Pengertian Teori Hukum Pembangunan Pada
Teori
dasarnya,
Kusumaatmadja, S.H., LL.M.
Hukum
merupakan
Pembangunan
dari
Prof.
Dr.
t eori yang bersifat krusial dan
Mochtar
mengundang
banyak perbincangan pelbagai kalangan s ehingga ada b ebarapa alasan p enulis
melakukan
r esume ter hadap teori tersebut. Pertama, Teori Hukum Pembangunan sampai saat ini adalah teori hukum yang eksis di Indo nesia kar ena diciptakan oleh orang Indonesia dengan melihat
dimensi dan kultur
masyarakat
Indonesia. Oleh kar ena itu, dengan tolok ukur
dimensi teori hukum pembangunan tersebut lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi Indonesia
maka hakekatnya
dengan k ondisi dan situasi dimensional hidup
jiji kalau diterapkan dala m aplikasinya akan s esuai
masyarakat
Indonesia yang pluralistik.
Teori Hukum Pembangunan
maka
(way of live)
masyarakat
bersifat kekeluargaan
maka
memakai
Kedua, secara
kerangka acuan pada pandangan
serta bangsa Indone sia berdasarkan asas Pancasila yang
ter hadap nor ma, asas, lembaga dan kaida h yang terdapat
dala m Teori Hukum Pembangunan tersebut r elatif sudah
merupakan
di mensi yang
meliputi
structure (struktur), culture (kultur) dan substance (substansi) sebagai mana dikatakan oleh Lawrence W. Friedman .1 Ketiga, pada dasarnya Teori Hukum Pembangunan dasar fungsi
hukum
engeneering) dan
sebagai ³sarana p embaharuan
hukum
masyarakat´
2
memberikan
(law as a tool social
sebagai suatu sistem sangat dip e rlukan bagi bangsa Ind onesia
sebagai negara yang sedang berkembang. 3 Lebih detail
maka
Mochtar Kusumaatmadja
1
mengatakan,
bahwa:
Lawrence W. Friedman , American Law: An invaluable guide to the many faces of the law, an d how it affects our daily our daily lives W.W. Norton & Company, New York, 1984, hlm. 1-8. dan pada Legal Culture and Social Development, Stanford Law Review, New York, hlm. 1002-1010 serta dalam Law in America: a Short History, Modern Library Chronicles Book, New York, 2002, hlm. 4-7 menentukan pengertian struktur adalah, ´T he he structure of a system is its skeleton framework; it is the permanent shape, the institutional body of the system, the though rigid nones that keep the process flowing within bounds..µ, kemudian substansi dirumuskan sebagai, ´T he he substance is composed of substantive rules and rules about how institutions should behave,µ dan budaya hukum dirumuskan sebagai, ´T he he legal culture, system their beliefs, values, ideas and expectation. exp ectation. Legal culture refers, then, to those ports of general culture customs, opinions ways of doing and thinking that bend social forces toward from the law and in particular ways.µ 2 law as a tool of social Pada dasarnya, fungsi hukum sebagai ´sarana pembaharuan masyarakatµ ( law engeneering) relative masih sesuai dengan pembangunan hukum nasional saat ini, namun perlu juga dilengkapi dengan pemberdayaan birokrasi (beureucratic (beureucratic engineering) engineering) yang mengedepankan konsep panutan atau kepemimpinan, sehingga fungsi hukum sebagai sarana pembaharuan dapat menciptakan harmonisasi antara elemen birokrasi dan masyarakat dalam satu wadah yang disebut ´beureucratic and social engineeringµ (BSE). Lihat Romli Atmasasmita, M enata enata Kembali M asa asa Depan Pembangunan Hukum Nasional Makalah disampaikan dalam ´Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIIIµ di Denpasar, 14-18 Juli 2003, hlm. 7. 3 Terhadap eksistensi Hukum sebagai suatu system dapat diteliti lebih detail dan terperinci pada: Lili Rasjidi dan Ida Bagu s Wiyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Penerbit: CV. Mandar Maju, Bandung, 2003, hlm. 5 dstnya ,
, ,
³Hukum
merupakan
suatu alat untuk memelihara ketertiban dalam
masyarakat.
Mengingat fungsinya sifat hukum, pada dasarnya adala h konservatif artinya, hukum bersifat memelihara
setiap
dan
mempertahankan
yang telah tercapai. Fungsi d emikian diperlukan dalam
masyarakat, ter masuk masyarakat
hasil-hasil
sedang cepat,
membangun,
kar ena di sini pun ada
yang harus dipelihara, dilindungi dan dia mankan. Akan tetapi,
membangun, hukum
membantu
yang sedang
yang dala m difinisi kita berarti
tidak cukup
memiliki memiliki
pr oses perubahan
menitikberatkan
masyarak at
masyarakat
menganggap
fungsi demikian saja. Ia juga
harus
itu. Pandangan yang k olot tentang
ba hwa hukum tidak dapat
yang
yang sedang berubah
fungsi pemeliharaan k etertiban dala m arti statis, dan
konservatif dari hukum,
masyarakat
dapat
hukum
yang
menekankan
sifat
memainkan
suatu peranan
yang berarti dalam pr oses pembaharuan. ´4 Dalam perkembangan b erikutnya, konsep hukum pembangunan ini ak hirnya diberi nama oleh
para
murid- muridnya
dengan
"Teori
Hukum Pembangunan"
dengan Madzhab UNPAD. Ada 2 (dua) asp ek yang hukum
ini, yaitu: Pertama, ada asumsi bahwa
menghambat
perubahan
masyarakat.
telah terjadi perubahan alam pemikiran itu, Mochtar Kusumaatmadja 7 hal
melatarbelakangi
hukum
ke arah
mengemukakan tujuan
atau lebih dikenal kemunculan teori
tidak dapat berperan bahkan
Kedua, dalam kenyataan di masyarakat
5
masyarakat
hukum modern.
6
Indonesia
Oleh kar ena
pokok hukum bila dir eduksi pada satu
saja adalah ketertiban yang dijadikan syarat p okok bagi adanya
masyarakat
yang teratur.
TUJUAN HUKUM
Tujuan hukum (Teori Optatif) a)
Keadilan, yang didukung t eori Hukum Alam. Tokoh Aristoteles dan Thomas Aquinas.
Tujuan lain hukum adalah tercapainya keadilan yang b erbeda-beda isi dan ukurannya,
menurut masyarakat
dan jamannya.8
Konsepsinya bahwa hukum berlaku univ ersal dan abadi. Dibagi
menjadi
dua
bagian yaitu filsafat ala m (Plato, Aristoteles, Hugo de Gr oot) dan filsafat k etuhanan
4
Kusumaatmad ja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan ( Kumpulan Karya T ulis) Alumni, Bandung, 2002, hlm. 14 5 Lili Rasjidi dan IB. Wyasa Putra, Hukum Sebagai «..Op. Cit, hlm. 182 lihat juga Otje Salman, I khtisar Filsafat Hukum Penerbit Armico, Bandung, 1987, hlm. 17. 6 Lihat Otje Salman dan Eddy Damian (ed), Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan dari Prof. Dr. M ochtar Kusumaatmadja,S.H.,LL. M ., Penerbit PT.Alumni, Bandung, 2002, hlm. V. 7 Mochtar Kusumaatmad ja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Penerbit Bina Cipta, Bandung, tanpa tahun, hlm. 2-3 . 8 Mochtar Kusumaatmad ja, Fungsi dan Perkembangan «.., Ibid., hlm. 13 . Mochtar
Penerbit
,
(Thomas Aquino). Plato seorang idealis sedangkan
muridnya
Aristoteles seorang
r ealis. Thomas Aquinas dikenal dengan pendapatnya 4
golongan
yaitu
manusia= hukum
lex
abadi),
mansusia=hukum manusia
lex aeterna
(rasio
divina
Tuhan (rasi o
membagi hukum
yang
Tuhan
tidak
dapat
ditangkap
yang
dapat
ditangkap
abadi), lex naturalis (hukum alam) lex positivis (hukum yang dibuat
sebagai hukum yang berlaku).
Hugo de Gr oot merupakan
mensekularisasi hukum
pr oduk dari rasi o
manusia.
Gr otius
alam, yaitu bahwa menulis
hukum
alam
De Jur e Belli ac Pacis
(Hukum Perang dan Da mai) dan Mar e Liberaum (laut bebas). b)
(lex) dalam
9
Kepastian hukum, yang didukung oleh teori Positivisme Hukum Selanjutnya untuk
mencapai
dalam pergaulan
manusia
mengembangkan
bakat dan k emampuan yang diberikan Tuhan kepadanya secara
optimal
masyarakat,
kar ena tidak
mungkin manusia
dapat
tanpa adanya k epastian hukum dan ketertiban. 10 Konsepsinya bahwa
(John
di
ketertiban diusa hakan adanya k epastian hukum
Austin)
dan
hukum merupakan
merupakan
p erintah penguasa yang b erdaulat
k ehendak daripada n egara
(Hans
Dipengaruhi oleh filsafat positiv e dari August Comte, hukum bertujuan
Kelsen).
mewujudkan
kepastian hukum. John Austin, beranggapan ba hwa
hu kum
berisi perintah, kewajiban,
kedaulatan, dan sanksi. Dala m teorinya ( analitical jurisprudence ), bahwa dikenal dua bentuk
hukum,
yaitu positive law (undang-undang) dan positive morality (hukum
kebiasaan). Jadi l ogika
hukum
adalah UU,
hukum
kebiasaan akan diakui bila
dikukuhkan menjadi UU oleh pe jabat ber wenang. Hans Kelsen, dikenal dengn
theory of law ), penegakan
hukum
empat teorinya
( rule of law ),
recht ), dualis (hukum dalam arti bentuknya= isinya= hukum material). c)
yaitu teori
hukum murni
hierarkis hukum
hukum f or mal
dan
( stufen bau des
hukum
Kebahagiaan, yang didukung oleh Teori Utility dari Jer emy Bentham memberikan
kebahagiaan yang
sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang.
Materi perkuliahan Teori Hukum Pembanguna n Dosen Miranda Risang Ayu, S.H., L.LM., Ph.D.
10 11
dalam arti
11
Konsep hukumnya yaitu bahwa hukum harus
9
( pure
Mochtar
Kusumaatmad ja, Fungsi dan Perkembangan «.., Ibid., hlm. 13.
Materi perkuliahan Teori Hukum Pembanguna n Dosen Miranda Risang Ayu, S.H., L.LM., Ph.D.
Dipleopori
Jer emy
Bentham
(utilitarianisme
individual),
Rudolf
van
Jhering
(utilitarianis me sosial) dan J ohn Stuart Mill. Aliran ini dipengaruhi oleh Filsafat Yunani Kun o (Alpetius dan Beccaria) yaitu kebahagiaan individu dan k ebahagiaan masyarakat. d)
12
Kegunaan, yang didukung oleh Teori Pragmatic Legal Realism. Konsep hukumnya bahwa hukum dapat berperan sebagai alat pembaharuan masyarakat
(law as a tool of social engineering ). Pendasar mazhab ini yaitu J ohn
Chipman, Gray, Oliv er Wendell Holmes, Karl Ll ewllyn, Jer ome Frank, dan lain lain. 13 Mochtar Kusumaatmadja , hukum diharapkan agar berfungsi lebih daripada itu yakni sebagai ³sa rana p embaharuan
masyarakat´/
law as a tool of social
´
engeneering atau ³sarana p embangunan´ . ´
Aksentuasi tolok ukur konteks di atas menunjukkan ada 2 (dua) di mensi sebagai inti Teori Hukum Pembangunan yang diciptakan oleh Mochtar Kusumaatmadja , yaitu : Ketertiban atau k eteraturan dala m rangka pembaharuan atau pembangunan merupakan sesuatu yang diinginkan, bahkan dipandang mutlak adanya; Hukum dalam arti kaidah atau peraturan hukum memang dapat berfungsi sebagai alat pengatur atau sarana p embangunan dal a m arti penyalur arah kegiatan manusia yang dikehendaki ke arah pembaharuan. Apabila diuraikan
12 13
Idem idem