Pola Makan Super Sehat ala Dr. Tan Shot Yen Menanggapi berbagai kontroversial kontroversial soal makanan yang baik dan kurang baik, maka saya ingin ikut nimbrung menambah ributnya kontroversial ini dengan menulis soal pola makan kalangan 'ekstrimis' :). Saya tahu pola makan ini dari Dr. Tan Shot Yen yang berpraktik di kawasan BSD. Dr. Tan dikenal selain karena tulisan-tulisan tulisan-tulisan beliau di berbagai majalah dan tabloid kesehatan, salah satunya Prevention, juga karena banyak orang dengan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan seperti stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, sejarah serangan jantung, dan lain-lain telah berhasil sembuh setelah mengikuti pola makan ini. Sebenarnya penjelasan beliau cukup panjang, namun intinya begini: - makan sayur mentah. Sayur mengandung glukosa DAN serat. Serat ini berfungsi untuk 'melihat keadaan lapangan', apakah tubuh butuh tambahan kadar gula atau tidak. Bila ya, maka glukosanya akan diserap secukupnya, tapi kalau tidak, maka serat akan membawa glukosa tadi ke luar tubuh.Tidak semua sayur harus mentah, brokoli dan tomat biasanya disiram air panas dulu. - jangan makan makanan manis selain sayur, nasi, makanan dari tepung, dan (beberapa jenis) buah. Masih berkaitan dengan glukosa, kadar gula dalam makanan manis, nasi, makanan dari tepung, dan beberapa jenis buah sangat tinggi dan akan diproses seluruhnya menjadi gula yang akan diserap tubuh. Kenaikan drastis kadar gula dalam darah secara mendadak akan memaksa tubuh memproduksi memproduksi insulin dalam kadar tinggi, bukan untuk menghilangkan gula, tapi mengubahnya jadi lemak. Dan enzim insulin ini kalau sudah tinggal sedikit tidak akan mempan lagi terhadap gula. Inilah yang disebut diabetes. (By the way hati-hati kalau ada lingkaran hitam melingkari leher, biasanya itu pertanda orang akan terkena t erkena diabetes). - makan beberapa jenis buah saja Buah yang baik adalah sebangsa apel, alpukat, atau pir. Yang sebaiknya dijauhi adalah yang semacam pepaya, durian, mangga, dan pisang, karena gulanya tinggi. Dan jangan pernah dijus! Metode tersebut adalah 'pengrusakan serat', sehingga yang Anda konsumsi hanya gulanya saja. - makan daging ayam dan hasil air serta putih telur Daging ayam baik dimakan karena ayam makanannya masih natural, sedangkan sapi sudah makan sesamanya, karena pelet makanan sapi dibuat dari tulang sapi, jadi sapi sudah tidak makan rumput lagi. Kalau babi, ya jelas karena lemak jenuhnya dan pola makannya yang sungguh tidak sehat karena makannya suka sembarangan (tanpa mengurangi hormat terhadap segelintir orang). Hasil air baik karena kadar lemak jenuhnya tidak tinggi. Semua ini dengan catatan tidak digoreng pakai minyak, dibakar saja dengan dibungkus daun untuk menghindari arang, atau dikukus, dibuat sup, pokoknya tidak terkena minyak yang digoreng.
Daging tidak boleh dihilangkan karena proteinnya sangat penting. Bagian kuning adalah lemak jenuh, sehingga tidak dimakan. - tidak minum susu atau makan keturunannya Kalau yang ini memang kontroversial sekali. Seorang dokter dari Jepang juga mengatakan hal yang sama. Alasannya, manusia hanya punya enzim untuk mencerna susu sampai umur 2 tahun. Kalau minum susu, seharusnya kita diare, tapi karena produsen susu sudah mengutak-atik susunya, kita tidak diare lagi. (Mungkin setelah ini ada orang dari produsen susu yang protes. Silakan Pak/Bu, saya pun menunggu jawabannya) - Minum air yang banyak - Minum suplemen Omega 3, vitamin C, dan vitamin E Omega 3 berguna karena merupakan lemak baik, sehingga kebutuhan tubuh akan lemak sudah terpenuhi dan tidak menyerap lemak yang buruk. Sekedar info, Dr. Tan sudah menerbitkan buku berjudul "Saya Pilih Sehat dan Sembuh" dimana Anda dapat membaca secara lebih detail mengenai kesehatan. Bila Anda ingin bertemu secara langsung, beliau berpraktik di ruko di samping D'Cost BSD, sebelum perempatan lampu merah. Disarankan untuk menyiapkan mental Anda terlebih dahulu :).