Ringkasan Artikel Kerugian penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat asset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali. Permasalahan impairment : Permasalahan impairment adalah masalah lama yang diakui telah merupakan satu dari ketidaksemp ketidaksempurnaan urnaan akuntansi akuntansi keuangan. keuangan. Impairment Impairment diakui diakui menjadi menjadi penting penting jika meng mengin inga gatt bahw bahwaa peru peruba baha han n ekon ekonom omii dewa dewasa sa ini ini sang sangat at cepa cepatt yang yang memb membua uatt ber berba baga gaii aset aset begi begitu tu cepa cepatt kehi kehila lang ngan an kema kemamp mpua uann nnya ya untu untuk k menu menutu tupi pi nila nilaii perolehannya. Jatuhnya harga komoditas perkebunan, kemajuan teknologi informatika yang membuat usang pabrik, peralatan dan paten serta lisensi, lisensi, serta perubahan perubahan cepat selera konsumen atau penurunan nilai mata uang yang drastis membuat impairment atas aset sangat dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan. Akan tetapi, impairment telah dipraktikkan dengan tidak konsisten, dan justru aturan mengenai konsistensi ini telah dihindari oleh penyusun penyusun standar. Oleh karena itu, sampai sampai sekarang sekarang impairment impairment menghadapi permasalahan.
Pada intinya permasalahan mengenai standar, setidaknya menurut (Schuetze, 1987) adalah mencakup ketidak jelasan jela san pedoman dan ketidakkonsistenan. Ketiadaan pedoman mengenai impairment sudah diakui secara terus terang pada tahun 1977, misalnya oleh FASB dalam Statement 19, Financial Accounting and Reporting Reporting pertanyaan tentang tentang by Oil and Gas Producing Companies, yang menyatakan bahwa pertanyaan apakah apakah menuru menurunka nkan n nilai nilai berjal berjalan an dari dari aset aset produk produktif tif ke jumlah jumlah yang yang diharap diharapkan kan dapat ditutupi untuk penggunaan di masa depan masih belum diatur dalam prinsip akun akunta tans nsi. i. Deng Dengan an meng mengin inga gatt atur aturan an dala dalam m SFAS SFAS 144, 144, perm permas asal alah ahan an yang yang dikemukakan oleh Schuetze tentang praktik impairment yang masih relevan adalah antara lain: a) Haruskah penurunan nilai diwajibkan jika ada kesempatan bagi aset untuk memuli memulihka hkan n keadaa keadaanny nnyaa atau atau hanya hanya pada pada saat saat impairment bersifat 1 permanen? b) Bagaimana membedakan dengan meyakinkan antara impairment yang permanen dengan yang sementara? c) Bagaimana memisahkan aset individual yang ter-impair dari aset-aset lain dalam suatu unit operasional? d) Apakah penambahan nilai dapat diperkenankan bagi aset yang tidak terimpair? Alternatif pengukuran yang tersedia adalah termasuk penggunaan nilai wajar, nilai pengganti, arus kas masa depan yang tidak didiskontokan, dan arus kas masa depan yang yang didi didisk skon onto toka kan n deng dengan an meng menggu guna naka kan n berb berbag agai ai alte altern rnat atif if ting tingka katt bung bunga. a. Keragam Keragaman an ini telah telah memung memungkin kinkan kan prakti praktik k penuru penurunan nan nilai nilai yang yang berbed berbedaa pula, pula, antara lain dengan cara: a) penurunan nilai atas aset yang masih dipelihara, baik yang menganggur maupun masih dipakai, b) penurunan nilai dengan menggunakan probabilitas, c) penurunan nilai yang didasarkan atas pengujian pengurangan manfaat. Penurunan nilai itu sendiri dilakukan secara beragam juga, antara lain dengan: a) menggunakan nilai bersih yang dapat direalisasikan,
b) arus kas masa depan yang tidak didiskontokan, c) penghitungan nilai sekarang arus kas masa depan d) kombinasi cara-cara di atas. Selain Selain itu Schuet Schuetze ze juga juga mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa ketida ketidakko kkonsi nsiste stenan nan penera penerapan pan impairm impairment ent telah telah terjad terjadii dalam dalam hal pemili pemilihan han keadaa keadaan n yang yang memben membenark arkan an atau menuntut penurunan nilai. Dalam hal ini SFAS 144 pun masih memungkinkan tiga keadaan. Menghadapi dua permasalahan yang belum terpecahkan di atas, di dalam wacana akuntansi pemerintahan ternyata berbagai institusi penanggungjawab pengembangan akuntansi sektor publik atau pemerintahan juga belum dapat menentukan sikap pasti. Persis Persis sepert sepertii apa yang yang dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Schuet Schuetze, ze, para para pengem pengemban bang g standa standar r akunta akuntansi nsi tampak tampaknya nya justru justru menola menolak k menyer menyeraga agamka mkan n metod metodee penyus penyusuta utan. n. Dua contoh berikut ini adalah buktinya. Pertama Pertama,, dalam dalam wacana wacana akunta akuntansi nsi sektor sektor publik publik,, the Interna Internation tional al Federati Federation on of Accountants , melalui International Public Sector Accounting Standards No. 17: Plant, memungkinkan kan alternatif alternatif penyusutan penyusutan alokatif dan Property Property and Equipmen Equipment t telah memungkin impairment dipakai dalam mengakui adanya penurunan nilai atau potensi jasa suatu aset. Hal ini tampak dari uraian paragraf 39 berikut ini. 39. Subsequent to initial recognition as an asset, an item of property, plant and equipment should be carried at a revalued amount, being its fair value at the date of the revaluation less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumu accumulat lated ed impair impairme ment nt losse losses. s. Rev Revalu aluati ations ons should should be made made with with suffic sufficien ient t regularity such that the carrying amount does not differ materially from that which would would be deter determin mined ed using using fair fair value value at the repor reportin ting g date. date. The accoun accountin ting g treatment for revaluations is set out in paragraphs 49 to 51.
Pangkal Pangkal masalah masalah yang memungkin memungkinkan kan penyusuta penyusutan n dan impairment dipakai dipakai dalam akuntansi sektor publik ini tampaknya adalah ijin yang diberikan kepada suatu entitas untu untuk k mela melaku kuka kan n revalu revaluas asii aset aset.. Untu Untuk k mene menera rapk pkan an impa impairm irment ent,, IPSA IPSAS S 21 membebaskan entitas memakai standar akuntansi terkait yang berlaku internasional maupun nasional. Begitupun, IFAC mengemukakan bahwa IAS 36, Impairment of Assets dapat dipergunakan. Dalam Dalam hal terjad terjadii impaim impaiment ent,, IPSAS IPSAS implis implisit it mengat mengatur ur agar agar nilai nilai yang yang terimp terimpair air dica dicatat tat seba sebaga gaii keru kerugi gian an yang yang dica dicata tatt dala dalam m Lapo Laporan ran Kine Kinerja rja Keua Keuang ngan an atau atau pengu penguran rang g modal. modal. Sebaga Sebagaii kredit kreditnya nya,, kerugi kerugian an impairment ini ini dica dicata tatt seba sebaga gaii langsung menurunkan nilai aset. Hal ini tampak dari penjelasan paragraf 73 IPSAS 21 berikut: i. increa increase sess or decrea decreases ses during during the perio period d result resulting ing from from revalu revaluati ations ons under under parag paragrap raphs hs 39, 49 and 50 and from from impair impairmen mentt losse lossess (if any) any) recog recogniz nized ed or reversed directly in net assets/equity under the appropriate international or national accounting standard adopted; ii. impairment losses (if any) recognized in the statement of financial performance during during the period period under under the approp appropria riate te intern internati ationa onall or nation national al accoun accountin ting g standard adopted;
iii. impairment losses (if any) reversed in the statement of financial performance during during the period period under under the approp appropria riate te intern internati ationa onall or nation national al accoun accountin ting g standard adopted;
Dalam hal memaknai penyusutan atau depresiasi, IFAC mendefinisikan penyusutan sebagai berikut: ”Depreciation ”Depreciation is the systematic allocation allocation of the depreciable amount of an asset over its useful life.” Pemili Pemilihan han metode metode penyus penyusuta utan n diaku diakuii IFAC IFAC sebaga sebagaii hal yang yang bergan bergantun tung g pada pada pertimbangan. Paragraf 60 dan 61 IPSAS 21 ini mengemukakan setidaknya metode yang yang dapat dapat diperti dipertimba mbangk ngkan an adalah adalah metode metode garis garis lurus, lurus, metode metode saldo saldo menuru menurun, n, jumla jumlah h unit unit output output.. Piliha Pilihan n ditetap ditetapkan kan sesuai sesuai dengan dengan pola pola manfaat manfaat ekonom ekonomii atau atau potensi jasa yang diterapkan konsisten dari masa ke masa. Penyus Penyusuta utan n dicata dicatatt sebaga sebagaii beban. beban. Akan Akan tetapi tetapi dalam dalam keadaa keadaan n terten tertentu, tu, manfaa manfaatt ekonom ekonomii atau potens potensii jasa jasa dapat dapat diserap diserap dalam dalam aset, aset, misaln misalnya ya dalam dalam persed persediaa iaan n barang dalam proses. Kedua, di Amerika Serikat pada tahun 1999 Governmental Accounting Standards Board’s (GASB) Statement No. 34, Basic Financial Statements—and Statements—and Management's Management's mengat atur ur bahw bahwaa Discu Discussi ssion on and Analy Analysis sis—fo —forr State State and Local Local Govern Governmen ments ts, meng pemer pemerint intah ah pada pada umumny umumnyaa dimint dimintaa untuk untuk menyus menyusutk utkan an aset aset tetap tetap mereka mereka.. Dua metode pelaporan diperkenankan oleh GASB 34 ini, terutama untuk aset infrastruktur. Kedua metode itu adalah penyusutan standar dan penyusutan modifikasian. Metode penyusutan yang diakui adalah metode garis lurus. Penyusutan dilaporkan dalam Laporan Kegiatan (Statement of Activities ) sebagai beban. Penyusutan modifikasian dilakukan dengan cara memantau dan mengelola kinerja infrastruktur dan entitas yang bertanggung jawab harus menjaga aset infrastruktur tersebut dalam kondisi minimum tertentu. Modifikasi ini perkenankan karena GASB beranggapan bahwa instansi publik tidak menyusutkan aset melainkan melestarikan aset untuk memenuhi atau melebihi standar kondisi yang diinginkan. Perkecualian ini hanya layak diterapkan jika satuan kerja 1) membuat komitmen untuk memelihara aset pada pada kondis kondisii yang yang ditent ditentuka ukan n dan 2) mampu mampu menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa mereka mereka mempertahankan komitmen tersebut (GFOA, 2002). Metode kedua (modifikasian) ini sangat berdekatan dengan makna impairment karena kewaji kewajiban ban untuk untuk memant memantau au dan mengel mengelola ola kinerj kinerjaa infras infrastru truktu kturr dalam dalam kondis kondisii tertentu sebelum melakukan penyusutan telah sangat berdekatan dengan aturan SFAS 144 bahwa pengakuan pengakuan akan adanya adanya impairment impairment dilakukan saat terdapat terdapat bukti bahwa nilai berjalan suatu aset atau suatu suatu kelompok aset tidak dapat lagi ditutupi. ditutupi. Satu atau beber beberapa apa indika indikator tor yang yang merupa merupakan kan petunj petunjuk uk ketida ketidakma kmampu mpuan an menutu menutupi pi nilai nilai berjalan tersebut. a) penurunan nilai pasar yang signifikan, perubahan fisik atau penggunaan aset b) perubahan yang berlawanan dengan maksud semula penggunaan aset akibat perubahan hukum dan iklim usaha c) pengeluaran biaya yang berlebihan
Indikasi Penurunan Nilai Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa ada asset yang turun nilainya. Jika indikasi tersebut ada, entitas harus mengestimasi nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual asset tersebut. Jika tidak terdapat indikasi indikasi penurunan penurunan nilai, tidak diperlukan diperlukan untuk untuk mengestimas mengestimasii nilai wajar dikurangi dikurangi biaya untuk menjual. Dalam Dalam menila menilaii apakah apakah terdapa terdapatt indika indikasi si bahwa bahwa asset asset kemung kemungkin kinan an dituru diturunka nkan n nilainya, entitas harus mempertimbangkan setidaknya indikasi-indikasi berikut: Sumber informasi eksternal a) Selama period periodee tertentu, tertentu, nilai pasar pasar asset asset menurun menurun secara secara signifikan signifikan lebih lebih dari dari yang diekspektasikan akibat berlalunya waktu atau penggunaan normal. b) Terjad Terjadii peruba perubahan han yang signifik signifikan an dengan dengan pengaru pengaruh h negati negative ve dalam dalam period periodee tertentu atau dalam waktu dekat dalam bidang lingkungan teknologi, pasar, ekonomi, atau hukum dimana entitas beroperasi atau dalam pasar dimana asset tersebut diperuntukkan. c) Tingka Tingkatt suku suku bunga bunga pasar pasar atau tingkat tingkat kembal kembalian ian investa investasi si pasar mengalam mengalamii kenaikan selama periode berjalan, dan kenaikan tersebut akan berpengaruh secara material terhadap tingkat diskonto untuk menghitung nilai asset dan menurunkan nilai wajar asset dikurangi biaya untuk menjual. d) Jumlah Jumlah tercata tercata dari dari asset asset bersih bersih entitas entitas lebih lebih besar besar diband dibanding ingkan kan kapitali kapitalisas sasii pasarnya. Sumber informasi internal e) Tersedianya Tersedianya bukti bukti keusang keusangan an atau kerusa kerusakan kan fisik fisik dari dari asset. asset. f) Terjad Terjadii peruba perubahan han yang yang signifik signifikan an dengan dengan pengaru pengaruh h negati negative ve pada periode periode tertentu atau dalam waktu dekat atas cara dan bagaimana asset digunakan atau diha diharap rapka kan n akan akan digu diguna naka kan. n. Peru Peruba baha han n ini ini term termas asuk uk asse assett yang yang tidak tidak digunakan, pabrik yang berhenti beroperasi atau rekstrukturisasi operasional dimana dimana asset asset terseb tersebut ut berlok berlokasi asi,, rencan rencanaa untuk untuk melepa melepaska skan n asset asset sebelu sebelum m tanggal yang diharapkan sebelumnya, dan penilaian ulang umur asset menjadi terbatas dari tidak terbatas. g) Tersed Tersedian ianya ya bukti bukti dari dari pelapo pelaporan ran intern internal al yang yang mengid mengident entifi ifikas kasika ikan n bahwa bahwa kinerja ekonomis dari asset memburuk dari yang diharapkan.
Jika terdapat indikasi bahwa asset kemungkinan turun nilainya, secara otomatis juga mengidentifikasikan bahwa entitas harus menelaah ulang sisa umur dan manfaat asset atau metode metode penyusuta penyusutan n (amortisasi (amortisasi)) untuk untuk asset dan penyesuaian penyesuaiannya nya sesuai dengan asset tersebut. Pengukuran Nilai Wajar Dikurangi Biaya untuk Menjual Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah jumlah yang bisa diperoleh dari pen penju jual alan an sebu sebuah ah atau atau kelo kelomp mpok ok asse assett antar antaraa piha pihakk-pi piha hak k yang yang paha paham m dan dan berke berkeing ingina inan n untuk untuk melaku melakukan kan transa transaksi ksi dengan dengan wajar, wajar, dikura dikurangi ngi dengan dengan biaya biaya penghentian asset tersebut. Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar asset tunggal, maka entitas harus mengukur nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual untuk kelompok asset. Untuk tujuan ini nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual harus diestimasi untuk kelompok asset paling kecil yang bisa diidentifikasi: a) Termasuk Termasuk asset asset yang terindikasi terindikasi penurunan penurunan nilai dan b) Memiliki Memiliki nilai wajar dikuran dikurangi gi biaya untuk untuk menjual menjual yang dapat dapat diestimasi diestimasi..
Nilai Wajar Dikurangi Biaya Untuk Menjual Entitas Entitas harus menentukan menentukan nilai wajar dikurangi dikurangi biaya untuk untuk menjual menjual berdasarkan berdasarkan hirarki keandalan bukti sebagai berikut: a) Harga Harga dalam dalam suatu perjanj perjanjian ian yang mengik mengikat at dalam dalam transaks transaksii antara antara pihakpihak pihak pihak yang yang paham paham dan berkei berkeingi nginan nan melaku melakukan kan transa transaksi ksi dengan dengan wajar, wajar, disesuaikan untuk biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan pelepasan asset. b) b) Jik Jika tid tidak terd terdap apat at perj perjan anji jian an penj penju ualan alan yan yang men mengik gikat teta tetap pi asse assett diperdagangkan dalam pasar aktif, maka nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasar asset dikurangi dengan biaya pelepasan, biasanya berdasarkan harga penawaran kini. c) Jika Jika harg hargaa pena penawar waran an kini kini tida tidak k ters tersed edia ia,, maka maka harg hargaa trasa trasaks ksii terk terkin inii bisa bisa menjadi dasar untuk mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. d) Jika tidak tidak terdapat terdapat perjanjian perjanjian penjualan penjualan yang yang mengikat mengikat atau pasar pasar aktif untuk untuk suatu suatu asse asset, t, maka maka nila nilaii wajar wajar diku dikuran rangi gi biay biayaa menj menjua uall dida didasa sark rkan an pada pada info inform rmas asii terba terbaik ik yang yang ters tersed edia ia untu untuk k meref merefle leks ksik ikan an juml jumlah ah yang yang bisa bisa dipero diperoleh leh entita entitas, s, pada pada akhir akhir period periodee pelapo pelaporan ran,, dari dari pelepa pelepasan san asset asset pada pada transaksi antar pihak-pihak yang paham dan berkeinginan untuk melakukan transaksi dengan wajar setelah dikurangi biaya pelepasan. Jika Jika nilai nilai wajar wajar dikura dikurangi ngi biaya biaya untuk untuk menjua menjuall sebuah sebuah asset asset kurang kurang dari jumlah jumlah tercatatnya, maka entitas harus menurunkan jumlah tercatat asset tersebut pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Penurunan ini diakui sebagai rugi penurunan nilai. Entitas harus mengakui segera kerugian penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Jika jumlah estimasi kerugian penurunan nilai asset lebih besar dari jumlah tercatat asset, maka entitas harus mengakui kewajiban hanya jika hal tersebut disyaratkan oleh SAK ETAP. Setelah kerugian penurunan nilai diakui, beban penyusutan (amortisasi) asset untuk periode periode mendatang mendatang harus disesuaikan disesuaikan untuk untuk mengalokas mengalokasikan ikan jumlah jumlah tercatat asset yang yang telah telah direvi direvisi si dikura dikurangi ngi dengan dengan nilai nilai residu residunya nya (jika (jika ada) ada) secara secara sistem sistemati atiss selama sisa umur manfaat asset. Pemulihan Kerugian Penurunan Aset Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya untuk asset masi masih h ada ada atau atau berk berkur uran ang. g. Jika Jika terda terdapa patt indi indika kasi si ters terseb ebut ut,, maka maka enti entita tass haru haruss mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual asset tersebut. Jika estimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual melebihi jumlah tercatat asset, maka entitas harus menaikkan menaikkan jumlah tercatat asset tersebut tersebut ke nilai wajar dikurangi dikurangi biaya untuk menjual. Kenaikan tersebut adalah pemulihan kerugian penurunan nilai. Kenaikan jumlah tercatat asset yang dapat diatribusikan pada pemulihan kerugian penurunan nilai asset tidak boleh melebihi jumlah tercatat yang telah ditentukan (nilai bersih dari amortisasi atau penyusutan) tanpa kerugian penurunan nilai yang diakui pada periode lalu. Entitas harus mengakui segera pemulihan kerugian penurunan nilai dalam laporan laba laba rugi. rugi. Setela Setelah h pemuli pemulihan han kerugi kerugian an penuru penurunan nan nilai nilai diakui diakui,, beban beban penyus penyusuta utan n (amortisasi) asset untuk periode mendatang harus disesuaikan untuk mengalokasikan jumla jumlah h tercatat tercatat asset asset yang yang telah telah direvi direvisi, si, dikura dikurangi ngi nilai nilai residu residu (jika (jika ada), ada), secara secara sistematis selama sisa umur manfaat asset.
PENGUNGKAPAN Entitas harus mengungkapkan untuk masing-masing kelompok asset sebagai berikut: a) Jumlah Jumlah kerugian kerugian penuruna penurunan n nilai yang yang diakui diakui dalam dalam laporan laporan laba rugi rugi selama selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut termasuk didalamnya. b) Jumlah Jumlah dari pemuliha pemulihan n kerugi kerugian an penuru penurunan nan nilai yang diakui diakui dalam dalam laporan laporan laba rugi selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan.
Telaah Kritis Tentang Fenomena Penurunan Nilai Asset ED PSAK 48: Penurunan Nilai Aset Secara garis besar perbedaan ED PSAK 48 (revisi 2009): Penurun Penurunan an Nila Nilaii Aset dengan PSAK 48 (1998): Penurunan Nilai Aset adalah sebagai berikut: Perihal
ED PSAK 48 (Revisi 2009) Pengecualian:
PSAK 48 (1998)
- Persediaan - Aset timbul konstruksi.
dari ari
- Aset pajak tangguhan. Ruang Lingkup - Aset dari imbalan kerja. - Aset keuangan.
Pengecualian: kontrak -Persediaan - Aset timbul konstruksi.
dari
kontrak
- Aset pajak tangguhan.
-Aset dari imbalan kerja. - Properti investasi yang diukur pada nilai wajar.
Definisi
- Aset yang dimiliki untuk dijual Recoverable amount: Recoverable Recoverable amount : Nilai tertinggi antara nilai wajar Nil Nilai ai terti terting nggi gi antar antaraa harg hargaa jual jual dikura dikurangi ngi biaya biaya penjua penjualan lan dan neto dan nilai pakai. nilai pakai. ( Harga Harga jual neto = Nilai wajar – ). Biaya yang terkait ).
Nilai pakai:
Nil Nilai ai seka sekara rang ng dari dari taks taksira iran n arus arus kas yang diharapkan akan diterima atas penggunaan aset dan Nilai sekarang dari taksiran arus penghentian penggunaan aset pada kas yang diharapkan akan akhir masa manfaatnya. dite diteri rima ma dari dari aset aset atau atau unit nit penghasil kas. - Iden Identi tifi fika kasi si penu penuru runa nan n nila nilaii dila dilaku kuka kan n sebe sebelu lum m meng menguk ukur ur Identifikasi aset recoverable amount. - Iden Identi tifi fik kasi asi penur enuru unan nan nila nilaii yang dila dilak kukan ukan sebe sebelu lum m meng engukur ukur mengalami - Pengecualian untuk aset tidak recoverable amount. penurunan nilai ber berwu wuju jud d tak tak terb terbat atas as umur umur manfaatnya, aset tidak berwujud belum digunakan dan goodwill. Informasi internal:
Nilai pakai :
- nilai tercatat aset neto > nilai kapitalisasi pasar. Informasi internal: Dividen dari investasi
- Tidak ada.
Indikasi - nila nilaii inv investa estassi > aset set neto eto penurunan nilai (termasuk goodwill). Dividen > komprehensif.
pendapatan
Aset yang sebelumn sebelumnya ya disajika disajikan n sebesar nilai pakai :
- Arus kas riil < arus kas taksiran.
Pengukuran recoverable amount
Indika Indikasi si penuru penurunan nan nilai nilai untuk untuk aset yang diukur pada nilai wajar (misal aset tetap) - Aset Aset tida tidak k berw berwuj ujud ud deng dengan an - Tidak ada. masa manfaat tidak terbatas. - Nila Nilaii waja wajarr diku dikuran rangi gi biay biayaa untuk menjual. - Harga jual neto. - Nilai pakai. - Kompo Komposis sisii taksir taksiran an arus arus kas, kas, tidak tidak termas termasuk uk restru restruktu kturis risasi asi
- Nilai Pakai. - Tidak ada penjelasan. masa masa depa depan n yang yang belu belum m ada ada komi komitm tmen en dan dan penin eningk gkat atan an kinerja aset. - Arus kas valuta asing.
- Tidak diatur Kerugia Kerugian n penuru penurunan nan nilai nilai aset aset Pengakuan dan yang yang diuk diukur ur pada pada nila nilaii waja wajar r Tida Tidak k diat diatur ur kare karena na belu belum m ada ada pengukuran (mis (misal al aset aset tetap tetap)) dapa dapatt tida tidak k atur aturan an mod model rev revalua aluasi si dalam alam kerugian diakui segera dalam laporan laba PSAK 16 penurunan nilai rugi. Identifikasi UPK:
Unit penghasil kas (UPK)
Goodwill
- Penjel Penjelasan asan kapan kapan recover recoverabl ablee amou amount nt aset aset indi indivi vidu dual al tida tidak k dapat ditentukan (jika recoverable amount aset individual tidak dapat dite ditent ntuk ukan an,, maka maka digu diguna naka kan n nilai pakai UPK – Paragraf 67). Tidak ada penjelasan - Jika ada pasar aktif, maka aset dan kelompok aset sebagai UPK (wal (walau aup pun seb sebagia agian n outp utput dig digunak unakan an secar ecaraa inte intern rnal al – paragraf 70). - UPK diide iident ntif ifik ikas asii seca secara ra konsisten, kecuali ada perubahan yang dapat dijustifikasi Goodwill dari business Tidak ada penjelasan. comb combin inati ation on dialo dialoka kasi sika kan n ke UPK atau kelompok UPK (lowest level monitored internal man managem agemen entt and and oper operat atin ing g segment). - Jika alokasi awal tidak dapat dis diseles elesai aik kan sebel ebelum um akhi akhir r periode tahunan business
combin combinatio ation n berdam berdampak pak,, maka maka haru haruss sele selesa saii sebe sebelu lum m akhi akhir r periode periode tahunan tahunan pertama pertama setelah setelah tanggal akuisisi. - Jika UK dilepas, maka goodwill goodwill diperhitung diperhitungkan kan dalam pengh penghitu itunga ngan n keuntu keuntunga ngan n atau atau kerugian dari pelepasan.
Uji penurunan nilai UPK dengan Goodwill
- Jika Jika ada ada peru peruba baha han n stru strukt ktur ur pelaporan, maka goodwill harus direlokasikan Terdap Terdapat at penjel penjelasa asan n mengen mengenai ai pen penur urun unan an nila nilaii UPK UPK dima dimana na Pengujian dilakukan secara "bottom good goodwi will ll belu belum m dial dialok okas asik ikan an up" atau "top down" dan bila goodwill sudah dialokasikan Pengujian UPK yang mengandung goodwill dilakukan kapa kapan n saja saja sepa sepanj njan ang g peri period odee asalkan konsisten.
Waktu uji penurunan nilai Tidak ada penjelasan. Pengujian aset yang UPK membentuk UPK dan UPK yang memb memben entu tuk k kelo kelomp mpok ok UPK, UPK, dila dilaku kuka kan n sebe sebelu lum m UPK UPK dan dan kelompok UPK. Bagian kerugian penurunan nilai atas atas aset aset korp korpor orat at yang yang dapa dapatt Aset korporat Tidak ada penjelasan. dial dialok okas asik ikan an atau atau tida tidak k dapa dapatt dialokasikan secara wajat Alok Alokas asii keru kerugi gian an penu penuru runa nan n nilai: Alokasi kerugian penurunan nilai: - Goodwill Kerugian - Aset lainnya secara pro rata penurunan nilai UPK
- Goodwill - Aset Aset tidak tidak berwuj berwujud ud yang yang tidak tidak punya harga pasar - Aset harga jualnya < nilai tercatat - Aset lainnya secara pro rata
- Alok Alokas asii penu penuru runa nan n nila nilaii ke - Alokasi penurunan nilai ke setiap setiap aset tidak boleh aset aset tida tidak k bole boleh h meng mengak akib ibatk atkan an mengak mengakiba ibatka tkan n jumlah jumlah tercatat tercatat jumla jumlah h tercata tercatatt aset aset lebih lebih rendah rendah aset lebih rendah darimana darimana yang darimana yang paling tinggi antara
harga jual neto atau nol. paling tinggi antara dari FVCS (Fair Value Less Cost to Sell), VIU (Value in Use), atau Nol. - Kelebihan Kelebihan kerugian kerugian penurunan penurunan - Kele Kelebi biha han n keru kerugi gian an penu penuru runa nan n nilai dialokasikan ke aset lainnya nila nilaii dial dialok okas asik ikan an ke aset aset yang yang secara pro rata harga jual neto > nilai tercatat, dan aset lainnya secara pro rata. Tidak diatur untuk aset individual, UPK, dan goodwill secara khusus, tetapi secara umum saja. - Aset individual: diakui dalam laporan laba rugi, kecu kecual alii aset aset yang yang diuk diukur ur pada pada nilai wajar (misal aset tetap) Pembalikan Nilai
- UPK: UPK: dialok dialokasi asikan kan ke setiap setiap aset aset,, kecu kecual alii good goodwi will ll,, seca secara ra pro rata. Goodwill: pembalikan
Ruang lingkup
tidak
ada
- Goodwill dan aset tidak berwujud yang yang ada ada pasa pasarn rnya ya dapa dapatt diba dibali lik k bil bilaa kejad kejadia ian n spes spesifi ifik k peny penyeb ebab ab penurunan nilai telah pulih Mema Memasu suka kan n Biol Biolog ogic ical al aset aset Tidak Tidak memasu memasukan kan biolog biological ical aset aset dalam pengecu ecualian ruang dalam ruang lingkup. Jadi lingkup biological aset masih tercakup
Perbed Perbedaan aan IAS 36: Impairm dengan an ED PSAK PSAK 48 (revi (revisi si 2009 2009): ): Impairment ent of Assets Assets deng Penurunan Nilai Aset adalah sebagai berikut: Perihal IAS 36 PSAK 48 (Revisi 2009) Diperje Diperjelas las dengan dengan menamb menambahk ahkan an investasi investasi dalam entitas entitas anak yang disa disaji jika kan n deng dengan an meto metode de biay biayaa Ruang lingkup mengenai dalam laporan keuangan tersendiri Paragraf 4a subsidiaries sepeti yang dijelaskan dalam PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri . - Dita Ditamb mbah ahka kan n info inform rmas asii sesu sesuai ai dengan perubahan di PSAK 4. Meng Mengen enai ai sumb sumber er info inform rmas asii Paragraf 12 H pen penil ilai aian an apak apakah ah suat suatu u aset aset - Paragraf 12 H huruf (i) dihapus mengalami penurunan nilai karena tidak relevan, terkait dengan perubahan di PSAK 4
Dihapu Dihapuss karena karena sudah sudah menjad menjadii Diha Dihapu puss kare karena na suda sudah h menj menjad adii Penghapusan append endiks C namun nomor Append Appendiks iks C dan nomor nomor paragr paragraf af paragraf 91-95 par parag agra raff selan elanju jutn tny ya tid tidak selanjutnya disesuaikan. disesuaikan Keterangan untuk menggunakan Appendiks B dihapus karena tidak Appendiks B Appendiks B bila memakai IAS relevan relevan.. PSAK PSAK 16 sudah sudah meruju merujuk k 16 versi sebelum 2003 pada IAS 16 terbaru. Masa Masa efek efekti tid d 31 Mare Marett 2004 2004 Masa Masa efektif efektif Januar Januarii 2011 2011 secara secara Paragraf 139 secara prospektif prospektif Paragraf 140 A- Ketentuan transisi terkait dengan Tidak diadopsi karena tidak D pebaikan IFR/IAS lain relevan.
Tujuan Penulisan Tujuan Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk membahas membahas konsep konsep impairment impairment atas suatu suatu aktiva aktiva,, indika indikator tor penuru penurunan nan nilai nilai aset, aset, tahapa tahapan n untuk untuk melaku melakukan kan suatu suatu impairment, dan berbagai permasalahan impairment, serta pengungkapannya dalam laporan keuangan. Kesimpulan
Impairment Impairment adalah kerugian yang ditanggun ditanggung g suatu entitas dari penurunan penurunan nilai nilai aset aset yang yang dimili dimilikin kinya ya yang yang terjad terjadii ketika ketika nilai nilai tercatat tercatat asset asset melebi melebihi hi jumlah jumlah yang dapat diperoleh kembali. Pengakuan akan adanya impairment dilakukan saat terdapat bukti bahwa nilai berjalan suatu aset tidak dapat lagi ditutupi. Beberapa indikator berikut ini merupakan petunjuk ketidakmampuan menutupi nilai berjalan tersebut: 1. Penurunan Penurunan nilai nilai pasar yang yang signifik signifikan, an, perubahan perubahan fisik fisik atau atau penggunaa penggunaan n aset 2. Perubah Perubahan an yang berlawana berlawanan n dengan dengan maksud maksud semula semula penggu penggunaa naan n aset aset akibat akibat perubahan hukum dan iklim usaha 3. Pengel Pengeluar uaran an biay biayaa yang yang berle berlebih bihan an
Untuk melakukan impairment, ada beberapa tahap yang harus dilalui terlebih dahulu, yaitu: 1. Penguj Pengujian ian pengemb pengembali alian an nilai aset: jika nilai nilai berjal berjalan an aset melebihi melebihi nilai arus kas dari penggunaan dan pelepasannya yang didiskontokan maka impairment dapat dilakukan 2. Peng Penguk ukur uran an keru kerugi gian an:: jika jika nila nilaii berj berjal alan an mele melebi bihi hi nila nilaii waja wajarr aset aset maka maka impairm impairment ent harus harus dilaku dilakukan kan.. Jika Jika nilai nilai wajar wajar tidak tidak dapat dapat diteta ditetapka pkan, n, yang yang diperg diperguna unakan kan adalah adalah nilai nilai arus arus kas dari dari penggu penggunaa naan n dan pelepa pelepasan san yang yang didisikontokan.
Impairment diakui menjadi penting jika mengingat bahwa perubahan ekonomi dewasa ini sangat cepat yang membuat berbagai aset begitu cepat kehilangan kemampuannya untuk untuk menutu menutupi pi nilai nilai perole perolehan hannya nya.. Akan Akan tetapi tetapi,, impairm impairment ent telah telah diprak dipraktik tikkan kan dengan tidak konsisten, dan justru aturan mengenai konsistensi ini telah dihindari oleh pen penyu yusu sun n stan standa dar. r. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, samp sampai ai seka sekaran rang g impa impairm irment ent meng mengha hada dapi pi permasalahan. Ketiadaan pedoman mengenai impairment sudah diakui secara terus teran terang g pada pada tahu tahun n 1977 1977 yang yang meny menyata ataka kan n bahw bahwaa pert pertan anya yaan an tent tentan ang g apak apakah ah menuru menurunka nkan n nilai nilai berjal berjalan an dari dari aset aset produk produktif tif ke jumlah jumlah yang yang dihara diharapka pkan n dapat dapat ditu ditutu tupi pi untu untuk k peng penggu guna naan an di masa masa depa depan n masi masih h belu belum m diat diatur ur dala dalam m prin prinsi sip p akunta akuntansi nsi.. Selain Selain itu, itu, dikemu dikemukak kakan an juga juga bahwa bahwa ketida ketidakko kkonsi nsiste stenan nan penerap penerapan an impairm impairment ent telah telah terjad terjadii dalam dalam hal pemili pemilihan han keadaa keadaan n yang yang memben membenark arkan an atau menuntut penurunan nilai. Entitas harus mengungkapkan untuk masing-masing kelompok asset sebagai berikut: a) Jumlah Jumlah kerugian kerugian penuruna penurunan n nilai yang yang diakui diakui dalam dalam laporan laporan laba rugi rugi selama selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut termasuk didalamnya. b) Jumlah Jumlah dari pemuliha pemulihan n kerugi kerugian an penuru penurunan nan nilai yang diakui diakui dalam dalam laporan laporan laba rugi selama periode dan pos dalam laporan laba rugi dimana kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan.