BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Sekitar Sekitar seperti sepertiga ga pendud penduduk uk dunia dunia telah telah terinfe terinfeksi ksi Mycoba Mycobacter cterium ium tube tuberc rcul ulos osis is..
Myco Mycoba bact cter eriu ium m
tube tuberc rcul ulos osis is
adal adalah ah
bakt bakter erii
peny penyeb ebab ab
tuberkulosis. Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia sehingga pada tahun 1992 orld !ealth "rgani#ation (!") telah menyatakan menyatakan tuberkulosis tuberkulosis sebagai sebagai $lobal $lobal %mergency %mergency.(& .(&u unus' 2) *ada tahun 199+' diperkirakan ada 9 ,uta pasien TB baru dan - ,uta kematian akibat TB di seluruh dunia. (ani' 2/) 0aporan !" tahun 2/ menyatakan adanya . ,uta kasus baru tuberkulosis pada tahun 22 dengan -.9 ,uta kasus diantaranya adalah kasus BT (Basil Tahan sam) positif. Menur Menurut ut data data regio regiona nall !"' !"' ,uml ,umlah ah terbe terbesar sar kasu kasuss TB ter,a ter,adi di di sia Tenggara yaitu --3 dari seluruh kasus TB di dunia. 4amun bila dilihat dari ,umlah penduduk terdapat 12 kasus kasus per 1. penduduk. penduduk. 5i frika frika hampir 2 kali lebih besar dari sia tenggara yaitu -+ per 1. penduduk. (&unus' (&unus' 2). Mycobacterium tuberculosis disebarkan melalui droplet pernafasan' transmisi muncul akibat kontak erat dengan indi6idu yang terinfeksi. 7ontak dengan dengan pasien pasien yang yang telah telah terbuk terbukti ti memili memiliki ki Mycoba Mycobacter cterium ium tubercu tuberculos losis is dalam sputumnya memiliki risiko 2+3 untuk men,adi terinfeksi. *enyakit muncul pada + 8 1+3 dari mereka yang terinfeksi dan risiko ini meningkat pada !:. !:. (*atrick' (*atrick' 2) !emoptoe !emoptoe adalah istilah yang digunakan digunakan untuk menyatakan menyatakan batuk darah atau sputum yang berdarah. Batuk darah adalah batuk yang disertai pengeluaran darah dari paru atau saluran pernapasan. !emoptoe atau batuk darah adalah ekspektorasi ekspektorasi darah atau dahak mengandung mengandung darah' berasal dari saluran napas di ba;ah pita suara
1
1.2 Tujuan 1.2.1 Tu,uan
gar mahasis;a mengetahui dan memahami tentang suhan 7ebidanan *ada 7lien dengan diagnosa !emoptoe 1.2.2
Tu,uan 7husus
=
Mengetahui dan memahami pengertian !emoptoe
=
Mengetahui dan mamahami tanda dan ge,ala !emoptoe
=
Mengetahui dan memahami penyebab !emoptoe
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jenis Tindakan Per!eden
2.1.1
*engertian Mengganti balutan atau perban adlah suatu tindakan kepera;atan
untuk mengganti perban pera;atan luka untuk mencegah infeksi dengan cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih.
2.1.2
Tu,uan
a. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan b. c. d. e. f.
dapat men,aga kebersihan luka Melindungi luka dari kontaminasi 5apat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis 6erband ) Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna Menurunkan pergerakan dan trauma Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan
2.1.-
*ersiapan lat> Bahan
a. lat=alat steril 1) *inset anatomis 1 buah 2) *inset sirugis 1 buah -) $unting bedah>,aringan 1 buah /) 7assa kering dalam kom tertutup secukupnya +) 7assa desinfektan dalam kom tertutup ) Sarung tangan 1 pasang
-
?) korentang>forcep
b. lat=alat tidak steril 1) $unting 6erban 1 buah 2) *lester -) *engalas /) 7om kecil 2 buah (bila dibutuhkan) +) 4ierbeken 2 buah ) 7apas alcohol ?) ceton>bensin ) Sabun cair anti septic 9) 4a@l 9 3 1) @airan antiseptic (bila dibutuhkan) 11) Sarung tangan 1 pasang 12) Masker 1-) ir hangat (bila dibutuhkan) 1/) 7antong plastic>baskom untuk tempat sampah /
2.1./ a. b. c. d. e. f. g. h. i.
*rosedur> @ara
Aelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 5ekatkan alat=alat ke pasien *asang sampiran *era;at cuci tangan *asang masker dan sarung tangan yang tidak steril tur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan 0etakkan pengalas diba;ah area luka 0etakkan nierbeken didekat pasien Buka balutan lama (hati=hati ,angan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan pinset anatomi' buang balutan bekas kedalam nierbeken. Aika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan u,ungnya dan menahan kulit diba;ahnya' setelah itu tarik secara perlahan se,a,ar dengan kulit dan kearah balutan. ( Bila masih terdapat
,.
sisa perekat dikulit' dapat dihilangkan dengan aceton> bensin ) Bila balutan melekat pada ,aringan diba;ah' ,angan dibasahi' tapi
angkat balutan dengan berlahan k. 0etakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastic' hindari kontaminasi dengan permukaan luar ;adah l. 7a,i lokasi' tipe' ,umlah ,ahitan atau bau dari luka m. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka dengan memperhatikan tehnik aseptic n. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril o. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau 4a@l 9 3 p. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi) . Menutup luka dengan caraC 1) Balutan kering = 0apisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi = = 2) =
dan bagian sekeliling kulit 0apisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyera 0apisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar Balutan basah 8 kering 0apisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau anti
mikkrobial untuk menutupi area luka = lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap = lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar -) Balutan basah 8 basah
+
r. s. t. u. 6. ;. D.
=
lapisan pertama kassa steril yang telah dilembabkan dengan
= =
cairan fisiologik untuk menutupi area luka lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap lapisan ketiga (lapisan paling luar) kassa steril yang sudah
dilembabkan dengan cairan fisiologik *lester dengan rapi Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken 0epaskan masker tur dan rapikan posisi pasien Buka sampiran %6aluasi keadaan umum pasien apikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih'
kering dan rapi y. pera;at cuci tangan #. 5okumentasikan tindakan dalam catatan kepera;atan
2.2 Landasan Te"ri 2.2.1
Pengertian
!emaptoe (batuk darah) adalah darah berdahak yang dibatukkan yang berasal dari saluran pernafasan bagian ba;ah (dari glotis dan ke distal). 5ikatakan batuk darah masif apabila ,umlah darah yang keluar ml dalam ;aktu 2/ ,am. mukus yang berdarah.
2.2.2
Pen#e!a!
a.
*eradangan 1) Tuberculosis 2) *neumonia -) Bronklektasis /) Brokitis +) bses paru b. Neoplasma a) 7arsinoma paru b) denoma c) 0ain=lain d) Trombo emboli paru
e) Trauma 2.2.$
%ejala
a. Batuk darah' bah;a perdarahan berasal dari tractus respiratorius bukan
dari nasopharing >gastrointestinal. !. Sesak nafas &. !ipertermi.
2.2.'
Penanganan
Mencegah ter,adinya a.
!indari asap rokok
b. !indari polusi udara c.
!indari infeksi saluran napas berulang
Mencegah perburukan a.
Berhenti merokok
b. $unakan obat=obatan adekuat c.
Mencegah eksaserbasi berulang
2.2.(
Pelaksanaan
Tu,uan penatalaksanaan adalahC a. Memeperbaiki kemampuan penderita mengatasi ge,ala tidak hanya pada fase akut' tetapi ,uga fase kronik. b. Memperbaiki kemampuan penderita dalam melaksanakan akti6itas harian. c. Mengurangi la,u progresi6itas penyakit apabila penyakitnya dapat dideteksi lebih a;al. *enatalaksanaan pada usia lan,ut adalah sebagai berikutC
?
a.
Meniadakan faktor etiologi>presipitasi' misalnya segera menghentikan
b. c.
merokok' menghindari polusi udara. Membersihkan sekresi bronkus Memberantas infeksi dengan antimikroba. pabila tidak ada infeksi antimikroba tidak perlu diberikan. *emberian antimikroba harus tepat sesuai dengan kuman penyebab infeksi yaitu sesuai hasil u,i sensiti6itas
d.
atau pengobatan empirik. Mengatasi bronkospasme dengan obat=obat bronkodilator. *enggunaan kortikosteroid untuk mengatasi proses inflamasi (bronkospasme) masih
kontro6ersial. e. *engobatan simtomatik. f. *enanganan terhadap komplikasi=komplikasi yang timbul. g. *engobatan oksigen' bagi yang memerlukan. "ksigen harus diberikan dengan aliran lambat 1 = 2 liter>menit.
Tindakan rehabilitasi yang meliputiC a. Eisioterapi' terutama bertu,uan untuk membantu pengeluaran secret bronkus. b. 0atihan pernapasan' untuk melatih penderita agar bisa melakukan pernapasan yang paling efektif. c. 0atihan dengan beban oalh raga tertentu' dengan tu,uan untuk memulihkan kesegaran ,asmani. d. :ocational guidance' yaitu usaha yang dilakukan terhadap penderita dapat kembali menger,akan peker,aan semula.
BAB III TINJAUAN KASUS
$.1
Pengu)*ulan Data I . Identitas Pasien
$.2
4ama
C 4y. 4
5iagnosa
C *enyakit paru obstruksi kronik (**"7)
lamat
C 7andang
C / Tahun
Tanggal Masuk
C + Aanuari 21?
Ana)nesa I.
Data Su!jekti+ , Data -ang di*er"le dari *asien /
= =
7lien mengatakan sesak napas 7lien mengatakan sesak dan dada terasa nyeri pada bagian kiri
= = =
(skala nyeri +) 7lien mengeluh susah tidur 7lien mengatakan merasa cemas tentang penyakit yang di deritanya *asien kurang nyaman dengan keadaan mulutnya
II. Data 0!#ekti+ , Data #ang di*er"le dari asil *e)eriksaan /
=
T5
C 1/9> mm!g
=
4
C / = 9 D *er>menit
=
C 1 8 22 D *er>Menit
III. Diagn"sa
a. 7etidak efektifan pola pernafasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura. b. 4yeri akut b>d gangguan pernafasan ditandai dengan sesak dan nyeri pada dada bagian kiri c. @emas berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang ditandai dengan ketidakmanpuan bernafas. 9
d. nsomnia(susah tidur) berhubungan dengan sesak napas yang ditandai dengan klien mengeluh susah tidur e. 5efisit kepera;atan berhubungan dengan ge,ala nyeri di tandai dengan ketidaknyamanan pada mulutnya I. Peng"!atan a. "bat hiperglikemik oral ("!").
Berdasarkan cara ker,anya "!" dibagi men,adi / golongan C 1) *emicu sekresi insulin. 2) *enambah sensiti6itas terhadap insulin. -) *enghambat glukoneogenesis. /) *enghambat glukosidase alfa. b. nsulin nsulin diperlukan pada keadaan C 1) *enurunan berat badan yang cepat. 2) !iperglikemia berat yang disertai ketoasidosis. -) 7etoasidosis diabetik. /) $angguan fungsi gin,al atau hati yang berat. c. Terapi 7ombinasi *emberian "!" maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah' untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah.
. Pr"sedur Tindakan , engukur Tekanan Dara /
Tu,uan C =
*ersiapan *etugas C =
Beker,a dengan khlas !ati
=
Memakai hand scone
1
=
Memakai masker ( *enutup ;a,ah )
*ersiapan *asien C 3
Mematuhi peraturan yang berlaku di ruangan
=
Menyetu,ui tindakan yang akan dilakukan
0angkah=langkah 7er,a C a. b. c. d.
Siapkan peralatan yang diperlukan @uci tangan Aelaskan prosedur pada klien Minta klien untuk duduk atau berbaring' pastikan klien merasa nyaman. Beri kesempatan klien untuk beristirahat minimal + menit ,ika klien baru sa,a melakukan latihan>akti6itas ,ika dibutuhkan pengukuran tekanan darah posisi berdiri dan berbaring maka
e.
lakukan pengukuran dalam posisi berbaring terlebih dahulu. $ulung lengan ba,u klien dan pasang manset pada lengan bagian atas dengan pipa berada diatas arteri brachialis (pilih ukuran manset yang sesuai dengan ukuran lengan klien' pilih lengan yang bebas dari pemasangan infuse' fraktur'edema' kelumpuhan atau lengan yang berada pada sisi yang dialkukan masektomi). Manset
f.
harus berada 2=- cm diatas tempat pulsasi nadi brachialis. *osisikan lengan lurus dan se,a,ar ,antung dengan telapak tangan
g. h.
menghadap keatas. *alpasi nadi brachialis dan tempatkan stetoskop disana. *osisikan manometer se,a,ar dengan mata kita (untuk tensimeter air
i. ,.
raksa) atau tempatkan manometer ditempat yang mudah terbaca. *alpasi nadi radialis Tutup panel udara manset dan mulai memompa sampai pulsasi nadi radialis menghilang (ini menun,ukkan tekanan sistolik)' baca
k. l.
manometer *ompa lagi 1mm!g Eiksasi stetoskop' buka panel udara manset dan turunkan tekanan
m.
secara perlahan. Sambil melihat
n. o. p.
distetoskop. Bunyi FdugG yang pertama menun,ukkan tekanan sistolik Bunyi FdugG yang terakhir menun,ukkan tekanan sistolik 0epaskan udara dari manset
manometer
11
dengarkan
suara
denyut
nadi
. r.
Bereskan peralatan dari klien @atat hasil pengukuran dilembar obser6asi dan informasikan hasil pengukuran pada klien
12
BAB I PEBAHASAN
Secara teori pengka,ian dimulai dengan pengumpulan data' pengelompokan' atau analisa data' dan perumusan diagnosa' pengka,ian ,uga merupakan tahap pertama dari proses kepera;atan. *ada tahap pengka,ian' penulis tidak banyak menemukan hambatan dalam mendapatkan informasi baik dari klien' keluarga' dan pera;at. 5ata yang dikumpulkan berupaC data dasar yaitu semua informasi tentang klien mencakup C ri;ayat kesehatan' ri;ayat keluhan utama' ri;ayat kesehatan masa lalu' ri;ayat kesehatan keluarga' ri;ayat psikososial dan ri;ayat spiritual. Berdasarkan hasil pengumpulan data pada kasus 4y. 4 didapatkan data bah;a.7lien mengatakan nyeri ' keluarga 7lien menanyakan tentang penyakit keluarga tsb. Tidak ada kesen,angan yang didapatkan oleh peneliti antara data yang didapatkan oleh peneliti melalui hasil pengka,ian dengan teori tentang ge,ala dan tanda pada klien dengan !emaptoe' hanya sa,a format pengka,ian yang peneliti gunakan tidak mencakup seluruh aspek yang akan dinilai.
1-
BAB PENUTUP
1.1
Kesi)*ulan
Mengganti balutan atau perban adlah suatu tindakan kepera;atan untuk mengganti perban pera;atan luka untuk mencegah infeksi dengan cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bers ih. !emaptoe adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronis dan perubahan=perubahan patologi pada paru. !emaptoe adalah penyakit yang diderita seumur hidup dan disebabkan oleh infeksi 6irus dan rokok.
1.2
Saran
5engan
makalah
ini
diharapkan
pembaca
khususnya
mahasis;a
kepera;atan dapat mengerti dan memahami serta menambah ;a;asan tentang suhan kebidanan pada klien dengan !emaptoe. 7ita harus selau ;aspada dan secara rutin memeriksa diri agar apabila terdapat kelainan' bisa langsung diobati sebelum mengalami tahap yang paling tinggi
1/
DA4TA5 PUSTAKA
@arpenito. 0ynda ,uall (1999)' encana suhan dan 5okumentasi kepera;atan edisi C %$@' Aakarta rif Mans,oer (21)' kapita Selekta kedokteran Ailid C Media esculapius Eakultas 7edokteran <' Aakarta Marilyn % dongoes (1999)' encana suhan 7epera;atan *edoman
1+