POKOK BAHASAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)
PENDAHULUAN Progressi Prog ressive ve Muscle Muscl e Relaxation Relaxa tion (PMR) merupakan jenis terapi komplementer yang digunakan sejak di perkenalkan pada tahun 1938 oleh Edmond Jacobson. Teknik ini merupakan salah satu teknik relaksasi yang mudah dipelajari, sederhana, serta tidak memerlukan sertifikat khusus dan memberikan efek positif pada keseimbangan otomatis (Niven, 2012). PMR adalah latihan untuk mendapatkan sensasi rileks dengan menegangkan
suatu
kelompok
otot
dan
menghentikan
tegangan
kelompok otot yang lainnya (Niven, 2012). Mekanisme fisiologis PMR dalam penurunan tekanan darah berhubung berh ubungan an dengan interaksi inter aksi yang komplek komple k dengan denga n otot dan sistem rangka. Dalam hal ini saraf pusat melibatkan saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Aktifitas dari saraf parasimpatis di sebut trophotropic yang dapat menyebabkan perasaan ingin istirahat dan perbaikan perb aikan fisik fisi k tubuh. tubuh . Aktifitas Aktif itas ini merupakan merupa kan dasar yang di sebut respon relaksasi. Respon parasimpatis meliputi penurunan denyut nadi dan tekanan darah serta meningkatkan aliran darah. Oleh sebab itu melalui latihan relaksasi dapat memunculkan respon relaksasi sehingga dapat mencapai keadaan yang tenang. Waktu yang di gunakan untuk melakukan teknik PMR adalah selama 1 minggu dan di laksanakan selama 1 kali sehari selama 10-15 menit.
KOMPETENSI A. Kompetensi Utama: Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk memahami dan mengaplikasikan Progressive Muscle Relaxation (PMR). B. Kompetensi Khusus: Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian Progressive Muscle Relaxation (PMR) 2. Menjelaskan manfaat Progressive Muscle Relaxation (PMR) 3. Menjelaskan indikasi Progressive Muscle Relaxation (PMR) 4. Menjelaskan kontra indikasi Progressive Muscle Relaxation (PMR)
Urutan Pembelajaran: Memahami konsep dasar setiap sub pokok bahasan, membuat paper, diskusi kelompok, membuat latihan, membuat tugas, membuat resume.
Panduan: Baca dan pahami konsep-konsep dasar pada bahasan berikut:
setiap sub pokok
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Panduan: Baca dan pahami konsep-konsep dasar pada setiap sub pokok bahasan berikut:
POKOK BAHASAN PENGERTTIAN SENAM OTAK (BRAIN GYM)
Progressive Muscle Relaxation (PMR) merupakan jenis terapi komplementer yang digunakan sejak di perkenalkan pada tahun 1938 oleh Edmond Jacobson. Teknik ini merupakan salah satu teknik relaksasi yang mudah dipelajari, sederhana, serta tidak memerlukan sertifikat khusus dan memberikan efek positif pada keseimbangan otomatis (Niven, 2012). Klien dengan gangguan otot, jaringan atau nyeri punggung bawah seharusnya tidak melakukan relaksasi otot progresif, serta klien dengan tekanan intrakranial meningkat, hipertensi tidak terkontrol atau penyakit arteri koronaria yang berat (Niven, 2012). Pada klien dengan hipertensi primer, latihan relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan darah dan status kecemasan
POKOK BAHASAN INDIKASI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)
PMR ini dapat digunakan sebagai terapi dalam managemen stres dan kecemasan dan nyeri pada gangguan fisik seperti pasien asma, hipertensi, Chronic obstruktif pulmonary disease (COPD), pasien dengan gangguan jiwa (psychiatric), pasien dengan pemulihan memori/ ingatan, pasien kanker, sakit kepala, pasien mual dan muntah, HIV, penyakit herpes dan pasien yang mendapat prosedur medik tertentu (Berstein & Borkovec, 1973 dalam Kwekkeboom & Gretarsdotir, 2006).
POKOK BAHASAN KONTRA INDIKASI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)
Beberapa hal yang dapat menjadi kontraindiksi PMR antara lain cedera akut atau ketidaknyamanan muskuloskeletal, infeksi atau inflamasi dan penyakit jantung berat atau akut. Latihan PMR dapat dilakukan pada sisi otot yang sakit. Selama melakukan latihan PMR terdapat hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain jika pasien mengalami distres emosional selama melakukan PMR maka dianjurkan untuk menghentikan dan mengkonsultasikan kepada perawat atau dokter (Berstein & Borkovec, 1973 dalam Kwekkeboom & Gretarsdotir, 2006).
POKOK BAHASAN MANFAAT PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)
PMR memberikan hasil yang memuaskan dalam program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan kecemasan, memfasilitasi tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan pungung, menurunkan tekanan darah tinggi, fobia ringan, serta meningkatkan konsentrasi (Davis, 1995 dalam Devi, 2012). Target yang tepat dan jelas dalam memberikan PMR pada keadaan yang memiliki respon ketegangan otot yang cukup tinggi dan membuat tidak nyaman sehingga dapat menggangu kegiatan sehari-hari. Jacobson (1938) dalam Snyder, Pestka & Bly, (2006) mengatakan bahwa PMR menurunkan konsumsi oksigen tubuh, metabolisme tubuh, frekuensi nafas, ketegangan otot, kontraksi ventrikel yang tidak sempurna, tekanan darah sistolik dan diastolik, dan meningkatkan gelombang alpha otak. Manfaat dari PMR telah dibuktikan pada beberapa jenis penyakit dan gangguan pada pasien yang dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan di dunia maupun di Indonesia. Di Indonesia penelitian penggunaan PMR sudah pernah ada dilakukan beberapa diantaranya yang dilakukan Harmono (2010) didapatkan hasil bahwa PMR efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian yang sama oleh Mashudi (2011) di Jambi menunjukan bahwa terapi PMR memiliki hubungan yang signifikan dalam menurunkan kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2. Ditunjang lagi oleh penelitian Duma (2012)
mnembuktikan bahwa PMR meningkatkan kemampuan memaknai hidup pasien kanker dan menjadi alternatif dalam terapi keperawatan dalam merawat kanker dengan kecemasan dan depresi. Penelitian yang sama dilakukan di Sumatera Utara (2014) didapatkan hasil bahwa PMR memiliki hubungan yang signifikan dengan penurunan kecemasan pada pasien penyakit Gagal Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisa. Ditunjang lagi oleh penelitian yang dilakukan oleh Alisa (2014) bahwa adanya pengaruh pemberian Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan edukasi tentang hemodialisis terhadap penurunan stres dan peningkatan kepatuhan pembatasan cairan di RSUP Dr. M Djamil Padang. Perubahan yang diakibatkan oleh PMR yaitu dapat menurunkan frekuensi jantung, mengurangi distritmia jantung, mengurangi kebutuhan oksigen. Selain itu teknik ini juga dapat mengurangi ketegangan otot, menurunka laju metabolism, meningkatkan alfa otak (yang terjadi jika klien sadar, tidak memfokuskan perhatian dan rileks), menigkatkan rasa kebugaran, meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stressor (Potter & Perry, 2005, hlm, 491). PMR memberikan dampak yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi esensial atau primer. Dampak yang terjadi meliputi dampak langsung dan jangka panjang. Dampak langsung dari terapi relaksasi progresif adalah penurunan tekanan darah terutama sistolik bagi yang melakukan pengobatan teratur. Jadi terapi PMR bukan sebagai terapi tunggal. PMR juga berdampak pada penurunan denyut nadi. Kondisi tersebut dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Nur Azizah Menggambarkan tentang experimental study dengan one group pre test and post test design. Jumlah sampel yaitu 15 responden dengan rentang usia antara 34-70 tahun. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Hal-hal yang disarankan dan di perhatikan dalam latihan relaksasi otot progresif (Niven, 2012). 1. Selalu latihan di tempat yang tenang, tanpa ada atau menggunakan radio untuk meningkatkan konsentrasi pada kelompok otot. 2. Melepaskan sepatu dan pakaian tebal. 3. Tidak boleh latihan setelah minum minuman keras. 4. Latihan dilakukan dengan posisi duduk, tetapi juga posisi tidur. 5. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihn karena dapat melukai diri sendiri.
6. Latihan membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit. Berikut gerakan gerakan latihan : a) Gambar 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan. 1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. 2) Buat
kepalan
semakin
kuat
sambil
merasakan
sensasi ketegangan yang
terjadi. 3) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik. 4) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga
dapat membedakan
perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami 5) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan. b) Gambar 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. 1) Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang. 2) Jari-jari menghadap ke langit-langit. Gambar gerakan 1 dan 2
c) Gambar 3 : Ditunjukan
untuk
melatih
otot
biseps
pangkal lengan). 1) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
(otot
besar pada bagian atas
2) Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang.
d) Gambar 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur. 1) Angkat
kedua
bahu
setinggi-tingginya
seakan-akan
hingga menyentuh kedua
telinga. 2) Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan leher.
e) Gambar 5 dan 6 : ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan mulut). 1) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya keriput. 2) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otototot yang mengendalikan gerakan mata. f) Gambar 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang. g) Gambar 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut. Gambar 5, 6, 7 dan 8
h) Gambar 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun belakang.
1) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. 2) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat. 3) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
i) Gambar 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan. 1) Gerakan membawa kepala ke muka 2) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka. j) Gambar 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung 1) Angkat tubuh dari sandaran kursi. 2) Punggung dilengkungkan 3) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama10 detik, kemudian relaks. 4) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lurus. k) Gambar 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada. 1) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya.
2) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas. 3) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. 4) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks
Gambar 9, 10, 11, 12
Ditujukan untuk melatih otot perut 1) Tarik dengan kuat perut ke dalam. 2) Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas. 3) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut. l) Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis). 1) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang. 2) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis. 3) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas. 4) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.
Aktivitas I. Untuk Mahasiswa: Bentuk aktivitas
: Diskusi di kelas
Penanggung jawab
: Kelompok
Panduan
: (1) buat makalah (± 5 halaman) (2) bahan diambil dari materi buku yang diberikan (3) makalah disajikan selama 30 menit (4) makalah didiskusikan selama 45 menit
Aktivitas II. Untuk Mahasiswa: Bentuk aktivitas
: Tugas dan latihan individu
Soal : (1) Jelaskan secara ringkas pengertian dan manfaat PMR? (2) Jelaskan secara ringkas indikasi dan kontraindikasi PMR?
RINGKASAN
Progressive Muscle Relaxation (PMR) merupakan jenis terapi komplementer yang digunakan sejak di perkenalkan pada tahun 1938 oleh Edmond Jacobson. Teknik ini merupakan salah satu teknik relaksasi yang mudah dipelajari, sederhana, serta tidak memerlukan sertifikat khusus dan memberikan efek positif pada keseimbangan otomatis (Niven, 2012). PMR memberikan hasil yang memuaskan dalam program terapi terhadap ketegangan otot, menurunkan kecemasan, memfasilitasi tidur, depresi, mengurangi kelelahan, kram otot, nyeri pada leher dan pungung, menurunkan tekanan darah tinggi, fobia ringan, serta meningkatkan konsentrasi
DAFTAR PUSTAKA
Niven. 2012. Buku Progressive Muscle Relaxation. Yogyakarta : Cakrawala. Siti Nur Azizah, 2015. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer Di Dusun Gondang. Fakultas Ilmu Kesehatan Univ ersitas Muhammadiyah Surakarta Hamarno, 2010. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC