Perawatan Post Op Dan Nutrisi Untuk Penyembuhan Luka
rrDeskripsi lengkap
Teknologi sediaan semi solid
transferFull description
bm,
Perawatan Post Op Dan Nutrisi Untuk Penyembuhan LukaDeskripsi lengkap
Pembahasan perawatan turbocharger
pemeliharaan
ccvvvv
tubuh idealDeskripsi lengkap
Perawatan Multidisiplin untuk Avulsi Gigi, Laporan Kasus dan Follow-up 6 Tahun. Abstrak Avulsi vulsi gigi didefnisi didefnisikan kan sebagai sebagai perpinda perpindahan han lengkap lengkap dari gigi keluar keluar dari soke sokett alveol alveolar ar.. Manaje Manajemen men dari dari avulsi avulsi gigi gigi pada pada geligi geligi perman permanen en terka terkadan dang g menimbul menimbulkan kan tantanga tantangan. n. Replantasi eplantasi dari gigi gigi avulsi avulsi merupakan merupakan perawata perawatan n yang paling diterima mengingat ungsionalitas dan estetiknya. Tujuan dari laporan kasus ini adalah menjelaskan tentang pendekatan perawatan multidisiplin dan ollow-up jangka panjanga panjanga dari pasien pasien (! "# dengan dengan avulsi gigi gigi sentral maksila. maksila. Kata kuni! Avulsi! diperkuat-fber! Mineral trio$ide aggregate! Resorbsi akar! %ir&onia Pendahuluan Avulsi gigi dijelaskan sebagai perpindahan lengkap gigi keluar dari soket karena trauma. 'rekuensi dari avulsi diperkirakan sekitar !)-*+ dari seluruh luka trauma gigi. ,igi yang paling sering terpengaruh oleh luka avulsi adalah insisiv sentral maksila. ,igi permanen yang belum sempurna memiliki lebih sedikit mineral pada struktur tulangnya.! dan struktur ligament periodontalnya lebih longga pada gigi tersebut! oleh karena itu gigi tersebut memiliki resistensi resistensi lebihsedikit pada gaya ekstrusi. ehingga! kasus avulsi pada trauma gigi jarang terlihat pada anak-anak antara hingga tahun. Replantasi gigi avulsi merupakan tindakan yang dapat diterima ketika dievaluasi dari sisi estetik dan ungsionalitasnya. Rata-rata daya tahan replantasi gigi pada pasien pasien anak-anak dilaporkan dilaporkan sebesar )!/+ saat saat ollow-up 0 tahun. 1amun! tedapat banyak aktor yang menentukan keputusan replantasi dan keberhasilan replantasi. 2erajat kerusakan periodontal mempengaruhi kondisi soket alveolar! periode gigi berada diluar soket alveolar! kondisi penyimpanan gigi! dan kondisi perkembangan akar merupakan aktor penting pada kasus ini. alah satu komplikasi yang paling sering tampak setelah replantasi avulsi gigi adalah resorbsi akar. Resorbsi akar mun&ul pada sekitar )-/+ kasus dan dianggap berhubungan dengan kondisi penyimpanan gigi serta periode gigi berada diluar soket alveolar. ebagai hasil jangka panjang dari penyimpanan gigi pada kondisi nonfsiologis! nekrosis ligament periodontal! dan penggantian resorbsi tidak terelakkan. 'ormasi tulang alveolar setelah nekrosis jaringan periodontal dan resorbsi akar mengakibatkan ankilosis (penggantian resorbsi#. Anikilosis pada individu muda dapat mengakibatkan mengakibatkan infraocclusion untuk melanjutkan melanjutkan pertumbuhan. 3ada kasus dimana terdapat ineksi pada jaringan nekrosis setelah resorbsi! prosesnya dapat mengakibatkan resorbsi akar in4amasi.
5ahkan pada kasus avulsi dimana ligament periodontal menjadi lemah! gigi mungkin dapat terus berungsi di rongga mulut apabila proses perawatan berjalan baik. 3ada laporan kasus ini! temuan klinis dari ollow-up/ tahun pada kasus avulsi gigi sentral maksila dan perawatan multidisiplin diaplikasikan pada pasien didiskusikan.
Laporan Kasus Avulsi gigi maksila sentral diamati pada pasien (! "# yang diterima pada departemen kedokteran gigi anak! 'akultas 6edokteran ,igi! 7niversitas el&uk setelah trauma. 3ada riwayat pasien diketahui bahwa gigi disimpan pada lingkungan yang kering lebih dari 0 jam. 3erkembangan akar gigi setelah diamati sudah tumbuh sempurna. ebelum replantasi! gigi dan sokter dibersihkan menggunakan larutan salin. ,igi avulsi direndam dengan tetrasiklin )+. ,igi direposisi dengan tekanan jari dan di splint dengan semi-rigi ber sistem splint (Ribbon in&.! eattle! 8ashington! 7A# selama * minggu (,ambar 0a dan b#. etelah pelepasan splint! perawatan endodontik dilakukan dan pasien dipanggil untuk melakukan ollow-up (,ambar *#. etelah ollow-up 9 tahun! permulaan resorbsi akar gigi dapat diidentifkasi pada radiogra (,ambar 9a dan b#. Terlebih pada pemeriksaan klinis! insisi sentral maksilla kiri ditemukan memiliki intraoklusi karena ankilosis (,ambar :#. 7ntuk menyelesaikan keluhan estetuk! resin komposit (;learfll Majesty <-*! 6uraray! =apan# restorasi dilakukan pada insisi maksilla kiri! dan gigi dibuat hingga tingkat oklusal se&ara klinis. 3ada pemeriksaan yang dilakukan setelah ollow-up : tahun! diidentifkasi hipermobilitas pada insisi sentral maksilla kiri. Akar dari kedua gigi tampak hampir sepenuhnya diresorbsi pada radiograf (,ambar 9. etelah evaluasi! karena tidak terdapat kegoyangan klinis pada insisi sentral maksilla kanan! sehingga diputuskan untuk melakukan ekstraksi pada insisi sentral maksilla kiri sudah &ukup (,ambar )#. etelah dilakukan esktraksi! untuk mengatasi pertimbangan estetik dan ungsional! bridge> jembatan ber-supported (Ribbon ?n&.! eattle! 8ashington! 7A# dibuat menggunakan gigi pasien yang diekstraksi (,ambar /#. elama kontrol dan ollow-up! sekitar / tahun! inisi sentral maksilla kanan diputuskan untuk diekstraksi karena meningkatnya mobiitas. Fiber-supported bridge yang sebelumnya dibuat dilepas! dan insisi sentral maksilla kanan diekstraksi (,ambar #. etelah pasien kehilangan gigi yang direplantasi / tahun lalu! oleh karena itu! rehatibilitasi dengan @ir&onia diadministrasikan termasuk kaninus maksila (,ambar #. 'ollow-up pada pasien memiliki hasil yang memuaskan dalam lingkup ungsional dan estetik masih terus berjalan.
"iskusi
alah satu masalah terbesar yang mungkin dihadapi dibidang kedokteran gigi adalah memutuskan opsi perawatan untuk mendapatkan hasil optimal utamanya pada kasus luka trauma dimana lebih dari satu gigi terlibat. Terutama pada kasus avulsi! satu-satunya &ara untuk mendapatkan hasil optimal adalah melalui perawatan interdisipliner. Terlebih lagi! terdapat proses perawatan yang kompleks pada pasien tipe ini! dan membuat prognosis lebih sulit. Meskipun terdapat lebih dari satu opsi perawatan selama proses perawatan. 3erawatan paling ideal adalah yang tidak hanya konservati! namun juga memenuhi kebutuhan estetik dan ungsional pasien. 3ada kasus ini! perawatan diberikan pada pasien dengan avulsi ff maksila sentral karena trauma dilakukan oleh pedodontist! endodontist! prosthodontist! dan hasilnya dilaporkan. 8aktu replantasi dan kondisi penyimpanan gigi merupakan aktor sangat penting pada kasus avulsu. 2urasi penyimpanan kering memiliki eek negative pada resorbsi pengganti. 8aktu optimal untuk replantasi adalah *-9 menit. 2onadlson dan 6inirons menggarisbawahi bahwa resorbsi dini memiliki resiko lebih tinggi pada gigi yang disimpan dalam keadaan kering selama lebih dari 0) menitdibanding gigi disimpan pada kondisi fsik. 3ada kasus dimana replantasi tidak memungkinkan dalam waktu yang optimum! gigi perlu untuk disimpan dalam keadaan yang layak. 5anyak opsi! penyimpanan yang paling ideal adalah dalam B5 (BankCs 5alan&ed alt olution# dan Diaspan. Akan tetapi! karena &airan ini tidak mudah ditemukan! sangat direkomendasikan gigi disimpan pada susu atau larutas salin fsioligis hingga replantasi pada kasus gawat darurat. 3ada studi yang dilakukan oleh ;ho dan ;heng! gigi direplantasi setelah disimpan selama 0 jam pada keadaan kering! ollow up selama * tahun! dan memiliki hasil yang memuaskan dalam &akupan estetik dan ungsionalitas. 3ada kasus yang dilaporkan oleh 6halilak et al.! gigi direplantasi setelah * menit! dan ditemukan ankilosis setelah ollow-up ) tahunE akan tetapi! gigi yang dilaporkan terus berungsi tanpa mengakibatkan gejala apapun dalam mulut. 3ada kasus kami! meskipun gigi disimpan dalam keadaan kering! dan replantasi dilakukan setelah 0 jam! gigi masih dapat berungsi untuk periode yang lama! : tahun. 'aktor penting lain dalam prognosis gigi avulsi adalah derajat perkembangan akar gigi. 3etrovi& et al., menemukan bahwa insisiv dengan apeks terbukan memiliki kemampuan hidup lebih rendah dan membutuhkan perawatan yang lebih panjang! dimana insisi dengan apeks tertutup memiliki kemampuan hidup lebih tinggi. 3ada gigi dengan apeks terbuka! vitalitas gigi mungkin diikuti setelah replantasi dengan mempertimbangkan kemungkinan revaskularisasi. 3ada gigi dengan apeks tertutup! operasi kanal mengikuti replantasi sangat dianjurkan untuk menghindari kemungkinan ressorbsi in4amasi. 6arena perkempangan apeks pada avulsi gigi sudah sempurkan pada kasus ini! operasi kanal akar tidak dilakukan pada gigi setelah 0 minggu. 5anyak peneliti merekomendasik pengaplikasikan splint semirigid untuk durasi berkisar -0: hari setelah replantasi. emakin panjang durasi splinting mungkin mengakibatkan anikolasis pada gigi yang mengalami trauma. 3ada kasus ini splinting semi-rigi diaplikasikan selama * minggu setelah replantasi seperti Tri@kounakis et al.
Ankilosis (resorbsi pengganti# didefnisikan sebagai usi atau penggabungan dari tulang alveolar dan permukaan akar. =aringan periodontal yang rusak disekitar gigi avulsi merupakan aktor utama terbentuknya ankilosis. 3ada gigi ankilosis! akar mengalami remodeling dan diganti dengan tulang alveoli. 3roses ini dikarakterisasi se&aa klinis dengan inraoklusi atau suara metalik pada perkusi. 3ada evaluasi radiografk! periodontal spa&e tidak dapat diamati! resorbsi tampak dimulai di akar! dan kavitasi tampak diisi oleh tulang. 3ada kasus ini! temuan ankilosis tampak pada gigi yang di replantasi mulai dari bulan ke-:. 3ada akhir tahun ke-9!! insisi sentral maksila kiri tampak memiliki in4aoklusi. 1amun! karena tidak terdapat gejala! hanya dilakukan restorasi komposit untuk merehabilitasi penampilan tidak estetik yang disebabkan inraoklusi! dan gigi diollow-up selama : tahun. Fiber-supported composite digunakan untuk perawatan gigi hilang tunggal anterior merupakan preerensi yang sering dipilih untuk tipe restorasi karena merupakan pendekatan konservati! lebih murah dibanding alternative! dan memenuhi ekspektasi estetik dan ungsional dari pasien! &epat dan memiliki tingkat optimal. etelah ollow-up : tahun pada kasus ini! insisi sentral maksila diputuskan untuk diekstraksi karena peningkatan mobilitas. Restorasi ber-supported composite dilakukan dengan pertimbangan perhatian terhadap estetik pasien dan periode tumbuh kembangnya. 7ntuk mendapatkan penampilan lebih natural dalam artian estetik selama perawatan! bagian mahkota dari gigi yang diekstraksi digunakan. 5anyak alternative perawatan untuk perawatan prostetik permanen pada kehilangan gigi anterior berdasarkan umur pasien! ekspektasi estetik! kondisi ekonomi. Alternati perawatan lain untuk gigi adalah dilakukan endodonti& ekstraoral menggunkan insersi retrograde pasak keramik atau titanium. Meskipun perawatan implant tampak seperti perawatan paling ideal diantara alternati lain! jembatan @ir&onia dilakukan pada pasien karena alas an ekonomi. 6arena itu! resorbsi akar dan kemungkinan kehilangan gigi diketahui sangat tinggi pada replantasi gigi permanen yang avulsi apabila disimpan pada kondisi nonfsiologis dan berada diluar mulut untuk durasi yang lama. Akan tetapi! perawatan replantasi dapat diberikan dengan mempertimbangkan bahwa kehilangan gigi akan mengakibatkan kebutuhan estetik dan ungsional! dan solusi prostetik permanen tidak &o&ok untuk periode tumbuh kembang pasien pediatri.
Ga#bar $. (kiri# gambaran intraoral setelah replantasi! (kanan# gambaran radiograf setelah replantasi.
Ga#bar %. ,ambaran radiograf setelah perawatan endodontik.
Ga#bar &. ,ambar radiograf! (kiri# setelah : bulan! (tengah# setelah 9 tahun! (kanan# setelah : tahun.
Ga#bar '. ,ambaran intraoral dan inraoklusi pada insisi maksila kiri.
Ga#bar (. Mahkota insisi maksila kiri
Ga#bar 6. (kiri dan tengah# gambaran intraoral dari protesa adhesive setelah ekstraksi gigi! (kanan# gambaran radiograf dari protesa adhesive
Ga#bar ). ,ambaran intraoral setelah pelepasan protesa adhesive dan ekstraksi gigi insisi maksila kanan.
Ga#bar *. ,ambaran intraoral setelah perawatan prosthodontik akhir.