UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Penyelenggaraan n UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 79 tentang Penyelenggaraa
Kesehatan Sekolah SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,
Pusat Kepmenkes No. 1193/Menkes/S 1193/Menkes/SK/VIII/2004 K/VIII/2004 tentang
Kepmenkes No. 1114/Menkes/S 1114/Menkes/SK/VIII/2005 K/VIII/2005 tentang
Kesehatan Sekolah SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 1/U/SKB/2003, 1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003, dan 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 2/P/SKB/2003, No. 1068/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003, dan 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah PUSAT PROMOSI KESEHAT KESEHATAN AN
PHBS DI SEKOLAH
- SEHAT adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi pembangunan. Oleh karena itu, kesehatan perlu dipelihara, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh semua pihak. - Undang-undang No. 23 Tahun 1992 pasal 45 penyelenggaraan kesehatan sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat, meningkatkan lingkungan sehat dan mendidik sumber daya berkualitas .
Saat ini terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan . Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan akan ada 5 juta kader kes. yang dapat membantu “ Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat “ Strategi Depkes. Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan, maka perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah ada dimana-mana dan dapat dijadikan tempat pembelajaran bagi anak sekolah untuk mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kapabilitas kecerdasannya. Dengan jumlah sekolah yang cukup besar di Indonesia sudah sepatutnya selain intervensi pendidikan juga perlu dilakukan intervensi kesehatan.
Usaha kesehatan di sekolah diantaranya ditujukan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, yang disebut sebagai PHBS di Sekolah. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengembangkan PHBS di Sekolah, namun dalam kenyataannya baru sedikit yang melaksanakan PHBS di Sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya komitmen dan dukungan dari para penentu kebijakan, terutama dari lintas program dan lintas sektor yang terkait dengan institusi pendidikan, baik yang menyangkut tentang kebijakan, maupun alokasi dana untuk menunjang kegiatan operasional PHBS di sekolah.
PHBS di Sekolah hanya dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan dan kemampuan dari para pengambil kebijakan di lingkungan pemerintahan daerah, institusi pendidikan, institusi kesehatan dan lintas sektor lain yang terkait untuk menjadikan program PHBS di Sekolah menjadi salah satu prioritas dan menjadi agenda pembangunan di kabupaten / kota.
II. PHBS DI SEKOLAH
2.1. Pengertian PHBS di Sekolah "PHBS di Sekolah", berarti anak sekolah harus diberdayakan agar sadar, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. "PHBS di Sekolah", berarti ketersediaan sarana lingkungan sekolah yang sehat harus diupayakan dan menjadi urusan pemerintah kabupaten/kota dan jajarannya (sektor pendidikan, kesehatan, pertamanan, dll).
"PHBS
di Sekolah" berarti jajaran pendidikan dan jajaran kesehatan harus dapat menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat serta memberikan pelayanan kesehatan preventif dan promotif di sekolah.
2.2. TUJUAN Tujuan Umum :
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah dalam mencegah penyakit, memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan yang didukung dengan kebijakan sekolah sehat. Tujuan Khusus : warga sekolah dan masyarakat Meningkatkan lingkungan sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman. Meningkatkan peran aktif masyarakat sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Meningkatkan dukungan kebijakan sehat dalam promosi kesehatan di sekolah.
2.3. MANFAAT PHBS DI SEKOLAH
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga anak sekolah dan guru dilindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Semakin meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar anak sekolah. Citra sekolah sebagai sarana pendidikan semakin meningkat, sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat). Semakin meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan. Dapat menjadi percontohan sekolah ber-PHBS bagi daerah lain
PESERTA DIDIK WARGA SEKOLAH MASYARAKAT LINGKUNGAN SEKOLAH PGRI, KOMITE SEKOLAH TIM PEMBINA UKS DAN TIM PELAKSANA UKS. PENENTU KEBIJAKAN / PENGAMBIL KEPUTUSAN ( KEPALA DINAS PENDIDIKAN, KEPALA DINAS KESEHATAN, KEPALA DAERAH, DPR/DPRD ).
2.4. INDIKATOR PHBS Dl SEKOLAH Indikator
adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di sekolah. Indikator PHBS di sekolah yaitu :
OLAHARAGA
SD/sederajat menerapkan aktivitas fisik minimal 30 mnt setiap hari/olahraga bagi warga sekolah.
arina
SD/sederajat yg Menyediakan Sarana Pendukung Berupa Air Bersih dan Tmpt Cuci Tangan
arina
SD/sederajat Melakukan Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan Pst Didik Setiap 6 Bln
arina
SD/Sederajat Menyediakan Tempat Sampah di Kelas Dan Lingkungan Sekolah
arina
SD/Sederajat Melakukan Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
arina
SD/Sederajat Melakukan Pemebrantasan Sarang Nyamuk di Lingk Sekolah Seminggu Sekali
arina
SD/Sederajat Menyediakan Sarana Buang Air Besar dan Buang Air Kecil yg sesuai Jlh Pendidik
arina
SD/Sederajat Menyediakan Kantin di sekolah dg Menu Sehat/Gizi Seimbang
arina
III. PELAKU DAN DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN
Dalam pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah diperlukan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para pengambil keputusan yang terkait dengan tatanan sekolah, yaitu :
Pelaku
Dukungan
BUPATI/
Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk WALIKOTA perda, Surat Keputusan, Surat Edaran, Instruksi, himbauan tentang pelaksanaan PHBS di Sekolah. BAPPEDA
Mengalokasikan anggaran untuk pengembangan PHBS di Sekolah
DPRD
- Memberikan persetujuan anggaran pengembangan PHBS di Sekolah. - Memantau kinerja Bupati/Wali kota yang berkaitan dengan pengembangan PHBS di Sekolah.
Pelaku
Dukungan - Mengeluarkan surat keputusan bersama untuk melaksanakan pengembangan I PHBS di tiap Sekolah.
Sektor Pendidikan Dan Kesehatan
- Membuat petunjuk pelaksanaan (Juklak) 1 dan petunjuk teknis (Juknis) PHBS di tiap Sekolah - Mengajukan Rencana Kerja ( RASK) untuk di Sekolah - Melatih seluruh di Sekolah.
tenaga
Anggaran Satuan pelaksanaan PHBS pengelola
PHBS
Pelaku
Dukungan - Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan PHBS di Sekolah. - Memantau kinerja sektor terkait dalam pelaksanaan PHBS di Sekolah.
Sektor
- Mengadakan evaluasi pelaksanaan Pendidikan PHBS di Sekolah secara berkala. Dan Kesehatan
- Melengkapi sarana lingkungan di Sekolah
kesehatan
- Melaksanakan Sekolah
Kesehatan
Usaha
- Menyediakan media promosi PHBS
Pelaku
Dukungan
Sektor - Membantu pelaksanaan PHBS di SekolaH Terkait/Orma sesuai tugas dan potensi masing-masing. s/ - Mengadakan evaluasi pelaksanaan PHBS LSM/ di Sekolah Swasta
PELAKU
DUKUNGAN - Anak sekolah menerapkan PHBS
Masyarakat Sekolah
- Membuat petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) PHBS di Sekolah - Anak sekolah dapat menjadi kesehatan bagi keluarganya - Sekolah dapat menjadi pembelajaran PHBS
kader
lembaga
- Guru dapat menjadi mitra pengembangan PHBS di Sekolah - Orangtua murid mendukung penerapan PHBS di Sekolah termasuk pengalokasian dana.
-
PERMASALAHAN -Usia awal sekolah merupa-kan masa keemasan untuk menanamkan nilainilai PHBS, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. -Usia anak sekolah juga masa rawan terkena gang-guan berbagai penyakit. -Peranan sekolah belum optimal untuk menerapkan PHBS di sekolah. -Masih banyak sekolah yang tidak sehat. -Dukungan kebijakan untuk PHBS di sekolah masih kurang.
-
-
DASAR PERTIMBANGAN Sehat adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi pembangunan, maka perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit. Anak sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran, juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.
PROSES / KEGIATAN - Melakukan advokasi untuk memperoleh dukungan sektor terkait dalam pengembangan PHBS di Sekolah. - Melaksanakan orientasi/sosialisasi PHBS di Sekolah keberbagai kelompok sasaran (guru, anak sekolah, orang tua murid). - Menyusun juklak dan juknis pelaksanaan PHBS di sekolah. - Menyediakan sarana lingkungan yang sehat di Sekolah. - Menyediakan media promosi PHBS. - Memantau pelaksanaan PHBS di Sekolah.
-
FAKTOR LINGKUNGAN Sekolah ada dimana-mana yang dapat dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS pada anak sekolah. Guru dapat menjadi mitra dalam pelaksanaan PHBS di Sekolah. Anak sekolah dapat menjadi kader kesehatan bagi keluarganya dan masyarakat sekolah. Ada peluang dan. dukungan untuk pelaksanaan PHBS di
•
HASIL YANG DIPEROLEH Anak Sekolah • Menerapkan PHBS Anak sekolah dap Menjadi kader Kesehatan bagi Keluarganya Sekolah dapat • Menjadi Lembaga pembelajaran PHBS Para Guru dapat • Menjadi Mitra pengembangan PHBS di sekolah DAMPAK YANG DIHARAPKAN Anak sekolah tumbuh dan berprestasi
%SD yg Mempromosikan Kesehatan =
Jlh SD yg Mempromosikan Kesehatan
X 100%
Jlh SD yang ada
%
SD yg Mempromosikan kes mrpk hsl Pemantauan Seluruh SD di wilayah tt (kec, kab/kota, prov) dlm kurun wkt tt yg dihitung setiap thn dan bkn angka kumulatif thn sebelumnya. arina