PERANAN BAHASA DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agaknya Agaknya pemahaman, pemahaman, penghayatan, penghayatan, dan penghargaan penghargaan kita terhadap terhadap bahasa nasional dan negara sendiri belum tumbuh secara maksimal dan proporsional. Padahal, tak henti-hentinya pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. Setelah kaidah bahasa Indonesia oleh beberapa oknum pejabat Orde Baru dirusak dengan merubah akhiran "kan" menjadi "ken". Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan sumber daya manusia yang relean dengan perkembangan !aman. arena itu, peningkatan pendidikan bahasa Indonesia di sekolahsekolah perlu dilakukan melalui peningkatan kemampuan akademik para pengajarnya. #ungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai sarana pengembangan penalaran. Pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas $a$asan. Peningkatan Peningkatan %ungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan keilmuan perlu terus dilakukan sejalan sejalan dengan perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan. &alam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia '( tahun. )ika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat kematangan dan kesempurnaan, sebab sudah banyak merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah. *ntuk *ntuk mengget menggetark arkan an gaung gaung penggun penggunaan aan bahasa bahasa Indone Indonesia sia dengan dengan baik baik dan benar, benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. +amun, seiring dengan bertambahnya bertambahnya usia, bahasa Indonesia Indonesia justru justru dihadang dihadang banyak masalah. Pertanyaan bernada pesimis justru bermunculan. ampukah bahasa Indonesia menjadi bahasa budaya dan bahasa Iptek yang ber$iba$a dan punya prestise tersendiri di tengah-tengah dahsyatnya arus globalisasi ampukah bahasa Indonesia bersikap lu$es dan terbuka terbuka dalam dalam mengiku mengikuti ti derap derap peradab peradaban an yang terus terus gencar gencar mena$a mena$arka rkan n peruba perubahan han dan dinamika asih setia dan banggakah para penuturnya dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang e%ekti% di tengah-tengah perubahan dan dinamika itu )ika kita melihat kenyataan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum di%ungsikan secara baik dan benar. Para penuturnya masih dihinggapi sikap in%erior rendah diri/ sehingga merasa lebih modern, terhormat, dan terpelajar jika dalam peristi$a tutur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun tulis, menyelipkan setumpuk istilah asing, padahal sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, beberapa kaidah yang telah dikodi%ikasi dengan susah payah tampaknya belum banyak mendapatkan perhatian masyarakat luas. Akibatnya bisa ditebak, pemakaian bahasa Indonesia bermutu rendah0 kalimatnya rancu dan kacau, kosakatanya
payah, dan secara semantik sulit dipahami maknanya. Anjuran untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar seolah-olah hanya bersi%at sloganistis, tanpa tindakan nyata dari penuturnya Sa$ali 1uhusetya, 233'/. elihat persoalan di atas, tidak ada kata lain, kecuali menegaskan kembali pentingnya pemakaian bahasa Indonesia dengan kaidah yang baik dan benar. 4al ini dapat dimulai dari diri sendiri juga perlu didukung oleh pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktiitas membaca merupakan a$al dari setiap pembelajaran bahasa. &engan membaca, sis$a dilatih mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya. Selain itu, sis$a juga akan menemukan in%ormasi yang belum diketahuinya. &ari hasil membaca, sis$a dilatih berbicara, bercerita dan mampu mengungkapkan pendapat juga membuat kesimpulan. &engan menulis, sis$a dapat mere%leksikan hasil bacaan dan pengamatannya. &engan menyimak, sis$a dapat mengkomparasikan pengetahuannya dengan berbagai hal yang disimak. &engan berbicara, sis$a dapat mengaktualisasikan pengetahuannya dalam bentuk komunikasi dengan orang lain. &engan kemampuan bersastra, sis$a dapat menampilkan nilai estetis dari bahasa, baik lisan maupun tulisan. *ntuk menopang semua itu, guru bahasa Indonesia harus dapat memotiasi sis$a agar rajin membaca, termasuk membaca surat kabar. &engan membaca surat kabar, mereka mampu beropini, baik di kelas pada $aktu belajar atau melalui majalah dinding mading/ yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, sis$a pun mampu beropini melalui media cetak. Saat ini media yang khusus untuk bacaan pelajar memang masih sangat sedikit, karena surat kabar terlalu didominasi media cetak hiburan. &engan membaca surat kabar setiap hari, ilmu pengetahuan sis$a akan bertambah. 1anpa disadari sebenarnya mereka juga sedang belajar bahasa Indonesia. Setelah gemar membaca, sis$a juga perlu dimotiasi untuk hobi menulis, menyimak, berkomunikasi dan bersastra. 5uru akan merasa bangga kalau memiliki sis$a yang berani mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang santun dan logis. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peranan Bahasa In!nes"a terhaa# Perke$%angan Il$& Pengetah&an an Tekn!l!g" Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. &engan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan pendapat/, ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. enurut Sunaryo 2333 0 6/, tanpa adanya bahasa termasuk bahasa Indonesia/ IP17 tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, %ungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus ber%ungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1anpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa
merupakan cermin dari daya nalar pikiran/. Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan *ndang-*ndang &asar 8(9:. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat %ungsi sebagai berikut 0 8. Sebagai lambang kebangsaan negara; 2.
berbagai disiplin ilmu. &engan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut. Seperti kita ketahui bah$a ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti +egara-negara di 7ropa dan Amerika. Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. 4al tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. eadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, $alaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. *paya apa yang harus kita lakukan untuk menja$ab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. enurut 4alim dalam Bakry, 8(>808'(/ kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. *saha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. &engan adanya in%ormasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah. &erasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. &i dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. onsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek/ secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. &engan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu Sunaryo, 8((=, 8((: /. 4asil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. enyataan bah$a bahasa Indonesia sebagai $ujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap lu$es sehingga mampu menjalankan %ungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern. )adi bahasa indonesia merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa indonesia lah yang menyatukan bangsa indonesia yang beragama suku dan budaya.
2. ' Bahasa In!nes"a se%aga" Sarana Penge$%angan IPTEK
&itinjau dari segi usia, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang masih muda. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional baru pada tahun 8(2> yang ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 2> Oktober 8(2>. sejak itu pula nama Indonesia dipakai sebagai nama tersebut, yang sebelumnya dikenal dengan bahasa elayu. Setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia itu dijadikan bahasa negara, seperti dapat dibaca pada *ndang-*ndang &asar 8(9:, pasal =6. ini berarti bah$a, sebagai bahasa negara bahasa Indonesia baru lahir pada tahun 8(9:, bersamaan dengan disahkannya *ndang-*ndang &asar 8(9:. Suatu kenyataan bah$a ilmu pengetahuan dan teknologi di negara kita ini, sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. epesatan perkembangannya, perlu diimbangi oleh bahasa yang mampu me$adahinya serta yang mampu meneruskan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, baik secara horisontal kepada generasi yang sama/, maupun secara ertikal kepada generasi yang akan datang/. *ntuk itu, pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk bahan pembahasan seyogyanya ditulis dengan gaya karya ilmiah, atau ilmiah populer. Penyajian karya ilmiah populer tidak memerlukan skemata atau pengetahuan yang rumit tentang segala sesuatu yang dibahas. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disajikan dengan bahasa yang jelas, dengan mempergunakan istilah yang la!im digunakan dalam masyarakat umum. +adanya in%ormati%, diselingin banyak humor agar menarik bagi pembaca. Orang a$am biasanya tidak tertarik kepada istilah yang terlalu khusus dan terdengar aneh. areka ingin sesuatu yang biasa-biasa saja, yang sudah ada di dalam masyarakat. Apabila di dalam masyarakat ada istilah yang dapat dipergunakan untuk merujuk pada suatu konsep tentang pengetahuan dan teknologi, maka hendaklah istilah itu dipakai. Apabila tidak ada istilah yang sesuai dengan konsep itu, maka hendaklah mengambil istilah yang sudah ada, yang maknanya hampir sama atau mendekati istilah yang dimaksud. Penggunaan istilah baru sebagai pengganti istilah asing, memang seyogyanya mendapatkan perhatian khusus dari para penulis karangan ilmiah. +amun pengembangan penggunaan selanjutnya sangat bergantung kepada keberanian istilah baru itu dalam masyarakat. ata canggih misalnya, kini sudah memasyarakat dengan baik. Salah satu alasannya mungkin karena kata sophisticated yang semula dipergunakan sebelum kata ?canggih? dilakukan, belum begitu banyak dipergunakan oleh penulis ilmu pengetahuan dan teknologi. ata-kata politik, sukses, dan stop, misalnya sudah merupakan kata serapan yang sangat mapan. +amun kata baru yang berasal dari kata-kata tersebut tidak semuanya mendapat penerimaan yang sama di kalangan masyarakat. ata menyetop sudah la!im digunakan secara umum, demikian juga kata memolitikkan. +amun kata menyukseskan masih bersaing dengan kata mensukseskan tanpa ada tanda-tanda yang mana yang akan tersingkir, seperti hanya dengan kata mempolitikkan. Begitu pula dengan kecendrungan sementara orang untuk menggunakan istilah-istilah yang kurang cocok untuk karangan ilmiah, seperti penggunaan akhiran @an, untuk kata apa, dan cepat juga dapat dihilangkan. &alam bahasan Indonesia, untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, telah tumbuh peristilahan, ungkapan dan semantik. enciptakan istilah mengharuskan
penghayatan ilmu yang bersangkutan dan pemahaman bahasa yang secukupnya. &i sini kita temukan perpaduan antara cara cipta dan cita rasa. Ada banyak istilah yang kita ciptakan hanya dengan membubuhkan a$alan dan akhiran. ata larut misalnya, dapat kita turunkan menjadi melarut, larutan, pelarut, pelarutan, dan kelarutan. ita pun dapat menggali dari khasanah bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kita sudah lama tidak mempunyai istilah untuk padanan kata steady %lo$, tetapi kita sekarang dapat mengindonesiakannya menjadi aliran lunak. Penggunaan dari bahasa Inggris to sense kini banyak yang dihubungkan dengan teknologi mutakhir, yaitu cara merekam permukaan bumi dari setelit. *ntuk itu, kini kita gunakan mengindera dan selain itu dapat pula kita turunkan seperangkat kata, seperti pengeinderaan, penginderaan jauh, teknik pengeinderaan dan pengindera. Bentuk lain, penuturan bahasan Indonesia sebagai bahasa IP17, yang merupakan padanan dari bahasa asing, misalnya kata engineering dapat dipadankan dengan kata rekayasa. &ari kata rekayasa dapat diciptakan kata perekayasaan, merekayasa, teknik merekayasa, rekayasa genetika, dan sebagainya. Belakangan ini ada anggapan dari kebanyakan orang, bah$a bahasa Indonesia tidak dapat diringkas. berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Pur$o 4adijojo, yang di%okuskan pada perbandingan judul karya ilmiah dalam bahasa Inggris 5round ater %or Irrigation dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan jumlah kata yang relati% sama, yaitu air tanah untuk irigasi, ada juga judul karya ilmiah dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih pendek, yaitu 1he 7conomic alue o% 5round ater dalam bahasa Indonesia +ilai 7konomi Air 1anah. +amun demikian, ada juga yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih panjang odern $ell &esign dalam bahasa Indonesia Perencanaan sumur Bor asa ini.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bah$a bahasa Indonesia memiliki kemampuan yang sama dengan bahasa lainnya dalam memasyarakatkan IP17.
BAB III PENUTUP '.1 Kes"$#&lan 1anpa adanya bahasa termasuk bahasa Indonesia/ IP17 tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, %ungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus ber%ungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1anpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar pikiran/.