BAB I PENDAHULUAN
Dalam memberikan pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan guru hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik tubuh, tetapi tetapi juga berkai berkaitan tan dengan dengan kesehat kesehatan an mental mental,, perubah perubahan an sikap, sikap, peruba perubahan han kebiasa kebiasaan an dan perubahan cara pandang agar anak memiliki paradigma sehat. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dijabarkan dan dioperasiona dioperasionalkan lkan dalam bentuk Perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu dalam dalam budaya budaya hidup hidup perora perorangan ngan,, keluar keluarga ga dan masyar masyarakat akat yang yang berori berorient entasi asi sehat, sehat, serta serta bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun sosial. Dalam PHBS ada program prioritas yaitu !"#, $i%i, !esehatan lingkungan, $aya hidup dan Dana sehatsuransi !esehatan&'P!. Penyakit yang timbul akibat rendahnya PHBS dapat mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan "ndonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia (Dep!es, **). +paya pengembangan pengembangan program program promosi promosi kesehatan kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terencana, terpadu dan berkesinambungan, dikembangkan melalui !abupaten&!ota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS atanan atanan -umah angga angga (indiidu, keluarga, keluarga, masyarakat) masyarakat) dan "nstitusi "nstitusi Pendidikan Pendidikan terutama terutama tingkat tingkat sekolah sekolah dasar (SD). Perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah kebiasaan& perilaku positif yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh setiap sis/a, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua sis/a, dan lain0lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah. Perilaku hidup bersih dan sehat perlu dilakukan sekolah dengan tujuan agar sis/a, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua sis/a dan lain0lain terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar0mengajar dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar sis/a. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring dengan banyakny banyaknyaa penyakit penyakit yang sering sering menyerang menyerang anak usia usia sekolah sekolah (1 2 3* tahun), tahun), yang yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 4leh karena itu penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah harus menjadi program /ajib puskemas dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan dan menumbuhkan kesadaran anak berperilaku sehat sejak
dini. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan +saha !esehatan Sekolah (+!S), dengan menitikberatkan kepada upaya sanitasi atau penga/asan berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia (#%/ar, 3555). !esehatan lingkungan adalah usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan akan menimbulkan hal0hal yang merugikan perkembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya, oleh karena itu diperlukan sanitasi lingkungan yang merupakan suatu usaha untuk mencapai lingkungan sehat melalui pengendalian faktor lingkungan fisik, khusususnya hal0hal yang memiliki dampak merusak perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan hidup manusia (!usnoputranto, **6). Saat ini di "ndonesia terdapat lebih dari *.*** sekolah negeri, s/asta maupun sekolah agama dari berbagai tindakan. 'ika tiap sekolah memiliki 3* kader kesehatan saja maka ada 7 juta kader kesehatan yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen !esehatan yaitu menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta Sureilans, monitoring dan informasi kesehatan (Dep!es, **1). Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan pemukiman sehat yang memenuhi syarat kesehatan meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban& /c), pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah (tempat sampah). Sarana sanitasi ini merupakan prasarana pendukung untuk melakukan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (#%/ar, 3555).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana 8(social support)” dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing0masing, agar dapat menerapkan cara0cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan (Dachroni, **). PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan0kegiatan kesehatan masyarakat (Depkes, **7). ujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk s/asta dan dunia usaha, dalam upaya me/ujudkan derajat kesehatan yang optimal. Sasaran PHBS meliputi9 3) tatanan rumah tangga, ) tatanan institusi pendidikan, 7) tatanan tempat kerja, :) tatanan tempat0tempat umum, ) tatanan institusi kesehatan. Strategi PHBS meliputi 3) melakukan adokasi, ) melakukan bina suasana, 7) menggerakkan masyarakat (Depkes, **7). Dari kelima sasaran PHBS tersebut dalam penelitian ini ditekankan pada tatanan institusi pendidikan
dimana
institusi
pendidikan
adalah
sarana
yang
diselenggarakan
oleh
pemerintah&s/asta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. PHBS di institusi pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam me/ujudkan lingkungan sehat (Depkes, **7). PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam me/ujudkan lingkungan sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah kebiasaan& perilaku positif yang dilakukan oleh setiap komponen lingkungan sekolah yaitu oleh setiap sis/a, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua sis/a, dan lain0lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di sekolah. PHBS perlu dilakukan sekolah dengan tujuan agar sis/a, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah, orang tua sis/a dan lain0lain terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat sehingga meningkatkan semangat proses belajar0mengajar dan akhirnya meningkatkan prestasi belajar sis/a. Syarat0syarat sekolah ber PHBS yaitu 3) mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, ) jajan dikantin sekolah yang sehat, 7) membuang sampah pada tempatnya, :) mengikuti kegiatan olahraga di sekolah, ) menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, 1) tidak merokok di sekolah, 6) memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, ;) buang air kecil di jamban sekolah. Beberapa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah9 3. encuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun. encuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun itu penting karena air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman0kuman, sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. #ir kotor juga banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit antara lain, mencret&diare, cacingan, typhus, flu burung, dan lain0lain.
. 'ajan di kantin sekolah yang sehat. 'ajanan sehat adalah jajanan yang bersih, aman, sehat dan mengandung %at gi%i seperti karbohidrat, protein dan itamin.
6. emberantas jentik nyamuk di sekolah Perlunya dilakukan pemberantasan jentik di sekolah adalah agar sis/a terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah, dan juga membuat lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.
Hal ini dapat dicapai melalui upaya yaitu salah satunya dengan penerapan PHBS di sekolah0sekolah, harapan ini tidak ter/ujud jika tidak ada peran serta dari pengelola +!S, sehingga kepada guru pembimbing +!S diharapkan mampu membimbing dan memberikan pengetahuan dalam pembentukan kesedaran tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Berdasarkan pada kondisi inilah implementasi program PHBS cukup tepat pada murid sekolah dasar (!ristia/ati, **;). Disisi lain peran guru dalam proses belajat mengajar di SD masih cukup dominan oleh semua sekolah, guru, dan komite sekolah akan dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran PHBS (
sis/a ) indikator lingkungan sekolah. #gar indikator PHBS memenuhi persyaratan tersebut, perlu dilakukan kajian dengan pemilihan responden atau informan masyarakat sekolah terutama sis/a sekolah. Dengan diketahuinya perkembangan pelaksanaan PHBS di sekolah maka dapat dilakukan upaya promosi kesehatan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan jumlah sekolah sehat di indonesia ("smoyo/ati, **6). 'ika sebahagian murid SD memahami PHBS bukan tidak mungkin dapat menekan tingginya angka kesakitan seperti, penyakit diare, DBD dan penyakit "SP# yang kerap kali datang pada musim panca roba (=urika "ndonesia, **:).