Peranan Pemerintah Desa dalam Pengembangan Sektor Ekonomi & Budaya di Kabupaten Kutai Timur Dalam proses pembangunan sektor ekonomi dan budaya pemerintah memiliki peran besar dalam mencapai tujuan tersebut , karena hal tersebut sudah menjadi salah satu tugas pemerintah. Pemerintah memiliki kewenangan dalam proses pembuatan kebijakan-kebijakan yang nantinya bertujuan untuk membantu masyarakat , yang mana dimulai dari kebijakan dan program pemerintah Pusat , Pemerintah Daerah , dan pada akhirnya turun sampai pada jenjang Pemerintahan Desa. Setiap kebijakan-kebijakan dan program yang dibuat oleh pemerintah diharapkan dapat memperbaikan kondisi ekonomi dan pelestarian warisan budaya dari leluhur dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat Indonesia yang berkehidupan berbangsa ,beragama, dan berbudaya. Proses pembangnan sektor ekonomi bukan suatu perkara yang mudah , perlunya sebuah kejelian dan pemahaman oleh seorang pemerintah dalam menangani sebuah daerah. Dalam hal ini Pemerintah Desa khususnya harus pandai dalam melihat situasi dan kondisi alam sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi . Terlebih daerah kalimantan , daerah yang sangat luas hamparan alam yang terbuka luas. Menurut saya sektor pertanian masih dapat diunggulkan sebagai salah satu program pembangunan sektor ekonomi masyarakat khususnya didaerah Desa kabupaten Kutai Timur. Dengan melihat luas wilayah Kabupaten Kutai Timur kurang lebih sebesar 35.747,50 km², terdiri dari kurang lebih 18 kecamatan diantaranya Muara Ancalong , Busang , Long Mesangat , Muara Wahau, Telen , Kombeng , Muara Bengkal , Batu Ampar , Sangatta Utara , Bengalon , Teluk Pandan , Rantau Pulung , Sangatta Selatan , Kaliorang , Sangkulirang , Sandaran , Kaubun , dan Karangan. Penggunaan lahan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2014 sebanyak 43,08% merupakan kawasan hutan, meliputi Hutan Mangrove, Hutan Primer, Hutan Rawa, Hutan Sekunder dan Hutan Tanaman. Hutan Primer banyak dijumpai pada daerah pegunungan yang tersebar pada bagian barat Kabupaten Kutai Timur, yaitu Kecamatan Muara Wahau, Telen, dan Busang. Kawasan tidak berhutan di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 56,14% yang didominasi oleh belukar dan belukar rawa, masing-masing sebesar 37,65% dan 5,76%. Kawasan pertanian sebanyak 9,28% atau sekitar 296.119,33 Ha, meliputi perkebunan, sawah dan lahan pekarangan. Dengan melihat data kondisi geografis kabupaten kutai timur maka tidak heran jika sektor untuk pertanian dapat lebih diperkuat dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Masyarakat seharusnya dapat memanfaatkan kondisi alam yang tersedia untuk menanam berbagai macam produk-produk pertanian baik itu tanaman yang sifatnya kebutuhan pokok semisal Padi, ubi , jagung , dan tanaman untuk keperluan dapur seperti cabe, jahe, yang bernilai ekonomis. Selain itu masyarakat juga bisa menanam tanaman yang sifatnya bertahan lama, seperti Karet, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kopi , dan lain-lain. Tidak hanya berhenti pada sektor pertanian , masyarakat Kutai Timur dapat menggunakan lahan yang kosong untuk sektor peternakan seperti Sapi , kambing, ayam dan
lain-lain. Dengan kondisi alam yang luas dan ketersedian rumput dari alam yang begitu banyak dan melimpah seharusnya dapat membantu peternak dalam pemeliharan hewan ternak seperti sapi , kambing baik sifatnya ternak sapi dan kambing untuk pedaging atau peternakan sapi dan kambing untuk Susu. Jika pemanfaatan lahan dapat berjalan dengan baik tidak mustahil pada sektor peternakan kedepannya dapat sukses di daerah Kabupaten Kutai Timur , dan peternakan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar regional saja akan tetapi mempunyai peluang pasar ekspor baik luar atau dalam Negeri. Tidak berhenti didua sektor pertanian dan petranakan saja, kondisi alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat kutai timur dalam rangka peningkatan sektor ekonomi diantaranya adalah pengembangan sektor Perikanan dan kelautan. Seperti yang kita keteahui bersama bahwasanya kawasan Kabupaten Kutai Timur terdiri dari berbagai desa dan kecamatan yang letaknya di pesisir pantai dan sungai. Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dengan panjang garis pantai sekitar 200 km, terletak dalam wilayah perairan Selat Makasar dan Laut Sulawesi.