1. Pengertian Mixed Use Mixed Use Merupakan penggunaan campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi dalam bangunan. (Dimitri Procos.1976) Mixed Use Center adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat konveksi, apartemen dan perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya. (Dudley H. William, Encyclopedia of American Architecture) • Mixed Use Building adalah salah satuberusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian areasuatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomitinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua kegunaandan fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi yang kuat (dikembangkan dariM eyer, 1983)
Ciri Mix Use Building Ciri-ciri bangunan Mix Use adalah sebagai berikut : 1. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian hotel dan entertaintment. 2. Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional 3. Terdapat ketergantungan dalamnya.
kebutuhan
masing-masing
fungsi
di
4. Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya 5. Peningkatan kualitas fisik lingkungan 6. Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi. 7. Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, 8. hunian hotel, dan 9. entertainment/cultural/ recreation 10. Terjadi integrasi dan sinergi fungsional.
11. Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan 12. yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
Sejarah Mixed Use Perkembangan Mixed Use diawali di Amerika, yang lebih dikenal dengan istilah ‘superblok’, yaitu ketika proyek-proyek berskala besar di tengah kota mulai dibangun setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kota-kota di Amerika Seriakat umumnya ditata oleh jaringan jalan berbentuk Grid. Petak-petak lahan itu kemudian disebut blok. Bangunan besar yang dibangun meliputi beberapa blok untuk mewadahi berbagai fungsi dan aktivitas itu kemudian disebut sebagai superblok. Rangkaian bangunan antar blok yang dirancang secara integrasi ini (tanpa menghilangkan batas masing-masing blok) menimbulkan citra suatu blok imajiner yang besar dan oleh karenanya disebut superblok. Besarnya skala proyek seperti ini selalu mengandung berbagai fungsi yang saling terkait atau saling melengkapi satu dengan lainnya. Rangkaian multifungsi ini erat kaitannya dengan tingkat persaingan bisnis properti yang terjadi di kota. Setiap pengembang berusaha menawarkan sarana yang lebih lengkap agar lebih menarik, misalnya gabungan gedung kantor, pertokoan dan apartemen, atau gabungan hotel, pertokoan dan kantor. Kesemuanya pada dasarnya menawarkan “kepraktisan dan kenyamanan”. Bangunan multi fungsi (mixed-use building) di dunia sudah banyak dikembangkan di kota-kota besar maupun di daerah strategis pariwisata contohnya di Dubai dan Amerika serikat. Perkembangan bangunan multifungsi (mixed-use building) di dunia mulai dikembangkan sejak tahun 1950-an. Tujuan dikembangkan bangunan multifungsi di Negara tersebut umumnya adalah untuk kemajuan sektor ekonomi dan kepariwisataan dunia. Di Indonesia telah berkembang bangunan multifungsi (mixed-use building) sajak tahun 1960. Perkembangan bangunan multi fungsi di Indonesia dipengaruhi oleh kesembrawutan tata ruang sehingga memerlukan alternatif untuk memperbaiki tata ruang yaitu dikembangkannya bangunan yang berkonsep mixed-use development.
Selain itu menunjukan suatu bentuk kemajuan ekonomi pada suatu Negara dan meningkatkan kualitas visual lingkungan . Pada saat ini perkembangan bangunan multifungsi (mixed-use building) di Indonesia sudah cukup banyak baik di pusat ibukota Indonesia yaitu Jakarta maupun di kota-kota besar yang terdapat di Indonesia.Di kota-kota besar seperti Jakarta sudah terdapat mixed-use building seperti wisma nusantara-hotel niko, plaza Indonesia-ex, center-grand hayatt. Disediakan fasilitas tersebut mampu mempermudah jangkauan kegiatan perekonomian pada suatu daerah. Di Bali, sudah ada fasilitas yang berkonsep mixed-use development baik sekala kawasan maupun bangunan. Contoh bangunan multifunsi di Bali adalah beach walk dan sheraton hotel merupakan penggabungkan dua fungsi menjadi satu bangunan. Namun ada sinergi pada setiap ruang yang dihubungkan dengan sirkulasi yang luas dan terbuka. Pembangunan bangunan multifungsi di Bali mengarah pada sektor pariwisata yang tentunya di bangun pada daerah strategis pariwisata seperti pada kawasan pariwisata Kuta, Kabupaten Bad ung.
Manfaat dari pembangunan Mixed Use bagi negara-negara maju yang terus dilakukan hingga saat ini yaitu: 1. Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya. 2. Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Ke lengkapan fasilitas yang dirancang dengan matang dapat memperbaiki kualitas lingkungan. 3. Efisiensi pergerakan karena adanya pengelompokkan berbagai fungsi dan aktivitas dalam satu wadah. 10 4. Vitalitas dan generator pertumbuhan. Kehadirannya berpotensi meningkatkan pertumbuhan kawasan sekitarnya sebagai respon terhadap kebutuhan akan layanan bagi para pengguna bangunan. 5. Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai fasilitas salam satu kompleks atau kawasan dapat mengefisiensikan dana pembangunan misalnya dengan efisiensi dana pembangunan infrastuktur. 6. Menghambat perluasan kota karena perkembangannya yang ke arah vertikal sehingga meminimalkan perluasan kota secara horizontal. 7. Integrasi sistem-sistem merupakan salah satu syarat pembangunan Mixed Use Building dimana pembangunan fungsi-fu ngsinya harus di rancang secara terintegrsi, saling menguntungkan antar fungsi.
Di sisi lain, ada pula dampak negatifnya, yang harusnya diantisipasi, yaitu: 1. Terjadinya skala usaha, dominasi kegiatan. Pemusatan berbagai fungsi dalam satu kawasan berpotensi menimbulkan dominasi kegiatan dalam bangunan skala besar bagi investor yang mempunyai dana yang besar. 2. Pembangunan Mixed Use berpotensi untuk meumbuhkan bangunan dengan skala yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan dengan skala bangunan yang lainnya di dalam kota. 3. Terjadinya ruang-ruang mati. Berkembangnya bangunan Mixed Use dapat mengakibatkan matinya ruang-ruang di bagian kota yang lain karena kelengkapan bebagai fungsi, aktivitas, dan fasilitas. 4. Penggusuran beberapa pemukiman secara paksa untuk mendapatkan luasan lahan yang luas agar culup untuk membangun Mixed Use .
Tren Bangunan Mixed Use
Zhengzhou Mixed Use Development
Vincent Callebaut Designs Sustainable Mixed-Use Complex for Cairo
MAD Breaks Ground on Complex that Redefines Beijing’s “City Landscape”
Daftar Pustaka
http://arsigraf.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-definisi-mix-usebuilding.html http://www.archdaily.com/501064/mad-breaks-ground-on-proposal-thatredefines-beijing-s-city-landscape http://www.archdaily.com/565550/vincent-callebaut-designssustainable-mixed-use-complex-for-cairo http://www.evolo.us/architecture/zhengzhou-mixed-use-developmenttrahan-architects/