LARUTAN, SUSPENSI, EMULSI
Tim Pengajar Farmasetika Dasar
Akademi Farmasi Surabaya
2016-2017
Suspending Agent
Veegum
magnesium aluminium silikat
menyerap air lebih banyak daripada bentonit
konsnt. umum digunakan 0,5 – 2%
Suspending Agent
Bentonit Magma
Aluminium silikat hidrat
Jika ditambah air mengembang 12 x, jika ditambah pel. organik tidak mengembang
Viskositas maksimum pada pH alkalis
Umum digunakan sebagai magma bentonit yang dalam persediaan merupakan magma yang mengandung 5% bentonit
Pembuatan bentonit magma :
a. taburkan bentonit di atas air panas aduk ad terbentuk magma (24 jam)
b. bentonit ditambahkan pada air yang diblender (5 -10')
Suspending Agent
Karboksi Metil Selulosa (CMC)
Jenis sesuai viskositas yang dihasilkan
larut dalam air dingin dan air panas
konsentrasi umum digunakan 0,5 – 2 %
stabil pada pH 5 – 10
Pembuatan mucilago :
CMC didispersikan dengan - ½ air panas (20 x berat CMC) diamkan ad mengembang ±15' gerus ad homogen
tambahkan aqua gerus ad larut dan homogen
Suspending Agent
Methyl Cellulose (MC)
Jenis sesuai viskositas yang dihasilkan
larut dalam air dingin, tidak larut dalam air panas
konsnt. umum digunakan 0,5 – 2 %
stabil pada pH luas 2 – 12
Pembuatan mucilago :
MC didispersikan dengan - ½ jumlah air (20 x berat MC) pada ± 90°C diamkan ad mengembang ± 15' gerus ad homogen
MC (1 g) ditambahkan pada air mendidih (40 ml) setelah t° kamar dicapai ditambah butir es sambil diaduk tambahkan aqua ad 100 ml
Suspending Agent
Pulvis Gummosus (PGS)
Campuran gom arab + tragakan + saccharum album
Pembuatan mucilago gummosus :
PGS + Aqua 7x PGS gerus ad mucilago
Alginat
Berasal dari ekstrak kering ganggang laut
Konsentrasi umum digunakan 1 – 2 %
Stabil pH 4 – 9
Pembuatan gel alginat alginat + gliserin (2x) gerus ad homogen + air gerus ad homogen
Alginat ditambahkan di atas air yang diblender
Tragakan
berasal dari ekstrak kering tan. Astralagus sp
konsnt. umum digunakan 0,5 – 1% atau 0,1 – 0,5 g/30ml
pH optimum 4 – 7,5
keuntungan (dibanding PGA)
jumlah kecil
bebas enzim oksidase
Pembuatan mucilago tragakan :
serbuk tragakan + air 20 x gerus ad homogen
encerkan dengan sisa air
Suspending Agent
Gom Arab
Cara penambahan :
a. Digunakan bentuk serbuk
1. Bahan obat padat + gom arab gerus ad
homogen
2. (1) + air sedikit2 gerus ad homogen
b. Digunakan bentuk mucilago
1. Bahan obat padat + mucilago gom arab
gerus ad homogen
2. (1) + bahan cair / pembawa gerus ad homogen
Pembuatan mucilago gom arab:
4 bagian gom arab + 6 bagian air (1,5 x berat gom arab) gerus ad massa homogen
Suspending Agent
Gom Arab
- berasal dari getah tanaman Acacia sp
- konsnt. umum digunakan 2–15% atau 5g/30ml
- stabil pH 5 – 9 viskositas maksimum
- daya pengental kecil
- mengendap dengan logam berat, tanin, borax
- mengandung enzim oksidase
Suspending Agent
R/ Sulfa 10 tidak larut
Ac.citric. 4 mudah larut
C.M.C Na 1 mudah larut
Natr. Hydroxydum 2 mudah larut
Metyl oxybenzoas 0,1 1 : 400
Sirup simplex 30 ml
Spiritus fortior 1 ml
Aqua ad 100 ml
m.f. suspensi
Sulfa + lar. NaOH Sulfa Na + H2O (larut)
Sulfa Na + lar. Ac.citric Sulfa + Na.citric (tidak larut)
Contoh Peracikan Suspensi (Cara Pengendapan)
Contoh Peracikan Suspensi (Cara Pengendapan)
Agar partikel yang terbentuk halus :
media harus kental setelah pencampuran Sulfa dengan lar. NaOH ditambah bahan pensuspensi dulu
pengadukan kuat pencampuran Sulfa Na dengan lar. Ac.citric di dalam blender
Dokter Miranda
SID 81.096/ID/90
Jl. Kepatihan 21 Surabaya
Surabaya,
R/ Sulfametoksazol 10
CMC-Na 0,5
Sir. Simpleks 12 ml
Ol. Citri gtt. III
Aqua ad 100 ml
m.f.l.a suspensi
S.4.d.d. Cth I
Pro: Miranda (4thn)
Contoh Peracikan Suspensi (Cara Langsung)
LATIHAN
R/ Ol. Iecoris aselli 60
Pulv. Gummi Arab 15
Saccharum album 10
Aqua ad 120
m.f. emulsum
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Ol. Iecoris aselli 40
Ol. Cinnamom. 0,1
Pulv. Gummi Arab 15
Natr. hydrophosph. 0,5
Calc. hydrophosph. 0,5
Glycerin 10
Aqua 34
m.f. emulsum
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Parafin liq. 50 ml
Gelatin 0,800
Ac.tartaric 0,060
Sirup simplex 10 ml
Spiritus fortior 6 ml
Vanilin 0,010
Aquadest ad 100 ml
m.f. emulsum
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Bals. Peruv. 2
Pulv. Gummi Arab. 4
Aqua 7,5
Tannin 1,5
Glycerin 20
Aqua 15
m.f. emulsum
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Emulsum Arachidis semen 100
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
R/ Emulsum Arachidis semen 100
Oleum Arachidis 20
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Benzil benzoat 25 ml
Triethanolamin 0,5
Ac.oleic 2
Aqua 75 ml
m.f. emulsi
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
TUGAS
R/ Sulfametoksazol 10
CMC-Na 0,5
Sir. Simpleks 12 ml
Ol. Citri gtt. III
Aqua ad 100 ml
m.f.l.a suspensi
S.4.d.d. Cth I
-BAGAIMANA PRINSIP PERACIKAN RESEP TSB
Cara Pembuatan :
1. BUAT MUCILAGO CMC :
CMC TABURKAN DIATAS AIR PANAS 20X BERAT CMC
BIARKAN MENGEMBANG ±15' GERUS AD HOMOGEN
2. SULFAMETOKSAZOL GERUS AD HALUS
3. (2) + (1) ADUK AD HOMOGEN
4. (3) + SIR. SIMPLEKS ADUK AD HOMOGEN
5. (4) + AQUA Q.S ADUK AD HOMOGEN (DIENCERKAN)
6. (5) MASUK BOTOL
7. (6) + AQUA AD 100ml KOCOK AD HOMOGEN
8. (7) + OL. CITRI 3 TETES KOCOK AD HOMOGEN
Berdasarkan asal
Bahan organik
nabati : gom arab, tragakan, alginat
hewani : gelatin
sintetik / semisintetik : metil selulosa, CMC, karbopol
Bahan anorganik
bentonit / veegum tanah liat / clays
Berdasarkan muatan
Anionik : gom arab, tragakan, alginat, CMC
Kationik : benzalkonium chlorid, pharmagel A
Nonionik : metil selulosa, tween, span
Penggolongan Suspending Agent
PRINSIP UMUM PEMBUATAN SUSPENSI
CARA LANGSUNG
CARA PENGENDAPAN
Dalam bentuk mucilago
Bahan pensuspensi dibuat mucilago
Bahan obat digerus ad halus
(2) + (1) gerus ad homogen
(3) + bahan tambahan / pembawa
Dalam bentuk serbuk
Bahan obat digerus ad halus
(1) + bahan pensuspensi gerus ad homogen
(2) + aqua q.s. gerus ad homogen
(3) + bahan tambahan / pembawa
Mencampur larutan yang bereaksi seencer mungkin
Media kental
Aduk dengan kecepatan tinggi blender
PRINSIP UMUM PEMBUATAN SUSPENSI
Bahan obat padat tidak larut dalam pembawa
( Cara Langsung )
Bahan Obat
Hasil reaksi yang membentuk
endapan tidak larut
( Cara Pengendapan )
Emulsi dari lemak padat
Jumlah gom arab = jumlah lemak padat
Dibuat pada suhu tinggi lemak dicairkan
Cara pembuatan :
Lemak padat lebur diatas penangas air ad lebur
(1) + G.A gerus ad homogen
(2) + air panas gerus ad corpus emulsi
PERMASALAHAN EMULSI SPURIA
Emulsi dengan gom arab < ½ minyak
R/ Parafin liq. 20
Gummi Arab. 7,5
Aqua ad 50
m.f. emulsi
Cara pembuatan :
Parafin liq. 15 + G.A 7,5 gerus ad homogen
(1) + air 1,5 x G.A sekaligus gerus ad C.E
(2) + parafin liq. sedikit2 gerus ad emulsi
PERMASALAHAN EMULSI SPURIA
Golongan Pembasah
Contoh cara pembuatan emulsi dengan emulgator gol. Derivat ester sorbiton
Contoh : R/ Coconut oil 50
Span 60 5,3
Tween 60 4,7
Aqua ad 100
Cara pembuatan :
1. Span dilarutkan dalam fasa minyak
2. Tween dilarutkan dalam fasa air
3. (1) + (2) campur dalam botol kocok
Emulgator
Golongan Pembasah
Derivat ester sorbiton
Kombinasi Span dan Tween emulsi lebih stabil
Emulgator
SPAN
TWEEN
- lipofilik
- harga HLB rendah
- tipe A / M
- hidrofilik
- harga HLB tinggi
- tipe M / A
Gol. Alkohol
Alkohol BM tinggi : setil alkohol, stearil alkohol, oleil alkohol, gliseril monostearat
Bila dikombinasi dengan sabun dan zat pembasah Emulsi stabil
Untuk obat luar tipe M/A
Golongan Pembasah
Surfaktan sintetis menurunkan tegangan antar permukaan
Mengandung gugus hidrofil dan lipofil
Misal : - Natrium lauril sulfat
- Derivat ester sorbiton span
- Derivat polioksin etilen ester
sorbiton tween
Emulgator
Gol. Sabun dan Alkali
Trietanolamin = TEA
Dengan asam lemak bebas sabun TEA oleat/stearat
Umumnya digunakan : as.oleat dan as.stearat
Untuk obat luar tipe M/A
Jumlah yang digunakan : 2 – 4% TEA dan 5 – 15% as.oleat/as.stearat
Cara membuat emulsi :
As.stearat + minyak cairkan
TEA + air panas larutkan
Fasa air ditambahkan ke fasa minyak padasuhu yang sama aduk sampai dingin
Emulgator
Gol. Sabun dan Alkali
Untuk obat luar lotion, linimen
Rasa tidak enak
Efek laksan
Tipe M/A sabun logam alkali monovalen
Tipe A/M sabun logam alkali polivalen
Tidak untuk obat dalam
Emulgator
Gelatin = Pharmagel
Macam :
Gelatin A : titik isoelektrik pada pH 8, muatan ( + ), ditambah as.tartrat media pH 3,2
Gelatin B : titik isoelektrik pada pH 4,7, muatan ( – ), ditambah Na.bic. media pH 8
Emulsi baik dibuat dengan homogenizer
Emulgator
Emulsi dari minyak atsiri
Jumlah gom arab = jumlah minyak atsiri
Misal : benzil benzoat
Cara pembuatan :
sama seperti emulsi minyak lemak
Emulsi m.atsiri bersama m.lemak
Jumlah G.A m.lemak: ½ x minyak
m.atsiri : sama jumlah m.atsiri
Cara pembuatan :
sama seperti emulsi minyak lema
PERMASALAHAN EMULSI SPURIA
Emulsi dari balsem
Jumlah G.A :
= jumlah balsem
= 2 x balsem hasil lebih baik, mis: Balsamum papilare
Cara pembuatan :
sama seperti emulsi dengan minyak lemak
Emulsi balsem bersama minyak lemak
Jumlah G.A m.lemak: ½ x minyak
balsem : sama jumlah balsem
Cara pembuatan :
1. Buat C.E dari : minyak + semua G.A + air
2. (1) + balsem gerus ad homoge
PERMASALAHAN EMULSI SPURIA
PRINSIP UMUM PEMBUATAN EMULSI (VERA)
Dibuat dari biji-bijian mengandung minyak dan emulgator
Apabila tidak disebut lain :10 bagian biji untuk 100 bagian emulsi
Cara pembuatan (Emulsi biji kacang tanah) :
Kulit ari biji kacang tanah dihilangkan dengan cara disiram dengan air panas
Biji kacang tanah tanpa kulit ari gerus ad halus
Beri air ½ x berat kacang tanah gerus ad bubur
Tambah air ± dari air yang tersedia gerus ad warna putih serkai dengan kain flanel
Ulangi proses (4) 2 x lagi dengan sisa air
Formula Umum
R/ Bahan obat tak larut
Suspending Agent
Bahan pembasah
Bahan tambahan
Bahan pembawa
Bahan Tambahan
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Sediaan yang sukar larut dapat diracik menjadi sediaan cair
Baik untuk penderita yang tidak bisa menelan tablet atau kapsul
Mempermudah penggunaan / efek pemakaian lebih baik
Stabilitas sediaan lebih baik suspensi lebih stabil dari pada larutan terutama dry syrup
Rasa B.Oyang tidak enak dapat ditutupi
Peracikan membutuhkan ketelitian dan teknik tertentu
SYARAT SEDIAAN SUSPENSI
Umum :
Stabil fisis dan kimiawi
Homogen agar dosis tepat
Ukuran partikel tertentu dan sama besar
Menurut FI ed III
Bahan yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap
Pengocokan pelan endapan harus dapat terdispersi kembali
Dapat mengandung bahan tambahan untuk stabilitas
Kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar mudah dikocok atau dituang
DEFINISI
Menurut F.I.ed III
Adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
Menurut F.I.ed IV
Adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
Sifat Suspensi :
- Secara visual : partikel bahan obat tampak jelas
- Ukuran partikel : 0,1 – 100 μm
- Sifat : tidak meneruskan cahaya
BAHAN PADAT TAK LARUT DALAM PEMBAWA
PEMBAWA
DIBIARKAN
KOCOK
DIBIARKAN
BAHAN PADAT TAK LARUT DALAM PEMBAWA
PEMBAWA
BAHAN PENSUSPENSI
KOCOK
SEDIAAN SUSPENSI
Penambahan pada emulsi alam :
Jumlah minyak > berat bahan dasar
Ditambah gom arab untuk sisa 10 g minyak sebanyak ½ x minyak
G.A menyebabkan sebagian protein biji
mengendap perlu penambahan G.A ekstra sejumlah 2 g untuk 10 g biji
PERMASALAHAN EMULSI VERA
LATIHAN
R/ Sulfadiazin 5
Calcii lactat 4
S.A.S.A 1
Sirup simplex 10
P.G.S 2
Natr. benzoat 0,150
Aqua ad 150
m.f. suspensi
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Sulfur praecip. 6,5
Champora 1
Muc. Gummi Arabici 3,75
Sol. Calc. Hydrat 45
Aqua rosa ad 100
m.f. lotio
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Calamin 8
Zinci oxyd. 8
Glycerin 2 ml
Bentonit magma 25 ml
Sol. Calc. hydrat ad 100 ml
m.f. lotio
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
Metode Pelarutan
Dengan cara sederhana
Bahan obat ditambah pelarut dengan jumlah yang sesuai serta diaduk
Sirup simplex melarutkan gula dalam air
Solutio Acidi Borici melarutkan Acidum boricum dalam air
Dengan reaksi kimia
Netralisasi
Saturasi
Dengan ekstraksi simplisia nabati
Disebut sediaan infusa
Pelarutan dengan Reaksi Kimia
Dengan mencampurkan suatu asam dengan suatu basa (tidak mengandung gas CO2)
Ac.citrat (Asam)+ MgCO3 (basa) Solutio Magnesii Citratis
Ac.acetyl.salicyl (Asam) + CaCO3 (basa) Solutio Calcii Acetyl Salicylas (Ascal)
Dengan mencampurkan asam dengan suatu karbonat, dimana sediaan jenuh dengan gas CO2
Adanya gas CO2 dalam botol tekanan disebut sediaan Potio Effervescent
Netralisasi
Saturasi
Pelarutan dengan Reaksi Kimia
Cara pembuatan sediaan Potio Effervescent :
1. Larutkan bagian asam
2. Larutkan bagian basa masuk botol
3. - bagian asam ditambahkan sedikit2 ke
dalam basa sambil digoyang2 sampai gas
CO2 habis
- sisa asam ditambahkan sekaligus botol langsung ditutup rapat
Pelarutan Dengan Ekstraksi Simplisia Nabati
Dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit (FI IV)
Formula umum
R/ Simplisia nabati
Aqua
Jumlah simplisia
Kecuali dinyatakan lain, dibuat dengan 10 bagian simplisia untuk 100 bagian colatur, kecuali:
- Chinae cortex 6 - 100
- Digitalis folium 0,5 - 100
- Orthosiphonis folium 0,5 - 100
- dll (lihat F.I.)
Pelarutan Dengan Ekstraksi Simplisia Nabati
Jumlah aqua
simplisia segar tidak perlu air ekstra
simplisia kering perlu air ekstra Umumnya : 2 x berat simplisia
Kecuali : Carragen 15 x
Piper bettle folium 0 x
Pulpa tamarindorum 1 x
Contoh :
R/ Infus Piper bettle folium 150 ml
jumlah simplisia untuk 150 ml = 15 g
jumlah air = 150 + (0 x 15)
= 150 ml
R/ Infus Chinae cortex 200 ml
jumlah simplisia untuk 200 ml = 12 g
jumlah air = 200 + 2 x 12
= 224 ml
Pelarutan Dengan Ekstraksi Simplisia Nabati
Cara Pembuatan
SEDIAAN INFUSA
Simplisia dengan derajat halus yang cocok
Campur dengan air secukupnya dalam panci
Panaskan di atas tangas air selama 15'
(terhitung mulai suhu mencapai 90°C)
sambil diaduk-aduk
Serkai selagi panas dengan kain flanel
Tambahkan air panas secukupnya melalui ampas ad volume yang dikehendaki
Lama pemanasan
Proses penyarian : pada suhu 90°C selama 15'
Ada 3 cara untuk mencapai suhu 90°C :
Suhu 90°C diukur dengan termometer
Bila digunakan tangas air dingin, suhu 90°C dicapai bila tangas air mulai mendidih hitung waktu 15
Bila digunakan tangas air mendidih, suhu 90°C dianggap dicapai setelah 10'
Jadi, waktu yang diperlukan seluruhnya
= 10' + 15' = 25'
Pelarutan Dengan Ekstraksi Simplisia Nabati
CARA MENAIKKAN KELARUTAN
CARA MEMPERCEPAT KELARUTAN
Penggantian bentuk yang tepat (eritromisin stearat eritromisin base)
Dilarutkan dalam pelarut campuran, contoh : eliksir
Dibuat bentuk kompleks yang larut
Pengaturan Ph
Penambahan solubilizing agent
Memperkecil ukuran partikel
Pengadukan
Pemanasan
Bagaimana bila bahan obat sukar larut ???
Menaikkan kelarutan
Mempercepat kelarutan
PRINSIP PEMBUATAN
Bahan obat harus terlarut Melarutkan bahan obat
Sediaan Harus terbebas dari kotoran mekanis dan zat yang tidak dikehendaki Menyaring sediaan
R/ Bahan obat solut
Bahan pelarut solven
Bahan pembantu
Bahan obat padat, cair
Bahan pelarut pembawa / vehiculum
Bahan pembantu :
- corigens : saporis, odoris, coloris
- pengawet
Formula Umum Sediaan Larutan
KEUNTUNGAN :
KERUGIAN :
1. Dosis lebih bervariasi / tepat
2. Absorpsi dapat lebih cepat
3. Kurang mengiritasi konsentrasi dapat dibuat encer
4. Tepat untuk bahan yang mudah menarik air (higroskopis – deliquescent)
5. Mudah penggunaannya
1. Pengemasan dan pengangkutan sulit
2. Rasa dan bau bahan obat tidak enak sulit ditutupi
3. Tidak dapat untuk bahan yang mudah terurai dalam bentuk larutan
OUTLINE
DEFINISI
SYARAT
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PRINSIP/TEKNIK PEMBUATAN
PERMASALAHAN DALAM PERACIKAN DAN PENYELESAIANNYA
SEDIAAN LARUTAN
SEDIAAN CAIR
SISTEM HOMOGEN
( 1 FASA )
SOLUTIO
PADAT + CAIR
CAIR + CAIR
GAS + CAIR
SISTEM HETEROGEN
( 2 FASA )
SUSPENSI
PADAT + CAIR
CAIR + CAIR
EMULSI
DEFINISI
Adalah sediaan cair dengan sistem satu fasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan.
Adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut (F.I.ed IV).
Contoh: SIRUP = gula + air
= larutan gula dalam air
= sistem satu fasa
ISTILAH :
- Bahan obat terlarut solut
- Pelarut solven :
- solven berkhasiat
- solven tidak berkhasiat
Istilah Kelarutan
Jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan untuk melarutkan satu bagian zat
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Mudah Larut
Mudah Larut
Larut
Agak Sukar Larut
Sukar Larut
Sangat Sukar Larut
Praktis Tidak Larut
< 1 : Dibutuhkan kurang dari 1 ml pelarut untuk melarutkan 1 g zat
1 – 10
10 – 30
30 – 100
100 – 1000
1000 – 10.000
> 10.000
Istilah-Istilah Kelarutan
SYARAT SEDIAAN LARUTAN
1. STABIL - JERNIH
- Stabil fisika dan kimia
- Jernih - tidak ada endapan
- dapat meneruskan cahaya
2. HOMOGEN
Macam Sediaan Larutan
1. Berdasarkan Pelarut
a. Solutio aquosa : Pelarut berupa air
b. Solutio spirituosa : Pelarut berupa alkohol
c. Solutio oleosa : Pelarut berupa minyak
2. Berdasarkan Perbandingan Solut – Solven (Berhubungan dengan Kelarutan)
a. Larutan tidak jenuh
b. Larutan jenuh
c. Larutan lewat jenuh
3. Berdasarkan Penggunaan
- potio : obat minum - collyrium : eye wash
- saturatio : Effervescent - collunarium : nasal wash
- drops: Sediaan tetes terukur - collutorium : mouth wash
- guttae : Sediaan tetes - gargarisma : obat kumur
- sirup - enema : via rectal
- elixir : pelarut campuran - clysma : microenema
Penyaringan
Macam penyaring :
- kertas saring digunakan untuk larutan obat
- kapas sirupus simplex
- kain flanel / kasa infusa
PERMASALAHAN DALAM PERACIKAN LARUTAN
Cara melarutkan khusus
Natrium bikarbonat
menggoyang / memutar dengan air dalam wadah tertutup
gerus tuang dengan air di dalam mortir
Campuran Na.bicarbonat dengan Na.salisilat
NaHCO3 spora logam Mn katalisator reaksi oksidasi dari Na.salisilat warna coklat – pink.
Cara mengatasi : ditambah Na.pirofosfat 0,25 % dalam larutan NaHCO3
PERMASALAHAN DALAM PERACIKAN LARUTAN
Tanin dalam air dan gliserin
dilarutkan dalam air, baru ditambah gliserin
tanin mengandung hasil oksidasi yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam gliserin
Kamfer
Ditambah spiritus fortior (96%) 2 x berat kamfer larut ditambah aqua panas gojog
Ekstrak kering
Ditaburkan di atas air sama banyak biarkan 15' gilas sambil ditambah air ad larutan jernih
Succus liq. / Ekstrak liq.
Ditambah air panas / mendidih gerus ad larut
PRINSIP UMUM PEMBUATAN EMULSI (SPURIA)
Dibuat dengan mortir, homogenizer, botol
Mortir :
kering, permukaan kasar
volume 2 – 4 x jumlah sediaan
gerakan cepat – tanpa tekanan
Secara umum terdapat 2 cara pembuatan emulsi : Cara Basah dan Cara kering, namun beberapa emulgator memiliki cara pembuatan tersendiri
PRINSIP UMUM PEMBUATAN EMULSI (SPURIA)
CARA KERING
CARA BASAH
EMULGATOR + SEBAGIAN FASE MINYAK
+ AIR
CORPUS EMULSI
SISA MINYAK + BAHAN TAMBAHAN LAIN
EMULGATOR + AIR
MUCHILAGO
+ SEBAGIAN FASE MINYAK
CORPUS EMULSI
SISA MINYAK+ BAHAN TAMBAHAN LAIN
Penggolongan Emulgator
Berdasarkan kelarutan emulgator
larut dalam air, mis : gom arab, tragakan
larut dalam minyak, mis : sabun Ca.stearat
Berdasarkan muatan
Anionik, mis : gom arab (M/A) dan sabun Na.stearat (M/A)
Kationik, mis : benzalkonium klorid (M/A)
Nonionik
Lipofil, mis: stearil alkohol (A/M), span (A/M)
Hidrofil, mis: PEG 400 monostearat (M/A), Tween (M/A)
Amfoter, mis: protein (M/A)
Penggolongan Emulgator
Berdasarkan struktur kimia
Karbohidrat gom arab, tragakan, MC, CMC
Protein gelatin, kuning telor
Sabun sabun TEA
Alkohol PEG ester, kolesterol
Pembasah tween, span
Zat padat terbagi halus bentonit
Emulgator
Gom Arab
Digunakan dalam bentuk :
Mucilago
serbuk kering hasil lebih baik
Viskositas agak rendah cepat terjadi creaming
Cara mengatasi
Jumlah gom arab yang digunakan :
Corpus emulsi dibuat dengan perbandingan :
minyak : G.A : air = 4 : 1 : 2 Amerika
minyak : G.A : air = 2 : 1 : 1,5 Belanda
AMERIKA
BELANDA
M. Lemak
¼ x M
½ x M
M. Atsiri
½ x M
Sama banyak M
M. Jarak
–
– ½ x M
Baik : ½ x M
Metil Selulosa ( MC )
Digunakan dalam bentuk mucilago (minyak dicampur dengan mucilago MC)
Jumlah yang digunakan tergantung jenis MC, umum 1 – 10%
Karboksi Metil Selulosa ( CMC )
Digunakan dalam bentuk mucilago minyak dicampur dengan mucilago CMC
Emulgator
LATIHAN
R/ Sulfa 10
Ac.citric. 4
C.M.C 1
Natrii hydroxidum 2
Methyl oxybenzoas 0,1
Sirup simplex 30 ml
Spiritus fortior 1 ml
Aqua ad 100 ml
m.f. suspensi
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
LATIHAN
R/ Chlorampenicol palm. 10
Glycerin 5
P.G.A 5
Sirup simplex 30 ml
Aqua ad 100 ml
m.f. sirup
Jelaskan secara singkat prinsip cara peracikan resep tersebut !
Formula Umum Sediaan Emulsi (Spuria)
FORMULA UMUM :
R/ Bahan obat
Emulgator
Bahan tambahan lain
Bahan pembawa
Emulsi stabil fasa dalam terdispersi / terbagi
halus dalam waktu yang lama
Bahan Pembantu
Fasa Dalam
Fasa Luar
Macam Sediaan Emulsi
Menurut tipe emulsi
Umumnya tergantung :
a. Emulgator kelarutan selektif emulgator
b. Perbandingan jumlah minyak – air
c. Teknis pembuatan
Menurut konsistensi
a. Cair misal : emulsi minyak ikan
b. Semisolida misal : krim
M
A
Minyak / Air = Oil / Water
M / A = O / W
Air / Minyak = Water / Oil
A / M = W / O
Macam Sediaan Emulsi
Menurut asal bahan pembuat emulsi
Emulsi vera = alam
Contoh : Kelapa + air santan
Emulsi spuria = buatan
Contoh :Minyak ikan + PGA + air emulsi minyak ikan
FASA DALAM Mengandung EMULGATOR
FASA LUAR
EMULSI
FASA DALAM
FASA LUAR
EMULGATOR
EMULSI
SEDIAAN EMULSI
SEDIAAN CAIR
SISTEM HOMOGEN
( 1 FASA )
SOLUTIO
PADAT + CAIR
CAIR + CAIR
GAS + CAIR
SISTEM HETEROGEN
( 2 FASA )
SUSPENSI
PADAT + CAIR
CAIR + CAIR
EMULSI
DIKOCOK
EMULGATOR
atau
SURFAKTAN
M
A
M
A
DIBIARKAN
DIKOCOK
DIBIARKAN
STABIL
HOMOGEN
Agar sistem stabil :
Perlu ditambah emulgator atau surfaktan yang bekerja di ruang antara kedua fasa untuk mencegah pemisahan fasa – fasa tersebut.
DEFINISI
Adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam larutan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. (FI edisi III)
Sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. (FI edisi IV)
Sifat Emulsi
Secara visual : fasa dalam tampak jelas
Ukuran partikel : > 0,1 μm
Sifat : tidak meneruskan cahaya
SYARAT SEDIAAN EMULSI
1. Stabil fisis dan kimiawi
Homogen dosis tepat
2. Ukuran partikel fasa dalam kecil dan sama besar
3. Tidak terjadi creaming dan cracking
4. Rasa – bau enak dan warna menarik
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Menutupi bau dan rasa yang tidak enak dari bahan obat
Contoh : emulsi minyak ikan
Minyak dalam butir halus mudah dicerna
Memudahkan pemakaian untuk obat luar
Pengolesan tipe A / M
Pencucian tipe M / A
Bila pemilihan emulgator kurang tepat emulsi dapat rusak efektivitas obat tidak tercapai
Peracikan membutuhkan pengadukan yang kuat dan cepat
Tragakan
Digunakan dalam bentuk kering dan mucilago
Cara kering : tragakan + minyak gerus ad homogen tambah sekaligus air panas 25 x tragakan
Cara Mucilago umum digunakan tragakan + air 20 x gerus ad mucilago tambah bergantian minyak dan air sedikit2
Viskositas > dari pada gom arab sulit dituang
Jumlah yang digunakan :
1 bagian tragakan untuk 40 bagian minyak
1 g tragakan ~ 10 g gom arab
Emulgator
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
#
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
#
Click to edit Master title style
#
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
10/16/2016
#