BAB VIII
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
1. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu memahami perubahan dan pengembangan organisasi
2. Indikator Pencapaian
1. Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi
2. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
3. Proses Perubahan
4. Kekuatan dan Ketahanan untuk Perubahan Organisasi
5. Pendekatan Perubahan Organisasi
6. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
7. Metode Pengembangan Organisasi
8. Sifat-sifat Dasar Pengembangan Organisasi
9. Para Pelaku Pengembangan Organisasi
3. Uraian Materi
Saat seseorang memiliki sebuah visi dan misi yang sama maka mereka
akan membuat suatu perkumpulan, dan jika perkumpulan tersebut semakin besar
dan berkembang maka akan menjadi suatu organisasi, maka dengan kata lain
organisasi adalah wadah bagi orang-orang yang memiliki visi,misi, dan
tujuan yang sama sehingga mereka saling bekerjasama untuk mencapai tujuan
tersebut.
Dunia saat ini terus berkembang ke arah yang tidak dapat dipastikan,
maka dengan adanya sebuah organisasi seseorang dapat bertahan dalam arus
perkembangan dan perubahan dunia, karena hanya orang-orang terpilihlah yang
akan bertahan dari pergolakan dunia. Begitu pula sebuah organisasi,
organisasi suatu saat akan mengalami perkembangan dan perubahan seiiring
berjalannya waktu. Perubahan organisasi didasarkan untuk mengikuti
perubahan dan perkembangan zaman, agar organisasi tersebut dapat bertahan
dan dapat menjadi tempat orang-orang yang berjuang bersama untuk mencapai
suatu tujuan. Perkembangan IPTEK, sosial, ekonomi, dan lingkungan
menimbulkan permasalan yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin luas
dan kompleks. Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai percepatan
perubahan yang terjadi.
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak
tumbuh secara linier, dimana banyak seklai hal-hal yang tidak pernah diduga
sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus menerus
mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju
menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan
dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Kemampuan organisasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuan
organisasi dalam menciptakan perubahan.Kemampuan organisasi untuk berubah
ditentukan oleh seberapa orang-orang dalam organisasi tersebut dalam
melakukan sebuah perubahan. Maka jika sebuah organisasi memiliki orang-
orang yang berkemauan keras dan semangat yang tinggi maka organisasi
tersebut akan bisa melakukan sebuah perubahan ke arah yang positif,
sekaligus untuk menghadapi arus perubahan zaman yang begitu kuat.
1. Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi
A. Pengetian Perubahan Organisasi
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai
usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam
istilah perubahan organisasi, dikenal istilah senada yaitu change
interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi
merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau kelompok
yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab
untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan.
Perubahan organisasi akan mengarah kepada opsi mundur, apabila system
perencanaan yang ada didalamnya baik satu ataupun banyak komponen yang
menyusun mengalami disfungsi. Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya
kegiatan tanpa ada alasan yang jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam
organisasi . untuk hal yang paling tampak adalah pada administrasi yang
tumpang tindih dan tidak sesuai dengan AD/ART organisasi. Perubahan
organisasi akan mengarah pada opsi stagnan, apabila terjadi gangguan
sistgem organisasi yang tidak ditangani secara serius oleh kolektif.
Sebenarnya banyak factor yang menyebabkan stagnansi. Namun yang paling
gencar terjadi ada dua yaitu, ketidak sesuaian itu sendiri dan munculnya
satu kejadian atau satu system yang tidak diduga sebelumnya. Seperti
sekelompok pengelola perusahaan yang kaget terhadap inplasi saham yang
dialami oleh perusahaannya masing – masing.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada
kesinambungan yang harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang
berlangsung pada sisterm tersebut tertata dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu sama lain. Contohnya,
apabila sebuah perusahaan mengalami kenaikan saham pada suatu periode hal
itu tidak lepas dari rancangan POAC (Planning, Organizing, Actuatin, dan
Controlling) yang mapan. Apabila perencanaan sebuah organisasi mapan,
namun kontrolingnya lemah, maka kenaikan saham akan terjadi kalau ada
keberuntungan saja.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi
di luar organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah
perubahan yang mungkin terjadi
3. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan
kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi
perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi.
Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai komando,
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan
keputusan operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis, dan lain sebagainya.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan.
1. Perubahan teknologi
Perubahan ini menyinggung proses produksi organisasi yang didesain
untuk membuat produksi produk atau jasa menjadi lebih efisien.
2. Perubahan produk
Perusahaan menciptakan ide-ide inovatif untuk produk sesuai
kebutuhan pasar.
3. Perubahan struktural
Perubahan tergantung pada faktor-fakrot kontinjensi seperti
strategi, lingkungan, teknologi, dan saling ketergantungan.
4. Perubahan budaya atau orang-orang
Merubah nilai, norma, sikap, dan perilaku karyawan melalui
pelatihan dan pengembangan karyawan, serta perkembangan
organisasional.
B. Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan
bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan
yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan
untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih
besar.
Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-
orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka
membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi
akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa
mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Pengembangan organisasi pada dasarnya berbeda dengan berbagai upaya
perubahan organisasi yang dilakukan secara terencana, seperti upaya
perubahan dengan melakukan pembelian peralatan baru, atau merancang ulang
sebuah desain, ataupun menyusun ulang suatu kurikulum sekolah, atau suatu
departemen pada suatu fakultas. Hal ini karena fokus kajian PO itu
terletak pada peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.Istilah
perkembangan organisasi (organizational development) bisa digunakan untuk
sebuah perubahan aktivitas yang sudah dirancang. Istilah ini merupakan
produk dari pengelolaan organisasi secara umum.
Pengembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring –
jaringan komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya)
yang meningkatkan kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk
mengelola budaya organisasi interen mereka, supaya mereka kreatif dalam
memecahkan masalah, dan membantu organisasi mereka dalam melakukan
adaptasi terhadap lingkungan luar. Artinya, pengembangan organisasi tidak
dapat disaklekan difinisinya, disatu konsepkan, tetapi lebih pada
istilalah yang pas untuk mengarahkan suatu bentuk aktivitas dalam
mengelola perubahan dalam organisasi.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi
organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan
organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam
membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap
struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan
utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat
memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif
dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua
tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan
kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai
berikut:
1. Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota
organisasi.
2. Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik
dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to
sweeping problem under the rug.
3. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan
ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan
keterampilan.
4. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan
diagonal.
5. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam
organisasi.
6. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah dan Menaikkan
tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan
implementasi.
2. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan
siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau
organisasi menyukai adanya perubahan namun tidak dapat dihindari namun
harus dihadapi
Perubahan terhadap suatu organisasi disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan eksternal.
A. Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi
yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara
lain:
a. Problem hubungan antar anggota
b. Problem dalam proses kerja sama
c. Problem keuangan
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan
kepentingan masing-masing anggota. Hubungan antar anggota yang kurang
harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan
menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan
(hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut
hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang
bersifat horizontal). Proses kerja sama yang berlangsung dalam
organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem
kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau
sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien.
System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota
menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan
pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan
yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang
digunakan.
B. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering
disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat
dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi,
faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa
perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi.
Untuk menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan
suatu tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi
yang sebelumnya tidak lenyap dan terganti. Saat terjadi perubahan struktur
organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur
organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu
gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut.
Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak
berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses
perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari
faktor ekstenal.
3. Proses Perubahan
Organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh
daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Yang dimaksud
dengan proses perubahan organisasi adalah tata urutan atau langkah langkah
dalam mewujudkan perubahan organisasi.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak
dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan
yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar
organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik,
ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan
tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang
bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila
perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan
kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu
dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi
atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia
sebelumnya.
b. Mengadakan Identifikasi
Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c. Menetapkan Perubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi
harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan,
baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam
rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan
organisasi selanjutnya.
d. Menentukan Strategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar
harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi
untuk mewujudkannya.
e. Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat
positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil
perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap
organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
4. Kekuatan dan Ketahanan untuk Perubahan Organisasi
Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi
kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah.
a. Kekuatan Kompetitif
Kompetisi (persaingan) adalah keadaan di mana ada beberapa pihak
atau organisasi yang memiliki tujuan atau spesifikasi sejenis dalam
satu situasi yang bersaing untuk mencapai tujuannya secara maksimal.
Kompetisi merupakan suatu kekuatan untuk merubah, karena jika suatu
organisasi tidak sesuai, kurang atau melebihi pesaingnya dalam
efisiensi, kualitas, atau kemampuan untuk inovasi baru atau
pengembangan barang dan jasa maka dia tidak akan bisa bertahan dalam
kondisi persaingan tersebut.
Hal tersebut dapat menyebabkan suatu organisasi kolaps, sehingga
dengan kekuatan ini organisasi akan terus melakukan perubahan agar
tetap bisa bertahan dalam persaingan tersebut.
b. Kekuatan Ekonomi
Kondisi perekonomian, baik itu secara lokal, nasioanl, maupun
global sangat mempengaruhi keadaan suatu organisasi dalam mengambil
keputusan dalam mengelola organisasi tersebut untuk tetap dalam jalur
yang direncanakan semula atau melakukan perubahan untuk mengimbangi
keadaan perekonomian. Perekonomian yang menyebabkan perubahan adalah
keadaan yang cenderung labil (tidak tetap). Keadaan ini bisa berupa
perubahan sistem, ideologi perekonomian, moneter, dan lain sebagainya.
c. Kekuatan Politik
Baik secara langsung maupun tidak tanpa disadari politik menjadi
slah satu pemicu banyak perubahan karena politik akan banyak
mengintervensi berbagai bidang. Pergantian sistem politik, dominasi
politik oleh pihak tertentu, dan keadaan politik yang tidak stabil
bisa turut mengubah kondisi masyarakat. Maka organisasi harus melihat
dengan teliti politik seperti apa yang sedang berjalan dan peluang
atau perubahan apa yang perlu dilakukan.
d. Kekuatan Global
Kekuatan global sangat kompleks dan besar pengaruhnya bagi
organisasi. Kekuatan global yang semakin menguasai banyak segi
kehidupan memicu munculnya banyak perubahan, yang bahkan mungkin
menuntut organisasi merombak banyak bagian, mulai dari struktur sampai
sistem. Bentuk keleluasaan global seperti ekspansi pasar asing,
perdagangan bebas menuntut kebutuhan untuk beradaptasi lebih baik
terhadap kebudayaan nasional dan nilai politik, ekonomi, sosial, dan
busaya ni negara mana organisasi itu berada.
e. Kekuatan Demografi dan Sosial
Konsep ini berkaitan dengan kondisi kependudukan, masyarakat,
orang per orang, karyawan, atau anggota organisasi yang terkait dengan
kondisi sosial. Untuk mengatur orang-orang yang berbeda dalam
organisasi harus ada cara yang efektif untuk memahami, mengendalikan,
mengawasi, dan memotivasi orang-orang tersebut. Sehingga keadaan ini
mau tidak mau mendorong organisasi untuk berubah mengikuti
perkembangan.
f. Kekuatan Etis
Organisasi juga penting untuk mengambil langkah untuk
meningkatkan tingkah laku etis untuk menghadapi pemerintahan yang
meningkat, kebutuhan sosial, dan politik agar lebih bertanggung jawab
dan tingkah laku kerja sama yang jujur. Banyak organisasi perlu
membuat perubahan yang memungkinkan manajer dan pekerja pada semua
tingkat untuk melaporkan tindakan tidak etis sehingga suatu organisasi
bisa lebih cepat menghilangkan suatu tingkah laku kurang etsi dan
melindungi minat umum dari anggota dan pelanggannya.
5. Pendekatan Perubahan Organisasi
Harold J. Leavitt (1999) menyatakan bahwa organisasi dapat diubah
melalui pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
a. Pendekatan Struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan
pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi
kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab
atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang
terdiri dari :
1) Pertama melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai
klasik. Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan
pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para
anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi
jabatan dan sebagainya.
2) Kedua desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-
satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan
memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi.
Hasilnya perbaikan prestasi kerja.
3) Ketiga modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini
didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan
keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara
langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.
b. Pendekatan Teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor (1999) dan pengikutnya
mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan
dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan
perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata
sering tidak cocok dengan struktur organisasi. Hal ini dapat
menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para
anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih
banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
c. Pendekatan Orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung
perilaku karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, prsepsi
dan pengharapan mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan
efektif.
6. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi
Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk
mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka
dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan
tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
c. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
e. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai
satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat
individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal
pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana
dapat diartikan sebagai organisasi yang secara terus menerus melakukan
perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi,
memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas
area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
7. Metode Pengembangan Organisasi
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode
yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
A. Metode pengembangan perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode
merupakan metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang
proses perilaku kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan
mempergunakan berbagai cara. Dengan kata lain, metode pengembangan
perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam.
1) Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial
disebut juga latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan
organisasi yang didasarkan jaringan material. Teori ini dipelopori
oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya
kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan
terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal
demikian pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap
produksi maupun terhadap orang.
2) Latihan kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena
itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang
dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan
terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi
disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-
orang yang harus mencapi tujuan.
3) Pembentukan tim : Merupakan salah satu metode pengembangan
organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu
teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada
pengembangan perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan
secara efektif dengan membentuk tim.
4) Umpan balik survei : adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan
data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data
yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai perasaan
lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.
B. Metode pengembangan keterampilan dan sikap
Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan
secara terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang
dimaksud dengan latihan atau training adalah suatu proses pengembangan
kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku
dari para anggota organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya ialah latihan di tempat kerja, latihan instruksi kerja,
latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat kerja tiruan.
1) Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang
sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk
menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan
yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain,
sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama mereka
mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota
organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat
berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar
tempat kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan
sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat
kerjanya masing-masing.
2) Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job
Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-
instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan
dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi
dan demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job
Method Training (Latihan yang berhubungan dengan penyederhanaan
kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan dengan
faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
3) Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di
luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah
adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami
materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan
pekerjaan selama mereka mengikuti latihan.
4) Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan
pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada
mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko
cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih
banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.
8. Sifat-sifat dasar Pengembangan Organisasi
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai
Berikut.
a. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran
yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan
mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan
partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
c. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna
meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
d. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi
bagian yang penting
e. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter
dependensi
f. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas
organisasi
9. Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia:
spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari
lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO,
dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan
dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Peranan profesional PO pun dapat diterapkan terhadap konsultan
internal, yang memiliki organisasi yang sedang mengalami perubahan, dan
terhadap konsultan eksternal yang menjadi anggota universitas dan
perusahaan konsultan atau bekerja sendiri, serta terhadap anggota tim
konsultan internal-eksternal. Peranan PO akan dideskripsikan secara tepat
didalam istilah marjinalitas. Orang-orang yang berorientasi pada
marjinalitas nampak khususnya beradaptasi untuk peran PO, karena mereka
dapat menjaga kenetralan dan objektivitas serta mengembangkan solusi yang
integratif yang mengakurkan titik pandang antara departemen-departemen
oposisi. Sementara peranan PO di masa lalu telah dideskripsikan sebagai
ujung klien dari suatu kontinum mulai dari fungsi clien-centered kepada
consultant-centered. Pengembangan intervensi baru dan beraneka ragam telah
menggeser peranan profesional PO meliputi keseluruhan rentang dari kontinum
tersebut.
Walaupun masih menjadi suatu kemunculan profesi, sebagian besar profesional
PO memiliki pelatihan khusus didalam PO, terbentang dari kursus-kursus
jangka pendek dan workshop-workshop, serta pendidikan master dan doktor.
Tidak ada jalur karir tunggal, namun demikian konsultan internal sering
digunakan sebagai batu loncatan untuk menjadi konsultan eksternal.
Nilai telah memainkan peran kunci di dalam PO, dan nilai-nilai
tradisional mendukung kepercayaan, kerja sama, dan kejujuran yang pada
akhir-akhir ini telah dilengkapi dengan nilai-nilai keefektifan dan
produktivitas organisasional. Spesialis PO akan menghadapi dilema nilai
dalam rangka mencoba untuk bekerja sama mengoptimalkan keuntungan sumber
daya manusia dan kinerja organisasi. Mereka juga akan menjumpai konflik
nilai ketika berhadapan dengan pemangku Kepentingan eksternal yang penuh
kekuatan, seperti pemerintah, pemegang saham, dan pelanggan. Berhadapan
dengan kelompok dari luar tersebut akan memerlukan keahlian politik, begitu
juga keahlian sosial tradisional yang lebih baik.
Issue-issue yang berkaitan dengan etika di dalam PO melibatkan bagaimana
para praktisi melaksanakan peran bantuan mereka dengan klien. PO senantiasa
menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan etika
para praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah kode yang berkaitan dengan
etika untuk praktek PO telah dikembangkan oleh berbagai macam asosiasi
profesional di dalam PO. Issu-issu yang berkaitan dengan etika di dalam PO
cenderung untuk muncul di sekitar issue-issue berikut ini: pemilihan
intervensi, menggunakan informasi, menahan servis, ketergantungan klien,
pemilihan partisipasi, dan memanipulasi klien.
8.4 Rangkuman
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha
atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah
perubahan organisasi, dikenal istilah senada yaitu change interventation;
sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi merubah sesuatu
menjadi berbeda. Dan change again; individu atau kelompok yang bertindak
sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk melakukan
manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan
mengarah kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya
baik satu ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.
Konsekuensinya akan tampak pada meredupnya kegiatan tanpa ada alasan yang
jelas dan timbulnya kesenjangan di dalam organisasi Perubahan organisasi
akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang harmonis antara
system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang
koorperatif satu sama lain.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi
di luar organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah
perubahan yang mungkin terjadi
3. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan
kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan bersama akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Pengembangan
organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang
menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk
membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar.
Pengembangan organisasi juga didiskripsikan sebagai jarring – jaringan
komplek dari beberapa event (kegiatan, proyek dan sebagainya) yang
meningkatkan kemampuan dari anggota – anggota organisasi untuk mengelola
budaya organisasi interen mereka, supaya mereka kreatif dalam memecahkan
masalah, dan membantu organisasi mereka dalam melakukan adaptasi terhadap
lingkungan luar.
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi
organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan
organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat
keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur,
tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini
adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan
keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Perubahan terhadap suatu organisasi disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam
organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber
antara lain:
a. Problem hubungan antar anggota
b. Problem dalam proses kerja sama
c. Problem keuangan
Faktor Eksternal adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar,
atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian
b. Mengadakan Identifikasi
c. Menetapkan Perubahan
d. Menentukan Strategi
e. Melakukan Evaluasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu
organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan
suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu
organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
a. Mengadakan Pengkajian
b. Mengadakan Identifikasi
c. Menetapkan Perubahan
d. Menentukan Strategi
e. Melakukan Evaluasi
Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi
kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut
adalah.
a. Kekuatan Kompetitif
b. Kekuatan Ekonomi
c. Kekuatan Politik
d. Kekuatan Global
e. Kekuatan Demografi dan Sosial
f. Kekuatan Etis
Harold J. Leavitt (1999) menyatakan bahwa organisasi dapat diubah
melalui pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.
a. Pendekatan Struktur
b. Pendekatan Teknologi
c. Pendekatan Orang
Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk
mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka
dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan
tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak
perubahan yang akan terjadi.
c. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja
seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
d. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia
menjadi bagian terpenting.
e. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai
satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
f. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode
yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
A. Metode pengembangan perilaku
B. Metode pengembangan keterampilan dan sikap
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai
Berikut.
a. PO merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran
yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
b. PO harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan
mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan
partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
c. Program PO menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna
meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
d. PO mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi
bagian yang penting
e. PO menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter
dependensi
f. PO menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas
organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia:
spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari
lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO,
dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan
dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
Soal Obyektif
1. Dibawah ini Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan adalah,
kecuali..
a. Perubahan teknologi
b. Perubahan produk
c. Perubahan struktural
d. Perubahan budaya atau orang-orang
e. Perubahan organisasi
2. Program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan
mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan
dengan tujuan keorganisasian hal tersebut merupakan pengertian …
a. Pengembangan Organisasi
b. Perubahan Organisasi
c. Kepedulian Organisasi
d. Efektifitas Organisasi
e. Penyusunan Organisasi
3. Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada dua
tujuan akhir, yaitu:…
a. Dukungan dan Konfrontasi
b. Peningkatan Keefektifan Organisasi dan Peningkatan Kepuasan Anggotanya
c. Sosialisasi dan Kepuasan
d. Antusiasme dan Dukungan
e. Kepercayaan dan Sosialisasi
4. Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi
kekuatan yang meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan
tersebut adalah, kecuali….
a. Kekuatan Kompetitif
b. Kekuatan Ekonomi
c. Kekuatan Geografi
d. Kekuatan Global
e. Kekuatan Politik
5. Latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para
peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada
mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap
mengenai fungsi pekerjaan hal tersebut merupakan pengertian dari…
a. Job Method Training
b. Job Relation Training
c. Job Reading Training
d. Job Instruction Training
e. Job Meeting Training
6. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi
berberapa macam adalah, kecuali..
a. Jaringan Material
b. Latihan Kepekaaan
c. Pembentukan tim
d. Umpan balik survey
e. Latihan Kerja Tiruan
7. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
ialah, kecuali..
a. Latihan di Tempat Kerja
b. Latihan Instruksi Kerja
c. Latihan Mandiri
d. Latihan di Luar Tempat Pekerjaan
e. Latihan di Tempat Kerja Tiruan
8. Keadaan di mana ada beberapa pihak atau organisasi yang memiliki
tujuan atau spesifikasi sejenis dalam satu situasi yang bersaing untuk
mencapai tujuannya secara maksimal merupak pengertian dari…
a. Kekuatan ekonomi
b. Kekuatan social
c. Kekuatan demigrafi
d. Kekuatan kompetitif
e. Kekuatan persuasive
9. Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan di bawah ini kecuali…
a. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada
perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di
luar organisasi.
b. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan
yang mungkin terjadi
c. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi pengurangan
kemampuan.
d. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan
akan tetapi juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
e. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota
organisasi tetap merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.
10. Perubahan tergantung pada faktor-fakrot kontinjensi seperti strategi,
lingkungan, teknologi, dan saling ketergantungan, merupakan pengertian
dari…
a. Perubahan teknologi
b. Perubahan produk
c. Perubahan struktural
d. Perubahan budaya
e. Perubahan orang-orang
Soal essay
1. Jelaskanlah tentang pengertian perubahan dan pengembangan organisasi !
2. Sebut dan jelaskan Perubahan-perubahan yang terjadi pada perusahaan !
3. Sebut dan jelaskan factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan
organisasi !
4. Apa sajakah ciri-ciri pengembangan organisasi yang efektif?
5. Sebutkan Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi !
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Ayuni. 2012. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. http://adeayuni25.
wordpress.com/2012/12/11/-perubahan-dan-pengembangan-organisasi/.
(diakses tanggal 05 Oktober 2013)
Harfia. 2008. Pengembangan Organisasi.,http://fia-s1unipdu.blogspot.com
/2008/07/ pengembangan-organisasi.html. (diakses tanggal 05 Oktober
2013)
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.