MAKALAH PASCAPANEN HASIL PERKEBUNAN PERKEBUNA N TEBU
Disajikan pada Mata Kuliah PTP 366 Teknik Teknik Pascapanen Dosen Pengampu Edo Saputra, S.TP., MP.
Disusun Oleh Kelompok ! "l#in Perangin "ngin $%&'&&())*+ $!+ M. i-ut ah/u Pratama $%&'&&()01+ $&)+ Siska De#i Sitorus $%&'&&()3(+ $&3+ Da-arnus $%&'&&()!)+ $&2+ M. as-i "-dillah $%&'&&()!(+ $&1+ 'enardo ". "m-arita $%&'&&()60+ $0!+
TEKNIK PERTANIAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI 2018
KATA KATA PENGAN PE NGANT TAR
Puji s/ukur kehadirat "llah ST /ang telah melimpahkan rahmat dan karunia45/a karunia45/a sehingga penulis dapat men/elesaik men/elesaikan an makalah makalah ini dengan dengan judul judul Pascapanen asil Perke-unan Te-u. Te-u. Makalah ini -erisi penjelasan tentang hal4hal /ang penting dilakukan pada komodi komoditas tas te-u te-u sejak sejak masa masa pemane pemanenan nan hingga hingga sistem sistem pen/im pen/impan panann ann/a /a serta serta contoh analisis usaha tani komoditas te-u. Makalah ini juga dilengkapi dengan -e-erapa gam-ar pascapanen te-u /ang dapat memudahkan pem-aca dalam memahami -agaimana teknik pascapanen /ang -enar untuk komoditas te-u. Dengan selesain/a makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kapada semua pihak /ang telah -erperan dalam pen/usunan makalah dari a#al hingga akhir. Penulis -erharap makalah ini dapat -erman7aat -agi para pem-aca untuk le-ih memahami dan mampu menerapkan teknik pascapanen /ang -enar untuk hasil perke-unan te-u /ang dapat -erman7aat dalam dunia kerja di -idang Teknik Pertanian. Penulis juga men/adari -ah#a makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak /ang -ersi7at mem-angun sangat diharapkan demi pen/empurnaan makalah ini.
%am-i, 8e-ruari 0)&*
Penulis
DAFTAR ISI HALAM HALAMAN AN JUDUL JUDUL... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ........ ...... ..
i
KAT KATA PENGAN PENGANT TAR.... AR....... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ...... ..
ii
DAFT DAFTAR ISI... ISI...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ...... ..
iii
Bab I Pe!a Pe!a"#$ "#$#a #a... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ......
1
ii
&.& 9atar 'elakang.......................................................................
&
&.0 Tujuan....................................................................................
0
&.0 Man7aat..................................................................................
0
Bab II I%i..............................................................................................
&
0.& Klasi7ikasi..............................................................................
3
0.0 Pemanenan Te-u....................................................................
!
0.3 Sistem Pengangkutan Te-u....................................................
(
0.! Pengolahan Te-u....................................................................
6
0.( "nalisis :saha Tani............................................................... Bab III Pe#'#(...................................................................................
)
3.& Kesimpulan............................................................................
1
3.0 Saran......................................................................................
1
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
iii
10
I.
PENDAHULUAN
1.1 La'a* Be$a+a, Su-sektor perke-unan merupakan salah satu su-sektor pertanian /ang
memiliki peran -esar dalam perkem-angan pertanian di ;ndonesia. Potensi hasil dari su-sektor perke-unan sangat di-utuhkan oleh industri pengolahan se-agai -ahan -aku produk. Salah satu komoditas su-sektor perke-unan /ang memiliki peran strategis adalah te-u. Dikatakan memiliki peran strategis karena te-u merupakan -ahan -aku pem-uatan gula pasir, sedangkan gula pasir sendiri merupakan salah satu komoditi sem-ilan -ahan pokok $sem-ako+ -agi mas/arakat. Dengan demikian, ketersediaan gula pasir di pasar sangat tergantungpada jumlah -ahan -akun/a, /aitu te-u. Perke-unan te-u merupakan salah satu perke-unan penting dan termasuk perke-unan /ang telah lama dikem-angkan di ;ndonesia /aitu sejak
dari luas perke-unan te-u di ;ndonesia produkti=itasn/a masih tergolong rendah. Menurut 8itriani dkk $0)&3+, kondisi produksi potensial tanaman te-u dapat mencapai * ton?ha, sedangkan dari data 'PS produkti=itas perke-unan te-u rak/at pada tahun 0)&3 han/a dapat mencapai (,* ton?ha. Pada era perdagangan -e-as saat ini, produksi perke-unan te-u rak/at nasional perlu mendapat perhatian serius guna mempersiapkan diri dalam ME", Saat ini ;ndonesia telah melakukan impor gula untuk mencukupi permintaan dalam negeri. Menurut data pada tahun 0)&&, impor gula di ;ndonesia telah mencapai 0,3 juta ton $"nonim, 0)&3+. ;mpor gula di ;ndonesia setiap tahun mengalami kenaikan, meskipun pada tahun 0)&) terjadi
&
penurunan impor. Tetapi secara garis -esar impor gula setiap tahun mengalami kenaikan. Selain itu, se-agian -esar petani te-u rak/at di pedesaan masih menghadapi kondisi keter-atasan lahan, teknologi -udida/a, modal dan in7rastruktur pertanian $"ri7in dalam 8itriani dkk, 0)&3+. ;ntensitas kegiatan dalam usahatani te-u juga ditentukan oleh ketersediaan modal, input produksi, teknologi -udida/a, dan kepastian harga jual te-u di tingkat pa-rik. Keputusan untuk melakukan usahatani te-u juga dipengaruhi oleh 7aktor eksternal seperti upah, harga input, harga output, dan tingkat kesadaran petani akan pentingn/a komoditas /ang diusahakan $8itriani dkk, 0)&3+. Oleh karena itu, strategi /ang -erpijak kepada keunggulan sum-er da/a seperti peman7aatan lahan, tenaga kerja, modal dan lainn/a merupakan salah satu upa/a untuk meningkatkan e7isiensi usahatani guna mengurangi impor /ang pada gilirann/a dapat menciptakan keunggulan da/a saing. al ini -isa ter#ujud apa-ila ke-ijakan /ang sedang -erlangsung dan /ang akan datang mampu mem-erikan dukungan demi tum-uh dan -erkem-angn/a suatu usahatani dan agroindustri $atna dkk, 0)&!+ 1.2 T#-#a
"dapun tujuan di-uatn/a makalah ini adalah untuk mempelajari
teknik-teknik penanganan pascapanen komoditas tebu dan pemeliharaan tanaman tebu serta menganalisis usaha tani komoditas tebu sebagai hasil perkebunan. I.3 Manfaat
Dengan selesain/a penulisan makalah ini diharapkan agar mahasis#a mampu menerapkan penanganan pascapanen /ang -enar untuk komoditas te-u.
II. ISI 2.1 K$a%ii+a%i
0
Tanaman te-u tergolong tanaman perdu dengan nama latin Saccharum officinarum. Di daerah %a#a 'arat dise-ut Ti#u, di daerah %a#a Tengah dan %a#a Timur dise-ut Te-u atau osan. Sistematika tanaman te-u adalah Di=isi Spermatoph/ta Su-di=isi "ngiospermae Kelas Monocot/ledone Ordo @raminales 8amili @raminae @enus Saccharum Species Saccarum officinarum
@am-ar &. Tanaman te-u 2.2 Pe/aea Teb# Pemanenan te-u dapat dide7inisikan se-agai keseluruhan kegiatan
memungut hasil gula /ang masih potensial -erada pada -agian tanaman te-u di ke-un untuk diolah menjadi -utiran kristal gula di pa-rik $@PM @rup, &11(+. Pemanenan te-u /ang diterapkan dalam industri gula saat ini adalah sistem te-ang manual, sistem te-ang semi mekanis dan sistem te-ang mekanis. Kegiatan pemanenan selalu menjadi 7okus perhatian dari manajemen pa-rik gula. Pemanenan umumn/a dapat dilakukan -aik secara manual dengan tangan ataupun dengan mesin. Pemotongan te-u secara manual dilakukan dengan memotong te-u di -agian atas permukaan tanah, dedauan hijau di -agian atas dihilangkan dan -atang4-atang terse-ut diikat menjadi satu. Potongan4potongan -atang te-u /ang telah diikat terse-ut kemudian di-a#a dari areal perke-unan dengan menggunakan pengangkut4pengangkut kecil dan kemudian dapat diangkut le-ih lanjut dengan kendaraan /ang le-ih -esar ataupun lori te-u menuju ke penggilingan. Sedangkan pemotongan dengan mesin umumn/a mampu memotong te-u menjadi potongan pendek4pendek. Pengaturan panen dimaksudkan agar te-u dapat dipungut secara e7isien dan dapat diolah dalam keadaan optimum. Melalui pengaturan panen,
3
pen/ediaan te-u di pa-rik akan dapat -erkesinam-ungan dan dalam jumlah /ang sesuai dengan kapasitas pa-rik sehingga pengolahan menjadi e7isien. Kegiatan panen termasuk dalam tanggung ja#a- petani, karena petani harus men/erahkan te-u hasil panenn/a ditim-angan pa-rik. "kan tetapi pada pelaksanaann/a umumn/a petani men/erahkan pelaksanaan panen kepada pa-rik /ang akan menggiling te-un/a atau kepada K:D. Pelaksanaan panen dilakukan pada -ulan Mei sampai Septem-er dimana pada musim kering kondisi te-u dalam keadaan optimum dengan tingkat rendemen tertinggi. Penggiliran panen te-u mempertim-angkan tingkat kemasakan te-u dan kemudahan transportasi dari areal te-u ke pa-rik. Kegiatan pemanenan meliputi estimasi produksi te-u, analisis tingkat kemasakan dan te-ang angkut. a. E%'i/a%i P*!#+%i Teb# Estimasi produksi te-u diperlukan untuk dapat merencanakan
laman/a hari giling /ang diperlukan, -an/akn/a tenaga kerja /ang di-utuhkan serta jumlah -ahan pem-antu /ang harus disediakan. Estimasi produksi te-u dilakukan dua kali /aitu pada -ulan Desem-er dan 8e-ruari. Estimasi dilakukan dengan mengam-il sampel te-u dan menghitungn/a dengan rumus P -b'(+ -+"a 'b' b3b' P A Produksi te-u per hektar j-tpk A %umlah -atang te-u per meter kairan jkha A %umlah kairan per hektar t-t A Tinggi -atang, diukur sampai titik patah $ 3) cm dari pucuk+ '-t A 'o-ot -atang per m $diperoleh dari data tahun se-elumn/a+ b. Aa$i%i% Ke/a%a+a Teb# "nalisis kemasakan te-u dilakukan untuk memperkirakan #aktu
/ang tepat pene-angan te-u sehingga te-u /ang akan diolah dalam keadaan optimum. "nalisis ini dilakukan secara periodik setiap 0 minggu sejak tanaman -erusia * -ulan dengan cara menggiling sampel te-u digilingan kecil di la-oratorium. Sampel te-u diam-il se-an/ak &(40) -atang dari rumpun te-u /ang -erada minimal &( meter dari tepi dan 3) -aris dari -arisan pinggir. 5ira te-u /ang didapat dari sampel te-u /ang digiling di la-oratorium diukur persen -riB, pol dan purit/ n/a. Metode analisis kemasakan adalah se-agai -erikut
!
$&+ Setelah akar dan daun te-u sampel dipotong, rata4rata -erat dan panjang -atang te-u sampel dihitung. $0+ Setiap -atang dipotong menjadi 3 sama -esar sehingga didapat -agian -atang -a#ah, tengah dan atas. Setiap -agian -atang ditim-ang dan dihitung per-andingan -eratn/a, kemudian di-elah menjadi dua. $3+ 'elahan -atang te-u dari setiap -agian -atang digiling untuk mengetahui hasil nira dari -agian -atang -a#ah, tengah dan atas. 5ira /ang dihasilkan ditim-ang untuk diketahui da/a perah gilingan $!+ Dari nira /ang dihasilkan dihitung nilai -riB dengan memakai alat 'riB eger, nilai pol dengan memakai alat Polarimeter dan rendemen setiap -agian -atang. $(+ 5ilai 7aktor kemasakan dihitung dengan rumus ' C " 8K A 44444444444444444444 B &)) ' ' A rendemen -atang -a#ah " A rendemen -atang atas 8K A 7aktor kemasakan, dimana jika 8K A &)) -erarti te-u masih muda 8K A () -erarti te-u setengah masak 8K A ) -erarti te-u sudah masak Data /ang diperoleh
digunakan
untuk
memetakan
tingkat
kemasakkan te-u pada peta lokasi te-u se-agai in7ormasi lokasi te-u /ang sudah la/ak untuk dipanen. 5amun demikian prioritas pene-angan tidak han/a
mempertim-angkan
tingkat
kemasakan
te-u
tapi
juga
mempertim-angkan jarak ke-un dari pa-rik, kemudahan transportasi, kesehatan tanaman dan ketersediaan tenaga kerja. 4. Teba, A,+#' Pene-angan te-u haruslah memenuhi standar ke-ersihan /aitu
kotoran seperti daun te-u kering, tanah dan lainn/a tidak -oleh le-ih -esar dari (>. :ntuk tanaman te-u /ang hendak dikepras, te-u di sisakan didalam tanah se-atas permukaan tanah asli agar dapat tum-uh tunas. 'agian pucuk tanaman te-u di-uang karena -agian ini ka/a dengan kandungan asam amino tetapi miskin kandungan gula. Te-u tunas juga di-uang karena ka/a kandungan asam organis, gula reduksi dan asam amino akan tetapi miskin kandungan gula. Pene-angan te-u dapat dilakukan dengan sistem te-u hijau /aitu pene-angan /ang dilakukan (
tanpa ada perlakuan se-elumn/a, atau dengan sistem te-u -akar /aitu pene-angan te-u dengan dilakukan pem-akaran se-elumn/a untuk mengurangi sampah /ang tidak perlu dan memudahkan pene-angan. 2.& Si%'e/ Pe,a,+#'a Teb#
Te-u /ang telah dite-ang dimuat ke dalam truk atau trailer menggunakan grab loader, selanjutn/a truk atau trailer /ang ditarik traktor roda empat -ermuatan te-u menuju ke pa-rik. Se-elum memasuki pa-rik, te-u ditim-ang terle-ih dahulu. Penim-angan dilakukan menggunakan tim-angan kotor $bruto+ di pintu selatan, kemudian tim-angan tara dilakukan melalui pintu utara $penim-angan truk?trailer kosongan+ sehingga dapat diketahui -erat -ersih te-u /ang diangkut oleh se-uah truk?trailer. Selanjutn/a te-u diturunkan di cane yard. Salah satu permasalahan /ang seringkali terjadi /aitu tidak sesuain/a jumlah te-u /ang masuk ke dalam pa-rik dengan rencana te-ang /ang telah di-uat. al ini dapat terjadi karena adan/a -e-erapa 7aktor, diantaran/a /aitu sistem transportasi dari ke-un menuju pa-rik /ang tidak selalu lancar. Sistem transportasi /ang tidak teratur dapat men/e-a-kan terjadin/a kondisi stagnant pada saat proses pengangkutan te-u dari ke-un menuju pa-rik. Stagnant terse-ut dapat terjadi pada truk maupun tenaga te-ang di lapangan. Kondisi stagnant /ang terjadi pada tenaga te-ang /aitu pada saat tidak adan/a truk untuk mengangkut te-u di ke-un karena truk masih -erada di stasiun penim-angan, sehingga tenaga te-ang le-ih memilih untuk tidak mene-ang sampai ti-an/a truk ke ke-un terse-ut. Sedangkan kondisi stagnant /ang terjadi pada truk /aitu adan/a antrian /ang cukup panjang, -aik itu di stasiun penim-angan maupun di stasiun pem-ongkaran te-u Menurut arison $0)&0+ model penjad#alan dapat meningkatkan e7isiensi muat angkut te-u. a. Pe/#a'a 'eb# +e '*ai$e* 5P'6 Pemuatan te-u ikat ke trailer dilakukan menggunakan grab loader.
Elemen kerja ini dimulai ketika lengan grab loader mulai mengam-il te-u ikat dan memindahkann/a ke trailer.
6
@am-ar 0. Grab loader memuat te-u ke trailer
b. Pe*-a$aa /#a'a 'eb# +e (ab*i+ 5P(6 Perjalanan muatan te-u ke pa-rik dilakukan setelah proses
pemuatan telah selesai /ang diindikasikan dengan -ak trailer /ang terisi penuh. Elemen kerja ini dimulai ketika trailer /ang ditarik traktor roda empat telah -ergerak, melakukan perjalanan dan sampai di pa-rik.
@am-ar 3. Pengangkutan muatan te-u ke pa-rik
4. B,+a* /#a'a 'eb# 5B/6 'ongkar muatan te-u dilakukan setelah te-u ditim-ang. Elemen
kerja ini dimulai ketika muatan te-u ditrailer di -ongkar dan diletakkan pada cane yard.
d.
@am-ar !. Proses 'ongkat muatan te-u di cane yard Pe*-a$aa trailer +%, +e $+a%i (ae 5P+6
2
Trailer /ang telah kosong sesegera mungkin kem-ali ke lokasi panen te-u untuk mengangkut te-u /ang telah dipanen. Elemen kerja ini dimulai ketika trailer /ang ditarik traktor melakukan perjalanan dari pa-rik sampai lokasi panen.
@am-ar (. Perjalanan ke lokasi panen 2.7 Pe,$a"a Teb# 1. E+%'*a+%i
Tahap pertama pengolahan adalah ekstraksi jus atau sari te-u. Di ke-an/akan pa-rik, te-u dihancurkan dalam se-uah serial penggiling putar /ang -erukuran -esar. airan te-u manis dikeluarkan dan serat te-u dipisahkan, untuk selanjutn/a digunakan di mesin pemanas $-oiler+. Di lain pa-rik, se-uah di77user digunakan seperti /ang digam-arkan pada pengolahan gula -it. %us /ang dihasilkan masih -erupa cairan /ang kotor sisa4sisa tanah dari lahan, serat4serat -erukuran kecil dan ekstrak dari daun dan kulit tanaman, semuan/a -ercampur di dalam gula. %us dari hasil ekstraksi mengandung sekitar &(> gula dan serat residu, dinamakan -agasse, /ang mengandung & hingga 0> gula, sekitar ()> air serta pasir dan -atu4-atu kecil dari lahan /ang terhitung se-agai a-u. Se-uah te-u -isa mengandung &0 hingga &!> serat dimana untuk setiap ()> air mengandung sekitar 0( hingga 3) ton -agasse untuk tiap &)) ton te-u atau &) ton gula. 2. Pe,e!a(a K'*a !e,a Ka(#* 5$i/i,6
Pa-rik
dapat
mem-ersihkan
jus
dengan
mudah
dengan
menggunakan semacam kapur $slaked lime+ /ang akan mengendapkan se-an/ak mungkin kotoran untuk kemudian kotoran ini dapat dikirim kem-ali ke lahan. Proses ini dinamakan liming.
*
%us hasil ekstraksi dipanaskan se-elum dilakukan liming untuk mengoptimalkan proses penjernihan. Kapur -erupa kalsium hidroksida atau ca$oh+0 dicampurkan ke dalam jus dengan per-andingan /ang diinginkan dan jus /ang sudah di-eri kapur ini kemudian dimasukkan ke dalam tangki pengendap gra=itasi, se-uah tangki penjernih $clari7ier+. %us mengalir melalui clari7ier dengan kelajuan /ang rendah sehingga padatan dapat mengendap dan jus /ang keluar merupakan jus /ang jernih. Kotoran -erupa lumpur dari clari7ier masih mengandung sejumlah gula sehingga -iasan/a dilakukan pen/aringan dalam pen/aring =akum putar $rotasi+ dimana jus residu diekstraksi dan lumpur terse-ut dapat di-ersihkan se-elum dikeluarkan, dan hasiln/a -erupa cairan /ang manis. %us dan cairan manis ini kemudian dikem-alikan ke proses. &. Ea(*a%i
Setelah mengalami proses liming, jus dikentalkan menjadi sirup dengan cara menguapkan air menggunakan uap panas dalam suatu proses /ang dinamakan e=aporasi. Terkadang sirup di-ersihkan lagi tetapi le-ih sering langsung menuju ke tahap pem-uatan kristal tanpa adan/a pem-ersihan lagi. %us /ang sudah jernih mungkin han/a mengandung &(> gula tetapi cairan $liuor+ gula jenuh $/aitu cairan /ang diperlukan dalam proses kristalisasi+ memiliki kandungan gula hingga *)>. E=aporasi dalam Fe=aporator majemuk
$multiple
e77ect
e=aporator+
/ang
dipanaskan
dengan
steam merupakan cara /ang ter-aik untuk -isa mendapatkan kondisi mendekati kejenuhan $saturasi+. 7. K*i%'a$i%a%i
Pada tahap akhir pengolahan, sirup ditempatkan ke dalam panci /ang sangat -esar untuk dididihkan. Di dalam panci ini sejumlah air diuapkan sehingga kondisi untuk pertum-uhan kristal gula tercapai. Pem-entukan kristal dia#ali dengan mencampurkan sejumlah kristal ke dalam sirup. Sekali kristal ter-entuk, kristal campur /ang dihasilkan dan larutan induk $mother liuor+ diputar di dalam alat sentri7ugasi untuk memisahkan keduan/a, -isa diumpamakan seperti pada proses mencuci
1
dengan
menggunakan
pengering
-erputar.
Kristal4kristal
terse-ut
kemudian dikeringkan dengan udara panas se-elum disimpan. 9arutan induk hasil pemisahan dengan sentri7ugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga -iasan/a kristalisasi diulang -e-erapa kali. Sa/angn/a, materi4materi non gula /ang ada di dalamn/a dapat mengham-at kristalisasi. al ini terutama terjadi karena ke-eradaan gula4 gula lain seperti glukosa dan 7ruktosa /ang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan4tahapan -erikutn/a menjadi semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi dilanjutkan. Dalam se-uah pa-rik pengolahan gula kasar $ra# sugar+ umumn/a dilakukan tiga proses pendidihan. Pertama atau pendidihan $a+ akan menghasilkan
gula
ter-aik
/ang
siap
disimpan.
Pendidihan
$-+
mem-utuhkan #aktu /ang le-ih lama dan #aktu tinggal di dalam panci pengkristal juga le-ih lama hingga ukuran kristal /ang dinginkan ter-entuk. 'e-erapa pa-rik melakukan pencairan ulang untuk gula - /ang selanjutn/a digunakan se-agai umpan untuk pendidihan a, pa-rik /ang lain menggunakan kristal se-agai umpan untuk pendidihan a dan pa-rik /ang lainn/a menggunakan cara mencampur gula a dan - untuk dijual. Pendidihan $c+ mem-utuhkan #aktu secara proporsional le-ih lama daripada pendidihan - dan juga mem-utuhkan #aktu /ang le-ih lama untuk ter-entuk kristal. @ula /ang dihasilkan -iasan/a digunakan se-agai umpan untuk pendidhan - dan sisan/a dicairkan lagi. Se-agai tam-ahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuan/a,
maka
ter-uatlah
produk
samping
$-/product+
/ang
manis molasses. Produk ini -iasan/a diolah le-ih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri pen/ulingan untuk di-uat alkohol. ;nilah /ang men/e-a-kan lokasi pa-rik rum di kari-ia selalu dekat dengan pa-rik gula te-u. 9. Pe:i/(aa
@ula kasar /ang dihasilkan akan mem-entuk gunungan coklat lengket selama pen/impanan dan terlihat le-ih men/erupai gula coklat
&)
lunak /ang sering dijumpai di dapur4dapur rumah tangga. @ula ini se-enarn/a
sudah
dapat
digunakan,
tetapi
karena
kotor
dalam
pen/impanan dan memiliki rasa /ang -er-eda maka gula ini -iasan/a tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar -iasan/a dimurnikan le-ih lanjut ketika sampai di negara pengguna. ;. Aia%i 5Aia'i6
Tahap pertama pemurnian gula /ang masih kasar adalah pelunakan dan pem-ersihan lapisan cairan induk /ang melapisi permukaan kristal dengan proses /ang dinamakan dengan $a7inasi+. @ula kasar dicampur dengan sirup kental $konsentrat+ hangat dengan kemurnian sedikit le-ih tinggi di-andingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi han/a sekeliling cairan $coklat+. ampuran hasil $magmaG+ di4 sentri7ugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga pengotor dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal /ang siap untuk dilarutkan se-elum perlakuan -erikutn/a $kar-onatasi+. airan /ang dihasilkan dari pelarutan kristal /ang telah dicuci mengandung -er-agai
Tahap pertama pengolahan cairan $liuor+ gula -erikutn/a -ertujuan untuk mem-ersihkan cairan dari -er-agai padatan /ang men/e-a-kan cairan gula keruh. Pada tahap ini -e-erapa komponen #arna juga akan ikut hilang. Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan kar-onatasi. Kar-onatasi dapat diperoleh dengan menam-ahkan kapur? lime Hkalsium hidroksida, ca$oh+0I ke dalam cairan dan mengalirkan gelem-ung gas kar-ondioksida ke dalam campuran terse-ut. @as kar-ondioksida ini akan -ereaksi dengan lime mem-entuk partikel4partikel
kristal
halus
-erupa
kalsium
kar-onat
/ang
mengga-ungkan -er-agai padatan supa/a mudah untuk dipisahkan. Supa/a ga-ungan4ga-ungan padatan terse-ut sta-il, perlu dilakukan penga#asan /ang ketat terhadap kondisi4kondisi reaksi. @umpalan4
&&
gumpalan /ang ter-entuk terse-ut akan mengumpulkan se-an/ak mungkin materi4materi non gula, sehingga dengan men/aring kapur keluar maka su-stansi4su-stansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutn/a -erupa penghilangan #arna. Selain kar-onatasi, teknik /ang lain -erupa 7os7atasi. Secara kimia#i teknik ini sama dengan kar-onatasi tetapi /ang terjadi adalah pem-entukan 7os7at dan -ukan kar-onat. 8os7atasi merupakan proses
/ang sedikit
le-ih kompleks, dan dapat dicapai
dengan
menam-ahkan asam 7os7at ke cairan setelah liming seperti /ang sudah dijelaskan di atas. 8. Pe,"i$a, =a*a
"da dua metoda umum untuk menghilangkan #arna dari sirup gula,
keduan/a
mengandalkan
pada
teknik
pen/erapan
melalui
pemompaan cairan melalui kolom4kolom medium. Salah satun/a dengan menggunakan kar-on terakti=asi granular Hgranular acti=ated car-on, gacI /ang mampu menghilangkan hampir seluruh
le-ih
sedikit
#arna
daripada
gac
tetapi
juga
menghilangkan -e-erapa garam /ang ada. esin di-uat secara kimia#i /ang meningkatkan jumlah cairan /ang tidak diharapkan. airan jernih dan hampir tak -er#arna ini selanjutn/a siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahn/a sangat sedikit di-andingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenan/a cairan terse-ut diuapkan se-elum diolah di panci kristalisasi. ). Pe!i!i"a
Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan /ang tepat untuk tum-uhn/a kristal gula. Sejumlah -u-uk gula ditam-ahkan ke
&0
dalam cairan untuk menga#ali?memicu pem-entukan kristal. Ketika kristal sudah tum-uh campuran dari kristal4kristal dan cairan induk /ang dihasilkan diputar dalam sentri7ugasi untuk memisahkan keduan/a. Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci /ang -erputar. Kristal4kristal terse-ut kemudian dikeringkan dengan udara
panas
se-elum
dikemas
dan?
atau
disimpan
siap
untuk
didistri-usikan. 10. Pe,$a"a Si%a 5Re4e*:6
airan sisa -aik dari tahap pen/iapan gula putih maupun dari pem-ersihan pada tahap a7inasi masih mengandung sejumlah gula /ang dapat diolah ulang. airan4cairan ini diolah di ruang pengolahan ulang $reco=er/+ /ang -eroperasi seperti pengolahan gula kasar, -ertujuan untuk mem-uat gula dengan mutu /ang setara dengan gula kasar hasil pem-ersihan setelah a7inasi. Seperti pada pengolahan gula lainn/a, gula /ang ada tidak dapat seluruhn/a diekstrak dari cairan sehingga diolah menjadi produk samping molase murni. Produk ini -iasan/a diolah le-ih lanjut menjadi pakan ternak atau dikirim ke pa-rik 7ermentasi seperti misaln/a pa-rik pen/ulingan alkohol. Setelah te-u dite-ang kandungan sukrosa /ang terdapat dalam -atang te-u akan mengalami degradasi menjadi monosakarida atau gula reduksi /ang dise-a-kan oleh akti=itas mikro-a. al ini merupakan kerugian karena di pa-rik gula /ang akan di kristalkan adalah sukrosa sementara monosakarida dan gula lain akan menjadi tetes $molasses+. Kerusakan te-u $cane deterioration+ merupakan 7aktor /ang penting dalam memperoleh gula /ang -erkualitas. Selain men/e-a-kan kehilangan gula $sukrosa+ /ang -esar, kerusakan te-u men/e-a-kan kesulitan dalam proses pengolahan te-u menjadi gula dan menam-ah -ia/a produksi. larke, et al $&1*)+ memperkirakan -ah#a kehilangan gula pada pra4panen sampai menjadi gula produk -er=ariasi antara ( C 3( > dari sukrosa dalam te-u, tergantung pada kondisi lingkungan dan teknologi /ang digunakan.
&3
Kerusakan pada te-u selama panen dan pasca panen diantaran/a dise-a-kan oleh kondisi natural =arietas te-u dan tempat tum-uhn/a, kondisi pra panen, /aitu -an/ak te-u /ang di-akar $saska et al, 0))1J solomon, 0)))+, penggunaan mekanisasi dengan te-u dipotong4potong $mochtar, &11(J uppal, 0))3, larrahondo, dkk, 0))1+ dan #aktu tunda giling atau te-u lasahan $mochtar dkk, &11(, solomon 0)))+. Pada penelitian
/ang
dilakukan
di
kolom-ia
olehlarrahondo,
dkk,
0))1 menunjukkan adan/a per-edaan kualitas antara metode te-ang secara manual dengan mekanik. Pene-angan secara mekanik meningkatkan te-u se-esar ),! poin. Selain itu pene-angan secara mekanis meningkatkan kadar amilum dan dekstran dalam nira.
2.7 Aa$i%i% U%a"a Tai Teb#
'ia/a total usaha tani te-u adalah penjumlahan dari -ia/a tetap dan -ia/a =aria-el, mencakup seluruh -ia/a /ang dikeluarkan untuk usahatani te-u selama satu musim tanam dihitung dengan satuan rupiah.. TC FC > VC $Soekarta#i, 0))0+ Keterangan T A total cost $-ia/a total+ 8 A fixed cost $-ia/a tetap+ A variable cost $-ia/a =aria-el+ Penerimaan usaha tani te-u merupakan seluruh pemasukan dari hasil penjualan te-u, sehingga penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah hasil produksi atau hasil panen dalam satu musim tanam dengan harga jual, dihitung dengan satuan rupiah. TR ? P $Soekarta#i, 0))0+ Keterangan T A total revenue $penerimaan total+ L A jumlah hasil panen $ku+ P A harga jual $p?ku+
&!
Pendapatan usaha tani te-u merupakan selisih antara peneri diperoleh dalam satu musim tanam dengan -ia/a total /ang dikeluarkan untuk usaha tani te-u. Pe!a(a'a TR @ TC $Soekarta#i, 0))0+ Keterangan T A total revenue $penerimaan total+ T A total cost $-ia/a total+ Kela/akan usaha tani ditinjau dari dua hal /aitu 4 ratio dan ' rumus se-agai -erikut R3C *a'i RC Keterangan A revenue $penerimaan+ A cost $-ia/a+ "dapun kriteria kela/akan usaha untuk 4 ratio meliputi 4 ratio &, usahatani te-u tidak la/ak untuk diusahakan 4 ratio A &, usahatani mencapai kondisi titik impas?'EP 4 ratio N &, usahatani te-u la/ak untuk diusahakan
Keterangan 8 A fixed cost $-ia/a tetap+ P A price $harga+ per unit A variable cost per unit $-ia/a =aria-el per unit+
"dapun kriteria kela/akan usaha untuk 'EP meliputi 'EP unit dan rupiah hasil produksi dan penerimaan, usahatani te-u tidak
la/ak untuk diusahakan 'EP unit dan rupiah N hasil produksi dan penerimaan, usahatani te-u la/ak untuk diusahakan
a. Bia:a #%a"a 'ai 'ia/a usaha tani mencakup keseluruhan -ia/a usaha tani /ang
dikeluarkan oleh petani untuk satu kali proses produksi -udida/a te-u. Komponen -ia/a usaha tani te-u meliputi -ia/a tetap dan -ia/a =aria-el. 'ia/a tetap adalah komponen -ia/a /ang tidak dipengaruhi oleh -esar keciln/a jumlah produksi. Se-alikn/a untuk komponen -ia/a =aria-le jumlahn/a tergantung dari akti=itas dan jumlah output produksi. 'erikut
&(
ini ta-el contoh komponen -ia/a usaha tani te-u mitra P@. pakis -aru di kecamatan Ta/u Ka-upaten Pati per musim tanam.
b. Aa$i%i% (ee*i/aa Penerimaan diperoleh dari hasil produksi usahatani dikalikan
dengan harga jual. Pada usahatani te-u petani mitra [email protected] 'aru sum-er penerimaan petani diperoleh dari hasil penjualan panen te-u dan tetes te-u. asil penjualan te-u ditentukan oleh tingkat rendemen dan harga gula. Pada saat harga gula tinggi dan rendemen te-u juga tinggi akan menguntungkan -agi petani te-u. 'erikut adalah komponen penerimaan usahatani te-u pada gam-ar ta-el -erikut.
4. Aa$i%i% (e!a(a'a
Pendapatan usaha tani te-u diperoleh
dari
selisih
antara
penerimaan total dengan -ia/a total. 'erdasarkan hasil analisis diketahui -ah#a pendapatan usahatani te-u se-esar p&!.11&.)(&,*0?musim tanam. Diketahui -ah#a penerimaan total le-ih -esar di-andingkan -ia/a total, sehingga petani memperoleh pendapatan. d.
Aa$i%i% #%a"a 'ai 'erikut ini contoh analisis kela/akan usaha tani Te-u Petani Mitra
P@ Pakis 'aru di Kecamatan Ta/u Ka-upaten Pati 'erdasarkan 4 atio dan 'EP.
&6
"nalisis kela/akan usaha tani te-u ditinjau dari dua hal /aitu -erdasarkan 4 ratio dan 'EP $p dan unit+. Diperoleh nilai 4 ratio se-esar &,(1, nilai ini le-ih -esar dari &. al ini -erarti usaha tani te-u petani mitra P@. Pakis 'aru di Kecamatan Ta/u Ka-upaten Pati la/ak untuk diusahakan. 'erdasarkan nilai 'EP dapat dilihat dari dua hal /aitu 'EP unit se-esar !!.!(!,(( kg senilai p&6.1*3.!&6,!!. 5ilai 'EP dalam unit apa-ila di-andingkan dengan produksi diketahui -ah#a produksi sudah mele-ihi 'EP, sehingga dapat dikatakan -ah#a usaha tani te-u la/ak untuk diusahakan. Demikian juga dengan penerimaan se-esar p!).6)&.060,*0 nilain/a sudah mele-ihi 'EP. 'erdasarkan kriteria 4 ratio dan 'EP dapat disimpulkan -ah#a usaha tani te-u la/ak untuk diusahakan.
&2
III.
PENUTUP
&.1 Ke%i/(#$a Dari pem-ahasan diatas dapat disimpulkan -ah#a te-u merupakan
salah satu komoditas perke-unan /ang memiliki peranan penting dalam pertum-uhan penduduk dunia dalam hal pen/ediaan gula. Pemanenan te-u dapat dide7inisikan se-agai keseluruhan kegiatan memungut hasil gula /ang masih potensial -erada pada -agian tanaman te-u di ke-un untuk diolah menjadi -utiran kristal gula di pa-rik $@PM @rup, &11(+. Penanganan pasca panen te-u, meliputi &+ Pemanenan 0+ Sistem pengangkutan te-u 3+ Sistem pengolahan te-u "dapun kriteria kela/akan usaha untuk 4 ratio meliputi 4 ratio &, usahatani te-u tidak la/ak untuk diusahakan 4 ratio A &, usahatani mencapai kondisi titik impas?'EP 4 ratio N &, usahatani te-u la/ak untuk diusahakan "nalisis kela/akan usaha tani te-u ditinjau dari dua hal /aitu -erdasarkan 4 ratio dan 'EP $p dan unit+. Setelah dianalisi diperoleh nilai 4 ratio se-esar &,(1, nilai ini le-ih -esar dari &, hal ini -erarti usaha tani te-u petani mitra [email protected] 'aru di Kecamatan Ta/u Ka-upaten Pati la/ak untuk diusahakan. Diketahui 'EP unit se-esar !!.!(!,(( kg senilai p&6.1*3.!&6,!!. 5ilai produksi le-ih -esar dari pada nilai 'EP, sehingga dapat dikatakan -ah#a usaha tani te-u la/ak untuk diusahakan. 'ia/a penerimaan se-esar p!).6)&.060,*0 nilain/a sudah mele-ihi 'EP. 'erdasarkan kriteria 4 ratio dan 'EP dapat disimpulkan -ah#a usaha tani te-u la/ak untuk diusahakan.
&*
&.1 Sa*a
Dengan selesain/a makalah ini, penulis men/arankan kepada pem-aca untuk mengkaji le-ih lanjut mengenai penanganan pascapanen pada -uah pepa/a terutama mengenai sen/a#a4sen/a#a /ang -aik untuk ditam-ahkan pada pepa/a sehingga dapat menjaga kualitas pepa/a hingga ke tangan konsumen.
&1
DAFTAR PUSTAKA
Destri/ani, 9en/, Tamrin, dan M. en Kadir. 0)&!. Pengaruh Umur Simpan Air Tebu Terhadap Tingkat emanisan Tebu !Saccharum "fiicinarum#. %urnal Teknik Pertanian 9ampung. ol. 5o. $3$0++. al. &&14&06 Dhi/aud
M
dkk.
0)&3. Analisa
Usahatani
'udi
%aya
Tebu
(ntensif,
Studi asus di abupaten Purbalingga . 'uletin Tanaman Tem-akau, Serat dan Min/ak ;ndustri. ol. 5o. $($0++. al. (&4(2 Thori, "hmad dkk. 0)&2. Studi Siklus )aktu Proses &uat Angkut Tebu secara &ekanis di PG. *atitu+uh, &a+alengka, *aa 'arat . %urnal Teknotan. ol. 5o. $&&$&++. al. 6&462
0)