BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Belak Belakan ang g
Teori bera berasa sall dari ari kata ata “theo theori ria” a” dalam dalam baha bahasa sa latin latin yang yang berar berarti ti perenungan, yang pada giliranya berasal dari kata “the “thea” a” dalam bahasa yunani yang secara hakiki menyiratkan sesuatu yang disebut dengan realitas. Dari kata ini muncul muncul kata “theater” yang “theater” yang berarti pertunjukan. Dalam banyak literatur, beberapa ahli menggunakan kata ini untuk menunjukan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (irasional), empiris (kenyataan) juga simbolis. !elanjutnya dari pengertian tersebut kita dapat membangun beberapa istilah yang dikombinasikan dengan istilah teori seperti teori ekonomi, teori budaya dan teori lainya lainya termasuk termasuk teori hukum yang berarti berarti bangunan bangunan berfikir yang tersusun tersusun ilmiah seperti hal nya teori yang mempunyai objek hukum sebagai sasaran pemikiran. "enurut #$ford Dictionary, teori merupakan suatu skema atau system gagasan atau pernyataan yang dianggap sebagai penjelasan atau keterangan dari sekelompok fakta atau fenomena. fenomena. Bagi sarantakos, teori adalah suatu set%kumpulan% set%kumpulan%kolek koleksi si gabungan proposisi yang secara logis terkait satu sama lain dan diuji serta disajikan secara sistematis. "enurutnya teori dibangun dan dikembangkan melalui research dan dimaksudkan untuk menggambarkan dan menjelaskan suatu f enomena. &erdebatan mengenai pendefinisian suatu istilah yang mempunyai hubungan atau objek yang sangat luas seperti hal nya teori dan hukum akan terus terjadi dan semua semua itu dapat dapat disika disikapi pi oleh oleh masing masing'ma 'masin sing g kita, kita, keadaa keadaan n tersebu tersebutla tlah h yang yang didalam didalam dunia akademisi disebut paradigma. &ada batasan ini, penulis penulis membatasi membatasi 1 http://roryyonaldi.blogspot.com/2009/10/teori-hukum.html 1
hanya untuk menulis mengenai teori hukum menurut Black dan "iloanoich dan juga teori hukum "enurut an *ijssels dan "ark +an +an oecke -
B. umu umusan san "asal "asalah ah . Baga agaiman imanaa Teori ukum dalam "odel ukum "enu enurut rut Black dan "iloanoich -. Bagaima Bagaimana na Teori Teori uku ukum m "enuru "enurutt ... ... Brugg Bruggink ink
/. Tuju Tujuan an &en &enul ulis isan an.. . "engetahui
teori
hukum
dalam
"odel
ukum "enurut
Black
dan
"iloanoich -. Bagaim Bagaimana ana teori teori hukum hukum "enuru "enurutt ... ... Bruggin Bruggink k 0. !ebagai !ebagai salah salah satu satu tugas tugas mata mata kuliah kuliah Teori Teori ukum ukum
D. "anf "anfaa aatt &ene &eneli litia tian. n. . "emb "ember erik ikan an pema pemaha hama man n meng mengen enai ai Teori ori uku ukum m dala dalam m "ode "odell uku ukum m "enurut Black dan "iloanoich -. "emberikan "emberikan pemahaman pemahaman .mengena .mengenaii Teori Teori ukum ukum "enurut "enurut ... ... Bruggink Bruggink
1. "eto "etode de &ene &eneli litia tian. n. &enelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang dikenal umum dalam kajian ilmu hukum. "engingat penelitian ini menggunakan pendekatan normatif yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesa, maka titik berat penelitian tertuju pada penelitian kepustakaan. &eng &engum umpu pula lan n
baha bahan n
huku hukum m
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an pro prosedu sedurr
iden identi tifi fika kasi si dan dan
inentarisasi hukum positif sebagai suatu kegiatan pendahuluan. Biasanya, pada 2 http://rijal-akay.blogspot.com/2011/07/hukum-teori-dan-teori-hukum.html 2
penelitian hukum normatif yang diteliti hanya bahan pustaka atau data sekunder, yang mencakup bahan hukum primer, sekunder, dan tertier. Bahan hukum yang diperoleh, diinentarisasi dan diidentifikasikan kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan logika berpikir secara deduksi yaitu hal'hal yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus
BAB II PEMBAHASAN
TEORI HUKUM A. DUA PANDANGAN BESAR
. &andangan &ertama 3
Dalam pandangan yang pertama, sistem digunakan secara bebas terhadap banyak hal dalam kehidupan, alam semesta, masyarakat, termasuk hukum digambarkan dalam bentuk yang jelas'jelas dapat diakui sebagai istilah mekanis dan sistematis. 2ebanyakan teori hukum berpusat pada salah satu dari ketiga jenis sistem hukum ( sumber dasar, kandungan dasar atau fungsi dasar ). "eskipun terdapat kesepakatan yang hampir menyeluruh bah3a hukum merupakan suatu sistem, tetapi jenis sistem ini diperdebatkan dengan hangat. !etiap aliran dalam ilmu hukum mena3arkan berbagai teori sistem hukum yang berbeda, biasa bertantangan satu sama lain. Teori hukum modern seringkali memberikan gambaran, apakah itu praktek hukum, sosiologi hukum sebagai sebuah gambaran yang sistematis, dan para ahli melihat kunci untuk memahami hukum itu diuraian sistem yang mereka buat. Beberapa orang mungkin mencoba untuk menguasai penyimpangan ini tidak pada tempatnya karena mereka mengacu sistem sebagai suatu kebutuhan ciri' ciri hukum yang jelas. Bagi kebanyakan ahli teori , baik hukum maupun sebaliknya, kreasi sistem tersebut memiliki arti yang sama dengan teori itu sendiri, dan esensial untuk segala jenis penjelasan, pengertian dan interpretasi.
-. &andangan 2edua "enurut pandangan ini, teori hukum sama sekali tidak berada pada jalur yang disebut sistem. &andangan kedua ini menolak bah3a teori hukum harus selalu bersifat sistematis dan teratur. Tetapi sebaliknya teori hukum dapat juga muncul dari situasi yang disebut dengan keos, keserba'tidak'beraturan atau situasi yang tidak sistematis. 4tulah cerminan masyarakat yang ada, masyarakat selalu berada pada situasi konflik, ketegangan, atau tekanan'tekanan baik dalam ekonomi politik
4
dan lain'lain secara terus menerus. !ehingga teori hukum haruslah muncul sebagai suatu model yang dis-order. Banyak teori hukum yang berasal dari sosiologi mikro menjelaskan persoalan ini, misalnya teori konflik, atau teori simbolik interaksi. &andangan ini tidak begitu saja menerima defenisi, konsep, atau teori yang berada dalam suatu sistem , tidak saja karena masih bisa%terus diperdebatkan, tetapi memiliki alasan yang realistis, bah3a hubungan'hubungan yang ada didalam hukum ( teori hukum ) sama sekali tidak memperlihatkan apa yang disebut dengan sistem itu.0 Teori hukum memiliki ciri'ciri sebagai berikut 5
•
Dari aspek sudut pandang, teori hukum mengkaji hukum yang berlaku berdasarkan sudut pandang para ahli dan pakar hukum6
•
Dari aspek tujuan, teori hukum mengkaji hukum dengan tujuan mendapat pengetahuan yang lebih mendasar mengenai hukum yang berlaku untuk kepentingan hukum positif yang berlaku6
•
Dari aspek metode, teori hukum menggunakan metode interdisipliner dengan memanfaatkan faktor non yuridis yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.7
B. Teori Hukum dalam Model Hukum Menurut Blak dan Milo!ano!i"
3 H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum, PT Refka Aditama, andun!, 2"13, hlm 4#. 4 htt$%statushukum.'omteo(i)hukum.html *
Donal Black menjelaskan bah3a ada dua model hukum, meskipun hal ini bukan berarti hukum dipilah sedemikian rupa, sehingga akan ada terlihat menjadi reduksionis. Black berharap bah3a pembagian ini dapat mempertajam 3ilayah analisis terhadap keragaman teori yang seringkali dipahami secara campur aduk, sehingga dengan demikian 3ilayah itu menjadi jelas ada pada posisi mana apabila seseorang menjelaskan tentang hukum atau teori hukum. "odel hukum yang disebut oleh Black dibagi menjadi - yaitu 5 a. urisprudentie "odel. urisprudentie model, yaitu kajian hukum yang lebih memfokuskan kepada produk kebijakan (aturan%rules). ules sebagai produk ini menyebut, baik dalam bentuknya sebagai sistem aturan yang terkodifikasi atau tidak. "enurut model ini proses hukum berlangsung ditata dan diatur oleh sesuatu yang disebut logic (Logika sistem%hukum ). ukum dilihat sebagai sesuatu yang bersifat mekanis dan mengatur dirinya sendiri melalui rules dan logika tadi. #leh karena itu penyelesaian masalah pun lebih mengandalkan kemampuan logika tadi. ukum dianggap sebagai sistem yang abstrak yang hadir dalam bentuk keharusan' keharusan ( das sollen ). &ada posisi ini manusia akan bertindak sebagai partisipan ( aktor yang memerankan%menjalankan sistem tersebut ), yaitu mereka yang bermain dan memainkan sistem berdasarkan logic tadi. Tujuannya lebih kepada kepentingan praktik dan untuk membuat keputusan. &ada urisprudentie model ini, sederhananya masyarakat bisa jadi hanya menjalankan suatu sistem hukum, memilih%memilah suatu sistem hukum yang akan dikeluarkan dalam bentuk kebijakan atau aturan yang sudah terkodifikasi atau
+
belum terkodifikasi , mengingat hukum hanya dianggap sebagai sesuatu yang harus dijalankan secara logic8 b. !osiological "odel Dalam sosiological model, fokus kajian hukum lebih kepada struktur sosial. 2ajian ini tentu saja lebih kompleks dari sekedar hukum sebagai produk, karena struktur sosial selalu memperlihatkan perubahan yang dramatis dan sulit diduga. Dengan menitikberatkan pada kajian yang lebih luas tadi maka prosesnyapun yang lebih diperhatikan adalah perilaku, inilah mengapa kajian dalam model ini sangat luas dan dramatis. Dalam model sosiologi ini, yang dipentingkan adalah keragaman dan keunikan menempatkan seseorang sebagai peneliti ( obserer ) dan bukan partisipan. &osisi ini memudahkan untuk melihat proses secara utuh, dengan tujuan akhir bermaksud untuk menjelaskan fenomena'fenomena yang ada dalam realitas yang sebenarnya. Apabila dilihat lebih jauh, pandangan Black diatas senada pendapat Dragan "iloanoich dengan model hukum yang disebutnya dengan model jurisprudensi dan model sosiologi. urisprudensi model menjelaskan tentang 5 . !istem aturan'aturan tertulis yang ada, ditetapkan dalam bentuk terkodifikasi oleh negara ( statutory and case la3 ) -. !istematisasi mereka yang sedang berlangsung menjadi suatu badan hukum yang relean oleh beberapa prinsip justifikasi yang koordinatif6
* Antonius ah-adi & Fe(nando . /anullan!, !engantar ke "ilsa#at dan Teori ukum$ %encana, 0aka(ta, 2"" hlm *
0. Aplikasi 3acana hukum doktrin yang disusun oleh suatu struktur morphologi relean (arti kata) dan struktur sintaksis ( kontruksi linier, naratif dan teks ) untuk melakukan pertimbangan hukum yang benar. 7. Aplikasi formal, logika untuk proposisi dan doktrin yang abstrak dan umum dengan penggunaan 3acana hukum doktrin terhadap situasi'situasi 9faktual: oleh staff khusus yang menyediakan peluang penyelesaian tingkat tinggi terhadap masalah'masalah yang kontroersi6 dan 8. Bagaimana semua konflik dapat dimasukan ( self referencing ) terhadap beberapa postulat absolut yang memberikan badan dari premis dan kriteria inti bagi penyelesaian yang benar perbedaan'perbedaan dalam sistem formal yang self regulating ( omeostatis ). Adapun sosiological model, sebaliknya adalah ilmu tentang 5 . 1olusi, stabilisasi, fungsi dan pembenaran bentuk'bentuk kontrol sosial6 -. Bentuk'bentuk pemikirang dan pemahaman hukum jika dihubungkan dengan aturan%tatanan ekonomi politik tertentu6 0. &rinsip'prinsip legitimasi dan pengaruh'pengaruh yang bereolusi dengan pengaruh dan prinsip6 7. 9&enyebab: perkembangan bentuk kontrol sosial dari staf dan specialis yang merupakan promotornya6 8. Transmisi metode pemahaman hukum yang 9benar: ;. &enciptaan subyek yuridis dengan hak'hak formal, abstrak, dan uniersal. ;
B. Teori Hukum Menurut #an Gi$%%el% dan Mark &an Hoeke
an *ijssels dan "ark an oecke, adalah dua pemikir yang ada pada tradisi berbeda dengan Black dan "iloanoich, yaitu keduanya ada pada ranah pemikiran kontinental. "enurut mereka, Teori ukum merupakan disiplin mandiri yang perkembangannya dipengaruhi dan sangat terkait erat dengan Ajaran ukum + H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ &p.cit hlm *2.
'an Teori ukum mengalami kemerosotan, tetapi kemudian seiring dengan perkembangan banyak disiplin kajian lain, Teori ukum mengalami perkembangan yang pesat,
9idupnya kembali Teori ukum memperlihatkan hubungan erat dengan penyebab timbulnya ajaran ukum
.
Teori ukum sebagai kelanjutan dari Ajaran ukum
-.
!ama seperti Ajaran ukum
#
persisnya membedakan Teori ukum dan Ajaran ukum
@
amun satu hal yang sangat fundamental menurut kedua pemikir itu, terjadinya proses eolusi dari apa yang menjadi obyek penelitian Ajaran ukum
.
Dogmatik ukum
Ajaran ukum (rechtsleer) atau Dogmatik ukum (rechtsdogmatiek ), juga sering disebut 4lmu ukum (rechtswetenschap) dalam arti sempit, bertujuan untuk mempaparkan dan mensistematisasi serta dalam arti tertentu juga menjelaskan (verklaren) hukum positif yang berlaku. adi Dogmatik ukum (rechtsdogmatiek) , bertujuan untuk memaparkan, mensistematisasi juga menjelaskan (erklaren) hukum positif yang berlaku (igerende positiefrecht). alaupun demikian, Dogmatik ukum bukanlah ilmu netral yang bebas nilai. Tidak karena hukum itu saling terkait antara nilai'nilai dan kaidahCkaidah. Bukankah dalam asasnya sangat mungkin memaparkan nilaiCnilai dan kaidahCkaidah sebagai ketentuanCketentuan faktual secara sepenuhnya netral dan objektif, melainkan secara sadar mengambil H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, id, Hlm ** 1"
sikap berkenan dengan butir'butir yang di diperdebatkan. !ehingga orang tidak hanya mengatakan bagaimana hukum dapat di interpretasikan melainkan juga bagaimana hukum harus diinterpretasikan.
-.
?ilsafat ukum
?ilsafat ukum adalah ?ilsafat
. Ontologi hukum, penelitian tentang hakekat dari hukum, misalnya hakekat demokrasi, hubungan hukum dengan moral6 -. ksiologi hukum, penentuan isi dan nilai'seperti kelayakan, persamaan,
0. 7. 8. ;. @.
keadilan, kebebasan dan lain'lain6 !deologi Hukum (ajaran pengetahuan), bentuk metafilsafat6 "pistemologi Hukum (ajaran pengetahuan), bentuk metafilsafat6 #heologi Hukum, hal menentukan makna dan tujuan6 $aran ilmu dari Hukum, meta'teori dari 4lmu ukum6 %ogika Hukum.
asil dari penalaran ?ilsafat ukum tidak dapat diuji secara empirik untuk keeluruhannya, dan secara rasional untuk sebagaiannya. &enalaran filosofis sendiri memang harus selalu memenuhi syarat'syarat minimum tertentu dari rasionalitas, yakni harus tepat secara logikal dan terbuka bagi diskusi rasional.
0.
ubungan Dogmatik ukum dengan Teori ukum
Suma(-ono, 'ele(ansi Teori ukum, Raja5ali $e(s, 0aka(ta, 2""+ hlm #. 11
Tentang hal ini dikatakan oleh keduanya, bah3a Dogmatika ukum dan Teori ukum tidak saling tumpang tindih, melainkan satu sama lain memiliki telaah sendiri'sendiri (mandiri), sebagaimana di ba3ah ini.
.
Dogmatik ukum mempelajari aturan'aturan hukum itu dari suatu sudut pandang teknikal (3alaupun tidak a'normatif), maka Teori ukum merupakan refleksi terhadap teknik hukum ini6
-.
Dogmatika ukum berbicara tentang hukum. Teori ukum berbicara tentang cara yang dengannya ilmu3an hukum berbicara tentang hukum6
0.
Dogmatika
ukum
mencoba
le3at
teknik'teknik
interpretasi
tertentu
menerapkan teks undang'undang yang pada pandangan pertama tidak dapat diterapkan pada situasi masalah konkret, maka Teori ukum mengajukan pertanyaan tentang dapat digunakannya teknik'teknik interpretasi, tentang sifat memaksa secara logikal dari penalaran interpretasi dan sejenisnya.
Teori ukum tidak terarah pada penyelesaian masalah'masalah hukum yang konkret satu kategori'kategori dari masalah hukum sebagaimana kajian Dogmatika ukum, melainkan hanya pada upaya mempelajari teknik'teknik dan metode yang digunakan Dogmatika ukum dan prektek hukum untuk menyelesaikan masalah' masalah
hukum.
adi
masalah'masalah
hukum
konkret
memeng
dapat
mempengaruhi persoalan'persoalan Teori ukum.
7.
ubungan ?ilsafat ukum dan Teori ukum . ika Teori ukum me3ujudkan sebuah meta'teori berkenaan dengan Dogmatika ukum, maka ?ilsafat ukum memenuhi fungsi dari sebuah meta' disiplin berkenaan dengan Teori ukum.
12
-. !ecara struktural Teori ukum terhubungkan pada ?ilsafat ukum dengan cara yang sama seperti Dogmatika ukum terhadap Teori ukum. 0. ?ilsafat ukum merupakan sebuah meta'disiplin berkenaan dengan Teori ukum. 7. ?ilsafat ukum sebagai ajaran nilai dari teori ukum dan ?ilsafat ukum sebagai ajaran 4lmu dari Teori ukum. 8. ?ilsafat ukum sebagai Ajaran ilmu dari Teori ukum dan sebagai Ajaran &engetahuan me3ujudkan sebuah meta'disiplin berkenaan dengan Teori ukum tidak memerlukan penjelasan lebih jauh, mengingat ?ilsafat ukum di sini mengambil sebagian dari kegiatan'kegiatan dari Teori ukum itu sendiri sebagai obyek studi.
Dari hal di atas dapatlah disimpulkan sebagai berikut6 hubungan Teori ukum dan ?ilsafat dapat dirangkum sebagai sebuah hubungan meta'disiplin (?ilsafat ukum) terhadap disiplin obyek (Teori ukum), dan terkait pada ?ilsafat ukum secara esensial me3ujudkan suatu pemikiran spekulatif sedangkan Teori ukum mengupayakan suatu pendekatan ilmiah positif terhadap gejala hukum. Dengan demikian maka ?ilsafat ukum dapat bersifat rasional hanya atas dasar kriterianya sendiri, yang keberadaannya sendiri didiskusikan atau dapat didiskusikan. !ebaliknya Teori ukum itu rasional (atau tidaknya harus berupaya untuk demikian) atas dasar kriteria umum, yang diterima oleh setiap orang.
8.
Teori ukum dan 4lmu Lain yang #bjek &enelitiannya ukum
Teori ukum secara esensial bersifat interdisipliner, hal ini mengandung arti bah3a Teori ukum dalam derajat yang besar akan menggunakan hasil'hasil penelitian dari berbagai disiplin yang mempelajari hukum6 !ejarah ukum, Logika ukum, Antropologi ukum, !osiologi ukum, &sikologi ukum dan sejenisnya. Tipikal
13
dari Teori ukum adalah bah3a dalam hal ini ia memainkan peranan mengintegrasikan, baik yang berkenaan dengan hubungan antara disiplin'disiplin ini satu terhadap yang lainnya maupun yang berkenaan dengan integrasi hasil'hasil penelitian dari disiplin'disiplin ini dengan unsur'unsur Dogmatika ukum dan ?ilsafat ukum.
!ecara umum kedua pemikir itu menjelaskan bah3a, sudut pandang bidang Teori ukum adalah kepentingan untuk le3at jalan ilmiah metodikal memperoleh sesuatu pemahaman teoritikal yang lebih baik secara global dan memberikan suatu penjelasan global tentang gejala'gejala hukum. adi sifatnya ini sama sekali bukan sudut pendekatan yuridik'teknikal, melainkan sesuatu pendekatan yang lebih teoretikal, yang didalamnya bukan pemeparan dan sistematisasi hukum yang me3ujudkan titik tolak melainkan analisis dan penjelasan terhadap gejala hukum dalam semua aspeknya.=
'. Teori Hukum Menurut #.#.H. Bru((ink
Bruggink menjelaskan bah3a teori hukum adalah 9 keseluruhan seluruh pern&ataan &ang saling 'erkenaan dengan sistem konseptual aturanaturan hukun dan putusan-putusan hukum-putusan hukum dan sistem terse'ut untuk s'agian &ang penting dipositifkan .: "enurut Bruggink defenisi diatas memiliki makna ganda, yaitu dapat berarti produk yaitu keseluruhan pernyataan yang saling berkaitan itu adalah hasil kegiatan teorik dibidang hukum itu sendiri. Disamping itu, teori menurut Bruggink mengandung makna yang lain, yaitu dalam arti luas hal ini menunjuk pada pemahaman tentang sifat berbagai bagian ( cabang sub disiplin ) teori hukum, yaitu sosiologi hukum, berbicara tentang keberlakuan faktual atau keberlakuan empirik dari hukum. Teori hukum dalam arti sempit yaitu berbicara tentang keberlakuan formal atau # H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ O$.'it hlm *# 14
keberlakuan normatif dari hukum. ?ilsafat hukum berbicara tentang keberlakuan ealuatif dari hukum, terakhir adalah Dogmatika hukum atau 4lmu hukum dalam arti sempit.> . !osiologi ukum !osiologi hukum mengarahkan kajiannya pada keberlakuan empirik atau faktual dari hukum, jadi lebih mengarah kepada kenyataan kemasyarakatan. "enurut Bruggink, objek sosiologi hukum tingkat pertama adalah kenyataan dalam masyarakat, dan baru pada tingkat kedua kaidah'kaidah hukum, yang dengan salah satu cara memainkan peranan dalam kenyataan kemasyarakatan itu.
-. Dogmatik ukum "enurut Bruggink Dogmatika hukum adalah ilmu hukum ( dalam arti sempit ) yang merupakan bagian utama dalam pengajaran pada fakultas C fakultas hukum. #bjek dogmatika hukum terutama adalah hukum positif, yaitu sistem konseptual aturan hukum dan putusan hukum, yang bagian intinya ditetapkan ( dipositifkan ) oleh para pengemban ke3enangan hukum dalam suatu masyarakat tertentu. &erumusan aturan hukum disebut pembentukan hukum, sedangkan pengambilan putusan hukum disebut penemuan hukum. !eorang dogmatikus hukum akan sering menempatkan diri seolah'olah ia tengah melakukan kegiatan pembentukan hukum atau penemuan hukum. 0. Teori ukum dalam Arti !empit.
Tentang kajian ini nampaknya belum begitu jelas, karena kajian ( studinya ) berada pada 3ilayah Dogmatika hukum dan ?ilsafat hukum. ?ilsafat hukum memang berada pada meta'teori untuk teori hukum dan, mengingat teori hukum adalah meta'teori
1" H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ id, hlm +". 11 H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ id, hlm +1. 12 H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ id, hlm +2 1*
untuk dogmatika hukum, meta'meta teori untuk dogmatika hukum, yang dapat dilihat dari bagan sebagai berikut 5
Filsafat "eta teori
meta'meta teori
Teori
"eta teori
Dogmatika
teori
teori
teori
Hukum Positif
#rang harus tidak mengartikan bah3a teori yang satu dideriasi dari teori yang lain atau bah3a teori yang lebih tinggi, lebih berharga lebih ketimbang yang lebih rendah, memang hasil'hasil teori yang lebih tinggi lebih meresap atau merembes ke teori yang lebih rendah, karena yang pertama diandaikan oleh yang kedua. 4tu berkaitan dengan perbedaan objek dan tujuan mereka. !esungguhnya orang dapat mengatakan bah3a teoriEteori yang lebih rendah menjalankan pengaruh terhadap yang lebih tinggi. 0 7. ?ilsafat ukum 13 H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ id, hlm +3 1+
?ilsafat hukum adalah induk dari semua disiplin ilmu yuridik, karena filsafat hukum membahas masalah'masalah paling fundamental yang timbul dalam hukum, juga saking fundamentalnya sehingga bagi manusia tidak terpecahkan, karena masalahnya melampaui kemampuan berfikir manusia. ?ilsafat hukum akan melupakan kegiatan'kegiatan yang tidak pernah berakhir, karena mencoba memberikan ja3aban pada pertanyaan'pertanyaan abadi. &ertanyaan itu adalah pertanyaan yang terhadapnya hanya dapat diberikan ja3aban yang menimbulkan banyak pertanyaan baru.7
BAB III KESIMPULAN
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bah3a 5 . Teori hukum memiliki ciri'ciri sebagai berikut 5
14 H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum$ id, hlm +4
1
a) Dari aspek sudut pandang, teori hukum mengkaji hukum yang berlaku berdasarkan sudut pandang para ahli dan pakar hukum6 b) Dari aspek tujuan, teori hukum mengkaji hukum dengan tujuan mendapat pengetahuan yang lebih mendasar mengenai hukum yang berlaku untuk kepentingan hukum positif yang berlaku6 -. "odel hukum yang disebut oleh Black dibagi menjadi - yaitu 5 a) urisprudentie "odel, urisprudentie model, yaitu kajian hukum yang lebih memfokuskan kepada produk kebijakan (aturan%rules). ules sebagai produk ini menyebut, baik dalam bentuknya sebagai sistem aturan yang terkodifikasi atau tidak. b) !osiological "odel, Dalam sosiological model, fokus kajian hukum lebih kepada struktur sosial. 2ajian ini tentu saja lebih kompleks dari sekedar hukum sebagai produk, karena struktur sosial selalu memperlihatkan perubahan yang dramatis dan sulit diduga. Dengan menitikberatkan pada kajian yang lebih luas tadi maka prosesnyapun yang lebih diperhatikan adalah perilaku, inilah mengapa kajian dalam model ini sangat luas dan dramatis 0. Teori hukum menurut Bruggink adalah 9keseluruhan seluruh pern&ataan &ang saling 'erkenaan dengan sistem konseptual aturanaturan hukun dan putusan-putusan hukum putusan hukum dan sistem terse'ut untuk s'agian &ang penting dipositifkan .: "enurut Bruggink defenisi diatas memiliki makna ganda, yaitu dapat berarti produk yaitu keseluruhan pernyataan yang saling berkaitan itu adalah hasil kegiatan teorik dibidang hukum itu sendiri. Disamping itu, teori menurut Bruggink mengandung makna yang lain, yaitu dalam arti luas hal ini menunjuk pada pemahaman tentang sifat berbagai bagian ( cabang sub disiplin ) teori hukum, yaitu sosiologi hukum, berbicara tentang keberlakuan faktual atau keberlakuan empirik dari hukum. Teori hukum dalam arti sempit yaitu berbicara tentang keberlakuan formal atau keberlakuan normatif dari hukum. ?ilsafat hukum berbicara tentang keberlakuan ealuatif dari hukum, terakhir adalah Dogmatika hukum atau 4lmu hukum dalam arti sempit 1
DA)TAR PUSTAKA 1. Antonius ah-adi & Fe(nando . /anullan!, !engantar ke "ilsa#at dan Teori ukum$ %encana, 0aka(ta, 2"" 2. H.R. Otje Salman & Anthon F. Susanto, Teori ukum, PT Refka
3. ). *. +.
Aditama, andun!, 2"13. Suma(-ono, 'ele(ansi Teori ukum, Raja5ali $e(s, 0aka(ta, 2""+ http://statushukum.com/teori-hukum.html http://roryyonaldi.blogspot.com/2009/10/teori-hukum.html http://rijal-akay.blogspot.com/2011/07/hukum-teori-dan-teorihukum.html
1#
2"