PERAN ORGANISASI PROFESI PPNI DALAM PENGEMBANGAN Kualitas Sumber Daya Tenaga Keperawatan I. PENDAHULUAN Perhimpunan/organisasi profesi keperawatan merupakan fihak yang seharusnya paling bertanggung jawab, secara aktif turut dalam pengembangan keperawatan sebagai profesi. Organisasi profesi (PPNI) seyogyanya berada pada baris terdepan dalam proses inovasi keperawatan di Indonesia, bahkan harus memegang kendali utama dalam proses perubahan. Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi, berbagai langkah nyata telah dilaksanakan, mencakup : pengembangan pelayanan/asuhan keperawatan, pendidikan tinggi keperawata n maupun kehidupan organisasi profesi. Langkah ini dilaksanakan secara terarah, berencana dan terkendalikan sebagai gerakan profesionalisasi keperawatan. Didasarkan pada keinginan para perawat agar keperawatan mendapat pengakuan sebagai profesi dan lebih dari itu yaitu agar keperawatan sebagai profesi dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keperawatan sebagai profesi berupaya memenuhi hak masyarakat untuk mendapat pelayanan/asuhan keperawatan professional yang benar dan baik. Langkah yang terlihat nyata adalah terbentuknya Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, diharapkan dengan lulusan perawat dari pendidikan tinggi keperawatan maupun memberikan pelayanan/asuhan keperawatan professional. Pengembangan pada sistem pelayanan/asuhan keperawatan belum dirasakan optimal, karena memerlukan upaya – upaya perubahan yang mendasar yaitu membentuk model praktek professional baik di RS maupun unit unit pelayanan kesehatan masyarakat. II. ORGANISASI PROFESI Merton mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah : organisasi dari praktisi yang menilai/mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama : (1) Kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari perawat yang tidak dipersiapkan dengan baik dan (2) kurangnya standar dalam keperawatan. Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk perawat dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial. Ciri-ciri organisasi profesi adalah : 1. Hanya Hanya ada satu satu organ organisas isasii untuk untuk setiap setiap profesi profesi 2. Ikatan utama para anggo anggota ta adalah adalah kebangga kebanggan n dan kehormatan kehormatan
3. Tujuan Tujuan utama utama adalah adalah menjaga menjaga martabat martabat dan kehormatan kehormatan profesi. profesi. 4. Kedudukan Kedudukan dan hubun hubungan gan antar antar anggo anggota ta bersifat bersifat persaud persaudaraan araan 5. Memili Memiliki ki sifat sifat kepe kepemim mimpin pinan an kolek kolektif tif 6. Mekanisme Mekanisme pengambila pengambilan n keputus keputusan an atas atas dasar dasar kesepakatan kesepakatan Dalam pengembangan keperawatan, organisasi profesi PPNI berfungsi : 1. Secara aktif aktif turut turut dalam dalam merumuskan merumuskan dan menetap menetapkan kan standar standar profesi profesi untuk untuk pendidikan tinggi keperawatan dan untuk pelayanan/asuhan keperawatan, mencakup ukuran keberhasilan pelaksanaan pelayanan /asuhan keperwatan dan kompetensi lulusan pendidikan tinggi keperawatan 2. Turut Turut mengidentifi mengidentifikasi kasi berbagai berbagai jenis jenis ketenagaan ketenagaan keperawata keperawatan n dengan dengan berbagai berbagai jenjang kemampuan yang diperlukan dalam dalam pengembangan keperawatan dimasa depan. 3. Ikut menyusu menyususn sn kriteria kriteria dan mekani mekanisme sme penapisan penapisan serta serta penerapan penerapan teknologi teknologi keperawatan maju serta penerapan teknologi keperawatan maju secara tepat guna dan demi kemaslahatan masyarakat secara keseluruhan. 4. Bertanggun Bertanggung g jawab dalam dalam pengendali pengendalian an dan pemanfaatan pemanfaatan lulusan lulusan pendid pendidikan ikan tinggi tinggi keperawatan khususnya dalam hal legislasi keperawatan professional. Setelah memahami pengertian-pengertian tersebut diatas tentunya kita sepakat bahwa Organisasi Profesi Keperawatan : PPNI mempunyai tanggung jawab besar terhadap pengembangan profesi, terutama saat ini dalam menghadapi persaingan ketat untuk dapat dapat merebut kesempatan memperoleh “pasar jasa pelayanan keperawatan”. Kunci utamanya adalah “Pengelolaan sumber daya tenaga keperawatan yang handal dalam bidangnya”. Bagaimana peran organisasi profesi, akan diuraikan berikut ini. III. PERAN PPNI A. Menganjurkan suatu kegiatan Sosialisasi Profesional •
•
Sosialiasasi professional sejak dini dimulai pada saat pendidikan dilanjutkan setelah lulus masuk pada lingkungan kerja Sosialisasi professional adalah : suatu proses dimana peserta didik pendidikan tinggi keperawatan mendapat pengalaman melaksanakan praktek keperawatan professional, menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku dan keterampilan professional yang diperlukan untuk siap melaksanakan praktek keperawatan ilmiah.
Suatu proses transformasi perilaku dari peserta didik pendidikan tinggi keperawatan menjadi seorang “perawat profesional” •
Sosialisasi praktek keperawatan profesional adalah proses dimana nilai-nilai dan norma-norma dari profesi keperawatan diinternalisasi kedalam perilaku perawat itu
•
•
sendiri dan konsep-konsep dirinya. Sehingga perawat belajar dari menerima pengetahuan keterampilan dan sikap sebagai karakteristik profesi. Hinshaws mengemukakan tahap-tahap sosialisasi professional mencakup : awal belum merasakan, keganjilan, identifikasi, simulasi peran, kebimbangan dan akhirnya internalisasi yaitu : menerima dan nyaman dengan peran perawat. Sosialisasi professional menjadi bagian penting untuk membentuk perawat professional.
B. Mengusulkan “ Pola Jenjang Je njang Karir Ka rir ” tenaga perawat sebagai sistem pengembangan karir
Perawat professional adalah : seseorang yang mempunyai alasan-alasan rasional, dapat mengakomodasi realita, menerima dirinya, diminati oleh orang lain, belajar dari pengalaman serta percaya diri. Agar perawat professional ini tetap terus berkembang menigkatkan kinerjanya, diperlukan suatu sistem pengembangan karir yang jelas. Dimana saat ini belum mendapat perhatian yang baik. Akibatnya perawat perawat merasa resah, lelah dan jenuh dalam pekerjaannya, kualitas asuhan keperawatan menurun dan sistem imbalan jasa tidak jelas. Jika sistem pengembangan karir telah diterima maka masalah-masalah tersebut diatas dapat diatasi dan masyarakat akan memperoleh haknya terhadap pelayanan keperawatan berkualitas. 1. 1. Prinsip Prinsip-Prin -Prinsip sip dalam dalam Siste Sistem m Pengemb Pengembanga angan n Karir Karir
1. Kualifikasi Kualifikasi tenaga tenaga keperawatan keperawatan dimula dimulaii dari D III keperaw keperawatan atan atau S1 S1 Keperawatan Keperawatan 2. Jenjang Jenjang mempunyai mempunyai makan makan kompete kompetensi nsi yang dimiliki dimiliki untuk untuk melaksanaka melaksanakan n asuhan keperawatan sesuai lingkupnya dan bertingkat sifatnya sesuai dengan kompleksitas masalah klien. 3. Fungsi Fungsi utama yang yang menjadi menjadi pegangan pegangan adalah fungsi fungsi memberikan memberikan asuhan asuhan keperawata keperawatan n 4. Setiap perawat perawat pelaksana pelaksana mempun mempunyai yai kesempatan kesempatan sama untuk untuk meningka meningkatkan tkan karirnya karirnya sampai pada jenjang paling atas 5. Jenjang Jenjang karir mempun mempunyai yai dampak dampak terhadap terhadap tanggun tanggung g jawab dan dan akontabel akontabel terhadap terhadap tugas serta sistem penghargaan 6. Pimpinan Pimpinan organisasi organisasi RS RS mempunyai mempunyai komitm komitmen en yang tinggi tinggi terhada terhadap p sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat dijamin kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. 7. Lingkup Lingkup jenjang jenjang pengemb pengembangan angan karir karir mencakup mencakup : keperaw keperawatan atan medikal medikal bedah, bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat. 2. Bentuk, Jenjang Pengembangan Karir •
Perawat Klinik I
a. Pengalaman dan Pendidikan
1) D III Keperawatan + pengalaman 1 tahun 2)
S1 Keperawatan + penagalaman 0 bulan 1. Deskripsi
1)
Memiliki kompetensi : memberikan keperawatan dasar
2)
Diperlukan supervisi dalam memberikan asuhan keperawatan
3)
Berperan sebagai perawat pelaksana dan pendidik bagi klien dan keluarganya •
Perawat Klinik II
a. Pengalaman dan pendidikan 1) D III keperawatan dengan pengalaman 3 tahun 2) S1 Keperawatan + pengalaman 1 tahun b. Deskripsi 1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup medikal bedah, maternitas, pediatrik, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2)
Diperlukan supervisi terbatas
3) Berperan sebagai perawat pelaksana pendidik bagi pasien dan keluarga serta pengelola dalam asuhan keperawatan •
Perawat Klinik III
1. Peng Pengal alam aman an dan dan pend pendid idik ikan an 1)
D III Keperawatan + pengalaman 6 tahun
2)
S1 Keperawatan + pengalaman 4 tahun
3)
Spesialisasi sesuai bidang + pengalaman 0
b.
Deskripsi
1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan lanjut dalam lingkup medical bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2)
Sepenuhnya dapat melakukan asuhan
keperawatan dengan keputusan sendiri 3)
Berperan sebagai perawat pelaksana, pendidik
bagi pasien, keluarga dan sesama teman, pengelola dalam asuhan keperawatan serta mampu mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti •
Perawat Klinik IV
a.
Pengalaman dan Pendidikan
1)
D III Keperawatan + pengalaman 9 tahun
2)
S1 Keperawatan + pengalaman 7 tahun
3)
Spesialisasi sesuai bidang + 1 tahun
b.
Deskripsi
1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan super spesialisasi dalam lingkup medikal bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2) Sepenuhnya dapat melakukan asuhan keperawatan dengan keputusan sendiri dan supervisor bagi perawat pada jenjang I, II dan III 3)
Berperan sebagai :
-
Perawat pelaksana secara mandiri
-
Pendidik bagi pasien, keluarga, sesama
teman dan peserta didik pendidik keperawatan -
Pengelola asuhan keperawatan, supervisor
-
Konsultan dan konselor dalam lingkup
bidangnya -
Peneliti dibidang keperawatan
C. Agar sistem sistem
pengembangan karir dapat terlaksana PPNI
bertanggung jawab terhadap terlaksananya terlaksananya Program Pendidikan Pendidikan Berkelanjutan Berkelanjutan bagi perawat (PBP/CNE)
Pendidikan Berkelanjutan bagi Perawat/PBP adalah : proses yang meliputi meliputi berbagai pengalaman/pelatihan setelah pendidikan formal dasar keperawatan, yang dapat meningkatkan kemampuan keprofesian. Dalam program PBP ini akan ditentukan : kurikulum pelatihan, modul bentuk penghargaan, criteria pelatih dan institusi yang boleh melaksanakan pelatihan. Diharapkan bentuk-bentuk pelatihan dapat dilaksanakan dengan professional memberikan dampak terhadap peningkatan peningkatan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. D. Menciptakan komunitas professional yaitu komunitas perawat yang ada diinstitusi pelayanan kesehatan dan pendidikan dan melaksanakan pelayanan/asuhan pelayanan/asuhan keperawatan keperawatan professional. professional. Mempunyai sistem nilai dan tanggung jawab sama. Merupakan bagian dari masyarakat keperawatan profesional.
Komunitas keperawatan diperlukan karena : 1. Adanya Adanya pengembang pengembangan an sistem pemiki pemikiran ran asuhan asuhan keperawatan keperawatan di di institusi institusi pelayanan pelayanan kesehatan 2. Dalam rangka rangka menetapk menetapkan an standar standard d asuhan asuhan keperawatan keperawatan 3. Untuk Untuk meng mengelo elola la ketena ketenagaa gaan n keperw keperwatan atan 4. Mengel Mengelola ola pelak pelaksan sanaan aan prakte praktek k keperaw keperawata atan n 5. Bertanggun Bertanggung g jawab terhadap terhadap hasil/dam hasil/dampak pak asuhan asuhan keperawatan keperawatan pada pada klien dan sistem. sistem. Komunitas keperawatan merupakan “agents of formal knowledge” dalam keperawatan yaitu orang-orang yang menciptakan, transmisi dan menerapkan pengetahuan formal (eliot freidson, 1986) Berada pada baris terdepan dalam proses profesionalisasi keperawatan, membangun citra keperawatan sebagai profesi serta merupakan kekuatan dalam proses membudayakan keperawatan. Upaya membangun komunitas professional keperawatan 1. Membangun Membangun dan dan membina membina pelayan pelayanan/asu an/asuhan han keperawa keperawatan tan rumah rumah sakit sakit dan masyarakat sebagai bagian integral dari dari pelayanan rumah sakit/masyarakat sehingga diterima sebagai pelayanan professional. 2. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi dan membina membina perawat perawat professiona professionall yang diakui diakui dan dan diberi diberi kewenangan serta tanggung jawab melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional. Langkahnya adalah merumuskan criteria kualifikasi perawat professional, mendaftar para perawat yang memenuhi kualifikasi, mengakui dan memberi memberi kewenangan serta tanggung jawab.
Membangun komisi etika keperawatan yang memberikan tuntutan dalam pelaksanaan praktek keperawatan 1. Membina Membina para perawat perawat professio professional nal seabgai seabgai komunitas komunitas dengan dengan tradisi/ tradisi/buday budayaa keperawatan sebagai komunitas professional yang sarat dengan perannya sebagai “model”. E. Untuk
menjamin
diterima masyarakat keperawatan diawali
kualitas
pelayanan keperawatan keperawatan yang
maka PPNI telah menetapkan sistem legislasi dengan adanya
Kepmenkes
No. 647
tentang Registrasi dan Praktek Keperawatan
Legislasi keperawatan adalah : proses pemberlakuan Undang-undang atau perangkat hukum yang sudah disempurnakan yang mempengaruhi pengembangan ilmu dan kiat dalam praktek keperawatan. Tujuan Legislasi keperawatan meliputi : 1. Memberikan Memberikan perlind perlindungan ungan kepada kepada masyarak masyarakat at terhadap terhadap pelayanan pelayanan keperawa keperawatan tan yang diberikan 2. Menginform Menginformasikan asikan kepada kepada masyarakat masyarakat tentang tentang pelayanan pelayanan keperawa keperawatan tan yang diberik diberikan an dan tanggung jawab para praktisi profesional 3. Memelihara Memelihara kualitas kualitas pelayan pelayanan an keperaw keperawatan atan yang diberikan diberikan 4. Memberi Memberi kejelasan kejelasan batas batas kewenanga kewenangan n setiap kategori kategori tenaga tenaga keperawatan keperawatan 5. Menjamin Menjamin adanya adanya perlindung perlindungan an hukum hukum bagi perawat perawat 6. Memoti Memotivas vasii peng pengemb embang angan an profesi profesi 7. Meningkatk Meningkatkan an profesional profesionalisme isme tenaga tenaga keperawatan keperawatan Dengan adanya ini maka, pengelolaan sumber daya tenaga keperawatan harus dibenahi secara professional sesuai dengan perkembangan profesi. IV. PENUTUP Organisasi profesi PPNI bertanggung jawab dan mempunyai peran utama dalam pengembangan keperawatan sebagai profesi. Sudah saatnya PPNI mulai melaksanakan peran-perannya secara aktif, sehingga terlihat kegiatan nyata dalam berjuang memenuhi hak masyarakat memperoleh pelayanan keperawatan professional. Sumber daya tenaga keperawatan merupakan kunci utama untuk keberhasilan keperawatan, sehingga sehingga pengelolaannya pengelolaannya perlu mendapat perhatian.
Dengan demikian diharapkan tenaga keperawatan mempunyai kemampuan yang handal dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan serta mampu merebut pasar jasa pelayanan keperawatan. Kepustakaan
Chitty RT (1997), Profesional Nursing : Concept and Challenges. WB Sounders Company Philadelphia Husin Ma’rifin (1999), Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan Marqius Bessi L & Huston JC (2000), Leadership Roles and Management Functions in Nursing. Theory and Application, Application, Lippincott Philadelphia Rully DE & Oermann MH (1985), (1985), The clinical Field its use in Nursing Education. Appleton century – Crufts. Norwalk, Connecticut Swansburg RJ & Swansburg RC (1998): Introductory management and Leaderhip for Nurses : an Intercative text, Jones and Barlett Publisher. PERAN ORGANISASI PROFESI PPNI DALAM PENGEMBANGAN Kualitas Sumber Daya Tenaga Keperawatan I. PENDAHULUAN Perhimpunan/organisasi profesi keperawatan merupakan fihak yang seharusnya paling bertanggung jawab, secara aktif turut dalam pengembangan keperawatan sebagai profesi. Organisasi profesi (PPNI) seyogyanya berada pada baris terdepan dalam proses inovasi keperawatan di Indonesia, bahkan harus memegang kendali utama dalam proses perubahan. Untuk mewujudkan keperawatan sebagai profesi, berbagai langkah nyata telah dilaksanakan, mencakup : pengembangan pelayanan/asuhan keperawatan, pendidikan tinggi keperawata n maupun kehidupan organisasi profesi. Langkah ini dilaksanakan secara terarah, berencana dan terkendalikan sebagai gerakan profesionalisasi keperawatan. Didasarkan pada keinginan para perawat agar keperawatan mendapat pengakuan sebagai profesi dan lebih dari itu yaitu agar keperawatan sebagai profesi dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keperawatan sebagai profesi berupaya memenuhi hak masyarakat untuk mendapat pelayanan/asuhan keperawatan professional yang benar dan baik. Langkah yang terlihat nyata adalah terbentuknya Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan, diharapkan dengan lulusan perawat dari pendidikan tinggi keperawatan maupun memberikan pelayanan/asuhan keperawatan professional. Pengembangan pada sistem pelayanan/asuhan keperawatan belum dirasakan optimal, karena memerlukan upaya – upaya perubahan yang mendasar yaitu membentuk model praktek professional baik di RS maupun unit unit pelayanan kesehatan masyarakat.
II. ORGANISASI PROFESI Merton mendefinisikan bahwa organisasi profesi adalah : organisasi dari praktisi yang menilai/mempertimbangkan seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi professional dan mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama : (1) Kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari perawat yang tidak dipersiapkan dengan baik dan (2) kurangnya standar dalam keperawatan. Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk perawat dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial. Ciri-ciri organisasi profesi adalah : 1. Hanya Hanya ada satu satu organ organisas isasii untuk untuk setiap setiap profesi profesi 2. Ikatan utama para anggo anggota ta adalah adalah kebangga kebanggan n dan kehormatan kehormatan 3. Tujuan Tujuan utama utama adalah adalah menjaga menjaga martabat martabat dan kehormatan kehormatan profesi. profesi. 4. Kedudukan Kedudukan dan hubun hubungan gan antar antar anggo anggota ta bersifat bersifat persaud persaudaraan araan 5. Memili Memiliki ki sifat sifat kepe kepemim mimpin pinan an kolek kolektif tif 6. Mekanisme Mekanisme pengambila pengambilan n keputus keputusan an atas atas dasar dasar kesepakatan kesepakatan Dalam pengembangan keperawatan, organisasi profesi PPNI berfungsi : 1. Secara aktif aktif turut turut dalam dalam merumuskan merumuskan dan menetap menetapkan kan standar standar profesi profesi untuk untuk pendidikan tinggi keperawatan dan untuk pelayanan/asuhan keperawatan, mencakup ukuran keberhasilan pelaksanaan pelayanan /asuhan keperwatan dan kompetensi lulusan pendidikan tinggi keperawatan 2. Turut Turut mengidentifi mengidentifikasi kasi berbagai berbagai jenis jenis ketenagaan ketenagaan keperawata keperawatan n dengan dengan berbagai berbagai jenjang kemampuan yang diperlukan dalam dalam pengembangan keperawatan dimasa depan. 3. Ikut menyusu menyususn sn kriteria kriteria dan mekani mekanisme sme penapisan penapisan serta serta penerapan penerapan teknologi teknologi keperawatan maju serta penerapan teknologi keperawatan maju secara tepat guna dan demi kemaslahatan masyarakat secara keseluruhan. 4. Bertanggun Bertanggung g jawab dalam dalam pengendali pengendalian an dan pemanfaatan pemanfaatan lulusan lulusan pendid pendidikan ikan tinggi tinggi keperawatan khususnya dalam hal legislasi keperawatan professional. Setelah memahami pengertian-pengertian tersebut diatas tentunya kita sepakat bahwa Organisasi Profesi Keperawatan : PPNI mempunyai tanggung jawab besar terhadap pengembangan profesi, terutama saat ini dalam menghadapi persaingan ketat untuk dapat dapat merebut kesempatan memperoleh “pasar jasa pelayanan keperawatan”. Kunci utamanya adalah “Pengelolaan sumber daya tenaga keperawatan yang handal dalam bidangnya”.
Bagaimana peran organisasi profesi, akan diuraikan berikut ini. III. PERAN PPNI A. Menganjurkan suatu kegiatan Sosialisasi Profesional •
•
Sosialiasasi professional sejak dini dimulai pada saat pendidikan dilanjutkan setelah lulus masuk pada lingkungan kerja Sosialisasi professional adalah : suatu proses dimana peserta didik pendidikan tinggi keperawatan mendapat pengalaman melaksanakan praktek keperawatan professional, menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku dan keterampilan professional yang diperlukan untuk siap melaksanakan praktek keperawatan ilmiah.
Suatu proses transformasi perilaku dari peserta didik pendidikan tinggi keperawatan menjadi seorang “perawat profesional” •
•
•
Sosialisasi praktek keperawatan profesional adalah proses dimana nilai-nilai dan norma-norma dari profesi keperawatan diinternalisasi kedalam perilaku perawat itu sendiri dan konsep-konsep dirinya. Sehingga perawat belajar dari menerima pengetahuan keterampilan dan sikap sebagai karakteristik profesi. Hinshaws mengemukakan tahap-tahap sosialisasi professional mencakup : awal belum merasakan, keganjilan, identifikasi, simulasi peran, kebimbangan dan akhirnya internalisasi yaitu : menerima dan nyaman dengan peran perawat. Sosialisasi professional menjadi bagian penting untuk membentuk perawat professional.
B. Mengusulkan “ Pola Jenjang Je njang Karir Ka rir ” tenaga perawat sebagai sistem pengembangan karir
Perawat professional adalah : seseorang yang mempunyai alasan-alasan rasional, dapat mengakomodasi realita, menerima dirinya, diminati oleh orang lain, belajar dari pengalaman serta percaya diri. Agar perawat professional ini tetap terus berkembang menigkatkan kinerjanya, diperlukan suatu sistem pengembangan karir yang jelas. Dimana saat ini belum mendapat perhatian yang baik. Akibatnya perawat perawat merasa resah, lelah dan jenuh dalam pekerjaannya, kualitas asuhan keperawatan menurun dan sistem imbalan jasa tidak jelas. Jika sistem pengembangan karir telah diterima maka masalah-masalah tersebut diatas dapat diatasi dan masyarakat akan memperoleh haknya terhadap pelayanan keperawatan berkualitas. 1. 1. Prinsip Prinsip-Prin -Prinsip sip dalam dalam Siste Sistem m Pengemb Pengembanga angan n Karir Karir
1. Kualifikasi Kualifikasi tenaga tenaga keperawatan keperawatan dimula dimulaii dari D III keperaw keperawatan atan atau S1 S1 Keperawatan Keperawatan 2. Jenjang Jenjang mempunyai mempunyai makan makan kompete kompetensi nsi yang dimiliki dimiliki untuk untuk melaksanaka melaksanakan n asuhan keperawatan sesuai lingkupnya dan bertingkat sifatnya sesuai dengan kompleksitas masalah klien. 3. Fungsi Fungsi utama yang yang menjadi menjadi pegangan pegangan adalah fungsi fungsi memberikan memberikan asuhan asuhan keperawata keperawatan n
4. Setiap perawat perawat pelaksana pelaksana mempun mempunyai yai kesempatan kesempatan sama untuk untuk meningka meningkatkan tkan karirnya karirnya sampai pada jenjang paling atas 5. Jenjang Jenjang karir mempun mempunyai yai dampak dampak terhadap terhadap tanggun tanggung g jawab dan dan akontabel akontabel terhadap terhadap tugas serta sistem penghargaan 6. Pimpinan Pimpinan organisasi organisasi RS RS mempunyai mempunyai komitm komitmen en yang tinggi tinggi terhada terhadap p sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat dijamin kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan. 7. Lingkup Lingkup jenjang jenjang pengemb pengembangan angan karir karir mencakup mencakup : keperaw keperawatan atan medikal medikal bedah, bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat. 2. Bentuk, Jenjang Pengembangan Karir •
Perawat Klinik I
a. Pengalaman dan Pendidikan 1) D III Keperawatan + pengalaman 1 tahun 2)
S1 Keperawatan + penagalaman 0 bulan 1. Deskripsi
1)
Memiliki kompetensi : memberikan keperawatan dasar
2)
Diperlukan supervisi dalam memberikan asuhan keperawatan
3)
Berperan sebagai perawat pelaksana dan pendidik bagi klien dan keluarganya •
Perawat Klinik II
a. Pengalaman dan pendidikan 1) D III keperawatan dengan pengalaman 3 tahun 2) S1 Keperawatan + pengalaman 1 tahun b. Deskripsi 1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup medikal bedah, maternitas, pediatrik, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2)
Diperlukan supervisi terbatas
3) Berperan sebagai perawat pelaksana pendidik bagi pasien dan keluarga serta pengelola dalam asuhan keperawatan •
Perawat Klinik III
1. Peng Pengal alam aman an dan dan pend pendid idik ikan an 1)
D III Keperawatan + pengalaman 6 tahun
2)
S1 Keperawatan + pengalaman 4 tahun
3)
Spesialisasi sesuai bidang + pengalaman 0
b.
Deskripsi
1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan lanjut dalam lingkup medical bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2)
Sepenuhnya dapat melakukan asuhan
keperawatan dengan keputusan sendiri 3)
Berperan sebagai perawat pelaksana, pendidik
bagi pasien, keluarga dan sesama teman, pengelola dalam asuhan keperawatan serta mampu mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti •
Perawat Klinik IV
a.
Pengalaman dan Pendidikan
1)
D III Keperawatan + pengalaman 9 tahun
2)
S1 Keperawatan + pengalaman 7 tahun
3)
Spesialisasi sesuai bidang + 1 tahun
b.
Deskripsi
1) Memiliki kompetensi memberikan keperawatan super spesialisasi dalam lingkup medikal bedah, maternitas, pediatri, jiwa, komunitas dan gawat darurat 2) Sepenuhnya dapat melakukan asuhan keperawatan dengan keputusan sendiri dan supervisor bagi perawat pada jenjang I, II dan III 3)
Berperan sebagai :
-
Perawat pelaksana secara mandiri
-
Pendidik bagi pasien, keluarga, sesama
teman dan peserta didik pendidik keperawatan -
Pengelola asuhan keperawatan, supervisor
-
Konsultan dan konselor dalam lingkup
bidangnya -
Peneliti dibidang keperawatan
C. Agar sistem sistem
pengembangan karir dapat terlaksana PPNI
bertanggung jawab terhadap terlaksananya terlaksananya Program Pendidikan Pendidikan Berkelanjutan Berkelanjutan bagi perawat (PBP/CNE)
Pendidikan Berkelanjutan bagi Perawat/PBP adalah : proses yang meliputi meliputi berbagai pengalaman/pelatihan setelah pendidikan formal dasar keperawatan, yang dapat meningkatkan kemampuan keprofesian. Dalam program PBP ini akan ditentukan : kurikulum pelatihan, modul bentuk penghargaan, criteria pelatih dan institusi yang boleh melaksanakan pelatihan. Diharapkan bentuk-bentuk pelatihan dapat dilaksanakan dengan professional memberikan dampak terhadap peningkatan peningkatan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. D. Menciptakan komunitas professional yaitu komunitas perawat yang ada diinstitusi pelayanan kesehatan dan pendidikan dan melaksanakan pelayanan/asuhan pelayanan/asuhan keperawatan keperawatan professional. professional. Mempunyai sistem nilai dan tanggung jawab sama. Merupakan bagian dari masyarakat keperawatan profesional.
Komunitas keperawatan diperlukan karena : 1. Adanya Adanya pengembang pengembangan an sistem pemiki pemikiran ran asuhan asuhan keperawatan keperawatan di di institusi institusi pelayanan pelayanan kesehatan 2. Dalam rangka rangka menetapk menetapkan an standar standard d asuhan asuhan keperawatan keperawatan 3. Untuk Untuk meng mengelo elola la ketena ketenagaa gaan n keperw keperwatan atan 4. Mengel Mengelola ola pelak pelaksan sanaan aan prakte praktek k keperaw keperawata atan n 5. Bertanggun Bertanggung g jawab terhadap terhadap hasil/dam hasil/dampak pak asuhan asuhan keperawatan keperawatan pada pada klien dan sistem. sistem.
Komunitas keperawatan merupakan “agents of formal knowledge” dalam keperawatan yaitu orang-orang yang menciptakan, transmisi dan menerapkan pengetahuan formal (eliot freidson, 1986) Berada pada baris terdepan dalam proses profesionalisasi keperawatan, membangun citra keperawatan sebagai profesi serta merupakan kekuatan dalam proses membudayakan keperawatan. Upaya membangun komunitas professional keperawatan 1. Membangun Membangun dan dan membina membina pelayan pelayanan/asu an/asuhan han keperawa keperawatan tan rumah rumah sakit sakit dan masyarakat sebagai bagian integral dari dari pelayanan rumah sakit/masyarakat sehingga diterima sebagai pelayanan professional. 2. Mengidenti Mengidentifikasi fikasi dan membina membina perawat perawat professiona professionall yang diakui diakui dan dan diberi diberi kewenangan serta tanggung jawab melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional. Langkahnya adalah merumuskan criteria kualifikasi perawat professional, mendaftar para perawat yang memenuhi kualifikasi, mengakui dan memberi memberi kewenangan serta tanggung jawab. Membangun komisi etika keperawatan yang memberikan tuntutan dalam pelaksanaan praktek keperawatan 1. Membina Membina para perawat perawat professio professional nal seabgai seabgai komunitas komunitas dengan dengan tradisi/ tradisi/buday budayaa keperawatan sebagai komunitas professional yang sarat dengan perannya sebagai “model”. E. Untuk
menjamin
diterima masyarakat keperawatan diawali
kualitas
pelayanan keperawatan keperawatan yang
maka PPNI telah menetapkan sistem legislasi dengan adanya
Kepmenkes
No. 647
tentang Registrasi dan Praktek Keperawatan
Legislasi keperawatan adalah : proses pemberlakuan Undang-undang atau perangkat hukum yang sudah disempurnakan yang mempengaruhi pengembangan ilmu dan kiat dalam praktek keperawatan. Tujuan Legislasi keperawatan meliputi : 1. Memberikan Memberikan perlind perlindungan ungan kepada kepada masyarak masyarakat at terhadap terhadap pelayanan pelayanan keperawa keperawatan tan yang diberikan 2. Menginform Menginformasikan asikan kepada kepada masyarakat masyarakat tentang tentang pelayanan pelayanan keperawa keperawatan tan yang diberik diberikan an dan tanggung jawab para praktisi profesional 3. Memelihara Memelihara kualitas kualitas pelayan pelayanan an keperaw keperawatan atan yang diberikan diberikan
4. Memberi Memberi kejelasan kejelasan batas batas kewenanga kewenangan n setiap kategori kategori tenaga tenaga keperawatan keperawatan 5. Menjamin Menjamin adanya adanya perlindung perlindungan an hukum hukum bagi perawat perawat 6. Memoti Memotivas vasii peng pengemb embang angan an profesi profesi 7. Meningkatk Meningkatkan an profesional profesionalisme isme tenaga tenaga keperawatan keperawatan Dengan adanya ini maka, pengelolaan sumber daya tenaga keperawatan harus dibenahi secara professional sesuai dengan perkembangan profesi. IV. PENUTUP Organisasi profesi PPNI bertanggung jawab dan mempunyai peran utama dalam pengembangan keperawatan sebagai profesi. Sudah saatnya PPNI mulai melaksanakan peran-perannya secara aktif, sehingga terlihat kegiatan nyata dalam berjuang memenuhi hak masyarakat memperoleh pelayanan keperawatan professional. Sumber daya tenaga keperawatan merupakan kunci utama untuk keberhasilan keperawatan, sehingga sehingga pengelolaannya pengelolaannya perlu mendapat perhatian. Dengan demikian diharapkan tenaga keperawatan mempunyai kemampuan yang handal dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan serta mampu merebut pasar jasa pelayanan keperawatan. Kepustakaan
Chitty RT (1997), Profesional Nursing : Concept and Challenges. WB Sounders Company Philadelphia Husin Ma’rifin (1999), Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan Marqius Bessi L & Huston JC (2000), Leadership Roles and Management Functions in Nursing. Theory and Application, Application, Lippincott Philadelphia Rully DE & Oermann MH (1985), (1985), The clinical Field its use in Nursing Education. Appleton century – Crufts. Norwalk, Connecticut Swansburg RJ & Swansburg RC (1998): Introductory management and Leaderhip for Nurses : an Intercative text, Jones and Barlett Publisher.
Organisasi Profesi Keperawatan Keperawatan
June 3, 2008 by mirzal tawi
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsifungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. Ciri-ciri organisasi profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut : Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi Peran organisasi organisasi profesi
Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi Fungsi organisasi profesi
Bidang pendidikan keperawatan a. Menetapkan standar pendidikan keperawatan b. Mengembangkan pendidikan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut Bidang pelayanan keperawatan a.Menetapkan standar profesi keperawatan b. Memberikan izin praktik c. Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan d.Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan Bidang IPTEK a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasai riset keperawatan
b. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK IPTEK dalam keperawatan Bidang kehidupan profesi a. Membina, mengawasi organisasi profesi b.Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota c. Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain d. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota Manfaat organisasi organisasi profesi
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu : 1. Mengembangkan dan memajukan profesi 2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi 3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi 4. Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi Organisasi keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu. PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI (Ikatan Bidan Indonesia) tidak ikut serta karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah profesi sendiri. Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang sah dapat mendaftarkan diri sebagai anggota PPNI dan semua siswa/mahasiswa keperawatan yang sedang belajar dapat disebut calon anggota. Tujuan PPNI
1. Membina dan mengambangkan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain : persatuan dan kesatuan,kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi 2. Membina, mengambangkan dan mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia 3. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di indonesia 4. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia
5. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota Fungsi PPNI
1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai untukmencapai tujuan organisasi 2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada program program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakan golongan, golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME 3. Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan.
STRUKTUR ORGANISASI PPNI Jenjang organisasi organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI 2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI 3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI 4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang) Struktur organisasi organisasi tingkat pusat
1. Ketua umum Ketua-ketua : a. Pembinaan Organisasi b. Pembinaan pendidikan dan latihan c. Pembinaan pelayanan d. Pembinaan IPTEK e. Pembinaan kesejahteraan 2. Sekretaris Jenderal Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan Departemen a. Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
b. Departemen pendidikan c. Departemen pelatihan d.Departemen pelayanan di RS e. Departemen pelayanan di puskesmas f. Departemen penelitian g. Departemen hubungan luar negeri h. Departemen kesejahteraan anggota i.Departemen pembinaan yayasan Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk : 1.Menyempurnakan AD / ART 2.Perumusan program kerja 3. Pemilihan Pengurus PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan. Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah. Program kerja utama PPNI :
1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan 2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan 3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan 4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit 5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas 6.Pembinaan dan Pengembangan IPTEK 7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan internasional
8. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan 9. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah dengan melakukan upaya antara lain : 1. Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan 2. Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif dan juga advokasi terhadap perawat. 3. Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota. 4. Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas dan para penyusun/pengambil kebijakan. Kewajiban Anggota PPNI
1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi. 2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan 3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan 4.Menghadiri rapat yang diadakan organisasi 5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja 6.Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen 7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan uang iuran Hak Anggota PPNI PPNI
1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi 3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun tulisan 4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi Tugas pokok PPNI
1. Bidang pembinaan organisasi PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya a nggotanya dan akder kepemimpinan 2. Bidang pembinaan profesi PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan 3. Bidang kesejahteraan anggota PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain didalam maupun diluar negeri Keanggotaan PPNI ada 2 yaitu:
1. Anggota biasa a. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang. b. Lulus bidang pendidikan pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi d. Penyatakan diri untuk menjadi anggota 2. Anggota kehormatan Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP (dewan pimpinan pusat)
ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL 1. International Council of Nurses (ICN)
Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah memperkokoh memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode eik profesi keperawatan. Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi mnausia. Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama, dan status sosial. ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali. Pusatnya di Geneva, switzerland. 2.American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan. 3. Canadian Nurses Association (CNA)
CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung peningkatan peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri. 4.National League for Nursing (NLN)
NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan pendidikan keperawatan. 5. British Nurses Association (BNA)
BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan. (* Disampaikan pada Pelatihan Clinical Instruktur Instruktur Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Sigli,2005)
ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN ORGANISASI PROFESI KEPERAWATAN Oleh : Yatimah Ratna Pertiwi, S.Kep., Ns A. Organisasi Profesi Keperawatan Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsifungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu. 1. Ciri-ciri organisasi profesi Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut : a. Umumnya untuk satu profesi profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama b. Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi c. Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan merumuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi 2. Peran organisasi profesi a. Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan b. Pembina, pengembang dan pengawas pengawas terhadap pelayanan keperawatan c. Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan d. Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi 3. Fungsi organisasi profesi a. Bidang pendidikan keperawatan • Menetapkan standar pendidikan keperawatan • Mengembangkan pendidikan keperawatan berjenjang lanjut b. Bidang pelayanan keperawatan • Menetapkan standar profesi keperawatan • Memberikan izin praktik • Memberikan regsitrasi tenaga keperawatan • Menyusun dan memberlakukan kode etik keperawatan c. • • d. • • • •
Bidang IPTEK Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi riset keperawatan Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan IPTEK dalam keperawatan Bidang kehidupan profesi Membina, mengawasi organisasi profesi Membina kerjasama dengan dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain dan antar anggota anggota Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan negara lain Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota
B. Manfaat Organisasi Profesi Menurut Breckon (1989) manfaat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu : 1. Mengembangkan dan memajukan profesi 2. Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi 3. Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi 4. Memberikan kesempatan pada semua anggota anggota untuk untuk berkarya dan dan berperan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi
Sedangkan menurut World Medical Association (1991) manfaat organisasi profesi mencakup dua hal, yaitu : 1. Maikin tertibnya pekerjaan profesi 2. Meningkatnya kualitas hidup serta derajat kesehatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan C. Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia (MUNAS V 1995) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi keperawatan indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu. PPNI pada awalnya terbentuk dari penggabungan beberapa organisasi keperawatan seperti IPI (Ikatan Perawat Indonesia), PPI (Persatuan Perawat Indonesia), IGPI (Ikatan Guru Perawat Indonesia), IPWI (Ikatan Perawat Wanita Indonesia). Dalam penggabungan ini IBI (Ikatan Bidan Indonesia) tidak ikut serta karena mempunyai anggapan bahwa bidan adalah profesi sendiri. 1. Tujuan PPNI a. Membina dan mengambangkan organisasi profesi keperawatan antara lain : persatuan dan kesatuan, kerja sama dengan pihak lain dan pembinaan manajemen organisasi b. Membina, mengambangkan dan mengawasi mengawasi mutu pendidikan keperawatan di Indonesia c. Membina, mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan di di indonesia d. Membina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia e. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota 2. Fungsi PPNI a. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi b. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kesehatan kesehatan yang berorientasi pada program-program pembangunan manusia manusia secara holistic tanpa membedakan golongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME c. Menampung, memadukan, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenaga keperawatan serta mengembangkan keprofesian dan kesejahteraan tenaga keperawatan. D. STRUKTUR ORGANISASI PPNI 1. Jenjang organisasi a. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI b. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI PPNI c. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI d. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang) 2. Struktur organisasi tingkat pusat a. Ketua umum Ketua-ketua : 1) Pembinaan Organisasi 2) Pembinaan pendidikan dan latihan 3) Pembinaan pelayanan 4) Pembinaan IPTEK 5) Pembinaan kesejahteraan b. Sekretaris Jenderal Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan Departemen 1) Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi 2) Departemen pendidikan 3) Departemen pelatihan
4) Departemen pelayanan di RS 5) Departemen pelayanan di puskesmas 6) Departemen penelitian 7) Departemen hubungan luar negeri 8) Departemen kesejahteraan anggota 9) Departemen pembinaan yayasan Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk : a. Menyempurnakan AD / ART b. Perumusan program kerja c. Pemilihan Pengurus PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan. 3. a. b. c.
Sumber dana PPNI : Uang pangkal Iuran bulanan Sumber-sumber lain yang sah
4. Program kerja utama PPNI : a. Pembinaan organisasi dan keanggotaan b. Pengembangan dan pembinaan pendidikan pendidikan c. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan d. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit e. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas f. Pembinaan dan Pengembangan IPTEK g. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan internasional h. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan i. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah dengan melakukan upaya antara lain : a. Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan b. Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif dan juga advokasi terhadap perawat. c. Membenahi kinerja PPNI. PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak mendesak untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.
d. Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas dan para penyusun/pengambil kebijakan. 5. Kewajiban Anggota PPNI a. Menjunjung tinggi, mentaati dan dan mengamalkan AD dan ART organisasi. b. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan c. Mentaati dan menjalankan segala keputusan d. Menghadiri rapat yang diadakan organisasi e. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja f. Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen g. Setiap anggota anggota baru yang diterima menjadi anggota anggota membayar uang pangkal pangkal dan uang iuran 6. Hak Anggota PPNI a. Semua anggota berhak mendapat mendapat pembelaan pembelaan dan perlindungan dari organisasi organisasi dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi b. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi c. Semua anggota berhak menghadiri menghadiri rapat, memberi memberi usul baik lisan maupun maupun tulisan d. Semua anggota anggota kecuali anggota anggota kehormatan kehormatan yang yang mempunyai mempunyai hak untuk memilih dan dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi 7. Tugas pokok PPNI a. Bidang pembinaan organisasi PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan b. Bidang pembinaan profesi PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan c. Bidang kesejahteraan anggota PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain didalam maupun diluar negeri 8. Syarat-Syarat Anggota PPNI a. Anggota Biasa • WNI • Lulus dari pendidikan formal bidang keperawatan yg disahkan pemerintah • Menyatakan diri menjadi anggota PPNI melalui pengurus Kab/Kota, Komisariat • Bersedia mengikuti dan mentaati AD/ART PPNI • Bersedia aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi b. Anggota Khusus • Perawat WNA yang bekerja bekerja di Indonesia (sesuai PP No No 32 tahun 1996) 1996) dan dan telah beradaptasi selama 6 – 12 tahun. • Menyatakan diri menjadi anggota PPNI melalui pengurus Kab/Kota, Komisariat • Bersedia mengikuti dan mentaati AD/ART PPNI c. Anggota Kehormatan • Bukan perawat, tetapi berjasa terhadap terhadap perkembangan keperawatan dan PPNI • Diusulkan pengurus Kab/ Kota dan disetujui Propinsi • Disahkan pengurus pusat dalam kegiatan organisasi yang bersifat nasional nasional
E. Organisasi Keperawatan Internasional 1. International Council of Nurses (ICN) Merupakan organisasi profesional wanita pertama didunia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 yang dimotori oleh Mrs. Bedford Fenwick. ICN merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia. Tujuan pendirian ICN adalah adalah memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh dunia, memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai maslah tentang keperawatan, menjunjung tinggi peraturan dalam ICN agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan dan kode etik profesi keperawatan. Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi manausia. Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama, dan status sosial. ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali, pusatnya di Geneva, switzerland. Kongres pertama diadakan di London London 1900, dan kongres kongres terakhir pada akhir tahun 1996 di Bandar sri Begawan, Brunai Darussalam. 2. American Nurses Association (ANA) ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat. Didirikan pada akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian. ANA berperan dalam menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakuan legislasi keperawatan. 3. Canadian Nurses Association (CNA) CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada. Mempunyai tujuan yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung peningkatan peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat. CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri. 4. National League for Nursing (NLN) NLN adalah suatu organisasi terbuka untuk semua orang yang yang berkaitan dengan keperawatan meliputi perawat, non perawat seperti asisten perawat (pekarya) dan agencies. Didirikan pada tahun 1952. Bertujuan untuk membantu pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. 5. British Nurses Association (BNA) BNA adalah asosiasi perawat nasional di Inggris. Didirikan pada tahun 1887 oleh Mrs. Fernwick. Bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan seluruh perawat di inggris dan berusaha memperoleh pengakuan terhadap profesi keperawatan. ˆGood Luckˆ
HANDOUT : PERAN ORGANISASI PPNIMATA AJAR KEPERAWATAN PROFESIONALBY : AMAR AKBAR, S.Kep.Ns I . P EN G ER T I A N OR G A N I S A S I PR O F E S I Org Organis anisas asii profe rofesi si meru erupak pakan organ rganis isas asii yang anggotanya adalah para praktisi yangmenetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakanfungsi-fungsi melaksanakanfungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laks laksan anak akan an dal dalam am kap kapas asit itas as mer merek ekaa seag seagai aiin indi divi vidu du.II .II . C I R I - C I R I O R G A N I S A S I P R O F E S I Menurut Menurut Prof. Prof. DR. DR. Azrul Azrul Azwar Azwar MPH (1998), (1998), ada 3 ciri organisasi organisasi : 1 ) U m u m n y a u n t u k s a t u p r o f e s i h a n y a a d a s a t u o r g a n i s a s i p r o f e s i y a n g pa p ara anggotanya berasal dari
satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama.2 ) M i s i u t a m a o r g a n i s a s i p r o f e s i a d a l a h u n t u k m e r u m u s k a n k o d e e t i k (Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (professionalcompetency) serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professionalautonomous).3 ) K e g i a t a n p o k o k o r g a n i s a s i p r o f e s i a d a l a h m e n e t a p k a n s e r t a merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang manakode etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikandan pelatihan profesi (standar of professional education and training ) sertamenetapkan dan memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy). I I I . P ER A N OR G A N I S A S I PR O F E S I Organ rganis isas asii prof profes esii dalam alam pem pembuat buatan an dan pengembangan profesi keperawatan berperan sebagai berikut :a . P e m b i n a a n , p e n g e m b a n g a n d a n p e n g a w a s a n mutu pendidikan keperawatan. b . P e m b i n a a n , p e n g e m b a n g a n d a n p e n g a w a s a n pelayanan keperawatan.c . P e m b i n a a n , p e n g e m b a n g a n i l m u p e n g e t a h u a n dan teknologi keperawatan.d . P e m b i n a a n , p e n g e m b a n g a n d a n p e n g a w a s a n kehidupan profesi.I V . F U N G S I O R G A N I S A S I P R O F E S I Dalam pelaksanaan peran-peran orga organi nisa sasi si prof profes esii maka maka orga organi nisa sasi si berf berfun ungs gsii :a. D a l a m b i d a n g p e n d i d i k a n keperawatan.1 . P e n e t a p a n s t a n d a r p e n d i d i k a n k e p e r a w a t a n . 2. P e n ge m ba nga n pe n di d i ka n k e p e r a w a t a n b e r j e n j a n g b e r l a n j u t . b.Dalam bidang p e l a y a n a n k e p e r a w a t a n . 1 . P e n e t a p a n s t a n d a r p r o f e s i keperawatan.2.Pemberian izin praktek / rekomendasi.3.Pemberian registrasi tenaga keperawatan.4.Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan. c . D a l a m b i d a n g i p t e k 1 . M e r e n c a n a k a n , m e l a k s a n a k a n , d a n m e n g a w a s i r i s e t k ep er aw at an 2 . M e r e n c a n a k a n , m e l a k s a n a k a n d a n m e n g a w a s i p e r k e m b a n g a n . d.Dalam bidang kehidupan p r o f e s i 1 . M e m b i n a , m e n g a w a s i o r g a n i s a s i p r o f e s i i t u s e n d i r i 2 .M em bi na ke rj a s am a d en ga n p e n e r i n t a h , m a s y a r a k a t , p r o f e s i l a i n a n t a r a n g g o t a 3 . M em b i na k e r ja s a m a d e n ga n o r g a ni s a s i p r o f es i s e je n is d e ng a n N e ga r a la i n / i nt e rn a si o na l 4 . M e m b i n a , m e n g u p a y a k a n d a n m e n g a w a s i k e s e j a h t e r a a n a n g g o t a .
V. M AN F AA T OR G A NI S AS I P RO FE S I Apabi pabila la organ ganisa isasi pro profesi fesi beke bekerrja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akandiperoleh, akan tetapi
menurut Br Brecko 1989, mi minimal ad ada 4 manfaat yakni :1 . D a p a t l e b i h mengembangkan dan memajukan profesi.2.Dapat menertibkan dan memperluas b i d a n g g e r a k p r o f e s i . 3 . D ap a t m en gh i mp u n d a n m e n y a t u k a n p e n d a p a t w a r g a p r o f e s i . 4 .D a pa t memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk b e r k a r y a d a n b e r p e r a n a k t i f dalam mengembangkan dan memajukan profesi.Apabila manfaat-manfaat manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yangakan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang akandiperoleh adalah : 1 . M a k i n t e r t i b n y a p e k e r j a a n p r o f e s i . 2 .M en in gk at ny a k ua li ts hi du p s er ta de ra ja t kesehatan masyarakat secara k e s e l u r u h a n . VI.O VI.ORG RGAN ANISA ISASI SI PERA PERAWA WAT T INDON INDONESI ESIA, A, BE BERD RDIR IRIN INYA YA PPNIOrganisasi ini lahir berdasarkan serangkaian perundingan beberapa tokoh tenagakeperawatan dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Dengankesadaran pentingnya bersatu, maka pada tanggal 17 Maret 1974, mereka sepakatmelaksanakan sepakatmelaksanakan fusi menjadi Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang disingkatmenjadi PPNI.PPNI didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 yang kepengurusannya terdiri dari : 1Pengurus Pusat PPNI berkedudukan di Ibu Kota Negara, 32 Pengurus PPNI Propinsi, 358Pengurus PPNI Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 Pengurus Komisariat (tempat kerja)y ang menghimpun menghimpun ratusan ribu perawat Indonesia baik yang berada di Indonesia maupundi Luar Negeri, saat ini sudah dibentuk INNA-K ( Indonesian National NursesAssociation in Kuwait). PPNI, sejak Juni 2003 telah menjadi anggotaICN anggotaICN (InternationalCouncil (International Council of Nurses) yang ke 125 dengan visi sebagai corong suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan/asuhankeperawatan yang kompeten, aman dan bermutu bagi masyarakat luas.V I I . T U J U A N P P N I a .M .M eem m bi bi na na d a n m en en ge ge mb mb an an gk gk an an orga nisa si p rofe si keper awat an a ntar a l ain : Pe rsa tuan dan dan kesa kesatu tuan an,, kerj kerjaa sama sama dengan dengan pihak pihak lain, lain, pemb pembina inaan an mana manajem jemen en orga organis nisasi asi.. b.M b .M em bina bi na , me ngem ng em ba ngka ng ka n da n mengawasi mutu pendidikan keperawata n diIndo diIndone nesi sia. a.c.Membina, c.Membina, mengembangkan mengembangkan dan mengawasi mutu pelayanan keperawatan d i Indonesia.d . M e m b i n a d a n m e n g e m b a n g k a n I P T E K k e p e r a w a t a n d i I n d o n e s i a . e . M e m b i n a , d a n m e n g u p a y a k a n k e s e j a h t e r a a n a n g g o t a . V I I I . F U N G S I P P N I 1. Sebagai wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untukmencapai tujuan organisasi2. Mengembangkan dan mengamalkan pelayanan kese hatan yang berorientasi pada program-program pembangunan manusia secara holistic tanpa membedakangolongan, suku, keturunan, agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME3.
Menampung,memadukan,menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi tenagakeperawatan Menampung,memadukan,menyalurkan serta serta menge mengemb mbang angkan kan keprof keprofesia esian n dan dan kesej kesejaht ahteraa eraan n tenag tenagake akepera perawat watan.I an.I X . S R U K T U R ORGANISASI PPNIa . J e n j a n g O r g a n i s a s i 1.Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI2.Dewan Pimpinan Daerah TK I (DPD I) PPNI3.Dewan Pimpinan Daerah TK II (D PP II ) PP NI 4.Komisar 4.Komisariat iat PPNI PPNI (penguru (penguruss pada institu institusi si yang anggo anggotany tanyaa kura ng l ebih 25orang 25orang))
Disamping itu ada organisasi keperawatan sesuai dengan keahliannya dan bertanggung jawab kepada PPNI, yang disebut organisasi seninat umpamanya IkatanPerawat Anastasi Indonesia (IPAI), Persatuan Perawat Ginjal, Persatuan PerawatAnak, dan lain-lain. b . S u s u n a n O r g a n i s a s i T K . P u s a t . 1 . K e t u a U m u m Ketua-ketua :a ) P e m b i n a a n or ga ni sa si b)P Pe e m bi b i n aa a a n P e nd n d i d ik i k a n da da n latihanc)Pembinaan pelayanand)Pembinaan I P T E K e ) P e mb i na a n k e se j ah t er a an 2 . S e k r e t a r i s J e n d r a l Sekretaris-sekretaris Sekretaris-sekretaris : (5 orang) sesuai sesuai dengan pembidangan pembidangan ketua-ketua.3 . D e p a r t e m e n D e p a r t e m e n a )De pa rte me n or ga ni sas i, keanggotaan dan kaderi sasi b ) D e p a r t e m e n P e n d i d i k a n c ) D e p a r t e m e n P e l a t i h a n d ) D e p a r t e m e n P e l a y a n a n d i R u m a h S a k i t e ) D e p a r t e m e n P e l a y a n a n d i P u k e s m a s f ) D e p a r t e m e n P e n e l i t i a n g ) D e p a r t e m e n H u b u n g a n L u a r N e g e r i h ) D e p a r t e m e n K e s e j a h t e r a a n A g g o t a i ) D e p a r t e m e n P e m b i n a a n Y a y a s a n X.PROGRAM K E R J A a .P . P em e m bi b i na n a an a n or o r ga g a n is i s as a s i d an an keanggotaan b.Pengembangan dan pembinaan pendidikanc.Pengembangan dan pembinaan diklat ke pr aw at an d.P d.Penge engemban mbangan gan dan pembinaa pembinaan n pelayanan pelayanan keperawatan di Rumah Sakite.Pengembangan dan pembinaan p el el ay ay an a n an an ke ke pe pe ra ra wa wa ta ta n d i P uk uk es es ma ma sf sf . P e m b i n a a n d a n pengembangan IPTEK g.Pembinaan g.Pembinaan dan pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasikeperawatan Internasional (ICN)h.Pembinaan dan pengembangan sumber daya / yayasani.Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan anggota UU RI NO 23 THN 1992 TENTANG KESEHATANPasal 53
1)Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakantugas sesuai dengan profesinya2)Tenaga kesehatan dalam melakukan tug as nya ber kew aj iba n unt uk mem at uhi stand standar ar prof profesi esi dan dan men mengh ghor orma mati ti hak hak pasien3) Te na ga ke s eh at a n un t uk ke pe nt in ga n pe mb uk t ia n d ap at me la ku ka n ti nd ak an medis terhadap terhadap seseorang dengan dengan memperhatikan memperhatikan kesehatan kesehatan dan keselamatanyang keselamatanyang bersangkutan4) k et en tu an me ng en ai st a nd a r p ro fe si d an ha k ha k pa s ie n se ba ga iman im an a di maks ma ks ud dalam dalam ayat ayat 2 ditetap ditetapka ka ndenga ndengan n Peratur Peraturan an Pemerin Pemerintah tah PERAN PPNI SEBAGAI ANGGOTA ICN: Mendorong RUU Praktik Keperawatan segera diterbitkan sebagai Undang UndangPraktik Keperawatan yang melindungi masyarakat dan perawat.Memperjuangkan terwujudnya lingkungan kerja yang positif dan yang mengampu profesionalisme perawat dengan ketersediaan sumber serta sistem pelayanan kesehatandengan mengintegrasikan kepakaran berbagai pemberi pelayanan kesehatan dalam proses pengambilan keputusan yang berpihak berpihak kepada masyarakat.Memainkan peran penting dalam memberikan advokasi tentang lingkungan kerja yangsehat