Avulsi gigi
Gigi Gigi avulsi avulsi adalah adalah keadaa keadaan n dimana dimana terjad terjadii kerusak kerusakana ana perlek perlekatan atan gigi gigi dengan jaringan periodontal, gigi terpisah dari soketnya karena robeknya ligament periodontal dengan menyisakan sedikit sel-sel ligamen periodontal yang masih hidup hidup di permuk permukaan aan akar akar. Pada Pada gigi gigi yang yang avulsi avulsi akan akan terjad terjadii nekros nekrosis is pulpa. pulpa. Tujuan penanganan avulsi gigi adalah mereplantasikan gigi serta meminimalisir keru kerusak sakan an gigi gigi dan dan mema memaks ksim imal alka kan n juml jumlah ah sel liga ligame ment nt peri period odon onta tall yang yang memilliki potensi melakukan regenerasi pada permukaan akar (Trope, 2007. I. Kunjun Kunjunga gan n pert pertama ama (pe (penan nanga ganan nan emergensi ) a. !iagnosis Pemeriksaan subjekti" # $namne $namnesis sis dilaku dilakukan kan untuk untuk mendap mendapatk atkan an kronol kronologi ogiss kejadi kejadian an dan
kead keadaa aan n pasie pasien. n. $pab $pabil ilaa pasie pasien n datan datang g deng dengan an gigi gigi yang yang suda sudah h dimasukkan kembali ke soket, gigi harus dikeluarkan kembali untuk persiapan pera%atan yang dilakukan. &amun jika pasien datang dengan gigi yang terlepas, media penyimpanan gigi harus dievaluasi
dan dipindahkan ke media penyimpanan yang tepat. Pemeriksaan klinis # 'eliputi 'eliputi pemeriksaan pemeriksaan soket apakah dapat dilakukan dilakukan replantasi atau tidak, dipalpasi bagian "asial dan lingualnya. oket dibersihkan dengan saline saline,, jika jika sudah sudah bersih bersih dapat dapat diliha dilihatt keadaa keadaan n dindin dinding g soketn soketnya. ya. Palpas Palpasii dilaku dilakukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii ada atau tidakn tidaknya ya "rakur "rakur pada pada tulang tulang alveol alveolar ar.. Pemerik Pemeriksaan saan jaringa jaringan n diseki disekitar tar doket doket juga juga perlu perlu
dilakukan dan radiogra"i. b. Pera%atan ). Prep Prepar aras asii aka akarr gig gigii Preparasi akar gigi tergantung pada kematuran gigi (apeks terbuka atau tertutup dan %aktu kering dari gigi sebelum disimpan dalam media. a. *+traoral dry time time 0 menit Gigi Gigi sudah sudah mengal mengalami ami e+trao e+traoral ral dry time time kurang dari 0 menit, diduga periodontal masih bertahan dan masih terdapat kesempatan untuk terjadi proses healing. ntuk gigi dengan apeks tertutup akar harus dibersihkan dari debris menggunakan air atau saline. Gigi deng dengan an apek apekss tert tertut utup up setel setelah ah dire direpl plan antas tasii tida tidak k aka aka terj terjad adii revaskularisasi. edangkan untuk gigi dengan apeks terbuka masih memungkinkan terjadinya revaskularisasi. ebelum replantasi gigi
apeks
terbuka
direndam
dalam
larutan
doxycycline
untuk
meingkatkan terjadinya revaskularisasi dan dibersihkan dari debris menggunakan saline.
b. *+traoral dry time / 0 menit Gigi avulsi yang telah mengalami e+traoral dry time lebih dari 0 menit, sel-sel periodontalnya tidak dapat bertahan. leh karena itu gigi avulsi yang akan direplantasi harus dipertahankan dari resorbsi. ebelum dreplantasi gigi direndam dalam larutan asam untuk menghilangkan ligament periodontal dan jaringan yang dapat memi1u terjadinya in"lamasi. etelah itu gigi direndam dalam larutan stannous flouride selama menit dan direplantasi. Prosedur ini hanya dapat dilakukan pada gigi dengan apeks tertutup, sedangkan gigi dengan apeks terbuka tidak disarankan untuk 2.
dilakukan replantasi. Preparasi soket oket harus dibebaskan dari hal-hal yang menghalangi dilakukannya replantasi, yaitu dibersihkan dari jendalan darah dan serpihan tulang alveolar akibat trauma.
3.
plinting Teknik splinting
yang
dilakukan
harus
memungkinkan terjadinya pergerakan "isiologis dari gigi selama proses penyembuhan. 4iksasi semi rigid dilakukan selama 7-)0 hari. plint tidak boleh melukai gingiva. plint dapat dilepas setelah 7-)0 hari, tetapi apabila avulsi disertai "raktur, splint dilakukan selama 5-6 minggu.
5.
Pera%atan jaringan lunak $vulsi gigi karena trauma dapat disertai luka pada jaringan lunak seperti laserasi jaringan. eluruh luka yang ada harus dibersihkan dan
2.
di suturing. Pera%atan tambahan Pera%atan setelah dilakukannya
replantasi
adalah
pemberian
antibiotik. ertujuan untuk men1egah invasi bakteri pada pulpa yang nekrosis dan resorpsi karena in"lamasi. II. Kunjungan kedua 8unjungan kedua sebaiknya dilakukan dalam %aktu 7-)0 hari setelah penanganan emergensi. 4okus pada kunjungan kedua ini adalah pen1egahan atau eliminasi iritan yang berpoensi dari ruag saluran akar. 9ika iritan ini ada, maka terdapat stimulus atau rangsangan untuk progresi dari respon in"lamasi dan resorpsi akar dan tulang. Pada kunjungan ini sudah 1ukup diberikan antibiotik sistemik, pemberian chlorhexidine dihentikan dan splint diambil. ). bservasi dan pera%atan endodontik a. *kstra oral 0 menit $peks tertutup
9ika terapi ini dilakukan pada %aktu yang optimum, ruang pulpa maka akan bebas dari in"eksi atau paling banyak hanya terdapat in"eksi
minimal.
Terapi
ini
dilakukan
dengan
mengambil
kortiksteroid yang terdapat di saluran akar dan mengganti nya dengan 1ampuran krim yang terdiri dari kasium hidroksida. Terapi dengan kalsium hidrosida dalam jangka %aktu yang lama merupakan metode pera%atan yang baik. :al ini dapat memberikan man"aat bagi dokter gigi untuk dapat memberikan bahan pengisi saluran akar temporary hingga ruang ligamen periodontal dapat terisi penuh. Pera%atan jangka panjang menggunakan kalsum hidrosida direkomendasikan ketika luka terjadi lebih dari 2 minggu sebelum dimulai pera%atan endodontik atau jika pada hasil radiogra"i terlihat resorpsinya.
$peks tertutup, 0 menit dry time
Gigi dengan apeks tebuka memiliki potensi untuk merevitalisasi dan melanjutkan perkembangan akar dan pera%atan a%al se1ara langsung diberikan untuk mengembalikan suplai pembuluh darah. ;nisiasi pera%atan endodontik di1egah jika ditemukan tanda nekrosis pulpa, seperti in"lamasi peri radi1ular. !iagnosis vitalitas pulpa dapat se1ara ekstrim berubah pada kasus ini. etelah trauma, diagnosis se1ara akurat, yaitu nekrosis pulpa sangat penting, karena kerusakan 1emental mempengaruhi kerusakan trauma, in"eksi pada gigi ini bisa semakin berbahaya. ;n"lamasi ekstenal resorpsi akar dapat se1ara ekstrim meningkat pada usia muda, karena tubulusnya masih lebar dan membuat iritan bergerak bebas ke arah permukaan eksternal akar. Pasien datang kembali seiap 3-5 kali untuk dilakukan uji sensitivitas b. *kstra oral 0 menit $peks tertutup (0 menit dry time
Pada kondisi ini diberikan pera%atan endodontik yang sama seperti gigi pada kasus ekstra oral dengan %aktu 0 menit
$peks terbuka (jika direplantasi Prosedur apeksi"ikasi dilakukan jika ada kunjungan kedua pera%atan saluran akar tidak dilakukan pada kunjungan. 9ika endodontik telah dilakukan pada kunjungan emergensi, maka kunjungan kedua adalah kontrol untuk melihat dan menge1ek proses penyembuhannya.
2.
Follow-up evaluasi dilakukan 3 bulan, bulan dan tahun.