Perkembangan Intelektual Menuru Menurutt David David Wechsle echslerr dalam dalam Desmit Desmitaa (2008) (2008) kemundu kemunduran ran kemamp kemampuan uan mental mental meru merupa pakan kan bagi bagian an dari dari pros proses es penua penuaan an orga organi nism smee saca sacara ra umum umum,, hampi hampirr seba sebagi gian an besa besar r penelitian menunukan bah!a setelah mencapai puncak pada usia antara "#$## tahun, keban%akan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini uga berlaku pada seorang lansia& 'etika lansia memperlihatkan kemunduran intelektualiatas %ang mulai mulai menuru menurun, n, kemund kemundura uran n terseb tersebut ut uga uga cender cenderung ung mempen mempengar garuhi uhi keterb keterbata atasan san memori memori tertentu& tertentu& Misaln%a seseorang %ang memasuki memasuki masa pensiun, %ang tidak menghadapi menghadapi tantangan$ tantangan pen%esuaian intelektual sehubungan dengan masalah pekeraan, dan di mungkinkan lebih sedikit menggunakan memori atau bahkan kurang termotivasi untuk mengingat beberpa hal, elas akan mengalami kemunduran memorin%a& Menurut atner et&al dalam desmita (20080 penggunaan bermacam$macam strategi penghaalan pengh aalan bagi orang tua , tidak han%a memungkinkan dapat mencegah kemunduran intelektualitas, melinkan dapat menigkatkan kekuatan memori pada lansia tersebut& 'emerosotan intelektual lansia ini pada umumn%a merupakan sesuatau %ang tidak dapat dihind dihindark arkan, an, disebab disebabkan kan berbag berbagai ai aktor aktor,, sepert sepertii pen%aki pen%akit, t, kecema kecemasan san atau atau depres depresi& i& *atapi atapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarn%a dapat dipertahankan& +alah satu aktor untuk untuk dapat dapat memper mempertah tahanka ankan n kondisi kondisi terseb tersebut ut salah salah satun%a satun%a adalah adalah dengan dengan men%ed men%ediak iakan an lingkungan %ang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi teradin%a kepikunan& Perkembangan mosional Memasuki masa tua, sebagian besar lanut usia kurang siap menghadapi dan men%ikapi masa tua tersebut, tersebut, sehingga men%ebabkan men%ebabkan para lanut usia kurang dapat men%esuaikan men%esuaikan diri dan memeca memecahkan hkan masala masalah h %ang %ang dihadap dihadapii (W (Wid% id%ast astuti uti,, 2000)& 2000)& Muncul Munculn%a n%a rasa rasa tersis tersisih, ih, tidak tidak dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima ken%ataan baru seperti pen%akit %ang tidak kunung sembuh, kematian pasangan, merupakan sebagian kecil dari keseluruhan perasaan %ang tidak enak %ang harus dihadapi lanut usia& -al . hal tersebut di atas %ang dapat menadi pen%ebab lanut usia kesulitan dalam melakukan pen%esuaian diri& /ahkan sering ditemui lanut usia dengan pen%esuaian diri %ang buruk& +ealan + ealan dengan bertambahn%a usia, teradin%a gangguan ungsional, keadaan kead aan depresi dan ketakuatan akan mengakibatkan lanut usia semakin sulit melakukan pen%elesaian suatu masalah& +ehing +ehingga ga lanut lanut usia usia %ang masa masa lalun%a lalun%a sulit sulit dalam dalam men%es men%esuai uaikan kan diri diri cender cenderung ung menad menadii semakin sulit pen%esuaian diri pada masa$masa selanutn%a&ang dimaksud dengan pen%esuaian diri pada lanut usia adalah kemampuan orang %ang berusia lanut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan isik, maupun sosial psikologis %ang dialamin%a dan kemampuan untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, %ang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis %ang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan. kebutuhan dirin%a tanpa menimbulkan masalah baru& Pada Pada oran orang g . oran orang g de!a de!asa sa lan lanut ut atau atau lan lanut ut usia usia,, %ang %ang men menal alani ani masa masa pensi pensiun un dikatakan memiliki pen%esuaian diri paling baik merupakan lanut usia %ang sehat, memiliki
pendapatan %ang la%ak, akti, berpendidikan baik, memiliki relasi sosial %ang luas termasuk diantaran%a teman . teman dan keluarga, dan biasan%a merasa puas dengan kehidupann%a sebelum pensiun (Palmore, dkk, 18#)& 3rang . orang de!asa lanut dengan penghasilan tidak la%ak dan kesehatan %ang buruk, dan harus men%esuaikan diri dengan stres lainn%a %ang teradi seiring dengan pensiun, seperti kematian pasangann%a, memiliki lebih ban%ak kesulitan untuk men%esuaikan diri dengan ase pensiun (+tull 4 -atch, 18")& Pen%esuaian diri lanut usia pada kondisi psikologisn%a berkaitan dengan dimensi emosionaln%a dapat dikatakan bah!a lanut usia dengan keterampilan emosi %ang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran %ang mendorong produktivitas mereka& 3rang %ang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosin%a akan mengalami pertarungan batin %ang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun untuk memiliki pikiran %ang ernih&
3hman 4 +oares (18) melakukan penelitian %ang menghasilkan kesimpulan bah!a sistem emosi mempercepat sistem kogniti untuk mengantisipasi hal buruk %ang mungkin akan teradi& Dorongan %ang relevan dengan rasa takut menimbulkan reaksi bah!a hal buruk akan teradi& *erlihat bah!a rasa takut mempersiapkan individu untuk antisipasi datangn%a hal tidak men%enangkan %ang mungkin akan teradi& +ecara otomatis individu akan bersiap menghadapi hal$hal buruk %ang mungkin teradi bila muncul rasa takut& 'etika individu memasuki ase lanut usia, geala umum %ang nampak %ang dialami oleh orang lansia adalah 5perasaan takut menadi tua6& 'etakutan tersebut bersumber dari penurunan kemampuan %ang ada dalam dirin%a& 'emunduran mental terkait dengan penurunan isik sehingga mempengaruhi kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap diri sendiri&
Ditinau dari aspek %ang lain respon$respon emosional mereka lebih spesiik, kurang bervariasi, dan kurang mengena pada suatu peristi!a daripada orang$orang muda& /ukan hal %ang aneh apabila orang$orang %ang berusia lanut memperlihatkan tanda$tanda kemunduran dalam berperilaku emosional7 seperti siat$siat %ang negati, mudah marah, serta siat$siat buruk %ang biasa terdapat pada anak$anak& 3rang %ang berusia lanut kurang memiliki kemampuan untuk mengekspresikan kehangatan dan persaan secara spontan terhadap orang lain& Mereka menadi kikir dalam kasih sa%ang& Mereka takut mengekspresikan perasaan %ang positi kepada orang lain karena melalui pengalaman$pengalaman masa lalu membuktikan bah!a perasaan positi %ang dilontarkan arang memperoleh respon %ang memadai dari orang$orang %ang diberi perasaan %ang positi itu& kibatn%a mereka sering merasa bah!a usaha %ang dilakukan itu akan sia$sia& +emakin orang berusia lanut menutup diri, semakin pasi pula perilaku emosional mereka&
Perkembangan +piritual +ebuah penelitian men%atakan bah!a lansia %ang lebih dekat dengan agama menunukkan tingkatan %ang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme& 'ebutuhan spiritual
(keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan batiniah, khususn%a bagi para 9ansia& asulullah bersabda 5semua pen%akit ada obatn%a kecuali pen%akit tua6& +ehingga religiusitas atau pengha%atan keagamaan besar pengaruhn%a terhadap tara kesehatan isik maupun kesehatan mental, hal ini ditunukan dengan penelitian %ang dilakukan oleh -a!ari (1:), bah!a ;
1& 9anut usia %ang nonreligius angka kematiann%a dua kali lebih besar daripada orang %ang religius& 2& 9anut usia %ang religius pen%embuhan pen%akitn%a lebih cepat dibandingkan %ang non religius& <& 9anut usia %ang religius lebih kebal dan tenang menghadapi operasi atau masalah hidup lainn%a& "& 9anut usia %ang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada %ang nonreligius, sehingga gangguan mental emosional auh lebih kecil& #& 9anut usia %ang religius tabah dan tenang menghadapi saat$saat terakhir (kematian) daripada %ang nonreligius& Perubahan +osial =mumn%a lansia ban%ak %ang melepaskan partisipasi sosial mereka, !alaupun pelepasan itu dilakukan secara terpaksa& 3rang lanut usia %ang memutuskan hubungan dengan dunia sosialn%a akan mengalami kepuasan& Pern%ataan tadi merupakan disaggrement theor%& ktivitas sosial %ang ban%ak pada lansia uga mempengaruhi baik burukn%a kondisi isik dan sosial lansia& (>&W&+antrock, 2002, h&2<)&
Perubahan 'ehidupan 'eluarga +ebagian besar hubungan lansia dengan anak auh kurang memuaskan %ang disebabkan oleh berbagai macam hal& Pen%ebabn%a antara lain ; kurangn%a rasa memiliki ke!aiban terhadap orang tua, auhn%a arak tempat tinggal antara anak dan orang tua& 9ansia tidak akan merasa terasing ika antara lansia dengan anak memiliki hubungan %ang memuaskan sampai lansia tersebut berusia #0 sampai ## tahun&
3rang tua usia lanut %ang perka!inann%a bahagia dan tertarik pada dirin%a sendiri maka secara emosional lansia tersebut kurang tergantung pada anakn%a dan sebalikn%a& =mumn%a ketergantungan lansia pada anak dalam hal keuangan& 'arena lansia sudah tidak memiliki kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupn%a& nak$anakn%a pun tidak semua dapat menerima permintaan atau tanggung a!ab %ang harus mereka penuhi&
-ubungan +osio$mosional 9ansia Masa penuaan %ang teradi pada setiap orang memiliki berbagai macam pen%ambutan& da individu %ang memang sudah mempersiapkan segalan%a bagi hidupn%a di masa tua, namun ada uga individu %ang merasa terbebani atau merasa cemas ketika mereka beranak tua& *akut ditinggalkan oleh keluarga, takut merasa tersisihkan dan takut akan rasa kesepian %ang akan datang& 'eberadaan lingkungan keluarga dan sosial %ang menerima lansia uga akan memberikan kontribusi positi bagi perkembangan sosio$emosional lansia, namun begitu pula sebalikn%a ika lingkungan keluarga dan sosial menolakn%a atau tidak memberikan ruang hidup atau ruang interaksi bagi mereka maka tentun%a memberikan dampak negati bagi kelangsungan hidup lansia&