PERENCANAAN PAJAK ATAS MERGER, PELEBURAN, AKUISISI DAN PEMEKARAN
Dibuat dalam rangka memenuhi tugas Presentasi Presentasi Mata Kuliah Perencanaan Perencanaan Perpajakan Semester Genap Tahu Tahun n Ajaran 2013201! 2013201!
OLEH : KELOMPOK 10 ULWAN HAWARI
125020307111021
FISABELA A R
125020307111022
RUDY ERNANDO FEBRYAN CC
12502030711101
JURUSAN AKUNTANSI FAKULT FAKULTAS AS EKONOMI EKONO MI DAN BISNIS UNI!ERSITAS BRAWIJAYA MALANG 201
PENGERTIAN MERGER, PELEBURAN, AKUISISI DAN PEMEKARAN
Penggabungan
usaha
menurut
KMK
422/KMK.04/1998
adalah
penggabungan dua badan usaha atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu badan usaha dan melikuidasi badan usaha lainnya yang bergabung. Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan perusa haan yang membeli akan melanjutkan mela njutkan nama nama dan identi identitasn tasnya. ya. Perusa Perusahaa haan n pembel pembelii juga juga akan akan mengam mengambil bil baik baik aset maupun maupun kewajib kewajiban an perusa perusahaa haan n yang yang dibeli. dibeli. Setela Setelah h merger merger,, perusa perusahaa haan n yang yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi !arianto dan Sudomo, "##$, p.%'. (kuisisi adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi ac"uirer ac"uirer ' memperoleh kendali atas akti)a neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi ac"uiree', ac"uiree', dengan dengan memberi memberikan kan akti)a akti)a tertent tertentu, u, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Peleburan usaha menurut KMK
469/KMK.04/1998 adalah
penggabungan
dua dua bada badan n usah usahaa atau atau lebi lebih h deng dengan an cara cara mend mendir irika ikan n bada badan n usah usahaa baru baru dan dan melikuidasi badan usaha*badan usaha yang bergabung tersebut. Pemeka Pemekaran ran usaha usaha menuru menurutt KMK
211/KMK.03/2003
adalah pemisahan pemisahan
badan usaha menjadi dua badan usaha atau lebih dengan cara mendirikan badan usaha baru dan mengalihkan sebagian akti)a dan pasi)a kepada badan usaha baru tersebut tanpa dilakukan likuidasi badan usaha lama. J"#$%&'"#$% ("#))*+#)*# %*-*
Pembagian Pembagian akuisisi menurut +oss, esterfield, esterfield, dan -affe "##", ada tiga cara untuk melakukan akuisisi, yaitu a. Merger atau konsolidasi Merger adalah bergabungnya perusahaan dengan perusahaan lain. idding firm tetap berdiri dengan identitas dan namanya, dan memperoleh semua aset dan kewajiban milik target firm. Setelah merger target firm berhenti untuk menjadi bagian dari bidding firm. Konsolidasi sama dengan merger kecuali terbentuknya
perusahaan baru. Kedua perusahaan sama*sama menghilangkan keberadaan perusahaan secara hukum dan menjadi bagian dari perusahaan baru itu, dan antara perusahaan yang di*merger atau yang me*merger tidak dibedakan. b. (c0uisition of stock (kuisisi dapat juga dilakukan dengan cara membeli )oting stock perusahaan, dapat dengan cara membeli sacara tunai, saham, atau surat berharga lain. (c0uisition of stock dapat dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan terhadap perusahaan lain, dan pada beberapa kasus, penawaran diberikan langsung kepada pemilik perusahaan yang menjual. !al ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender offer. 1ender offer adalah penawaran kepada publik untuk membeli saham target firm, diajukan dari sebuah perusahaan langsung kepada pemilik perusahaan lain. c. (c0uisition of assets Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli semua asetnya. Pada jenis ini, dibutuhkan suara pemegang saham target firm sehingga tidak terdapat halangan dari pemegang saham minoritas, seperti yang terdapat pada ac0uisition of stock p.2$3*2$2'.
Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, menurut Moin "##4', merger dapat dibedakan menjadi $. Merger !ori5ontal Merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama dengan tujuan mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan akti)itas produksi, pemasaran, distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Dampak dari merger horisontal adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut. 6ontohnya merger antara ank of 1okyo dengan Mitsubishi ank. ". Merger 7ertikal
1erjadi apabila suatu perusahaan membeli perusahaan*perusahaan hulunya seperti perusahaan pemasoknya, dan atau perusahaan hilirnya, seperti perusahaan distribusinya yang langsung menjual produknya ke pelanggan.
Dengan
demikian
merger
)ertikal
merupakan
penggabungan
atau
pengintegrasian dua tahapan produksi atau distribusi. Keuntungan dari jenis merger seperti ini adalah terjaminnya pemasokan bahan baku, penekanan biaya transaksi,
terciptanya
koordinasi
yang
lebih
baik,
dan
mempersulit
kemungkinan masuknya perusahaan pesaing yang baru. 4. Merger Konglomerat Merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan yang masing*masing bergerak dalam industri yang terkait. Merger konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan mendi)ersifikasi bidang bisnisnya dalam memasuki bidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula. (pabila merger konglomerat
dilakukan
secara terus
menerus oleh perusahaan,
maka
terbentuklah sebuah konglomerasi. 6ontoh merger antara 7iks +ichardson farmasi' dengan Procter and 8amble #$nsumer G$$ds'. &.
Merger 9kstensi Pasar Merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan untuk memperluas area pasar. (dapun tujuan utamanya adalah untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing*masing perusahaan. iasanya merger ekstensi pasar dilakukan oleh perusahaan*perusahaan lintas negara, dalam rangka ekspansi dan penetrasi pasar serta untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri. 6ontoh merger antara Daimler en5 -erman' dengan 6hrysler (merika Serikat'.
:. Merger 9kstensi Produk Merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterkaitan supplier. Penggabungan usaha ini dilakukan untuk memperluas lini produk masing*masing perusahaan setelah merger, perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger ekstensi produk ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing* masing untuk mendapat sinergi melalui efekti)itas riset sehingga lebih prodiktif
dalam ino)asi. 6ontoh merger antara perusahaan farmasi ;pjohn (merika Serikat' dengan Pharmacia Swedia'.
Sedangkan beberapa jenis akuisisi menurut 8itman "##4' antara lain $. (kuisisi !orisontal (dalah akuisisi perusahaan sejenis, yaitu perusahaan pembeli yang membeli perusahaan lain yang sejenis usahanya. iasanya akuisisi seperti ini dilakukan karena ingin memperbesar pangsa pasar perusahaan. ". (kuisisi 7ertikal
A.*%*#&*.*%*# P"/%*-**# M".**# M"/)"/ *# A
(da beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun akuisisi, yaitu a. Pertumbuhan atau di)ersifikasi Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun di)ersifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. b. Sinergi Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi economies of scale'. 1ingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya o)erhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. c. Meningkatkan dana
anyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. !al ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi eberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. e. Pertimbangan pajak Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih "# tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian
pajak
dapat
melakukan
akuisisi
dengan
perusahaan
yang
menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. agaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik. f. Meningkatkan likuiditas pemilik Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. -ika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. g. Melindungi diri dari pengambilalihan !al ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. 1arget firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat 8itman, "##4, p.3$&*3$%'.
K"."+$-*# *# K"/*#)*# M"/)"/ *# A
Kelebihan Merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain !arianto dan Sudomo, "##$, p.%&$' Kekurangan Merger Dibandingkan akuisisi, merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing* masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu
yang
lama.
!arianto
dan
Sudomo,
"##$,
p.%&"'
K"."+$-*# *# K"/*#)*# A
Keuntungan*keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut * (kuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara
pemegang saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran idding firm, mereka dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak idding firm. + Dalam (kusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat hostile takeo)er'. (kuisisi (set memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi !arianto dan Sudomo, "##$, p.%&4*%&&'. Kerugian*kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut * -ika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga sekitar %3=' suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi. + (pabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. !arianto dan Sudomo, "##$, p.%&4'
PEMEKARAN USAHA
Pemekaran usaha adalah pemisahan satu ajib Pajak adan yang modalnya terbagi atas saham menjadi dua ajib Pajak adan atau lebih dengan cara mendirikan badan usaha baru dan mengalihkan sebagian harta dan kewajiban kepada badan usaha baru tersebut yang dilakukan tanpa melakukan likuidasi badan usaha yang lama. ajib Pajak yang melakukan pemekaran usaha yang dapat menggunakan nilai buku adalah $. ajib Pajak yang belum 8o Public yang akan melakukan penawaran umum perdana %nitial Public &''ering '> atau ". ajib Pajak yang telah 8o Public sepanjang seluruh badan usaha hasil pemekaran melakukan penawaran umum perdana %nitial Public &''ering '
ajib Pajak yang melakukan pemekaran usaha dalam ranga ?P@ wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut apabila ingin menggunakan nilai buku sebagai nilai pengalihannya. $. Mengajukan permohonan kepada Direktur -enderal Pajak dengan melampirkan alasan dan tujuan melakukan merger dan pemekaran usaha> ". Melunasi seluruh utang pajak dari tiap badan usaha yang terkait> dan 4. Memenuhi persyaratan tujuan bisnis business purp$se test ' ajib Pajak yang menerima pengalihan harta mencatat nilai perolehan harta tersebut sesuai dengan nilai sisa buku sebagaimana tercantum dalam pembukuan pihak atau pihak*pihak yang mengalihkan. Sementara itu, penyusutan atas harta yang diterima dilakukan berdasarkan masa manfaat yang tersisa sebagaimana tercantum dalam pembukuan pihak atau pihak*pihak yang mengalihkan. ajib Pajak yang melakukan pemekaran usaha yang akan menjual sahamnya di bursa efek, selambat*lambatnya dalam jangka waktu $ satu' tahun setelah memperoleh persetujuan dari Direktur -enderal Pajak untuk melakukan pemekaran usaha dengan menggunakan nilai buku, harus telah mengajukan pernyataan
pendaftaran
kepada
adan
Pengawas
Pasar
Modal*Aembaga
Keuangan apepam*AK' dalam rangka penawaran umum perdana %nitial Public &''ering ' dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadi efektif. -angka waktu satu tahun tersebut dapat diperpanjang karena keadaan diluar kekuasaan ajib Pajak dengan persetujuan Direktur -enderal Pajak. (pabila ajib Pajak tidak melakukannya dalam jangka waktu di atas maka nilai pengalihan harta atas pemekaran usaha yang dilakukan berdasarkan nilai buku dihitung kembali berdasarkan nilai pasar.
PERUSAHAAN HOLDING
Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menyatukan sebuah perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis. Mengadakan penggabungan badan usaha atau 9Bternal usiness 9Bpansion merupakan alasan pemilik perusahaan untuk lebih mengembangkan usahanya dimasa yang akan datang dalam rangka mempersiapkan perusahaan dalam posisi yang berdaya saing yang kuat. Suatu perusahaan melakukan pengabungan sumber*sumber ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan lainnya. Penggabungan badan usaha dalam bentuk !olding 6ompany pada umumnya merupakan cara yang dianggap lebih menguntungkan, dibanding dengan cara memperluas perusahaan dengan cara ekpansi in)estasi. Karena dengan pengabungan perusahaan ini akan diperoleh kepastian mengenai Daerah pemasaran, sumber bahan baku atau penghematan biaya melalui penggunaan fasilitas dan sarana yang lebih ekonomis dan efisien !adori yunus>$CC#'. !olding 6ompany dimulai sejak tahun $22C, Ketika em -ersey menjadi egara agian pertama yang memberlakukan ;ndang*undang yang mengijikkan
pembentukan perusahaan dengan tujuan utamanya memiliki saham perusahaan lain. Menurut ringham E !ouston "##$> &$4' !olding company adalah Korporasi yang memiliki Saham biasa perusahaan lain dalam jumlah yang cukup sehingga dapat menggendalikan perusahaan tersebu !adori
Perusahaan holding sering juga disebut dengan holding company, parent company, atau controlling company. Munir Huady mengartikan holding company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan/atau mengatur satu atau lebih perusahaan laintersebut. Pada holding company terdapat konsentrasi saham*saham dengan tujuan untuk mencapai pengaruh pada perusahaan tertentu atau cabang perusahaan tertentu atau dengan maksud untuk mengendalikannya. Konsentrasi yang diinginkan dapat dicapai dengan bantuan modal asing. !olding company merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya sendiri, mengeluarkan saham*saham badan usaha lain dan de)iden yang tercapai dengannya. Maskapai induk moedermaatschappij ' melalui kekayaan saham* sahamnya sebesar = hingga :#= dapat mengendalikan sejumlah maskapai anak doctermaatschappijen' yang kembali lagi melalui pemilikan saham aandelenbe5it' menguasai maskapai*maspakai anak lainnya. Dalam dunia bisnis, kehadiran holding company merupakan sesuatu yang lumrah, mengingat banyak perusahaan yang telah melakukan kegiatan bisnis yang
sudah sedemikian besar dengan berbagai garapan kegiatan, sehingga perusahaan itu perlu dipecah*pecah menurut penggolongan bisnisnya. amun dalam pelaksanaan kegiatan bisnis yang dipecah*pecah tersebut, yang masing*masing akan menjadi perseroan terbatas yang mandiri masih dalam kepemilikan yang sama dengan pengontrolan yang masih tersentralisasi dalam batas*batas tertentu> artinya walaupun perusahaan tersebut telah dipecah*pecah dan menjadi perseroan terbatas tersendiri> tidak otomatis terpisah mutlak dari perusahaan holding. ;ntuk itu pecahan*pecahan perusahaan tersebut bersama*sama dengan perusahaan*perusahaan lain yang mungkin timbul telah terlebih dahulu ada, dengan pemilik yang sama atau minimal ada hubungan khusus, dimiliki atau dikendalikan suatu perusahaan yang mandiri pula yaitu holding company tersebut. P/%"% P"6+"#4*# H.$#) C6(*#
Secara ;mum Proses pembentukan !olding 6ompany dapat dilakukan dengan tiga prosedur, yaitu $. Prosedur +esidu Dalam hal ini perusahaan asal dipecah pecah sesuai masing masing sektor
usaha. Perusahaan yang dipecah pecah tersebut telah menjadi
perusahaan yang mandiri, sementara sisanya residu' dari perusahaan asal dikon)ersi menjadi perusahaan holding, yang juga memegang saham pada perusahaan pecahan tersebut dan perusahaan*perusahaan lainnya jika ada. Menurut inardi, holding company ialah perusahaan yang menguasai perusahaan lain. Seringkali orang mengatakan bahwa sebuah Iholding company is a company which holds other companiesI. Selanjutnya menurut Komaruddin yang dimaksud dengan holding company ialah suatu badan usaha yang didirikan dengan tujuan untuk menguasai sebagian besar saham dari badan usaha yang akan dipengaruhinya. Pembentukan holding company melalui prosedur residu> menurut Munir Huady digambarkan sebagai berikut
Keterangan Diagram( J Perusahaan asal Ji agian dari bisnis perusahaan asat yang tidak perlu dimandirikan. J" agian dari bisnis perusahaan yang pertu dimandirikan P, , + Pecahan dari perusahaan J" yang sudah mandiri (, , 6 Perusahaan yang tetah tertebih dahulu ada, tetapi dengan kepemilikan yang sama/berhubungan dengan pemilik J, dan sahamnya akan dialihkan ke J. J4 Perusahaan holding yang terbentuk akibat proses residu. ". Prosedur Penuh Prosedur penuh ini sebaiknya dilakukan jika sebelumnya tidakterlatu banyak terjadi pemecahan/pemandirian perusahaan, tetapi rmasing*masing perusahaan dengan kepemilikan yang sarna/berhubungan saling terpencar* pencar, tanpa terkonsentrasr dalam suatu perusahaan holding. Dalam hal ini, yang menjadi perusahaan holding bukan sisa dari perusahaan asal seperti pada prosedur residu, tetapi perusahaan penuh dan mandiri. Perusahaan mandiri cajon perusahaan holding ini dapat berupa a. Diambil salah satu dari perusahaan yang sudah acta tetapi masih dalam kepemilikan yang sarna atau berhubungan, ataupun b. Diakuisisi perusahaan yang lain yang sudah terlebih dahulu ada, tetapi dengan kepemilikan yang berlainan dan tidak mempunyai keterkaitan satu sarna lain. Pembentukan perusahaan holding lewat prosedur penuh menurut Munir Huady digambarkan sebagai berikut
Keterangan Diagram( (, , 6, D Perusahaan*perusahaan dengan kepemilikan yang samal saling berhubungan. J Perusahaan baru dibentuk yang dipersiapkan untuk menjadi perusahaan holding. < Perusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling berhubungan. LLLLL Saham perusahaan anak yang dipegang oleh perusahaan holding. 1ipe ( 1ipe pembentukan perusahaan baru 1ipe 1ipe pengambitan perusahaan yang sudah ada tetapi masih dalam kepemilikan yang sama atau saling berhubungan. 1ipe 6 1ipe pengakuisisi terlebih dahulu perusahaan yang sudah ada dan dengan kepemilikan yang berlainan/tidak saling berhubungan. 4. Prosedur 1erprogram Dalam prosedur ini pembentukan perusahaan holding telah direncanakan sejak awal start bisnis. Karenanya, perusahaan yang pertama sekali didirikan dalam groupnya adalah perusahaan holding.Kemudian untuk setiap bisnis yang dilakukan akan dibentuk atau diakuisisi perusahaan lain. dimana perusahaan holding sebagai pemegang saham biasanya bersama*sama dengan pihak lain sebagai partner bisnis. Dalam hal ini. jurnlah perusahaan baru sebagai anak perusahaan dapat terus berkembang jumlahnya seirama dengan perkembangan bisnis dari group usaha yang bersangkutan. Pembentukan holding company terprogram, menurut Munir Huady digambarkan sebagai berikut.
Keterangan Diagram ( 6alon Perusahaan !olding ($ Perusahaan !olding ,6,D Perusahaan baru dibentuk (nak Perusahaan' B,<, Perusahaan lain dengan kepemilikan yang berbeda/tidak saling berhubungan. ,6,# Memegang saham dari awal terbentuk perusahaan. J,<, Pemegang saham secara akuisisi. K"."+$-*# *# K"/*#)*# P"/%*-**# H.$#)
6iri*ciri organisasi holding company, adalah terdiri daripada dua orang atau lebih, ada kerjasama, ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain, ada tujuan yang ingin dicapai. Sejalan dengan tujuan pembentukan !olding, maka program ini akan memberikan manfaat sebagai berikut $.
Mendorong proses penciptaan nilai , market )alue creation dan )alue enhancement.
".
Mensubstitusi defisiensi manajemen di anak*anak perusahaan.
4.
Mengkoordinasikan langkah agar dapat akses ke pasar internasional.
&.
Mencari sumber pendanaan yang lebih murah.
:.
Mengalokasikan kapital dan melakukan in)estasi yang strategis.
%.
Mengembangkan
kemampuan
manajemen
puncak
melalui
cross*
fertili5ation. anyak keunggulan dan kelemahan holding company adalah identik dengan setiap organisasi berskala besar. (pakah perusahaan itu ditata berdasarkan di)isi atau dengan cabang*cabang yang dipertahankan sebagai perusahaan ter pisah tidak mempengaruhi alasan dasar untuk menjalankan operasi multi produk dan multi pabrik bersekala besar. (kan tetapi seperti yang akan kita lihat nanti, penggunaan holding company untuk mengendalikan operasi bersekala besar mempunyai sejumlah keunggulan dan kelemahan yang nyata. ringham E
!ouston "##$' menguraikan lebih jauh tentang keunggulan dan kelemahan suatu !olding 6ompany sebagai berikut Keunggulan !olding 6ompany a. Pengendalian dengan kepemilikan sebagian. Melalui
operasi holding
company, sebuah perusahaan dapat membeli :, $#, atau :#= saham perusahaan lain. Kepemilikan sebagian Hractional ownership' tersebut mungkin sudah mencukupi untuk dapat mengendalikan secara efektif operasi perusahaan yang sahamnya dibeli. Pengendalian kerja sering memerlukan pemilikan saham biasa lebih dari ": =. (kan tetapi kepemilikan tersebut bisa saja hanya
$#=. Seorang ahli keuangan menyatakan bahwa
sikap
manajemenlebih penting daripada jumlah saham yang dimiliki F-ika manajemen berpendapat bahwa (nda dapat mengendalikan perusahaan tersebut, maka (ndalah yang mengendalikanG. Selain itu, pengendalian berdasar marjin yang sangat kecil dapat dipertahankan melalui hubungan dengan pemegang saham yang besar diluar kelompok holding company bersangkutan. b. Pemisahan +esiko. Karena berbagai perusahaan operasi operating company' dalam sistem holding company merupakan badan hukum terpisah, maka kewajiban dalam setiap unit terpisah dari setiap unit lainnya. Karena iitu kerugian fatal yang yang dialami suatu unit holding company tidak bisa dibebankan sebagai klaim atas akti)a unit lainnya. (kan tetapi meskipun gambaran umumnya demikian, namun hal itu tidak selalu berlaku. Pertama, Perusahaan induk Parent company' mungkin saja merasa wajib untuk menyelesaikan utang anak perusahaan, meskipun secara hukum tidak terikat untuk itu, demi menjaga nama baik dan mempertahankan para pelanggan.
Kelemahan !olding 6ompany a. Pajak berganda parsial. (pabila holding company memiliki sekurang* kurangnya 2# = saham anak perusahaan yang mempunyai hak suara, maka peraturan pajak (merika Serikat memperbolehkan penyerahan surat pemberitahuan pajak terkonsolidasi, yang berarti bahwa yang diterima perusahaan induk tidak kena pajak. (kan tetapi, jika kepemilikan saham kurang dari 2#=, maka surat pemberitahuan pajak tidak dapat dikonsolidasikan. Perusahaan yang memiliki lebih dari "#= tetapi kurang dari 2#= di)iden yang diterima, sedang perusahaan yang
memiliki kurang dari "#= hanya dapat mengurangkan 3#= dari di)iden yang diterima. Pengenaan pajak berganda parsial ini sedikit banyak mengurangi keunggulan holding company yang dapat mengendalikan anak perusahaan dengan kepemilikan terbatas, tetapi apakah denda pajak tersebut lebih besar dari keunggulan holding company lainnya merupakan masalah yang harus ditentukan kasus per kasus. b. Mudah dipaksa untuk melepas saham. +elatip mudah untuk menuntut dilepaskannya
anak perusahaan dari holding
company
apabila
kepemilikan saham itu ternyata melanggar ;ndang*undang antitrust. amun, -ika keterpaduan operasi sudah terjadi akan jauh lebih sulit untuk memisahkan kedua perusahaan tersebut setelah bertahun*tahun menjalin hubungan yang berarti bahwa kemungkinan di)estitur secara paksa akan diperkecil. P"/"#*#**# P*'* P"/%*-**# H.$#)
!olding 6ompany atau perusahaan induk biasa dipakai perusahaan multinasional dalam berin)estasi untuk memegang saham anak perusahaan. agi in)estor, baik asing atau asal ?ndonesia, holding company dapat digunakan untuk berin)estasi di ?ndonesia. Selain karena alasan bisnis, penghindaran pajak dapat dilakukan dengan memilih holding company di lokasi yang tepat, di ?ndonesia atau negara lain. ank ?ndonesia belum ini bahkan merencanakan kewajiban holding company di ?ndonesia untuk bank asing. Aantas, permasalahan dan penghindaran pajak apa yang dapat terjadi serta dimanakah lokasi holding company yang paling menguntungkan dalam hal pajakN $. Ta) Treat* dan +$lding #$mpan* 1aB 1reaty atau Perjanjian Penghindaran Pajak erganda P4' dapat mempermudah
dan
mendorong
in)estasi
asing
di ?ndonesia
dengan
menghilangkan perpajakan berganda double taBation' dan membagi hak pemajakan untuk jenis penghasilan tertentu antara dua negara. amun 1aB 1reaty juga memberi kesempatan bagi in)estor untuk menggunakan holding company di negara mitra P4 untuk berin)estasi di ?ndonesia dan memperoleh keuntungan pajak. Data KPM beberapa kali menunjukkan bahwa in)estor terbesar di ?ndonesia berasal dari Singapura, elanda hingga ritish 7irgin ?slands.
egara tersebut sebagai offshore financial center biasa menjadi lokasi holding company. !ong Kong bahkan akan menjadi lokasi menarik bagi holding company untuk ?ndonesia karena 1aB 1reaty ?ndonesia dan !ong Kong telah diratifikasi. ". D$uble ,$n Ta)ati$n !olding company di negara mitra P4 dapat digunakan untuk memiliki saham perusahaan di ?ndonesia dan menurut 1aB 1reaty, pajak penghasilan atas penjualan saham berupa capital gain atas pengalihan saham dapat tidak terutang di ?ndonesia dan terutang di negara mitra P4. amun beberapa negara mitra P4, yang menjadi lokasi holding company, tidak mengenakan pajak atas penghasilan capital gain dari penjualan saham sehingga capital gain tersebut sama sekali tidak dikenakan pajak double non taBation'. !al ini dapat dilakukan perusahan multinasional dengan beberapa lapisan holding company. Permasalahan double non taBation ini menjadi sorotan di ?ndia pada kasus 7odafone dimana atas penjualan saham perusahaan ?ndia, pemegang saham dengan menggunakan holding company di Mauritius berusaha mendapatkan keuntungan dari 1aB 1reaty yang berujung pada double non taBation. erdasarkan 1aB 1reaty ?ndia dan Mauritius, hak pemajakan atas capital gain dari penjualan saham tersebut berada di Mauritius sedangkan Mauritius tidak mengenakan pajak atas capital gain. !olding company di Mauritius sendiri merupakan holding company lapisan kedua dibawah holding company lapisan pertama yang berada di negara lain. @toritas pajak ?ndia berusaha mengenakan pajak atas capital gain tersebut dan beralasan bahwa ?ndia mempunyai hak pemajakan atas penjualan saham tersebut. Kasus 7odafone berujung pada sengketa pajak yang akhirnya dimenangkan oleh wajib pajak namun menyadarkan pemerintah ?ndia akan permasalahan double non taBation dan berusaha memperkuat peraturan atas penghindaran pajak anti a)oidance rule'. Struktur serupa kasus 7odafone tentunya juga dapat terjadi di ?ndonesia. Keuntungan tambahan dari holding company adalah adanya participation eBemption di negara mitra P4 sehingga di)iden yang diterima holding company hanya dikenakan di ?ndonesia sesuai 1aB 1reaty dan tidak lagi dikenakan di negara mitra P4, lokasi holding company.
!olding company dalam perusahaan multinasional juga dapat berfungsi sebagai shared ser)ice center yang memberikan intra*group ser)ices seperti jasa manajemen, treasury atau jasa pendukung lainnya. erdasarkan 1aB 1reaty, dengan syarat tertentu, ?ndonesia tidak memiliki hak pemajakan atas penghasilan jasa tersebut karena negara mitra P4 mempunyai hak pemajakan atas penghasilan jasa tersebut. Kenyataannya, negara mitra P4 yang menjadi lokasi holding company dapat memberikan pembebasan pajak atas penghasilan dari jasa tersebut sehingga penghasilan dari jasa tersebut tidak dikenakan pajak dimanapun double non taBation'. 4. Anti A-$idance .ule di %nd$nesia ?ndonesia sudah memiliki peraturan untuk mengatasi penghindaran pajak seperti terdapat dalam pasal $2 ;; PPh. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Direktorat -enderal Pajak o. %$ dan %" 1ahun "##C untuk memperketat pemberian keuntungan 1aB 1reaty kepada pihak yang berhak mendapatkannya beneficial owner' namun tidak mengatur rinci atas persyaratan seperti dalam hal penghasilan yang dikenakan pajak di negara mitra P4 dengan tarif #=, jumlah pegawai serta outsourced management dari holding company. eberapa negara memasukkan klausa tentang anti a)oidance rule dalam 1aB 1reaty untuk mencegah penyalahgunaan 1aB 1reaty. !al ini dapat diterapkan oleh ?ndonesia terutama dalam renegosiasi 1aB 1reaty. Meskipun pemerintah memasukkan ketentuan tentang taB ha)en dalam hal SP7 sebagai holding company untuk memperoleh saham perusahaan di ?ndonesia seperti dijelaskan dalam Pasal $24c' ;; PPh dan PMK o. ":2/PMK.#4/"##2 namun sampai sekarang tidak ada kejelasan definisi taB ha)en. +$lding #$mpan* di %nd$nesia erbeda dengan negara lain seperti Singapura, !ong Kong atau elanda, holding company di ?ndonesia, tetap dikenakan pajak atas pengalihan saham. PPh atas de)iden tidak dikenakan atas holding company jika memiliki saham lebih dari ": persen namun terdapat permasalahan lain dalam hal merger dan akuisisi selain PPh penjualan saham yaitu PP atas pengalihan asset dan P!1. (kan lebih menguntungkan untuk mendirikan holding company di negara mitra P4 untuk berin)estasi di ?ndonesia karena keuntungan pajak dari
pembebasan pajak hingga double non*taBation. Pemerintah perlu membuat peraturan anti a)oidance rule yang lebih kuat dalam perpajakan internasional namun perlu juga membuat peraturan yang lebih baik bagi holding company di ?ndonesia. U(**
P"6"/$#4*-
D*.*6
M"#)/*#)$
P"#)-$#*/*#
P*'*
O."-
P"/%*-**# H.$#)
Penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan global di ;ni 9ropa cukup besar nilainya. amun apakah di ?ndonesia sendiri penghindaran pajak seperti yang dialami negara*negara di ;ni 9ropa khususnya ?nggris juga terjadiN Perlu pembuktian untuk mengetahui seberapa besar perusahaan global di ?ndonesia melakukan penghindaran pajak. Pembuktian itu pun tidaklah mudah namun bisa dilakukan. erikut ini adalah upaya pemerintah membuktikan penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan holding. Pertama/ benchmarking kewajaran nilai biaya beban umum seperti royalti offshore licensing dan jasa manajemen. (pa ada perbedaan tarif jasa manajemen dan royalti antara ?ndonesia dengan negara lain untuk perusahaan yang samaN Perusahaan consumer goods di ?ndia hanya membayar royalti $,& sampai 4,$: persen di tahun "#$2, sementara di ?ndonesia antara :*2 persen. iaya royalti dan jasa manajemen yang tinggi bisa dianggap sebagai di)iden, selain tentunya merugikan in)estor minoritas. Kedua/ perlu ada aturan pencabutan i5in suatu usaha Penanaman Modal (sing jika dalam waktu sekian tahun rugi terus menerus tapi terus beroperasi. Ketiga/ meninjau ulang perjanjian perhindaran pajak berganda P4' dengan negara*negara tempat domisili holding company yang memiliki anak usaha di ?ndonesia, seperti Singapura, -epang, Korea, 6hina dan negara 9ropa. Keempat , perlu kesepakatan pertukaran data keuangan perbankan dengan negara anggota @96D, untuk mengejar data keuangan para penghindar pajak,
seperti yang dilakukan parlemen ;ni 9ropa. Kelima/ pembatasan tarif bunga pinjaman ke perusahaan induk. Mantan Menteri Keuangan (gus Martowardojo sebelum melepas jabatannya mengatakan, ada ribuan perusahaan multinasional yang tidak menjalankan kewajibannya kepada negara. (gus Marto menyebut hampir &.### perusahaan tidak membayar pajaknya selama tujuh tahun. Di ?ndonesia, peningkatan pembayaran royalti ke perusahaan induk parent company' berpotensi mengurangi PPh badan yang harus dibayar perusahaan. Dari laporan keuangan di 9?, sebuah perusahaan consumer goods harus membayar royalti kepada holding company di elanda, dari 4,: persen meningkat ke : sampai 2 persen mulai tahun "#$4*"#$:. (sumsi omset tahun "#$4*"#$:, consumer goods tersebut stagnan di angka +p "3 triliun, dengan kenaikan royalti dari 4,: persen menjadi 2 persen, berarti ada kenaikan royalti sebesar &,: persen dikalikan +p "3 triliun atau sekitar +p $,"$: triliun. Potensial loss PPh badan tahun "#$: adalah +p $,"$: triliun dikalikan ": persen atau sebesar +p 4#4 milyar. !al ini menurut aturan adalah legal namun kurang adil jika dilihat dari sisi pajak bagi negara sumber penghasilan, karena 2 persen harga produk dibayar rakyat ?ndonesia lari ke royalti holding company. (pakah ada penghindaran pajak di ?ndonesiaN Sangat mungkin, karena banyak perusahaan global yang juga beroperasi di ?ndonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http//library.usu.ac.id/download/fh/perda*hasim$.pdf http//www.hukumonline.com/klinik/detail/lt&f"":c"e%:c&"/status*anak* perusahaan*dari*pt*yang*beralih*jadi*pma http//www.hukumonline.com/klinik/detail/cl4:%"/holding*company,*fungsi*dan* pengaturannya http//muhammadms.blogspot.com/"#$"/$#/holding*company.html http//taBationindonesia.blogspot.com/"#$"/$"/holding*company*permasalahan* dan.html http//www.pajak.go.id/content/upaya*pembuktian*penghindaran*pajak*di* indonesia http//andyi0bal"$.blogspot.com/"#$"/$#/holding*company.html