PENGGANTIAN GIGI YANG HILANG DENGAN GIGI TIRUAN CEKAT (Hemmings, (Hemming s, Ken dan Zoe Harrington Harrington.. Replacement of Missing Teeth Teeth with Fixed Prostheses. Prostheses. Denta U!date "##$% &' '&)*'$'+
AKALAH -EINAR PR-T
e/ Rinint/a Adistia N2r/a332mi Hadianti Utari Tresna A.
'0#''"'##1 '0#''"'#00 '0#''"'#)&
Pem4im4ing Dedd3 5irman, drg. .-
6a7t2 -eminar -easa, ') No8em4er "#'9
1
2
UNI:ER-ITA- PAD;AD;ARAN 5AKULTA- KEDKTERAN GIGI
Abstrak : Artikel ini menjabarkan berbagai macam perawatan yang dapat dilakukan untuk mengganti gigi yng hilang dengan menggunakan gigi tiruan cekat. Artikel ini mendiskusikan syarat-syarat pada setiap perawatan yang akan dilakukan beserta kekurangan dan kelebihannya. Keperluan klinis : Pada umumnya pasien tidak mempertimbangkan penggunaan gigi tiruan lepasan dalam jangka panjang sebagai solusi penggantian gigi yang hilang, sehingga pengetahuan mengenai berbagai pilihan perawatan sangat dibutuhkan oleh dokter gigi yang baik.
Saat ini berbagai macam tipe gigi tiruan cekat sudah dapat digunakan untuk mengganti gigi yang hilang. Perkembangan ilmu mengenai implan dan adhesi memiliki peningkatan dalam pilihan perawatan yang dapat digunakan untuk edontulus sebagian tetapi juga menyebabkan rencana perawatan yang lebih kompleks. !eskipun begitu hal ini masih penting untuk mengidentiikasi kebutuhan pengembalian ruang dan menekan biaya "menganalisis keuntungan untuk semua restorasi# tidak hanya pada keuangan tetapi juga pada biologis struktur gigi dan jaringan pendukungnya.
3
Pii/an Gigi tir2an Ce7at Unt27 engganti7an Gigi Yang Hiang
Pilihan gigi tiruan cekat untuk menggantikan gigi yang hilang, yaitu : 1. 2. 3. %.
$idak dilakukan apapun Resin-bonded bridge Conventional bridge &mplant
1. $idak dilakukan apapun !enggantikan gigi yang hilang tidak selalu harus dilakukan atau mungkin dilakukan. !enurut Kayser ungsi oral tetap adekuat pada lengkung rahang yang pendek dimana setidaknya masih terdapat empat gigi premolar pada satu rahang, namun hal ini bergantung pada usia pasien dan kesimetrisan lengkung gigi. 'o(e dan Adam menemukan pergerakan yang tidak diinginkan dari gigi sebelah ke arah daerah ektraksi tidak langsung terjadi dan tidak mungkin tidak terjadi setelah ) tahun pasca ekstraksi. *al ini tidak membantu praktisi secara langsung setelah mengekstraksi gigi. +amun, hal ini sangat berguna untuk menghitung kebutuhan ruang bagi pasien edontolous beberapa tahun ke depan.
ambar 1. 'engkung gigi yang pendek 2. Resin-bonded bridge Perkembangan pada bidang adhesi membuat resin-bonded bridge menjadi pilihan yang dapat dilakukan untuk mengganti gigi yang hilang dalam jangka panjang. Salah satu penelitian melaporkan rata-rata resin-bonded bridge dapat
4
tetap bertahan pada mulut selama tahun 1 bulan. /esain yang dapat dilakukan yaitu cantilever, fixed-fixed , dan hybrid dimana salah satu dari retainer kon(ensional. Keuntungan utama dari gigi tiruan resin-bonded bridge adalah hanya memerlukan preparasi gigi yang sedikit dan mudah diperbaiki jika terjadi kegagalan. Preparasi tidak dilakukan pada dentin sehingga pulpa muda dapat dipertahankan. Keuntungan lainnya adalah tidak selalu dilakukan anastesi, jaringan lunak tidak terganggu sehingga menyederhanakan prosedur, dan marginnya pada supragingi(al sehingga plak dapat dihilangkan. Kegagalan pada gigi tiruan ini jarang menyebabkan konsekuensi jangka panjang yang dapat merugikan pasien kecuali pasien menggunakan periodontal atau ortodonti splint. Salah satu kekurangan dari gigi tiruan ini adalah keadaan estetik yang kurang karena adanya cahaya yang menembus
retainer logam,
hal ini
menyebabkan perubahan warna pada gigi penyangga. Situasi ini dapat sedikit diperbaiki dengan cara menggunakan semen lutting yang opak, namun hal ini akan
menyebabkan
warna
gigi
akan
kehilangan
translusi
dan
besar
kemungkinannya terlihat garis putih apabila digunakan untuk menutup gigi incisal. 0ntuk melihat keadaan bridge dalam mulut pasien dilakukkan try in sebelum menggunakan pasta sementasi, ase percobaan ini untuk menguji adanya perubahan oklusal atau tidak. 0mumnya pergerakan gigi akan terjadi enam sampai sembilan bulan apabila bridge dipasang terlalu tinggi2. Kebanyakan bridge akan disementasi dengan cara seperti itu. 3encana penyesuaian dengan gigi lawannya perlu dilakukan saat pasien tidak dapat mentolerir perubahan oklusi.
5
Pengurangan gigi insisi( rahang bawah seharusnya rata dan tidak bersudut, hal ini membatasi area kontak oklusi untuk mengontrol arah protusi dan penggunaan gigi. Resin-bonded bridg e memerlukan perencanaan dan prosedur yang sama seperti gigi tiruan cekat lainnya dan seharusnya tidak digunakan sebagai alternati cepat dari metode kon(ensional. Resin-bonded bridge dapat dilakukan dimana masih terdapat cukup enamel dan estetik gigi penyangga masih baik. Perlu dicatat bahwa diperlukan penutupan permukaan oklusal ketika mengganti gigi posterior agar estetik tetap baik. Adanya restorasi komposit pada gigi penyangga bukanlah sebuah kontraindikasi, tapi restorasi ini harus diulang kembali sesaat sebelum prosedur gigi tiruan ini dilakukan. Sama halnya dengan restorasi amalgam, apabila restorasi amalgam kecil dapat ditutup tanpa terjadi kerusakan, namun restorasi amalgam yang besar menjadi indikasi penggunaan retainer yang kon(ensional. /aerah untuk menutup logam harus maksimal, agar rangkanya tetap kaku, tinggi okluso-gingi(a baik dengan penutupan pada incisal apabila mungkin dilakukan dan membungkus seluruh interproksimal. /esain gigi tiruan ini memberikan daerah yang maksimal untuk bonding dan bentuk resisten. Guide planes juga dapat meningkatkan retensi dan dapat mengurangi segita interdental. Sandblasted, logam tidak mulia , dan campuran logam nikel-chromium biasanya digunakan untuk rangka resin-bond ed sejak mereka memberikan kekakuan yang baik dan menyediakan ikatan mekanik maupun kimia antara logam dan komposit resin.
6
Alasan paling umum saat terjadinya kegagalan adalah adanya debonding pada permukaan gigi dengan resin logam. *al ini biasanya terjadi ketika semen lutting berperan sebagai subjek yang akan menghancurkan tekanan yang disebabkan oleh adanya tekanan dari oklusal yang tidak diinginkan. *ubungan insisi kelas && di(isi 4 dan bruksism yang signiikan adalah kontra indikasi dari resin-bonded bridge dan dianggap memiliki resiko tinggi apabila menggunakan restorasi seperti gigi tiruan. 5umlah minimal dari gigi penyangga harus dilakukan dan kontak oklusi harus semuanya terjadi pada sayap logam. *al ini disebabkan karena distribusi kontak antara logam dan gigi dapat menyebabkan gigi berpindah dari retainer, menghasilkan kegagalan pada ikatannya. Apabila hal ini terjadi hanya pada satu sayap pada desain fixed-fixed bridge karies dapat tidak terdeteksi di bawah sayap, menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan. Penggunaan gigi penyangga ganda tidak meningkatkan retensi pada resin-bonded bridge dan secara umum tidak diindikasi, selain kasus splin periodontal dan ortodonti. $idak ada bukti yang menunjukkan rentang dari panjang rangka gigi tiruan yang direstorasi menggunakan teknik ini, tetapi semakin panjang rentang rangka bridge semakin kaku gigi tiruan tersebut.
ambar 4. 3 esin-bonded bridge menggantikan gigi incisi rahang atas
7
Alasan kedua dari kegagalan ini adalah terjadi kontaminasi saat sementasi, dimana itu merupakan indikasi adanya debonding semen pada gigi penyangga. Penggunaan rubber dam untuk mencegah terjadi kontaminasi dan mengurangi kelembapan meningkatkan kesuksesan gigi tiruan ini. 6ocornya semen pada rangka gigi tiruan menunjukkan adanya kontaminasi pada permukaannya. Chair side sandblaster atau abrasi mikro adalah hal yang penting dalam klinis. Sangat penting residu dari partikel alumina sudah dibersihkan dari retainer sebelum dilakukan resementasi. osterior resin-bonded bridge pada dasarnya memiliki prinsip design yang sama dengan anterior bridge, walaupun preparasi pada gigi posterior lebih sering digunakan untuk menciptakan jalan masuk gigi tiruan tersebut. igi yang memiliki bulbos pada suatu regio memerlukan reduksi dan oklusal rest atau, lebih baik, penutupan oklusal untuk menahan tekanan yang besar dari oklusi. Pada gigi tiruan ini tidak terlalu penting membuat groove atu box untuk meningkatkan bentuk resistensi.
ambar 7 posterior resin-bonded bridge
Bridge Kon8ensiona
8
!ridge kon(ensional telah digunakan selama 1) sampai 4 tahun. /esain bridge kon(ensional antara lain fixed - fixed , fixed-movable, cantilever dan spring cantilever. !ridge kon(ensional memberikan hasil yang estetik, namun dapat merusak gigi sandaran yang telah dirawat saluran akar. Perawatan saluran akar setelah sementasi bridge, memerlukan pembuatan ulang desain bridge karena preparasi akses dapat melemahkan dentin atau inti. 8leh karena itu, perawatan saluran akar sebaiknya dilakukan sebelum pembuatan bridge. igi dengan prognosa buruk sebaiknya diekstraksi daripada digunakan sebagai gigi sandaran bridge. /esain fixed-fixed bridge akan menyalurkan tekanan yang besar pada gigi sandaran. /esain ini digunakan untuk gigi anterior, gigi posterior dengan lebih dari 4 gigi, atau ketika penggunaan splinting diperlukan. $ekanan yang disalurkan harus sama besar pada setiap gigi sandaran, dibandingkan desain stress-bro"en yang akan menyalurkan tekanan langsung pada retainer cekat. $inggi, lebar, dan kedalaman konektor harus semaksimal mungkin untuk memperoleh kekakuan yang baik. *al ini dapat mengurangi tekanan.
ambar %. #ixed-fixed bridge menggantikan gigi 1.1 #ixed-movable bridge ideal untuk menggantikan satu atau dua gigi posterior. /esain ini memiliki eek stress-brea"ing , mengurangi tekanan pada
9
retainer minor, dan mencegah kegoyangan pada gigi sandaran. 3etainer minor akan menutupi sebagian permukaan gigi, dan dapat digunakan pada gigi sandaran dengan posisi miring.
ambar ). #ixed-movable bridge menggantikan gigi 1.% Perlekatan untuk stress-brea"ing dapat digunakan untuk menghindari masalah yang muncul ketika menggunakan pier abutment . Stress-brea"ing dapat mencegah menekuknya gigi tiruan dan tarikan antara retainer dengan gigi sandaran, penggunaan non-rigid konektor menggabungkan distal retainer dengan bagian tengah gigi sandaran. Cantilever bridge hanya digunakan untuk mengganti satu gigi dan pada penempatannya tekanan yang diperoleh besar baik pada gigi sandaran dan konektor. /esain ini banyak digunakan untuk mengganti gigi anterior terutama insisi lateral rahang atas dengan gigi kaninus sebagai gigi sandaran. 0kuran gigi sandaran harus sama besar atau lebih besar dari pontik, dan tidak terdapat maloklusi untuk mencegah tekanan berlebih pada pontik merupakan kunci keberhasilan pada desain ini. Pontik harus memiliki kontak intercuspal, tidak memiliki kontak lateral dan protrusi.
10
ambar 9. Cantilever bridge menggantikan gigi 41 Penggunaan dua gigi sandaran tidak dianjurkan, karena tekanan yang disalurkan tidak seimbang sehingga mengakibatkan raktur pada retainer. *al ini dapat menyebabkan kebocoran dan karies. Cantilever bridge pada regio posterior akan mendapatkan tekanan oklusal yang besar, sehingga dapat digunakan dua gigi sandaran. Ketika gigi premolar pertama rahang atas akan diganti dengan cantilever bridge, gigi premolar kedua dan gigi molar pertama digunakan sebagai gigi sandaran. $ybrid bridge merupakan kombinasi retainer kon(ensional pada satu gigi sandaran dan resin-bonded %ing pada gigi sandaran lainnya. 6agian adhesi dari pontik terdiri male "anak kunci# yang akan ditempatkan pada bagian female "lubang kunci# yang terhubung dengan retainer kon(ensional. Penggunaan retainer yang tepat pada setiap gigi sandaran dapat mempertahankan jaringan gigi. !asalah akan timbul ketika menggunakan dua jenis semen yang berbeda. Penggunaan bridge tipe ini perlu dipertimbangkan sebaik mungkin, karena data keberhasilan penggunaan jangka panjang masih sedikit.
11
ambar . $ybrid bridge menggantikan gigi 4) menggunakan kombinasi resin bonded dan retainer kon(ensional &ll-ceramic bridge, termasuk yang dibuat menggunakan sistem komputer A/;A! juga perlu dipertimbangkan dengan baik, karena bukti penelitian tentang e(aluasi keberhasilan desain ini belum ada. sementara e(aluasi keberhasilan all-ceramic cro%n telah banyak dipublikasikan.
Ponti7
orcelain fused to metal modiikasi desain ridge lap banyak digunakan karena alasan estetik, logam cor digunakan ketika tidak diperlukan pertimbangan estetik. /esain alternati pontik seperti sanitari, bullet , ridge lap. Karakteristik penting dari pontik yaitu memiliki kontak pasi dengan jaringan dengan permukaan cembung, halus, dan ruang embrasur adekuat untuk memudahkan pembersihan. 5ika terdapat kehilangan jaringan, dapat diberikan tambahan pada akhir desain gigi tiruan. Porselen pin" untuk mengganti jaringan yang hilang akan memberikan tampilan yang lebih baik daripada harus menggunakan gigi berukuran besar.
12
ambar <. Porselen pink digunakan untuk menutupi kehilangan jar ingan
Im!an
&mplan pertama kali diciptakan untuk pasien yang kesulitan beradaptasi dengan gigi tiruan lengkap, tetapi seiring berjalannya waktu implan mulai digunakan sebagai pengganti gigi yang hilang pada pasien dengan kehilangan gigi sebagian. &mplan diketahui sebagai metode pengganti gigi yang hilang paling mahal. &mplan memiliki banyak keuntungan dan ditempatkan sebagai gigi penyangga yang berdiri sendiri. &mplan dapat menunjang resin bonded bridge atau bridge yang memiliki daerah kehilangan gigi terlalu panjang atau kondisi dimana gigi penunjang tidak sesuai. 3ata-rata kesuksesan pada pasien dengan gigi tiruan sebagian yang dirawat menggunakan implan sekitar => pada kurun waktu 1-1) tahun. Penempatan implan bergantung pada tersedianya ruangan dan kepadatan tulang al(eolar. Akses juga sama pentingnya dan mungkin berpengaruh dengan kemampuan pasien Kelas && /i(isi 4 untuk membuka mulut serta penempatan pada region molar. /aerah proksimal struktur anatomi yang akan dipasangkan implan harus dipertimbangkan. ?oto radiograi harus dilakukan untuk melihat
13
daerah akar insisi(us, dental canal inferior , nasal cavity, sinus maksilaris, dan posisi akar dari gigi tetangga. Saat ketinggian tulang pada daerah yang akan dilakukan implan kurang, maka akan dilakukan prosedur bone grat. Penampilan dari implan jarang sekali lebih baik dari mahkota kon(ensional atau pengerjaan bridge. Kehilangan jaringan lunak merupakan salah satu kekurangan dari penggunaan implan, jaringan lunak yang paling sering hilang adalah papila interdental yang terdapat di daerah kehilangan gigi, bukan di daerah proksimal antara implan dan gigi pasien. !enambahkan daerah ridge dapat dipertimbangkan untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan, akan tetapi dapat menambahkan waktu pengerjaan dan kesulitan pada pengerjaan "ambar =#.
ambar =. Kerusakan linggir pada pasien trauma !engganti gigi tunggal dan beberapa gigi atau bahkan seluruh gigi dalam lengkung rahang sekarang sangat memungkinkan menggunakan implan. *al ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan untuk menggantikan gigi yang hilang pada berbagai kondisi klinis, seperti belum dilakukan restorasi, restorasi yang sangat luas, dan sulit direstorasi. Kontraindikasi pemasangan implan pada beberapa kondisi medis seperti kelainan darah, kelainan tulang, sakit secara
14
isiologis, ketergantungan alkohol, dan diabetes yang tidak terkendali. Kesukses an yang rendah terjadi pada perokok dan penderita periodontal akti. Pada penderita dengan tekanan oklusal yang tinggi seperti bruxism menjadi pemicu kelainan periodontal di sekitar tulang yang dipasangkan implan. &dealnya, dibutuhkan jarak mm interproksimal dan interoklusal untuk penempatan implan, walaupun berbagai macam komponen sekarang te lah tersedia untuk membantu memasangkan implan di beberapa kondisi yang sulit. 6eberapa literatur menyebutkan usia tidak mempengaruhi kesuksesan dari pemasangan implan. +amun prosedur ini sulit dilakukan pada pasien usia tua. Sangat tidak disarankan untuk memasangkan implan pada usia tumbuh kembang karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang yang berdampak sama seperti ankilosis gigi. Pengerjaan implan meliputi pengerjaan langsung pada pasien yang dipasangkan implan sesaat setelah pencabutan. Keuntungan pada kondisi ini adalah mengurangi tindakan operasi, rentang waktu penyembuhan soket, ketinggian serta lebar al(eolar ridge, dan keseluruhan biaya pun menjadi berkurang. Pada kondisi ini operator dibutuhkan keterampilan lebih dibidang pembedahan dan di bidang perostetik. Pemasangan implan sesaat setelah pencabutan memiliki nilai popularitas yang cukup tinggi sekarang ini. $indakan ini meliputi pemasangan restorasi sementara sesaat setelah pemasangan implan dengan tujuan mengembalikan ungsi, penampilan, dan juga memperbaiki kontur jaringan lunak sekitar implan
15
serta memberi kesempatan gingi(a untuk sembuh sesuai dengan jaringan lunak disekitarnya " ambar 1 dan 11#.
ambar 1.&mplan digunakan untuk mengganti gigi 7 yang tidak ada sejak lahir
ambar 11. &mplan pada gigi 7 telah dipasangkan mahkota pengganti
-im!2an
Pemilihan pengganti gigi hilang yang sesuai sangatlah penting berdasarkan kondisi pasien walaupun rencana perawatan telah ditentukan, perawatan haruslah sesuai dengan kebutuhan pasien, rencanakan dengan hati-hati dan dikerjakan dengat baik. Kekurangan dan kelebihan dari gigi tiruan cekat dan bridge kon(ensional haruslah sangat dipahami oleh operator. Resin bonded bridges dan implan telah terbukti sebagai salah satu perawatan yang aman ditawarkan pada pasien. Kembali kepada kita sebagai dokter gigi untuk menggunakan teknik baru atau menggunakan cara kon(ensional.