PANDUAN PRAKTIK KLINIS SMF : PARU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
HEMOPTISIS
1. Pengertian Pengertian (Definisi)
Batuk
darah darah adalah
batuk yang
disertai disertai darah yang
berasal berasal dari saluran saluran napas napas bawah bawah atau atau parenkim parenkim paru. paru. Batuk darah masif bila jumlah darah yang keluar > 600 ml dalam ! jam. Batuk darah adalah ekspekt"rasi darah atau dahak yang berdarah# berasal dari saluran nafas di bawah pita suara. $in"n $in"nim im batuk batuk darah darah ialah ialah hem"p hem"pt"e t"e atau atau hem"p hem"ptis tisis. is. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari penyakit yang mendasari sehingga eti"l"ginya harus di%ari melalui pemeriksaan yang seksama . &namnesis
Dengan anamnesis %ermat meliputi karakter# jumlah darah keluar# lama keluhan dan penyakit paru yang yang mendasari maka diagn"sis banding bisa dibuat. Batuk darah minimal sering dijumpai pada karsin"ma br"nk"geniBatuk darah masif sering pada tuberkul"sis paru ' br"nkiektasis. $elain jumlah darah# p"la batuk darah juga penting. Batuk darah dengan epis"de singkat yang terjadi beberapa tahun lebih %enderung br"nkiektasis. Batuk darah harus dibedakan dengan muntah darah alhal alhal yang yang perlu perlu ditanya ditanyakan kan dalam dalam hal batuk batuk darah darah adalah* a
+umla +umlah h dan dan warna warna darah darah yang yang diba dibatu tukka kkan. n.
b
,amanya perdarahan.
%
Batuk yang diderita bersifat pr"duktif atau tidak.
d
Batuk terjadi sebelum atau sesudah perdarahan.
e
&da merasakan nyeri dada# nyeri substernal atau nyeri pleuritik.
f
ubungannya perdarahan dengan * istirahat# gerakan fisik# p"sisi badan dan batuk
g
-heeing
h
Perdarahan di tempat lain bersamaan dengan batuk darah
i
Per"k"k berat dan telah berlangsung lama
j
$akit pada tungkai atau adanya pembengkakan serta sakit dada
k
ematuria yang disertai dengan batuk darah.
l
/iwayat penyakit paru atau jantung terdahulu.
Pemeriksaan saluran napas atas harus dilakukan untuk . Pemeriksaan isik
menentukan sumber
perdarahan di tempat tersebut.
/"ngga mulut harus diperiksa dengan %ermat. $uara napas tambahan seperti
wheeing dan
r"nki
dapat
timbul
akibat penyempitan saluran napas "leh gumpalan darah. 2ntuk mengetahui perkiraan penyebab. a
Clubbing finger * memberikan petunjuk kemungkinan keganasan intrat"rakal dan supurasi intrat"rakal (abses paru# br"nkiektasis).
!. Diagn"sis
Batuk darah (em"pt"e)
5. Diagn"sis Banding
untah darah ( hematemesis) &
6. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah Pemeriksaan awal meliputi * hem"gram# jumlah tr"mb"sit# pr"tr"mbine time# partial thr"mb"plastine# analisis gas darah# B27# serum kreatinin# elektr"lit# pemeriksaan dahak B8& dan sit"l"gi.
B
"t" t"raks $angat bermanfaat. Dibuat dengan pr"yeksi P& dan lateral. Dari f"t" t"raks dapat ditemukan lesi seperti * ka9iti# massa# fungus ball atau airfluid le9el.
4
$arana diagn"stik khusus a. Br"nk"sk"pi
Br"nk"sk"pi
sangat bermanfaat
diagn"sis dan
terapi
batuk darah.
untuk Dengan
br"nk"sk"pi dapat diketahui l"kasi perdarahan# dapat mengetahui lesi yang menyebabkan perdarahan#juga digunakan untuk mengambil material untuk pemeriksaan. 48 s%an dada umumnya dianjurkan dikerjakan lebih dulu sebelum br"nk"sk"pi pada batuk darah sudah stabil. Bila bisa
dengan
pemeriksaan br"nk"sk"pi
mengetahui penyebab
pemeriksaan
arteri"grafi
sering
br"nkial dan
tidak
dibutuhkan pulm"nal
serta 48 s%an dada untuk sampai ke diagn"sis.
b. &rteri"grafi br"nkial Dengan
pemeriksaan arteri"grafi
diduga dapat
mel"kalisir pembuluh
br"nkial darah berkel"k
kel"k atau dilatasi yang di%urigai sebagai sumber perdarahan.
%. 48 s%an# &"rt"grafi Bila
di%urigai aneurisma a"rta pada batuk darah#
pemeriksaan a"rt"grafi
dapat
membantu diagn"sis
a"rt"br"n%hial %"mmuni%ati"n. 48 s%an dada paling sering
dikerjakan pada penderita
"%%ult hem"ptysis#
sebab dapat 48 s%an dapat mendeteksi 4a paru masih ke%il# br"nki"litiasis atau br"nkiektasis. 4"nt"h# pada e9aluasi !0 penderita batuk darah dengan f"t" t"raks n"rmal
dan br"nk"sk"pi
tidak
ditemukan kelainan #
ternyata 50 : didapatkan kelainan parenkim# saluran napas atau 9askuler. -alaupun semua sarana diagn"stik sudah dikerjakan untuk e9aluasi batuk darah# 5: 15 : dari kasus kasus batuk darah tidak dapat dijelaskan penyebabnya. ;. 8erapi
Pada prinsipnya# terapi yang dapat dilakukan adalah * 1
en%egah penyumbatan saluran nafas Penderita yang masih mempunyai refleks batuk baik dapat diletakkan dalam p"sisi duduk# atau setengah duduk
dan
disuruh
membatukkan
darah yang terasa menyumbat saluran nafas. Dapat dibantu dengan pengisapan darah dari jalan nafas dengan alat pengisap. Batukbatuk
yang
terlalu
banyak
dapat
mengakibatkan
perdarahan sukar berhenti. 2ntuk mengurangi batuk dapat diberikan 4"dein10 0 mg. Bila perlu dapat dilakukan *
b
1
Pemberian "ksigen.
Pemberian %airan untuk hidrasi.
8ranfusi darah.
!
emperbaiki keseimbangan asam dan basa.
enghentikan perdarahan Pada umumnya hem"ptisis akan berhenti se%ara sp"ntan.
Di
dalam
kepustakaan
dikatakan
hem"ptisis ratarata berhenti dalam ; hari. Pemberian
kant"ngan
es
diatas
dada#
hem"statiks# 9as"presin (Pitrissin).# ascorbic acid dikatakan khasiatnya belum jelas. &pabila ada kelainan didalam fakt"rfakt"r pembekuan darah# lebih baik memberikan fakt"r tersebut dengan infus. Pemberian "bat < "bat penghenti perdarahan ("bat < "bat hem"stasis)# misalnya 9it. 3# i"n kalsium# tr"mbin dan karba"kr"m. %
eng"bati penyakityangmendasarinya( underlyingdisease ) Pada
penderita
tuberkul"sis#
disamping
peng"batan tersebut diatas selalu diberikan se%ara bersama tuberkul"statika. 3alau perlu diberikan juga antibi"tika yang sesuai.
8erapi pembedahan Pembedahan penderita
merupakan
batuk
darah
terapi
definitif
masif
yang
pada sumber
perdarahannya telah diketahui dengan pasti# fungsi paru adekuat# tidak ada k"ntraindikasi bedah. /eseksi bedah segera pada tempat perdarahan
merupakan pilihan. 8indakan "perasi ini dilakukan atas pertimbangan* a
8erjadinya hem"ptisis masif yang mengan%am kehidupan pasien.
b
Pengalaman berbagai penyelidik menunjukkan bahwa angka kematian padaperdarahan yang masif menurun dari ;0: menjadi 1=: dengan tindakan"perasi.
&d itam* dubia ad b"nam? malam =. Pr"gn"sis
&d sanati"nam* dubia ad b"nam? malam &d fungsi"nam* dubia ad b"nam? malam
@. 8ingkat
A9idens
10. 8ingkat /ek"mendasi
4
11. Penelaah 3ritis
D"kter $pesialis Paru
1. 3epustakaan
1. &lsagaff# ""d# ukty# &bdul.010. Dasardasar lmu Penyakit Paru# Adisi 3e . &irlangga 2ni9ersity Press# $urabaya * =5==# ==@6# 10=10@. . &min# C.# Bahar# &. 006. B&B ! 8uberkul"sis Paru in* $ud"y"# &ru (eds) Buku &jar lmu Penyakit Dalam edisi +ilid * @==@@. . erakan 8erpadu 7asi"nal Penanganan 8B. 00=. Buku Ped"man 7asi"nal Penanggulangan 8B. edisi . 4etakan 3edua. Departemen 3esehatan /epublik nd"nesia. +akarta* 5# 6;# 0!. !. -ibis"n"# Eusuf# -inariani# ariadi# $lamet# 010. Buku &jar lmu Penyakit Paru. Penerbit 3 27&/#
$urabaya 5. P&PD. 01. Hemoptisis. Dalam* /ani &i# $ug"nd" $idartawan# 7asir &nna 2.C.# -ijaya ka Prasetya# 7afrialdi# ansyur &rif. Panduan pelayanan medik. +akarta* Pusat Penerbitan Departemen lmu Penyakit Dalam 32. 6. -ard +P8# -ard +# ,ea%h /# -iener 4. 8uberkul"sis paru dalam buku at a glan%e $istem respirasi. +akarta* ArlanggaF 00=. ;. $nell# $$. 8h"rak dalam buku anat"mi klinik. +akarta* A4F 00@.al * @!@5