PERMASALAHAN BANJIR DI KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR ( tugas)
Oleh : 1. Achm Achmad ad Wib Wibi ia! a! ". #. Da!$ Da!$ Wah%$ ah%$di di &. Della Della A!da A!da!da !da!i! !i!'$ '$m m (. "ebb% "ebb% Ai)*i Ai)*ia a P$*i P$*i +. ,ai!a Kh-e$!!i)a Kh-e$!!i)a N. ".
"AKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIERSITAS LAMPUN/ #01(
BAB I PENDAHULUAN
1.1 La*a Belaa!' Belaa!'
Samarin Samarinda da sebagai sebagai Ibu Kota Kota Kaliman Kalimantan tan Timur imur yang yang saat ini tengah tengah berkembang dengan pesat, namun di tengah perkembangan ini Kota Samarinda masih selalu didera dengan permasalahan banjir. Fenomena kejadian banjir saat ini tidak hanya terjadi pada saat musim penghujan penghujan namun pada saat terjadi hujan dengan dengan durasi durasi 3 jam saja sudah sudah dapat dapat mengak mengakiba ibatkan tkan banjir banjir.. Kondis Kondisii yang yang demikian ini sangat mengganggu aktivitas warga Kota Samarinda.
erbag erbagai ai upaya upaya telah telah dilaku dilakukan kan,, namun namun upaya upaya tersebu tersebutt belum belum optimal optimal dalam mengatasi masalah banjir banjir. !paya tersebut berupa pemeliharaan pemeliharaan saluran drainase kota, pembenahaan sungai"sungai yang melintasi kota, berbagai studi terkait pengendalian pengendalian banjir banjir kota, pembangunan pembangunan sarana pengendali pengendali banjir serta beberapa aturan telah dikeluarkan untuk pengendalian banjir. banjir. !paya"upaya tersebut ternyata kalah #epat dengan perkembangan kota. $leh sebab itulah maka diperlukan suatu penataan terpadu pengendalian banjir dengan menyusun prioritas penanganan dan pembiayaan sesuai dengan kondisi aktual serata prediksi pembangunan masa mendatang.
%i Sama Samarin rinda da kini kini hany hanyaa terli terliha hatt dua dua sung sungai ai yang yang memb membela elah h &Kot &Kotaa Tepian& itu, yakni Sungai 'ahakam sebagai sungai terpanjang dan terlebar di Kalim Kalimant antan an Timu Timurr dan dan Sung Sungai ai Karan Karang g 'umu 'umus, s, meru merupa paka kan n anak anak Sung Sungai ai 'ahaka 'ahakam. m. pabila pabila terjadi terjadi hujan hujan lebat lebat dalam dalam bebera beberapa pa jam, jam, maka maka sebagi sebagian an kawasan kawasan Samarin Samarinda da akan akan tergen tergenang ang.. Ini akan akan kian kian parah, parah, apabila apabila terjad terjadii hujan hujan lebat di kawasan utara Samarinda karena )aduk enanga tidak mampu menahan jutaan meter kubik air hujan sehingga Sungai Karang 'umus akan meluap menyebabkan banjir kian merata di kota itu.
*uas %S Sungai Karang 'umus sekitar 3+.- ha dengan panjang alur utama sekitar /0 km. 1arak muara sungai Karang 'umus sampai endung *empake sekitar -0 km. endung *empake dibangun pada tahun 2, dengan luas tangkapan air sekitar 2 km². Se#ara umum kondisi topogra4i daerah pengaliran sungai Karang 'umus berbukit"bukit dan juga terdapat daerah datar khususnya di alur sungai Karang 'umus yang berada dalam kota Samarinda. %i sepanjang alur sungai Karang 'umus masuk anak"anak sungai dan juga terdapat beberapa lokasi rawa. eberapa anak sungai Karang 'umus antara lain sungai *ubang 5utang, Sungai Siring, Sungai *antung, Sungai 'uang, Sungai Selindung, Sungai ayur, Sungai *ingai dan Sungai engkuring.
%aerah aliran sungai (%S6 Sungai 'ahakam men#apai jutaan hektare karena merupakan sungai terpanjang di Kalimantan Timur, yakni men#apai -0 km melintasi tiga daerah, Kabupaten Kutai arat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Selain itu terdapat dua sub sistem lain yang juga mempunyai masalah banjir yaitu %S Karang sam esar (,+ km ²6 dan %S Karang sam Ke#il (2+,- km ²6. Sungai *oa akung meskipun mempunyai %S tidak masuk dalam Kota Samarinda, namun mengingat perkembangan kota dan peningkatan pemenuhan pemukiman, di %S ini diprediksi akan berpotensi menjadi daerah banjir bila tidak ada penganganan se#ara dini. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang
diatas, dirumuskan masalah
sebagai berikut: 2. Seberapa baik kinerja Sistem %rainase Kota Samarinda7 -.
agaimana konsep pengendalian banjir di Kota Samarinda7
3. Seperti apa strategi pengendalian banjir di Kota Samarinda7
/. pa konsep teknis yang digunakan dalam pengendalian banjir di Kota Samarinda7 . agaimana
partisipasi
masyarakat
Kota
Samarinda
dalam
usaha
pengendalian banjir di Kota Samarinda7
1.& T$2$a! Pe!eli*ia!
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan tentang partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir, berdasarkan data yang diperoleh dari survei dan kajian berbagai literatur. Keluaran yang diharapkan adalah gambaran mengenai kebijakan dan regulasi yang telah ada. Kemudian rekomendasi kebijakan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir, sesuai tingkat keterlibatannya pada tiap tahapan kegiatan, mulai dari penyusunan konsep kebijakan, hingga pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
#.1 "a*-3"a*- Pe!%ebab Te2adi!%a Ba!2i
Sebelum membi#arakan system pengendalian banjir yang e4ekti4 dan tepat guna, perlu dipahami terlebih dahulu sumber penyebab terjadinya banjir. Se#ara umum permasalahan banjir terjadi akibat berlebihnya limpasan permukaan dan tidak tertambpungnya limpasan tersebut dalam badan sungai sehinga air meluap.
Terdapat dua 4aktor utama penyebab banjir yaitu 4a#tor alam (natural6 dan 4a#tor manusia (man made6. Faktor alam seperti tingginya #urah hijan, topogra4i wilayah, pasang surut air laut, badai, dan lain"lain. Faktor alamiah ini sulit untuk dikendalikan, kalaupun bisa memerlukan biaya yang #ukup besar.
Faktor kedua adalah manusia, utamanya bersumber pada unsure pertumbuhan penduduk. 5ertumbuhan penduduk akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan in4rastruktur, seperti pemukiman, sarana air bersih, pendidikan, serta layanan masyarakat lainnya. Selain itu pertumbuhan penduduk akan diikuti pula oleh peningkatan penyediaan lahan untuk usaha seperti pertanian, perkebuanan maupun industri.
5eningkatan kebutuhan lahan usaha maupun penyediaan lahan untuk in4rastruktur
tentu
akan mempengaruhi tataguna lahan, dan berdampak
menurunnya potensi serapan air ke dalam tanah. Selain itu dengan lebih terbukanya lahan maka semakin mudah lapisan tanah tergerus air hujan maka sedimentasi akan terjadi di sungai, dan akibatnya kapasitas alir sungai akan menurun. 5ertumbuhan penduduk tentu akan meningkatkan produksi sampah,
apabila manajemen persampahan tidak baik maka sampah akan menimbulkan masalah antara lain penyumbatan di saluran drainase dan sungai tersebut.
erdasarkan uraian di atas permasalahan banjir yang ada di Kota Samarinda dapat diperkirakan sumber"sumber penyebab banjirnya, sebagai berikut 8
1) Penyebab Alamiah
anjir se#ara alamiah dapat terjadi karena pengaruh dari iklim, pengaruh phisiogra4i, sedimentasi di sungai, kapasitas alur, drainase ataran bamjir yang tidak memadahi serta pengaruh pasang surut. erikut ini akan dijelaskan se#ara rin#i penyebab banjir se#ara alamiah di Kota Samarinda. a6 Iklim tropis, iklim tropis Indonesia ditandai oleh - musim, yaitu musim hujan dari bulan $ktober sampai dengan 'aret dan musim kemarau dari bulan pril sampai September. 9ujan lebat di musim hujan menyebabkan masalah"masalah yang #ukup berarti di Indonesia. Kondisi ini diperburuk dengan tingginya kepadatan penduduk di daerah genangan banjir. Kota Samarinda merupakan salah satu Kota yang mempunyai posisi dekat dengan garis ekuator sehingga kondisi musim yang terjadi tidak berbeda dengan daerah lain di Indonesia. erdasrkan data #urah hujan yang ada di wilayah Kota Samarinda menunjukkan bahwa rerata hujan tahunan sebesar -.0-2 mm dengan hari hujan tahunan sebanyak 2/+ hari. 9ujan maksimum harian yang pernah terjadi di wilayah Kota Samarinda adalah 2/ mm yang ter#atat di stasiun Temindung. 9ujan harian maksimum ini setara dengan kala ulang 20 tahunan. erdasarkan kondisi yang ada tersebut di atas terindikasi bahwa wilayah Kota Samarinda mempunyai rerata hujan yang #ukup tinggi. Tingginya #urah hujan ini akan sangat mempengaruhi kondisi banjir Kota Samarinda, apabila 4asilitas drainase maupun 4asilitas pengendali banjir yang lain belum mendukung. b6 5engaruh 5hisiogra4i, pada umumnya perkembangan wilayah di 5ulau Kalimantan berada di tepian sungai, dimana daerah ini relative datar.
Kondisi mor4ologi setiap sungai di 5ulau Kalimantan pada umumnya mempunyai kemiringan dasar sungai #ukup landai, sungai"sungainya lebih panjang dan daerah pengalirannya lebih luas. eberapa sungai yang mengalir di tengah Kota Samarinda adalah sungai yang mempunyai kemiringan dasar landai dan banyak terjadi meandering. Selain kondisi mor4ologi sungai yang demikian se#ara topogra4i wilayah Kota Samarinda terutama daerah yang berkembang berada pada dataran (plain6 dimana daerah"daerah ini berada di antara perbukitan, sehingga limpasan air dari perbukitan tersebut akan terkonsentrasi mengalir pada daerah datar tersebut. Sebagai ilustrasi daerah rawan banjir di wilayah Sempaja berada di bawah perbukitan :unung ;ermin dimana perubahan slope baik itu slope lahan maupun sungai #ukup mempengaruhi kelan#aran limpasan permukaan. %aerah rawan banjir sepanjang 1l. Suryanata sampai dengan permepatan ir 5utih se#ara topogra4i limpasan dari bukit akan terkonsentrasi menuju 1l. Suryanata sampai permepatan ir 5utih. %emikian pula dengan lokasi rawan banjir sepanjang 1l. Sentosa < arah ke *empake, di lokasi ini terjadi perubahan slope antara perbukitan menuju dataran. erkaitan dengan mor4ologi sungai di wilayah Kota Samarinda banyak terdapat daerah"daerah #ekungan dimana daerah tersebut pada awlanya sebagai daerah retarding basin, namun saat ini daerah tersebut telah berubah menjadi daerah pemukiman penduduk. %engan perubahan peruntukan ini se#ara awam daerah tersebut dikategorikan sebagai daerah rawan banjir, padahal berdasar mor4ologi sungai daerah tersebut sebagai daerah retarding basin. anyak lokasi retarding basin yang telah berubah 4ungsi yaitu daerah :unung *ingai yang merupakan lokasi retarding basin sungai Karangmumus dan Sungai Sempaja. *okasi ini telah berubah menjadi
daerah
pengembangan
permukiman
dan
sebagai
daerah
pertokoan. %aerah rawa di sekitar 1l. 1akarta < *oa akung yang saat ini telah berubah menjadi lokasi permukiman dimana se#ara alami 4ungsi daerah tersebut sebagai retarding basin sungai *oa akung. #6 Sedimentasi, di sungai pengendapan sedimen di muara sungai akan memperpanjang delta sungai, mengurangi kemiringan memanjang sungai,
mengurangi kapasitas angkut sungai, dan memperbesar resiko banjir. 5engurangan kapasitas aliran pada sungai dapat disebabkan oleh erosi. =rosi yang berlebihan terjadi karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya pengolahan tanah. =rosi ini menyebabkan sedimentasi di sungai" sungai, dimana hasil erosi diensapkan pada bagian hilir sungai. Sedimentasi di sungai ini menyebabkan peninggian (agradasi6 dasar sungai dan meningkatkan resiko banjir, kapasitas resapan daerah pengliran sungai untuk menahan air dengan in4iltrasi tergantung pada kondisi 4isik daerah pengliran
sungai,
khususnya
tanaman
penutup
aliran
permukaan.
'en#ermati se#ara 4isik aliran air yang ada di sungai yang melintas Kota Samarinda terlihat pada saat musim penghujan atau sesaat setelah terjadi hujan warna air yang mengalir di sungai terlihat #oklat ke hitam"hitaman. Kondisi ini mengindikasikan bahwa terdapat konsentrasi sedimen yang #ukup tinggi. Selain sedimentasi di sungai indikasi tingginya tingkat erosi di %S dapat dilihat di saluran"saluran drainase yang masuk sungai alam. anyak saluran drainase yang menyempit bahkan ada yang sudah tidak dapat ber4ungsi karena sedimentasi di saluran drainase. d6 %rasinase, drasinase daerah dataran banjir yang tidak memadai 'odi4ikasi daerah dataran banjir se#ara teratur dapat merintangi aliran sungai dan pada akhirnya akan mempertinggi elevasi banjir. pabila suatudaerah mempunyai drainase dataran banjir yang kurang memadai, maka daerah tersebut akan menjadi daerah banjir di saat musim hujan. %aerah layanan drainase Kota Samarinda saat ini sudah #ukup luas, namun yang menjadi permasalahn adalah kapasitas dari saluran drainase yang semakin mengalami penurunan. %ari pengamatan di lapangan merupakan penyebab utama berkurangnya kapasitas alir saluran. 'eskipun kepadatan saluran drainase yang ada di Kota Samarinda se#ara umum telah men#ukupi namun dari hasil pengamatan lapangan didapati kapasitas saluran yang tidak memadahi. Sebagai #ontoh adalah saluran drainase di daerah Temindung, saluran drainase 1l. ;endana, saluran drainase 1l. Kadrie $ening, 1l. Suryanata, 1l. Slamet >iyadi, dan lainnya. Saluran drainase tersebut selain kapasitasnya terlalu ke#il juga beban sedimen yang tinggi.
e6 5engaruh air pasang, 5asang air laut juga mempunyai e4ek yang berarti pada masalah banjir, khususnya jika pun#ak banjir bersamaan dengan air pasang tinggi. Sungai 'ahakam sangat berpengaruh terhadap kelan#aran aliran anak"anak sungainya, yang mana terdapat beberapa anak sungai 'ahakam yang berada di Kota Samarinda seperti sungai Karangmumus, sungai Karang sam esar dan Karang sam Ke#il, sungai *oa akung, sungai Sambutan, dan sungai"sungai yang lain. 5asang naik sungai 'ara#a tertinggi men#apai 2,3 m, hal ini sangat berpengaruh terhadap kelan#aran anak sungai 'ahakam dan saluran"saluran drainase yang pada umumnya di wilayah Samarinda mempunyai kemiringan dasar saluran yang landai.
2) Penyebab Karena Tindakan Manusia.
a6 5erubahan daerah pengaliran sungai. 5erubahan daerah pengaliran sungai seperti penggundulan hutan, pembukaan lahan untuk penyediaan lahan usaha (pertanian, perkebunan, pertambangan6 dan penyediaan lahan untuk pemukiman dapat memperburuk masalah banjir yang ditandai dengan meningkatnya aliran debit banjir. 5erubahan dari hutan manjadi lahan pertanian dapat menimbulkan sedimentasi dan hilangnya daya redap lahan akibat
tidak
adanya
vegetasi
penutup
lahan.
5embukaan
lahan
pertambangan batubara di beberapa lokasi perbukitan juga menyebabkan hilangnya vegetasi penutup lahan, selain terjadi limpasan sesaat yang #ukup tinggi bila hujan turun juga sedimentasi akibat pembukaan lahan (land #learing6, sehingga akan menambah beban sedimen baik itu di sungai maupun saluran drainase. anyak #omtoh alokasi di %S yang telah mengalami perubahan seperti di %S Karangmumus, dimana di sub %S sungai inangat di daerah hulu %S telah dilakukan penambangn batubara. 5enambangan ini telah merubah daerah peruntukan %S yang semula sebagai perkebunan?ladang menjadi daerah terbuka, sehingga akan sangat memepngaruhi nilai koe4isien resapan %S. Selain di %S Karangmumus juga di sub %S Karang sam esar, juga di daerah hulu terdapat pertambangan batubara.
b6 5engembangan daerah dataran banjir dan tataguna lahan. >eklamasi daerah genangan maupun daerah rawa akan mengurangi daerah retensi banjir. 5enyediaan lahan untuk permukiman, industri, perkantran yang tidak terkontrol akan meningkatkan nilai koe4isien pengaliran dan juga menurunkan daya tampung air di lahan tersebut. anyak lokasi dalam Kota Samarinda yang pada awal perkembangan kota (th. 2@0an6 merupakan daerah tampungan air sementara saat ini karena tuntutan perluasan kota dan penyediaan lahan untuk permukiman dan industri menjadi daerah berkembang. Tidak terkontrolnya pengembangan lokasi misalnya dengan penimbunan daerah rawa seperti di lokasi *oa akung, engkuring, Sempaja, dan lokasi lain akan sangat mempengaruhi beban banjir daerah hilir lokasi"lokasi tersebut. #6 Kawasan Kumuh. 5erumahan kumuh sepanjang alur sungai dapat menjadi penghambat aliran. >umah0rumah panggung di tepian sungai akan menghambat aliran air di sungai selain mempersempit alur sungai. Sungai karangmumus, sungai Karang sam Ke#il dan Karang sam esar merupakan tiga sungai penting yang memberi kontribusi banjir di wilayah Kota Samarinda. anyak rumah"rumah pangguang di bentaran sungai ini dan ada ke#enderungan bertambah. 5enataan sungai Karangmumus bagian 9ilir sampai 1embatan III telah dilaksanakan, yaitu dengan melakukan restlemen penduduk kawasan bantaran sungai Karangmumus. Saat ini bagian hilir sungai ini nampak lebih tertata dan aliran sungai akan lebih lan#ar. Aamun demikian masih diperlukan usaha lebih keras lagi penataan bagian sungai yang lain sehingga nantinya sungai Karangmumus benar" benar tertata dan apat digunakan sebagai a#uan bagi pengembangan penataan bantaran sungai, tidak hanya di wilayah Samarinda tapi juga untuk wilayah yang lain. d6 Sampah 5embuangan. sampah, kotoran, dan reruntuhan yang dihasilkan dari penimbunan sembarangan dari material ke dalam alur"alur drainase akan mengurangi kapasitas alir saluran. anyak saluran di wilayah Samarinda yang berkurang kapasitasnya akibat sedimentasi material sampah, dan untuk penanganan sampah yang masuk saluran drainase
diperlukan biaya besar. Selain itu juga perlu diwaspadai lokasi"lokasi yang potensial memproduksi sampah seperti daerah pasar yang lokasinya dekat dengan sungai, lokasi ini potensial sebagai sumber ben#ana daerah hilir karena sampah yang lolos ke sungai akan menyumbat saluran daerah hilir. !ntuk sungai skala ke#il atau saluran di lokasi pasar diperlukan bangunan penyaring sampah (trashra#k6 sehingga sampah tidak membebani lokasi hilir pasar. Terdapat beberapa lokasi yang memproduksi sampah yang berada di atas badan sungai, sebagai #ontoh 5asar %amak yang berada di atas alur sungai Karangmumus. 5roduksi sampah dari pasar ini #ukup besar apabila penanganan tidak baik akan masuk ke alur sungai Karangmumus dan akhirnya menambah beban sedimentasi sungai Karangmumus. Selain 5asar %amak, terdapat 5asar Kedondong yang berada di pinggir sugai Karangasam esar. Seperti halnya 5asar %amak perlu dilakukan penertiban terhadap sistem pembuangan sampah sehingga tidak akan menambah permasalahan pada Sungai Karangasam esar. e6 angunan di sungai. 1embatan dan bangunan pada sungai yang tidak mengikuti ren#ana pengelolaan sungai akan menghambat aliran. 5ilar atau pondasi bangunan tersebut akan mempersempit alur yang ada sehingga terjadi pembendungan di lokasi tersebut. %isamping itu pengetatan ijin bangunan di daerah pinggir sungai dan tidak mengijinkan dan menertibkan bangunan di sepanjang bantaran sungai. anyak masalah bangunan di bantaran sungai, utamanya di kota"kota yang dilintasi oleh sungai. Seperti diketahui ada / anak sungai 'ahakam yang melintas di wilayah Samarinda. Sungai Karangmumus yang merupakan salah satu anak sungai 'ahakam
di
wilayah
Samarinda
sudah
mempunyai
masterplan
penataannya, namun tiga sungai lain yaitu Sungai Karangasam Ke#il dan Karangasam esar dan Sungai *oa akung sampai dengan saat ini belum dilakukan penataan, sehingga kelan#aran aliran sungai ini sangat terganggu. 5erlu dilakukan studi detail desain penataan ketiga sungai ini dan juga dilakukan studi restlement plan untuk relokasi penduduk yang nanti dibebaskan dari bantaran ketiga sungai ini. >estlement penduduk bantaran sungai ini harus menjamin bahwa di tempat yang baru penduduk
dapat tempat yang lebih layak baik dari segi hunian maupun dalam men#ukupi kehidupannya.
#.1 Dai!a)e K-*a Samai!da
5ada umumnya daerah yang saat ini mempunyai perkembangan sangat pesat di wilayah Kota Samarinda berada di daerah dengan topogra4i rendah dan relati4 datar. Saat ini 4ungsi saluran drainase yang ber4ungsi untuk menampung limpasan permukaan dan saluran yang menampung limbah #air dari rumah tangga. %enegan ber4ungsi ganda akan semakin menambah beban saluran tersebut, selain itu juga akan menambah kekumuhan saluran. Semua sistem pembuangan di wilayah Kota Samarinda mengalir menuju sungai alam yang selanjutnya masuk ke Sungai 'ahakam.
5emerintah Indonesia telah mengeluarkan 5eraturan 5emerintah Ao. 3 (226 tentang Sungai dan 5eraturan 'enteri 5ekerjaan !mum Ao. +3 Tahun 23 tentang garis Sempadan Sungai, %aerah 'an4aat Sungai, %aerah 5enguasaan Sungai, dan ekas Sungai, yang menetapkan perlunya menetapkan garis sempadan sungai dan pengaturan penggunaan dataran banjir.
%alam implementasinya khususnya di wilayah Kota Samarinda masih belum e4ekti4 diterapkan dan banyak menghadapi permasalahn sosial. Sementara situ sistem drainase yang ada di wilayah Kota Samarinda masih belum mengikuti standar sistem drainase yang benar. anyak drainase lingkungan yang langsung masuk ke sungai alam, sehingga apabila terjadi kenaikan muka air di sungai akan memperngaruhi se#ara langsung aliran drainase lingkungan tersebut.
Sumber genangan (banjir6 di Kota Samarinda khususnya pada daerah hilir, dapat dibedakan menjadi 3 ma#am, yaitu 8 26 anjir kiriman, aliran banjir yang datangnya dari daerah hulu diluar kawasan yang tergenang. 9al ini terjadi jika hujan yang terjadi di daerah hulu menimbulkan aliran banjir yang melebihi kapasitas sungainya
sehingga terjadi limpasan. Sebagai #ontoh lokasi yang sering mendapat banjir kiriman adalah daerah sekitar jalan 5anglima ntasari. anjir yang terjadi di daerah atas (hulu6 yaitu di %S 'anggis dengan durasi 3"/ jam akan dapat menyebabkan banjir di daerah 1l. ntasari. anjir yang terjadi akibat dari kapasitas alur sungai yang terbatas. )aktu tiba banjir yaitu perjalanan banjir dari daerah hulu sampai dengan terjadinya genangan di wilayah ini sekitar /" jam. -6 anjir lokal, genangan air yang timbul akibat hujan yang jatuh di daerah itu sendiri. 9ali ini dapat terjadi kalau hujan yang terjadi melebihi kapasitas sistem drainase yang ada. 5ada banjir lokal, ketinggian genangan air antara 0,-"0, m dan lama genangan bisa men#apai 3" jam. Tinggi genangan maupun lama genangan akan semakin besar apabila pada saat hujan bersamaan dengan pasang Sungai 'ahakam.. kejadian banjir seperti ini hampir terjadi di semua daerah rendah. 36 anjir akibat pasang Sungai 'ahakam, banjir yang terjadi baik akibat aliran langsung air pasang dan?atau air balik dari saluran drainase akibat terhambat oleh air pasang. anjir pasang merupakan banjir rutin akibat muka air Sungai 'ahakam pasang. %aerah yang mendapat pengaruh langsung dari air pesang Sungai 'ahakam tentunya daerah yang mempunyai ketinggian di bawah muka air pasang sekitar B2,@ m. Ketinggian genangan antara 0,-0"0,0 m dengan lama genangan antara hingga / jam. 5ada sepuluh tahun terakhir, banjir yang terjadi di kota Samarinda semakin meningkat, baik besaran maupun 4rekuensinya. 9al ini diakibatkan
oleh meningkatnya
limpasan permukaan
dari
daerah
tangkapan air, berkurangnya kapasitas saluran akibat sedimentasi dan hilangnya tampungan banjir alamiah berupa rawa"rawa.
Saat ini sebagian besar wilayah berkembang di Kota Samarinda telah terlayani oleh jaringan drainase. Konstruksi saluran drainase yang ada sebagian sudah berupa saluran dengan pasangan batu dan sebagian saluran tanpa konstruksi batu atau saluran tanah. erdasarkan data survey yang pernah dilakukan dalam studi 5enyusunan $utline ren#ana Induk %rainase Kota Samarinda panjang
saluran drainase Kota Samarinda adalah 303.22-,/0 Km yang terdiri dari saluran dengan pasangan batu sepanjang 20/.2/,/0 Km dan saluran tanpa pasangan 2@.+3,00 km. %ari panjang saluran drainase yang ada di Kota Samarinda banyak saluran yang sudah tidak ber4ungsi sebagaimana mestinya bahkan sudah tidak ber4ungsi sebagai saran pamatusan air limpasan permukaan. eberapa masalah yang terkait dengan saluran drainase Kota Samarinda seperti berikut 8 26 anyak saluran drainase yang pada saat peren#anaan dahulu didesain mampu untuk mengalirkan air dari daerah tangkapan air namun sekarang kapasitas yang dien#anakan tersebut sudah tidak mampu lagi. %alam permasalahan ini kapasitas desain sudah tidak sesuai dengan debit limpasan yang terjadi. -6 5enurunan kapasitas alir saluran drainase akibat sedimentasi dan sampah yang masuk di saluran drainase. Kondisi ini banyak dijumpai hampir di seluruh jaringan drainase yang ada. Sedimen yang ada di saluran berasal baik dari sekitar lokasi namun juga berasal dari daerah hulu terangkut aliran dan mengendap di lokasi hilir. 'aterial sampah baik itu sampah organik maupun sampah non organik banyak menyumbat saluran drainase. 5ermasalahan ini tidak saja akan menghambat laju aliran namun juga mengurangi kapasitas saluran. 36 9ambatan utilitas kota juga merupakan salah satu permasalahan besar dalam sistem drainase Kota Samarinda. anyak utilitas kota yang menghambat laju aliran drainase bahkan mengurangi kapasitas alir saluran drainase. ;ontoh yang mudah ditemui adalah adanya tiang listrik 5*A yang berada di dalam alur saluran drainase seperti pada saluran drainase 1l. 5. ntasari. 5ipa air minum juga merupakan salah satu penghambat laju aliran dan mengurangi kapasitas saluran, khusus untuk pipa air minum biasanya akan menghambat laju aliran yang akan masuk gorong"gorong. 5emasangan pipa air khusus yang melintasi goronggorong sepertinya tidak memperhitungkan dimensi dari gorong"gorong ataupun boC #ulvert. kibat dari ke#erobohan ini pemasangan pipa tersebut tidak hanya menghambat laju aliran namun juga mengurangi kapasitas dimana akibat
dimensi pipa tersebut maupun akibat sampah yang menyangkut pada piapa air tersebut. /6 anyaknya
bangunan
in4rastruktur
baik
yang
si4atnya
bangunan
individu?pribadi maupun kelompok bangunan yang tidak dilengkapi dengan sarana drainase yang men#ukupi. Kondisi yang demikian ini akan menyebabkan permasalahan kelan#aran aliran permukaan di lokal area tersebut. 6 'asih belum tertatanya sistem drainase yang baik, dalam hal ini dimaksudkan bahwa tingkatan 4unsi saluran belum tertata dengan baik, sebagai #ontoh saluran drainase primer dapat ber4ungsi sebagai saluran drainase lingkungan, belum adanya pemisah antara drainase permukaan dengan saluran air kotor dari rumah tangga. Selain itu saluran drainase yang ada banyak tertutup oleh plat jembatan rumah?toko, sehingga akan menyulitkan pemeliharaan saluran. 'asih sedikitnya 4asilitas pendukung alam sistem drainase kota seperti pintu"pintu air untuk memproteksi dampak kenaikan muka air di sungai terhadap saluran drainase, 4asilitas pompa banjir yang masih sangat minim serta minimnya kegiatan operasi dan pemeliharaan 4asilitas drainase.
BAB III PEMBAHASAN
&.1 K-!)e4 Um$m Pe!'e!dalia! Ba!2i K-*a Samai!da
%engan melihat kondisi perkembangan Kota Samarinda dan analisa penyebab banjir sebuah konsep perngendalian banjir kota yang dapat diterapkan dibagi dalam tiga bagian kegiatan yaitu 8 2. 5engelolaan %aerah 9ulu -. Konsep 5engendalian anjir untuk daerah tengah 3. Konsep 5engendalian anjir daerah hilir Konsep
pengendalian
banjir
daerah
hulu
dimaksudkan
adalah
pengandalian banjir daerah hulu aliran sungai, hal ini dengan mempertimbangkan bahwa daerah hulu sampai saat ini merupakan daerah yang masih belum berkembang sehingga lebih mudah dalam penataannya. Konsep yang dapat dilakukan di daerah hulu adalah memeprbaiki kondisi %S rusak dan mempertahankan potensi alamiah %S sehingga diharapkan dapat dilakukan reduksi potensi banjir di daerah ini, sehingga beban banjir daerah dibawahnya dapat lebih ringan. %aerah resapan air hujan terus dioptimalkan 4ungsinya dengan menjaga dan melestarikan vegetasi penutup lahan termasuk di dalamnya tidak melakukan pembukaan lahan yang tanpa dilakukan pengendalian.
%aerah bagian tengah suatu %S yang ada pada umumnya juga merupakan daerah tengah wilayah Kota Samarinda saat ini sebagian besar di4ungsikan sebagai daerah pengembangan permukiman. Konsep yang dapat diterapkan di daerah tengah adalah dengan melakukan minimalisasi perubahan tataguna lahan. Tuntutan penyediaan kawasan permukiman tidak dapat dihindari dan hal ini selaras dengan perkembangan kota, namun demikian untuk
pengembangan wilayah permukiman tidak dilakukan dengan penimbunan daerah" daerah rendah yang dalam sejarah keberadaan Kota Samarinda daerah tersebut merupakan daerah parkir air limpasan (retarding basin6. Selain itu juga tidak melakukan pemotongan perbukitan untuk penyediaan lahan?lokasi perumahan atau penyediaan material timbunan untuk lokasi yang lain. Sedangkan konsep untuk sistem drainase adalah dengan pembenahan sistem. Saluran drainase harus mengikuti tingkat 4ungsionalnya #ontohnya saluran drainase dari komplek perumahan harus masuk sistem saluran sekunder sebelum masuk sungai utama. 9al ini untuk menghindari ran#aunya sistem dan menghindari adanya air balik saat musim banjir. %engan berjalannya sistem drainase maka tidak diperlukan banyak sistem pintu"pintu pembuangan dari saluran kolektor.
%aerah hilir wilayah Kota Samarinda yang juga merupakan daerah hilir %S saat ini sebagai daerah berkembang baik itu sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan dan industri selain teradpat daerah permukiman. 5engamanan terhadap asetaset tersebut dari bahaya banjir mutlak dilakukan. Konsep pengendalian banjir di daerah ini adalah dengan memperlan#ar aliran drainase yang ada yaitu dengan peningkatan kapasitas alir saluran drainase dan memproteksi aliran di saluran dari pengruh pasang air Sungai 'ahakam. 5eningkatan kapasitas dapat dilakukan dengan pelebaran saluran, pengerukan sedimen, dan penataan bantaran sungai. 5roteksi terhadap pasang air Sungai 'ahakam dilakukan dengan membuat pintu"pintu air otomatis dan sistem pompa untuk membentu pemasukan air saat 'ahakam pasang.
Selain
tiga
konsep
pengendalian
banjir
berdasarkan
wilayah
pengembangan, program pengendalian banjir harus pula dilengkapi dengan adanya 5eraturan?5erundangan yang menjamin ketertiban dalam pelaksanaan program tersebut. 5eraturan?5erundangan tersebut tentunya men#akup subjek, objek, dan alat dalam pegelolaan banjir.
&.# S*a*e'i Pe!'e!dalia! Ba!2i K-*a Samai!da
erdasarkan konsep umum tersebut di atas, dapat dilakukan penjabaran konsep tersebut dalam strategi pengendalian banjir yang diharapkan lebih memberikan arah dan kejelasan kerangka dasar pelaksanaan program. erikut beberapa strategi pengendalian banjir Kota Samarinda 8 26 Strategi 5enataan >uang dan 5enguasaan *ahan, yaitu memperketat peman4aatan ruang kota sesuai dengan >!T>K dan >%T>K yang diimplementasikan dalam bentuk pengetatan penerbitan iDin lokasi dan serti4ikat tanah. -6 Strategi 5enataan angunan dan *ingkungan, yaitu 8 memperketat proses legalisasi site"plan kawasan maupun sub"kawasan dengan penekanan pada keter#akupan empat hal dalam ren#ana pokok, yaitu 8 a. 5eman4aatan drainase internal sehingga terkoneksi dengan drainase kota atau sungai. b. Ketersediaan kolam penampung sementara (>etarding asin6. #. 5engamanan daerah"daerah lereng agar terhindar dari erosi dan tetap hijau. d. 'enyediakan ruang terbuka hijau (>T96 yang #ukup 36 Strategi 5engawasan dan 5enertiban, yaitu meningkatkan dan memperluas operasi pengawasan bangunan dan penggalian bahan?galian golongan ; serta pertambangan batubara melalui satuan $perasi 5engawasan angunan (5olisi angunan6. /6 Strategi 5engaturan dan Koordinasi, meliputi 8 a. danya kesepakatan antara pihak pemerintah daerah dengan pengembang atau swsta untuk mengentisipasi banjir. b. 'engikutsertakan #amat dan lurah di wilayah masing"masing untuk di garis dengan melaporkan hal"hal yang terkait dengan strategi pengawasan dan penertiban.
#. 'enerbitkan aturan tentang kawasan resapan air dan tampungan air di dalam kota.
6 Strategi 5embiayaan, meliputi 8 a. 5engalihan kegiatan yang tidak mendesak pada Tahun nggaran -00 untuk kegiatan penanggulangan banjir. b. 'enyisihkan sebagian dana reboisasi dan 5 untuk kegiatan penanggulangan banjir #. 'emperkuat komitmen ketersediaan dana untuk tahun -00 dan seterusnya sesuai dengan tahapan jangka menengah dan jangka panjang, antara lain melalui 5erda 5ropinsi maupun 5erda Kota Samarinda +6 Strategi 5elibatan dan 5endampingan masyarakat, meliputi saluran a. 'engakti4kan budaya?gerakan E1umat ersihG yang diberlakukan terhadap seluruh lapisan masyarakat di wilayah pemukiman dan sentra"sentra kegiatan. b. 'elibatkan masyarakat dalam gerakan reboisasi dan penghijauan terutama pada lahan"lahan kritis di daerah resapan air. #. 'emberikan penyuluhan pada masyarakat tentang prinsip"prinsip konservasi tanah dan air dalam pendayagunaan lahan. 6 Strategi 5enataan %S Karangmumus, Karangasam Ke#il, Karangasam esar, dan *oa akung, meliputi8 a. 'engidenti4ikasi
lahan"lahan
kritis
pada
kawasan
lindung,
penyangga, dan budidaya. b. 'elaksanakan program pemulihan lahan kritis berdasarkan skala prioritas. #. 'emberikan kejelasan status hukum kepemilikan lahan. d. 5engalokasian wilayah untuk pemukiman dengan memperhatikan aspek biogeo4isik dan kondisi sosial"ekonomi masyarakat.
&.& K-!)e4 Te!i) Pe!'e!dalia! Ba!2i K-*a Samai!da
Salah satu tindak lanjut dari strategi pengendalian banjir Kota Samarinda lebih di4okuskan lagi menjadi Konsep Teknis 5enanganan anjir Kota Samarinda dibagi dalam tiga tahap, yaitu 1angka 5endek (-00/"-006, 1angka 'enengah (-00"-0206, dan 1angka 5anjang (-020"-026. 5embagian kegiatan berdasarkan jangka waktu ini memungkinkan untuk bergeser
menyesuaikan dengan
ketersediaan dana dan kondisi sosial yang berkembang di masyarakat. Konsep penanganan ini dikembangkan berdasarkan penyebab banjir di Kota Samarinda, yaitu 8 5enanganan jangka pendek, adalah kegatan"kegiatan untuk mengendalikan banjir akibat hujan lokal di lokasi prioritas dan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat pada masalah pengendalian banjir, 5enenganan jangka menengah adalah untuk mengendalikan banjir dari daerah hulu dan penataan %S dari sungai"sungai yang melintas Kota Samarinda, 5enanganan jangka panjang adalah untuk mengendalikan pasang"surut Sungai 'ahakam. 5rogram prngendalian banjir Kota Samarinda yang telah di#anangkan oleh 5emerintah saat ini telah berjalan hampir dua tahun anggaran. erdasarkan monitoring dan kajian yang dilakukan terdapat program yang perlu dilakukan revisi baik itu terhadap jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, maupun pendanaan program yang diren#anakan. edasarkan program yang telah diren#anakan yang terbagi dalam tiga periode yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, dijabarkan dalam beberapa kegiatan utama yaitu 8 26 >en#ana Kegiatan Aon Fisik ('akro dan 'ikro6 -6 Institutional dan *egal spek 36 >en#ana Kegiatan Fisik 5enanganan Sistem 'ikro /6 >en#ana Kegiatan Fisik 5enanganan Sistem 'akro 6 5engadaan dan 5emeliharaan +6 >en#ana Kegiatan Fisik 5enanganan Konservasi Institusi pelaksana yang bertanggungjawab atas
terlaksananya
program pengendalian banjir
tersebut adalah 8 a. 5emerintah Kota Samarinda b. 5emerintah 5ropinsi Kalimantan Timur #. 5emerintah 5usat
d. %ewan 5erwakilan >akyat %aerah Kota Samarinda Instansi pelaksana di bawah 5emerintah Kota Samarinda antara lain %inas 5ekerjaan !mum Sub %inas inamarga dan 5engairan, Kimbangkot, dan appedalda Kota Samarinda. Sedangkan untuk instansi pelaksana tingkat propinsi adalah %inas 5ekerjaan !mum 5ropinsi Sub %inas 5engairan, %5! ;ipta Karya, dan %inas Kehutanan. Sedangkan instansi pelaksana tingkat pusat dilaksanakan oleh %inas 5! 5engairan dan 5royek 5engendalian anjir dan 5engamanan 5antai Kalimantan Timur. erdasarkan sistem pendanaan program terbagi dalam tiga sumber dana yaitu melalui mekanisme 26 nggaran 5endapatan dan elanja %aerah Kota Samarinda (5% II6 -6 nggaran 5endapatan dan elanja %aerah 5ropinsi Kalimantan Timur (5% I6 36 nggaran 5endapatan dan elanja Aegara (5A6
&.( Pa*i)i4a)i Ma)%aaa*
5artisipasi
masyarakat
merupakan
proses
teknis
untuk
memberi
kesempatan dan wewenang lebih luas kepada masyarakat, agar masyarakat mampu meme#ahkan berbagai persoalan bersama"sama. 5embagian kewenangan ini dilakukan berdasarkan tingkat keikutsertaan (*evel $4 In4olvement6 masyarakat dalam kegiatan tersebut. 5artisipasi masyarakat bertujuan untuk men#ari solusi permasalahan lebih baik dalam suatu komunitas, dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat untuk memberi kontribusi sehingga implementasi kegiatan berjalan lebih e4ekti4, e4isien, dan berkelanjutan.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat akan keterbukaan dalam program" program pemerintah, maka akuntabilitas pemerintah dapat dinilai dari sejauh mana partisipasi masyarakat dan pihak terkait dalam program pembangunan. 5artisipasi masyarakat, mulai dari tahap kegiatan pembuatan konsep, konstruksi, operasionalpemeliharaan, serta evaluasi
dan pengawasan. 5enentuan dan
pemilahan dilakukan dengan metode Stakeholders nalysis yang terdiri dari empat tahap yaitu8
26 identi4ikasi. -6 penilaian ketertarikan terhadap kegiatan penanggulangan banjir. 36 penilaian tingkat pengaruh dan kepentingan setiap. /6 perumusan ren#ana strategi partiesipasi dalam penanggulangan banjir pada setiap 4ase kegiatan.
Semua proses dilakukan dengan mempromosikan kegiatan pembelajaran dan peningkatan potensi masyarakat, agar se#ara akti4 berpartisipasi, serta menyediakan kesempatan untuk ikut ambil bagian, dan memiliki kewenangan dalam proses pengambilan keputusan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan penanggulangan banjir.