REFARAT
INFEKSI SEKUNDER PASCA OPERASI Presentan: Jerry Marisi Pembimbing: Dr. Abram Siregar SpOG
60% pasi ro at k ru ah sakit jalani pembedahan eksi pasca oper asi merupakan ` 70% dari inf inf eksi nosokomial ` Inf eksi sekunder pasca oper asi obstetri dan ginekologi, terjadi sekitar 1%-7% `
Berdasarkan prosedur
1.
2.
mikroor ganisme kulit perut flor a vagina
Berdasarkan mikroor ganisme
`
Hister ektomi tr ansabdominal tr ansvaginal
`
Oper asi
pada
ovarium ` Miomektomi
Laparoskopi ` Histeroskopi ilatasi & kur etas ` `
1.
okus gr am-positif
2.
naerob
3.
Batang gr am-negatif
Pencukur an
r ambut
host Pr e-existing inf eksi Tidak menggunakan profilaksis Teknik pembedahan buruk Terlalu banyak benda asing (benang) Waktu oper asi lama Kehilangan dar ah berlebih (1,5 L) Faktor
Classification Clean Clean-contaminated: GI/GU tracts entered in a controlled manner
Wound Class
SSI Risk
0
Lower
1
Contaminated: open, fresh, traumatic wounds infected urine, bile
2
gross spillage from GI tract
Dirty-inf ected:
3
Higher
tidak dicukur ` ntibiotik profilaksis ` A/antiseptik yang baik ` Membatasi luas sayatan ` Membatasi jumlah jahitan ` Observasi keadaan pasien ` Mencuci tangan `
Rambut
Membantu mekanisme imun ` AB harus aktif dalam luka saat inisisi sudah mencapai jaringan saat ` Harus oper asi ` Pemberian singkat ` Regimen paling banyak penggunaan antibiotik IV `
semua prosedur memerlukan profilaksis alosporin telah menjadi pilihan ` Sef profilaksis ter penting saat ini ` Profilaksis ditambahkan bila: `
Tidak
± Prosedur lama ± Kehilangan dar ah > 1,5 L
Antibiotic Prophylaxis Hyster ectomy
Regimens
Laparoscopy (clean)
1 to 2 g IV cefazolin 2 g IV cefoxitin 1 to 2 g IV cefotetan 1 g IV cefotaxime 100 mg doxycycline PO 1 hour befor e procedur e, then 200 mg po after the procedur e None
Laparotomy (clean)
None
Hysterosocopy
None
(vaginal/abdominal)
Abortion/dilatation & cur ettage
`
Demam adalah tanda utama 100,4oF atau 38oC
`
Leukosit Pada
`
umumnya mungkin meninggi
Pemeriksaan Faring,
vagina
fisik menyeluruh
thor aks, r egio ginjal, kateter
IV,
Meliputi antibiotik spektrum luas Penting memastikan pasien tidak demam 24-48 jam Diperlukan kombinasi antibiotik ±clindamycin-gentamisin + ampisilin (untuk enterokokus) ±sef aloporin + piper asilin tazobactam (bakteri gr am-negatif & enterokokus)
`
Inf eksi salur an kemih
Komplikasi ter sering
Pasca
oper asi obstetri ginekologi turun menjadi 4%
`
Inf eksi salur an kemih
fr ekuensi, ur gensi, dan disuria Diagnosis: 105 or ganisme/mL kultur urin Biasanya pada salur an kemih bawah Ter api: hidr asi, antibiotik (penisilin, sulfonamide, sef alosporin, floroquinolon dan nitrofur antoin Gejala:
`
Inf eksi paru
Jar ang
terjadi (6 dari 4000) Biasanya pada pasien dengan f aktor risiko Pemeriksaan: fisik, foto thor aks, kultur sputum Ter api: dr ainase, pulmonar y toilet, antibiotik
`
Flebitis Disebabkan kateter IV mumnya self limited Sembuh sendiri setelah 3-4 hari Penanganan: pelepasan kateter, AB bila ada kecurigaan sepsis Pencegahan: pelepasan atau penggantian kateter setelah 3 hari
`
Inf eksi luka
Ter gantung
kemungkinan kontaminasi Luka ber sih (<2%), luka kotor (>40%) Gejala, hari ke empat pasca oper asi: demam, eritema, indur asi, cair an purulen Penanganan: mekanis, daer ah luka yang terinf eksi di atas f ascia, member sihkan dan debridement pinggir luka
Inf eksi jaringan 1.
Selulitis vagina ± Gejala: eritema, indur asi, sekr et purulen dari apex vagina ± mumnya self -limited ± Bila didapatkan demam, nyeri pelvis, dugaan selulitis meluas ke jaringan pelvis Harus AB spektrum luas
Inf eksi jaringan 2.
Necrotizing f asciitis ± Sangat jar ang ± Mengenai subkutan dan f ascia ± Inf eksi polimikroba (str eptokokus, colifor m, anaerob)
Inf eksi jaringan 2.
Necrotizing f asciitis ±
Diagnosis: nekrosis luas r eaksi toksis sistemik C lostridia dalam kultur oklusi pembuluh dar ah besar infiltr asi leukosit
±
Ter api:
tindakan r esusitasi secepatnya kor eksi cair an asam-basa elektrolit kelainan hematologi) debridement antibiotik spektrum luas
TERIMA KASIH