I.PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya terbentuknya organisasi profesi akuntan di Indonesia diawali diawali be rdirinya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957 . Karena pada masa masa kemerdekaan Indonesia warisan dari penjajah Bela nda masih dirasakan dengan tidak adanya satupun akuntan yang dimilik i atau dipimpin oleh bangsa Indonesia. Pada masa itu masih mengikuti p ola belanda, dimana akuntan didaftarkan dalam satu resgister Negara. D i negeri Belanda sendiri ada dua organisasi profesi yaitu Vereniging Van Academisch Gevorormde Accountants Accountants (VAGA) yaitu ikatan akuntan lulus l ulus an perguruan tin ggi dan Nederlands Institute van Accountants (NIvA) yang anggotanya anggotanya terdiri dari lulusan berbagai program sertifikasi akuntan dan memiliki pengalaman kerja. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan periode sesudah kemerdekaan kemerdekaan tidak dapat menjadi anggota kedua organisasi te rsebut yaitu VAGA dan NIvA. Dimasa pemerintahan Orde baru , terjadi banyak banyak perubahan signi signifikan fikan dalam perekonomian Indonesia, antara lain seperti terbitnya UndangUndang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Modal Dalam N egeri (PMDN) serta serta berdirinya pasar modal modal . Perubahan perekonomian perekonomian i ni membawa dampak terhadap kebutuhan akan profesi akuntan public d imana pada masa itu telah berdiri banyak kantor akuntan Indonesia dan masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sama dengan kantor akun tan Indonesia. 30 tahun setelah berdirinya IAI , atas gagasan Drs. Theod orus M .Tuanakotta, pa da tanggal 7 April tahun 1977 IAI membentuk seksi Akuntan Publik seba gai wadah para akuntan public di Indonesia untuk melaksanakan progra m-program pengembangan akuntan public. Dalam kurun waktu 17 tahu n sejak dibentuknya Seksi Akuntan Public, profesi akuntan public berke mbang dengan pesat seiring dengan perkembangan pasar modal dan pe rbankan di Indonesia, diperlukan perubahan srtandart akuntansi keuang
an dan standar professional akuntan public yang setara dengan standart Internasional. Dalam konggres IAI tahun 1994, anggota IAI sepakat untu k memberikan hak otonomi kepada&nbs p;akuntan public dengan merubah Seksi Akuntan Publik menjadi Kompar temen Akuntan Publik. Dengan setelah membaca sejarah terbentuknya organisasi profesi Akun tan di Indonesia tersebut diatas maka kami mengangkat judul “ MENGE NAL ORGANISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA.” Dengan mak
sud untuk mengetahui dan mempelajari seluk beluk organisasi akuntan di Indonesia. II.ANALISIS DAN PEMBAHASAN : Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) adalah ikatan akuntan tanpa memanda ng spesialisasi ,Seksi Kompertamen, Forum,Asosisasi,Institut merupakan suatu organisasi sub IAI atau bukan organisasi sub IAI yang mengako modasi aspirasi atau kebutuhan khusus akuntan pendidik, akuntan man ajemen, akuntan public, akuntan pemerintahan dan akuntan spelialis la yang merupakan langkah reformasi berasis otonomi akuntan spesialis. Dengan IAI menjadi wadah keanggotaan bagi akuntan individu maupun keanggotaan bagi kelembagaan akuntan spesialis .Dewasa ini IAI men jad i semacam quassy federation karena masih berkompartemen dan beran ggotakan individu. Yang mampu mengakomodasi berbagai aspirasi pe mangku kepentingan .Hampir satu tahun sudah Ikatan Akuntan Indone sia ( IAI ) melaksanakan pengembangan struktur keanggotaannya melal ui mekanisme Kongres Luar Biasa ( KLB ) IAI yang diselenggarakan pad a tahun 2007 dengan menambah jenis keanggotaan Asosiasi selain ang gota individu seperti telah berjalan sebelumnya .Dua Asosiasi telah terb entuk, yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ) sebagai kelanjutan IAI –Komp
artemen Akuntan Publik ( IAI-
KAP ) dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Namun baru IAP
I yang telah menjadi anggota IAI pasca dibubarkannya IAI – KAP. IAI Kom partemen Akuntan Manajemen ( IAI - KAM ) masih tertap eksis sambil menunggu kesiapan legal IAMI. Perubahan struktur ini merupakan tonggak sejarah baru di IAI . IAI sendi ri telah mencoba beberapa kali mengkaji efektifitas dan kehandalan stru kturnya, yang biasanya dilakukan ketika Konggres. Namun upaya ini sel alu berhasil diredam . Kebutuhan mengkaji itu berangkat dari kesadaran bahwa IAI haruslah menjadi organisasi yang adaptif dan solid dalam me nghadapi berbagai tantangan. Pengkajian tentang struktur adalah pert anyaan strategis,karena sifatnya yang relative permanen dan fungsinya sebagai kerangka, bahkan menjadi “ Rumah “, dari seluruh aktivitas&nb sp;organisasi. Struktur juga menjadi pedoman dalam mendistribusikan w ewenang , tanggung jawab, dan pengerahan sumber daya dalam menca pai tujuan organisasi. Perspektiv baru akan struktur IAI yang telah dipurt uskan oleh KLB IAI 2007 perlu dikaji untuk mewujudkan grand strategy I AI dalam kondisi pengembangan struktur organisasi profesi sekarang ya ng lebih relevan dengan kebutuhan internal dan tarikan tarikan lain dari luar. Sehingga pengembangan struktur organisasi profesi yang lebih bai k dapat bermuara pada suatu usulan konstruktif bagi perbaikan IAI. Pe mbangunan organisasi&n bsp;profesi akuntan di Indonesia perlu disusun sehingga peran IAI dan A sosiasi dapat memberi benefit optimal bagi seluruh pemangku kepenti ngan. KONDISI IAI SEBELUM KLB Bentuk organisasi pra KLB IAI 2007 adalah kepengurusan IAI yang terdi ri dari Kompartemen dan Wilayah serta badan/ lembaga yang dibentuk. Kompartemen adalah bagian organisasi yang dibentuk berdasarkan bida ng kerja, untuk meningkatkan profesionalisme , menjalankan kegiatan p rofessional , dan fungsi ilmiah dalam suatu bidang kerja.sebelumnya IAI
memiliki 4 kompartemen yaitu Kompartemen Akuntan Manajemen (KAM ), Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd), Kompartemen Akuntan Publik (KAP) dan Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP). Saat itu sesuai dengan AD/ART IAI, a nggota biasa IAI adalah individu yang memiliki register akuntan sesuai p eraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau pemegang sertifik at profesi akuntan yang diakui IAI. Yang menjadi input anggota organisa si adalah mereka yang menempuh pendidikan formal akuntansi. Kondisi ini membawa dua implikasi, yaitu diferensiasi yang jelas , dan sebagai konsekuensi tak terhindarkan dari deferensiasi itu dan eksklusivitas. KONDIS I IAI SEKARANG Alur utama pengembangan struktur organiasi IAI pada KLB IAI 2007 adal ah mendistribusikan kekhususan karakteristik dari setiap elemen profesi akuntan kedalam organiasi “Ikatan “ atau ” Asosiasi “. Spesisalis dalam wadah payung Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam bentuk pengembangan yang baru, IAI menyediakan wadah organisasi yang lebih rigid dan terfo kus. Pada model ini pembagian model kompartemen seperti yang ada s ekarang tetap dipertahankan. Namun statusnya atau kedudukannya ber ubah menjadi “Asosiasi “ spesialis tersendiri. Tujuan dari pengembanga n ini adalah menciptakan&nb sp;organisasi yang fokus terhadap issue dan kepentingan masingmasing elemen tanpa menghilangkan pentingnya koordinasi . Koordinasi inilah yang akan menjadi fungsi utama dari IAI. Kendala keanggotaan yang dihadapi dengan struktur organisasi sebelu mnya adalah banyaknya sarjana akuntansi yang tidak terakomodasi seb agai anggota biasa oleh IAI. Pada struktur baru, anggota dapat menghim punkan diri pada Asosiasi Spesialis yang paling sesuai dengan kebutuha n dan kepentingannya.
Model ini merupakan ekspansi dari IAI. Keanggotaan sekarang yaitu ang gota individu beregister dipertahankan, namun anggota non register, di beri kesempatan menjadi anggota Asosiasi dan masuk ke IAI melalui me kanisme Asosiasi. Alternatif ini tetap mempertahankan eksistensi dan su mber daya IAI yang ada sekarang. IAI memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Asosiasi anggota nya sebagai hasil desentralisasi. Sehingga Asosiasi memiliki kekuatan m embuat dan menegakkan regulasi (regulatory power) dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggota individu sesuai spesialisasiny a secara langsung. Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indone sia, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akutan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi akuntan publik yang idenpenden da n mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat Um um Anggota Luar Biasa IAI-Kompartemen Akutan Publik. Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respon terhadap da mpak globalisasi, dimana Drs.Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan P engurus Nasional IAI mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain in dividu. Hal ini diputuskan dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 Novemb er 2006. Keputusan inilah yang menjadin dasar untuk merubah IAIKompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan public. IAPI d iharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federat ion o f Accountans ( IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akunta n public, sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFA C sebagaimana tercantum dalam Statemen of Member Obligation ( SM O ).
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari2008, Pemerinta h Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor 17/P MK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan public yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan public, penyus unan dan penerbitan standart profesi dan etika akuntan public serta me nyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akunt an public di Indonesia. IAPI mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang, dimulai dar i didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia di tahu 1957 yang merupakan perkumpulan Akuntan Indonesia yang pertama. Perkembangan profesi dan organisasi Akuntan Publik di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari p erkembangan perkonomian, dunia usaha dan investasi baik asing mau pun domestic, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis besar to nggak sejarah perkembangan profesi dan oragnisasi akuntan public di Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh perubahan perekono mian Negara pada khususnya dan perekonomian negara pada khususny a dan perekonomian dunia pada umumnya. ORGANISASI AKUNTAN SPESIALIS Pada dasarnya suatu kelembagaan profesi spesialis dibentuk karena pen gelompokan alamiah dari keahlian khusus . Profesi spesialis tertentu ter bentuk berdasar kehidupan kolektif yang dekat , pada awalnya bukan m erupakan organisasi profesi, namun sekumpulan professional yang mem iliki persamaan sejarah , sosial ,budaya, minat yang sama yang dikendal ikan oleh tradisi dan budaya profesi itu, dan memandang dirinya sendiri berbeda dari kelompok lain disamping pembentukan secara alamiah ber dasar sejarah, budaya dan sumber daya, IAI dapat membentuk Kompart emen untuk mewakili IAI, misalny a Kompartemen Akuntan Pendidikan. Desentralisasi berarti pelepasan w
ewenang dan atau tanggung jawab tertentu IAI Profesi Spesialis untuk m elaksanakan fungsi tertentu atas nama IAI. Profesi Spesialis diharapkan aspiratif terhadap tuntutan masyarakat atas Profesi Spesialis, suportif te rhadap kebijakan nasional, dan responsive terhadap kondisi global. Den gan demikian organisasi Profesi Spesialis merupakan organisasi berkela njutan bukan adhoc, untuk suatu populasi profesi sejenis, melaksanakn program pembangunan national yang dapat didukung IAI. Bentuk Profesi Spesialis non perwakilan merupakan salah sat u bentuk otonomi Profesi Spesialis. IAI tak campur tangan namun dapat menempatkan penasehat untuk membantu Profesi Spesialos Otonom. Di sebut organisasi Profsi Spesialis apabila memiliki Institusi-institusi yang melaksanakan urusan-urusan yang telah dilimpahkan IAI secara otonom, misalnya sertifikasi atau pemenuhan surat ijin praktek. TUJUAN ORGANISASI PROFESI SPESIALIS
1. Memperdekat hubungan antara pemangku kepentingan dengan profe si 2. Menjamin agar semua anggota Profesi Spesialis terkoordinasi secara nasional, menjadi wakil atau bagian IAI untuk suatu unit Profesi Spesialis tertentu. Melakukan tugas administrasi dan koordinasi vertical dan mem bangun hubungan horizontal secara baik. 3. Mewakili anggota Profesi Spesialis, menjadi tuan rumah di Negeri sen diri. 4. Membentuk representasi anggota dalam bentuk rapat anggota untuk menangkap dan memenuhi aspirasi Profesi Spesialis secara baik. 5. Mengenal perbedaan Profesi Spesialis dan cirri khas Profesi Spesialis.
6. Melaksanakan pembangunan Profesi Spesialis, antara lain SDM berciri khusus, sarana Profesi Spesialis dan kepastian hokum. 7. Mengurangi beban, span of control dan span of relation IAI 8. Menjamin demokratisasi perspesialisasi yang berciri unik. Misalnya pe rang harga antar KAP Besar dan KAP Kecil. 9. Perlindungan pelestarian , pembangunan SDM Spesialis, mengelola p engembangan keahlian khusus, mengatasi kriminalitas berbasis Spesiali sasi. 10. Membangun sikap anggota yang terbuka dan adaktif terhadap lingk ungan bisnis. 11. Mengurangi dan melepas ketergantungan pada IAI, membangun Prof esi Spesialis otonom yang mandiri. 12. Perbaikan efisiensi ekonomi, efisiensi biaya, efisiensi pelayanan, org anisasi kepada anggotanya, perbaikan akuntanbilitas organisasi terhada p anggotanya. V. KESIMPULAN. Dari analisa dan pembahasan diatas maka dapat kami simpulkan sebag ai berikut : 1. Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia hingga tahun 1 957 di Indonesisa belum ada Organisasi Profesi Akuntan yang dimiliki at au dipimpin oleh bangsa Indonesia tetapi organisasi akuntan adanya di negeri Belanda (negeri penjajah).
2. Adapun tenaga akuntan di Indonesia lulusan periode sesudah kemerd ekaan tidak dapat menjadi anggota organisasi akuntan yang ada di Bel anda. 3. Dengan kondisi dan situasi tersebut diatas , atas prakarsa Prof. R. Soe mardjo dkk. pada tanggal 23 Desember 1957 membentuk perkumpulan Akuntan Indonesia yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia yang disin gkat IAI. 4. Pada masa orde baru yaitu pada tanggal 7 April 1977 , IAI membentu k Seksi Akuntan Publi (IAI - SAP) sebagai wadah para akuntan di Indone sia . 5. Pada Konggres IAI Ke 7 tahun 1994 ( IAI – SAP) berubah menjadi (AI – KAP) 6. Pada saat pra KLB tahun 2007 IAI memiliki 4 Kompartemen yaitu : a. Kompartemen Akuntan Manajemen (KAM) b. Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) c. Kompartemen Akuntan Publik (KAP) d. Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP) 7. Pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik (IAPI) seb agai pengganti dari IAI – KAP. VI. Referensi :
Dari Internet