Raudhotun Raudh otun Naafi' Naafi' ah Jumat, 16 Desember 2011
Persepsi dan Kesad esadar aran an BAB I PENDAHULUAN
. Latar Belakang Masalah Sejak manusia lahir, sejak itu pula manusia secar secara a langsung berhubungan berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Melalui indera yang dimiliki, segala bentuk informasi yang dapat ditangkap dipenuhi oleh stimulus. Oleh karena itu sejak awal indera mengingatkan dengan memberikan in informasi formasi yang diperlukan untuk menafsirkan berbagai peristiwa. Pada dasarnya pengolahan informasi dimulai dari sensasi. Jika sensasi adalah proses menangkap stimuli, sedangkan persepsi merupakan proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi s ensasi menjadi Informasi.[1] Pemrosesan informasi dari lingkungan adalah fungsi utama sistem sensorik tubuh, yang menyebabkan kesadaran tentang apa yang terjadi di sekitar kita juga di dalam tubuh kita. Tetapi kita tidak mungkin memperhatikan semua stimuli yanng sampai ke sistem indra kita,akan terjadi Overload stimuli. Kesadaran itu memfokuskan pada beberapa stimuli dan mengabaikan stimuli lainnya. lainn ya. Seringkali informasi yang dipilih berkaitan dengan dunia internal dan eksternal.[2] eksternal.[2] Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam lagi tentang persepsi dan kesadaran, dengan porsi yang lebih besar padapersepsi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, pembahasan mengenai persepsi dan kesadaran, kesadaran, maka mak a masalah-masa masa lah-masalah lah pokok yang dapat dirumusk dirumuskan an dengan: deng an: 1. Apa penger pengertian tian perse persepsi psi dan kesadaran? 2. Apa faktor-faktor persepsi? 3. Apa obyek persepsi? 4. Bagaiman Bagaimana a proses pros es terjadin te rjadinya persepsi? persep si?
5. Apa fungsi persepsi dan kesadaran? Tujuan Tujuan mengenai persepsi dan kedaran bertujuan: 1. 2. 3. 4.
Mengetahui pengertian persepsi dan kesadaran. Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam persepsi. Mengetahui obyek-obyek persepsi. Mengetahui proses terjadinya persepsi dan kesadaran.
5. Mengetahui fungsi persepsi dan kesadaran.
BAB II PEMBAHASAN
. Pengertian Persepsi dan Kesadaran 1. Pengertian Persepsi Secara etimologis,kata “persepsi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “perception” yang mempunyai makna: pengertian, tanggapan, daya memahami atau daya menanggapi. JP.Chaplin menyebutkan, bahwa persepsi adalah proses mengetahui atau menngenali obyek kejadian obyektif dengan bantuan alat indera. Bisa dikatakan bahwa persepsi adalah proses di mana orang menjadi sadar dengan sesuatu yang ada dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. Pareek(1996:13) memberikan definisi yang lebih luas ihwal persepsi ini, dikatakan,”persepsi dapat dikatakan sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji
dan memberikan reaksi kepada rangsangan panca indera atau data”. [3] Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses yang diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan. Dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi .[4] Persepsi terjadi setelah suatu penginderaan, tetapi persepsi bukan hanya sekedar penginderaan itu. Persepsi merupakan “The Interpretation of Experience”(penafsiran pengalaman).
2. Pengertian Kesadaran Kesadaran (consciouness) merupakan tingkat kesiagaan individu terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh, memori, dan pikiran. Sehingga menghasilkan kemampuan pengendalian terhadap diri sendiri dan lingkungan. Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi Ada beberapa faktor yang berperan dalam persepsi. Salah satunya adalah stimulus. Adapun faktor-faktor lain yang berperan adalah sebagai berikut: 1. Obyek Yaitu obyek yang menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus yang diterima dapat dari dua arah, yaitu dari luar individu itu sendiri, juga dari dalam individu. Namun sebagain besar stimulus didominasi dari luar individu. 2. Alat indera, Syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera yaitu sebagai reseptor, yang merupakan alat untuk menerima stimulus. Sedangkan syaraf berfungsi sebagai alat untuk menerima stimulus yang diterima reseptor untuk menuju otak(pusat kesadaran). 3. Perhatian Faktor ini sangat diperlukan karena merupakan langkah pertama untuk mengadakan persepsi,yaitu pemusatan atau konsentrasi seluruh aktivitas, perhatian juga merupakan syarat psikologis.
Obyek Persepsi Obyek yang dapat dipersepsi sangat banyak, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri dapat menjadi obyek persepsi. Orang yang menjadikan dirinya sendiri sebagai obyek persepsi, ini yang disebut sebagai persepsi diri atau self-perception. Karena sangat banyaknya obyek yang dapat dipersepsi, maka pada umumnya obyek persepsi diklasifikasikan.[5] Secara umum obyek persepsi dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Obyek Manusia Obyek yang berwujud manusia, disebut Percon-perception/ social perception. 2) Obyek Nonmanusia Disebut sebagai Nonsocial-perception/ Things-perception. Obyek persepsi yaitu manusia yang dipersepsi, linkungan yang melatar belakangi obyek persepsi yang menentukan hasil persepsi. . Proses terjadinya persepsi Tiga komponen dalam prosespersepsi, yaitu: 1. Seleksi Yaitu:Proses penyaringan oleh reseptor terhadap rangsangan dari luar. Dalam komponen ini terbagi menjadi 2 kumpulan faktor, yaitu faktor Internal dan Eksternal. 1) Faktor Internal a. Kebutuhan psikologis b. Latar belakang c. Pengalaman d. Kepribadian e. Sikap dan kepercayaan umum f. Penerimaan diri 2) Faktor Eksternal a. Intensitas b. Ukuran c. Kontras d. e. f. g.
Gerakan Ulangan Keakraban Sesuatu yang baru
2. Interpretasi Yaitu: Proses pengorganisasian informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang6. Faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi antara lain: 1) 2) 3) 4)
Pengalaman masa lalu Sistem nilai yang dianut. Motivasi Kepribadian
5) Kecerdasan 3. Reaksi Yaitu: Hasil dari seleksi dan interpretasi, biasanya dalam bentuk tingkah laku. Dalam proses persepsi melewati 3 proses, yaitu: Proses Fisik (kealaman) Obyek mengenai reseptor(alatindera) yang kemudian menghasilkan stimulus. Proses Fisiologis Stimulus diteruskan syaraf sensorik ke otak dan terjadi proses di otak sebagai pusat kesadaran. Proses Psikologis Terjadi kedaran tentang apa yang dilihat, didengar, dicium, dikecap ataupun diraba. Hasil proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima. Persepsi melalui alat-alat indera. Indera Penglihatan Untuk mersepsi sesuatu, indiividu harus mempunyai perhatian kepada objek yang bersangkutan. Secara alur dapat dikemukakan bahwa proses persepsi berlangsung sebagai berikut: 1)
Stimulus mengenai alat indera, ini merupakan proses yang bersifat kealaman (fisik) 2) Stimulus kemudian dilangsungkan ke otak oleh syaraf sensoris, proses ini merupakan proses fisiologi. 3)
Di otak sebagai pusat urat syaraf terjadilah proses yang akhirnya individu dapat menyadarinya atau mersepsi tentang apa yang diterima melalui alat indera. Proses yang terjadi dalam otak ini merupakan proses psikologis.[6]
Indera Pendengaran
Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui sesuatu yang ada di sekitarnya. Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi atau tugas sendiri-sendiri, yaitu: 1) Telinga bagian luar, yaitu merupakan bagian yang menerima stimulus dari luar. 2) Telinga bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang meneruskan stimulus yang meneruskan stimulus yang diterima oleh telinga bagian luar, jadi bagian ini merupakantransformer. 3) Telinga bagian dalam, yaitu merupakan reseptor yang sensitive yang merupakan saraf-saraf penerima. Indera Penciuman Yaitu hidung. Sel penerima atau reseptor bau terletak pada hidung bagian dalam. Stimulusnya berwujud gas yang dapat menguap, kemudian diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagi respons dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya. Indera Peraba Yaitu kulit. Sistem indera ini dapat merasakan sakit, rabaan, tekanan, dan temperature yakni pada titik-titik tertentu. Dengan menggunakan alat indera dapat menyadari dan mengamati apa yang diterima oleh alat indera. Mata dapat menyadari apa yang dilihat, telinga dapat menyadari apa yang didengar, dan dengan hidung orang dapat menyadari apa yang dicium. Begitu pula dengan kulit dapat menyadari apa yang tersentuh olehnya. Fungsi Persepsi dan Kesadaran Penelitian tentang persepsi mencakup 2 funngsi utama sistem utama persepsi, yaitu lokalisasi atau menentukan letak suatu objek, dan pengenalan atau menentukan jenis obyek tersebut (Atkinson et al., t.t ).[7] Selain lokalisasi dan pengenalan objek, tujuan lain dari sistem persepsi kita adalah mempertahankan penampilan objek tetap konstan, walaupun kesan mereka pada retina terus menerus berubah.[8] Sedangkan fungsi penting dari kesadaran adalah (a) memantau diri sendiri dan lingkungan sehingga kita menyadari apa yang terjadi di dalam tubuh dan disekeliling kita, dan (b) mengendalikan tindakan kita sehingga berkoordinasi dengan peristiwa-peristiwa di dunia luar.[9]
BAB III PERSPEKTIF ISLAM
Ketika kita membahas atau mengkaji suatu ilmu, semestinya kita tidak hanya mengkaji secara konsep-konsep nalar secara ilmiah. Namun juga harus mengkajinya lewat konsep agama. Mengenai persepsi dan kesadaran yang telah kita uraikan di bab II (pembahasan), dilihat dari kacamata Islam dapat dipaparkan sebagai berikut: Berdasarkan firman Allah SWT,
Yang artinya:” Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta anak-anak kalian melalaikan kalian dari dzikrullah. Barangsiapa yang sampai berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS.Al Munaafiqun-63:9) Dari firman Allah SWT QS.Al Munaafiqun-63:9 di atas berkaitan dengan persepsi dan kesadaran , ditegaskan bahwa kita harus senantiasa dalam keadaan terjaga atau sadar, dalam hal apapun. Namun utamanya yaitu kita harus senantiasa terjaga untuk selalu mengingat-Nya(berdzikir). Denagn selalu
mengingat-Nya kita akan selalu merasa diawasi oleh allah SWt., sehingga kita bisa mengendalikan diri kita. Melanggengkan dzikir kepada Allah Swt dapat menghindarkan manusia dari kelalaian. Karena sesungguhnya kelalaian dari mengingat Allah adalah sebab kesesngsaraan hidup di dunia dan akhirat. Kita hendaknya selalu sadar dengan apa yang kita lakukan. Sehingga kita bisa mengontrol apa yang kita kerjakan. Ketika kita telah tanggap atau sadar apa yang terjadi di sekitar kita, tentu kita bisa berpikir apa yang selayaknya untuk kita lakukan. Kita lebih bisa menyesuaikan diri(adaptasi) dengan lingkungan. Melihat sabda Nabi Muhammad Saw,
Yang artinya:” sesungguhnya sesuatu yang sangat aku khawatirkan atas kalian ada dua, yaitu: mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu berarti menjauhi kebenaran, sedangkan panjang angan-angan mencerminkan cinta dunia.”(HR.Ibnu Adid Dun-ya) Dari sabda nabi Muhammad SAW di atas, ditegaskan bahwa,jangan mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan selalu bersikap waspada dan hati-hati. Dalam hal ini kesadaran sangat dibutuhkan. BAB IV KONTRIBUSI KEILMUAN DAN KESIMPULAN
Persepsi dan kesadaran tidak akan bisa lepas dari proses penginderaan. Yakni indera penglihatan(mata), indera penciuman(hidung), indera pengecap(lidah),indera pendengaran(telinga) dan indera peraba(kulit). Semua yang direspon oleh alat indera kita akan diproses sehingga tingkah laku terbentuk. Saran dan kritik untuk dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Abd.Hakim, Atang.Mubarok,Jaih. 2003. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Atkinson, Rita L, et al. tanpa tahun. Pengantar Psikologi. Interaksa: Batam. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung. Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Andi: Yogyakarta.
[1] Atang Abd Hakim, Jaih Mubarok, Metodologi Studi
Islam,Bandung:PT.Rosdakarya,2003,hal:7 [2] Rital Atkinson,Pengantar Psikologi,Batam:Interaksara,hal:343 [3] Alex Subur,2003.Psikologi Umum.Bandung;Pustaka Setia,hal:446 [4] Bimo Walgito.2002.Pengantar psikologi umum.Yogyakarta;Andioffset,hal:89-90 [5] Bimo Walgito.2002.Pengantar psikologi umum.Yogyakarta;Andioffset,hal:96 [6] Alex Subur,2003.Psikologi Umum.Bandung;Pustaka Setia,hal:346 [7] Rital Atkinson,Pengantar Psikologi,Batam:Interaksara,hal:412 [8] Alex Subur,2003.Psikologi Umum.Bandung;Pustaka Setia,hal:496 [9] Rital Atkinson,Pengantar Psikologi,Batam:Interaksara,hal:277
nuramia di 03.31 Berba gi
0
Tidak ada komentar: Poskan Komentar
‹
Beranda
Lihat versi web Mengenai Saya nuramia
karena cinta itu luar biasa..........
›
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.