Tanaman anaman tebu tebu dikena dikenall memili memiliki ki kemamp kemampuan uan untuk untuk tumbuh tumbuh kembal kembalii dan mengulang siklus hidupnya. Artinya setelah ditebang tebu mampu berproduksi kembal kembalii tanpa tanpa harus harus menana menanam m bibit bibit baru. baru. Biasan Biasanya ya hanya hanya mampu mampu maksim maksimal al sampai sampai 4 siklus siklus saja untuk untuk mengha menghasil silkan kan produk produksi si optima optimal. l. Dengan Dengan adanya adanya kemampuan tanaman tebu seperti ini, maka usahatani tebu yang dilakukan oleh petani responden ada dua jenis, yaitu produksi tanaman tebu yang sudah ada (keprasan) dan petani yang menanam bibit baru, biasa dinamakan bongkar ratoon (Sya (Syaki kirr 2! 2!). ). "mum "mumny nya, a, tanam tanaman an tebu tebu akan akan masa masak k pada pada umur umur ! tahun tahun.. #era$a #era$atan tan intens intensi% i% pada pada tanama tanaman n tebu tebu hanya hanya dilaku dilakukan kan saat usia usia &' bulan. bulan. Selanjutnya pemeliharaan tanaman yang diperlukan hanya klentek saja. Penyewaan lahan
uas lahan yang direnanakan untuk usahatani tebu sebesar ! *a. ahan yang dipilih berupa lahan kering agar rendemen yang diperoleh tinggi, karena tanaman tebu dalam kondisi kering yang ukup lama, namun tetap dekat dengan sumber air dan subur. Akses menuju lahan mudah dan baik, sehingga memperepat dalam proses pengangkutan saat panen serta mengurangi biaya tebang te bang angkut. Selain itu letak lahan yang berdekatan dengan lahan tebu lainnya akan mengurangi biaya angkut dan se$a traktor. ahan yang akan ditanami harus diperoleh minimal satu bulan sebelum tanam untuk persiapan pengolahan pengolahan lahan. Perencanaan tanam
#enanaman dilakukan pada bulan +ei, uni atau maksimal pada bulan uli, karena karena umumn umumnya ya proses proses giling giling pabrik pabrik gula gula pada pada bulan bulan uli uli sampai sampai -ktobe -ktober, r, mengingat mengingat tanaman tebu yang pada umumnya masak pada usia ! tahun. tahun. Apabila Apabila tebu terlalu muda maka rendemen rendah, sedangkan apabila tebu yang telah masak tidak segera dipanen maka rendemen akan turun. #roses penanaman akan dilakukan pada bulan uli, sehingga arietas yang akan akan dita ditana nam m arie arieta tass masa masak k lamba lambatt yait yaitu u B (Bul (Bulu u a$a a$ang ng). ). Bibi Bibitt yang yang digunakan berupa bibit bagal atau stek dengan dua sampai tiga mata tunas, yang diperoleh dari /BD dan telah diserti%ikasi.
#embuatan letak petak0blok. Berdasarkan pengolahan tanah, panjang got dan jumlah lubang per hektar dapat diperkirakan sebagai berikut1 a) ot keliling 1 3 2 meter b) ot mujur 1 3 ! meter ) ot malang 1 3 !. meter d) eng0lubang 1 3 !. lubang. Usahatani Tebu Pola Tanam (Non-Keprasan) dan Pola Keprasan
#ola usahatani tebu dilakukan berdasarkan dua pola yaitu pola non keprasan dan pola keprasan. #ola tanam (non&keprasan) adalah pola budidaya tebu dengan menggunakan bibit. Budidaya tebu pola tanam atau non&keprasan dimulai dengan persiapan lahan. /egiatan selanjutnya adalah persiapan tanam yang meliputi pengolahan lahan dan pembuatan kair. /air (leng) digunakan sebagai tempat penanaman bibit tebu. arak antara kair adalah sekitar ! meter dengan kedalaman 2 5 ' m. Selain itu, dalam kebun dibuat jalan dengan jarak ' & 4 m dan kedalaman ' m. /egiatan selanjutnya adalah penanaman. #enanaman biasanya berkisar pada bulan -ktober sampai bulan 6oember. *al ini dikarenakan pada saat penanaman tebu membutuhkan air yang ukup sehingga tebu baru bisa ditanam pada musim hujan untuk mendapatkan air. Bibit yang akan ditanam sebaiknya sudah melalui seleksi terlebih dahulu. Bibit yang telah disiapkan lalu ditanam mendatar dengan posisi mata disamping dan ditutup tanah sedalam diameter tebu yang sekitar 2 m. /egiatan yang dilakukan setelah penanaman adalah pemeliharaan tebu meliputi pemupukan, penyulaman, pembumbunan, penyiangan dan klentek. #emupukan dilakukan bersama 5 sama $aktu menanam agar pertumbuhan akar maupun tunas lebih epat dan kuat. *al ini dilakukan dengan ara bibit diletakkan pada alur bibit dan diikuti dengan pemberian pupuk lalu ditutup dengan tanah. #enyulaman dapat dilakukan setelah satu bulan tanam. #embumbunan biasanya dilakukan ' kali yang berguna untuk menggemburkan tanah dan untuk menutupi pupuk. #enyiangan merupakan pembersihan gulma yang biasanya dilakukan sebelum pemupukan. Sedangkan klentek merupakan legiatan perontokkan daun
kering dari tebu. Setelah tebu berumur !! 5 !2 bulan tebu ditebang atau dipanen. Tebu keprasan merupakan tanaman tebu yang tumbuh setelah tanaman pertama ditebang atau dari sisa tanaman yang ditebang. Budidaya tebu kepras dimulai setelah tebu ditebang. Setelah tebu ditebang, daun 5 daun yang tak terpakai dikumpulkan dan dibakar. *al ini dilakukan agar mempermudah pengeprasan. #engeprasan tebu yaitu memotong batang tebu bekas tebangan sampai kedalaman sekitar 2 m dari atas permukaan tanah dengan menggunakan angkul dan tanah dibuat seperti bedengan. #engeprasan sampai kedalaman sekitar 2 m dari atas permukaan tanah dimaksudkan supaya tebu yang nanti akan tumbuh merupakan tebu anakan pertama dari tebu induknya sehingga tebu yang nanti akan tumbuh diharapkan masih memiliki kualitas yang tak jauh berbeda dari tebu induknya. /ualitas tebu yang baik dilihat dari
besarnya
kandungan gula yang dapat dihasilkan oleh tebu tersebut. Setelah satu bulan dari pengeprasan, tanaman tebu akan tumbuh anakan (tunas) lalu di pedhot oyot . /egiatan pedhot oyot atau putus akar yaitu memutuskan akar lama yang ber%ungsi untuk merangsang pertumbuhan akar baru. arak pedhot oyot ! m dari tebu serta ! m untuk arah sebaliknya dengan menggunakan gano. /egiatan selanjutnya adalah pemeliharaan tebu yang meliputi penyiangan, penyulaman, pemupukan, pembumbunan dan klentek seperti pada tebu tanam. Keragaan Usahatani
/egiatan usahatani pada tebu non&keprasan meliputi persiapan lahan (pengolahan
tanah),
penanaman,
penyulaman,
penimbunanan,
pera$atan,
pemupukan, penyemprotan dan tebang angkut. Sedangkan pada kegiatan usahatani tebu keprasan, aktiitas yang dilakukan meliputi pembersihan kebun, pengeprasan, penyulaman, pemupukan, pera$atan, penyemprotan dan kegiatan tebang angkut. /egiatan pengolahan tanah meliputi bajak !, bajak 2, dan pembuatan jalur. #ada kegiatan tanam, penggunaan bibit disesuaikan dengan masa tanam. enis bibit yang digunakan masak lambat yaitu B. Sedangkan pada pola keprasan, petani tidak menggunakan bibit baru tetapi melakukan keprasan. "mur bibit yang
tertanam rata&rata 7 sampai 8 bulan. Aktiitas penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit yang mati atau tidak tumbuh dengan baik. /egiatan pera$atan atau klentek (mengelupas daun yang kering) dilakukan dua kali oleh petani yaitu untuk klentek ke&! dilakukan pada bulan ke& sampai dengan bulan ke&7, sedangkan untuk klentek ke&2 dilakukan pada bulan ke&8, ke&9 dan ke&:. Sebagian besar petani melakukan aktiitas penyemprotan setelah klentek ini. #enyemprotan dilakukan dengan melihat ada tidaknya gulma setelah klentek. enis obat yang digunakan oleh petani bermaam&maam antara lain D+A, ramason, ;ound "p, esapak, /arme< dan Andal. #upuk yang dianjurkan oleh pabrik terdiri dari ' jenis yaitu pupuk "rea, TS# dan /= dengan dosis masing&masing ' /g per hektar. #emupukan pertama dilakukan pada bulan ke&2 sampai dengan bulan ke&' dengan dosis ' /g pupuk TS# dan ! /g pupuk "rea. Sedangkan untuk pemupukan kedua dilakukan pada bulan ke& sampai dengan bulan ke& 7 dengan dosis pupuk /= ' /g dan pupuk "rea 2 /g. Di daerah penelitian juga dijumpai pupuk lain yang digunakan oleh petani yaitu pupuk 6#/, pupuk #honska, pupuk /ujang, pupuk kandang serta kompos. #enggunaan tenaga kerja pada usahatani tebu non&keprasan di daerah penelitian meliputi kegiatan kegiatan persiapan lahan, penanaman, penyulaman, pemupukan, klentek (melepaskan daun kering), penyemprotan dan tebang angkut. Sementara kegiatan pada tebu kepras antara lain pembersihan kebun, pengeprasan, penyulaman, pemupukan, klentek, penyemprotan dan tebang angkut. /egiatan usahatani menggunakan tenaga kerja pria, tenaga kerja $anita dan traktor. Tenaga kerja pria mendominasi dalam setiap kegiatan usahatani tebu. Sedangkan tenaga kerja $anita biasanya digunakan pada kegiatan pemupukan. Traktor digunakan dalam kegiatan persiapan lahan, yaitu untuk bajak !, bajak 2 dan pembuatan jalur. #enggunaan tenaga kerja sebagian besar dilakukan dengan menggunakan system borongan. Tetapi ada beberapa petani yang menggunakan tenaga kerja harian, yaitu saat proses pemupukan dan penyemprotan. #enggunaan tenaga borongan dapat menghemat penggunaan tenaga kerja. "pah borongan tenaga kerja pria pada setiap kegiatan dalam usahatani tebu antara ;p. 4&8 ribu per hektar. Sedangkan untuk upah borongan traktor berkisar antara ;p.
!.!. sampai ;p !.'. rupiah per hektar. "pah harian untuk tenaga kerja pria dan $anita berkisar antara ' sampai dengan ribu rupiah. *itungan konersi tenaga kerja borongan baik tenaga kerja pria, tenaga kerja $anita dan tenaga kerja traktor adalah berdasarkan harga borongan per hektar dibagi dengan upah tenaga kerja pria atau $anita per hari yang berlaku di daerah.
Biaya Usahatani Tebu
Biaya yang dikeluarkan oleh petani tebu terdiri dari dua maam, yaitu biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai adalah biaya yang langsung dikeluarkan oleh petani berupa uang tunai untuk menjalankan kegiatan usahatani tebunya. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang tidak langsung dikeluarkan atau diperhitungkan oleh petani. Dalam usahatani tebu ini, sebagian besar yang dikeluarkan
oleh petani adalah biaya
tunai. Dikarenakan
petani perlu
mengeluarkan biaya untuk menye$a traktor untuk mengolah lahan, sedangkan peralatan yang digunakan (seperti angkul, sabit, gano) diba$a sendiri oleh para tenaga kerja kebun, $alaupun begitu tetap beberapa petani juga menyediakan peralatan untuk digunakan oleh tenaga kerja kebun. "ntuk penggunaan tenaga kerja, seluruh petani menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. >alaupun begitu, ada beberapa petani yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Biaya Tunai
Biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani selama kegiatan usahatani tebu adalah biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat tanaman, biaya se$a lahan, biaya pajak lahan, biaya tenaga kerja luar keluarga (T//), biaya pengairan, biaya tebang angkut, dan biaya bunga pinjaman. Berikut adalah gambaran biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani selama berlangsungnya kegiatan usahatani tebu. !. Biaya Bibit Biaya bibit termasuk ke dalam biaya tunai karena seluruh petani mendapatkannya dengan ara membeli. #etani membeli bibit ketika melakukan tanam tebu baru (#=), pada saat masa tanam berikutnya hanya menggunakan tunas tebu keprasan. Tebu keprasan hanya bisa diman%aatkan hingga '&4 periode masa tanam berikutnya, setelah itu tebu harus ditanam
memakai tanaman baru kembali. ;ata&rata penggunaan bibit per ha untuk petani adalah !!9 ku per ha. 2. Biaya #upuk Biaya pupuk termasuk di dalam komponen biaya tunai karena seluruh petani mendapatkannya dengan ara membeli di koperasi maupun toko pertanian. "ntuk petani mitra, pupuk dibeli dengan meman%aatkan uang pinjaman yang diberikan oleh #. Biaya dan penggunaan pupuk berariasi oleh masing& masing petani responden dikarenakan petani menari pupuk di berbeda tempat dan menggunakan pupuk sesuai dengan keinginan mereka. #upuk yang digunakan oleh seluruh petani adalah ampuran pupuk ?A dan #honska, tetapi ada juga petani yang memakai tambahan pupuk, seperti pupuk #etroganik sebagai pupuk kandang0organik. ;ata&rata penggunaan pupuk ?A untuk petani mitra adalah !4 ku per ha. ;ata& rata penggunaan pupuk #honska untuk petani mitra adalah 8 ku per ha. ;ata& rata penggunaan pupuk #etroganik oleh petani mitra adalah 2 sak per ha (! sak petroganik @ 4 kg). '. Biaya obat tanaman Biaya obat tanaman termasuk ke dalam biaya tunai karena petani mendapatkan obat tanaman dengan ara membeli di toko pertanian. Tidak semuanya petani menggunakan obat tanaman, dikarenakan tanaman tebu yang ukup kuat $alaupun tidak diberi obat sama sekali. -bat tanaman yang digunakan petani biasanya obat untuk membunuh rumput liar (herbisida), pestisida, dan pembasmi hama. *erbisida yang biasanya digunakan oleh petani adalah Gramaxone, Amegras, Amexone, dan Starmine . #estisida yang digunakan adalah Roundup. ;ata&rata penggunaan obat tanaman, petani menggunakan sebanyak 2 liter 4. Biaya se$a lahan *ampir seluruhnya petani mempunyai lahan se$a untuk dilakukan usahatani tebu yaitu sebesar :9 persen, sehingga biaya se$a lahan termasuk ke dalam biaya tunai yang dikeluarkan setiap kali musim tanam. Biaya se$a lahan berariasi, tergantung dari posisi lahannya, jauh atau dekat dari jalan raya utama.
. Biaya pajak lahan Biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk pajak tanah (#BB) termasuk ke dalam biaya tunai karena dibayarkan setahun sekali setiap musim tanam. #ajak lahan biasanya dibayarkan oleh petani yang memiliki lahan milik sendiri. Ada juga petani yang menye$a lahan tetapi sekaligus membayar pajak tanahnya tergantung kesepakatan dengan pemilik lahan. #ajak yang dibayarkan berariasi sama seperti se$a lahan, yaitu tergantung letak lahan yang dekat dengan jalan raya utama. 7. Biaya tenaga kerja luar keluarga (T//) Sebagian besar petani responden baik petani mitra maupun non mitra menggunakan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja luar keluarga berupa upah, sehingga biaya tenaga kerja luar keluarga termasuk biaya tunai. 8. Biaya pengairan Sumber pengairan petani tebu mengandalkan air hujan, dikarenakan tanaman tebu tidak perlu membutuhkan air yang sangat banyak, $alaupun begitu tebu juga membutuhkan air yang ukup untuk perkembangannya. Selain air hujan, mengandalkan sistem pengairan sa$ah (irigasi) atau diesel. Biaya yang dikeluarkan adalah iuran se$a diesel per jam per ha dan membeli bahan bakarnya, sehingga termasuk dalam biaya tunai. 9. Biaya tebang angkut Biaya tebang angkut adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk melakukan
seluruh
kegiatan
tebang
angkut,
seperti
membayar
jasa
pengangkutan berupa tenaga buruh tebang, se$a truk, bahan bakar truk, dan biaya makan untuk buruh tebang. Sistem pembayaran untuk biaya tebang angkut dengan ara borongan. Biaya borongan tebang angkut berariasi, tergantung dari bagaimana akses menuju lahan, apakah truk mampu masuk ke lahan atau tidak dan juga jumlah ketersediaan tenaga tebang angkut. :. Biaya se$a traktor Traktor digunakan oleh petani pada saat kegiatan pengolahan lahan dan pembumbunan ketiga (ipuk). #etani menye$a traktor kepada seseorang atau
petani lain yang mempunyai traktor, sehingga biaya untuk menye$a traktor masuk ke dalam biaya tunai.
Biaya Non Tunai / Biaya Yang iperhitung!an
Biaya non tunai atau biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya tenaga kerja dalam keluarga (T/D/), biaya penyusutan peralatan keil, dan biaya lahan milik sendiri. Berikut adalah gambaran biaya yang diperhitungkan selama berlangsungnya kegiatan usahatani tebu. !. Biaya tenaga kerja dalam keluarga (T/D/) Beberapa petani yang menggunakan tenaga kerja dalam keluarga (T/D/). #etani yang menggunakan T/D/ hanyalah beberapa orang dari petani mitra, sedangkan untuk petani non mitra tidak menggunakan T/D/. Bagi petani yang tidak menggunakan T/D/, perhitungan biaya T/D/ yang dianggap adalah petani itu sendiri, yaitu satu orang saja. #enggunaan T/D/ untuk membantu hampir seluruh kegiatan usahatani, mulai dari a$al hingga musim tebang, baik itu pekerjaan yang ada di kebun maupun mengelola tenaga buruh tani. ;ata&rata biaya T/D/ petani mitra adalah sebesar ;p !99 ribu per ha 2. Biaya penyusutan peralatan Setiap peralatan dalam kegiatan usatani yang digunakan mempunyai umur ekonomis masing&masing. Sebagian besar petani tidak memperhitungkan biaya penyusutan dari peralatan pertanian yang dimiliki, padahal biaya penyusutan harus dihitung karena penyusutan masuk di dalam biaya non tunai atau biaya yang diperhitungkan. #eralatan yang dimiliki oleh petani adalah peralatan keil seperti angkul, sabit, gano dan garpu tanah. #etani mem%asilitasi alat&alat tersebut untuk digunakan tenaga kerja kebun. Tetapi ada juga peralatan yang diba$a sendiri oleh tenaga kerja kebun, sehingga petani tidak perlu menyiapkannya. Selain peralatan keil, ada beberapa petani yang memiliki truk sendiri sebagai transportasi untuk kegiatan tebang. Sedangkan untuk peralatan besar lainnya seperti traktor, bajak, dan mesin pompa air 0 diesel diperoleh dengan ara menye$a.
*asil nilai penyusutan diperoleh dari nilai harga beli peralatan saat ini dibagi perkiraan umur ekonomis peralatan tersebut. Biaya penyusutan yang dihitung adalah nilai penyusutan peralatan per hektar dalam satu musim.
Tabel !. Analisis inansial "sahatani Tebu 6on&/eprasan TRK "raian
A
#enerimaan
B
Biaya
B!
Biaya Diperhitungkan
6ilai ;ata& ;ata(;p0*a) "# $%% $
Bibit
28' :!2
!.47
#upuk "rea
47 '2!
2.4'
#upuk TS#
! !2 2:2
.99
#upuk /=
! '9 '82
7.:9
#estisida #adat
!8! 2'
.:!
#estisida =air
242 279
!.2:
Tenaga /erja
! 44 :8:
.82
! 9'' 449
:.89
Biaya Angkutan Tebu Total Biaya Diperhitungkan B2
#ersen ()
&% '"" '%
Biaya Tidak Diperhitungkan Bibit Tenaga /erja Dalam /eluarga
2 424 8:
!2.:'
#enyusutan
242 '4'
!.2:
Bunga +odal
!:! 79:
!.2
' '48
.29
#BB Total Biaya Tidak Diperhitungkan
$& &"'
=
Total Biaya "sahatani (B!CB2)
&' *% $+"
D
#endapatan Atas Biaya Tunai (A&B!)
&% & #'%
#endapatan Tunai (A&=)
& #$ $*
;0= atas Biaya Tunai (A0B!)
&,$+
;0= atas Biaya Total (A0=)
&,+%
Sumber: Data Primer, 2012
Tabel 2. Analisis inansial "sahatani Tebu /eprasan TRK "raian A
#enerimaan
6ilai ;ata& ;ata(;p0*a) "" **& "&%
#ersen ()
B
Biaya
B!
Biaya Diperhitungkan Bibit #upuk "rea
8 !:2
2.9
#upuk TS#
! 22! !:
7.97
#upuk /=
! !9: 2'7
7.79
#estisida #adat
!7' 8
.:2
#estisida =air
!:! 28
!.9
Tenaga /erja
! '98 !89
9.'
! :2' 72'
!.9!
Biaya Angkutan Tebu Total Biaya Diperhitungkan B2
&% %'" ##'
Biaya Tidak Diperhitungkan Bibit
28' :!2
!.4
! 48: '97
9.'!
#enyusutan
289 9'7
!.8
Bunga +odal
!42 ':
.9
4
.2
Tenaga /erja Dalam /eluarga
#BB = D
Total Biaya Tidak Diperhitungkan
&$ %$
Total Biaya "sahatani (B!CB2) #endapatan Atas Biaya Tunai (A&
& '# %"+ & '%' "#'
B!) #endapatan Tunai (A&=)
;0= atas Biaya Tunai (A0B!)
,&%
;0= atas Biaya Total (A0=)
&,''
&% +"' $
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2 juga diketahui bahwa usahatani tebu di daerah penelian baik p!la tanam n!n"keprasan maupun keprasan masih la#ak se$ara %nansial untuk diusahakan karena memiliki nilai R& ' 1(
DATA; #"STA/A Syakir +. 2!. Budidaya dan Pasca Panen Tebu. akarta (ED)1 S/A +edia.
=ahyarubin, Aji. 2!7. Analisis Pendapatan Usahatani Tebu Petani Mitra dan Non Mitra PG Reoagung Baru, !abupaten Madiu (skripsi)" Bogor. Enstitut #ertanian Bogor
/hirul, AFiF, *usyairi. 2!2. Analisis #$isiensi Produ%si Tebu Ra%yat di &ilayah !era PTPN '(( Unit Usaha Bungamayang !abupaten )ampunh Utara Pro*insi )ampung (skripsi). Bogor. Enstitut #ertanian Bogor
;ahdiansyah, ummy. 2!. +ptimalisasi Biaya" Depok. "niersitas Endonesia
Buku Aplikasi Budidaya Tebu #T#6 G&2!8
+. Syakir, S. Deiyanto, S. Damanik. 2!'. Analisa Usahatani Budi aya Tebu (ntensi$, Studi !asus di !abupaten Purbalingga. Bogor. #usat #enelitian dan #engembangan #erkebunan