BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah
Sejalan Sejalan dengan dengan perjala perjalanan nan perkemb perkembang angan an zaman zaman dewasa dewasa ini. Umat-um Umat-umat at Kristen Kristen katolik katolik khususnya semakin pintar, cerdas, dan kreatif. Karena kecerdasan dan kekreatifannya itu akhirnya umat-umat katolik selalu bertanya-tanya tentang makna hidup sekarang dan di masa mendatang, serta hubungan timbal balik antara keduanya. Kerena ini membuat mereka gelisah akan hidup mereka dimasa akan datang dan adapun ini juga didasari dengan berbagai factor lainnya. Disini Gereja menyadari bahwa untuk menjawab semua petanyaan itu Gereja harus selalu wajib menyelidiki tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam cahaya Injil. Adapun Gereja harus mengim mengimani ani,, bahwa bahwa Kristus Kristus telah telah wafat wafat dan bangkit bangkit bagi bagi semua semua orang orang Ia mengu mengurnia rniakan kan kepada kepada manusia terang dan kekuatan melalui Roh-Nya, supaya manusia mampu menanggapi panggilannya yang amat luhur. Dan dibawah langit tidak diberikan kepada manusia nama lain, yang bagi mereka harus menjadi pokok keselamatan. Begitu pula Gereja percaya, bahwa kunci, pusat dan tujuan seluruh sejarah manusia terdapat pada Tuhan dan Gurunya. Selain itu Gereja menyatakan, bahwa dibalik segala perubahan ada banyak hal yang tidak berubah, dan yang mempunyai dasarnya yang terdalam pada diri diri Kristus, Kristus, Dia yang yang tetap tetap sama, baik kemarin kemarin maupun maupun hari ini dan dan sampai sampai selama-lamany selama-lamanya. a. Seluruh pertanyaan dan permasalahan umat, Gereja haruslah bisa menyelesaikannya terutama permasalahan permasalahan dizaman dizaman dewasa dewasa ini. Oleh karena karena itulah itulah Gereja harus harus melihat melihat perkembang perkembangan an dari zaman zaman ke zaman dan menafsirkannya dalam cahaya Injil. Adapun Gereja harus perpatokan dengan Tuhan kita Yesus Kristus yang melayani umat tanpa hentinya. hentinya. Dengan berbagai permasalahan yang terterah diatas disini pernulis terdorong untuk memecahkan permasalah tersebut.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
1
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis ingin melihat secara khusus peran Gereja di Dunia dewasa ini, terutama dalam menanggapi dan menyelesaikan pertanyaan dan permasalah yang dialami oleh umat. Permasalah tersebut oleh penulis dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah Apakah factor-faktor factor-faktor yang menyebabkan menyebabkan umat umat selalu selalu bertanya-tanya bertanya-tanya tentang tentang hidup hidup ini…..? ini…..? 2. Permasa Permasalah lah apa apa yang yang dihad dihadapi api oleh oleh umat… umat…..? ..? 3. Bagaimana Bagaimana Gereja menanggapi menanggapi permasalah permasalah dizaman dizaman dewasa ini…..? 4.
Apa peran Gereja di Dunia dewasa ini……?
1.3 Tujuan Tujuan Penuli Penulisan san
Adapun Adapun tujuan penulisan penulisan karya tulis ini, yaitu untuk menjawab peertanyaan-perta peertanyaan-pertanyaan nyaan yang ada pada rumusan masalah, antara lain yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui mengetahui factor-faktor factor-faktor yang yang menyeba menyebabkan bkan umat umat selalu bertanya bertanya-tanya -tanya tentang tentang hidup hidup ini. 2. Untuk mengetahui mengetahui Permasala Permasalah h apa yang dihadapi dihadapi oleh oleh umat. umat. 3. Untuk mengetahui mengetahui Gereja Gereja menang menanggapi gapi permasalah permasalah dizaman dizaman dewasa ini. 4. Untuk Untuk menge mengetahu tahuii Apa peran peran Gereja Gereja di Duni Duniaa dewasa dewasa ini. ini. 1.4 Manfaat Manfaat Penulisan Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini baik penulis maupun pembaca mendapatkan manfaatnya yaitu sepert seperti: i: meng menget etahu ahuii perta pertanya nyaan an dan dan perm permasa asala lahan han umat, umat, peran peran Gere Gereja ja dan dan baga bagaima imana na gerja gerja menanggapinya di dalam dunia yang moderen ini. 1.5 Metode Metode Penulis Penulisan an
Dalam Dalam penulis penulisan an karya karya tulis tulis ini. Penulis Penulis mengg menggunak unakan an metode metode kepusta kepustakaa kaan. n. Metode Metode ini mengguraikan dan membahas masalah-masalah dengan memanfaatkan sumber-sumber tertulis seperti buku-buku buku-buku ilmiah ilmiah maupun maupun sumber sumber lainnya yang menunjang menunjang dan dan berkaitan berkaitan dengan permasalahan permasalahan yang yang dibahas.
BAB II
2
KENYATAAN MANUSIA DI DUNIA MASA KINI 2.1 Harapan dan kegelisahan
KEGEMBIR KEGEMBIRAAN AAN DAN HARAPAN HARAPAN,, duka dan kecemasan kecemasan orang-orang orang-orang zaman sekarang, sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. Untuk menunaikan tugas seperti melayani, Gereja selalu wajib menyeli menyelidik dikii tanda-ta tanda-tanda nda zaman zaman dan menafsir menafsirkan kannya nya dalam dalam cahaya cahaya Injil. Injil. Demikia Demikianlah nlah Gereja Gereja – dengan cara yang sesuai dengan setiap angkatan – akan dapat menanggapi pertanyaan-pertanyaan, yang yang diseg disegala ala zama zaman n diaju diajuka kan n oleh oleh oran orang-o g-oran rang g tenta tentang ng makna makna hidup hidup sekar sekarang ang dan di masa masa mendatang, serta hubungan timbal balik antara keduanya. Maka perlulah di kenal dan difahami dunia kediama kediaman n kita beserta beserta harapanharapan-hara harapan pan,, aspirasiaspirasi-aspi aspirasi rasi dan sifat-sifa sifat-sifatny tnyaa yang sering sering dramati dramatis. s. Adapun beberapa ciri utama dunia sekarang dapat digariskan sebagai berikut. Dewasa ini umat manusia berada dalam periode baru sejarahnya, sejarahnya, masa perubahan-peruba perubahan-perubahan han yang mendalam dan pesat berangsur-angsur meluas ke seluruh dunia. Perubahan-perubahan itu timbul dari kecerdasan dan usaha kreatif manusia, dan kembali mempengaruhi manusia sendiri, cara-cara menilai serta keinginan-keinginannya yang bersifat perorangan maupun kolektif, cara berfikir dan bertindak bertindak terhadap benda-benda benda-benda maupun maupun sesama manusia. manusia. Demikianlah Demikianlah kita sudah dapat berbicara berbicara tentang tentang peromba perombakan kan sosial sosial dan budaya budaya yang yang sesungg sesungguhn uhnya, ya, serta serta berdam berdampak pak juga juga atas hidup hidup keagamaan. Seperti Seperti terjadi terjadi pada pada krisis krisis pertumb pertumbuha uhan n manapu manapun n juga, juga, peromba perombakan kan itu membaw membawaa serta serta kesuk kesukara aran-k n-kes esuk ukara aran n yang yang tak ring ringan. an. Demik Demikian ianla lah, h, semen sementa tara ra manu manusia sia begi begitu tu mempe memperlu rluas as kekuasaannya, ia toh tidak selalu mampu mengabdikannya kepada dirinya. Ia berusaha menyelami secara makin mendalam rahasia batin jiwanya jiwanya sendiri, namun acap kali nampak kurang pasti tentang dirinya. Lambat laun ia makin jelas menemukan hukum-hukum hidup kemasyarakatan, tetapi sering ragu-ragu tentang bagaimana mengarahkannya. Tidak pernah bangsa manusia manusia begitu berlimpah harta-kekayaan harta-kekayaan,, kemungkinan kemungkinan-kemun -kemungkinan gkinan serta kekuatan ekonominya; akan tetapi sebagian masih sangat besar penghuni dunia tersiksa karena kelaparan dan kekurangan, dan tak terhitunglah jumlah mereka yang sama sekali buta huruf. Tidak pernah manusia manusia mempunyai mempunyai rasa kebebasan kebebasan setajam sekarang ini; namun sementara sementara itu muncullah muncullah jenis-jenis baru perbudakan perbudakan sosial dan psikis. Dunia begitu mendalam mendalam merasakan merasakan kesatuannya kesatuannya serta saling tergantungnya semua orang dalam solidaritas yang memang mesti ada; tetapi sementara itu tertimpa oleh perpecahan yang amat gawat akibat kekuatan-kekuatan yang saling bermusuhan; sebab 3
masih tetap berlangsunglah pertentangan-pertentangan yang sengit di bidang politik, sosial, ekonomi, “kesuku “kesukusan” san” dan ideolog ideologi; i; dan tetap tetap berkec berkecamu amuk k bahaya bahaya perang perang yang akan akan mengg menggemp empur ur habishabishabisan segala sesuatu. Sementara bertambah intensiflah pertukaran pandangan-pandangan, istilahistilah istilah sendiri, sendiri, yang mengu mengungk ngkapk apkan an faham-f faham-faham aham sangat sangat penting penting,, dalam dalam keanek keanekaan aan ideolog ideologii menyandang arti cukup berlain-lainan. Akhirnya dengan tekun juga diusahakan terwujudnya tatadunia sekarang yang lebih sempurna, tetapi perkembangan rohani tidak mengalami kemajuan yang serasi. Karena terkena oleh sekian banyak situasi yang serba kompleks, banyak sekali sesama kita sekara sekarang ng ini, ini, yang yang terhal terhalang ang untu untuk k sung sunggu guh h meng mengen enali ali nilainilai-nil nilai ai yang yang lesta lestari, ri, pun pun untu untuk k memadukanny memadukannyaa dengan dengan penemuan-pen penemuan-penemuan emuan baru sebagaimana sebagaimana mestinya. mestinya. Maka dari itu mereka terombang-amb terombang-ambingkan ingkan antara harapan harapan dan kecemasan, bertanya-tanya bertanya-tanya saja tentang perkembangan perkembangan dunia dunia sekaran sekarang, g, dan terteka tertekan n oleh oleh kegelis kegelisahan ahan.. Perkem Perkemban bangan gan itu menanta menantang, ng, bahkan bahkan memaksa memaksa manusia untuk menanggapinya. 2.2 Perubahan Situasi Yang Mendalam
Kegoncangan rohani dewasa ini dan perubahan kondisi-kondisi hidup berhubungan dengan pergantian pergantian keadaan keadaan yang lebih luas. Karena peralihan peralihan itu maka dalam pembinaan pembinaan akal-budi akal-budi ilmu matematika serta pengetahuan alam , pun ilmu tentang manusia sendiri semakin diutamakan, begitu pula dibidang kegiatan kegiatan ketrampilan-ketrampil ketrampilan-ketrampilan an tehnik yang bersumber pada ilmu-ilmu itu. Mentalis ilmiah itu dengan dengan cara yang berlainan dengan dengan di masa lampau membentuk membentuk peri-budaya peri-budaya dengan caracara berpikir. Ketrampilan-ketrampilan tehnik sedemikian maju, sehingga mengubah muka bumi dan kini sudah berusaha menaklukkan ruang angkasa. Dengan cara tertentu akal budi manusia juga memperluas kedaulatannya atas kurun waktu: atas masa silam melalui pengetahuan sejarah, atas masa depan melalui prognose kemudian hari dan pelbagai pelbagai perencanaan. perencanaan. Ilmu-ilmu biolog biologi, i, psikologi psikologi dan sosial, yang serentak serentak maju pula, bukan bukan hanya membantu manusia untuk makin mengenal diri, melainkan untuk menolongnya juga untuk memakai tehnik-tehnik yang tepat secara langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat. Sekaligus juga umat manu manusia sia makin makin bany banyak ak memik memikirk irkan an caracara-ca cara ra memp memprak rakira iraka kan n dan dan meng mengatu aturr perke perkemb mban anga gan n demografis- (kependudukan)-nya. Sejarah sendiri makin melaju cepat sedemikian rupa, sehingga setiap setiap orang orang hanya hanya dengan dengan susah-pa susah-payah yah mampu mampu mengik mengikutin utinya. ya. Nasib Nasib perseku persekutua tuan n manusia manusia telah telah menyatu, dan tidak lagi bagaikan menempuh jalur-jalur sejarah yang berbeda-beda. Begitulah bangsa manusia beralih dari pengertian tata-dunia yang lebih statis kepada visi yang lebih dinamis dan 4
bercorak bercorak evolusi. evolusi. Maka muncullah muncullah problematik problematik baru yang amat besar, dan mengundang mengundang analisaanalisa serta sintesa-sintesa baru pula. 2.3 Perubahan-Perubahan Perubahan-Perubahan Dalam Tata-Masyarakat Tata-Masyarakat
Dengan Dengan sendirinya sendirinya komunitas-ko komunitas-komunitas munitas setempat, setempat, misalnya misalnya keluarga-keluarg keluarga-keluargaa patriarkal, patriarkal, kelompok-kelompok kekerabatan, suku-suku, desa-desa, pelbagai kelompok dan rukun hidup sosial lainnya, dari hari ke hari mengalami perubahan-perubahan makin menyeluruh. Pola masyarakat industri lambat laun makin menyebar, mengantar berbagai bangsa kepada kekayaan kekayaan ekonomi, ekonomi, serta secara mendalam mendalam mengubah mengubah pengertian-peng pengertian-pengertian ertian dan kondisi-kond kondisi-kondisi isi hidup kemasyarakatan yang dulu bertahan berabad-abad lamanya. Begitu pula berkembanglah praktek hidup di kota dan proses urbanisasi, entah karena bertambahnya kota-kota beserta penduduknya, atau kare karena na gerak gerak pert pertum umbu buha han, n, yang yang memp memper erlu luas as kehid kehidup upan an kota kota di daera daerah h pede pedesaa saan. n. AlatAlat-ala alatt komunikasi sosial yang baru dan lebih canggih menunjang pemberitaan peristiwa-peristiwa maupun penyebaran penyebaran cara-cara berpikir berpikir dan berperasaan berperasaan secepat dan seluas mungkin, mungkin, sambil menimbulkan menimbulkan pelbagai pelbagai reaksi beruntu beruntun. n. Lagipula janganlah diabaikan: betapa banyak orang karena pelbagai alasan terdorong untuk berpindah berpindah kediaman, kediaman, dan mengubah mengubah cara hidup mereka. mereka. Begitulah Begitulah hubungan-h hubungan-hubun ubungan gan manusia manusia deng dengan an sesam sesaman anya ya tiada tiada henti hentiny nyaa berli berlipat patga gand nda; a; dan serta serta-me -merta rta prose prosess “sosia “sosialis lisasi asi”” sendi sendiri ri menimb menimbulk ulkan an relasi-re relasi-relasi lasi baru, baru, tanpa tanpa selalu selalu menduk mendukung ung pendew pendewasaa asaan n pribadi pribadi yang yang serasi serasi dan mempererat hubungan-hubungan pribadi yang sesungguhnya (”personalisasi”). Perkembangan seperti itu memang lebih jelas nampak pada bangsa-bangsa bangsa-bangsa yang sudah menikmati menikmati keuntungan keuntungan-keunt -keuntungan ungan kemajuan ekonomi dan tehnik. Tetapi juga menggerakkan bangsa-bangsa yang sedang mengusahakan perkembanga perkembangannya, nnya, dan untuk daerahnya daerahnya masing-masing masing-masing ingin mengenyam mengenyam manfaat-manfaat manfaat-manfaat industrialisasi industrialisasi dan urbanisasi. Bangsa-bangsa Bangsa-bangsa itu, terutama terutama yang menjunjung menjunjung tinggi tinggi tradisi-tradisi tradisi-tradisi lebih kuno, sekaligus merasa di dorong untuk menggunakan kebebasan mereka secara lebih masak dan lebih pribadi.
2.4
Perubahan-Perubahan Perubahan-Perubahan Psikologis, Moral dan Keagamaan Keagamaan
5
Perubahan mentalitas dan struktur-stuktur sering menimbulkan perbedaan pandangan tentang nilai-nilai yang diwariskan, terutama pada kaum muda, yang acap kali kehilangan kesabaran, bahkan memb member eron ontak tak kare karena na gelis gelisah. ah. Merek Merekaa meny menyad adari ari penti penting ngny nyaa jasa jasa mere mereka ka dalam dalam kehid kehidup upan an masyarakat, dan ingin lebih dini berperan serta di dalamnya. Oleh karena itu dalam menunaikan tugas mereka para orang tua dan kaum pendidik tidak jarang mengalami kesulitan yang semakin besar. Adapun lembaga-lembaga, hukum-hukum serta cara berpikir dan berperasaan yang diwariskan oleh para leluhur leluhur agaknya agaknya memang tidak selalu selalu betul-betul betul-betul cocok dengan dengan situasi situasi masa kini. kini. Maka terasalah terasalah kekacauan yang besar menganai cara-cara maupun kaidah-kaidah bertindak. Akhirnya hidup keagamaan sendiri terpengaruh oleh keadaan-keadaan baru. Di satu pihak kemampuan kemampuan mempertimbangkan mempertimbangkan secara lebih kritis menjernihkann menjernihkannya ya dari pandangan pandangan dunia yang bercorak bercorak magis dan dari takhayul-takhayul takhayul-takhayul yang masih cukup luas tersebar, serta semakin menuntut menuntut kepatuhan pribadi dan aktif terhadap iman. Dengan demikian tidak sedikitlah orang yang lebih hidup kesadar kesadaranny annyaa akan kehadir kehadiran an Allah. Allah. Tetapi Tetapi dipihak dipihak lain banyak banyaklah lah kelomp kelompok ok cukup cukup besar, besar, yang menjauhkan menjauhkan diri dari pengalaman agama. Berbeda dengan masa lampau, lampau, ingkar terhadap Allah serta agama, atau tidak lagi mempedulikannya, bukan lagi merupakan kekecualian atau soal perorangan saja. Sebab dewasa ini tidak jaranglah sikap-sikap itu diperlihatkan sebagai tuntutan kemajuan ilmiah atau suatu humanisme baru. Itu semua di pelbagai daerah bukan hanya diungkapkan dalam kaidahkaidah para filsuf, melainkan secara sangat luas menyangkut dunia sastra dan alam kesenian, pun juga penfsiran arti ilmu-ilmu ilmu-ilmu manusia manusia dan sejarah, serta hukum-huku hukum-hukum m sipil sendiri, sehingga sehingga banyak banyak orang karena itu mengalami kekacauan batin. 2.5
Berbagai Ketidak-Seimbangan Ketidak-Seimbangan Dalam Dunia Sekarang
Perubahan sepesat itu, yang sering berlangsung secara tidak teratur, bahkan juga kesadaran semakin semakin tajam tajam akan akan perbeda perbedaan-p an-perb erbeda edaan an yang terdapa terdapatt di dunia, dunia, menimb menimbulk ulkan an atau malahan malahan menambah pertentangan-pertentangan dan ketidak-seimbangan. Dalam pribadi manusia sendiri cukup sering timbul ketidak-seimbangan antara akal budi modern yang bersifat praktis dan cara berpikir teoritis, yang tidak mampu menguasai keseluruhan ilmu pengetahuannya atau menyusunnya dalam sintesa-sintesa yang serasi. Begitu pula muncullah ketidak-seimbangan antara pemusatan perhatian pada kedayagunaa kedayagunaan n praktis dan tuntutan-tuntut tuntutan-tuntutan an moral suara hati, lagi pula sering kali antara syaratsyarat syarat kehidu kehidupan pan bersama bersama dan tuntuta tuntutan n pemikir pemikiran an pribadi, pribadi, bahkan bahkan juga juga kontem kontemplas plasi. i. Akhirny Akhirnyaa muncullah muncullah ketidak-seimbangan ketidak-seimbangan antara specialisasi kegiatan manusia dan visi menyeluruh menyeluruh tentang kenyataan.
6
Adapun dalam kenyataan keluarga muncullah berbagai ketidak-serasian, baik karena kondisikondisi kondisi kepend kependudu udukan kan,, ekonom ekonomim im dan sosial, sosial, yang serba serba mendes mendesak, ak, maupun maupun karena karena kesulit kesulitanankesulit kesulitan an yang timbul timbul antara antara angkat angkatan-a an-angk ngkatan atan yang yang berunt beruntun, un, ataupun ataupun juga juga karena karena hubung hubungananhubungan sosial yang baru antara pria dan wanita. Muncullah pula pertentangan-pertentangan yang sengit antara suku-suku, bahkan antara pelbagai lapisan masyarakat; antara bangsa-bangsa yang kaya dan yang kurang mampu serta serba kekurangan; akhirnya, antara lembaga-lembaga internasional yang terbent terbentuk uk atas keingin keinginan an para para bangsa bangsa akan akan perdam perdamaian aian,, dan ambisi ambisi mempro mempropag paganda andakan kan ideologinya sendiri serta aspirasi-aspirasi kolektif yang terdapat pada bangsa-bangsa dan kelompokkelompok lain. Itu semua membangkitkan sikap saling tidak percaya dalam bermusuhan, konflikkonflik dan kesengsaraan, yang sebabnya dan sekaligus korbannya ialah manusia sendiri. 2.6
Aspirasi-Aspirasi Umat Manusia Yang Makin Universal
Sementara itu bertumbuhlah keyakinan, bahwa umat manusia bukan hanya mampu dan harus semakin mengukuhka mengukuhkan n kedaulatannya kedaulatannya atas alam tercipta, melainkan melainkan juga bertugas bertugas untuk membentuk membentuk tata kenegaraan, kemasyarakatan dan ekonomi, yang semakin baik mengabdi manusia, dan membantu masing masing-mas -masing ing perora peroranga ngan n maupun maupun setiap setiap kelomp kelompok ok,, untuk untuk menega menegaskan skan serta serta mengem mengemban bangka gkan n martabatnya sendiri. Maka amat banyaklah dengan sangat mendesak menuntut harta, yang mereka nilai dan mereka sadari sadari sepenu sepenuhny hnyaa tidak tidak tersedi tersediaa bagi bagi mereka mereka akibat akibat ketidak ketidak-adi -adilan lan atau pembag pembagian ian yang yang tidak tidak sewaja sewajarny rnya. a. Bang Bangsasa-ba bang ngsa sa yang yang sedan sedang g berke berkemb mban ang, g, sepert sepertii yang yang akhir akhir-ak -akhir hir ini merai meraih h kemerdekaan, ingin ikut memiliki harta peradaban zaman sekarang bukan hanya dibidang politik melainkan juga dibidang ekonomi, dan ingin secara bebas memainkan peran mereka di dunia. Padahal makin lama mereka makin ketinggalan, sering sekali juga ekonomi mereka makin tergantung dari bangsa-bangsa bangsa-bangsa lebih kaya, yang lebih pesat pula kemajuannya. kemajuannya. Bangsa-bangsa Bangsa-bangsa yang tertekan karena kelaparan meminta bantuan kepada bangsa-bangsa yang lebih kaya. Kaum wanita menuntut kesamaan dengan kaum pria berdasarkan hukum maupun dalam kenyataan, bila kesamaan itu belum mereka peroleh. Kaum buruh dan petani bukan saja hendak mendapat mendapat nafkah yang mereka perlukan, perlukan, melaink melainkan an dengan dengan bekerja bekerja hendak hendak mengem mengemban bangka gkan n bakat-b bakat-baka akatt pribadi pribadi mereka mereka juga, juga, bahkan bahkan berperan berperan serta dalam menata kehidupan kehidupan ekonomi, ekonomi, sosial, politik dan budaya. budaya. Sekarang Sekarang ini untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia manusia semua bangsa bangsa sudah yakin, yakin, bahwa harta kekayaan kekayaan budaya budaya dapat dan harus secara sungguh merata dinikmati oleh semua. Adapun di balik semua tuntutan itu tersembunyi suatu dambaan yang lebih mendalam dan lebih lebih umum, umum, yakni: yakni: pribad pribadi-pr i-pribad ibadii maupun maupun kelompo kelompok-k k-kelo elompo mpok k haus haus akan akan kehidu kehidupan pan yang yang 7
sepenuhnya, bersifat bebas, dan layak bagi manusia, dengan dapat memanfaatkan segala sesuatu yang secara secara begitu begitu berlim berlimpah pah dapat dapat disajika disajikan n oleh oleh dunia dunia zaman zaman sekaran sekarang. g. Selain Selain itu bangsa-b bangsa-bang angsa sa berusaha berusaha semakin semakin keras untuk untuk mencapai mencapai suatu masyaraka masyarakatt semesta. Dengan demikian dunia masa kini nampak sekaligus penuh kekuatan dan kelemahan, mampu menjalankan yang paling baik maupun yang paling buruk. Baginya terbuka jalan menuju kebebasan atau perbudakan, kemajuan atau kemunduran, persaudaraan atau kebencian. Kecuali itu manusia menyadari kewajibannya mengemudikan dengan cermat kekuatan-kekuatan yang dibangkitakannya sendiri, dan yang dapat menindas atau melayaninya. Maka ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada dirinya. 2.7
Pertanyaan-Pertanyaan Pertanyaan-Pertanyaan Mendalam Umat Manusia
Memang benarlah ketidak-seimbangan yang melanda dunia dewasa ini berhubungan dengan ketidak-seimbangan lebih mendasar, yang berakar dalam hati manusia. Sebab dalam diri manusia sendiri sendiri pelbaga pelbagaii unsur unsur sering sering berlaw berlawanan anan.. Sebab Sebab di satu pihak, pihak, sebaga sebagaii makhlu makhluk, k, ia menga mengalam lamii keterbatasan dalam banyak hal; tetapi dilain pihak ia merasa diri tidak terbatas dalam keinginankeinginannya, dan dipanggil untuk kehidupan yang lebih luhur. Menghadapi banyak hal yang serba menarik menarik,, ia terus terus meneru meneruss terpaksa terpaksa memilih memilih diantara diantaranya nya dan melepa melepaskan skan beberap beberapaa hal lainnya. lainnya. Bahk Bahkan an seba sebaga gaii manu manusia sia lema lemah h dan dan pend pendos osa, a, ia tidak tidak jaran jarang g mela melaku kuka kan n apa apa yang yang tidak tidak di kehendakinya, dan tidak menjalankan apa yang sebenarnya ingin dilakukannya( bdk Rom bdk Rom 7:14 ). Maka ia mend mender erita ita perpe perpecah cahan an dalam dalam dirin dirinya ya,, dan dan itula itulah h yang yang juga juga menim menimbu bulk lkan an sekia sekian n bany banyak ak pertentangan pertentangan yang cukup berat dalam masyarakat. masyarakat. Memang Memang banyak banyak sekali juga, yang hidupnya hidupnya diwarnai materialisme praktis, dan terhalang untuk menyadari dengan jelas keadaan mereka yang dramatis itu; atau sekurang-kurangnya tertindas oleh duka-derita, sehingga terhalang untuk masih memper memperhati hatikan kan keadaa keadaan n itu. Banyak Banyak pula pula yang yang merasa merasa dapat dapat tenang tenang-ten -tenang ang saja mengha menghadap dapii bermacam-macam bermacam-macam tafsiran terhadap terhadap kenyataa kenyataan-kenya n-kenyataan. taan. Ada Ada pula, yang yang mengharap mengharapkan kan pembebasa pembebasan n umat manusia yang sejati dan sepenuhnya melulu dari usaha manusia, serta merasa yakin bahwa kedaulatan manusia atas dunia dimasa mendatang akan memenuhi semua keinginan hatinya. Pun ada juga, yang sudah putus asa memikirkan memikirkan makna hidup, hidup, serta memuji keberanian keberanian mereka, mereka, yang menganggap hidup manusia sudah kehilangan semua artinya sendiri, tetapi toh berusaha memberinya seluruh arti berdasarkan akal budinya semata-mata. Namun menghadapi perkembangan dunia dewasa ini, semakin semakin banyak banyaklah lah mereka mereka,, yang yang mengaj mengajuka ukan n pertanya pertanyaan-p an-perta ertanya nyaan an sangat sangat mendas mendasar, ar, atau merasakannya lagi dengan tajam: apakah manusia itu? Manakah arti penderitaan, kejahatan, maut, yang toh tetap tetap masih masih ada, kendat kendatii tercapa tercapaii kemajua kemajuan n sebesar sebesar itu? Untuk Untuk apakah apakah kemena kemenanga ngann8
keme kemenan nanga gan, n, yang yang dibay dibayar ar semah semahal al itu? itu? Apak Apakah ah yang yang dapa dapatt disu disumb mbang angka kan n manu manusia sia kepad kepadaa masyarakat? Apakah yang dapat diharapkan manusia dari padanya? Apakah yang akan menyusul kehidupan di dunia ini? Adapun Gereja mengimani, bahwa Kristus telah wafat dan bangkit bagi semua orang ( bdk 2Kor 5 : 15) Ia mengurniakan kepada manusia terang dan kekuatan melalui Roh-Nya, supaya manusia mampu mampu menang menanggap gapii panggil panggilanny annyaa yang yang amat amat luhur. luhur. Dan dibawa dibawah h langit langit tidak tidak diberik diberikan an kepada kepada manusia nama lain, yang bagi mereka harus menjadi pokok keselamatan( bdk Kis bdk Kis 4 : 12). Begitu Begitu pula Gereja percaya, bahwa kunci, pusat dan tujuan seluruh sejarah manusia terdapat pada Tuhan dan Gurunya. Selain itu Gereja menyatakan, bahwa dibalik segala perubahan ada banyak hal yang tidak berubah, berubah, dan yang mempunyai mempunyai dasarnya yang terdalam pada diri Kristus, Dia yang tetap sama, baik kemarin maupun maupun hari ini dan sampai selama-lamanya( selama-lamanya(bdk bdk Ibr Ibr 13 : 8). Jadi di bawah cahaya Kristus, Gambar Allah yang tidak kelihatan, Yang Sulung diantara segala ciptaan(bdk ciptaan( bdk Kol 1 : 15) itulah, Konsili bermaksud menyapa semua orang, untuk menyinari misteri manusia, dan untuk bekerja sama dalam menemukan pemecahan soal-soal yang paling penting pada zaman sekarang.
BAB III PERANAN GEREJA DALAM DUNIA ZAMAN SEKARANG 3.1
Hubungan Timbal-Balik Antara Gereja dan Dunia 9
Segala sesuatu yang telah kami uraikan tentang martabat pribadi manusia, tentang masyarakat manusia, dan tentang arti mendalam kegiatan manusia, merupakan dasar bagi hubungan Gereja dan dunia, dan landasan bagi dialog timbal-balik antara keduanya. Maka sekarang dalam bab ini, dengan dengan mengan mengandaik daikan an semuany semuanyaa yang yang oleh oleh Konsil Konsilii ini telah telah dipapar dipaparkan kan tentang tentang misteri misteri Gereja, Gereja, yang merupakan bahan refleksi yakni Gereja sejauh hadir di dunia, hidup bersamanya dan bertindak di dalamnya. Gereja berasal dari cinta kasih Bapa yang kekal, didirikan oleh Kristus Penebus dalam kurun waktu, dan di himpun dalam Roh Kudus. Gereja itu mempunyai tujuan penyelamatan dan eskatologis, yang hanya dapat tercapai sepenuhnya di zaman yang akan datang. Ada pun Gereja yang sudah hadir di dunia ini, terhimpun dari orang-orang yang termasuk warga masyarakat dunia. Mereka itu di panggil, panggil, supaya supaya sudah sejak sejak dalam sejarah sejarah umat manusia manusia ini sudah sudah membentuk membentuk keluarg keluargaa putera-puteri putera-puteri Allah, yang terus menerus harus berkembang hingga kedatangan Tuhan. Keluaraga itu terhimpun demi harta-harta sorgawi, dan diperkaya dengannya. Keluarga itu oleh Kristus “disusun dan di atur di dunia ini sebagai serikat”( KONSILI KONSILI VATIKAN VATIKAN II, Konstitusi Konstitusi dogmatis tentang Gereja, art. 8 ), dan “dilengkapi dengan sarana-sarana yang tepat untuk mewujudkan persatuan yang nampak dan bersifat sosial. Begitulah Gereja, sekaligus sekaligus kelompok kelompok yang nampak nampak dan persekutuan persekutuan rohani”, menempuh menempuh perjalanan perjalanan bersama dengan dengan seluruh umat manusia, manusia, dan bersama dengan dengan dunia mengalami mengalami nasib keduniaan yang sama. Gereja hadir ibarat ragi dan bagaikan penjiwa masyarakat manusia, yang harus diperbaharui dalam Kristus dan diubah menjadi keluarga Allah. Adapun Adapun bahwa bahwa masyarak masyarakat at duniaw duniawii dan sorgawi sorgawi itu saling saling merasuk merasuki, i, hanyala hanyalah h dapat dapat di tangkap dalam iman, bahkan tetap merupakan misteri sejarah manusia, yang hingga perwahyuan sepenuh sepenuhnya nya kemulia kemuliaan an putera-p putera-pute uteri ri Allah Allah dikeru dikeruhka hkan n oleh dosa. dosa. Seraya Seraya mengej mengejar ar keselam keselamatan atan sebagai sebagai tujuanny tujuannyaa sendiri sendiri,, Gereja Gereja bukan bukan hanya hanya menyal menyalurk urkan an kehidu kehidupan pan ilahi ilahi kepada kepada manusi manusia, a, melainkan dengan cara tertentu juga memancarkan pantulan cahaya-Nya ke seluruh dunia, terutama dengan menyembuhkan dan mengangkat martabat pribadi manusia, dengan meneguhkan keseluruhan masyarakat manusia. Dan dengan memberi makna serta arti yang lebih mendalam kepada kegiatan manusia. manusia. Segenap Segenap persekutuanny persekutuannya, a, merasa mampu mampu berjasa banyak, untuk lebih memanusiawikan memanusiawikan keluarga manusia beserta sejarahnya. Kecuali itu Gereja katolik dengan senang hati menyatakan penghargaannya yang tertinggi terhadap apa saja yang untuk menunaikan tugas yang sama telah dan tetap masih dijalankan serentak oleh Gereja-Gereja kristen atau jemaat-jemaat gerejawi lainnya. Sekaligus Gereja merasa sungguh yakin, bahwa dalam banyak hal dan dengan pelbagai cara ia dapat membantu dunia, baik setiap orang 10
perorangan perorangan maupun maupun oleh masyarakat masyarakat manusia, manusia, berkat bakat-kemampua bakat-kemampuan n maupun maupun kegiatan kegiatan mereka, mereka, untu untuk k meri merint ntis is jala jalan n bagi bagi Inji Injil. l. Di sini sini diur diurai aika kan n bebe bebera rapa pa asas asas umum umum untuk ntuk seca secara ra tepa tepatt mengintensifkan pertukaran serta bantuan timbal-balik di bidang-bidang, yang dengan cara tertentu dihadapi bersama oleh Gereja dan dunia. 3.2
Bantuan Yang Oleh Gereja Mau Diberikan Kepada Setiap Orang
Manusi Manusiaa zaman zaman sekaran sekarang g sedang sedang berusah berusahaa mengem mengemban bangka gkan n kepriba kepribadia dianny nnyaa secara secara lebih lebih penuh dan semakin mengenal mengenal serta mau menegakkan menegakkan hak-haknya. hak-haknya. Adapun Adapun kepada Gereja dipercayakan untuk menyiarkan misteri Allah, yang merupakan tujuan terakhir manusia. Maka Gereja sekaligus menyingkapkan kepada manusia makna keberadaannya sendiri, dengan kata lain, kebenaran yang paling mendalam tentang manusia. Sesungguhnya Gereja menyadari, bahwa hanya Allah yang diabdinyalah, yang dapat memenuhi keinginan-keinginan hati manusia yang terdalam, dan tidak akan pernah mencapai mencapai kepuasan kepuasan sepenuhnya dengan dengan apa saja yang disajikan oleh dunia. Selain itu Gereja menyadari, bahwa manusia tiada hentinya di dorong oleh Roh Allah, dan karena itu tidak akan pernah acuh tak acuh acuh belaka belaka terhada terhadap p masalah masalah keagam keagamaan. aan. Itu memang memang terbuk terbukti ti juga juga bukan bukan saja oleh pengalaman pengalaman abad-abad abad-abad yang silam, melainkan melainkan juga oleh aneka macam kesaksian kesaksian zaman sekarang. sekarang. Sebab manusia selalu akan ingin mengetahui, setidak-tidaknya secara samar-samar, manakah arti hidupnya, hidupnya, kegiatannya dan kematiannya. kematiannya. Kehadiran Gereja sendiri mengingatkan mengingatkan akan masalahmasalah masalah itu. Akan Akan tetapi tetapi hanya hanya Allah, Allah, yang yang mencipt menciptaka akan n manusia manusia menurut menurut gambargambar-Nya Nya,, dan menebu menebusny snyaa dari dari dosala dosalah, h, yang yang member memberii jawaban jawaban paripur paripurna na kepada kepada soal-soa soal-soall itu, itu, yakni yakni melalui melalui perwahyuan perwahyuan dalam Kristus Putera-Nya Putera-Nya yang telah menjadi manusia. Barang siapa mengikuti mengikuti Kristus Manusia sempurna, juga akan menjadi manusia yang lebih utuh. Bertumpu pada iman itu Gereja dapat mengamankan martabat kodrat manusia terhadap semua kego kegonca ncang ngan an pend pendapa apat-p t-pen enda dapat pat,, misal misalny nyaa yang yang terla terlalu lu mere mereme mehk hkan an tubu tubuh h manu manusia sia atau atau menyanjung-nyanjungnya secara berlebihan. Oleh hukum manusiawi mana pun juga martabat pribadi dan kebebasan manusia tidak dapat dijamin keutuhannya sedemikian baik seperti oleh Injil Kristus, yang dipercayakan kepada gereja. Sebab Injil itu memakhlumkan dan mewartakan kebebasan putera puteri Allah, menolak menolak setiap perbudakan perbudakan yang pada dasarnya bersumber bersumber pada dosa, menghormati menghormati dengan dengan sunggu sungguh-su h-sungg ngguh uh martab martabat at suara suara hati hati beserta beserta keputu keputusann sannya ya yang yang bebas, bebas, tiada tiada hentiny hentinyaa mengingatkan, bahwa semua bakat manusia harus disuburkan demi pengabdian kepada Allah dan sesama, dan akhirnya mempercayakan siapa saja kepada cinta kasih semua orang(bdk orang( bdk .. Mat 22:39). Itu memang sesuai dengan hukum dasar tata-kristiani. Sebab memang Allah yang sama itu sekaligus Peny Penyela elama matt dan dan Penci Pencipta pta,, lagi lagi pula pula hany hanyaa ada ada satu satu Tuha Tuhan n bagi bagi sejara sejarah h manu manusia sia dan sejara sejarah h 11
keselamatan. Tetapi dalam tata-ilahi itu juga otonomi yang sewajarnya bagi makhluk, dan terutama bagi manusia manusia tidak dihapus, dihapus, justru malahan dikembalikan dikembalikan kepada martabatnya, martabatnya, dan dikukuhkan dikukuhkan dalamnya. Oleh karena itu, berdasarkan Injil yang dipercayakan kepadanya, Gereja mewartakan hak-hak manusia, dan mengakui serta menjunjung tinggi dinamisme zaman sekarang, yang di mana-mana mendukung hak-hak itu. Tetapi gerakan itu perlu dijiwai oleh semangat Injil dan dilindungi terhadap setiap bentuk otonomi yang palsu. Sebab kita dapat tergoda tergoda untuk beranggapan, beranggapan, seolah-olah hak-hak pribadi pribadi kita hanya terjamin sepenuhnya, sepenuhnya, bila kita dibebaskan dibebaskan dari setiap norma Hukum Hukum ilahi. Tetapi dengan cara itu martabat pribadi manusia takkan diselamatkan, justru malahan akan runtuh. 3.3
Bantuan Yang Diusahakan Oleh Gereja Gereja Untuk Untuk Diberikan Diberikan Kepada Kepada Masyarakat Masyarakat manusia
Persatuan keluarga manusia amat diteguhkan dan dilengkapi oleh kesatuan keluarga putera puteri Allah yang didasarkan didasarkan pada pada Kristus Adapun misi misi khusus, yang oleh kristus kristus telah dipercayakan dipercayakan kepada Gereja-Nya, tidak terletak di bidang politik, ekonomi atau sosial; sebab tujuan yang telah di tetapkan-Nya untuk Gereja bersifat keagamaan. Tentu saja dari misi keagamaan itu sendiri muncullah tugas, tugas, terang terang dan daya-ke daya-kekua kuatan, tan, yang yang dapat dapat melayan melayanii pemben pembentuk tukan an dan peneg peneguhan uhan masyara masyarakat kat manusia manusia menuru menurutt Hukum Hukum ilahi. ilahi. Begitu Begitu pula pula bilaman bilamanaa diperl diperluka ukan n menuru menurutt situasi situasi semasa semasa dan setempat, misi itu dapat, bahkan wajib juga membangkitkan kegiatan untuk melayani semua orang, terutama karya-karya bagi mereka yang sangat membutuhkannya, misalnya amal belas kasihan, dan sebagainya. Selain itu Gereja mengakui apa pun yang serba baik dalam gerak pembangunan masyarakat zaman zaman sekarang sekarang:: terutama terutama perkem perkembang bangan an menuju menuju kesatua kesatuan, n, kemajua kemajuan n sosialisa sosialisasi si yang yang sehat sehat dan solidaritas kewarganegaraan dan ekonomi. Sebab pengembangan kesatuan selaras dengan misi Gereja yang paling dalam, karena Gereja itu “dalam Kristus bagaikan Sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan kesatuan seluruh umat manusia(KONS manusia(KONSILI ILI VATIKAN VATIKAN II, Konstitusi dogmatis tentang Gereja, art. 1). Begitulah Gereja menunjukkan kepada dunia, bahwa kesatuan sosial lahiriah yang sejati bersumber pada persatuan budi dan hati, artinya pada iman dan cinta kasih, yang dalam Roh Kudus secara tak terceraikan mendasari kesatuan Gereja. Sebab kekuatan yang Gereja mampu resapkan ke dalam masyarakat masyarakat manusia manusia zaman sekarang, sekarang, berupa iman dan cinta kasih, kasih, yang yang dihayat dihayatii secara secara efektif, efektif, bukan bukan berdasa berdasarka rkan n suatu suatu kekuasa kekuasaan an lahiriah lahiriah yang yang dijalank dijalankan an melalui upaya-upaya manusiawi melulu.
12
Kecu Kecuali ali itu berd berdasa asark rkan an misi misi dan hekek hekekat atnya nya Gerej Gerejaa tidak tidak terik terikat at pada pada bentu bentuk k Khas Khas kebudayaan manusiawi atau sistem politik, ekonomi atau sosial manapun juga. Maka berdasarkan sifat universalnya itu Gereja dapat menjadi tali pengikat yang erat sekali antara pelbagai masyarakat dan dan bang bangsa sa manu manusi sia, a, asal asal mere mereka ka memp memper erca caya yaii Gere Gereja ja,, dan dan sung sunggu guhh-su sung ngg guh meng mengak akui ui kebeba kebebasann sannya ya yang yang sejati sejati untuk untuk menun menunaika aikan n misinya misinya itu. Oleh Oleh karena karena itu Gereja Gereja menging mengingatka atkan n putera-puterinya putera-puterinya,, tetapi juga juga semua orang, orang, supaya supaya mereka dalam dalam semangat semangat kekeluargaan kekeluargaan putera-pu putera-puteri teri Allah mengatasi segala perselisihan antar bangsa maupun antar suku, dan meneguhkan dari dalam persekutuan-pe persekutuan-persekutu rsekutuan an manusiawi. manusiawi. Jadi apa pun yang serba benar, baik dan adil dalam bermacam ragam lembaga, yang telah dan tiada hentinya dibentuk oleh bangsa manusia, itu semua sangat dihormati oleh Konsili. Selain itu dinyatakannya juga, bahwa Gereja hendak membantu dan memajukan semua lembaga semacam itu, sejauh itu tergantung padanya dan dapat digabungkan dengan misinya. Yang paling diinginkan oleh Gereja yakni untuk mengabdi kepada kesejahteraan semua orang, dan dapat mengembangkan diri dengan bebas di bawah pemerintahan mana pun, yang mengakui hak-hak asasi pribadi dan keluarga serta kebutuhan-kebutuhan akan kesejahteraan umum. 3.4
Bantuan Yang Diusahakan oleh Gereja Gereja Melalui Melalui Umat Umat Kristen Bagi Kegiatan Kegiatan Manusiawi Manusiawi
Konsil Konsilii mendor mendorong ong umat umat kristian kristiani, i, warga warga negara negara kedua kedua pemuki pemukiman man,, supaya supaya dijiwai dijiwai oleh oleh semang semangat at Injil Injil mere mereka ka beru berusah sahaa menu menunai naika kan n deng dengan an setia setia tuga tugas-k s-kew ewaji ajiba ban n mere mereka ka di dunia dunia.. Menyimpanglah dari kebenaran mereka, yang tahu bahwa di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap, melainkan mencari pemukiman yang akan dating( dating(bdk Ibr 13:14.), dan karena itu mengira bdk Ibr dapat melalaikan tugas-kewajiban mereka di dunia, tanpa mengindahkan, bahwa justru karena iman sendiri mereka lebih terikat kewajiban untuk menjalankan tugas-tugas itu, menurut panggilan mereka masing masing-mas -masing ing.. Akan Akan tetapi tetapi tidak tidak kalah kalah sesatlah sesatlah mereka mereka,, yang yang sebalik sebaliknya nya berang beranggap gapan, an, bahwa bahwa mereka dapat sejauh itu membenamkan diri ke dalam urusan-urusan duniawi, seolah-olah itu semua terceraikan terceraikan sama sekali dari hidup keagamaan, berdasarkan berdasarkan anggapan seakan-akan agama itu melulu berarti melakukan melakukan kegiatan kegiatan peribadatan peribadatan serta sejumlah sejumlah kewajiban kewajiban moral semata-mata. semata-mata. Perceraian Perceraian antara iman yang diikrarkan dan hidup sehari-hari banyak orang harus dipandang sebagai sesuatu yang cukup gawat pada zaman sekarang ini. Batu sandungan itu dalam Perjanjian Lama sudah ditentang dengan sengitnya oleh para Nabi(bdk Nabi( bdk Yes Yes 58:1-12); apalagi dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus sendiri mengancamnya dengan siksaan-siksaan yang berat. Oleh karena itu janganlah secara salah kegiatan kejuruan dan sosial di satu pihak dipertentangka dipertentangkan n terhadap terhadap hidup keagamaan di pihak lain. lain. Dengan Dengan mengab mengabaika aikan n tugas-k tugas-kewa ewajiban jibannya nya di dunia dunia ini orang orang kristian kristianii melalai melalaikan kan tugastugas13
kewajibannya terhadap sesama, bahkan mengabaikan Allah sendiri, dan membahayakan keselamatan kekalnya. Lebih tepat hendaklah umat kristiani bergembira, bahwa mereka mengikuti teladan Kristus yang hidup hidup bertuka bertukang, ng, dan dapat dapat menjala menjalanka nkan n segala segala kegiata kegiatan n duniawi duniawi,, sambil sambil memper memperpadu padukan kan semua usaha manusiawi, kerumah-tanggaan, kejuruan, usaha dibidang ilmu pengetahuan maupun tehnik dalam suatu sintesa yang hidup-hidup dengan nilai-nilai keagamaan, yang menjadi norma tertinggi untuk mengarahkan segala sesuatu kepada kemuliaan Allah. Secara Secara khas khas – meskipu meskipun n tidak tidak eksklu eksklusif sif – tugas tugas kewajiba kewajiban n maupun maupun kegiatan kegiatan keduni keduniaan aan (sekular) termasuk kewenangan kewenangan kaum awam. Maka bila mereka secara perorangan perorangan maupun kolektif, bertindak bertindak sebagai sebagai warga dunia ini, hendaknya hendaknya mereka mereka jangan hanya mematuhi mematuhi hukum-huku hukum-hukum m yang khas bagi masing-masing bidang kerja, melainkan hendaknya berusaha juga meraih kemahiran yang sungguh bermutu dibidang itu. Hendaklah mereka dengan sukarela bekerja sama dengan sesama yang mengej mengejar ar tujuantujuan-tuju tujuan an yang sama. sama. Henda Hendakny knyaa mereka mereka mengak mengakui ui tuntut tuntutan-t an-tuntu untutan tan iman serta serta dikuat dikuatkan kan olehny olehnya, a, dan tanpa tanpa ragu-ra ragu-ragu gu – bila bila diperlu diperlukan kan – mereka merekayasa yasa usaha-us usaha-usaha aha baru dan mewujudkannya. Termasuk kewajiban bagi suarahati mereka yang sudah terbentuk dengan baik, untuk mengusahakan supaya hukum ilahi tertanamkan dalam kehidupan kota duniawi ini. Adapun dari para imam kaum kaum awam awam hendak hendaknya nya mengha mengharapk rapkan an penyul penyuluha uhan n dan kekuata kekuatan n rohani. rohani. Tetapi Tetapi janganlah janganlah mereka menyangka, menyangka, seolah-olah seolah-olah para gembala mereka mereka selalu sedemikian sedemikian ahli, sehingga sehingga – bila muncul muncul soal manapun, manapun, juga yang cukup berat sekalipun, sekalipun, - para gembala gembala itu mampu langsung langsung memberikan pemecahannya yang konkrit, atau seakan-akan para imam diutus untuk itu. Lebih tepat hendaklah kaum awam dalam terang kebijaksanaan kristiani dan seraya mengindahkan dengan cermat ajaran Magisterium(YOHANES XXIII, Ensiklik Mater Ensiklik Mater et Magistra, Magistra, IV: AAS 53 1961: 456-457;), sanggup memainkan peranan mereka sendiri. Acap kali dalam situasi tertentu pandangan kristiani sendiri akan menjuruskan mereka ke arah pemecahan pemecahan tertentu pula. Tetapi orang-orang orang-orang beriman lainnya, dengan dengan hati yang tak kalah tulus, seperti cukup sering terjadi dan memang sewajarnya juga, akan mempunyai pandangan yang berbeda tentang hal yang sama. Bila pemecahan-pemecahan yang diajukan oleh pihak satu dan lainnya, juga tanpa disengaja oleh pihak-pihak itu, oleh banyak orang dengan mudah dikaitkan dengan warta Injil, mereka harus ingat bahwa dalam hal-hal itu tak seorang pun boleh secara eksklusif mengklaim kewibawaan Gereja bagi pandangannya sendiri. Melainkan hendaknya mereka selalu berusaha saling memberi penjelasan melalui musyawarah yang tulus, sambil tetap saling mengasihi dan terutama mengindahkan kesejahteraan umum.
14
Ada pun kaum awam, yang dalam seluruh kehidupan Gereja harus memainkan peranan aktif, tidak hanya wajib meresapi dunia dengan semangat kristiani, melainkan dipanggil juga untuk dalam segalanya menjadi saksi Kristus ditengah masyarakat manusia. Sedangkan para Uskup, yang dipercayai untuk tugas memimpin Gereja Allah, bersama imamimam mereka hendaknya menyiarkan menyiarkan warta Kristus sedemikian rupa, sehingga sehingga semua kegiatan umat beriman didunia didunia di limpahi cahaya Injil. Selain itu hendaklah hendaklah semua gembala gembala menyadari, menyadari, bahwa dengan perilaku serta kesibukan-kesibukan mereka sehari-hari mereka menampilkan kepada dunia citra citra Gereja Gereja tertentu tertentu,, yang yang bagai bagai khalaya khalayak k ramai ramai menjadi menjadi pedoma pedoman n untuk untuk menilai menilai kekuat kekuatan an dan kebenaran warta kristiani. Hendaknya, melalui perihidup maupun kata-kata, mereka bersama kaum religius serta umat beriman mereka, memperlihatkan bahwa Gereja dengan kehadirannya saja, beserta semua kurnia yang ada padanya, merupakan sumber yang tak kunjung mengering bagi keutamaankeutamaan, yang sangat dibutuhkan oleh dunia zaman sekarang. Hendaklah mereka dengan tekun belajar meraih kecakapan kecakapan sedemikian sedemikian rupa, sehingga sehingga mampu memainkan memainkan peranan mereka mereka dalam menjalin menjalin dialog dialog dengan dengan dunia dunia serta serta orang-o orang-oran rang g yang yang berpan berpandan dangan gan bermaca bermacam-ra m-ragam gam.. Tetapi Tetapi terutama hendaklah mereka memperhatikan pesan Konsili ini: “Karena sekarang ini umat manusia merupakan semakin merupakan kesatuan di bidang kenegaraan, ekonomi dan sosial, maka makin perlu pulalah para imam bersatu padu dalam segala usaha dan karya dibawah bimbingan bimbingan para Uskup dan dan Imam Imam Agun Agung g Terti Terting nggi gi.. Hend Hendak aklah lah merek merekaa meny menying ingki kirka rkan n apa apa saja saja yang yang menim menimbu bulk lkan an perpecahan, perpecahan, supaya segenap umat manusia manusia dibawa kedalam kedalam kesatuan kesatuan keluarga keluarga Allah(. KONSILI KONSILI VATIKAN II, Konstitusi dogmatis tentang Gereja, art. 28.)
Gereja Gereja berkat berkat kekuata kekuatan n Roh Kudus telah tetap tetap menjadi menjadi mempelai mempelai yang yang setia setia terhadap terhadap Tuhannya, dan tak pernah berhenti menjadi tanda keselamatan di dunia, tetapi sungguh di sadari pula, bahwa diantara para anggotanya, klerus maupun maupun awam, dari abad-ke-abad abad-ke-abad ada saja yang tidak setia kepada Roh Allah. Juga pada zaman kita sekarang gereja mengetahui, betapa besar kesenjangan antara antara warta warta yang yang disia disiark rkann annya ya dan dan kele kelema mahan han manu manusia siawi wi mere mereka ka yang yang dise diserah rahii Injil. Injil. Enta Entah h bagaimana bagaimana pun sejarah menilai ketidak-setiaan ketidak-setiaan itu, kita harus menyadarinya menyadarinya dan dengan dengan gigih memeranginya, supaya jangan merugikan penyiaran Injil. Begitu pula Gereja mengetahui, betapa ia dalam dalam memu memupu puk k hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an dunia dunia,, harus harus teru terus-m s-men ener erus us berta bertamb mbah ah masak masak berk berkat at pengalamanny pengalamannyaa dari zaman ke zaman. Di bimbing bimbing oleh Roh Kudus, Kudus, Bunda Bunda Gereja tiada hentinya hentinya “mendorong para puteranya untuk memurnikan dan membaharui diri, supaya tanda Kristus dengan
15
lebih cemerlang bersinar pada wajah Gereja”( . KONSILI VATIKAN II, Konstitusi dogmatis tentang Gereja, art. 15.). 3.5
Bantuan Yang Diperoleh Gereja Dari Dunia Zaman Sekarang
Adapun Adapun seperti bagi dunia pentinglah mengakui mengakui Gereja sebagai suatu kenyataan sosial dalam sejarah dan sebagai raginya, begitu pula Gereja sendiri menyadari, betapa banyak telah diterimanya dari sejarah dan perkembangan umat manusia. Peng Pengala alama man n
berab berabad ad-ab -abad ad silam silam,,
kema kemaju juan an ilmu-p ilmu-pen enge getah tahua uan, n, harta harta-ke -keka kaya yaan an
yang yang
tersem tersembu buny nyii dalam dalam pelba pelbaga gaii bentu bentuk k kebu kebuda daya yaan an manu manusia sia,, - hal-h hal-hal al yang yang secara secara lebih lebih penu penuh h menying menyingkap kapkan kan hakeka hakekatt manusia manusia dan merintis merintis jalan-ja jalan-jalan lan baru baru menuju menuju kebenar kebenaran, an, - itu semua semua berfaedah berfaedah juga bagi Gereja. Sebab sejak awal sejarahnya Gereja telah belajar mengungkapk mengungkapkan an warta Kristus melalui pengertian-pengertian maupun bahasa-bahasa pelbagai bangsa, dan selain itu berusaha menjelaskannya dengan kebijaksanaan para filsuf: maksudnya ialah untuk menyesuaikan Injil dengan daya tangkap semua orang dan dengan tuntutan-tuntutan kaum arif-bijaksana, sebagaimana wajarnya. Adapun cara yang sesuai untuk mewartakan sabda yang diwahyukan harus tetap menjadi patokan bagi setiap penyiaran Injil. Sebab dengan demikian pada setiap bangsa ditumbuhkan kemampuan untuk mengungkapkan warta tentang Kristus dengan caranya sendiri, sekaligus dikembangkan pertukaran yang yang hidu hidup p antara antara Gere Gereja ja dan dan pelb pelbag agai ai kebu kebuday dayaa aan n bang bangsasa-ba bang ngsa sa(KO (KONS NSIL ILII VATI VATIKA KAN N II, Konstit Konstitusi usi dogmat dogmatis is tentang tentang Gereja, Gereja, art. 13). 13). Terutam Terutamaa pada pada masa sekaran sekarang, g, zaman zaman perubah perubahanan perubahan perubahan yang amat pesat dan kemacam-ragama kemacam-ragaman n cara berpikir, berpikir, Gereja untuk meningkatkan meningkatkan pertukaran pertukaran itu secara istimewa memerlukan memerlukan bantuan bantuan mereka yang hidup di dunia, benar-benar benar-benar mengenal pelbagai bidang dan cabang pengetahuan, serta sungguh menyelami inti mentalitasnya, entah menyangkut mereka yang beriman entah kaum tak beriman. Sudah sewajarnyalah segenap Umat Allah, terutama para gembala dan teolog, mendengarkan, membeda-bedakan serta menafsirkan pelbagai pelbagai corak bahasa zaman sekarang, dan mempertimbang mempertimbangkannya kannya dalam terang sabda sabda ilahi, supaya kebenaran yang diwahyukan dapat ditangkap selalu makin mendalam, difahami semakin baik dn disajikan dengan cara yang makin sesuai. Kare Karena na Gere Gereja ja
memp mempun unya yaii
tata tata-s -sus usun unan an kema kemasy syar arak akat atan an yang yang namp nampak ak dan dan
yang yang
melambangkan kesatuannya dalam Kristus, maka Gereja dapat diperkaya dan memang diperkaya juga berkat perkembanga perkembangan n hidup sosial manusia; manusia; bukan bukan seolah-olah seolah-olah ada sesuatu yang kurang pada tatasusunan yang diterimanya dari Kristus, melainkan untuk mengenalnya secara lebih mendalam, untuk mengungkapkannya secara lebih cermat, dan untuk dengan lebih mudah menyesuaikannya dengan zaman sekarang. Dengan penuh syukur Gereja menyadari bahwa selaku jemaat seperti juga dalam 16
putera-puterinya putera-puterinya masing-masing ia menerima menerima aneka macam bantuan masyarakat dari setiap lapisan maupun maupun kondisi kondisi hidup. Sebab barang siapa menurut menurut rencana Allah mengembang mengembangkan kan masyarakat dalam dalam tata hidup hidup berkelu berkeluarga arga,, kebuda kebudayaa yaan, n, hidup hidup ekonom ekonomii maupun maupun sosial, sosial, begitu begitu pula pula hidup hidup berpolitik berpolitik tingkat nasional nasional maupun maupun internasional, internasional, menyumban menyumbangkan gkan bantuanny bantuannyaa yang bukan bukan kecil juga kepada jemaat Gereja, sejauh itu tergantung dari hal-hal lahiriah. Bahkan Gereja mengakui, bahwa di masa lampau maupun sekarang ia banyak berkembang berkat tentangan mereka yang melawan atau menganiayanya(YUSTINUS, Dialog menganiayanya(YUSTINUS, Dialog dengan dengan Trifo, Trifo, 110 1897: 391-393). 3.6
Kristus, Alfa dan Omega
Sementara Gereja membantu dunia dan menerima banyak dari dunia, yang dimaksudkannya hanyalah: supaya datanglah Kerajaan Allah dan terwujudlah keselamatan segenap bangsa manusia. Adapun segala sesuatu yang baik, yang oleh umat Allah selama masa ziarahnya didunia dapat di sajikan sajikan kepada kepada keluarg keluargaa manusia manusia,, bersumb bersumber er pada pada kenyata kenyataan, an, bahwa bahwa Gereja Gereja ialah ialah “sakrame “sakramen n keselamatan bagi semua orang”( KONSILI VATIKAN II, Konstitusi dogmatis tentang Gereja, art. 48), yang menampilkan dan sekaligus mewujudkan misteri cinta kasih Allah terhadap manusia. Sebab Sabda Allah sendiri – karena-Nya segala sesuatu dijadikan – telah menjadi daging, supaya Ia sebagai manusia yang sempurna menyelamatkan semua orang dan merangkum segalanya dalam Dirinya. Tuhanlah tujuan sejarah manusia, titik-sasaran dambaan-dambaan sejarah maupun peradaban, peradaban, pusat umat manusia, manusia, kegembiraan kegembiraan hati semua orang dan pemenuhan pemenuhan aspirasi-aspirasi aspirasi-aspirasi mereka(. PAULUS VI, Amanat pada tgl. 3 Februari 1965). Dialah yang oleh Bapa dibangkitkan dari kematian, ditinggikan dan ditempatkan disisi kanan-Nya; Dialah yang ditetapkan-Nya menjadi hakim bagi mereka yang hidup maupun yang mati. Kita, yang dihidupkan dan dihimpun dihimpun dalam Roh-Nya, Roh-Nya, sedang berziarah menuju pemenuhan pemenuhan sejarah manusia, manusia, yang sepenuhnya sepenuhnya sesuai dengan dengan rencana cinta kasih-Nya: “Mempersatukan dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi” (Ef 1:10). Bersabdalah Tuhan sendiri: “Sesungguhnya aku datang segera, dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Why 22:12-13).
17
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan sebelumnya mengenai Konstitusi Pastoral Tentang Gereja Dalam Dunia Moderen Ini, penulis penulis akan memberikan memberikan beberapa keimpulan 1.
Gereja harus selalu wajib menyelidiki tanda-tanda zaman dan menafsirkannya dalam cahaya Injil Injil agar agar Gerej Gerejaa bisa bisa mewa mewarta rtaka kan n kesel keselama amatan tan kepad kepadaa umatn umatnya ya yang yang sesua sesuaii deng dengan an perkembanga perkembangan n zaman.
18
Gereja harus selalu percaya, bahwa kunci, pusat dan tujuan seluruh sejarah manusia terdapat
2.
pada Tuhan Tuhan dan Gurunya. Gurunya. Gereja jangan melewatkan bentuk-bentuk yang mendambakan pembebasan manusia terutama
3.
dari pembebasannya di bidang ekonomi dan social. Untuk menghadapi kaum ateisme Gereja tidak dapat lain kecuali tiada hentinya, hentinya, dengan sedih
4.
tetapi tetapi juga juga denga dengan n amat tegas, tegas, mengec mengecam am ajaran-a ajaran-ajara jaran n maupun maupun tindaka tindakan-ti n-tinda ndakan kan yang berbahaya berbahaya itu, yang bertentangan bertentangan dengan dengan akal budi dan pengalaman pengalaman umum umum manusiawi, manusiawi, dan meruntuhkan manusia dari keluhurannya menurut asalnya, sebagaimana sebelum ini Gereja telah mengecamnya. 5.
Gereja Gereja ialah ialah sakrame sakramen n keselama keselamatan tan bagi bagi semua semua orang orang yang yang menamp menampilka ilkan n dan sekalig sekaligus us mewujudkan misteri cinta kasih Allah terhadap manusia.
4.2
Saran-Saran
1. Umat Umat janganla janganlah h terlalu terlalu memikir memikirkan kan masa masa yang yang akan akan datang. datang. 2. Gereja Gereja hendakla hendaklah h menafsirka menafsirkan n injil dalam cahaya cahaya Kristus Kristus dan melayani melayani umat seperti seperti Yesus Kristus yang tiada hentinya. 3. Gerja Gerja hendak hendaklan lan melihat melihat perkemban perkembangan gan dunia dunia agar bisa megikut megikutinya inya dan bisa mewartak mewartakan an injil sesuai dengan zaman. 4. Hendaklan Hendaklan Gereja Gereja dan dan umat umat saling saling membantu membantu dan membu membutuhkan tuhkan..
DAFTAR PUSTAKA KONSILI KONSTANTINOPEL I,II,dan III kanon 7. Lembaga Alkitab Indonesia .2002. Alkitab .2002. Alkitab.. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia Indonesia PIUS PASCHINI, 1964. Vita e opera di Galileo. PAULUS VI, 1965. Aman 1965. Amanat. at. PIUS XII, amanat radio,1952. “tentang “ tentang cara yang tepat untuk membina hati nurani pada kaum muda”. muda”. 19
PIUS XI, Ensiklik,1937. Divini Ensiklik,1937. Divini Redemp Redemptori tori dan dan Ouadrage Ouadragesimo simo anno anno.. S. AGUSTINUS, Pengak AGUSTINUS, Pengakuan. uan. KONSILI VATIKAN II, Konstit II, Konstitusi usi dogmatis dogmatis tentang tentang Gereja. Gereja. YOHANES XXIII, 1961.Ensiklik Mater Mater et et magistra magistra dan Pacem in terris. terris. YUSTINUS, 1897. Dialog 1897. Dialog dengan dengan Trifo, Trifo,
20