sulung merupakan gigi yang tumbuh pada masa periode anak-anak
Salah
satu perawatan dalam bidang kedokteran gigi anak adalah prosedur pencabutan gigi sulung
Adakalanya
pencabutan
terjadi kesulitan dalam
•
•
•
•
Jangan melukai jaringan lunak (lidah, bibir, gingiva dan mukosa pipi). Jangan melukai gigi tetap pengganti dan jaringan keras lain (tulang, gigi tetangga serta gigi antagonis). Rontgen foto ukuran dan bentuk akar, jumlah dan arah resorpsi akar, posisi dan tahap perkembangan gigi pengganti dan melihat adanya kelainan patologik. Mengetahui jenis anestesi yang diperlukan.
Indikasi : Karies yang tidak dapat direstorasi lagi. Fraktur yang tidak dapat direstorasi lagi. Kerusakan hebat disertai lesi periapikal. Overretained gigi sulung menghalangi erupsi gigi tetap pengganti. •
•
•
•
•
•
•
•
Supernumerary teeth yang tidak dibutuhkan dalam lengkung gigi geligi.
Ankilosis gigi sulung yang memiliki gigi tetap pengganti. Gigi impaksi. Gigi ektopik yang tidak berfungsi.
Kontraindikasi: Pada rontgen foto tidak terlihat benih gigi tetap. Pasien memiliki kelainan darah harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli. Penyakit jantung dan ginjal harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli. Infeksi sistemik akut yang tidak terkontrol. Diabetes melitus yang tidak terkontrol. •
izin tertulis dari orang tua (Informed Concent) Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pagi hari (saat anak masih aktif) dan dijadwalkan Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan diletakkan di atas meja. Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan jarum (disuntik) dan terasa sakit sedikit, tidak boleh dibohongi.
a. Kepala dan punggung merupakan satu garis lurus. b. Membentuk sudut kurang lebih 110° dengan lantai. c. Bagian oklusal pasien sewaktu membuka mulut sejajar dengan lantai. d. Mulut pasien posisinya setinggi sikut tangan operator.
Posisi operator : a. Ekstraksi gigi anterior dan posterior kiri disebelah kanan pasien. b. Ekstraksi gigi posterior kanan, posisi operator di belakang pasien dengan tangan kiri melengkung dari belakang. c. Posisi tangan kanan memegang tang. Posisi tangan kiri 2 jari memfiksasi tulang alveolar dan 3 jari lainnya memfiksasi tulang rahang.
Ekstraksi rahang atas Posisi pasien : a. Kepala dan punggung membentuk satu garis lurus. b. Sudut yang dibentuk lebih dari 110° dengan lantai. c. Mulut pasien setinggi bahu operator
Posisi operator : di sebelah kanan depan dari pasien dengan posisi tangan sama dengan ekstraksi pada rahang bawah.
•
•
•
Meliputi 3 macam gerakan yaitu: Rotasi Diputar mesio-distal. Luksasi Digerakan ke arah palatal atau lingual. Digerakan ke arah bukal atau labial. Ekstraksi
Kasus ekstraksi gigi sulung yang paling banyak ditemui akar gigi molar sulung terletak berdekatan dengan mahkota gigi permanen (premolar), bahkan gigi premolar terjebak diantara dan dikelilingi oleh akar gigi molar sulung.
Bila tindakan hemiseksi pada kasus tersebut tidak dilakukan avulsi premolar operator harus mengembalikan tooth bud ke posisi semula dengan hati-hati posisi bukolingual dari tooth bud tidak berubah. McCallum mengatakan bahwa perlu dilakukan penjahitan di sekitar area tooth bud yang mengalami avulsi dan menutup tooth bud dengan gelfoam.
Kasus lain : pola resorpsi akar yang tidak dapat diprediksi pada gigi sulung seringkali menyebabkan fraktur fragmen akar sewaktu dilakukan ekstraksi.
Pasien yang menjalani radioterapi Apabila tindakan ekstraksi harus dilakukan paling sedikit 3 minggu sebelum dimulai radioterapi. Tindakan ekstraksi yang dilakukan harus bersifat atraumatik. •
•
•
•
Penutupan jaringan lunak awal harus dicapai meskipun terjadi pembuangan beberapa tulang. Semua tulang yang tajam dihaluskan dan di irigasi sebelum dijahit. Pada pasien post radiasi yang memerlukan tindakan ekstraksi insidensi terjadinya osteoradionekrosis post ekstraksi tinggi.
Pasien yang menjalani kemoterapi Beresiko hemorhagi dan infeksi. Pemulihan sel setelah kemoterapi biasanya sudah selesai dalam waktu 3 minggu dan pasien dengan nonhematologik neoplasma dapat dirawat. •
•
•
Konsul terlebih dahulu dengan dokter ahli diketahui dengan jelas kondisi darah pasien setelah 3 minggu post kemoterapi. Jumlah sel darah putih pasien paling sedikit 2000/ mm2 dengan jumlah platelet 50.000/ mm2 sebelum dilakukan tindakan ekstraksi.