PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN.
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang. Beberapa peran yang menguntungkan ataupun merugikan dari virus terhadap kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan adalah sebagai berikut : Peranan Menguntungkan virus terhadap kehidupan manusia.
1. Pembuatan Antitoksin. Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia manusia penghasil penghasil antitoksin 2. Melemahkan Bakteri. Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan. Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut menjadi melemah atau t idak berbahaya. 3. Memproduksi Vaksin.
Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh/antibodi. Vaksin ini sebenarnya merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak akan berbahaya lagi. Contoh Vaksin : vaksin cacar, vaksin polio, campak, sebagai Vektor dalam Teknik Rekayasa Genetika Peranan Merugikan virus terhadap kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.
a.
Penyakit pada Manusia
1. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom). AIDS adalah penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiensy Virus). Penyakit itu dapat ditularkan melalui kontak biasa seperti melauli luka-luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dari ibu yang menderita penyakit AIDS kepada anak yang sedang dikandungnya. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit AIDS. 2. Hepatitis (Pembengkakan Hati). Disebabkan oleh virus hepatitis. Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan hepatitis C. Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna kulit dan selaput lendir berwarna kuning. Hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, hepatitis B cenderung menimbulkan kronis, hepatitis C cenderung beresiko menderita kanker hati. Penularannya melalui minuman yang terkontaminasi virus, jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah. 3. DB (Demam Berdarah) Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas tinggi, sakit kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan pada organorgan tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Vektor penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti. 4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang dibawa oleh mamalia golongan musang dan rakun. Virus ini mudah sekali mengalami mutasi. Gejala-gejala penyakit ini antara lain suhu tubuh di atas 40o C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, sesak nafas, dan diare. 5. Influenza. Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus. Morfologinya seperti bola, virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terserap masuk melalui saluran pernapasan. Gejala-gejalanya: demam,sakit kepala, pegal linu, kehilangan nafsu makan. 6. Gondong (Parotitis). Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus. Virus yang hanya m emiliki ARN (asam ribo nukleat) saja. Penyakit ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun telinga. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong mereka akan memiliki kekebalan terhadap penyakit gondong tersebut. 7. Herpes Simpleks. Herpes merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah bernanah dan berkelompok di kulit, dan disertai oleh demam. Penyebab herpes adalah virus anggota famili Herpertoviridae. Virus herpes menyerang kulit dan selaput lendir 8. Campak (Morbili). Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase. Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh. 9. Polio. Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi. Gejala klinik infeksi virus polio adalah demam, malaise, sakit tenggorokan, sakit kepala, meningitis aseptic, poliomyelitis paralitik (lumpuh). Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi secara oral. Vaksin polio ditemukan oleh John Salk. 10. Ebola.
Disebabkan oleh virus ebola. Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya. 11. Mata Merah (Belek) Gejala penyakit ini, antara lain mata me radang dan berwarna merah serta banyak mengeluarkan air mata dan kotoran.
b.
Penyakit pada Hewan.
1. Rabies (Anjing Gila). Penyebab rabies adalah Rabdovirus. Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan berdarah panas, seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 – 14 hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pastuer. 2. Food and Mouth Disease (FMD), Penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda. Penyakit ini menyebabkan hewan ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat makan. 3. Tetelo (Sampar Ayam). Penyakit Tetelo atau NCD (New Castle Disease) menyerang pada unggas. Ayam yang terinfeksi virus tetelo akan mengalami gejala tersedak-sedak dan mencret sampai menyebabkan kematian. Jika sembuh, ayam akan kehilangan keseimbangan yang ditandai dengan kepalanya tertekuk dan berputarputar. 4. Kanker pada Ayam. Disebabkan oleh RSV (Rous Sarcoma Virus).
5. Flu Burung. Disebabkan oleh Virus Avian influenza (H5N1), Virus Avian influenza umumnya menyerang unggas, tetapi dapat pula menyerang burung-burung, hewan, bahkan manusia. Cara mencegah meluasnya penularan flu burung ke manusia, yaitu dengan tindakan pemusnahan (depopulasi) terhadap unggas yang terinfeksi virus flu burung. c. Penyakit pada Tumbuhan 1. Mozaik, ditandai bercak kuning pada tembakau. Disebabkan oleh TMV (Tobacco Mozaic Virus) 2. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk, yang menyebabkan rusaknya pembuluh angkut (floem). 3. Tungro, penyebab penyakit kerdil pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan wereng cokelat.
Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). The life of a virus: tobacco mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago Press. Mahy, BWJ.; van Regenmortel, MHW. (2010), Desk Encyclopedia of General Virology, San Diego: Elsevier, ISBN 978-0-12-375145-1. Cossart, P (2005), Cellular Microbiology, Washington DC: American Society for Microbiology Press, ISBN 155581-302-X.
KLASIFIKASI VIRUS
Sistem Taksonomi Virus Universal. Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut: Ordo
: virales
Family
: viridae
Subfamily : virinae Genus
: virus
Species
: virus Di dalam setiap famili, subdivisi disebut genera yang biasanya berdasarkan pada perbedaan
serologi dan fisikokimia. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan genera bervariasi dari famili ke famili. Nama genus mempunyai akhiran virus. Pada 4 famili (Poxviridae, Herpesviridae, Parvoviridae, Paramyxoviridae), kelompok besar yang disebut sub famili didefinisikan dengan mempertimbangkan kompleksitas hubungan di antara anggota virus. Jenis – jenis virus digunakan untuk mengelompokkan famili virus yang memiliki karakter yang umum. Hanya 1 je nis saat ini yang telah didefinisikan, yaitu Famili Mononegavirales, meliputi famili Filoviridae, Paramyxoviridae, dan Rhabdoviridae. Sejak tahun 1995, The International Committee on Taxonomy of Viruses telah mengumpulkan lebih dari 4000 virus binatang dan t umbuhan menjadi 71 famili, 11 subfamili, dan 164 genera, tetapi masih ada ratusan virus yang masih belum ditemukan, 24 famili virus diantaranya dapat menginfeksi manusia dan binatang. Berikut Beberapa Jenis Klasifikasi Virus. a. Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:
1.Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, P apovaviruses, Parvoviruses. 2.Virus
RNA,
contohnya:
Orthomyxoviruses,
Paramyxoviruses,
Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses. b. Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:
Rhabdoviruses,
Picornaviruses,
1.Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda. contohnya virus polio dan adenovirus. 2.Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV. 3.Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat. c. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
1.Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus. 2.Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus. 3.Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus. 4.Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus. 5.Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus. d. Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:
1.Virus yang menyerang manusia, contoh HIV. 2.Virus yang menyerang hewan, contoh rabies. 3.Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV. 4.Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T. e. Berdasarkan Tempat Hidupnya
1. Virus bakteri (bakteriofage). Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda
yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya. 2. Virus tumbuhan Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mo zaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV). 3. Virus hewan Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza. f. Berdasarkan ada atau tidaknya Selubung Virus :
1. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua lipid dan prote in, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama tama berinteraksi. Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus. 2. Virus yang tidak memiliki selubung Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
Nugroho, L. Hartono, Purnomo, 2003, Biologi X , Bandung ,Erlangga. Volk.Wesley&Wheler.Margaret.1990.Mikrobiologi Dasar Edisi kelima jilid 2. Jakarta : Erlangga