PENGGUNAAN GIC DAN RMGIC PADA PENAMBALAN GIGI SULUNG
Amanda Febry Kurnianingratri 120600026 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Jln. Alumni No. 2 Kampus USU Medan 20155
PENDAHULUAN
Gigi sulung berada di dalam rongga mulut dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan gigi tetap, namun fungsinya juga tidak kalah penting dibandingkan dengan gigi tetap. Saat terkena karies, gigi sulung perlu direstorasi. Maksud perawatan operatif dentistri (opdent) pada gigi desidui adalah untuk mengembalikan bentuk, sedang tujuannya adalah : mencegah atau menghilangkan rasa sakit, mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan gigi supaya gigi desidui tetap sehat sampai waktunya tanggal, berfungsi pada pengunyahan untuk untuk gigi posterior dan estetika untuk gigi anterior. 4,5 Ada beberapa bahan yang digunakan sebagai pilihan dalam merestorasi gigi. Salah satunya adalah Glass Ionomer Cement (GIC). Penggunaan (GIC). Penggunaan GIC selain bertujuan untuk nilai estetik pada gigi anterior dikarenakan warna yang mirip dengan warna gigi, juga digunakan sebagai perawatan untuk daerah yang terkikis (tipe II), sebagai lutting agent (tipe I) dan sebagai bahan basis dan liner (tipe III). Dalam perkembangannya bahan RMGIC ( Resin Modified Glass Ionomer Cement ) juga mulai sering digunakan sebagai bahan pilihan dalam tambalan gigi anak.1
1
PREPARASI KAVITAS PADA GIGI DESIDUI
Gigi desidui, sulung atau seperti yang sering disebut sehari-hari gigi susu, mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan akhirnya ia tanggal (lepas) untuk diganti dengan gigigeligi tetap. Biasanya ia terjadi antara umur 6 sampai 13 tahun. Gigi insisivus dan kaninus susu mempunyai gigi penganti tetap, tetapi gigi molar pertama dan kedua susu digantikan masing-masing oleh gigi premolar pertama dan kedua. Gigi susu lebih sedikit dari pada gigigeligi tetap dengan jumlah keseluruhan gigi-geligi atas 10 dan gigi-geligi bawah 10. 3 Perbedaan secara prinsip perawatan opdent pada gigi anak dengan perawatan pada orang dewasa adalah: a. Perilaku anak : operator harus mampu meguasai/mengendalikan anak, sehingga anak mengikuti instruksi anjuran operator selama perawatan. b. Morfologi gigi desidui berbeda dengan gigi permanen dalam hal: 1. Anatomi permukaan okiusal lebih sempit 2. Ruang pulpa relatif lebih lebar 3. Tanduk pulpa lebih menonjol 4. Permukaan proksimal luas, teher gigi sempit, kontak proksimal berupa bidang (flat). 5. Struktur email dan dentin lebih tipis. c. Waktunya tanggal d. Penanganan (management) anak yang tepat dan nyaman merupakan kunci keberhasilan perawatan opdent. 4
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan restorasi gigi desidui adalah: (1) Umur anak (2) tingkat keparahan karies (3) kondisi gigi dan tuang pendukung (4) faktor tanggal fisiologis (5) pengaruhnya terhadap kesehatan anak (6) pertimbangan ruang dalam lengkung 4
2
Pada tiap preparasi kavitas harus dipertimbangkan tahap-tahap preparasi yaitu: a. Out line form b. Resistence dan retention form c. Convenience form d. Removel of remaining caries e. Finising wall dan toilet of the cavity 2,4
GLASS IONOMER CEMENT (GIC)
GIC adalah salah satu bahan yang cocok digunakan dalam merestorasi gigi sulung. Bahan ini pertama kali ditemukan oleh Wilson dan Kent pada tahun 1965. 5 Bahan material ini umumnya lebih rapuh daripada resin komposit, namun memiliki kelebihan yaitu dapat berikatan dengan enamel dan dentin tanpa etching .Saat .Saat bahan ini digunakan di dalam mulut, maka ia akan tetap retensi secara kimia pada mulut dan berikatan secara adhesive. adhesive.2 Kelemahan dari GIC sendiri adalah sensitivitasnya terhadap kelembapan tinggi dalam rongga mulut yang dapat membuatnya terkontaminasi dengan saliva walaupun hal ini dapat diatasi dengan pemberian varnis. Kelemahan lainnya adalah karena sifatnya yang rapuh, bahan ini merupakan kontraindikasi untuk gigi posterior yang membutuhkan tekanan besar saat pengunyahan. 8 Sifat – sifat sifat semen ionomer kaca adalah : 1. Perlekatan terhadap dentin dan email
Perlekatan terhadap dentin dan email berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan gigi dan ion COOH dari semen ionomer kaca. Ikatan dengan enamel dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin. Dengan sifat ini maka kebocoran tepi tambalan dapat dikurangi. 2. Anti karies
Semen ionomer kaca mengandung ion fluor dalam konsistensi tinggi yang dilepaskan terus menerus berkaitan dengan struktur gigi sehingga gigi lebih tahan terhadap karies. 3. Biokompatibilitas
Semen
ionomer
kaca
merupakan
suatu
bahan
tambalan
yang
mempunyai
sifat
biokompatibilitas yang cukup baik, artinya tidak mengiritasi jaringan j aringan pulpa sejauh ketebalan keteb alan sisa dentin ke arah pulpa tidak berkurang dari 0,5 mm. 6 3
Indikasi dari penggunaan GIC adalah: 1. Lesi erosi servikal 2. Sebagai bahan perekat atau luting (luting agent) 3. Semen glass ionomer dapat digunakan sebagai base atau liner di bawah tambalan komposit resin pada kasus kelas I, kelas II, kelas III, kelas V dan MOD 4. Untuk meletakkan orthodontic brackets 5. Sebagai fissure sealant -> untuk fissure dan pit yang dalam 6. Restorasi gigi susu 7. Untuk perawatan dengan segera pasien yang mengalami trauma fraktur 8
Manipulasi dari GIC sendiri adalah sebagai berikut: -
Sebelum dilakukan penumpatan, dinding kavitas dibersihkan dengan menggunakan asam poliakrilik 10% aatau 25% tanik, kemudian dicuci dengan air dan keringkan.
-
Seperti halnya tumpatan resin komposit, penggunaan matriks tumpatan yang tipis perlu dibentuk dengan burnisher sehingga dapat berkontak dengan gigi dan wedge dipasangkan pada margin servikal.
-
Powder dan liquid dikeluarkan dengan jumlah yang tepat pada paper pad . Bubuk dibagi menjadi 2 bagian dan salah satu bagian dicampur dengan liquid.
-
Manipulasi dilakukan dengan gerakan melipat searah. Hal ini dikarenakan bentuk molekul GIC yang kotak dan hanya bisa tercampur dengan cara melipat
-
Sisa powder ditambahkan dan total waktu yang digunakan untuk mencampur adalah 30 – 40 40 detik, dengan setting time 4 menit.
-
Bahan dimasukkan sedikit demi sedikit ke bagian kavitas yang terdalam terlebih dahulu dengan ujung instrumen yang kecil atau dengan menggunakan syringe yang khusus lalu dikondensasikan. Restorasi dibentuk sesuai dengan anatomis gigi. Di atasnya dioleskan varnish agar tidak terjadi kontaminasi selama pengerasan.
-
Pemolesan dilakukan 24 jam setelah penumpatan dengan menggunakan white points atau set atau set fine finishing bur atau super atau super fine diamond points dengan kecepatan rendah. 6,8
4
RESIN-MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT
Bahan RMGIC ditemukan pada tahun 1988-1989. Komposisinya terdiri dari Glass Ionomer dan HEMA (hidroxyethyl methacrylate). Photo Initiator, Chemical Initiator, Hybrid ionomer set dengan reaksi asam basa dan dan light cured serta polimerasi self cured resin.8,9 Bahan semen ini kadang juga direferensikan sebagai hybird glass ionomers atau ionomers atau dalam kasus tipe II dan tipe III sebagai light-cured glass ionomers. ionomers . Kerugian dalam penggunaan GIC konvensional termasuk waktu kerja yang singkat, perkembangan yang lambat, dan sensitivitas kepada kelembapan dan dehidrasi selama setting selama setting , dan kerapuhan yang lebih tinggi dibandingkan resin komposit. Hal inilah yang mendasari dikembangkannya RMGIC.
1,2
Penambahan resin pada GIC bertujuan untuk mengatasi masalah sensitifitas bahan pada saat pengerasan dan mempercepat waktu pengerasan. Saat ini RMGIC mulai menggantikan glass ionomer konvensional dan dapat digunakan untuk semua indikasi glasionomer konvensional ditambah dengan kegunaan lainnya. Bahan ini dianjurkan untuk digunakan pada restorasi laminasi karena pengerasannya lebih cepat dan adaptasi interfasial dengan dentin yang lebih baik dari resin komposit. Ikatan RMGIC dengan resin komposit terbentuk karena terjadi reaksi kimia diantara kedua bahan ini.Penggunaan RMGIC sendiri umumnya dilakukan untuk restorasi pada daerah dengan tekanan rendah (gigi depan di daerah servikal, kelas III, kelas V, kelas I gigi susu), dan pasien dengan resiko karies tinggi (hal ini sering terjadi pada anak-anak).9,10 Indikasi dari penggunaan RMGIC adalah: 1. Restorasi gigi desidui 2. Restorasi kelas I yang kecil 3. Restorasi kelas III dan V 4. Restorasi transisi 5. Kegagalan pengisian dan undercut 6. Teknik laminasi dan sandwich dan sandwich 7. Pembuatan pasak yang sekurang-kurangnya 50% dari struktur mahkota gigi tersisa sehingga dapat dijadikan sebagai dukungan. 7 Pada umumnya RMGIC ini tersedia dalam bentuk pasta. Berikut adalah cara manipulasi RMGIC sebagai bahan restorasi gigi : Buka tutup dari pencampur clicker, keluarkan sedikit bahan pada mixing pad dengan menekan pasta 2-3 detik, biasa penekanan 5
selama 2 detik, pasta akan keluar dalam jumlah yang sama (rasio beratnya 1,3:1,0). Campurkan bahan dengan spatula selama 20 detik sampai warna merata terbentuk, hindari terbentuknya rongga udara. Kavitas yang akan direstorasi sebelumnya diberikan conditioner berupa nano primer dan disinari dengan light cure selama 15 detik. Pengerasan RMGIC membutuhkan sinar light cure, cure, kedalaman maksimum bahan untuk penyinaran tidak boleh lebih dari 2 mm. Sinari RMGIC RMGIC
ini selama kira-kira 20-30 detik detik dan kemudianbahan
restorasi dapat dipolis.7
6
PEMBAHASAN:
Bahan Glass Ionomer Cement (GIC) dan Resin-Modified Glass Ionomer Cement (RMGIC) merupakan bahan pilihan yang dilakukan dalam restorasi gigi. Pada gigi desidui (yang merupakan indikasi) kedua bahan ini sering menjadi pilihan. Kelebihan dari bahan GIC yakni tidak memerlukan etching layaknya resin komposit, namun masih memiliki kekurangan dibandingkan dengan bahan resin. Karenanya kedua bahan tersebut digabungkan untuk menutupi kekurangan dari bahan GIC dan dikenal saat ini sebagai RMGIC. Bahan RMGIC yang awalnya hanya ditujukan sebagai bahan lining kini sudah diperhitungkan sebagai salah satu bahan restorasi pada gigi desidui.
DAFTAR PUSTAKA:
1. McDonald RE. Acquired RE. Acquired and developmental disturbances of the teeth. teeth . In : Rudolph P. Dentistry for the Child and Adolescent . America : Mosby, 2004: 342-343. 2. Welbury RR, Duggal MS, Hosey MT. Pediatric Dentistry. 3rd Ed. United States: Oxford University Press Inc., New York, 2005 : 233. 3. Van Beek. Morfologi Beek. Morfologi gigi, gigi, penuntun bergambar. bergambar. Ed. 2. 2 . Jakarta : EGC. 1996. 4. Kuswandari Sri. Konservasi Sri. Konservasi gigi pada anak . eLisa UGM. 2010: 1-2. 5. Alam DR. Semen ionomer kaca pada gigi sulung . sulung . Repository FKG USU. 2002: 3-5. 6. _____. Pedodonsia _____. Pedodonsia Terapan. Terapan. USU e-Learning. 2012: 30-31. 7. Ferawati S. Pengaruh S. Pengaruh penambahan kitosan nano dari blangkas terhadap compressive strength semen ionomer kaca modifikasi resin nano. nano. Repository FKG USU. 2011: 611. 8. Dewi. GIC (Glass Ionomer Cement). http://drgdewi09.blogspot.com/2010/12/gicglass-ionomer-cement.html. 18 September 2014. 9. Dha
Asmalia.
Bahan
Kedokteran
Gigi-
Modul
BKG
301.
http://dhaasmalia.blogspot.com/2010/11/bahan-kedokteran-gigi-modul-bkg-301.html. 19 September 2014. 10. Mifta
Fatia.
Kerusakan
pada
Gigi
Bercampur.
dentacrab.blogspot.com/2012/09/makalah-makalah-lagi.html. dentacrab.blogspot.com/2012/09 /makalah-makalah-lagi.html. 19 September 2014.
7