SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN
BETON RAMAH LINGKUNGAN (MAKALAH)
DISUSUN OLEH
BACHTIAR ILHAM MAULANA NIM : 2014-21-046
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL JAKARTA, 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Beton merupakan material konstruksi yang senantiasa dikaitkan dengan Isu dampak pemanasan global. Bahan penyusun beton :
air, semen Portland,
Gravel atau batu yang dihancurkan, dan pasir. Bahan tersebut didapat dengan mengeksploitasi alam, sebagai penyebab terbesar kerusakan alam. Produksi semen penyumbang CO2 terbesar urutan kedua dunia dalam proses pembakaran kapur. Eksploitasi material pasir (tambang galian C) yang cenderung memangkas tumbuh-tumbuhan di atas top soil. Penggunaan air tanah dalam jumlah yang besar. 1.2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas penulis dalam makalah ini adalah: 1.2.1. Apa yang dimaksud dengan beton ramah lingkungan? 1.2.2. Bagaimana pengaplikasian beton ramah lingkungan?
1.3 Batasan masalah Adapun batasan masalah pada makalah ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan agar isi serta pembahasan menjadi terarah, pembahasan pada makalah ini hanya mengenai : 1.3.1. Pengertian beton ramah lingkungan. 1.3.2. Aplikasi beton ramah lingkungan.
1.4 Tujuan dan manfaat 1.4.1. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui pengertian beton ramah lingkungan. 2. Mengetahui pengaplikasian beton ramah lingkungan.
1.4.2. Manfaat Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Dapat mengetahui pengertian beton ramah lingkungan. 2. Dapat mengetahui pengaplikasian beton ramah lingkungan
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Beton Ramah Lingkungan Hampir semua meterial dasar beton merupakan produk dari hasil merusak lingkungan. Perlu kerusakan lingkungan
yang
diupayakan
untuk
ditimbulkan, sebelum
meminimalkan ada
teknologi
dampak beton
dengan mengganti seluruh bahan yang digunakan. Saat ini para ahli tengah mengembangkan bahan beton berbasis polimer untuk menggantikan semen. Yang
paling
aplikatif
adalah
dengan
mengurangi
pemakaian semen,
pemakaian pasir alam dan pemakaian air dalam campuran beton tanpa merubah kualitas, workabilitas dan durabilitas. Sehingga dapat dikatakan beton ramah lingkungan adalah beton dengan sedikit semen, sedikit pasir alam dan sedikit air, tanpa menurunkan quality, workability, durability dan performance.
2.2 Aplikasi Beton Ramah Lingkungan Untuk mengaplikasikan beton yang lebih ramah lingkungan untuk saat ini secara prinsip adalah melalui upaya : 1. Mengurangi pemakaian semen pada campuran beton dengan penggunaan admixtures Sebagai upaya menghasilkan produk beton yang ramah lingkungan, salah satunya
dengan
mengurangi pemakaian semen dengan cara melakukan
subtitusi dengan mengunakan admixture sebagai bahan campuran beton. Admixture merupakan bahan tambah untuk campuran beton yang dapat memberikan sifat khusus melebihi sifat beton konvensional. Admixture terdiri dari : a. Mineral admixture Berupa bahan padat yang dihaluskan, mengandung senyawa silika atau silika alumina, jenis mineral admixture, pozzolan, slag, abu sekam. Karena kehalusannya dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut
akan
bereaksi
dengan kalsium
hidroksida
membentuk
senyawa kalsium silikat hidrat (CSH) dan kalsium hidrat yang bersifat hidrolis. Klasifikasi Mineral Admixtures (Pozzolan) Menurut ASTM C-618, dibedakan berdasarkan komposisi kimia dan sifat fisiknya: 1. Kelas N : Pozzolan alam atau hasil pembakaran pozzolan
alam
(tanah diatomic, opaline cherts dan shales, tuff dan abu vulkanik atau pumicite) 2. Kelas C : Fly ash yang mengandung CaO (Calcium Oxide) diatas 10 % (pembakaran lignit atau sub-bitumen batubara) 3. Kelas F : Fly ash yang mengandung CaO (Calcium Oxide) kurang dari 10 % ( pembakaran antrhacite atau bitumen batu bara) a. Penggunaan Fly Ash (Abu Terbang) Adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang merupakan salah satu jenis mineral admixtures pozzolan yang banyak terdapat di
Indonesia,
dengan
mempertimbangkan
keekonomisan, ketersediaan
dan
aspek
mempertimbangkan
kualitas, aspek
lingkungan jika tidak termanfaatkan, menjadikan fly ash merupakan salah satu material beton sebagai solusi memproduksi beton ramah lingkungan disamping mempunyai nilai tambah untuk campuran beton dibandingkan beton konvensional tanpa admixture. Adapun pengaruh penggunaan Fly Ash antara lain:
Peningkatan kekuatan yang lebih besar setelah umur 28 hari
Sangat baik untuk pengecoran besar (mass concrete) : dapat menurunkan panas hidrasi
Membuat beton lebih awet (durable)
Terhadap sifat beton segar (fresh concrete): meningkatkan workability, mengurangi bleeding, mudah dipompa karena plastis dan cohesive, memperlama waktu setting
b. Chemical admixture Jumlah pemakaian semen akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian air. Di samping penggunaan fly ash, untuk mengurangi kebutuhan air
dapat dilakukan dengan pemakaian chemical admixtures dengan mempertimbangkan
proses
pelaksanaan
pengecoran.
Besar
pengurangan air akibat pemakaian chemical admixtures, tergantung dari type dan dosis chemical admixture yang digunakan. Penggunaan Chemical Admixture Cara
mengurangi
pemakaian
semen
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan Chemical Admixture. Sesuai ASTM C.494, dibagi beberapa type : Type A : Water Reducing Admixture Type B : Retarding Admixture Type C : Accelerating Admixture Type D : Water Reducing and Retarding Admixture Type E : Water Reducing and Accelerating Admixture Type F : Water Reducing High Range Type G : Water Reducing High Range and Retarding
Gambar 2.1 Chemical
Perbandingan
Admixture
2. Mengurangi admixture
pemakaian
dan
air
Komposisi
pencampur
Tiap
Type
beton menggunakan
mengoptimalkan penggunaan maksimum ukuran
agregat. 3. Mengurangi
pemakaian
menggunakan pemakaian
pasir
semen
pasir
alam
dengan mensubtitusi
buatan (manufacture sand). Mengurangi dapat
dilakukan
dengan
mengoptimalkan
pemakaian maksimum butiran coarse aggregat,semakin besar ukuran agregat yang digunakan,semakin kecil jumlah air dan semen
yang digunakan, atau sebaliknya, selama
syarat
maksimum
agregat terhadap dimensi dan kondisi tulangan masih terpenuhi. 4. Mengurangi Pemakaian Pasir Alam Pasir alam pada umumnya didapat dari eksploitasi alam pada tanah yang produktif. Tumbuhan sebagai penyerap CO2 menjadi hilang. Upaya yang dapat dilakukan adalah menggantikan sebagian dengan pasir
buatan
atau
penggilingan batu.
abu
batu
yang
merupakan
limbah
dari
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan beton ramah lingkungan yaitu: 1. Pengurangan
pemakaian
semen
sangat
berpengaruh
dalam
pembuatan beton ramah lingkungan. 2. Untuk menghasilkan produk beton yang ramah lingkungan, salah satunya
dengan
mengurangi pemakaian semen dengan cara
melakukan subtitusi dengan
mengunakan
admixture
sebagai
bahan campuran beton. 3. Admixture yang digunakan adalah mineral admixture dan chemical admixture
3.2 Saran 1. Penerapan
penggunaan
disosialisasikan lagi.
beton
ramah
lingkungan
perlu