 'reeklamsi ringan# 0iagnosis preeklamsi ringan didasarkan atas timbulnya hipertensi %sistolik antara 16/51 mm$g dan diastolik antara 9/511 mm$g& disertai proteinuri %; 3 mg+26 jam- atau 1@ dipstick&. 'reeklamsi berat # ila didapatkan satu atau lebih gejala di bawah ini preeklamsi digolongkan berat. 7ekanan darah sistolik ; 1 mm$g atau tekanan darah diastolik ; 11 mm$g. 'roteinuri ; 2 g+26 jam atau ; 2 @ dalam pemeriksaan kualitatif %dipstick& Kreatinin serum ; 1-2 mgD disertai oliguri %5 6 ml+ 26 jam& 7rombosit 5 1.+mm3 (ngiolisis mikroangiopati %peningkatan kadar A0$& 'eninggian kadar en>im hati %SGC7 dan SG'7& Sakit kepala yang menetap atau gangguan visus dan serebral
3. Pemeriksaan Fisik
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
4. Diagnosa an,ing 5. Pemeriksaan Penunjang
. Penatalaksanaan
P#//KA0%* yeri epigastrium yang menetap 'ertumbuhan janin terhambat ?dema paru disertai sianosis (danya Fthe $?AA' SyndromeF %$ # "emolysisB ?A # Elevated liver en%ymesB A' # Low Platelet count & $ipertensi menahun- kelainan ginjal. 'reeklamsi ringan# urin lengkap 'reeklamsi berat+eklamsi# 'emeriksaan laboratorium# 'emeriksaan $b- $t- Aekosit- 7rombosit- urin lengkap. 'emeriksaan elektrolit a- K- 8a- dan 8lB kadar glukosa=rea - Kreatinin- SGC7- SG'7- analisa gas darah- asam urat darah. 'emeriksaan K7G 'emeriksaan foto rontgen thoraks 'emeriksaan =SG 'reeklamsi ringan ,awat inap. *stirahat %tirah baring+tidur miring kekiri&. 'antau tekanan darah 2 kali sehari- dan proteinuri setiap hari. 0apat dipertimbangkan pemberian suplementasi obat/ obatan antioksidan atau anti agregasi trombosit. ,oboransia. 4ika tekanan diastolik turun sampai normal- pasien dipulangkan dengan nasihat untuk istirahat dan diberi penjelasan mengenai tanda/tanda preeklamsi berat. Kontrol 2 kali seminggu. ila tekanan diastolik naik lagi- dirawat kembali. 4ika tekanan diastolik naik dan disertai dengan tanda/tanda preeklamsi berat- dikelola sebagai preeklamsi berat. ila umur kehamilan ; 3< minggu- pertimbangkan terminasi kehamilan. 'ersalinan dapat dilakukan secara spontan.
'reeklamsi erat ,awat bersama dengan 0epartemen yang terkait %'enyakit 0alam'enyakit Saraf- "ata- (nestesi-dll&. A. Pera"atan aktif a. *ndikasiB bila didapatkan satu+lebih keadaan di bawah ini#
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#//KA0%* *bu#
kehamilan ; 3< minggu adanya gejala impending eklamsi
4anin# adanya tanda/tanda gawat janin adanya tanda/tanda *=G, Aaboratorik# adanya $?AA' syndrome .
Pengoatan me,isinal *nfus larutan ringer laktat 'emberian obat# "gSC6
8ara pemberian "gSC6 # 1. 'emberian me melalui in intravena se secara ko kontinyu %i %infus dengan infusion pump a. 0osis awal # 6 gram gram "gS "gSC6 %1 cc "gSC "gSC6 6 D& dilaru dilarutka tkan n kedalam 1 cc ringer lactat- diberikan selama 1/2 menit. b. 0osis pemeliharaan # 1 gram dalam cc cairan ,A- diberikan dengan kecepatan 1/2 gram+jam %2/3 tetes per menit& 2. 'emberian melalui intramuskuler secara berkala # a. 0osis awal # 6 gram "gSC6 %2 cc "gSC6 2 D& diberikan secara *) dengan kecepatan 1 gram+menit. b. 0osis pemeliharaan# Selanjutnya diberikan "gSC6 6 gram %1 cc "gSC6 6D& *" setiap 6 jam. 7ambahkan 1 cc lidokain 2D pada setiap pemberian *" untuk mengurangi perasaan nyeri dan panas. Syarat/syarat pemberian "gSC6 $arus tersedia antidotum "gSC6- yaitu o kals kalsiu ium m gluk glukon onas as 1D %1 gram gram dala dalam m 1 cc& cc& diberikan *) dalam waktu 3/ menit. o ,efleks patella %@& kuat !rek !rekuen uensi si pern pernaf afas asan an ; 1 kali kali per o
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#//KA0%* menit 'rod 'roduk uksi si urin urin ; 3 cc dala dalam m 1 jam jam o sebelumnya %- cc+kg bb+jam& Sulfas magnesikus dihentikan bila# o (da tanda/tanda intoksikasi Setelah 26 jam pasca salin o 0alam jam pasca salin sudah terjadi o perbaikan tekanan darah %normotensif& 3. 0iuretikum tidak diberikan kecuali bila ada edem paru payah jantung kongestif edem anasarka 6. (ntihipertensi diberikan bila# a. 7ekanan darah# Sistolik ; 1: mm$g 0iastolik ; 11 mm$g b. Cbat/obat antihipertensi yang diberikan # Cbat pilihan adalah hidrala>in- yang diberikan mg *). pelan/pelan selama menit. 0osis dapat diulang dalam dalam waktu waktu 1/2 1/2 menit menit sampai sampai tercap tercapai ai tekanan tekanan darah yang diinginkan (pabila hidrala>in tidak tersedia- dapat diberikan # ifedipin# 1 mg- dan dapat diulangi setiap 3 menit %maksimal 12 mg+26 jam& sampai terjadi penurunan tekanan darah. Aabeta Aabetalol lol 1 mg *). *). (pabil (pabilaa belum belum terjad terjadii penurunan tekanan darah- maka dapat diulangi pemberian 2 mg setelah 1 menit- 6 mg pada 1 menit berikutnya- diulangi 6 mg setelah 1 menit kem kemudi udianan- dan dan samp sampai ai : mg pada pada 1 meni menitt berikutnya. ila ila tidak tidak tersed tersediaia- maka maka dapat dapat diberi diberikan# kan# Klonidin 1 ampul dilarutkan dalam 1 cc larutan garam garam faal faal atau atau air air untu untuk k sunt suntik ikan. an. 0isu 0isunt ntik ikan an mula/mula cc *) perlahan/lahan selama menit. Aima menit kemudian tekanan darah diukur- bila belum ada penurunan maka diberikan lagi sisanya cc *). selama menit. Kemudian diikuti dengan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#//KA0%* pemberian secara tetes sebanyak < ampul dalam cc deEtrose D atau "artos 1. 4umlah tetesan dititrasi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan- yaitu penurunan "ean (rterial 'ressure %"('& "('& seban ebanya yak k 2D 2D dari dari awal awal.. Pemeri&saan te&anan te&anan darah darah dilakukan setiap 1 menit sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan- kemudian setiap jam sampai tekanan darah stabil. . Kardiotonika *ndikasi pemberian kardiotonika ialah- bila ada tanda/tanda payah jantung. 4enis kardiotonika yang diberikan# 8edilanid/0 'era 'erawa wata tan n dila dilaku kuka kan n bers bersam amaa deng dengan an Sub Sub agi agian an 'enyakit 4antung . Aain/lain a. Cbat/obat antipiretik 0iberikan bila suhu rektal di atas 3:- 8. 0apat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol b. (ntibiotika 0iberikan atas indikasi c. (ntinyeri ila ila pasie pasien n geli gelisa sah h kare karena na kont kontra raks ksii rahi rahim m dapa dapatt diberikan petidin $8l /< mg sekali saja . Pengelolaan stetrik 8ara terminasi kehamilan elum inpartu # 1. *nduksi persalinan # (mniotomi @ tetes oksitosin dengan syarat skor ishop ; 2. Seksio sesarea- bila # a. Syarat tetes tetes oksitosin oksitosin tidak tidak dipenuhi atau adanya kontra indikasi tetes oksitosin. b. : jam sejak dimulainya tetes oksitosin belum masuk fase aktif. 'ada primig primigrav ravida ida lebih lebih diarah diarahkan kan untuk untuk dilaku dilakukan kan terminasi dengan seksio sesarea.
Sudah inpartu #
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#//KA0%*
Kala * !ase laten# (mniotomi @ tetes oksitosin dengan syarat skor ishop ; . !ase aktif# 1. (mniotomi 2. ila his tidak adekuat- diberikan tetes oksitosin. 3. ila jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap- pertimbangkan seksio sesarea. 8atatan# amniotomi dan tetes oksitosin dilakukan sekurang/ kurangnya 1 menit setelah pemberian pengobatan medisinal. Kala ** # 'ada persalinan pervaginam- maka kala ** diselesaikan dengan partus buatan. D. Pengelolaan konser;atif a. *ndikasi # Kehamilan preterm %5 3< minggu& tanpa disertai tanda/tanda impending eklamsi dengan keadaan janin baik b. 'engobatan medisinal # Sama dengan perawatan medisinal pengelolaan secara aktif. $anya dosis awal "gSC6 tidak diberikan *) cukup *" saja. %"gSC6 6D- : gram *"&. 'emberian "gSC6 dihentikan bila sudah mencapai tanda/tanda preeklamsi ringan- selambat/ lambatnya dalam waktu 26 jam. c. 'engelolaan obstetrik 1. Selama perawatan konservatiftindakan observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktiftermasuk pemeriksaan tes tanpa kontraksi dan =SG untuk memantau kesejahteraan janin 2. ila setelah 2 kali 26 jam tidak ada perbaikan maka keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medisinal dan harus diterminasi. 8ara terminasi sesuai dengan pengelolaan aktif. 3. 'enyulit # Sindroma $?AA'- gagal ginjal- gagal jantung- edema parukelainan pembekuan darah. 6. Konsultasi # 0isiplin ilmu terkait %0epartemen *lmu 'enyakit 0alam*8=- 0epartemen Syaraf- 0epartemen "ata&
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
. . <. :.
P#//KA0%* 'erawatan ,umah Sakit Aampiran protokol 7erapi Aampiran protokol *>in 7indakan Seksio sesarea- ekstraksi forseps- embryotomi Aama 'erawatan Aampiran protokol
<=*' '/#KA*' 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. *8= 3. 0epartemen "ata 6. 0epartemen Syaraf
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 A#'<% 1. Pengertian (Definisi)
2. Klasifikasi
erakhirnya kehamilan pada umur kehamilan 5 2 mg %berat janin 5 gram& atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan. (bortus spontan adalah abortus yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas %miscarriage& (bortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengahiri proses kehamilan %pengguguran- aborsi- abortus provokatus&. a. (bortus *mminens %C.C (bortus mengancam- ditandai oleh perdarahan bercak dari jalan lahir- dapat disertai nyeri perut bawah yang ringan- buah kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. b. (bortus *nsipiens# (bortus sedang berlangsung- ditandai oleh perdarahan ringan atau sedang disertai kontraksi rahim dan akan berakhir sebagai abortus komplit atau inkomplit. c. (bortus *nkomplit %C.3.6 Sebagian buah kehamilan telah keluar melalui kanalis servikalis dan masih terdapat sisa konsepsi dalam rongga rahim. d. (bortus komplit %C.3.9 Seluruh buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim melalui kanalis servikalis secara lengkap. e. (bortus tertunda %missed abortion& %C.2.1 7ertahannya %retensi& hasil konsepsi yang telah mati dalam rahim selama : minggu atau lebih. f. (bortus $abitualis %C.C (bortus spontan yang berlangsung berurutan sebanyak 3 kali atau lebih.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
3. Kriteria Diagnosis7 Pemeriksaan Penunjang ,an Penatalaksanaan
A#'<% *. (bortus imminens # Klinis # (namnesis# / 'erdarahan sedikit dari jalan lahir / yeri perut tidak ada atau ringan 'emeriksaan dalam # / !luksus sedikit / Cstium uteri tertutup 'emeriksaan penunjang # =SG- hasilnya dapat ditemukan # a. uah kehamilan masih utuh- ada tanda kehidupan janin b. "eragukan %kantong kehamilan masih utuh- pulsasi jantung janin belum jelas& c. uah kehamilan tidak baik# janin mati.
7erapi # a. ila kehamilan utuh- ada tanda kehidupan janin # ,awat jalan 7idak diperlukan tirah baring total (njurkan untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan atau hubungan seksual. ila perdarahan berhenti dilanjutkan jadwal pemeriksaan kehamilan selanjutnya. ila perdarahan terus berlangsung- nilai ulang kondisi janin %=SG& 1 mg kemudian. b. ila hasil =SG meragukan- ulangi pemeriksaan =SG 1/2 mg kemudian. c. ila hasil =SG tidak baik# evakuasi tergantung umur kehamilan %lihat prosedur terminasi kehamilan& **. (bortus insipiens # Klinis# (namnesis# 'erdarahan dari jalan lahir disertai nyeri+kontraksi rahim. 'emeriksaan dalam# a. Cstium terbuka b. uah kehamilan masih dalam rahim. c. Ketuban utuh- dapat menonjol. 7erapi # a. ?vakuasi %lihat prosedur terminasi kehamilan& b. =terotonika pasca evakuasi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 A#'<% c. (ntibiotika selama 3 hari
***. (bortus inkomplit # Klinis# (namnesis# 'erdarahan dari jalan lahir- biasanya banyaknyeri+kontraksi rahim ada- bila perdarahan banyak dapat terjadi syok. (bortus inkomplit sering berhubungan dengan aborsi+abortus yang tidak aman- oleh karena itu periksa tanda/tanda komplikasi yang mungkin terjadi akibat abortus provokatus seperti perforasi- tanda / tanda infeksi atau sepsis. 'emeriksaan 0alam# / Cstium uteri terbuka. / 7eraba sisa jaringan buah kehamilan 7erapi# a. ila ada syok- atasi dahulu syok %perbaiki keadaan umum& b. 7ransfusi bila $b 5 : grD c. ?vakuasi %lihat prosedur terminasi kehamilan& d. =terotonika %metilergometrin tablet 3 E -12 mg& e. eri antibiotika berspektrum luas selama 3 hari *). (bortus komplit Seluruh buah kehamilan telah keluar. Klinis# (namnesis# 'erdarahan dari jalan lahir sedikit- pernah keluar buah kehamilan. 'emeriksaan 0alam # Cstium biasanya tertutup- bila ostium terbuka teraba rongga uterus kosong. 7erapi # a. (ntibiotika selama 3 hari b. =terotonika ). (bortus tertunda Kematian janin dan belum dikeluarkan dari dalam rahim selama : minggu atau lebih. Klinis# (namnesis# 'erdarahan dapat ada atau tidak. 'emeriksaan# a. !undus uteri lebih kecil dari umur kehamilan b. unyi jantung janin tidak ada 'emeriksaan penunjang#
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 A#'<% a. =SG # terdapat tanda janin mati b. Aaboratorium# $btrombositfibrinogenwaktu perdarahan- waktu pembekuan- waktu protombin. 7erapi# a. ?vakuasi pada umumnya kanalis servikalis dalam keadaan tertutup- sehingga perlu tindakan dilatasi %lihat prosedur terminasi kehamilan&B hati/hati karena pada keadaan ini biasanya plasenta bisa melekat sangat erat sehingga prosedur kuretase lebih sulit dan dapat berisiko tidak bersih+perdarahan pasca kuretase. b. =terotonika pasca evakuasi c. (ntibiotika selama 3 hari
)*. (bortus febrilis+abortus infeksiosa # (bortus yang disertai infeksi- biasanya ditandai rasa nyeri dan febris. Klinis# (namnesis# Iaktu masuk ,umah Sakit mungkin disertai syok septik. 7anyakan kemungkinan abortus provokatus dan cari tanda/ tanda komplikasi yang dapat menyertainya %perforasi peritonitis&. 'emeriksaan dalam# Cstium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jaringan- baik rahim maupun adneksa terasa nyeri pada perabaan- fluksus berbau. 7erapi # a. 'erbaiki keadaan umum %pasang infus- atau transfusi darah bila perlu&- atasi syok septik bila ada b. 'osisi !owler c. (ntibiotika yang adekuat %berspektrum luas- aerob dan anaerob& dilanjutkan dengan tindakan kuretase d. =terotonika %metil ergometrin -2mg *"& e. Kuretase untuk mengevakuasi sisa jaringan dilakukan setelah jam pemberian antibiotik dan uterotonika parenteral
Kominasi antiiotika untuk aortus infeksiosa
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 A#'<% Kominasi antiiotika
(mpisilin dan "etronida>ol 7etrasiklin dan Klindamisin 7rimethoprim Antiiotika dan Sulbenisilin Sulfamethoksa>ol Gentamisin
Dosis oral
atatan
erspektrum luas dan mencakup untuk gonorrhoea dan bakteri anaerob 6 E mg aik untuk klamidiadan gonorrhoea dan 2 E 3 mg bakteroides fragilis 1 mg Spektrum cukup luas ara emerian Dosis dan dan harganya 3 E 1 grelatif : *) mg murah2 E : mg 3 E 1 g oral dan 3 E mg
"etronida>ol
2E1g
Seftriaksone
*)
1E1g
(moksisiklin @ (sam Klavulanik Klindamisin
*)
3 E mg 3 E mg
Antiiotika arenteral untuk aortus setik
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 A#'<%
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 K/9A0*A= /K'P*K '/#>A=>>< 1.
Pengertia n (Definisi)
2.
Diagnosis
3.
Diagnosis an,ing
4.
Pemeriks aan enunjang
5.
Konsulta si
Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan yang hasil konsepsinya berimplantasi di luar kavum uteri dan berakhir dengan abortus atau ruptur tuba. 7erlambat haid iasanya terjadi /: minggu setelah haid terakhir Gejala subjektif kehamilan lainnya %mual- pusing- dsb& yeri perut yang disertai spotting Gejala yang lebih jarang# nyeri yang menjalar ke bahu perdarahan pervaginam- pingsan 7anda/tanda syok hipovolemik yeri abdomen # / =terus yang membesar / yeri goyang serviks %@& / yeri pada perabaan dan dapat teraba massa tumor didaerah adneksa / Kavum 0ouglas bisa menonjol karena berisi darah- nyeri tekan %@& 1. Kista ovarium pecah dan mengalami perdarahan 2. 7orsi kista ovarium 3. Kista terinfeksi 6. (bortus iminens . (ppendisitis 1. Aaboratorium # $b- Aekosit Kadar J/h8G dalam serum =ji kehamilan %tes urine& 2. =SG # =terus yang membesar 7idak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri (danya kantung kehamilan di luar cavum uteri. 7erdapat gambaran massa kompleks dan atau darah+cairan bebas didaerah adneksa dan atau di cavum douglas 3. Kuldosentesis untuk mengetahui adanya darah dalam kavum 0ouglas 6. Aaparoskopi diagnostik ila dicurigai kemungkinan appendisitis- konsul ke 0epartemen edah
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 K/9A0*A= /K'P*K '/#>A=>>< . 'erai 1. Konservatif# 'ada kehamilan ektopik bila fertilitas masih diperlukan- dapat diberi terapi medikamentosa dengan methotreEate %"7& dengan syarat # L $emodinamisasi stabil L kehamilan kurang dari : minggu L 7idak ada cairan bebas pada pemeriksaan =SG L Kantung kehamilan ektopik 5 3 cm L 7idak tampak pulsasi jantung janinL Kadar $8G 5 1. *=+mlL 7idak ada kontra indikasi pemberian "7L 'asien bisa di follow up %diberikan mg "7- dosis tunggal- intra muskular. ila berat badan 5 kg- dosisnya 1 mg+Kg & 2. Cperatif # L Aaparotomi L Salpingektomi %terapi standar& bila tidak tidak ada masalah fertilitas- ruptur tuba- perdarahan banyak- ada kelainan anatomi tuba. L Salpingostomi %bila fertilitas masih diperlukan&. L ,eseksi segmen L 'ada kehamilan ektopik belum terganggu- bila terdapat kontra indikasi operasi atau kemungkinan operasi sulit %kehamilan servikal- kornu- perlengketan hebat di rongga panggul- keadaan umum tidak memungkinkan& diberikan "7. 3. 7ransfusi darah bila $ 5 gramD. %kalau keadaan persediaan darah susah- dan perlu sekali transfusi- bisa dilakukan auto transfusi dengan syarat darah intra abdomen masih segar- tidak terinfeksi atau terkontaminasi&. !. Pera"ata 0iperlukan n ruma$ sakit &. Penyulit Kematian . Prognosis 0ubia 1-. Informed 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik consent diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 4aringan yang diangkat %tuba- ovarium& 11. Patologi anatomi 0iperlukan pada kasus kematian akibat kehamilan ektopik 12. tosi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
13. me,ik
K/9A0*A= /K'P*K '/#>A=>>< atatan "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= A='/PA#'<0 1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
'erdarahan antepartum adalah perdarahan dari jalan lahir pada wanita hamil dengan usia kehamilan 2 minggu atau lebih- dapat berupa plasenta previa atau solusio plasenta. 'lasenta previa adalah plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya- pada plasenta yang implantasinya normal sebelum janin lahir. 1. 'erdarahan dari jalan lahir pertama kali atau berulang tanpa disertai rasa nyeri- dapat sedikit/sedikit ataupun banyak. 2. 0apat disertai atau tanpa adanya kontraksi rahim. 3. !aktor predisposisi# grande multipara- riwayat kuretase berulang 6. 'emeriksaan spekulum darah berasal dari ostium uteri eksternum.
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan Penunjang
1. Aaboratorium# 8rossmatch- kadar $b- A- 7r- $t- golongan darah- fibrinogen- 0/0imer- 7- 87- '7- ('77. 2. 'emeriksaan =SG 'ed side clotting test 7ujuan# menilai faktor pembekuan darah secara cepat dan sederhana %metode kualitatif& 8ara# ambil cc darah vena dan masukkan ke dalam tabung kosong yang telah dimasukkan 1 batang lidi. Setelah menit- : menit- dan 1 menit dicoba diangkat batang lidi tersebut dan lihat bekuan darahyang terbentuk. ila bekuan darah terbentuk 51 menit dan tidak mudah hancur+pecah berarti faktor pembekuan darah masih baik dan diperkirakan kadar fibrinogen ;2 mg+dA ila bekuan darah terbentuk ;1 menit dan bekuannya mudah hancur berarti telah terdapat gangguan faktor pembekuan darah %kadar fibrinogen 5 2 mg+dA&
5. Penatalaksanaan
'enatalaksanaan umum#
7anda/tanda syok %ringan sampai berat&. 'ada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul atau ada kelainan letak.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= A='/PA#'<0
(nformed consent Stabilisasi- (8 %'osisikan semi ekstensi- bebaskan jalan nafas- C2 jika perlu- resusitasi cairan&. 7entukan ada syok atau tidak. 4ika ada- berikan transfusi darah- infus cairanoksigen dan kontrol perdarahan. 4ika tidak ada syok atau keadaan umum optimal- segera lakukan pemeriksaan untuk mencari etiologi. $entikan sumber perdarahan. "onitor tanda/tanda vital. 'enatalaksanaan spesifik# ?kspektatif # Syarat # Keadaan umum ibu dan anak baik. 'erdarahan sedikit. =sia kehamilan kurang dari 3< minggu atau taksiran berat badan janin kurang dari 2 gr. 7idak ada his persalinan. 'enatalaksanaan ekspektatif # 'asang infus- tirah baring ila ada kontraksi prematur bisa diberi tokolitik. 'emantauan kesejahteraan janin dengan =SG dan 87G setiap minggu.
. Penyulit
(ktif # 'ersalinan pervaginam # 0ilakukan pada plasenta letak rendah- plasenta marginalis atau plasenta previa lateralis di anterior %dengan anak letak kepala&. 0iagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan =SG- perabaan fornises atau pemeriksaan dalam di kamar operasi tergantung indikasi. 0ilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban. 'ersalinan perabdominam- dilakukan pada keadaan# 'lasenta previa dengan perdarahan banyak. 'lasenta previa totalis. 'lasenta previa lateralis di posterior. 'lasenta letak rendah dengan anak letak sungsang. Syok irreversible- 0*8.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= A='/PA#'<0 !. Konsultasi &. Pera"atan ruma$ sakit . 'erai 1-. *jin tin,akan 11. ama era"atan 12. *n,ikator klinis 13.
16. Dokumen terkait
0epartemen (nestesi *8= Aampiran protokol Aampiran protokol Seksio sesarea Aampiran protokol %pada perawatan ekspektatif perawatan / hari jika dilakukan tindakan operasi perawatan menjadi 6 hari& 'enurunan angka kecacatan dan kematian maternal dan perinatal yang disebabkan perdarahan antepartum ec plasenta previa. 0epartemen (nestesiologi *8= Surat rujukan dari 0okter+'uskesmas+,umah Sakit Aembar "edical ,ecord
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 PA%/='A P#/?*A 1. Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis
3.
Diagnosis
an,ing Pemeriksaan 6. enunjang
.
'erai /ksektatif
. Penatalaksanaan
!. 'erai Aktif
'lasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. 1. 'erdarahan dari jalan lahir berulang tanpa disertai rasa nyeri 2. 0apat disertai atau tanpa adanya kontraksi. 3. 'ada pemeriksaan luar biasanya bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul atau ada kelainan letak. 6. 'emeriksaan spekulum darah berasal dari ostium uteri eksternum. ,obekan jalan lahir- polip serviks- erosi portio 1. 'emeriksaan laboratorium# golongan darah- kadar hemoglobinhematokrit- waktu perdarahan dan waktu pembekuan. 2. 'emeriksaan =SG untuk mengetahui jenis plasenta previa dan taksiran berat badan janin 1. Keadaan umum ibu dan anak baik 2. 'erdarahan sedikit 3. =sia kehamilan kurang dari 3< minggu atau taksiran berat badan janin kurang dari 2 gr 6. 7idak ada his persalinan 1. 'asang infus- tirah baring 2. ila ada kontraksi prematur bisa diberi tokolitik %lihat pengelolaan prematuritas& 3. 'emantauan kesejahteraan janin dengan =SG dan K7G setiap minggu. 'ersalinan pervaginam 1. 0ilakukan pada plasenta letak rendah- plasenta marginalis atau plasenta previa lateralis di anterior %dengan anak letak kepala&. 0iagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan =SG perabaan fornises atau pemeriksaan dalam di kamar operasi tergantung indikasi. 2. 0ilakukan oksitosin drip disertai pemecahan ketuban. 'ersalinan perabdominam 1. 0ilakukan pada keadaan # 2. 'lasenta previa dengan perdarahan banyak. 3. 'lasenta previa totalis. 6. 'lasenta previa lateralis di posterior. . 'lasenta letak rendah dengan anak letak sungsang.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 PA%/='A P#/?*A &. Penyulit . Prognosis 1-. Informed consent
11. Pera"atan ruma$ sakit 12. Patologi anatomi 13. tosi 14. atatan me,ik
Syok hipovolemik- gagal ginjal- koagulasi intravaskuler diseminata- kematian 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 0iperlukan 7idak diperlukan 0ilakukan pada kasus kematian akibat plasenta previa "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 %<%* PA%/='A 1.
Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis
3.
Derajat solusio lasenta
6.
Diagnosis an,ing 5. Pemeriksaan Penunjang
7erlepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya- pada plasenta yang implantasinya normal sebelum janin lahir. 1. 'erdarahan dari jalan lahir dengan atau tanpa disertai rasa nyeri %tergantung derajat solusio plasenta&. 2. 'erabaan uterus pada umumnya tegang- palpasi bagianbagian janin biasanya sulit. 3. 4anin dapat dalam keadaan baik- gawat janin atau mati %tergantung derajat solusio plasenta&. 6. 'ada pemeriksaan dalam bila ada pembukaan teraba ketuban yang tegang dan menonjol. 1. ,ingan # / perdarahan yang keluar kurang dari 1/2cc / uterus tidak tegang / belum ada tanda renjatan / janin hidup / kadar fibrinogen plasma lebih dari 2 mgD 2. Sedang # / perdarahan lebih dari 2 cc / uterus tegang / terdapat tanda renjatan / gawat janin atau janin mati / kadar fibrinogen plasma 12 / 1 mgD 3. erat # / uterus tegang dan kontraksi tetanik / terdapat renjatan / janin biasanya sudah mati 7idak ada 'emeriksaan =SG # L 'ada pemeriksaan =SG didapatkan implantasi plasenta normal dengan gambaran hematom retroplasenter. 'emeriksaan laboratorium # 1. 'ed side clotting test %untuk menilai fungsi pembekuan darah+penilaian tidak langsung kadar fibrinogen& 8ara # / (mbil darah vena 2 ml masukkan ke dalam tabung kemudian diobservasi / Genggam bagian tabung yang berisi darah / Setelah 6 menit- miringkan tabung untuk melihat lapisan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
.
Konsultasi
!.
'erai
%<%* PA%/='A koagulasi di permukaan / Aakukan hal yang sama setiap menit *nterpretasi # o ila bagian permukaan tidak membeku dalam waktu < menit- maka diperkirakan titer fibrinogen di bawah nilai normal %kritis& ila terjadi pembekuan tipis yang mudah robek saat tabung o dimiringkan- keadaan ini juga menunjukkan kadar fibrinogen di bawah ambang normal 2. 'emeriksaan darah untuk fibrinogen- trombosit- waktu perdarahan- waktu pembekuan 0okter Spesialis 'enyakit 0alam 0okter spesialis anestesi 0okter spesialis anak 0erajat ringan# ?kspektatif bila # / =sia kehamilan belum cukup bulan. 'enderita dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam. 'emantauan klinik dilakukan secara ketat dan baik. Syarat # / 'erdarahan sedikit yang kemudian berhenti / elum ada tanda/tanda in partu / Keadaan ibu cukup baik %Kadar $b lebih dari : gr D& / 4anin baik 'enatalaksanaan # / 7irah baring. / erikan 0eksametason 2mg+6: jam %dibagi 6 dosis&+ etametason 26 mg+6: jam %dibagi 2 dosis& / =SG untuk mengetahui implantasi plasenta- usia kehamilan- profil biofisik- letak dan presentasi janin. / K7G serial setiap 3 hari (ktif bila # / =sia kehamilan cukup bulan- janin hidup dilakukan persalinan perabdominam / =sia kehamilan kurang bulan- janin viable %pematangan paru sebelumnya bila memungkinkan&- dengan persalinan perabdominam / ila keadaan memburuk %perdarahan dan kontraksi uterus
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 %<%* PA%/='A berlangsung terus& dikelola sebagai derajat sedang+berat.
&. . 1-.
11.
Penyulit Prognosis Informed consent
Pera"atan ruma$ sakit 12. Patologi anatomi 13. tosi 14. atatan me,ik
0erajat sedang+berat# 1. 'erbaikan keadaan umum a. ,esusitasi cairan+transfusi darah / erikan darah lengkap segar / 4ika tidak tersedia pilih salah satu dari plasma beku segar- sel darah merah packed %',8&- kriopresipitatkonsentrasi trombosit. b. (tasi kemungkinan gangguan perdarahan 2. "elahirkan janin a. 0engan mengupayakan partus pervaginam %amniotomi dan tetes oksitosin& bila skor pelvik ; atau bila diperkirakan persalinan bisa berlangsung 5 jam. b. 0engan persalinan perabdominam bila skor pelvik 5 atau bila diperkirakan persalinan akan berlangsung ; jam- atau bila sesudah jam dikelola janin belum lahir pervaginam. 8atatan # ila janin masih hidup dan kemungkinan viable %; 2: minggu dan atau 4 ; 1 gram&- dilakukan tindakan persalinan dengan seksio sesarea Syok hipovolemik- gagal ginjal- koagulasi intravaskuler diseminata- kematian 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 0iperlukan 7idak diperlukan 0ilakukan pada kasus kematian akibat solusio plasenta "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 %<%* PA%/='A
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan fisik 4. >amaran Klinis
P/#DA#A9A= PA%A%A*= 'erdarahan pascasalin adalah perdarahan yang terjadi setelah janin lahir- yaitu melebihi cc pada persalinan per vaginam atau lebih dari 1 cc pada persalinan per abdominam. 0ibagi menjadi # 'erdarahan pascasalin dini yaitu jika terjadi dalam 26 jam pertama. 'erdarahan pascasalin lambat yaitu jika terjadi lebih dari 26 jam. 'erdarahan pervaginam pascasalin atau perdarahan berulang jika terjadi pada masa nifas 7erdapat faktor predisposisi 'redisposisi antepartum# riwayat perdarahan pascasalin atau manual plasenta- solusio plasenta- plasenta previa- hipertensi*=!0- overdistensi uterus- gangguan darah ibu. 'redisposisi intrapartum# persalinan seksio sesarea atau buatan partus lama- partus presipitatus- *nduksi atau augmentasi persalinan- infeksi korion- distosia bahu- grandemulti paritasgangguan koagulopati. 'redisposisi postpartum# laserasi jalan lahir %ruptur perineumepisiotomi luas- robekan porsio& retensio plasenta- sisa plasentainversio uteri- ruptur uteri. 7anda/tanda syok %ringan sampai berat& a. (tonia uteri# yaitu terjadinya gangguan kontraksi uterus. Gejala berupa perdarahan pervaginam yang deras %seperti keran air& berasal dari C=*- konsistensi rahim lunak- kontraksi buruk- tidak ada perlukaan jalan lahir- tidak ada sisa plasenta dan umumnya terdapat tanda/tanda syok hipovolemik berat. b. Aaserasi jalan lahir# yaitu terdapat robekan+ruptur pada perineum- vagina atau porsio. Gejala berupa perdarahan pervaginam yang berasal dari luka robekan- berwarna merah terang+darah segar- kontraksi rahim baik- dapat ditemukan tanda/tanda syok. c. ,uptur uteri# yaitu robeknya dinding uterus. Gejala berupa perdarahan pervaginam sedikit atau banyak- berasal dari C=*- kontraksi rahim biasanya buruk- sangat nyeri di perut bawah- terdapat tanda akut abdomen- syok berat- pada eksplorasi terdapat
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
5. Pemeriksaan enunjang . Penatalaksanaan
P/#DA#A9A= PA%A%A*= robekan pada uterus. d. *nversio uteri# yaitu uterus terputar balik sehingga fundus uteri tertekuk ke dalam dan selaput lendirnya di sebelah luar. Gejala berupa perdarahan pervaginam- syok sedang sampai berat- fundus uteri sama sekali tidak teraba atau teraba lekukan pada funduskadang/kadang teraba tumor dalam vagina jika inversio sampai vagina atau tampak tumor merah di luar vulva yaitu inversio uteri yang prolaps. e. ,etensio plasenta# yaitu plasenta belum lahir M jam setelah anak lahir. Gejala berupa perdarahan pervaginam sedikit sampai banyak- tinggi fundus uteri sepusat- biasanya tampak tali pusat. f. Sisa plasenta# yaitu plasenta sudah lahir namun tidak lengkap. Gejala berupa perdarahan pervaginam sedikit sampai banyak dari C=*kontraksi biasanya baik dan pada pemeriksaan teraba sisa plasenta. 4ika terjadi pada masa nifasB kadang terdapat febris dan tanda/tanda syok- fundus uteri masih tinggi+subinvolusiuterus lembek- nyeri pada perut bawah jika ada infeksi dan teraba sisa plasenta dalam rongga rahim g. Gangguan pembekuan darah+koagulopati# yaitu kelainan pada pembekuan darah. Gejala berupa perdarahan dari tempat/tempat luka- kontraksi rahim baik- tidak ditemukan perlukaan jalan lahir maupun jaringan plasentasyok sedang sampai berat dan terdapat gangguan faktor pembekuan darah. Aaboratorium# 8rossmatch- kadar $b- A- 7r- $t- !ibrinogen- 0/ 0imer- 7- 87- '7- ('77. 'emeriksaan =SG 'enatalaksanaan umum a. (nformed consent b. Stabilisasi- (8 %'osisikan semi ekstensi- bebaskan jalan nafas- C2 jika perlu- resusitasi cairan&. c. 7entukan ada syok atau tidak. 4ika ada- berikan transfusi darahinfus cairan- oksigen dan kontrol perdarahan. 4ika tidak ada syok atau keadaan umum optimal- segera lakukan pemeriksaan untuk mencari etiologi. d. $entikan sumber perdarahan.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= PA%A%A*= e. "onitor tanda/tanda vital.
'enatalaksanaan spesifik l. (tonia =teri %*801/<2.1 "asase uterus- 'emberian oksitosin 2 unit dalam a8A 1cc tetesan cepat %dapat diberikan sampai 3 liter dengan tetesan 6 tetes+menit& dan ergometrin *)+*" -2 mg %dapat diulang lE setelah 1 menit dan bila masih diperlukan dapat diberikan tiap 2/6 jam *"+*) sampai maksimal 1 mg atau dosis& atau misoprostol 6 mikrogram perektal+peroral %dapat diulang 6 mikrogram tiap 2/6 jam sampai maksimal 12 mikrogram atau 3 dosis&. ila setelah pemberian dosis awal ada perbaikan dan perdarahan berhenti- oksitosin+misoprostol diteruskan- bila tidak ada perbaikan lakukan kompresi bimanual atau pemasangan tampon balon. 4ika kontraksi tetap buruk- lakukan laparotomi. %lakukan ligasi arteri uterina atau hipogastrika atau teknik /lynch suture untuk pasien yang belum punya anak- jika tidak mungkin lakukan histerektomi& 2. Aaserasi jalan lahir %*801/C.<1 Segera lakukan penjahitan laserasi 3. ,uptur uteri %*801/C.<1.1 Stabilisasi keadaan umum dan segera lakukan laparotomi. ,encana histerorafi atau histerektomi. 6. *nversio uteri %*801/C.<1.2 ,eposisi manual setelah syok teratasi. 4ika plasenta belum lepas- sebaiknya jangan dilepaskan dulu sebelum uterus direposisi karena akan mengakibatkan perdarahan banyak. Setelah reposisi berhasil- diberi drip oksitosin. 'emasangan tampon rahim dilakukan supaya tidak terjadi lagi inversio. 4ika reposisi manual tidak berhasil- dilakukan reposisi operatif. . ,etensio plasenta %*801/C.<1. 0ilakukan pelepasan plasenta secara manual. 4ika plasenta sulit dilepaskan- pikirkan kemungkinan plasenta akreta. 7erapi terbaik pada plasenta akreta komplit adalah histerektomi. . Sisa plasenta %*801/C.<2. 0ilakukan kuretase dengan pemberian uterotonika dan transfusi darah bila diperlukan. 4ika terjadi pada masa nifas berikan uterotonika- antibiotik spektrum luas dan ku retase. 4ika kuretase tidak berhasil- lakukan histerektomi.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
!. Penyulit &. Konsultasi . 'erai 1. Pera"atan ruma$ sakit 11. *jin 'in,akan 12. ama Pera"atan 13. *n,ikator Klinis 14.
P/#DA#A9A= PA%A%A*= <. Gangguan koagulopati %*801/C.<2.3 ,awat bersama 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam- Koreksi faktor pembekuan dengan transfusi darah segar+pemberian !!'- kriopresipitat- trombosit dan ',8- kontrol 0*8 dengan heparin. Syok irreversible- 0*8- Syndrom Seehan Ke disiplin ilmu terkait- atas indikasi. %0epartemen *lmu 'enyakit 0alam- *8=+(nestesi- 'atologi (natomi& Aampiran protokol 0iperlukan
Kuretase- pemasangan tampon intrauterin- laparotomi %histerektomi& Aampiran protokol %pada perdarahan masa nifas# perawatan / hari- jika dilakukan tindakan operasi perawatan menjadi 1 hari& 'enurunan angka kecacatan dan kematian yang disebabkan perdarahan postpartum. 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. 0epartemen 'atologi (natomi 3. *8= 6. 0epartemen (nestesi
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= PA%A%A*= @A=> D*%/AKA= A'=*A <'/#* 1. Pengertian (Definisi)
2. 'erai
3. Pemeriksaan
'erdarahan lebih dari mA yang terjadi dalam 26 jam pertama setelah janin lahir akibat kegagalan kontraksi rahim. 0iagnosis # 1. Kontraksi rahim buruk. 2. 'erdarahan banyak. 3. 7idak ada perlukaan jalan lahir. 6. 7idak ada sisa plasenta. . 'ada umumnya disertai tanda/tanda syok hipovolemik 1. Segera setelah diketahui perdarahan pascasalin- tentukan ada syok atau tidak- bila ada segera berikan infus cairan- kontrol perdarahan dan berikan oksigen. 2. ila syok tidak ada- atau keadaan umum telah optimal- segera lakukan pemeriksaan untuk mencari etiologi. 3. "asase uterus- pemberian oksitosin 2 *= dalam cc 0ekstrosa D dan ergometrin intravena- atau misoprostol. 6. ila ada perbaikan dan perdarahan berhenti- oksitosin atau misoprostol diteruskan. . ila tidak ada perbaikan dilakukan kompresi bimanual. . ila tetap tidak berhasil- lakukan laparotomi- kalau mungkin lakukan ligasi arteri uterina atau hipogastrika %khusus untuk pasien yang belum punya anak&- bila tidak mungkin lakukan histerektomi. <. 8ara pemberian Cksitosin# a. 0osis awal- *)# 2 *= dalam 1 A larutan garam fisiologis dengan tetesan cepat. *"# 1 *= b. 0osis lanjutan- *)# 2 *= dalam 1 A larutan garam fisiologis dengan 6 tetes+menit c. 0osis maksimal- tidak lebih dari 3 A larutan dengan oksitosin per hari. 8ara pemberian ?rgometrin# 1. 0osis awal- *" atau *) %lambat -2 mg 2. 0osis lanjutan- ulangi -2 mg *" setelah 1 menit- bila masih diperlukan beri *"+*) setiap 2/6 jam. 3. 0osis maksimal- total 1 mg atau dosis per hari. 8ara pemberian "isoprostol# 1. 0osis awal- oral atau rektal 6 mcg 2. 0osis lanjutan- 6 mcg 2/6 jam setelah dosis awal 3. 0osis maksimal- 7otal 12 mcg atau 3 dosis per hari. 'emeriksaan laboratorium #
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#DA#A9A= PA%A%A*= @A=> D*%/AKA= A'=*A <'/#* enunjang hemoglobin- hematokrit- trombosit- fibrinogen- golongan darah- faktor pembekuan darah- waktu perdarahan dan waktu pembekuan. 'erdarahan pasca salin dini yang disebabkan oleh perlukaan jalan 4. Diagnosis an,ing lahir- retensio plasenta+sisa plasenta- dan gangguan pembekuan darah . Pelaku 1. 0okter Spesialis Cbstetri H Ginekologi 2. 0okter ,esiden Cbstetri H Ginekologi Syok ireversibel- 0*8- Sindroma Sheehan. . Penyulit !. Konsultasi 1. 0okter Spesialis (nestesi 2. 0okter Spesialis 'enyakit 0alam :. Pera"atan ruma$ 0iperlukan sakit 9. Prognosis 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik 1-. Informed consent diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. Cutput 11. Patologi anatomi =terus yang diangkat %bila ada persangkaan plasenta akreta& 0ilakukan pada kasus kematian akibat atonia uteri 12. tosi 13. atatan me,ik "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 #
,obeknya dinding rahim- pada saat kehamilan atau persalinan dengan atau tanpa robeknya peritoneum. (danya faktor predisposisi. yeri perut mendadak dengan tanda/tanda adanya perdarahan intraabdominal. 'erdarahan pervaginam bisa sedikit atau banyak. Syok dengan gambaran klinis yang biasanya tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar- karena adanya perdarahan intra abdominal. Kadang/kadang disertai sesak nafas+nafas cuping hidung atau nyeri bahu. $is tidak ada. agian janin teraba langsung di bawah kulit dinding perut. unyi jantung janin tidak terdengar. =rin bercampur darah. 'ada ruptura uteri inkomplit # yeri perut mendadak. 7idak jelas ada tanda perdarahan intraabdominal. 'erdarahan pervaginam. 0apat terjadi syok. $is bisa ada atau tidak ada. agian janin tidak teraba langsung di bawah kulit dinding perut. unyi jantung janin bisa terdengar atau tidak. =rin bisa bercampur darah. 'ada eksplorasi rahim setelah janin lahir terdapat robekan dinding rahim tanpa ada robekan peritoneum.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 #
3. Diagnosis an,ing 6. Pemeriksaan enunjang 5. Konsultasi
.
'erai
!.
Pera"atan ruma$ sakit &. Penyulit
. 10.
11.
Prognosis Informed consent
Patologi anatomi 12. tosi 13. atatan me,ik
(kut abdomen pada kehamilan abdominal lanjut Aaboratorium# $emoglobin- Aeukosit- $ematokrit- 7rombosit. 0okter Spesialis (nestesi. ila terjadi sepsis konsul ke 0epartemen 'enyakit 0alam. ila luka robekan meluas ke kandung kencing konsul ke 0epartemen edah. 1. (tasi syok segera- berikan infus cairan intravena- transfusi darah- oksigen dan antibiotik. 2. Aaparotomi. 7indakan histerektomi atau histerorafi bergantung pada bentuk- jenis dan luas robekan. 0iperlukan Syok ireversibel L Sepsis L Auka yang meluas sampai ke kandung kencing dan vagina L $ematom pada daerah parametrium 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 7idak diperlukan 0ilakukan pada kasus kematian akibat ruptura uteri "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 #
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 K*%'A ?A#*<0 (=&3.27 D2!) 1. Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis 3. Diagnosis an,ing
4. Pemeriksaan enunjang
5. 'erai
. Per"atan ruma$ sakit !. Penyulit &. Prognosis 9. Informed consent
1-. utut 11. Patologi anatomi 12. tosi
Kista ovarium adalah massa kistik yang berasal dari ovarium yang bersifat jinak (danya massa kistik pada adneksa yang dibuktikan melalui pemeriksaan dalam dan penunjang L "yoma uteri subserosa %02& L Keganasan ovarium %8& L (ppendisitis %K3& =SG# L "assa kistik unilokuler atau multilokuler L 7idak didapatkan pertumbuhan papilifer maupun neovaskularisasi 1. Cbservasi# dilakukan pada kista dengan ukuran kurang dari < cm 2. Cperatif# bila ukuran kista lebih dari < cm- atau kista mengalami puntiran- atau kista ruptur- atau kista mengalami infeksi. 0ilakukan kistektomi %.2&- ovarektomi %.3 .&atau salpingoovarektomi %.6- .& 'erawatan di rumah sakit dilakukan bila# a. Kista direncanakan untuk diangkat melalui operasi b. Kista mengalarni puntiran- ruptur- atau terinfeksi 'erdarahan intraabdomen- peritonitis- syok neurogenik- syok hipovolemik- sepsis- perubahan ke arah ganas- kematian 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa 4aringan kista dapat diangkat 4aringan yang diangkat %tuba- ovarium& 0iperlukan pada kasus kematian akibat penyulit tindakan operatif maupun keadaan penyakitnya sendiri
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 K*%'A ?A#*<0 (=&3.27 D2!)
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0*0A <'/#* (D25) 1. Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis
3. Diagnosis an,ing 4. Pemeriksaan enunjang 5. Konsultasi . 'erai
!. Pera"atan ruma$ sakit
:. Penyulit
"ioma uteri adalah tumor jinak dari unsur otot polos dinding rahim "ungkin tanpa gejala "ungkin ada gangguan haid Gangguan akibat penekanan tumor# disuri- polakisuri- retensi urin- konstipasi 'emeriksaan ginekologis# 'embesaran uterus- konsistensi kenyal padat- berbatas jelas permukaan berbenjol- umumnya multipel 1. Keganasan uterus %8& 2. eoplasma ovarium %8& =SG # 1. "assa homogen yang berasal dari dinding rahim 2. Kuretase Konsultasi dengan 0epartemen bedah bila dicurigai kelainan berasal dari traktus digestivus Cbservasi- bila ukuran mioma kurang atau sama dengan uterus gravida 12 minggu Cperatif # 1. 0ilakukan bila ukuran uterus lebih dari gravida 12 minggu dan atau disertai penyulit seperti perdarahan- torsi- infeksidegenerasi- gejala penekanan akibat tumor- atau infertilitas. 2. 0ilakukan miomektomi %:.29& bila fungsi reproduksi masih diinginkan- atau histerektomi %:.6& bila pertumbuhannya cepat atau tidak diperlukan lagi fungsi reproduksi 'ada pasien yang menolak pembedahan dan tanpa keluhan dapat dicoba diberikan terapi hormon seperti progesteron dan Gn,$ analog. 0iperlukan bila# a. 0irencanakan untuk dioperasi b. 0isertai penyulit seperti perdarahan banyak- torsi- infeksidegenerasi- atau penekanan massa tumor yang berat 'erdarahan 'erdarahan *nfertil *nfeksi+sepsis 7orsi %pada tumor yang bertangkai&
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0*0A <'/#* (D25)
. Prognosis 10. Informed consent
11. utut 12. Patologi anatomi 13. tosi 14. atatan me,ik
15. Dokumen terkait
0egenerasi merah- degenerasi ganas %miosarkom& Komplikasi akibat tindakan operatif
0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 4aringan mioma dapat diangkat 4aringan yang diangkat 0iperlukan pada kasus kemarian akibat penyulit tindakan operatif maupun keadaan penyakitnya sendiri "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0*0A <'/#* (D25)
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0*0A <'/#* (D25) $&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/=@AK*' '#FA% Penyakit trofolas ter,iri ,ari enyakit
1&
7rofoblas kehamilan % gestational trophoblastic disease& ialah penyakit trofoblas yang berhubungan dengan kehamilan dan 2& 'enyakit trofoblas yang tidak berhubungan dengan kehamilan %non gestational trophoblastic disease& tetapi berasal dari sel indung telur dan kejadiannya sangat jarang. Nang dibicarakan di sini adalah penyakit trofoblas yang berhubungan dengan kehamilan- sedangkan yang tidak berhubungan dengan kehamilan akan dibicarakan pada bab keganasan ovarium %bab teratoma&. 'erkembangan hasil konsepsi ada kalanya mengalami kelainan antara lain hasil konsepsi tidak berupa janin- melainkan berkembang secara patologis berupa gelembung/gelembung yang disebut mola hidatidosa) 'enyakit trofoblas terdiri dari mola hidatidosa %jinak& dan &orio&arsinoma %ganas&. =mumnya penderita mola akan menjadi baik setelah diobati- tetapi sekitar 1D akan mengalami degenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma. 0alam perjalanannya penyakit trofoblas sering menunjukkan gejala/gejala di luar bidang obstetri/ginekologi- misalnya tirotoksikosissesak- batuk darah dan kelainan neurologis. Karena itu penanganan di rumah sakit perlu kerjasama ag+KS" Cbstetri/Ginekologi dengan 0epartemen 'enyakit 0alam- eurologi- laboratorium- serta pemeriksaan penunjang lainnya. 'asien trofoblas harus mendapat pengawasan selama waktu tertentu untuk mendeteksi adanya keganasan pada stadium dini.
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0A 9*DA'*D%A 1. Pengertian (Definisi) 2. Klasisifikasi 3. Kriteria ,iagnosis
4. Pemeriksaan enunjang
5. Diagnosis an,ing . 'erai
Kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan proliferasi sel trofoblas yang berlebihan dan degenerasi hidrofik- yang secara klinis tampak sebagai gelembung/gelembung 1. "ola hidatidosa komplit %C1.& 2. "ola hidatidosa parsial %C1.1& (namnesis dan perneriksaan fisik# (menore Keluhan gestosis seperti hiperemesis gravidarum yang berat 'erdarahan =terus yang lebih besar dari usia kehamilan Klinis terlihat gelembung mola yang keluar dari uterus 1. =SG# 0idapatkan gambaran gelembung vesikel %*esicular ultrasonic pattern& 2. Kadar h8G yang lebih tinggi 3. 'emeriksaan patologi anatomi 7umor trofoblas gestasional %8:& 'erbaiki keadaan umum# 7ransfusi darah %99.& 'engobatan gestosis sesuai protokol ?vakuasi dengan vakum kuretase %9.& Kemoterapi profilaksis $isterektomi dilakukan bila usia lebih dari 3 tahun dengan jumlah anak cukup %:.6& 7irotoksikosis %pengobatan bersama/sama dengan 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam& ?mboli paru %pengobatan bersama/sama 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam& 1. /;akuasi # %sesuaikan dengan cara terminasi kehamilan trimester *& ?akum kuretase a. ila gelembung sudah ke luar. Setelah keadaan umum diperbaiki langsung dilakukan vakum kuretase dan untuk pemeriksaan '( dilakukan pengambilan jaringan dengan kuret tajam. ila perdarahan banyak# bersamaan dengan perbaikan K=- evakuasi harus segera dilakukan.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0A 9*DA'*D%A b. ila gelembung belum ke luar. 'asang laminaria stift- 12 jam kemudian dilakukan vakum kuretase tanpa pembiusan- kemudian dilakukan kuretase tajam- untuk mengambil jaringan %untuk pemeriksaan '(&. %'ada laporan harus dituliskan# jumlah dan diameter jaringan mola- perdarahan- ada tidaknya janin atau bagian janin seperti kantung janin- cairan ketuban dan lain/lain&. Khusus untuk pasien umur 3 tahun atau lebih dengan jumlah anak cukup- dilakukan histerektomi totalis- baik dengan jaringan mola in/toto atau beberapa hari pasca kuret. 2. 'erai rofilaksis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu # a. Kemoterapi b. $isterektomi a& Kemoterapi 0iberikan pada pasien dengan resiko tinggi- yaitu# $asil '( mencurigakan keganasan =mur pasien 3 tahun atau lebih yang menolak dilakukan histerektomi. Cbat yang diberikan adalah # "etotreksat %"7 2 mg+hari *" selama hari %ditambah dengan asam folat& atau (ktinomisin 0 %(870 1 vial %- mg&+ hari *) selama hari b& $isterektomi 0ilakukan terutama pada pasien yang berumur ; 3 tahun dengan jumlah anak cukup 3. Penga"asan lanjut ertujuan untuk mengetahui sedini mungkin adanya perubahan kearah keganasan.
Lama Pengawasan+ Satu tahun. 'asien dianjurkan jangan hamil dulu- dengan menggunakan K kondom+sistem kalender- atau pil K bila haid teratur dan tidak dianjurkan menggunakan *=0 atau suntikan !&hir pengawasan ila setelah pengawasan satu tahun- kadar h8G dalam batas
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 0A 9*DA'*D%A normal- atau bila telah hamil lagi ,adwal pengawasan 3 bulan ke/* # dua minggu sekali 3 bulan ke ** # 1 bulan sekali bulan terakhir # 2 bulan sekali 'emeriksaan yang dilakukan selama pengawasan# 'emeriksaan klinis dan h8G setiap kali datang !oto toraks- pada bulan ke/ dan ke/12 atau bila ada keluhan. 'erdarahan Syok hipovolemik 'reeklamsi+eklamsi 7irotoksikosis *nfeksi ?mboli paru Keganasan 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. 0epartemen (nestesiologi 1. 'enurunan angka kematian 2. 'enurunan angka rekurensi 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. 0epartemen (nestesiologi
!. Penyulit
&. Konsultasi . *n,ikator klinis 1-.
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 '<0# '#FA% >/%'A%*=A atasan Klasifikasi
%ta,ium
Dasar Diagnosis
Keganasan yang berasal dari jaringan trofoblas yang berhubungan dengan kehamilan 1. 0ola in;asif %Koriokarsinoma vilosum& "ola hidatidosa yang mempunyai daya penetrasi ke dalam dinding rahim atau mengadakan metastasis atau kedua/duanya. 'ada gambaran '( ditemukan vili korialis 2. Koriokarsinoma. 'rofolas gestational ganas yang pada gambaran '( tidak ditemukan vili korialis 3. Koriokarsinoma klinis. 7umor trofoblas gestasional yang dasar diagnosisnya secara klinis berdasarkan kenaikan kadar /h8G dan atau adanya metastasis. 6. Placental Site Trophoblastic Tumor # (dalah tumor trofoblas gestational yang terdapat pada bekas tempat implantasi plasenta. $anya terjadi setelah kehamilan cukup bulan saja. 1. Stadium * # 7erbatas di rahim 2. Stadium ** # "etastasis ke vagina dan parametrium 3. Stadium *** # "etastasis ke paru/paru 6. Stadium *) # "etastasis ke organ lain 1. Klinis 'erdarahan tidak teratur ,ahim subinvolusi atuk darah enjolan ke biru/biruan- sering terdapat di vagina. 2. Aaboratorium# pemeriksaan penunjang Kadar /h8G meninggi lagi dalam waktu 6 minggu atau lebih pasca evakuasi Kadar /h8G - minggu pasca evakuasi mola ;1 m*=+ml. - atau : minggu pasca evakuasi ; 3 m*=+ml. 3. $istopatologi# dapat dibedakan jenis keganasannya.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 '<0# '#FA% >/%'A%*=A Pengelolaan 7erapi diberikan berdasarkan skor prognosis %I$C& %kor rognosis (9) -
1
5 39
; 39
"$
(bortus
(term
6
6/
< / 12
;12
5 13
13 / 16
16 / 1
1
C( (C
(
Ke$amilan seelumnya Perio,e laten (ulan) $> (*<:) A >rou ("anita B ria)
'erai
%kor
FAK'# P#>=%*%
2
4
esar tumor
3/ cm
cm
'emat metastasis Jumla$ metastasis '$ : %itostatika seelumnya
Aimpa Ginjal
=sus hati
Ctak
1/6
6/:
:
1 jenis
2 atau lebih
,isiko rendah %skor 5 6& ,isiko rendah %skor /<& ,isiko tinggi %skor ; :& a. ,isiko rendah %skor 5 & diberikan kemoterapi tunggal antara lain# 1. "7 2 mg+hari selama hari *" 2. (ct/0 12 mg+kg selama hari *) 3. ?toposid # 2 mg+m2 per oral atau 1 mg+m2 *) dilarutkan dalam a8l -9 D b. ,isiko tinggi %skor ; & # diberikan kemoterapi kombinasi antara lain # 1. "7 + Aekovorin @ (ct/0 %"(& 2. (ct.0 @ ?toposid 3. "7+Aekovorin @ (ct.0 @ Klorambusil %"(8&
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
'erai 'ama$an
Pemeriksaan seelum asien ,iulangkan ,ari ruma$ sakit
Penga"asan anjut
'<0# '#FA% >/%'A%*=A 6. "7+Aeukovorin @ (ct.0 @ Siklofosfamid %"(8 ***& . ?toposid @ "7+lekovorin @ (ct.0 %?"(& . Sisplatinum @ ?toposid <. ?"( / 8C %?"( @ Cnkovin @ Siklofosfamid& :. )inkristin- "7+Aekovorin- Sisplatinum 'engobatan kemoterapi masih dilanjutkan 2/6 seri %rata/rata 3 seri& setelah kadar /h8G normal. a. Cperasi# merupakan terapi ajuvan $isterektomi totalis bila# 1& =terus lebih besar dari ukuran kehamilan 16/1 mingguterutama pada wanita berusia diatas 3 tahun 2& 'erdarahan per vaginam yang tidak teratasi 3& 'engobatan sitostatika gagal b. ,adiasi # merupakan terapi tambahan pada # 1. "etastasis intravagina 2. "etastasis otak 3. "etastasis paru/paru
1. Status generalis 2. Status ginekologis #
/ esar uterus / 'erdarahan
3. Kadar /h8G 6. !oto toraks . 'emeriksaan '( . ?fek samping sitostatika 'ujuan untuk memantau hasil pengobatan dan untuk mengetahui sedini mungkin timbulnya keganasan kembali %relapse& 1. Aama 'engawasan # Satu tahun 'asien dianjurkan jangan hamil dulu. 'encegahan kehamilan dengan menggunakan K kondom+sistem kalender- tidak boleh menggunakan *=0 atau suntikan. 2. (khir 'engawasan ila setelah pengawasan satu tahun kadar h8G dalam batas normal atau bila pasien hamil lagi 3. 4adwal 'engawasan 3 bulan * # dua minggu sekali 3 bulan ** # 1 bulan sekali
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 '<0# '#FA% >/%'A%*=A bulan terakhir # 2 bulan sekali Jenis Pemeriksaan
'emeriksaan klinik dan kadar h8G setiap kali datang- sedang foto toraks- pada bulan ke/ dan ke/12 atau bila ada keluhan.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 '<0# '#FA% >/%'A%*=A
CC A'A'A= '?G(I(S( S?A("( 1 7($= 3 ulan * # 2 minggu sekali 3 ulan ** # 1 bulan sekali ulan terakhir # 2 bulan sekali 0iperiksa # - 'emeriksaan klinik dan kadar beta $8G setiap datang - !oto toraks bulan ke/ dan ke/12
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 '<0# '#FA% >/%'A%*=A
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# %/#?*K% 1. Pengertian (Definisi) 2. Klasifikasi
Keganasan primer pada serviks uteri
3. Kriteria Diagnosis
(namnesis dan pemeriksaan fisik# Aekore perdarahan pervaginam- spontan atau pasca sanggama Gejala metastasis tergantung organ yang terkena seperti kandung kencing- rektum- tulang- paru/paru- dll. 1. Kolposkopi 2. iopsi- bila perlu dilakukan dilatasi kuretase 3. 'emeriksaan laboratorium# hemoglobin- hematokrit- trombositfibrinogen- kimia darah
4. Pemeriksaan enunjang
Stadium klinis kanker serviks %!*GC- 19:<&
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# %/#?*K% 6. !oto rontgen paru/paru- foto polos abdomen+pielografi intravena . 'emeriksaan histopatologi jaringan serviks . ,ektoskopi dan sistoskopi 5. Diagnosis an,ing 'olip serviks . 'erai a. 'embedahan %:.& 'embedahan histerektomi ekstrafasial bila kanker mikroinvasif 5 mm dan tidak terdapat sel tumor pada pembuluh darah+limfe. 'embedahan radikal# $isterektomi radikal @ limfadenektomi pelvis dilakukan pada stadium */**a- bila tidak ada kontraindikasi. b. ,adiasi ,adiasi interna @ radiasi eksterna. Sebaiknya dilakukan pemberian kemoradiasi %sebelum radiasi diberikan kemoterapi&. c. Kemoterapi %99.2& d. Kombinasi antara pembedahan- kemoterapi- radiasi. !. Penga"asan 1. 7erjadinya residif kebanyakan dalam 2 tahun pertama setelah pengobatan dan jarang setelah tahun. lanjut 2. 'emeriksaan berkala dilakukan setiap 2 bulan untuk selama 2 tahun- dan setiap 6 bulan tahun ketiga dan seterusnya bulan sekali. &. Penyulit "etastase ke ginjal- dinding panggul- ke luar panggul- dan ke organ yang lebih jauh. . Pera"atan ruma$ 0iperlukan sakit 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 1-. Konsultasi 2. 0epartemen *lmu edah 0igestif 3. 0epartemen *lmu edah =rologi 6. 0epartemen (nestesiologi 11. *n,ikator klinis 1. 'enurunan angka kematian 2. 'enurunan angka rekurensi 12.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# %/#?*K%
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# %/#?*K%
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) 1.
Pengertian (Definisi)
2.
Klasifikasi
7umor ganas berasal dari ovarium. Sering juga disebut kanker ovarium. Karena sebagian besar kanker ovarium bersifat karsinoma- maka kanker ovarium sering dianggap identik dengan karsinoma ovarium Secara singkat berdasarkan pemeriksaan histopatologi terdapat tiga jenis kanker ovarium yang terbanyak adalah # ) 7umor ganas epitel %malignant epithelial tumor & .) 7umor ganas sel benih %malignant germ cell tumor/ 0) 7umor ganas stroma %malignant stromal1se2 cord tumor & Secara umum dapat dikatakan bahwa makin tua umur pasienmakin besar kemungkinan tumor berasal dari unsur epitel. Sebaliknya- tumor sel benih lebih sering dijumpai pada gadis dan wanita muda. 'umor ganas eitel 7umor ganas ovarium yang berasal dari epitel germinal atau mesotel. Klasifikasi histologi neoplasma ovarium %I$C- 19<3 *. =eolasma /itel 4enis serosum 4enis musinosum ?ndometrioid "esonefroid 7umor renner %transisional& Kombinasi jenis/jenis epitel Kombinasi epitel dengan unsur lain Kanker yang tak berdiferensiasi **.
=eolasma stroma gona, 1. 7umor sel granulosa 2. 7umor sel Sertolli / Aeydig 3. Ginandroblastoma
***.
'umor sel lioi,
*?.
=eolasma sel germinal 1. 0isgerminoma
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) 2. 7umor sinus endodermal 3. Kanker embrional 6. Koriokarsinoma . 7eratoma
3.
%ta,ium kanker o;arium (F*> 1&5)
?. >ona,olastoma ?*. 'umor jaringan ikat lain yang ti,ak k$as o;arium ?**. imfoma maligna ?***. 'umor rimer yang ti,ak ,aat ,iklasifikasi *B. 'umor metastasis Stadium *. 7umor terbatas pada ovarium *a. 7umor terdapat pada satu ovarium- tidak ada tumor pada permukaan luar- kapsul utuh. *b. 7umor terdapat pada kedua ovarium- tidak ada asitestidak ada tumor pada permukaan luar- kapsul utuh. *c. 7umor stadium *a dan *b- disertai pertumbuhan tumor pada permukaan satu atau dua ovarium- atau kapsul pecah- atau terdapat asites yang mengandung sel/sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.
Stadium **. 7umor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium dengan penyebaran ke panggul **a. 'enyebaran dan +atau metastasis ke uterus dan +atau tuba **b. 'enyebaran ke jaringan panggul lain **c. 7umor stadium **a atau **- disertai pertumbuhan tumor pada permukaan satu atau dua ovarium- atau kapsul pecah- atau disertai asites yang mengandung sel/ sel ganas atau bilasan peritoneum positif. Stadium ***. 7umor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium dengan implantasi anak sebar di luar pelvis dan+atau kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif. (danya metastasis ke permukaan hepar setara dengan stadium ***. ***a. 7umor terbatas pada rongga pelvis minor- KG negatif tetapi dengan penyebaran mikroskopis di permukaan peritoneum abdomen. ***b. 7umor pada salah satu atau kedua ovarium dengan penyebaran pada permukaan peritoneum abdomen- dengan garis tengah yang tidak melebihi 2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) cmB KG negatif. ***c. 7erdapat implantasi tumor di abdomen dengan diameter lebih besar dari 2 cm dan+atau KG retroperitoneal atau inguinal positif.
Stadium *). 7umor meliputi salah satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh- efusi pleura bila ada- sitologi harus positifmetastasis jauh ke parenkim hepar. 6.
Diagnosis
5. .
Diagnosis an,ing Pemeriksaan enunjang
!.
'erai
1. 7imbul benjolan di perut dalam waktu yang relatif singkat 2. Gangguan buang air kecil+buang air besar- nyeri perut 3. 0itemukan tumor a. di rongga pelvis dan dapat meluas hingga rongga perut- di kiri+kanan uterus- di kavum 0ouglasi b. permukaan tidak rata. c. Konsistensi padat- kistik dan kistik dengan bagian padat. d. "obilitas terbatas- karena perlekatan- nyeri perut. e. Sering disertai ascites. 6. "ungkin ada gangguan haid . Aaparotomi untuk mengetahui jenis histopatologi dan penentuan stadium. Kista ovarium %0.2<& 1. =ltrasonografi 2. 'emeriksaan foto meliputi foto toraks- abdomen- barium enema- pielografi intravena. 3. 87 scan 6. Sitologi cairan ascites. 1. 'embedahan %Staging laparotomi& %:.& a. (spirasi cairan rongga peritonium untuk pemeriksaan sitologi- bila tidak ada cairan peritonium dilakukan bilasan peritoneal. b. iopsi pada # daerah bagian bawah diafragma lateral dari kolon asenden dan kolon desenden kavum 0ouglasi peritonium kandung kemih c. ?ksplorasi daerah+organ seperti hati- ginjal- mesenteriumusus halus- dan usus besar.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) d. $anya ovarektomi unilateral saja bila stadium *a atau tidak ada perlengketan- jenis tumor borderline- usia muda- dan belum punya anak- atau histerektomi totalis dengan salfingoovarektomi bilateralis pada stadium * dan ** dan pembedahan sitoreduksi pada stadium *** dan e. Cmentektomi# Cmentektomi parsial bila secara makroskopis tidak ditemukan lesi metastasis Cmentektomi total bila secara makroskopis ditemukan lesi metastasis. f. iopsi pada setiap perlekatan g. Aimfadenektomi+biopsi kelenjar getah bening yang membesar di daerah pelvik dan paraaorta
&.
Penyulit
. Prognosis 1-. Informed consent
2. Kemoterapi %99.2& 'ada umumnya diberikan setelah terapi pembedahan- kadang/ kadang sebelum pembedahan %neoajuvan&. =ntuk kanker ovarium jenis epitel sebaiknya k ombinasi 8(' %siklofosfamid- adriamisin- sisplatin&- atau (' %adriamisin- sisplatin&- atau ?' %epirubisin- sisplatin&7aksol atau 7aksol @ Karboplatin =ntuk jenis sel germinal diberikan# )(8 %vinkristinadriamisin- siklofosfamid& atau ') %sisplatin- vinblastin bleomisin&. 3. ,adiasi 0iberikan setelah terapi pembedahan %pengangkatan massa tumor secara optimal- atau dengan tumor terangkat seluruhnya atau bila dengan residu tumor minimal 1-/2 cm& 6. Kombinasi antara# 'embedahan- kemoterapi- radiasi 'enyulit sebelum pembedahan# hipoalbuminemia- efusi pleura 'enyulit selama pembedahan# perdarahan- cedera usus- kandung kemih- ureter 'enyulit kemoterapi 0ubia 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) mengancam jiwa. 11. Patologi Anatomi
12. Pera"atan ruma$ sakit 13. *jin tin,akan 14. ama era"atan 15. atatan 0e,ik
1. tosi 1!. *n,ikator klinis 1&. Konsultasi
Sitologi cairan peritoneum iopsi# 0aerah bagian bawah diafragma Aateral kolon ascenden dan kolon descenden Kavum 0ouglasi 'eritoneum kandung kemih- ovarium- omentum- kelenjar getah bening. 0iperlukan 0iperlukan Aampiran protokol "encakup keluhan utama- gejala medis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis 0iperlukan pada kasus kematian 1. 'enurunan angka kematian 2. 'enurunan angka rekurensi 1. 0epartemen *lmu 'enyakit 0alam 2. 0epartemen *lmu edah 0igestif 3. 0epartemen *lmu edah =rologi 6. 0epartemen (nestesiologi
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A#*<0 (*D1-65) $&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?<?A Kanker 0ikro *n;asif Klasifikasi '=0 Kanker ?ul;a (F*>)
0iameter tumor 5 2 cm dan invasi ke stroma 5 mm '
'<0# P#*0/# 7is Kanker pra invasif %in-situ& 71 7umor terbatas pada vulva dan atau perineum- diameter 5 2 cm. 72 7umor terbatas pada vulva dan atau perineum- diameter tumor ; 2 cm. 73 7umor dari semua ukuran dengan penyebaran ke uretra dan atau vagina dan atau anus 76 7umor dari semua ukuran dengan adanya infiltrasi ke mukosa kandung kencing dan atau mukosa rektumtermasuk bagian proksimal dari mukosa uretra dan atau penyebaran ke tulang.
K> #/>*=A 7ak ada penyebaran tumor ke KG 1 'enyebaran tumor unilateral ke KG regional 2 'enyebaran tumor bilateral ke KG regional.
/tiologi Faktor Pre,isosisi
>ejala6gejala Diagnosis
Palasi Pemeriksaan ,alam
Penyearan Jau$ " Secara klinis tak ada penyebaran tumor "1 7erdapat penyebaran jauh %termasuk KG pelvis&. 7idak diketahui 0istropia vulva kronis Kondiloma akuminata '$S %'enyakit hubungan seksual& dengan lesi granulomatosa. Kelu$an 'ruritus vulva *nseksi 0ilakukan untuk menentukan daerah yang akan dibiopsi. entuk ra in;asif7 gambarannya sebagai berikut# ercak/bercak kemerahan atau keputihan yang menebal- kadang/ kadang hiperpigmentasi. entuk yang in;asif lesi lebih keras- meninggi- noduler dan bentuknya tidak teratur. Sering kali lesi ini bersifat unifokal dan menunjukkan ulserasi. 'alpasi dilakukan pada lesi dan pada kelenjar/kelenjar getah bening regional. 0isertai juga dengan pemeriksaan 'ap smear- untuk mencari
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
iosi
Pengelolaan
KA=K/# ?<?A penyakit/penyakit lain yang mungkin bersamaan. Sebaiknya dilakukan juga # 1. Koloskoi - walaupun nilainya terbatas terutama bermanfaat pada jenis adenokarsinoma. 2. 'ewarnaan dengan 'olui,ine lue . iopsi dilakukan pada bagian yang berwarna biru tua. Aesi yang mencurigakan perlu dibiopsiB diagnosis pasti diperoleh melalui pemeriksaan histopatologis. Gambarannya dapat berbentuk # 1. Kanker epidermoid vulva 2. (denokarsinoma vulva %'agetOs 0isease& 3. "elanoma malignum. Kanker ;ul;a ra in;asif 4enis pengobatan tergantung letak dan luasnya penyakit. 7indakan dapat berupa # 1. Krim != 2. Kriosasi 3. ?ksisi lokal luas 6. )ulvektomi parsial atau hemi vulvektomi- vulvektomi total atau sub total-3S&inning4 vulvektomi. Kanker ;ul;a mikro in;asif 7erapi # 1. )ulvektomi total 2. )ulvektomi radikal dengan pengangkatan KG inguinal bilateral Kanker ;ul;a in;asif 0ikelola dengan vulvektomi radikal disertai pengangkatan KG inguinal bilateral
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?<?A Pengelolaan Kanker ?ul;a
Penyulit Pengelolaan
(kan timbul bila lesinya sangat luas sampai ke serviks uteri. Kista inklusi dieksisi Kista Gartner- lesi endometriosis- perlu diangkat bila menyebabkan ketidak nyamanan. Kondiloma akuminata dapat diberikan terapi podofilin bila lesi vagina sedikit dan kecil atau eksisi lokal- krioterapikauterisasi- laser/8C2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?<?A
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A>*=A atasan Klasifikasi
/tiologi:Patogenesis
Diagnosis
7umor ganas primer pada vagina. Kanker pra/invasif# Stadium # Kanker in/situ- kanker intraepitel. Kanker invasif# Stadium * # Kanker terbatas pada dinding vagina. Stadium ** # Kanker sudah mengenai jaringan sub vaginatetapi belum mengenai dinding pelvis Stadium *** # Kanker sudah menyebar ke dinding pelvis. Stadium *) # Kanker sudah menyebar keluar rongga pelvis atau sudah mengenai mukosa kandung kencing atau rektum %edema bulosa saja belum masuk stadium *)& Kanker vagina primer adalah salah satu keganasan yang jaranghanya 1/2 D dari kanker ginekologi. Kanker vagina yang paling sering adalah tipe sel skuamosa %:/9D&. Kanker vagina sering terjadi pada wanita berumur /< tahun. 'enyebab kanker ini belum jelas- meskipun terdapat beberapa bukti yang dapat melibatkan iritasi mukosa vagina menahun seperti pemakaian pesarium dan prosidentia. )irus mungkin merupakan salah satu faktor penyebab kanker vagina.
Kanker vagina in/situ sering asimtomatis- tetapi perlu diwaspadai bila terdapat hasil 'ap smear abnormal pada wanita yang sebelumnya mengalami histerektomi akibat kanker- baik in/situ maupun invasif. Kebanyakan pasien kanker vagina invasif mengeluh perdarahan pervagina tanpa nyeri atau adanya pengeluaran sekret vagina. Kebanyakan lesi ditemukan pada bagian atas dinding posterior yang berdekatan dengan serviks posterior. Ialaupun 'ap smear berguna dalam menemukan karsinoma in/situ- namun sering tidak tepat bila terdapat lesi eksofitik. 'ada daerah yang mencurigakan perlu dilakukan biopsi. 0iagnosis kanker vagina dibuat atas dasar pemeriksaan fisiksitologi- kolposkopi- dan biopsi. =ntuk menentukan stadium kanker vagina invasif perlu pemeriksaan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
Pemeriksaan Penunjang Penyulit
Pengelolaan
KA=K/# ?A>*=A dalam pembiusan- pielografi intravena- sistoskopi dan proktoskopi. 1. 7es 'ap 2. iopsi 3. Kolposkopi 1. ,ekurensi 2. 'roktitis 3. Sistitis 6. !istel 'engelolaan kanker vagina tergantung pada stadium penyakit- besarnya tumor dan kondisi pasien. eberapa cara pengobatan pada stadium insitu adalah krim /!= bedah eksisi- radiasi. eberapa cara pengobatan pada stadium invasif adalah 1. Cperasi 2. ,adiasi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KA=K/# ?A>*=A
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 *=?/#%* <'/#* (=&5.5) 1. Pengertian (Definisi) 2. Klasifikasi
3. Diagnosis
4. Diagnosis an,ing 5. Pemeriksaan enunjang . 'erai
!. Per"atan ruma$
=terus terpuntir balik sehingga endometrium terdapat di sebelah luar 1. *nkomplit# uterus terbalik- tapi tidak keluar dari serviks sehingga hanya terdapat lekukan pada fundus uteri. 2. Komplit# fundus uteri menonjol keluar dari serviks. 3. *nversio prolaps# seluruh uterus yang berputar balik terdapat di luar introitus vagina. erdasarkan waktu# 1. (kut# terjadi setelah persalinan 2. Subakut# sudah terdapat konstriksi serviks 3. Kronik# terjadi lebih dari 6 minggu setelah persalinan atau tidak berhubungan dengan persalinan atau karena kelainan ginekologis 1. 0icari faktor risiko seperti# pengelolaan kala *** yang tidak benar- kelemahan miometrium kongenital atau didapat- mioma uteri terlahir 2. Syok atau perdarahan pervaginam 3. 7erdapat massa merah kebiruan yang berdarah pada vagina atau di luar vulva 6. 'ada pemeriksaan luar tidak teraba fundus uteri atau terdapat lekukan 'rolapsus uteri %:1& 'emeriksaan laboratorium# hemoglobin- hematokrit- trombosit- leukosit 1. (tasi syok 2. 'emberian analgetik kuat 3. ,eposisi manual dalam narkose umum %9.96&. (gar reposisi lebih mudah dapat diberikan 7erbutaline -2 mg bolus *). erikan segera antibiotik- setelah reposisi berhasil berikan oksitosin 2 *= dalam deEtrose D paling sedikit selama 26 jam 6. 7indakan pembedahan %9.2& dilakukan bila reposisi manual tidak berhasil a. 'erabdominal %jika uterus masih besar+pasca salin& dengan teknik $aultain dan $untington b. 'ervaginam %jika ukuran uterus sudah mengecil& antara lain dengan teknik Kustner atau Spinelli. 0iperlukan
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 *=?/#%* <'/#* (=&5.5) sakit &. Penyulit . Prognosis 1-. Informed consent
*nfeksi- Kematian 0ubia ad bonam 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa *nversio uteri terkoreksi 4aringan yang diangkat 0iperlukan pada kasus kematian akibat penyulit tindakan operatif maupun keadaan penyakitnya sendiri "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
11. utut 12. Patologi anatomi 13. tosi 14. atatan me,ik
1. Dokumen terkait
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P#AP%<% <'/#* (*D1-6=&1) 1. Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis
3. Diagnosis an,ing 6. Pemeriksaan enunjang 5. Konsultasi . 'erai
7urunnya+descend+desencus atau penonjolan %protusio+bulging&+ herniasi isi organ panggul ke dalam vagina atau ke luar vagina akibat kelemahan struktur penyokong dasar panggul (namnesis# L 'erasaan berat pada perut bagian bawah L 'enonjolan atau protusio jaringan pada vagina atau melewati vagina L Aow back pressure+pain %merasa ada tekanan atau rasa berat atau nyeri daerah panggul& L 'erubahan fungsi seksual L Keluhan berkemih meliputi# *nkontinensia stres %tekanan& o =rgensi dan inkontinensia urge o *nkontinensia campuran o 0isfungsi berkemih %hesitansi atau gangguan pengosongan o kandung kemih& L 'erlu memasukan organ prolapsus saat berkemih L Sulit defekasi pada rektokel 'emeriksaan ginekologis# L 'emeriksaan sistem 'C'/P %'rolapse Crgan 'elvic Puantification system& untuk menentukan derajat prolapsus uteri- sistokel- dan rektokel L 7es stres+7es valsalva L 7es onney L 'erhatikan adanya ulkus pada porsio L 'emeriksaan sitologi %'ap Smear& untuk menyingkirkan keganasan serviks *nversio uteri kronis %:.& 'ap smear 7idak diperlukan 1. 7anpa pembedahan- dilakukan pada prolapsus uteri derajat *. 0ilakukan latihan otot dasar panggul atau pemakaian 'essarium 2. 'embedahan a. $isterektomi vagina %:.9& b. Kolporafi anterior c. Kolpoperineorafi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
!. Pera"atan ruma$ sakit
:. Penyulit . Prognosis 1-. Informed consent
11. utut 12. Patologi anatomi 13. tosi
P#AP%<% <'/#* (*D1-6=&1) d. Cperasi "anchester !othergill %9.22& e. Cperasi Ae!ort %<.:& f. !iksasi sakrospinosus g. Kolposuspensi dengan mesh 0iperlukan bila# a. 0irencanakan untuk dioperasi b. 0isertai penyulit seperti infeksi- gangguan fungsi ginjal berat *nfeksi- keganasan 0ubia ad bonam 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 'rolapsus uteri terkoreksi 4aringan yang diangkat 0iperlukan pada kasus kematian akibat penyulit tindakan operatif maupun keadaan penyakitnya sendiri
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 #
3. Klasifikasi
,obeknya mukosa vagina dan atau kulit badan perineum yang disebabkan proses persalinan normal- episiotomi- persalinan buatan- atau trauma lainnya (namnesis# L 7idak dapat menahan flatus- feses cair atau lembek yang dirasakan setelah persalinan L !eses keluar dari vagina saat ( L ,iwayat persalinan dengan episiotomi L ,iwayat persalinan dengan bantuan alat L 'ersalinan dengan dugaan trauma traktus genital L 'ernah mengalami robekan perineum sebelumnya L (danya faktor risiko terjadinya ruptura perineum- antara lain# o 'ersalinan dengan ekstraksi forseps %
0erajat 1 # Aaserasi hanya mengenai mukosa vagina dan+atau kulit perineum 0erajat 2 # ,obekan mencapai otot/otot perineum tetapi tidak mengenai otot sfingter ani 0erajat 3 # ,obekan mengenai otot sfingter ani yang dibagi menjadi 0erajat 3a # ,obekan mengenai 5D otot sfingter ani eksterna 0erajat 3b # ,obekan mengenai ;D otot sfingter ani eksterna 0erajat 3c # ,obekan mengenai otot sfingter ani interna 0erajat 6 # 0erajat 3 disertai dengan robekan mukosa anus
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
6. Pemeriksaan enunjang 5. Konsul sultasi tasi . 'erai
!. Pera Pera"a "ata tan n ruma ruma$ $ sakit :. Penyulit . Prognosis 1-. Informed 1-. Informed consent consent
11. u utu tutt 12. Patologi Patologi anatomi anatomi 13. 13. t tos osii
#
*nfeksi- keganasan 0ubia ad bonam 0ila 0ilaku kuka kan n informed informed consent consent pada pada setiap setiap aspek tindak tindakanan- baik baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 7rauma perineum terkoreksi 7idak ada 0iperlukan 0iperlukan pada kasus kematian akibat penyulit penyulit tindakan tindakan operatif operatif maupun keadaan penyakitnya sendiri
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 #
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA LAKSAN A KASUS KASU S KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /=D0/'#*%*% atasan
Diagnosis
Klasifikasi
Pengoatan
?ndometriosis adalah kelainan yang ditandai adanya kelenjar serta stroma endometrium di tempat yang tidak umum. anyak teori menerangkan kejadian tersebut- namun yang saat ini banyak dianut adalah teori imunologis. (namnesis# Kecurigaan terhadap adanya endometriosis harus ditegakkan bilamana ada gejala dismenore- dispareuni- nyeri panggul- serta infertilitas. 'emeriksaan klinis ginekologis# 0itemukan antara lain nodul/nodul pada ligamenta sakrouterina dan uterus retroversi terfiksasi. 'emeriksaan penunjang# a. =SG b. Aaparoskopi c. 'iel 'ielogr ograf afii intr intrav aven enaa d. ?nema bar barium e. !oto !oto pel pelvi vis/ s/ab abdo dome men n 0iagnosis pasti dengan pemeriksaan histopatologi Sistem klasifikasi sampai saat ini belum ada yang sempuma d an diakui secara menyeluruh. karena mempunyai kelemahan. Salah satu pegangan yang dapat dipakai adalah klasifikasi dari !merican dari !merican 5ertility Society yang Society yang direvisi. *. 7ingka ingkatt ringa ringan n mini minima mall 0apat diberikan analgetika **. **. 'eng 'engoba obata tan n $ormo $ormona nall 0ewasa ini merupakan terapi utama# 1. 'il kontrasepsi kombinasi. 0iberikan terus menerus selama /12 bulan. 'il kontrasepsi hanya mempunyai dampak sedikit terhadap endometriosis- lebih merupakan supresi penyakit daripada kuratif. 0i samping itu efek samping estrogen mungkin akan menonjol. 2. 'rogestin. aik oral maupun suntikan diberikan dengan dosis 3 mg+haricukup efektif- namun efek samping cukup banyak. erkhasiat mengurangi+menghilangkan gejala- namun tidak efektif untuk pengobatan infertilitas. 3. 0ana>ol ?fektifitasnya tidak lebih baik dari hormon/hormon lainnya.
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /=D0/'#*%*% 0osis 2E2 mg tablet selama bulan. 6. Gn,$ (gonis - 0ipakai secara intramuskuler- subkutan atau intranasal. - 'emakaian jangka panjang dapat menimbulkan pseudo/ menopause - 0iberikan setiap 2/6 minggu. 'emakaian Gn,$ agonis perlu pemantauan kadar estrogen. 0osis disesuaikan dengan kadar estrogen- umumnya berkisar 2/6 pg+ml %</1 pmol+l& - Gn,$ tidak merubah kadar lipid darah . Gestrinone Gestrinone- yaitu derivat 19 ortestosteron berupa suntikan. 0ipakai 2 kali+minggu- efektif untuk endometriosis. ***. 'engobaran secara pembedahan. "etode pembedahan biasa kurang membawa basil. 0engan laparoskopi morbiditas berkurang tetapi angka kesembuhan sama saja dengan metode pembedahan biasa.
*). 'engobatan kombinasi hormon dengan pembedahan 7erapi hormon dapat diberikan selama 3 bulan pra bedah- dilanjutkan 3 bulan pasca bedah
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /=D0/'#*%*%
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 /=D0/'#*%*%
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KP%KP* (!-.21) 1.
Pengertian (Definisi)
2. 3.
*n,ikasi a$an:alat
4.
Prose,ur
5. .
Konsultasi *nterretasi
!.
Pera"atan ruma$ sakit &. Penyulit . Prognosis 1-. Informed consent
'emeriksaan dengan menggunakan kolposkop- yaitu alat yang dapat disamakan dengan mikroskop pembesaran rendah dengan sumber cahaya di dalam Kelainan pada serviks- vagina- atau vulva. 1. Aarutan a8* fisiologis 2. Aarutan asam asetat 3D 3. Aarutan asam metakresilsulfonat pekat 6. Aarutan formalin . 7ang tampon . 'inset anatomi panjang <. Kasa dan tampon vagina :. (lat biopsi 9. Spekulum cocor bebek 1. Spekulum endoserviks 11. Kolposkop L 'asien ditidurkan dalam posisi litotomi L )ulva dibersihkan- dipasang spekulum cocor bebek L Serviks dan vagina diperiksa dengan kolposkop tanpa dilakukan pembersihan terlebih dulu. "ukus di serviks dibersihkan dengan asam cuka 3D Serviks diperiksa secara sistematis dengan kolposkop mulai arah jam 1 berputar searah jarum jam sampai kembali ke daerah semula. Serviks berulangkali dibersihkan dengan larutan a8* fisiologis. L 4ika sambungan skuamokolumnar tidak terlihat jelasdigunakan spekulum endoserviks untuk membuka kanalis servikalis. L ila diperlukan- dapat dilakukan biopsi. 0ivisi Cnkologi Ginekologi 1. ormal 2. (bnormal 3. Gambaran kolposkopik tidak memuaskan 6. 0istrofi 7idak diperlukan yeri- perdarahan- infeksi (d bonam 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
11. 12. 13. 16.
KP%KP* (!-.21) mengancam jiwa. 0iagnosis dapat ditegakkan 4aringan yang dibiopsi 7idak diperlukan "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
utut Patologi anatomi tosi atatan me,ik
15. Dokumen terkait
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 KC*S(S* (*D1-6!.2) 1. Pengertian (Definisi) 2. *n,ikasi
3. Prose,ur
'engeluaran sebagian serviks sedemikian rupa sehingga bagian yang dikeluarkan berbentuk kerucut dengan kanalis servikalis menjadi sumbu kerucut 1. 'ap smear abnormal dengan kolposkopi tidak memuaskan 2. Sambungan skuamokolumnar tidak dapat dilihat seluruhnya 3. Aesi menjorok ke dalam kanalis servikalis dan tidak tampak seluruhnya dengan pemeriksaan kolposkopi 6. $asil kuret endoserviks menunjukkan lesi prakanker derajat berat . iopsi yang dipandu kolposkopi menunjukkan adanya mikroinvasi . Aesi prakanker derajat berat tetapi ada keinginan untuk mempertahankan fertilitas <. 'engamatan lanjut menunjukkan progresifitas penyakit secara nyata 1. 7indakan sebaiknya dilakukan setelah haid selesai 2. 'asien dalam narkose umum dengan posisi litotomi 3. 0ilakukan tindakan a dan antiseptik di daerah genitalia eksterna 6. 0ipasang spekulum Sims dengan pemberat . ibir depan portio dijepit dengan tenakulum . 0ilakukan penjahitan paraservikal setinggi ostium uteri internum dengan benang kromik nomor atau * <. 0itentukan batas luar eksisi dengan bimbingan kolposkop atau dengan pewarnaan lugol D :. *nfiltrasi bibir depan dan bibir belakang serviks dengan larutan a8l fisiologis yang mengandung >at vasokonstriktor pada jam 3- - 9- 12 9. 0ilakukan sondase uterus dilanjutkan dengan dilatasi kanalis servikalis menggunakan dilatator $egar sampai no.: 1. 0ilakukan eksisi konus dengan pisau Scott atau pisau tajam no 11 dimulai dari arah jam mengikuti arah jarum jam. Konisasi mencakup ekto dan endoserviks dan terambil D tanpa mengenai ostium uteri internum 11. eri tanda dengan benang pada jam 12 12. Konus ditarik keluar dengan klem (llis 13. 0ilakukan kuretase kanalis servikalis dan kavum uteri dengan kuret tajam 16. 0ilakukan elektrokoagulasi pada tempat sayatan untuk
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
4. Konsultasi 5. Pera"atan ruma$ sakit . Penyulit !. Prognosis 8. Informed consent
. utut 1-. Patologi anatomi 11. tosi 12. atatan me,ik
13. Dokumen terkait
KC*S(S* (*D1-6!.2) menghentikan perdarahan 1. ila eksisi cukup luas- dilakukan penjahitan Sturmdorf 1. 0ipasang tampon vagina selama 26 jam 1<. 0ilakukan pemberian antibiotika 0ivisi Cnkologi Ginekologi 7idak diperlukan yeri- perdarahan- infeksi (d bonam 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 0iagnosis dapat ditegakkan 4aringan yang dibiopsi 7idak diperlukan "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 APA#%KP* (54.21) 1. Pengertian (Definisi) 2. Diagnosis
3. Kontrain,ikasi
)isualisasi kavum peritonei secara endoskopi melalui dinding perut depan- setelah dibuat pneumoperitoneum 1. 'emeriksaan infertilitas 2. 7ersangka endometriosis 3. 'enilaian operasi rekonstruksi tuba 6. yeri panggul kronis . 7ersangga infeksi panggul kronis . yeri abdomen akut <. 7ersangka kehamilan ektopik :. ?valuasi atau konfirmasi massa intrapelvis 9. Kelainan uterus 1. 7orsi tumor adneksa 11. 'enilaian keganasan Cperatif# 1. Sterilisasi 2. 'engambilan benda asing 3. Cperasi untuk infertilitas %adhesiolisis- salpingoovariolisisfimbrioplasti- salpingostomi& 6. !ulgurasi sarang/sarang endometriosis . Cperasi kehamilan ektopik . Cperasi kista ovarium <. "iomektomi :. Laparoscopy-assisted vaginal hysterectomy 9. Total laparoscopy hysterectomy 1. $isterektomi radikal 11. Kolposuspensi urch 12. Sakrokolposuspensi (bsolut# 1. 'enyakit jantung dan pernafasan yang berat 2. $ernia 3. 'eritonitis umum 6. *leus obstruktif dan paralitik . 7umor intraabdomen yang besar ,elatif# 1. Cbesitas 2. ,iwayat laparotomi atau peritonitis sebelumnya 3. ,iwayat dehisensi luka laparotomi
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019
4. Prose,ur
5. Konsultasi
4. Pera"atan ruma$ sakit 5. Penyulit . Prognosis !. Informed consent
&. utut . Patologi anatomi 1-. tosi 11. atatan me,ik
12. Dokumen terkait
13. atatan me,ik
APA#%KP* (54.21) 6. Kehamilan . Kanker yang mengenai dinding depan abdomen 1. 'asien dalam narkose umum 2. 0ilakukan tindakan a dan antiseptik di daerahabdomen dan sekitarnya 3. 0ibuat sayatan di daerah infraumbilikal 6. 0ilakukan insersi jarum )eress- diperiksa apakah telah masuk ke dalam rongga abdomen . 0ibuat pneumoperitoneum dengan memasukkan gas 8C2 melalui jarum )eress . 4arum )eress dicabut <. 0imasukkan trokar melalui insisi infraumbilikal :. Aaparoskop dimasukkan- diperiksa keadaan rongga abdomen 9. ila tindakan telah selesai- laparoskop dikeluarkan 1. 7rokar dicabut 11. Auka insisi dijahit 1. 0ivisi ?ndokrinologi ,eproduksi H !ertilitas 2. 0ivisi Cnkologi Ginekologi 3. 0ivisi =roginekologi H ,ekonstruksi 0iperlukan untuk tindakan laparoskopi operatif
yeri- perdarahan- infeksi- komplikasi anestesi- cedera ususkematian (d bonam 0ilakukan informed consent pada setiap aspek tindakan- baik diagnostik maupun terapeutik- kecuali bila keadaan sudah sangat mengancam jiwa. 0iagnosis dapat ditegakkan 4aringan yang dibiopsi 7idak diperlukan "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2 "encakup keluhan utama- gejala klinis- pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi-
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 APA#%KP* (54.21) prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
14. Dokumen terkait
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#/=A=AA= P/#A%* 1. Pengertian (Definisi) 2. Prose,ur
Cperasi terencana adalah tindakan operatif yang dilakukan dengan persiapan yang lebih optimal dibandingkan dengan tindakan emergensi L 'asien menjalani pemeriksaan oleh dokter spesialis Cbstetri H Ginekologi L 0iagnosis ditentukan oleh dokter Spesialis Cbstetri H Gjnekologi L 'asien didaftarkan untuk mendapatkan jadwal operasi oleh dokter pengatur operasi L 'asien menjalani pemeriksaan penunjang meliputi ?KG- foto toraks- tes faal paru- tes fungsi ginjal- tes fungsi hati- kadar elektrolit- tes faal pembekuan darah- dan tes lain yang dianggap perlu. L Setelah hasil pemeriksaan penunjang telah tersedia- dilakukan konsultasi ke bagian penyakit dalam dan atau bagian lain yang dianggap perlu L $asil konsultasi disampaikan kepada dokter penanggungjawab pasien- untuk selanjutnya pasien akan dirawat inap sekurang/ kurangnya satu hari sebelum jadwal operasi yang telah ditentukan L 0alam perawatan dilakukan konsultasi dengan bagian anestesiologi atau bagian lain yang dianggap perlu. L 0ilakukan penjadwalan ke petugas pendaftaran kamar operasiserta penentuan dokter asisten yang akan mendampingi saat operasi L $asil dari konsultasi tersebut disampaikan kepada dokter penanggungjawab pasien L Cperasi dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan sebelumnya
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN 2017 – 2019 P/#/=A=AA= P/#A%* 3. Konsultasi 4. Pera"atan ruma$ sakit
5. Informed consent . utut !. Patologi anatomi &. tosi . atatan me,ik
1-. Dokumen terkait
L L L
0okter Spesialis dan ,esiden *lmu 'enyakit 0alam 0okter Spesialis dan ,esiden (nestesi 'erawatan di rumah sakit dilakukan sekurang/kurangnya satu hari sebelum operasi yang telah ditetapkan L 'asca operasi penderita dirawat sekurang/kurangnya tiga hariatau bila kondisi pasien memungkinkan untuk dipulangkan 0ibuat sebelum tindakan operasi- atau setiap saat bila kemungkinan terjadi perluasan tindakan operasi 0ilaksanakannya tindakan operasi tepat jadwal 0ilakukan untuk semua jaringan yang diangkcat dari tubuh pasien 0ilakukan pada kasus kematian berkaitan dengan tindakan operasi terencana "encakup keluhan utama- gejala klinis- riwayat obstetri pemeriksaan fisik H penunjang- terapi- operasi- perawatan- tindak lanjut- konsultasi- prognosis 'edoman 0iagnosis dan 7erapi Cbstetri dan Ginekologi ,umah Sakit 'ertamina 'angkalan randan- agian Kedua %Ginekologi&2
Ketu K!"#te Me$#%
Pangkalan Brandan, Juni 2017 KSM Obstetri dan Ginekologi
$&' u*+ I,%+$&
$&' Nu& A*-. S/'OG
D#&e%tu& RS Pe&t"#+ P+%+ B&+$+.
$&' Ne+ He&t#. MKKK
PANDUAN PRAKTIS KLINIS OBSTETRI 3 GINEKOLOGI
DEPARTEMEN4KSM OBSTETRI 3 GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN PANGKALAN BRANDAN 2017