PENGUKURAN KEDATARAN KELOMPOK IV Nama :
Subairi Rizal Annis Khoiri W Fitri Setyowati Sudahra Erwin Atsiruddin Atsirudd in
2110100 2110100070 070 2110100067 2110100067 2110100077 2110100077 2110100109 2110100 2110100086 086
KEDATARAN Suatu permukaan atau bidang dinyatakan rata atau datar bila perubahan jarak tegak lurus dari titik-titik itu terhadap sebuah bidang geometrik yang sejajar permukaannya, mempunyai harga di bawah suatu harga tertentu.
CONTOH APLIKASI
Pembuatan gedung pencakar langit Pembuatan jembatan Pembuatan bendungan
ALAT UKUR KEDATARAN Autokolimator
Water pass
AUTOKOLIMATOR
Autocollimator adalah suatu alat optik untukmenghubungi pengukuran non sudut . mereka biasanya digunakan untuk menyelaraskan komponen dan mengukur defleksi atau mekanis sistem optic.
PRINSIP KERJA
Sebuah autocollimator bekerja dengan memproyeksikan gambar ke target cermin. dan mengukur defleksi dari gambar kembali terhadap skala, baik secara visual atau dengan sarana detektor elektronik.
Sebuah autocollimator visual dapat mengukur sudut sekecil 0,5 detik busur , sementara autocollimator elektronik bisa sampai 100 kali lebih akurat.
1. Digital Autocollimators autocollimators digital menggunakan photodetektor elektronik untuk mendeteksi sinar tercermin. 2. Visual Autocollimators autocollimators visual mengandalkan mata operator untuk bertindak sebagai photodetektor tersebut
Digital auokolimator
Contoh Aplikasi Visual Autocollimator: 1.Pengukuran non-paralelisme di windows, batang laser berakhir, dan potongan optik oleh wajah refleksi metode-dua. 2.Pengukuran kuadrat dari sisi luar dengan berbagi aperture. 3.Sudut perbandingan aperture.
dengan
berbagi
4.Memeriksa prisma sudut yang tepat untuk dan piramida kesalahan sudut.
WATERPASS
Waterpass adalah alat ukur penyipat datar dengan teropong yang dilengkapi nivo dan sumbu mekanis tegak, sehingga teropong dapat berputar ka arah horizontal.
WATERPASS
PRINSIP KERJA WATERPASS
Yaitu bidik garis kesemua arah, sehingga membentuk bidang datar atau horizontal dimana titik-titik pada bidang datar tersebut akan menunjukkan ketinggian yang sama.
KEGUNAAN
Fungsi utama : 1. Memperoleh pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi, sehingga titik – titik yang tepat pada garis bidikan memiliki ketinggian yang sama. 2. Dengan pandangan mendatar tersebut dapat diketahui jarak dari garis bidik yang dinyatakan sebagai ketinggian garis bidik terhadap titik-titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan beda tinggi atau k etinggian dari titik-titik tersebut. Umumnya alat ukur waterpass ditambah dengan bagian alat lain. 3. Benang stadia, yaitu dua buah benang yang berada di atas dan dibawah serta sejajar dengan jarak yang sama dari benang diafragma mendatar. Dengan adanya benang stadia dan bantuan alat ukur waterpass berupa rambu atau bak ukur alat ini dapat digunakan sebagai alat ukur jarak horizontal atau mendatar. Pengukuran jarak dengan cara seperti ini dikenal dengan jarak optik. 4. Lingkaran berskala, yaitu lingkaran pada badan alat yang dilengkapi dengan skala ukuran sudut. Dengan adanya lingkaran berskala ini arah yang dinyatakan dengan bacaan sudut dari bidikan yang ditunjukkan oleh benang diafragma tegak dapat diketahui, sehingga bila dibidikkan ke dua buah titik, sudut antara ke dua titik tersebut dengan alat dapat ditentukan atau dengan kata lain dapat difungsikan sebagai alat pengukur sudut horizontal.
Alat ukur waterpass yang sederhana terdiri dari: 1.Teropong yang didalamnya terdapat lensa objektif, lensa okuler dan diafragma 2. Nivo tabung yang berbentuk tabung 3. Benang bacaan (BA, BT, BB) 4. Tiga skrup pendatar.
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN WATERPASS a.
Kesalahan yang bersumber dari pengukur Kurangnya ketelitian mata dalam pembacaan alat waterpass, yaitu pembacaan benang atas, benang bawah, dan benang tengah. Adanya emosi dari pengukur akibat rasa lapar sehingga tergesa-gesa dalam melakukan pengukuran dan akhirnya terjadi kesalahan mencatat. b. Kesalahan yang bersumber dari alat Pita ukur yang sering dipakai mempunyai tendensi panjangnya akanberubah, apalagi jika menariknya terlalu kuat. Sehingga panjang pita ukur tidakbetul atau tidak memenuhi standar lagi. Patahnya pita ukur akibat terlalu kencangnya menarik pita ukur, sehingga panjang pita ukur bergeser (berkurang) c. Kesalahan yang bersumber dari alam. Adanya angin yang membuat rambu ukur terkena hembusan angin, sehingga tidak dapat berdiri dengan tegak. Angin yang merupakan faktor alam, membuat pita ukur menjadi susah diluruskan, sehingga jarak yang didapatkan menjadi lebih panjang daripada jarak sebenarnya.
VIDEO
E:\Kel. IV (Penggunaan Alat Ukur Kedataran)\Video\Small Angle Measurement with the Digital Autocollimator 2000.mp4 E:\Kel. IV (Penggunaan Alat Ukur Kedataran)\Video\Straightness Measurements with Autocollimators.mp4 E:\Kel. IV (Penggunaan Alat Ukur Kedataran)\Video\Ultra Autocollimator - High Accuracy Angle Measurement.mp4