Definisi atau terminologi tentang obat: Obat adalah adalah semua semua bahan bahan tunggal tunggal atau atau campura campuran n yang dipergunak dipergunakan an oleh semua makh makhlu luk k untu untuk k bagi bagian an dala dalam m dan dan luar luar tubu tubuh h guna guna menc menceg egah ah,, meri mering ngan anka kan n dan dan menyembuhkan menyembuhkan penyakit. Sedangkan Sedangkan menurut Undang-undang Undang-undang yang dimaksud dimaksud obat ialah suatu suatu baha bahan n atau atau camp campura uran n
baha bahan n yang yang digun digunaka akan n dala dalam m menen menentuk tukan an diag diagno nosis sis,,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (Syamsuni,2006). Peraturan tentang obat, obat jadi, obat paten, obat standar, obat asli, dan obat baru tertuang dalam S.P Menkes Menkes R.I No. No. 193/Keb/BVII/71: 193/Keb/BVII/71: 1. Obat Obat Jadi Jadi adala adalah h obat obat dalam dalam kead keadaan aan murni murni / camp campura uran n dalam dalam bentu bentuk k serb serbuk, uk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria, atau bentuk lain yang memiliki nama teknis sesuai dengan FI. 2. Obat Paten adalah obat dengan nama dagang terdaftar atas nama pembuat atau dikuasainnya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik. 3. Obat baru yaitu obat yang terdiri atau berisi suatu zat, sebagai bahan berkhasiat maupun tidak atau komponen lain yang belum dikenal sehingga tidak diketahui akan khasiat dan keamanannya keamanannya atau yang belum terdaftar dalam FI. 4. Obat Standar yaitu obat yang formulanya ada dalam buku-buku standar. 5. Obat Asli yaitu obat yang didapat langsung dari bahan alamiah Indonesia, terolah secar secara a seder sederha hana na atas atas peng pengala alaman man dan dan diguna digunakan kan seba sebaga gaii obat obat tradis tradision ional al (Rahardjo, 2009).
Berdasarkan UU Kesehatan obat digolongkan menjadi: 1. Obat Obat Narko arkoti tika ka (oba (obatt biu bius) meru merupa paka kan n obat obat yang yang dip diperlu erluka kan n dala dalam m bidan idang g pengoba pengobatan tan dan ilmu pengeta pengetahuan huan dan dapat dapat pula menimbu menimbulkan lkan ketergan ketergantung tungan an yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan. 2. Obat Obat Psikotrop Psikotropika ika (obat (obat berbahay berbahaya), a), merupak merupakan an obat obat yang yang mempeng mempengaruh aruhii proses proses mental, merangsang atau menenangkan menenangkan dan mengubah mengubah pikiran/ pikiran/ perasaan/ perasaan/ kelakuan orang. 3. Obat Obat keras keras : Semu Semua a obat obat deng dengan an resep resep dokter dokter,, semua semua obat obat yang yang diper dipergu gunak nakan an secara secara parenter parenteral, al, dengan dengan suntikan suntikan maupun maupun merobek merobek jaringa jaringan. n. Semua Semua obat obat baru. baru. Belu Belum m tercan tercantum tum pada pada FI dan dan daftar daftar Obat Obat Kera Keras. s. Belum Belum pern pernah ah diim diimpor por atau atau digu diguna naka kan n di Indo Indone nesi sia. a. Obat Obat itu itu send sendir irii dala dalam m subs substa tans nsii dan dan sedi sediaa aan n yang yang meng mengan andu dung ng
obat obat
antihistamin, antihistamin, dll.
itu. itu. Obat Obat
ini ini
berb berbah ahay aya. a.
Cont Contoh oh
: Adre Adrena nali lin, n,
anti antibi biot otik ika, a,
4. Obat bebas terbatas : Adalah obat keras yang diberi batas pada setiap takaran dan kemasan yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan, tidak memerlukan resep dokter.
Jika
berlebihan,
efek
sampingnya
dapat melebihi
efek
obat
bebas.Contoh : Antihistamin, klorokuin 5. Obat bebas: Adalah obat yang dalam penggunaannya tidak membahayakan dan dapat digunakan tanpa resep dokter. Contoh :Minyak kayu putih, OBH, Paracetamol, Vit. C, B Komplex, dll (Wibowo,2010). Obat
Esensial
diatur KepMenKes
No.
22A/Menkes/SK/II/1999. Obat
esensial
adalah obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan bagimasyarakat, mencakup diagnosa, profilaksi, terapi, rehabilitasi. Pemilihan obat esensial didasarkan pada : benefit risk ratio, mutu terjamin, praktis: penyimpanan, pengangkutan, praktis: penggunaan, penyerahan, menguntungkan, benefit cost ratio, >1 efek terapi serupa, memenuhi kriteria tertentu. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat berkhasiat
yang
dikandungnya,
diatur dalam Per.Menkes.No.
058/Menkes/Per/I/1989
(Rahardjo,2009). Penyalahgunaan dan penggunasalahan: Penyalahgunaan merujuk pada keadaan dimana obat digunakan secara berlebihan tanpa tujuan medis atau indikasi tertentu dan pengguna melakukan dengan sengaja. Sedangkan penggunasalahan merujuk pada penggunaan obat secara tidak tepat yang biasanya disebabkan karena pengguna memang tidak tahu bagaimana pengunaan obat yang benar (Ikawati,2010). Tingkat
kejadian
di
masyarakat
(bila
ada):
Badan
Narkotika
Nasional
(BNN)
memperkirakan angka kejadian (prevalensi) penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba di Indonesia akan mencapai 2,8 persen atau setara dengan 5,1 juta orang pada 2015. Berdasarkan data Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami kenaikan sejak 2009. Pada tahun tersebut, prevalensi penyalahgunaan narkoba mencapai 1,99 persen atau setara dengan 3,6 juta orang. Angka tersebut naik menjadi 2,21 persen pada 2010. Sedangkan data BNN menyebutkan, korban penyalahgunaan narkoba sebagian besar adalah lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (Suprapto,2011). Disertai contoh masing-masing 1 kasus: Contoh kasus penyalahgunaan obat dextrometorphan : Obat-obatan yang mengandung dextromethorpan bagi para remaja digunakan untuk membuat mereka merasa mabuk.
Mengkonsumsi
dalam
jumlah banyak produk yang mengandung
DXM
dapat
menyebabkan halusinasi, hilang kendali, dan sensasi ‘ out of body’ .Obat ini sangat mudah ditemukan, dapat dibeli sesuai kantong remaja, dan legal.. Remaja sekarang menggunakan internet tidak hanya untuk membeli DXM dalam bentuk bubuk murni, tapi juga belajar untuk
disalahgunakan lebih lanjut. Karena mengkonsumsi dalam volume besar dari sirup batuk dapat menyebabkan muntah, maka obat-obatan tersebut diekstrak dari obat batuk dan dijual kembali di Internet dalam bentuk tablet yang kemudian ditelan atau bubuk yang dihirup. Bahkan di versi online terdapat kalkulator yang dapat menghitung seberapa besar dikonsumsi sesuai dengan berat dan tinggi badannya. Salah satu jalan lainnya untuk remaja memperoleh DXM adalah dengan membeli ‘triple C”- Coricidin HBP Cough and Cold, yang mengandung 30 mg DXM dalam tablet merah kecil. Pengguna yang mengkonsumsi triple C dalam jumlah banyak dapat memperbesar resiko karena triple C mengadung antihismitamin dan lainnya seperti decongestant, expectorants, dan penghilang rasa sakit. Selain Triple C, nama lain dari DXM yaitu, Candy, C-C-C, Dex, DM, Drex, Red Devils, Robo, Rojo, Skittles, Tussin, Velvet, dan Vitamin D. Biasanya juga disebut sebagai "syrup heads," dan perilaku penyalah gunaan DXM disebut"dexing," "robotripping," atau "robodosing" (Anonim,2006. Contoh kasus penggunasalahan obat CTM: Bagi masyarakat dengan pendidikan rendah, menggunakan obat CTM sebagai obat tidur. Namun mereka tidak tahu secara pasti bahwa CTM adalah obat antialergi dengan efek samping yang menyebabkan kantuk. Mereka hanya mendengar dari orang-orang sekitar bahwa CTM dapat menyebabkan kantuk.
DAFTAR PUSTAKA Anonim,2006,http://shinecg.multiply.com/journal/item/34/Penyalahgunaan_obat-
obatan_batuk_dan_pilek_ , diakses pada tanggal 14 Desember pukul 15.00 WIB Ikawati,Z., Resep Hidup Sehat, 36-37, Kanisius, Yogyakarta
Rahardjo,R., 2009, Kumpulan Kuliah Farmakologi Edisi II, 7-9, EGC, Jakarta
Suprapto,H.,
2011,
http://fokus.vivanews.com/news/read/229358-5-1-juta-orang-
terperangkap-narkoba, diakses pada tanggal 14 Desember pukul 15.00 WIB
Syamsuni,H., Farasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, 47, EGC, Jakarta
Wibowo,Agus, 2010, Cerdas Memilih Obat dan Mengenali Penyakit, 25, PT Lingkar Pena Kreativa, Jakarta