[email protected] MAKALAH : PERENCANAAN PENDIDIKAN by Rengganis.Spd,Sh PERENCANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada haketnya haketnya Perencanaan Perencanaan merupakan suatu rangkaian rangkaian proses kegiatan menyiapkan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi sperti (peristiwa, keadaan, suasana), dan sebagainya. sebagainya. Perencanaan Perencanaan bukanlah masalah masalah kira-kira, kira-kira, manipulasi manipulasi atau teoritis tanpa fakta atau data yang kongkrit. Dan persiapan perencanaan harus dinilai. Bangsa lain lain yang yang terken terkenal al perenc perencanaa anaanny nnyaa adalah adalah bangsa bangsa Amerik Amerikaa Serika Serikat. t. Perenc Perencanaa anaan n sangat menentukan keberhasilan dari suatu program sehingga bangsa Amerika dan bang bangsa sa Jepan Jepang g
akan akan berl berlam ama-l a-lam amaa
dalam dalam memb membah ahas as pere perenc ncan anaa aan n
darip daripad adaa
aplikasinya.
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama boleh dikatakan telah berhasil meletakkan landasan yang kuat bagi pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Adapun tujuan Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II), adalah mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri, sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan masyarakat adil makmur dalm Negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD-1945.
Rumusan yang luas tersebut dapat kita sebut tujuan normatif atau visi normative dari pembangunan nasional. Dalam rangka pencapaian tujuan normative PJP II tersebut di rumuskan pula sebagai sasaran umum ialah terciptanya kualitas manusia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.
Hasil yang dicapai selama Pembangunan Jangka Panjang I (PJP I), merupakan pula perwujudan dari suatu rencana pendidikan dan pelatihan selama PJP I sesuai dengan kondisi kondisi bangsa bangsa dan masyar masyaraka akatt Indone Indonesia sia pada pada waktu waktu itu. itu. Masyar Masyarakat akat semaki semakin n berkembang, semakin cerdas, dan semakin luas pula horison pilihannya, sebagai hasil sumber daya manusia Indonesia. Indonesia. Menghadapi Pembangunan Pembangunan Jangka Panjang II (PJP (PJP II) II) bany banyak ak hal hal yang yang perl perlu u di perh perhit itun ungka gkan n untu untuk k lebi lebih h menga mengara rahka hkan n tuju tujuan an Pembang Pembanguna unan n Jangka Jangka Panjan Panjang g Kedua, Kedua, demiki demikian an pula pula sasara sasaran n umum umum yang yang akan akan dicapainya harus lebih rinci agar perkembangannya tidak melebar atau melenceng tanpa arah yang jelas. Dalam kerangka ini perlu dirumuskan suatu tujuan dan sasaran yang yang stra strate tegi gisn snya yang ng saya saya sebut sebut seba sebagai gai visi visi stra strate tegi giss dan dan renca rencana na stra strate tegi giss pembangunan pembangunan pendidikan pendidikan dan pelatihan menapak abad 21. Dalam alur pikiran inilah inilah penulis menyajikan suatu konsep atau pemikiran mengenai mengenai perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien. efisien.
Sebagai Sebagai unsur unsur di dalam dalam pertam pertamaa di dalam dalam progra program m pengem pengemban bangan gan SDM Indone Indonesia sia mencapai tujuan Pembangunan Jangka Panjang II, pendidikan dan pelatihan haruslah berpijak pada dua prinsip pokok, yaitu sifatnya yang komprehensif , dan dinamik . Sifat yang komprehensif disebabkan karena seluruh program pembangunan nasional yang pad padaa hake hakeka katn tnya ya dila dilaks ksan anak akan an oleh oleh manu manusi siaa Indo Indone nesi siaa yang yang mamp mampu u untu untuk k
mela melaks ksan anaka akann nnya ya.. Manu Manusi siaa Indo Indone nesi siaa ters terseb ebut ut adal adalah ah manu manusi siaa hasi hasill bina binaan an pend pendid idik ikan an dan dan pelat pelatih ihan an yang yang rele relevan van deng dengan an tunt tuntut utan an pasa pasarr atau atau tunt tuntut utan an pembangunan nasional. Untuk menjadi bangsa yang mandiri, pada dasarnya tidak ada satupun satupun sector sector kehidupa kehidupan n bangsa bangsa atau atau sektor sektor pembang pembanguna unan n nasion nasional al yang yang tidak tidak dijama dijamah h oleh oleh Sumber Sumber Daya Daya Manusia Manusia Indone Indonesia sia.. Apabil Apabilaa Sumber Sumber Daya Daya Manusia Manusia Indonesia Indonesia tidak dipersiapkan, dipersiapkan, maka sector-sekt sector-sektor or tersebut tersebut akan diisi diisi oleh tenagatenaga tenaga asing asing sesuai sesuai dengan dengan dinami dinamisme sme kehidupa kehidupan n dunia dunia dewasa dewasa ini yaitu yaitu dunia dunia terbuka terbuka.. Dunia Dunia yang yang terbuka terbuka memungk memungkink inkan an persai persaingan ngan antar antar manusi manusiaa dan antar antar ban bangs gsa. a. Hany Hanyaa bang bangsa sa dan dan manu manusi siaa yang yang tera teramp mpil il,, berm bermut utu, u, akan akan mamp mampu u berkompetisi dengan bangsa-bangsa yang lain dalam era globalisasi. Perencanaan pendi pendidik dikan an dan pelati pelatihan han yang yang kompre komprehens hensif if berart berartii bahwa bahwa bahwa bahwa perenca perencanaa naan n tersebut tersebut haruslah haruslah sejalan sejalan dan seiring seiring dengan strategi pembangunan pembangunan serta serta prioritas prioritas nasional.
Sesu Sesuai ai denga dengan n arah arah dan dan sasa sasara ran n Pemb Pemban angun gunan an Jangk Jangkaa Panj Panjang ang II (PJP (PJP II), II), maka maka peren perencana canaan an pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han nasion nasional al harusl haruslah ah dinami dinamiss sesuai sesuai dengan dengan dinamika yang hidup di dalam masyarakat Indonesia yang sdemakin tinggi mutu kehidupannya dan tingkat pemikiran rakyatnya. Dinamika masyarakat yang semakin meningkat menuntut partisipasi masyarakat luas, untuk memberdayakan masyarakat yang dikenal dikenal sebagai sebagai rass root planning, planning, mengikutser mengikutsertakan takan dinamika dinamika masyarakat masyarakat berarti pula proses perencanaan harus rentan pada perubahan yang hidup di dalam kehidupan yang nyata dan bukan merupakan rekayasa dari atas atau pemerintah pusat. Meskipun tidak seluruhnya rekayasa pemerintah bersifat negative, tetapi dinamika menu menunt ntut ut suat suatu u adona adonan n yang yang sera serasi si antar antaraa tunt tuntut utan an peme pemeri rint ntah ah pusa pusatt denga dengan n
keikut keikutser sertaa taan n masyar masyaraka akatt banyak banyak.. Kebutu Kebutuhan han pasar, pasar, kebutuh kebutuhan an rakyat rakyat banyak banyak mencer mencermin minkan kan mening meningkat katkan kan kehidupa kehidupan n demokr demokrasi asi juga juga merupak merupakan an hasil hasil suatu suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang semakin dekat dengan kebutuhan masyarakat.
Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah perencanaan yang didorong oleh mekanisme pasar. Yang berarti tujuan pembangunan nasional akan lebih dekat dan mendapat support dari masyarakat secara utuh. Dan selanjutnya dunia masa depan, dunia abad 21 sebagai abad informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK), telah dan akan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang sedang menapak kea rah kearah masyarakat industri. Transformasi masyarakat masa depan menuntut suatu fisi pendidikan dan pelatihan yang yang
jela jelas, s, yang yang
menga mengako komo moda dasi sika kan n
dina dinami mika ka
tran transf sfor orma masi si soci social al-e -eko konom nomii
masyarakat yang akan terjadi. Era teknologi komunikasi akan lebih mendekatkan manusia satu dengan yang lain, sehingga dinamika tersebut harus ditampung untuk lebih mensukseskan tercapainya tujuan pembangunan nasional. Visi strategis tersebut harus dapat mengarahkan mengarahkan proses perencanaan perencanaan pendidikan dan pelatihan pelatihan nasional, nasional, sehi sehing ngga ga
deng dengan an
demi demiki kian an
prog progra ramm-pr prog ogra ram m
pemb pemban angu guna nan n
nasi nasion onal al
yang yang
diprio dipriorit ritask askan an pada bidang ekonom ekonomii dalam dalam PJP II, akan di suppor supportt oleh oleh adanya adanya Sumber Daya Manusia Indonesia yang cerdas dan terampil sesuai dengan kebutuhan masyarakat global.
Transformasi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia masa depan dalam era globalaisasi abad 21 menuntut suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan
parad paradikm ikma-pa a-parad radigm igmaa baru baru bukan bukan saja saja untuk untuk memenu memenuhi hi kebutuh kebutuhan an masyar masyarakat akat Indonesia, tetapi juga untuk mewujudkan Shared values masyarakat dunia.
B. Definisi Perencanaan Pendidikan
Dari berbagai pendapat atau definisi yang dikemukakan oleh para pakar manajemen, antara lain :
a. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch
Perencanaan Perencanaan Pendidikan, Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan mempersiapkan seperangkat seperangkat altern ernati ative
keputusan
bagi
kegiatan
masa
depan
yang
dia diarahkan
kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan keny kenyat ataa aann-ke keny nyat ataa aan n yang yang ada ada di bida bidang ng ekon ekonom omi, i, sosi sosial al buda budaya ya sert sertaa menyeluruh suatu Negara.
b. Beeby, b. Beeby, C.E.
Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal hal
menen enenttukan ukan
kebi kebijjaks aksanaa anaan n
pri priori oritas, as,
dan dan
biay biayaa
pend pendid idiikan kan
yang ang
mempertimb mempertimbangkan angkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, ekonomi, social, social, dan dan polit politik ik untu untuk k meng mengem emba bangk ngkan an pote potens nsii syst system em pendi pendidi dika kan n nasio nasioan anal al memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.
c. Menurut Guruge (1972)
Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
d. Menurut Albert Albert Waterson (Don Adam 1975)
Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegi kegiat atan an-ke -kegi giat atan an pemb pemban angun gunan an lain lain yang yang di dasa dasark rkan an atas atas perti pertimb mbang angan an ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
e. Menu Menuru rutt Coom Coombs bs (19 (1982 82))
Perenc Perencana anaan an pendidi pendidikan kan suatu suatu penerap penerapan an yang yang rasion rasional al dianal dianalisi isiss siste sistemat matis is proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat.
f. f.
Menu Menuru rutt Y. Y. Dro Drorr (19 (1975 75))
Pere Perenc ncan anaan aan Pend Pendid idik ikan an adala adalah h suat suatu u pros proses es memp memper ersi siap apkan kan seper seperan angka gkatt keput keputus usan an untuk untuk kegi kegiat atan an-ke -kegi giat atan an di masa masa depa depan n yang yang di arahk arahkan an untuk untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu Negara.
Jadi, definisi perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari beberapa pendapat tersebut, adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, merumuskan, dan menimbang menimbang serta serta memutuskan memutuskan dengan keputusan keputusan yang diambil diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis
dengan dengan keputus keputusanan-kep keputu utusan san lain, lain, baik baik dalam dalam bidang bidang-bi -bidan dang g itu itu sendir sendirii maupun maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.
Secara konsepsional, bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut memproses di dalamnya. Adapun komponenkomponen yang ikut serta dalam proses ini adalah :
1. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka rangka kebija kebijaksa ksanaa naan n nasion nasional al dalam dalam rangka rangka kebija kebijaksa ksanaa naan n nasion nasional al dalam dalam bidang pendidikan.
2. Masalah strategi adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang yang akan mewarn mewarnai ai proses proses pelaks pelaksana anaan an dari dari perenca perencanaa naan n pendidi pendidikan. kan. Maka Maka ketepatan pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
Dalam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang yang menent menentuka ukan n keputus keputusan, an, dan faktor faktor-fa -fakto ktorr apa saja saja yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan dalam pengambilan keputusan. Terutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai system kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga
masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Hal ini dapat dapat diketa diketahui hui melalu melaluii output atau atau hasil hasil system system dari dari pelaks pelaksana anaan an perenca perencanaa naan n pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana pendidikan.
Dari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masa masala lah h yang yang menon menonjo joll adal adalah ah suat suatu u pros proses es untuk untuk meny menyia iapka pkan n suat suatu u kons konsep ep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. Dengan demikian, perencanaan pendi pendidik dikan an dalam dalam pelaks pelaksana anaan an tidak tidak dapat dapat diukur diukur dan dinil dinilai ai secara secara cepat, cepat, tapi tapi meme memerl rluka ukan n wakt waktu u yang yang cukup cukup lama lama,, khus khusus usny nyaa dalam dalam kegia kegiata tan n atau atau bida bidang ng pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kep entingan nasional.
C. Tujuan, Fungsi dan Proses Perencanaan
1. Tujuan Perencanaan
Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan adalah :
1. Penyajian Penyajian rancangan rancangan keputusan-kep keputusan-keputusa utusan n atasan untuk disetujui disetujui pejabat pejabat tingkat nasional yang berwenang.
2. Meny Menyed edia iakan kan pola pola bi bidang dang//sat satuan uan kebijaksanaan.
kegi kegiat atan an-ke -kegi giat atan an
ker kerja
yang ang
seca secara ra
ber bertangg anggun ung g
mata matang ng
jawab awab
bagi bagi
unt untuk
berb berbag agai ai melak elakuk ukan an
2. Fungsi Perencanaan
Fungs ungsii
per perenca encana naan an
adal adalah ah
sebag ebagai ai
pedo pedom man
pela pelaks ksan anaa aan n
dan dan
pengendalian, sebagai alat bagi pengembangan quality assurance, assurance, menghindari pemborosan pemborosan sumber daya, menghindari menghindari pemborosan pemborosan sumber sumber daya, dan sebagai sebagai upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan. Jadi yang terpenting di dalam dalam menyus menyusun un suatu suatu rencana rencana,, adalah adalah berhubu berhubungan ngan dengan dengan masa masa depan, depan, seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta tujuan tertentu.
3. proses perencanaan Perencanaan merupakan siklus tertentu dan dan melalui siklus tersebut suatu peren perencana canaan an bias bias dieval dievaluas uasii sejak sejak awal awal persia persiapan pan sampai sampai pelaks pelaksana anaan an dan penyelesaian perencanaan. Dan secara umum, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan yang baik, yaitu:
1. Perencanaan yang efektif dimulai dengan tujuan secara lengkap dan jelas.
2. Adanya Adanya rumusan rumusan kebijaksanaa kebijaksanaan, n, yaitu yaitu memperhatika memperhatikan n dan menyesuaika menyesuaikan n tindakan-ti tindakan-tindakan ndakan yang akan dilakukan dilakukan dengan factor-fak factor-faktor tor lingkungan lingkungan apabila tujuan itu tercapai.
3. Anal Analis isis is dan dan penet penetap apan an cara cara dan sara sarana na untu untuk k menca mencapai pai tuju tujuan an dalam dalam kerangka kebijaksanaan yang telah dirumuskan.
4. Penunjukan orang - orang yang akan menerima tanggung jawab pelaksanaan (pimpinan) termasuk juga orang yang akan mengadakan pengawasan.
5. Penent Penentuan uan syste system m pengend pengendali alian an yang yang memung memungkin kinkan kan penguku pengukuran ran dan pembandingan apa yang harus dicapai, dengan apa ya ng telah tercapai, berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.
Denga Dengan n
demi demiki kian, an, beer beerda dasa sark rkan an
unsu unsure re-u -uns nsur ur dan dan
lang langkah kah-l -lang angka kah h
dala dalam m
perencanaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses perencanaan merupakan suatu proses yang diakui dan perlu dijalani dijalani secara secara sistemati sistematik k dan berurutan karena keteraturan itu merupakan proses rasional sebagai salah satu property perencanaan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan yang Efektif dan Efisien
Perencanaan pada hakekatnya merupakan suatu proses yang mengarahkan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan pembangunan nasional merupakan suatu prose prosess yang yang mengar mengarahk ahkan an keselu keseluruh ruhan an usaha usaha yang yang meliba melibatka tkan n kemamp kemampuan uan serta serta pemanfaatan sumber-sumber daya dan dana untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Pendidikan dan pelatihan sebagai proses sumber daya manusia yang akan melaksanakan dan menikmati hasil pembangunan nasional haruslah sejalan dengan proses untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Perenca Perencanaa naan n pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han nasion nasional al harus harus diarah diarahkan kan kepada kepada pencapa pencapaian ian tujuan dan visi normatif pembangunan nasional sebagaimana kekuatan internal serta
kecende kecenderun rungangan-kece kecende nderun rungan gan global global yang yang mempeng mempengaru aruhi hi arah arah pembang pembanguna unan n nasi nasiona onall dala dalam m PJP PJP II, II, maka maka kita kita dapat dapat meru merumu musk skan an visi visi stra strate tegi giss meng mengena enaii pem pemba bangu nguna nan n nasi nasion onal al kita kita.. Dalam Dalam rangk rangkaa untu untuk k mewu mewuju judka dkan n visi visi stra strate tegi giss pembangunan pembangunan nasional, maka perencanaan perencanaan pendidikan pendidikan dan pelatihan pelatihan yang sejalan dengan itu perlu dirumuskan. Perencanaan pendidikan dan pelatihan tersebut tidak lain yaitu suatu proses perencanaan yang efektif dan efisien yang mengandung 3 unsur pokok, yaitu : a) system, b) materi pembelajaran dan pelatihan, c) proses pembelajaran dan pelatihan.
Dengan proses perencanaan perencanaan pendidikan pendidikan dan pelatihan nasional yang demikian demikian bukanlah semata semata-ma -mata ta pencapa pencapaian ian target target kuanti kuantitat tatif if tetapi tetapi juga juga bahkan bahkan terleb terlebih ih berkena berkenan n dengan pembenahan system agar supaya lebih efektif dan efisien, meningkatkan mutu proses pembelajaran dan pelatihan, serta materi yang disampaikan di dalam proses. Tersebut bukan hanya mempunyai kualitas yang tinggi tetapi juga relevan dengan tuntutan pembangunan nasional.
B. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan yang Efektif
Rencana yang efektif adalah rencana yang yang menunjang pencapaian tujuan PJP II, khususnya tujuan strategis PJP II yang telah dijadwalkan pada periode Repelita. Sepe Sepert rtii yang yang diru dirumu musk skan, an, tuju tujuan an stra strate tegi giss dari dari pemban pembangu gunan nan PJP PJP II yait yaitu u : menyiapkan masyarakat industri maju. Suatu masyarakat industri maju memiliki ciriciri ciri yang yang khusus khusus yaitu yaitu masyar masyarakat akat yang yang mengen mengenal al disipl disiplin. in. Tanpa Tanpa disipl disiplin in tidak tidak mungkin industri maju yang menggunakan unsur-unsur posisi tinggi berjalan tanpa disiplin. Disiplin dalam pekerjaan, di dalam produksi dan di dalam kehidupan. Tidak
ada suatu suatu negara negara indust industri ri maju maju tanpa tanpa kedisi kedisipli plinan nan wargan warganya. ya. Oleh Oleh karena karena itu, itu, perencanaan pendidikan dan pelatihan haruslah diarahkan kepada tumbuhnya suatu masyarakat yang berdisiplin.
Rencana yang telah disepakati disepakati haruslah haruslah dilaksanaka dilaksanakan n sesuai dengan kesepakatan, kesepakatan, menyampingka menyampingkan n tujuan-tuju tujuan-tujuan an tambahan tambahan dan memfokuskan memfokuskan kepada rencana rencana yang telah ditentukan. Bukan berarti bahwa rencana yang telah disepakati tidak dapat ditawar-tawar lagi. Penyesuaian suatu rencana hanya dapat terjadi apabila kondisi memi memint ntaa untu untuk k perb perbai aika kan-p n-per erbai baika kan n sela selama ma pela pelaks ksana anaan an.. Kete Keterb rbat atas asan an dana, dana, ketida ketidakmam kmampuan puan pelaks pelaksana ana,, kurang kurang koordin koordinasi asi di lapanga lapangan n dapat dapat menyeb menyebabk abkan an penyesuaian pelaksanaan.
Pere Perenc ncan anaa aan n
pend pendid idik ikan an dan dan
pela pelati tiha han n
diar diarah ahka kan n
pada pada peng pengem emba bang ngan an dan dan
penguasaan IPTEK serta penerapannya. Berikutnya keterampilan yang diprogramkan adalah keterampilan yang dibutuhkan di dalam pasar kerja oleh dunia industri atau oleh kesempatan-kesenm kesempatan-kesenmpatan patan yang muncul karena kemajuan ilmu dan teknologi teknologi kemudian kemudian perencanaan perencanaan yang disajikan disajikan merupakan suatu rencana rencana yang melahirkan melahirkan inisiatif.
Demikianlah proses perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif harus dapat menumbuhkan suatu system pendidikan dan perencanaan yang mengakomodasikan lahirnya kemampuan-kemampuan yang diperlukan oleh suatu masyarakat industri. Sistemnya haruslah efektif, artinya tidak ada duplikasi serta program tanpa arah. Seluru Seluruh h siste sistem m diberd diberdaya ayakan kan agar agar secara secara cepat cepat dan tepat tepat menunj menunjang ang pencapa pencapaian ian tujuan tujuan PJP II. Hal ini berart berartii perenc perencana anaan an Ppendi Ppendidik dikan an dan pelati pelatihan han harusl haruslah ah
komprehensif, sebab sumber daya manusia yang aka n dibutuhkan oleh semua sector pembangunan.
Selama Selama PJP PJP II tujuan tujuan ini belum belum sepenuh sepenuhnya nya dapat dapat dilaks dilaksana anakan kan sehing sehingga ga terjad terjadii berbagai pemborosan dan bermuara kepada angka pengangguran yang semakin besar. Pengangguran menandakan bukan hanya oleh factor-faktor ekonomi, melainkan juga sebagai variable ketidakefektifan proses perencanaan pendidikan dan pelatihan dalam membangun suatu system yang efektif.
Suatu Suatu proses proses perenca perencanaa naan n pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan han yang yang efekti efektiff juga juga berkena berkenaan an dengan proses pembelajaran. Era informasi dengan cyber learning akan mengubah seluruh seluruh proses proses belajar belajar baik di dalam system pendidikan pendidikan sekolah sekolah maupun pendidikan pendidikan luar sekolah. Oleh karena itu, cyber learning learning harus harus direncanakan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam rencana pendidikan dan pelatihan masa depan.
C. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan yang Efisien
Efis Efisie ien n arti artiny nyaa peng penggun gunaa aan n sumb sumber er-s -sum umbe berr seca secara ra tepat tepat guna guna dala dalam m rang rangka ka pencap pencapaia aian n suatu suatu tujuan. tujuan. Dalam Dalam hubunga hubungan n ini, ini, proses proses perenc perencanaa anaan n yang yang efisie efisien n adalah adalah proses proses perenc perencana anaan an yang yang mempuny mempunyai ai karakt karakteri eristi stik, k, antara antara lain lain : efisie efisiensi nsi berimplik berimplikasi asi tanpa duplikasi berarti berarti intensifi intensifikasi. kasi. Tetapi Tetapi apabila apabila duplikasi duplikasi tanpa kerjasama, maka hal itu dapat dikatakan pemborosan.
Dengan demikian proses perencanaan pendidikan dan pelatihan akan dangkal sifatnya atau akan melenceng dari tujuan nasional karena tidak memperhitungkan kepentingan sector-sektor lainnya. Oleh sebab itu, kerjasama intern, instansi antar lembaga, antar
departemen di dalam proses perencanaan pendidikan dan pelatihan merupakan syarat mutlak mutlak.. Prose Prosess kerjas kerjasama ama ini sudah sudah dapat dapat diperl diperlanca ancarr dengan dengan adanya adanya teknol teknologi ogi komunikasi yang canggih. Maka dari itu, dapat dirumuskan secara lebih efisien serta lebih lebih tepat tepat dan cepat cepat progra program-p m-prog rogram ram nasion nasional al yang yang mempuny mempunyai ai dimens dimensii antar antar sektoral.
D. Keseimbangan antara Pendidikan dan Program Pelatihan
Kita telah merencanakan program pendidikan terpisah dari program pelatihan. Namun di dalam era informasi di mana pendidikan merupakan pendidikan seumur hidup, maka porsi umur yang diperuntukkan bagi program pendidikan sekolah ialah singkat diband dibanding ingkan kan dengan dengan porsi porsi umur umur yang yang diberi diberikan kan kepada kepada progra program m pelati pelatihan han yang yang berjalan berjalan seumur seumur hidup. Apabila karakteristik karakteristik pekerjaan masa depan yang dinamis dinamis akan memberikan relevansi yang tinggi terhadap program pelatihan. Oleh karena itu, di dalam dalam proses proses pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han masa masa depan depan yang yang efisie efisien n harus harus lebih lebih memperhatikan kepada pengembangan program pelatihan nasional.
E. Tenaga-tenaga Perencana yang professional professional
Perencanaan Perencanaan pendidikan dan pelatihan pelatihan masa depan yang efektif efektif dan efisien tentunya memint memintaa tenagatenaga-ten tenaga aga yang yang profes professio sional nal terseb tersebut, ut, yaitu yaitu para para perenc perencana ana harus harus merupak merupakan an suatu suatu tim tim multi multi-di -disip siplin liner. er. Dan mereka mereka bukan bukan hanya hanya ahli-a ahli-ahli hli dalam dalam bidan bidang g pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan han melain melainkan kan juga juga dari dari disipl disiplinin-dis disipl iplin in dari dari luar luar pendidikan, seperti teknik, ekonomi, antropologi, filsafat, dan bidang-bidang lainnya
yang yang rele releva van. n. Tent Tentun unya ya yang yang idea ideall adal adalah ah adal adalah ah ahli ahli-a -ahl hlii pendi pendidi dika kan n yang yang menguasai disiplin-disiplin lainnya.
Dalam transformasi IKIP menjadi Universitas, maka tenaga-tenaga perencana yang pro profe fess ssio ional nal akan akan lebi lebih h terb terbuk uka. a. Para Para akade akademi misi si dari dari berb berbag agai ai disi disipl plin in ilmu ilmu penget pengetahua ahuan n akan akan dapat dapat didik didik sebagai sebagai tenaga tenaga-te -tenag nagaa perenca perencana na pendid pendidika ikan n dan pelatihan pelatihan yang lebih mantap mantap dan professio professional. nal. Tim perencana yang multi-disipli multi-disipliner, ner, yang yang meng mengha haya yati ti masa masala lahh-ma masa sala lah h pendi pendidi dika kan, n, akan akan dapat dapat meng menghay hayat atii dan membang membangun un suatu suatu syste system m pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan han yang yang relevan relevan dengan dengan tujuan tujuan strategis dan misi strategis pembangunan serta dapat mengembangkan materi yang akan disamp disampaik aikan an di dalam dalam proses proses pembel pembelaja ajaran ran dan pelati pelatihan, han, serta serta menguas menguasai ai tehnik proses pembelajaran itu sendiri.
Proses Proses perencanaan perencanaan pendidikan dan pelatihan pelatihan yang efektif efektif dan efisien secara mutlak mutlak harus ditopang oleh peneliti (riset). Riset yang dibutuhkan adalah dalam dua bidang, yaitu yaitu bidang bidang kebija kebijakan kan dan dalam dalam bidang bidang intern intern pendidi pendidikan kan.. Pelaks Pelaksanaa anaan n riset riset kebijak kebijakan an pendid pendidika ikan n dapat dapat dilaks dilaksanak anakan an oleh oleh badan badan pemeri pemerinta ntah h tetapi tetapi juga juga oleh oleh lembaga-lembaga swasta yang independent agar supaya dapat dirumuskan kebijakankebijakan dari berbagai arah serta tidak berpihak.
Demikian juga pelaksanaan riset mengenai masalah-masalah pendidikan an sich perlu dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di lingkungan universitas dan lembaga-lembaga riset masyarakat mengenai mengenai pendidikan. Dewasa ini dirasa dirasakan kan suatu suatu kelema kelemahan han di dalam dalam pengem pengembang bangan an pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han nasion nasional al karena karena ketiad ketiadaan aan data data riset riset mengen mengenai ai masala masalah-m h-masa asalah lah pendid pendidika ikan n san
pel pelat atih ihan an yang yang dibut dibutuh uhkan kan oleh oleh masy masyar arak akat at Indon Indones esia ia send sendir irii yang yang sedan sedang g berkembang me nuju masyarakat industri.
Dari berbagai konsep pendidikan pendidikan dan pelatihan pelatihan berasal berasal dari pinjaman atau limpahan limpahan pemikiran-pemikiran barat mengenai perkembangan yang sebenarnya dari Indonesia sampai dewasa di dalam lingkungan kebudayaan Indonesia.
F. Kurikulum Nasional yang Ramping
Perenc Perencanaa anaan n yang yang efisie efisien n dalam dalam sector sector pendid pendidika ikan n dan pelati pelatihan han juga juga diarah diarahkan kan kepada terwujudnya suatu kurikulum yang ramping. Kita mengetahui bahwa dewasa ini, kurikulum sudah sangat berat dengan pengetahuan yang kurang relevan dengan kehidupa kehidupan n nyata. nyata. Era reform reformasi asi bukan bukan berart berartii menghaf menghafal al dan penguas penguasai ai semua semua informasi dan data yang ada, tetapi bagaimana mengelola informasi yang ada agar supaya bermanfaat bagi kehidupan.
Dengan demikian perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efisien menuntut lebih banyak banyak pemanfaatan pemanfaatan pendidikan umum sebagaimana sebagaimana diproyeksikan diproyeksikan oleh NegaraNegaranegara Uni Eropa dewasa ini. Oleh karena itu, apabila dewasa ini kita mengenal Kurikulum Nasional dan Kurikulum Lokal di mana seolah-olah yang penting adalah Kurikulum, maka dalam menjalani abad 21 justru yang penting adalah Kurikulum Lokal yang merupakan kurikulum Kurikulum Inti. Sedangkan Kurikulum Nasional merupakan lapisan plasma dari kurikulum itu sendiri. Tentunya Kurikulum Lokal yang merupakan inti memerlukan persiapan yang berat dan matang di daerah-daerah.
BAB III
PENUTUP
Dari berbagai uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pere Perenca ncana naan an pend pendid idik ikan an dan pelat pelatih ihan an dalam dalam PJP PJP II meru merupak pakan an pros proses es untu untuk k mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan visi strategis untuk menanpung dinamika masyarakat dan kekuatan serta tantangan global dalam era informasi abad 21.
2. Pere Perenc ncan anaa aan n pendi pendidi dika kan n dan dan pela pelati tihan han yang yang efekt efektif if mend mendor oron ong g mewu mewuju judk dkan an masyarakat Indonesia yang maju yang memungkinkan pengembangan kemampuan otak, otak, penguas penguasaan aan dan pengemb pengembang angan an serta serta penera penerapan pan IPTEK IPTEK,, mengua menguasai sai yang yang relevan mengembangkan jiwa wiraswasta.
3. Pere Perenc ncan anaa aan n pendi pendidi dika kan n dan dan pela pelati tihan han dala dalam m PJP PJP meru merupa pakan kan pros proses es untu untuk k mengembangkan sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan visi strategis menghadapi pasar bebas serta kemajuan IPTEK dalam rangka mewujudkan masyarakat.
4. Perencanaan Pendidikan yang efektif dan efisien meminta suatu keseimbangan antara progr program am pendid pendidika ikan n dan progra program m pelati pelatihan. han. Progr Programam-pro progra gram m pelati pelatihan han akan semaki semakin n ditonj ditonjolk olkan an releva relevansi nsinya nya.. Sedangk Sedangkan an progra program m pendidi pendidikan kan yang yang bersif bersifat at umum umum denga dengan n dibeb dibeban anii berb berbag agai ai kete ketera ramp mpil ilan an dasa dasarr yang yang dipe diperl rluk ukan an dala dalam m kehidupan nyata.
5. Perencanaan pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah perencanaan yang didorong oleh mekanisme pasar.
6. perencanaan 6. perencanaan pendidikan dan pelatihan yang efektif dan efisien secara mutlak harus ditopang ditopang oleh peneliti (riset). (riset). Riset yang dibutuhkan dibutuhkan adalah dalam dua bidang, bidang, yaitu yaitu bidang kebijakan dan dalam bidang intern pendidikan.
7. Perencanaan Perencanaan pendidikan dan pelatihan pelatihan yang efisien menghindari menghindari duplikasi duplikasi yang tidak perlu. Oleh karena itu diperlukan networking antar
8. Lembaga Lembaga,, antar antar departe departemen men,, mengop mengoptim timalk alkan an peran peran serta serta masyar masyaraka akat, t, khususn khususnya ya masyarakat masyarakat industri, serta kurikulum kurikulum yang ramping. ramping. Kurikululu Kurikululum m local dijadikan sebaga sebagaii kuriku kurikulum lum inti, inti, Dan Kuriku Kurikulum lum Nasion Nasional al dijadi dijadikan kan sebaga sebagaii Kuriku Kurikulum lum Plasma.
DAFTAR PUSTAKA Suryadi, Ace. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pengembangan: Isu.Teori dan Aplikasi. Pusat Informatika Balitbang Dikbud. Jakarta.1997 Tilaar, Tilaar, H.A.R., H.A.R., Peta Permasalahan Pendidikan Dewa Ini, Perlunya Visi dan Rencana Strategi Pendidikan dan pelatihan Nasional berorientasi Masa Depan, Depan, Seminar Ilmiah ISKA, November 1997. Globalisasi, Grasindo, Tilaar, H.A.R., Pengembangan H.A.R., Pengembangan Sumber Daya manusia dalam Era Globalisasi, Jakarta, 1997. Hadda Haddad, d, Wa Wadi di D., D., The Dynamic Dynamich h of Educat Education ion Policy Policymaki making ng . The The Worl World d Bank Bank,, Washington, D.C. Tilaar Tilaar,, H.A.R. H.A.R.,, Penge Pengemban mbangan gan SDM Indonesi Indonesia a Unggul Unggul Menghad Menghadapi api masyara masyarakat kat Kompetitif Kompetitif Era Globalisasi Globalisasi, Pida Pidato to Ilmi Ilmiah ah pada pada Acara Acara Wisu Wisuda da Tingg Tinggii Manaj Manajem emen en Bandung, 26 Agustus 1997.
Tilaar, H.A.R., Tilaar, H.A.R., Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi, Globalisasi, Grasindo, Jakarta, 1997. In Sear Search ch of New New Para Paradi digm gmss in Educ Educat atio iona nall Mana Manage geme ment nt and and Tilaar Tilaar,, H.A.R., H.A.R., In Leadership based on Indigenous Culture: The Indonesian Case, Case, Keynote speech, First Asean/ Asean/ASE ASEAN AN Sympo Symposiu sium m on Educat Education ional al Manaje Manajemen men and Leader Leadershi ship, p, Gentin Genting g Highlands, Kuala Lumpur, 27-29 Agust, 1997. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional: Dalam Perspektif Tilaar, Tilaar, H.A.R., H.A.R., Beberapa Abad 21. 21. Indonesia Tera, Jakarta 1998. Bontang,
21
Maret
Penyusun
Renggani, S.Pd.SH.
Diposkan oleh rengganis di 22:57 0 komentar:
Poskan Komentar Posting Lama Halaman Muka Langgan: Poskan Komentar (Atom)
Arsip Blog •
▼ 2008 (1) ▼ Maret (1) o MAKALAH : PERENCANAAN PENDIDIKAN
•
► 2007 (14) ► Desember Desember (2) (2) o PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT MENUJU OTONOMI DAER... BAB I KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU DALAM SEBUAH ... ► Oktober Oktober (2) (2) o ARTICLE : EDUCATION WITH VISION OF IS GLOBAL (Comp... ARTIKEL : PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL (Penyusun:...
2008
o
► Juli (10) PERKENALAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GURU SD MELALUI SIARAN RA... GURU DAN MEDIA PEMBELAJARAN PEPER PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DAN JARINGAN... MULTIPLE INTELEGENCE (KECERDASAN MAJEMUK) STRATEGI MENCIPTAKAN MANUSIA BERSUMBER DAYA UNGGUL... MAKALAH : PERANAN PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH MAKALAH : MODEL INOVASI E-LEARNING MAKALAH TENTANG : PEMANFAATAN TEKNOLOGI PROFIL RENGGANIS