PERILAKU KESEHATAN DAN CARA PENGUKURANNYA
Dr. Suparyanto, M.Kes
PERILAKU KESEHATAN DAN CARA PENGUKURANNYA 1. Pengertian Perilaku Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangku bersangkutan.S tan.Secar ecara a singkat, singkat, aktivitas aktivitas manusia manusia dikelompok dikelompokkan kan menjadi menjadi 2 yakni: a) Aktivitas-aktivitas yang dapat dapat diamati oleh orang lain b) Aktivitas-aktivitas yang tidak dapat dapat diamati oleh orang lain Skinner (!"#$ seorang ahli psikologi merumuskan bah%a perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar$. Perilaku manusi manusia a terjad terjadii melalu melaluii proses proses:: Stimul Stimulus, us, &rgani &rganisme sme,, 'espon 'espons. s. eori Skinne Skinner r disebut teori )S-&-'*.eori )S-&-'*.eori Skinner menjelaskan adanya 2 jenis respons, yaitu: a$ Res Respon pondent ent res respon pons atau atau re+l re+lek eksi si+, +, yakni akni resp respon ons s yang ang diti ditimb mbul ulka kan n oleh oleh rangsanga rangsangan-rang n-rangsang sangan an (stimulus$ (stimulus$ tertentu yang disebut eliciting eliciting stimuli stimuli , karena karena meni menimb mbul ulka kan n resp respon onss-re resp spon ons s yang yang relat relati+ i+ teta tetap. p. 'esp 'espon onde dent nt resp respon ons s juga juga mencakup perilaku emosional. b$ Operan Operan respons respons at atau instrument instrumental al respons respons,, yakni akni resp respon ons s yang ang timb timbul ul dan dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain. Perangsang yang terakhir terakhir ini disebut reinforcing stimuli atau reinforcer , karena ber+ungsi untuk memperkuat respons. erdas erdasark arkan an teori teori )S-&-' )S-&-'** terseb tersebut, ut, maka maka perilak perilaku u manus manusia ia dapat dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a$ Perilaku tertutup (Covert (Covert behavior $ Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar$ secara jelas. 'espons seseorang masih terbatas dalam dalam bentu bentuk k perhat perhatian ian,, peras perasaa aan, n, persep persepsi, si, penget pengetahu ahuan an dan dan sikap sikap terhad terhadap ap stimulus yang bersangkutan. b$ Perilaku erbuka (Overt behavior) Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain dari luar atau ) observable behavior”. . Il!u"Il!u Da#ar $erilaku Perilaku terbentuk dari dua +aktor yakni: a$ aktor aktor ekster eksternal nal (stimu (stimulus lus$$ : +aktor +aktor lingku lingkunga ngan, n, baik baik lingku lingkung ngan an +isik +isik maupu maupun n lingkungan non +isik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. b$ aktor aktor ntern nternal al (respo (respons$ ns$ : perhat perhatian ian,, penga pengamat matan, an, perse perseps psi, i, motiva motivasi, si, +antas +antasi, i, sugesti, dan sebagainya. lmu lmu perila perilaku ku dibent dibentuk uk dan dikemb dikemban angka gkan n dari dari " cabang cabang ilmu ilmu yaitu yaitu : psiko psikolog logi, i, sosiologi, dan antropologi.
%. Perilaku ke#e&atan Perilaku kesehatan (health behavior) adalah respons terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan +aktor-+aktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan$ seperti lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan kesehatan.Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi dua, yakni : a$ Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat, perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior), yang mencakup perilaku-perilaku (overt dan covert behavior) dalam mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab masalah , atau penyebab masalah kesehatan (perilaku preventi+$, dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan (perilaku promoti+$. b$ Perilaku orang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (healthy seeking behavior) (/otoatmodjo 200 : 2021$. '. (aktr"*aktr Perilaku +ang ber&ubungan ,engan ke#e&atan aktor-+aktor yang mempengaruhi perilaku manusia menurut a%rence 3reen terdapat " +aktor utama yaitu: a) aktor Predisposisi (Predisposing factors) aktor yang dapat mempermudah terjadinya perilaku pada diri seseorang. aktor ini termasuk pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, kebiasaan, nilainilai, norma sosial, budaya dan +aktor sosio-demogra+i. $ 4mur 5engan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek +isik dan psikologis (mental$ dan perubahan ini terjadi karena pematangan +ungsi organ, pada aspek psikologis dan mental tara+ berpikir seseorang menjadi semakin matang dan de%asa sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam melakukan tindakan (6ubarak 20$. 2$ Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula menerima in+ormasi dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya lebih banyak. 7ika seseorang memiliki tingkat pendidikan rendah maka akan menghambat perkembangan sikap dan perilaku seseorang terhadap penerimaan in+ormasi dan nilai-nilai yang baru (6ubarak 20$. "$ Pekerjaan 5engan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak %aktu luang untuk mendapatkan in+ormasi sehingga dari in+ormasi yang diperoleh menambah pengetahuan dan menimbulkan perilaku yang baik (Soekidjo 200"$. b) aktor Pemungkin (nabling factors) aktor yang memungkinkan terjadinya perilaku. 8al ini yang berupa lingkungan +isik, sarana lesehatan atau sumber-sumber khusus yang mendukung, dan keterjangkauan sumber dan +asilitas kesehatan. $ asilitas Pada saat hamil ibu harus sering memeriksakan kehamilannya, karena hal tersebut dapat memantau perkembangan janin yang ada dalam rahim dan bidan juga berhak memberikan konseling tentang kebutuhan saat hamil. ugas 4tama
seorang bidan adalah mendampingi kaum perempuan dalam menjalani kehamilan, mulai dari prakonsepsi hingga masa persalinan (bunda prita 20$. 2$ Sumber n+ormasi lmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan in+ormasi sekaligus menghasilkan in+ormasi (9artono 200$. 5engan memberikan in+ormasi akan meningkatkan pengetahuan masyarakat, selanjutnya dengan pengetahuan akan menumbuhkan kesadaran, dan pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai karena didasari pada keadaan mereka sendiri dan bukan pikiran (8eri 200!$. n+ormasi merupakan bentuk stimulus yang mempengaruhi seseorang, baik yang di dapatkan secara langsung dari lingkungan maupun secara tidak langsung (Sunaryo 2001$. c) aktor Penguat (Reinforcing) aktor yang memperkuat perilaku termasuk sikap dan perilaku petugas, kelompok re+erensi, dan tokoh masyarakat (6aulana 200! : 22-22;$. -. Rana& D!ain) Perilaku Perilaku adalah keseluruhan (totalitas$ pemahaman dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama antara +aktor internal dan eksternal. enyamin loom (!0#$ seorang ahli psikologi pendidikan membedakan" domain perilaku yakni : !) 9ogniti+ (cognitive) ) A+ekti+ (affective) %) Psikomotor (psychomotor)
$
2$
")
a$
b)
&leh ahli pendidikan di ndonesia ketiga domain ini diterjemahkan kedalam cipta (kogniti+$, rasa (a+ekti+$, dan karsa (psikomotor$ atau peri rasa, peri cipta, dan peri tindak. erdasarkan pembagian domain oleh loom ini, dikembangkan menjadi " tingkat ranah perilaku sebagai berikut: Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Sikap Sikap adalah juga respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan +aktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. 6enurut
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. c) Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya, apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modi+ikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas (/otoatmodjo 200 : 2-"2$. /. Cara Pengukuran Perilaku Secara garis besar mengukur perilaku terbuka atau praktek dapat dilakukan melalui dua metode, yakni: a$ angsung 6engukur perilaku secara langsung, berarti peneliti langsung mengamati atau mengobservasi perilaku subjek yang diteliti. Peneliti dapat menggunakan media instrumen check list dengan skala 3uttman. Skala ini merupakan skala yang bersi+at tegas dan konsisten dengan memberikan ja%aban yang tegas seperti ja%aban dari pertanyaan atau pernyataan : ya dan tidak, positi+ dan negati+, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala 3uttman ini pada umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya dan apabila salah nilainya 0dan analisisnya dapat dilakukan seperti skala ikert ( 8idayat 202 : 0"$. b$ idak langsung Pengukuran perilaku secara tidak langsung ini, berarti peneliti tidak secara langsung mengamati perilaku orang yang diteliti (responden$. eneliti dapat menggunakan media angket>kuesioner dengan skala likert (/otoatmodjo 200$. Salah satu skor standar yang biasanya digunakan dalam skala model ikert adalah skor ? , yaitu:
@
5imana: :Skor responden pada skala perilaku bu bersalin yang hendak diubah menjadi skor @ : 6ean skor kelompok s : 5eviasi standar skor kelompok 4ntuk mencari s digunakan rumus: #kor mean $ % #kor $ Responden ¨ah Responden
u /egati+
4ntuk kategori penilaian menjadi: Perilaku positi+ :jika skor hasil penghitungan mean (=0$ :jika skor hasil perhitungan B mean (=0$ (AC%ar 20 : =$.
DA(TAR PUSTAKA
. Arikunto, Suharsimi 200, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek , 'ineka
". 6ubarak, Fahit Gbal 20, Promosi -esehatan /ntuk -ebidanan, Salemba 6edika : 7akarta 1. 6omadmin 20, engean, dilihat 22 +ebruari 20" =. /otoatmodjo, Soekidjo 200, 0lmu Perilaku -esehatan, 'ineka