1. perbedaan dari masing2 DD (definisi) 2. STATUS EPILEPTIKUS a. Definisi yang perlu diketahui? b. Penyebabnya apa? 3. EPILEPSI a. Apa arti epilepsi? 4. FAKTOR RESIKO TERJADINYA STATUS EPILEPTIKUS 5. Perbedaan kejang dari epilepsi dan kejang demam (kejang akibat bukan epilepsi) 6. Apakah klasifikasi dari epilepsi? 7. Penatalaksanaan pertama bagaimana? 8. Bagaimana perjalanan patofisiologi dari pasien ini? a. Apakah hubungan antara meningitis kejang demam dengan status epileptikus? 9. Edukasi kepada orang tua saat dirumah saat gejala muncul pada penderita tersebut? 10. Prognosis dari penyakit tersebut? 11. Dan apa komplikasi yang ditimbulkan? 12. Indikasi Rawat inap dari penyakit ini? 13. Indikasi Pasien bisa dipulangkan? 14. Apakah terdapat hubungan antara demam dengan epilepsi? 15. Pada reflek pupil menurun, apakah ada hubungannya dari penyakit ini? Apakah merupakan komplikasi? 16. Cara penegakan diagnosis pada penyakit ini? (algoritma) a. Anamnesis b. PF c. PP 17. Terapi pada status epileptikus? 18. Penyingkiran DD
NON CEREBRAL
TETANI CEREBR AL TETANUS
GAGGUAN METABOLISM E GGN. ELEKROLIT
KEJANG
AKUT SESAAT
CEREBRAL
GGN. KARDIOTOLIK
KEGANASAN MALFORMASI KERACUNAN
KRONIK BERULANG
EPILEPSI
DEFINISI Epilepsi kumpulan gejala otak, ditandai gangguan kesadaran, motorik, sensorik, otonom, psikis, tiba-tiba dan sesaat, disfungsi sel saraf otak (lepas aktivitas lisrik abnormal dari neuron), paroksismal etiologi dan kronik Simon Shorvon (2000) : – Epilepsi kondisi dimana penderita cenderung kejang berulang lebih dari dua kali – Kejang manifestasi klinik berlebihan dari satu kumpulan neuron otak
Hughling Jackson (1997) : – Kekacauan di SSP, datang dan pergi tiba-tiba, belebihan karena pelepasan aktivitas listrik, tidak teratur disubstansia Grisea gangguan sensasi, kehilangan kesadaran, kekacauan, psikis, kejang, atau kombinasi “Definisi Jackson” Epilepsi Psikomotor / Lobus temporalis / parsial kompleks : – Serangan area otak tertentu (local), dilobus temporalis dengan gangguan kesadaran Satus epileptikus Kejang ≥ 30 min atau kejang berulang tanpa pemulihan kesadaran Untuk terapi kejang ≥ 5 min • 80 % kejang pd anak berhenti sendiri • Kalau di IGD masih kejang kita harus bertindak menghadapai anak dgn SE Status epileptikus adalah bangkitan epilepsi yang berlangsung terus-menerus atau berulang dengan tanpa pemulihan kesadaran selama periode > 30 menit. ETIOLOGI • Banyak faktor 65% tidak diketahui • Sebagian besar tidak diturunkan gangguan herediter • Berdasarkan ILAE 1989 dibagi : - Idiopatik kejang umum - Kriptogenik simtomatik (penyebab belum diketahui) sindrom west, lennox gestaut, mioklonik, ensefalopati difus - Simtomatik : trauma, infeksi, kongenital, SOL, gangguan vaskuler, toksik, neurodegeneratif
GAMBARAN KLINIK 50%-80%, didahului Aura * Lama serangan 1-3 menit * Gejala yang terlihat a. Gangguan kesadara tampak sadar tapi tidak kontak dengan lingkungannya b. Motorik gerakan berulang-ulang : buka tutup kancing, komat kamit, mengecap-ngecap, dll c. Otonom sensasi epigastrik gastrointestinal saluran nafas : hiperpneu, apneu peredaran darah jantung : takikardi, bradikardi e. Amnesia : lupa/tidak tahu kejadian saat serangan f. Halusinasi : pembauan, pendengaran, penglihatan, vestibuler Tipe lobus temporal mesial halusinasi visual Tipe lobus temporal lateral ilusi makrosia / mikropsia * Setelah serangan bingung, ngantuk, lupa * Interiktal gangguan tingkah laku ELT sisi kanan kesuraman ELT sisi kiri hiposeksual, religius, hipergrafia, psikopatologi DIAGNOSIS * Ditegakkan berdasarkan : 1. Anamnesis : pola / bentuk serangan, lamanya serangan / gejala sebelum, selama, pasca serangan
frekuensi
faktor pencetus, serangan pertama kali, penyakit riwayat epilepsi dalam keluarga riwayat kehamilan, persalinan, perkembangan Pemeriksaan fisik : tanda yang berhubungan dengan epilepsi Pemeriksan penunjang : EEG normal, asimetris jelas/minimal aktifitas epiletiform, aktifitas non spesifik kelainan fokal, unilateral, bilateral CT scan lesi fokal tertentu MRI sklerosis hipokampus Laboratorium : darah Sesuai indikasi LCS
2. 3. * * * *
FAKTOR PENCETUS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Cahaya epilepsi fotosensitive (18% remaja) Kurang tidur/pola tidur tidak teratur Makanan dan minuman Suara epilepsi audiogenik Reading and eating Lupa/enggan minum obat Drug abuse Menstruasi ½ dari ♀ epilepsi Stres emosi
TERAPI Tujuan : mengontrol gejala dengan obat yang minimal penderita dapat hidup normal, bila mungkin sembuh pembedahan hanya pada epilepsi intractable Prinsip terapi mulai setelah diagnosis tegak obat sesuai dengan jenis epilepsi mono terapi dengan OAE Obat dibagi pilihan pertama pilihan kedua
lain
KOMPLIKASI • Asidosis • Hipoglikemia • Hiperkarbia • Hipertensi pulmonal • Edema paru • Hipertermia • Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
• Gagal ginjal akut • Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit • Edema otak PROGNOSIS * Ada 2 hal penting : mencapai remisi kematian prematur * Banyak faktor yang mempengaruhi : * Resiko serangan ulang setelah serangan pertama : 27-80% * Resiko kematian bervariasi epilepsi * Di USA ± 102.000-152.000 status epileptikus meninggal : 55.000 * Epilepsi psikomotor ± 40-69% terkontrol baik * Jika diterapi baik dan tepat prognosis baik hidup seperti orang normal
No 1
2
3
Indikasi Nama obat Phenytoin ( Dilantin )
Phenobarbital ( Luminal )
- Epilepsi mioklonik anak - Epilepsi grand mal - Epilepsi parsial - Epilepsi psikomotor
- Epilepsi neonatal - Epilepsi grand mal - Epilepsi parsial
Carbamazepin - Epilepsi parsial - Epilepsi grand mal (Tegretol) - 200 mg/tab - 100 mg/tab - 100 mg/5ml susp
Kontra Indikasi
Efek Samping
- Hipersensitif - SSP (ataksia, nistagmus, vertigo, - Ibu hamil tremor, diplopia) (teratogenik) - GI (mual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati) - Kulit ( ruam morbiliform, erupsi acneiform) kadang disertai hiperpireksia, eosinofilia, limpadenopati - Hirsutisme - Keratosis - Hiperplasia ginggiva - Disfungsi - Sedatif ginjal dan - Mempengaruhi memori dan hepar berat kognitif - Porfiria akut - Pemakaian jk. Panjang : intermitten habituasi/adiksi, def.as.folat dan vit berat D
- AV blok - Depresi sumsum tulang - Porfiria akut - Mendapat terapi MAOI
- Mual, muntah, diplopia, vertigo, ataksia, penglihatan kabur - Peningkatan frekwensi bangktian - Anemia aplastik, eosinofilia, limpadenopati, splenomegali, agranulositosis - Sedatif - Reaksi alergi : dermatitis, sindr.
Cara Kerja Blokade Na-channel sehingga terjadi hiperpolarisasi, stabilitas membran baik
- Menekan letupan di fokus epilepsi - Membatasi penjalaran aktivitas bangkitan dan meningkatkan ambang rangsang - Menurunkan K, Na konduktan - Antagonis adenosin - Menghambat uptake dan release NE
Dosis Dewasa: 3 – 5 mg/kgBB/hr Anak : 4 - 8 mg/kgbb/hr
Dewasa : 1-5 mg/kgbb/hr Anak : 4-8 mg/kgbb/hr
Dewasa : 600 – 1200 mg/hr Anak : 20-30mg/kgbb/hr
- Hipersensitif
4
Clonazepam (Ritrovil) 2 mg/tab
- Epilepsi mioklonik - Epilepsi grand mal - Epilepsi petit mal
Hipersensitif
5
Sodium Valproat (Leptilan)
Epilepsi umum
6
Diazepam (Valium) - 5 mg/tab - 10 mg/ml inj. Nitrozepam (Dumolid) 5mg/tab
- Status epileptikus - Epilepsi parsial sederhana - Epilepsi petit mal
- Disfungsi hepar / hepatitis berat - Riwayat penyakit hepar familial - Hiperkapnia kronis berat - Kehamilan trimester I - Glaukoma sudut sempit
Primidone
- Epilepsi parsial - Epilepsi tonik
7
8
Epilepsi mioklonik
Miastenia gravis
-
Stevens Johnson Mulut kering Retensi air Toleransi Mengantuk Ataksia Gangguan kepribadian
- SSP : mengantuk. Ataksia, tremor - Hepatotoksik - GI : anoreksia, mual, muntah
- Diferensiasi nafas sampai henti nafas - Hipotensi - Henti jantung
- Hipersensitif - Porfiria akut
Epilepsi tonik klonik Memperberat epilepsi petit mal Hipersekresi lendir sal nafas atas Letargia Ataksia SSP (mengantuk, ataksia, pusing, sakit kepala, mual)
- Meningkatkan potensi dan efektivitas GABA
- Meningkatkan GABA di otak
Dewasa : awal 1,5 mg/hr dinaikkan 0,51mg/3hr (maks 20 mg/hr) Anak < 10th &BB30 kg Awal 0,01-0,03mg /kgBB/hr dinaikkan 0,25-0,5mg/3hr Dewasa : 1000 - 3000 mg/hr Anak : 15 – 60 mg/kgBB/hr
Dewasa : 5-10 mg iv Anak : 0,2-0,3 mg/kgBB/hr
1 mg/kgBB/hr
Dewasa dan anak : 10-25 mg/kgBB/hr
(Mysoline) 250mg/tab
klonik
intermitten
-
Ruam morbiliform Pitting udem Anoreksia Impotensi Aktivasi psikotik Dewasa & anak >12th - hr I 3x100mg - hr II 3x200mg - hr III 3x300mg kemudian dpt dinaikkan maks 2400mg/hr
9
Gabapentin (Neurontin) 300mg/kaps
- Epilepsi parsial sederhana dan komplek - Epilepsi tonik klonik
Hipersensitif
10
Etosuksimid ( Zarontin )
- Epilepsi Petit mal
- Epilepsi Grand mal - Gangguan psikiatri
- Mual, muntah, anoreksia - Ataksia, sakit kepala, euforia, letargi
11
Trimetadion ( Tridione )
- Epilepsi Petit mal murni
- Anemia, lekopeni - Penyakit hati, ginjal
- Sedatif, hemeralopia - Kulit ( ruam morbiliform, acneiform, dermatitis,eksfoliativa,eritema multiform) - Neutropenia ringan,anemia aplastik - Sindroma nefrotik - Hepatitis
Dewasa : Awal : 500 mg/hr Maks: 1500 mg/hr Anak : Awal : 250 mg/hr Maks : 750-1000 mg/hr Dewasa : 30 mg/hr