PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN AUEC 3236
KORDINATOR; PROF.Dr.Ir.I MADE ADNYANA, MS
Tujuan Pembangunan Pertanian 1. Meningkatkan pangan 2. Meningkatkan kesejahteraan petani 3. Pengembangan agribisnis 4. Menjaga lingkungan hidup
Pertanian Masa Depan
1. 2. 3. 4. 5.
Mendukung persediaan pangan dalam Negeri Mempertahankan kedaulatan pangan Pengembangan industri pertanian Pemberdayaan petani Mengedepankan lingkungan yang baik dan sehat
Difinisi
Pembangunan pertanian ramah lingkungan adalah proses pembangunan pertanian yang mengoptimalkan manfaat dari SDA dan SDM serta menyerasikan SDA dan SDM dalam pembangunan
Pertanian ramah lingkungan adalah manajemen sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah, sekaligus mempertahankan/ meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam
Ciri-Ciri Pertanian Ramah Lingkungan
1. Mantap secara ekologis : kemampuan agroekosistem agroekosistem dipertahankan 2. Berlanjut secara ekonomis : menguntungkan menguntungkan 3. Adil : hak-hak penggunaan lahan, modal, bantuan teknis, dan peluang pemasaran 4. Manusiawi : semua bentuk kehidupan dihargai 5. Luwes : petani mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi usaha tani
Konsef Pertanian Ramah Lingkungan
Memproduksi bahan makanan yang berkualitas tinggi (bebas polutan) Mengoptimalkan siklus biologi dalam usaha tani Manajemen kelestarian kesuburan tanah Meminimalkan kerusakan tanah Menghasilkan produk pertanian yang mudah di daur ulang
Degradasi lahan : Proses menurunnya kualitas lahan yang mengakibatkan bukan hanya menurunnya lahan dalam mendukung produksi pertanian, tetapi juga berakibat rusaknya sumberdaya lingkungan lainnya; dan berkaitan erat dengan meningkatnya kemiskinan
kemunduran kualitas tanah terhambatnya persediaan pangan, sandang, papan terganggunya kelestarian lingkungan kemerosotan ekonomi
Teknologi Zone Agroekologi
Pemilahan wilayah ke dalam zona-zona agroekologi, yaitu berupa evaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan lahan yang spesifik, khususnya dalam sektor pertanian
Keadaan lingkungan seperti IKLIM , TANAH, dan HIDROLOGI digunakan sebagai dasar untuk memilah-milah lahan dalam satuan poligon-poligon yang disebut PETA ZONE AGROEKOLOGI
Komponen Zone Agroekologi
1. 2. 3. 4. 5.
Iklim Bentuk Wilayah Tanah Vegetasi Sosial Ekonomi
Tujuan penggunaan teknologi zone agroekologi Untuk menyalurkan arahan kebijakan pemanfaatan pemanfaatan sumberdaya sumberdaya alam khususnya di bidang pertanian, yang sifatnya preventif, korektif, adaptif, atau kombinasinya, kombinasinya, serta merekombinasikan program-program program-program aplikatif melalui pendekatan partisipatif.
Pemanfaatan lahan menurut teknologi zone agroekologi 1. Lereng < 8% : tanaman semusim dan vegetasi asli 2. Lereng 8 – 16% : sistem wanatani, yaitu campuran tanaman semusim dengan tanaman tahunan 3. Lereng 16 – 45% : tanaman tahunan, kehutanan, kehutanan, padang rumput 4. Lereng > 45% : kawasan lindung dengan tanaman yang bernilai konservasi
Jenis vegetasi 1. Tanaman pangan - seralia (padi, jagung, sorgum) - legiminosa (kacang-kacangan) - umbi-umbian (talas, ubikayu, dll) 2. Hortikultura sayuran (tomat, cabe, mentimun, bawang, kentang, sawi, dll) 3. Hortikultura bunga-bungaan (mawar, kenanga, aster, dll)
Jenis vegetasi 4. Hortikultura buah-buahan dan perkebunan (jeruk, rambutan, pepaya, strawberi, kopi, kakao, kelapa, dll) 5. Tanaman rempah dan obat (cengkeh, lada, akar wangi, jarak, pala, dll) 6. Tanaman pakan ternak (rumput gajah, sengon, setaria, setaria, turi, dll)
Alternatif komoditas menurut teknologi zone agroekologi
Tabel Zonasi Agroekologi No
Kemiringan lereng (%)
1
< 8% (tanaman semusim)
2
8 – 16% (wanatani)
3
16 – 45% (tanaman tahunan)
4
> 45% (tanaman konservasi)
Alternatif komoditas Dataran rendah ( < 700 m.dpl)
Dataran tinggi ( > 700 m.dpl)
Keterangan Keterangan
EKOWISATA
Ekowisata adalah bentuk pariwisata berkelanjutan
Ekowisata adalah pariwisata yang konsisten dengan nilai-nilai alam, sosial, budaya, serta terdapat interaksi positrif diantara pelakunya
Agrowisata menganut falsafah ekowisata, sehingga agrowisata dikatakan sebagai jalan terbaik untuk mewujudkan pariwisata berkualitas yang berkelanjutan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BATASAN EKOWISATA 1. 2. 3.
4.
5.
Lingkungan : ekowisata bertumpu pada lingkungan alam, budaya yang belum tercemar Masyarakat : ekowisata bermanfaat ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat Pendidikan dan pengalaman : Ekowisata yang dapat meningkatkan pemahaman wisatawan terhadap lingkungan alam dan budaya setempat Berkelanjutan : Ekowisata yang dapat memberikan sumbangan positif bagi keberlanjutan lingkungan ekologi Manajemen : Ekowisata yang dikelola dengan baik untuk keberlanjuta lingkungan alam dan budaya setempat