Pengertian Kantor
Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor Belanda kantoor , , adalah sebutan untuk tempat yangdigunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanyaberupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi. Menurut Hunt, Menurut Hunt, W.D. W.D. dalam Marlina 2008, kantor sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan pelayana n secara profesional. profesional. Lebih Lebih lanjut Marlina Marlina (2008:116) (2008:116) memaparkan memaparkan bahwa bahwa kantor sewa sewa merupakan merupakan suatu fasilitas fasilitas perkantoran perkantora n yang berkelompo berkelompok k dalam satu satu bangunan bangunan sebagai sebagai respon terhadap terhadap pesatnya pesatnya pertumbuhan pertumbuhan ekonomi ekonomi khususnya khususnya di kota-kota besar (perkembangan industri, bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain). Adanya bangunan kantor sewa merupakan respon dari fakta akan tingginya kebutuhan ruang di area-area dengan nilai lahan yang tinggi. Hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor: 1.
Tingginya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut
2.
Tingginya harga lahan
3.
Persebaran pembangunan yang kurang merata dalam suatu wilayah
Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor Sewa – Faktor Faktor Konstruksi Kantor sewa merupakan bangunan komersial, yang oleh sebab itu aspek utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah EFISIENSI. Pada perencanaan maupun perancangan harus dipertimbangkan pengaturan/layout-nya agar mendatangkan keuntungan bagi pemilik bangunan tersebut. Faktor pertimbangan dalam perencanaan bangunan kantor sewa dapat diklasifikaskan menjadi tiga kelompok yakni, faktor ekonomi, faktor konstruksi, dan faktor lingkungan ekologi. Pada kesempatan ini, akan dipaparkan tentang faktor pertimbangan pertimban gan dari sisi KONSTRUKSI. KONSTRUKSI. Sebagai bangunan komersial, dalam perencanaan maupun perancangan kantor sewa harus memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas. Pentingnya kedua aspek ini akan berdampak pada beberapa hal : a.
Perancangan yang efisien dari sisi pembiayaan
b.
Penataan ruang ruang yang yang efisien, memaksimalka memaksimalkan n ruang sewa sewa sehingga dapat menghasilkan menghasilkan keuntunga keuntungan, n, minimal 60% 60%
dari luas total bangunan harus dapat disewakan c.
Efektif dalam arti bangunan yang dirancang harus sesuai dengan fungsi yang diwadahi sehingga meminimalkan ruang
non-fungsional d.
Penataan ruang, jalur sirkulasi, dan fasilitas layanan harus merata agar dapat memenuhi tuntutan semua
penyewa/tenant. penyewa /tenant. Dua hal penting yang harus diperhatikan dari sisi konstruksi pada bangunan kantor sewa adalah Teknologi dan Modul Ruang Sewa. 1.
Teknologi Bangunan Kantor Sewa
Bangunan kantor sewa memerlukan rancangan yang dapat mengakomodasi perkembangan teknologi, karena selain merupakan bangunan komersial, bangunan kantor sewa juga identik dengan kemudahan dan kenyamanan layanan. Teknologi yang dimaksud meliputi teknologi pembangunan itu sendiri (material maupun sistem struktur), teknologi infrastruktur bangunan (utilitas bangunan), serta teknologi pengelolaan bangunan (teknologi komunikasi, pengamanan, pemeliharaan, pemeliha raan, serta layananny layanannya). a). 2.
Modul Ruang Sewa
Dalam perancangan gedung kantor sewa, modul ruang menjadi penting karena berpengaruh pada seberapa banyak ruang yang bisa disewakan dan menghasilkan keuntungan bagi pemilik bangunan. Adapun klasifikasi modul ruang sewa dibagi menjadi tiga yakni, small space, medium space dan large space. Pertimbangan yang mendasari pembagian/klasifikasi modul tersebut diantaranya: a.
Efisiensi dan efektifitas penataan ruang. Ruang dalam kantor sewa perlu penataan yang efisien namun juga efektif
dalam mewadahi aktivitas di dalamnya,
b.
Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem rentable floor area, Gross Are System, atau semi Gross
System, c.
Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang yang meliputi dimensi, da karakter ruang serta fasilitas
yang perlu direncanakan, d.
Faktor kebutuhan ekonomi. Faktor ini didasarkan pada analisa keburuhan dan ekonomi konsumen yang menjadi
sasaran penyewa. Selain dari empat hal yang mendasari pertimbangan dari faktor konstruksi di atas, modul ruang sewa juga sangat erat hubungannya dengan perencanaan struktur bangunan. Perencanaan ini diawali dengan penentuan sistem truktur yang akan digunakan. Biasanya pada gedung kantor sewa, sistem struktur yang lazim digunakan adalah sistem struktur rangka dan kombinasi sistem struktur lain (sistem struktur bidang, sistem struktur plat, dan sistem struktur tali). Pada perancangan bangunan dengan menggunakan sistem struktur rangka, grid kolom menjadi salah satu pertimbangan pengaturan modul ruang sebuah kantor sewa. Untuk mendapatkan ruang yang efisien, salah satunya dengan pengaturan dimensi modul ruang yang sesuai, sehingga pemasangan pembatas ruang (dinding partisi) bisa dipasang tepat pada titik-titik kolom.
George Terry membuat batasan bahwa yang dimaksud dengan tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhankebutuhan ruang dan pengunaan secara terperinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dan faktor- faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan kantor dengan biaya yang layak. Tujuan umum dari kegiatan penataan ruang kantor adalah : 1) Pekerjaan kantor dapat menempuh jarak sependek mungkin 2) Rangkaian kegiatan pekerjaan kantor mengalir secara efektif dan efisien 3) Penggunaan ruangan kantor efektif dan efisien: 4) Kenyamanan kerja terjamin dan terpelihara: 5) Menimbulkan kesan baik 6) Mudah dilakukan perubahan letak jika diperlukan 7) Mudah dilakukan pengawasan. Richard Muther merumuskan ada 5 asas pokok bagi tata ruang kantor yang baik yaitu: 1) Asas Jarak Pendek. Tata ruang yang baik harus dilakukan sedemikian rupa sehingga jarak tempuh dalam proses penyelesaian pekerjaan menempuh jarak yang paling pendek. 2) Asas Rangkaian Kerja, asas ini memberikan pedoman bahwa setiap langkah untuk menyelesai kan pekerjaan merupakan rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian pekerjaan. Asas ini juga memberikan pedoman bahwa suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari mulai pekerjaan itu dikerjakan sampai pada penyelesaian pekerjaan tersebut. 3) Asas Penggunaan Setiap Bidang Ruangan. Suatu tata ruang yang baik senantiasa mempergunakan semua bidang ruangan yang ada. Jadi sejauh mungkin diusahakan agar jangan sampai ada bidang ruangan yang tidak dipakai. 4) Asas Perubahan Fleksibilitas, suatu tata ruang yang memenuhi syarat harus memperhatikan adanya kemungkinan perubahan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dengan demikian susunan tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dilakukan perubahan apabila di perlukan, dengan biaya yang tidak besar. 5) Asas Terintegrasi Tata ruang kantor harus dapat memberikan suasana baik di dalam maupun diantara bagian menjadi saling berkaitan / terintegasi secara harmonis.
http://oyarchie.wordpress.com/2013/02/21/pertimbangan-dalam-sebuah-perencanaan-gedungkantor-sewa/