Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang SahamFull description
Makalah Etika Keseteraan Pemegang Saham
Makalah Etika Keseteraan Pemegang Saham
Deskripsi lengkap
SKDI dokter indonesia pengelompokan berdasarkan staseFull description
saham tanpa modal ebookFull description
Tugas makalah modal sahamDeskripsi lengkap
Tata Kelola Korporat
Deskripsi lengkap
Prinsip Perlindungan Terhadap Hak Pemegang SahamFull description
Prinsip Perlakuan Setara Terhadap Pemegang SahamFull description
Prinsip Perlindungan Terhadap Hak Pemegang Saham
analisis investasi saham pada pasar modalFull description
Penyajian Modal Pemegang Saham
Urutan dalam penyajian sebenarnya merupakan urutan perlindungan dalam kondisi perusahaan mengalami defisit dan dalam rangka kondisi perusahaan dilikuidasi. Dalam defisit urutan menunjukkan penyerapan rugi sedangkan dalam kondisi likuidasi urutan menunnjukkan urutan perlindungan yuridis bagi para penyedia dana. Dalam urutan penyerapan rugi, kos yang telah dikorbankan menjadi biaya yang akan diserap melalui aliran pendapatan kotor. Dan biasanya urutan pada penyerapan rugi adalah 1) pendapatan kotor, 2) laba bersih, 3) saldo laba, l aba, 4) premium modal saham, dan 5) modal saham. Sedangkan pada penerimaan aset akibat likuidasi menunjukkan siapa yang harus didahulukan dalam menerima distribusi asset dan siapa yang menangggung segala akibat dalam kasus perusahaan likuidasi. Urutan yang terdapat dalam penerimaan aset ini adalah 1) karyawan dan pemerintah, pemerintah, 2) kreditor berjamin, 3) kreditor tak berjamin, 4) pemegang pemegang saham priorotas, dan 5) pemegang saham biasa. Perincian saldo Laba Saldo laba dapat disajikan dan dirinci atas dasar sumber, apabila komponen-komponen komponen-komponen tertentu yang berasal dari transaksi operasi langsung dilaporkan ke saldo laba. Kebiasaan lain dalam menyajikan saldo laba adalah dengan merincinya atas dasar tujuan yang disebut sebagai apropiasi dan pembatasan. Perincian atas dasar sumber Dengan dasar ini saldo laba dapat dirinci menjadi saldo laba yang berasal dari operasi normal atau rutin dan yang berasal dari laba luar biasa. Dapat saja perbedaan antara kedua sumber saldo laba tersebut dipertajam. Namun, sebenarnya tidak cukup beralasan untu memecah kembali jumlah rupiah bersih laba periodik atau dasar kl asifikasi sumber bilamana laporan laba-rugi telah memuat semua faktor yang menentukan menentukan laba bersih (pendekatan laba komprehensif) dan laba komprehensif ini telah menjadi transfer ke saldo laba menjadi bagian ekuitas pemegang saham. Perincian Atas Dasar Tujuan Pengguna Perincian ini menunnjukkan adanya pos cadangan jaminan sosial, saldo laba terbatas, dan cadangan umum. Perincian semacam ini sebenarnya sama saja dengan mengaitkan saldo laba dengan aset tertentu. Artinya, dalam aset apa saja saldo laba terikat.
Laba Komprehensif Masalah teoritis yanng terjadi pada laba komprehensif adalah ketika membuat laporan. Di mana, pos-pos mana saja yang disajikan melalui laporan laba-rugi dan pos-pos mana saja yang disajikan melakui laporan saldo laba. Maka untuk membedakannya terdapat dua metode yang digunakan yaitu: 1. Laba kinerja sekarang Pendekatan in menampakkan makna periode sekarang atau berjalan dan operasi dalam arti sempit. Pendukung pendekatan ini mengemukakan argumen sebagai berikut: a) Laba harus mengukur efisiensi penggunaan sumber ekonomik untuk periode berjalan sehinnga laba harus bebas dari hal-hal yang mengaburkan efisiensi. Efisensi, yanng diukur atas dasar kembalian atas aset merupakan angka penting untuk memprediksi kemampuan masa mendatang. b) Laba merupakan pengukur kinerja manajemen. Oleh karenanya, laba haruslah angka yang benar-benar merupakan hasil penggunaan sumber ekonomik yang ada dalam batas-batas pengendalian manajemen. Faktor-faktor yang terjadi di luar kendali manajemen harus disajkan dalam laporan laba rugi adalah laba yang berasal dari operasi normal. c) Laba dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antar periode d an antar perusahaan secara bermakna. Hal ini hanya dapat dilakukan kalau angka laba hanya berisi pos-pos yang bersifat operasi dan rutin. d) Karena fiksasi fungsional pembaca laporan laba-rugi yang hanya melihat angka akhir pemasukan pos-pos luar biasa dalam laporan laba-rugi dapat menyesatkan pemakai. 2. Laba semua termasuk Konsep pemanfaatan aset memandang bahwa mengelola aset sebagai satu kesatuan. Lawan dari konsep tersebut adalah konsep aset kapital. Yang membedakan konsep aset kapital (yang terdiri dari aset tetap fisis) dan aset lainnya sehingga pengaruh transaksi aset kapital (terutama luar biasa) terhadap laba harus berbeda dengan transaksi aset lainnya. Dalam pendekatan itu dikenal dengan konsep-konsep yang mendasari yaitu konsep pemanfaatan aset yaitu konsep memandang bahwa manajemen mengelola aset sebagai satu kesatuan dan konsep aset kapital yaitu konsep yang membedakan aset lancar dan aset tetap
sehingga rugi atau laba yang melekat dalam jenis aset tertentu dapat dilaporkan terpisah dari perubahan aset yang berkaitan langsung dengan biaya dan pendekatan. Klasifikasi Ekuitas Pemegang Saham Tujuan klasifikasi ekuitas pemegang saham adalah memberikan informasi kepada para pemegang saham, investor, kreditor, dan kelompok lain yang berkepentingan mengenai efisiensi dan kepengurusan manajemen dan mengenai kepentingan-kepentingan ekonomis historis dan prospektif dari kelompok-kelompok yang memegang ekuitas spesifik dan kelompok-kelompok yang memiliki suatu kepentingan umum dalam korporasi.