Pengolahan Limbah Organik dan Anorganik Limbah adalah adalah buanga buangan n yang yang dihasi dihasilka lkan n dari dari suatu suatu proses proses produks produksii baik baik indust industri ri maupun maupun domest domestik ik (rumah (rumah tangga tangga). ). Diman Dimana a masyar masyaraka akatt bermuk bermukim im,, disana disanalah lah berbag berbagai ai jenis jenis limba limbah h akan akan dihasilka dihasilkan. n. Ada sampah, sampah, ada air kakus (black water ), ), dan ada air buanga buangan n dari dari berbag berbagai ai aktivi aktivitas tas domestik lainnya (grey water ). ). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat dapat berdam berdampak pak negati negatiff terhad terhadap ap lingk lingkung ungan an terutam terutama a bagi bagi keseha kesehatan tan manusi manusia, a, sehing sehingga ga perlu perlu dilakukan dilakukan penanganan terhadap limbah. limbah. Tingkat Tingkat bahaya bahaya keracunan keracunan yang ditimbulk ditimbulkan an oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Limbah terdiri dari dua jenis:
Limbah Organik adalah limbah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Pencemaran lingkungan perkotaan salah satunya disebabkan oleh limbah organik yang tidak
terurai sempurna sehinggga menyebarkan bau busuk, gas beracun, hama dan penyakit. Salah satu penanggulangann penanggulangannya ya adalah adalah dengan dengan mengolah mengolah limbah limbah organik organik menjadi menjadi kompos kompos dengan menggunakan drum plastic. Berikut peralatan yang d igunakan: 1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas
minimum 100 kg. 2. Bioaktivator Bioaktivator cair cair (metode (metode aerob aerob)) atau bioaktivator padat bioaktivator padat (metode anaerob anaerob). ).
Bahan n 3. Baha
baku baku samp sampah ah orga organi nik k (hin (hindar darii dagi daging ng,, tula tulang, ng, duri duri ikan ikan,, sisa sisa maka makana nan n
berlemak, susu susu,, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat:
1. Cacah Cacah bahan bahan baku baku hin hingga gga beru berukur kuran an 2-5 2-5 cm. cm. 2. Taburkan bioktivator OrgaDec bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk h ingga tercampur rata. 3.
Siram Siram dengan dengan air hingga hingga dipero diperoleh leh kelembapan yang diinginkan diinginkan (50-
60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik. 4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya. 5.
Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau
pembalikkan secara manual agar aerasi agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Limbah Anorganik adalah limbah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Limbah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri. Salah satu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk menyulap sampah kaca menjadi bisnis daur ulang dengan cara memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan kerajinan berbahan baku pecahan kaca. Salah satu contoh hasil daur ulang kaca dapat dilihat pada gambar disamping.
Bahan yang dibutuhkan adalah pecahan kaca atau pecahan botol bekas, toples bekas dan apa saja yang berbahan kaca. Bahan baku tersebut dibersihkan dari bahan kontaminan, dicuci hingga bersih dan dilebur dalam tungku pemanas bersuhu 1.500 derajat Celcius selama 24 jam. Setelah benar-benar meleleh, selanjutnya kaca itu dibentuk sesuai dengan keinginan. Dapat juga dipakai sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan menggunakan 30% material kaca daur ulang. Proses lainnya yang juga bisa dilakukan adalah bahan kaca yang sudah didapat dilakukan pemotongan dan dimodifikasi sesuai desain yang diinginkan misalnya dalam bentuk mainan maupun kerajinan. Berbagai bentuk dapat di bentuk dari limbah-limbah kaca itu menjadi bentuk baru dengan nilai tambah didalamnya. Mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi yaitu mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 15 juta tergantung ukuran dan tingkat kerumitan proses pembuatan.