FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Bab I
Pendahuluan
Setiap hari manusia melakukan berbagai aktivitas, seperti makan, minum, tidur dan berge bergerak rak.. Manusi Manusiaa berger bergerak ak bertuj bertujuan uan untuk memenuhi memenuhi kebutuha kebutuhan n hidupn hidupnya ya.. Dalam Dalam pergerakann pergerakannya, ya, manusia membutuhk membutuhkan an alat bantu yang dinamakan dinamakan alat transportasi transportasi,, yang yang memungkinkan manusia menempuh jarak yang jauh dalam waktu yang singkat. Dewasa ini, alat transpo transporta rtasi si sudah sudah mengal mengalami ami kemaju kemajuan an yang yang pesat pesat seirin seiring g dengan dengan berkem berkemban bangny gnyaa teknol teknologi ogi.. Tekno Teknolog logii yang yang maju maju ini bahkan bahkan memung memungkin kinkan kan manusi manusiaa untuk untuk melaku melakukan kan perjalanan keluar dari atmosfir bumi dan menjelajahi ruang angkasa. Bahkan baru-baru ini RRC(negeri China) tengah mengembangkan stasiun luar angkasa pertama. Majunya teknologi saat ini tentunya juga akan membawa dampak yang negatif bagi lingku lingkunga ngan. n. Yang Yang marak marak dibicar dibicaraka akan n dunia dunia saat saat ini adalah adalah isu peruba perubahan han iklim iklim(climate (climate change) akibat akibat pemana pemanasan san global global.. Pemanas Pemanasan an global global terjadi terjadi karena karena gas buanga buangan n seperti seperti karbon monoksida(CO), karbon dioksida(CO 2), sulfur dioksida (SO 2), nitrogen dioksida dan gas-gas lain yang berbahaya. Secara statistik, Negara kita memberikan sumbangan polutan yang cukup tinggi mengingat Negara kita adalah Negara berkembang. Sementara peyumbang terbe terbesa sarr gasgas-ga gass polu poluta tan n ini ini adal adalah ah Nega Negarara-ne nega gara ra maju maju kare karena na akti aktivi vita tass- akti aktivi vita tass perin perindus dustria trian n dan transpo transporta rtasi si yang yang secara secara umum umum lebih lebih tinggi tinggi daripa daripada da NegaraNegara-neg negara ara berkemban berkembang. g. AktivitasAktivitas- aktivitas aktivitas ini akan memberikan memberikan polutan berupa berupa asap yang sangat mengganggu pernafasan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit gangguan pernafasan seperti asma, bronchitis dan lain-lain. Negara kita, Indonesia sebagai Negara berkembang tentunya tidak bisa hanya tinggal diam dengan isu perubahan iklim ini. Setiap hari di negeri kita, ada begitu banyak aktivitas yang tentunya memberikan kontribusi pada pemanasan global ini, yang secara garis besar dikelompokkan menjadi aktivitas industri dan transportasi. Yang akan kita bahas disini adalah akti aktivi vita tass trans transpo port rtas asii dan dan damp dampak ak yang yang diti ditimb mbul ulka kan, n, serta serta baga bagaim iman anaa menc mencip iptak takan an transportasi yang sehat untuk lingkungan.
Bab II
Data dan Analisis
Transportasi di Negara kita mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Seiring dengan perkembangan ini, kadar polusi juga ikut meningkat. Berikut ini akan disajikan data transportasi di negeri kita berupa jumlah kendaraan dari tahun 1990-1999, sumber dan standar kesehatan emisi gas buang, perkiraan emisi gas buang dari berbagai kendaraan bermotor di daerah JABOTABEK sebagai sampel dan dampak yang ditimbulkan ditimbulkan oleh gas buang itu pada makhluk hidup. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang terjadi di kota-kota besar mencapai 8-12% per tahun. Dimana data mengenai pertumbuhan dari berbagai jenis kendaraan dari tahun 1990 hingga tahun 1999 Tabel I.Jumlah kendaraan di Indonesia mulai tahun 1990-1999 (Tidak termasuk kendaraan ABRI dan CD )
Bisa kita lihat bahwa jumlah kendaraan senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah ini meni mening ngka katt seiri seiring ng deng dengan an pert pertum umbu buha han n pend pendud uduk uk yang ting tinggi gi dan dan kebu kebutu tuha han n akan akan transportasi yang kian meningkat Sehingga faktor jumlah kendaraan memegang peranan yang cukup besar dalm hal polusi udara. Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 Tabel II. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang Pencemar Karbon Monoksida ( CO )
Sulfur Dioksida ( SO 2 ) Partikullat Matter
Nitrogen Dioksida ( NO 2 )
Ozon ( O 3 )
Sumber Buangan Kendaraan Bermot Bermotor, or, Beberap Beberapaa proses proses industri Panas dan Fasilitas Pembangkit Listrik Buangan Kendaraan Bermot Bermotor, or, Beberap Beberapaa proses proses industri Buangan Kendaraan Bermotor, Panas dan Fasilitas Terbentuk di Atmosfir
Keterangan Standar Kesehatan : 10 mg/ m3 ( 9 ppm ) Standar Kesehatan : 80 ug/m 3 ( 0,03 ppm ) Standar Kesehatan : 50 ug/m 3 selama 1 tahun ; 150 ug/m 3 Standar Kesehatan m3 ( 0,05 0,05 ppm) pm) tahun Standar Kesehatan m3 ( 0,12 0,12 ppm) pm) tahun
: 100 ug/ selam elamaa 1 : 235 ug/ selam elamaa 1
yang menjadi masalah dalam pencemaran udara adalah emisi kendaraan bermotor dimana sebagian besar kendaraan bermotor ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berupa Premix, Premix, Premiu Premium m atau Solar Solar yang yang mengan mengandun dung g timah timah hitam hitam (Leade (Leaded) d) berper berperan an sebaga sebagaii penyumbang polusi cukup besar terhadap kualitas udara dan kesehatan. Dengan emisi yang dihasilkan masing-masing kendaraan pada daerah Jabotabek adalah :
Tabel. III Perkiraan Emisi Gas Buang Dari Berbagai Kendaraan Bermotor di JABOTABEK
Dari table di atas, kita tahu bahwa polutan terbesar adalah karbon monoksida, dan peyumbang terbanyak gas ini adalah kendaraan penumpang, disusul sepeda motor dan van. Di Negara berkembang seperti Indonesia, sepeda motor menjadi andalan karena selain harganya yang cukup cukup terjan terjangka gkau, u, perawa perawatan tanny nyaa juga juga mudah. mudah. Akan Akan tetapi tetapi,, penggu penggunaa naan n sepeda sepeda motor motor sebe sebena narn rnya ya tida tidak k efekt efektif if dan dan maha mahall dala dalam m hal hal opera operasi sion onal al jika jika diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an kendaraan umum. Di Negara-negara maju seperti Jepang, kendaraan umum menjadi prioritas, karena selain murah, juga bagus dalam hal pelayanan.
Tingkat pencemaran yang tinggi akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kerusakan lingkungan. Dampak yang timbul dapat berupa dampak dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek merupakan dampak yang timbul akibat gangguan sementara dan langsu langsung ng hilang hilang jika jika ganggu gangguan an itu dihila dihilangk ngkan. an. Sedang Sedangkan kan dampak dampak jangka jangka panjan panjang g merupakan dampak yang timbul akibat akumulasi dari gangguan-gangguan dan baru terasa akibatnya dalam rentan waktu yang cukup lama serta tidak dapat langsung hilang dengan menghilangkan gangguan. Tabel IV. Indeks Standar Pencemaran Udara
Setiap mahluk hidup membutuhkan udara untuk bernafas. Udara yang bersih akan berdampak pada kesehatan kesehatan mahluk hidup hidup itu. Tingkat Tingkat polusi di bumi ini sudah cukup besar sehingga sehingga akibatnya mulai dapat kita rasakan. Banyak penyakit yang muncul akibat pencemaran udara ini, seperti ganguan pernafasan pada manusia dan hewan, dan kerusakan sel pada beberapa tanaman. Jika ini dibiarkan terus, dalam beberapa tahun ke depan, mungkin kita sudah tidak bisa lagi menikmati segarnya udara akibat tingginya pencemaran.
Bab III
Pembahasan
Pengaruh Zat Hasil Bakar terhadap Makhluk Hidup
C.1. SULFUR DIOKSIDA C.2. CARBON MONOKSIDA C.3. NITROGEN DIOKSIDA C.4. OZON C.5. HIDROKARBON C.6. KHLORIN C.7. PARTIKEL DEBU C.8. TIMAH HITAM
Menciptakan transportasi transportasi yang sehat untuk lingkungan
Pengurangan Dampak Lingkungan 1. Bahan Bahan baka bakarr yang yang rama ramah h lingku lingkunga ngan n Bahan bakar berbasis fosil yang pada umumnya digunakan dalam aktivitas transportasi tidaklah ramah terhadaap lingkungan, sebagai akibatnya terjadi emisi pencemaran udara yang cukup berarti dari proses pembakaran yang terjadi. Hal lain yang sangat berarti adalah terdapatnya kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosil yang digunakan, sedangkan bahan bakar ini
2. Peng Pengen enda dali lian an gas gas buan buang g
Emisi pencemar udara dapat diturunkan dengan diterapkannya pengendali gas buang di kendaraan bermotor. Jenis alat pengendali yang dapat digunakan adalah pembakaran akhir (after burner), serta catalytic converter dengan persyaratan bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung timbal (Pb).
3. Sist Sistem em tra trans nspo port rtas asii masal masal
Untuk mengatasi jumlah penumpang dan mobilitas yang tinggi, perlu adanya sistem transportasi masal baik berbasis jalan raya maupun non-jalan raya. Sistem transportasi masal yang saat ini ada di Indonesia meliputi angkutan umum perkotaan dan pedesaan, bis umum, kereta api, serta jenis angkutan berbasis air dan udara. 4. Usah Usahaa peme pemeri rint ntah ah Beberapa usaha pemerintah untuk mengurangi tingkat pencemaran udara terutama di kota-kota besar antara lain: 1. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas: a. Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Ke ndaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997. b. Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion conversion kit , sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat. c. Peratu Peraturan ran pemerin pemerintah tah yang yang mewajib mewajibkan kan kepada kepada Agen Agen Tungga Tunggall Pemega Pemegang ng Merk (ATPM) untuk memasang Catalytic Converter pada pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi. 2. Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan BBN antara lain: a. Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. b. Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN. Keputu tusa san n Pres Presid iden en (K (Kep eppr pres es)) No.1 No.10 0 tahu tahun n 2006 2006 tent c. Kepu tentan ang g Tim Tim Nasi Nasion onal al pengembangan BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Solusi BBN untuk transportasi adalah sebagai pengganti/subtitusi solar atau bensin. Untuk solar solar digunakan digunakan bio-diesel, bio-diesel, sedangkan untuk bensin bensin digunakan digunakan bio-ethano bio-ethanol. l. Bio-diesel Bio-diesel merupa merupakan kan bentuk bentuk ester ester dari dari minya minyak k nabati nabati (sawit (sawit,, minya minyak k kelapa kelapa,, jarak jarak pagar,d pagar,dll) ll).. Sedangkan bio-ethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari fermentasi tetes/nira tebu, singkong, jagung atau sagu.
Tabel VI. Perbandingan minyak jarak (BBN) dengan minyak diesel (BBM)
Blending 10% (B10) adalah bahan bakar dengan komposisi 10% minyak nabati dan 90% minyak solar. B10 jauh lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai cetane lebih tinggi. Angka cetan cetanee B10 B10 seki sekita tarr 64 sehi sehing ngga ga memb membua uatt tari tarika kan n mesi mesin n kend kendara araan an jauh jauh lebi lebih h ting tinggi gi dibandingkan solar biasa. Sementara nilai opasitas (kadar asap) turun antara 10-20 persen. Penurunan juga terjadi pada kandungan sulfur pada biodiesel hasil pencampuran tersebut. (Sumber: SUARA PEMBARUAN DAILY, 28/9/04) 3. Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 95 Tahun 2000 Tentang Pemeriksaan Emisi Dan Perawatan Mobil Penumpang Pribadi di Propinsi DKI Jakarta
Bab IV
Kesimpulan
Dampak Dampak transpo transporta rtasi si terhad terhadap ap lingku lingkunga ngan n terlih terlihat at sebaga sebagaii sutau sutau hal yang yang negati negatif, f, paling tidak apabila kita bandingkan secara relatif dengan dampaknya terhadap ekonomi dan sosial. Yang terpenting adalah bagaimana peran kita untuk menciptakan sistem transportasi yang yang berkel berkelanju anjutan tan dan ramah ramah lingku lingkunga ngan n sehing sehingga ga dapat dapat dimana dimanafaat faatkan kan oleh oleh genera generasi si mendatang.