PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
1.
Mulyasa, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
2.
Mulyasa, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosda karya.
3.
Depdiknas, 2005. Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : PP No 19 Th 2005.
4.
Depdiknas, 2006. Standar Isi. Jakarta : Permendiknas 22 Th 2006.
5.
Depdiknas, 2006. standar Kompetensi Lulusan. Jakarta : Permendiknas 23 Th 2006.
6.
Joice, Bruce et. al. 1996. Models of Teaching. Boston : Allyn and Bacon.
7.
Print, Murray. 1987. Curriculum Development and Design. Sydney : Allen & Unwin.
8.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1998. Pengembangan kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.
1.
Mulyasa, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi, konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
2.
Mulyasa, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosda karya.
3.
Depdiknas, 2005. Standar Nasional Pendidikan, Jakarta : PP No 19 Th 2005.
4.
Depdiknas, 2006. Standar Isi. Jakarta : Permendiknas 22 Th 2006.
5.
Depdiknas, 2006. standar Kompetensi Lulusan. Jakarta : Permendiknas 23 Th 2006.
6.
Joice, Bruce et. al. 1996. Models of Teaching. Boston : Allyn and Bacon.
7.
Print, Murray. 1987. Curriculum Development and Design. Sydney : Allen & Unwin.
8.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1998. Pengembangan kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.
1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar = Materi Pembelajaran Bahan ajar perlu dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan. 2. Pendekatan Pengembangan Bahan Ajar a. Pendekatan hieraskis Pengembangan bahan ajar berdasarkan atas penjenjangan materi pokok. b. Pendekatan holistik Pengembangan bahan ajar dengan memperhatikan keseluruhan materi yang tercakup dalam satuan pelajaran.
c. Pendekatan Spiral (Konkret-Abstrak) Pengembangan bahan ajar berdasarkan atas lingkup lingkungan (dari dekat jauh). d. Pendekatan Tematik Pengembangan bahan ajar bertitik tolak dari tema. e. Pendekatan Webbed (jala) Pengembangan bahan ajar dengan menghubungkan antar tema dan subtema yang dapat digambarkan sebagai jala (Webb). f. Pendekatan Prosedural Pengembangan bahan ajar berdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran
Prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar : 1. Berorientasi tujuan 2. Relevansi 3. Efisiensi dan Efektivitas 4. Flexibilitas 5. Kontinuitas 6. Keseimbangan 7. Keterpaduan 8. Mutu 9. Adekuasi Berorientasi pada tujuan : Pengembangan bahan untuk mencapai tujuan ttt Tujuan kurikulum : mencapai jenjang pendidikan ttt. - Aspek tujuan kurikulum : pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai.
Relevansi ( Kesesuaian ) : - Pengembangan bahan yang meliputi tujuan, isi, dan sistem harus relevan dengan : 1. kebutuhan siswa 2. perkembangan siswa 3. kondisi masy 4. sejalan dng perkembangan iptek Efisiensi dan Efektifitas : - Dari sesi dana, waktu, tenaga, dan sumber daya yang ada dapat mencapai hasil yang optimal Fleksibilitas : - Bahan agar dalam kurikulum harus fleksibel : mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, dikurangi, ditambah sesuai kebutuhan. - Tidak statis dan kaku.
Kontinuitas (Berkesinambungan) : - Bahan ajar disusun berkesinambungan, berurutan, dan memiliki pertaliann fungsional. - Bahan ajar tidak terlepas-lepas atau seolah olah berdiri sendiri2. Keseimbangan : - Antara program dan sub program. - Antara aspek2 perilaku yang ingin dikembangkan (Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap). - Keseimbangan teori dan praktek. Keterpaduan : - Keterpaduan dalam proses pembelajaran yang mencakup interaksi antar siswa dan guru. - Keterpaduan teori dan praktek. Mutu : - Berorientasi pada pendidikan mutu. - Pembelajaran bermutu ditentukan o/ kualitas guru, kualitas KBM, peralatan dan sarana yang ada Adekuasi ( kecukupan) : - Materi cukup u/ mencapai kompetensi dasar yg ditetapkan.
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM /BAHAN AJAR 1. Ralph Tyler dalam Basic Principles Curriculum and Instruction : a. Apa tujuanya ? b. Apa isinya ? c. Bagaimana metodenya ? d. Bagaimana eveluasinya ? Bentuk diagramnya : Objective Selective Learning Experinces
Organizing Learning experinces Evaluation
2. Hilda taba dalam Curriculum Development : Theory and Practice : Step 1 : Diagnosis of needs (diagnosis kebutuhan) Step 2 : Formulation of subjectives (formulasi pokok2) Step 3 : Selection of Content (seleksi isi) Step 4 : Organization of Content (Organisasi isi) Step 5 : Selection of learning experiences (seleksi pengalaman belajar) Step 6 : Organization of learning experinces (organisasi pengalaman belajar) Step 7 : Determination of what to evaluate and mean of doing it (penentuan tentang apa yang harus dievaluasi dan cara untuk melakukanya) Model pengembangan Tyler dan Taba dikategorikan ke dalam Rational Model atau Objective.
Kelebihan model Tyler dan Taba : - Menyokong pengembangan bahan/ kurikulum yang rasional - Menggunakan tata urutan mulai tujuan, formulasi isi, aktivitas belajar dan evaluasi dapat dicapai dengan pemikiran jernih Kelemahan : - Guru yang kurang pengalaman atau terlatih mengalami kendala menggunakan model rasional. - Ketidakjelasan hakikat belajar dan mengajar menspesifikasikan segala objective (tujuan) yang ingin dicapai tetapi seringkali pembelajaran terjadi di luar tujuan2 itu karena adanya faktor2 yang tidak dapat diprediksikan. Misal munculnya penemuan baru. - Guru sering tidak mengikuti pendekatan yang logis dan berurutan (memulai begitu saja apa yang mereka ketahui dengan content)
3. D.K. Wheeler dalam bukunya Curriculum Process (1967) : 1. Selection of aims, goals, and objectives (seleksi maksud, tujuan dan sasaranya) 2. Selection of learning experiences to help achieve these aim, goal and objectives (seleksi pengalaman belajar, untuk membantu maksud, tujuan dan sasaran) 3. Selection of content through which certain types of experiences may be offered (seleksi isi melalui tipe2 tertentu dari pengalaman yang mungkin ditawarkan) 4. Organization an Integration of learning experiences and content with respect to the learning process (Organisasi dan integrasi pengalaman belajar dan isi yang berkenaan dengan PBM) 5. Evaluation of each phase and the problems of goals (Evaluasi setiap fase dan masalah tujuan2)
Pengembangan KK model Wheeler dalam bentuk lingkaran :
1. Aim, goal and objective
5. Evaluation
4. Organization and integration of learning experience and content
2. Selection of learning experience
3. Selection of content
Keterangan :
-Langkah2 dalam lingkaran bersifat berkelanjutan, bermakna responsif thd perubahan -Adanya ketergantungan antar unsur elemen ada
4. Audrey dan Howard Nicoles dalam bukunya Developing Curriculum : A Practical Guide (1978) 1. Situasional Analysis (analisis situasi) 2. Selection Objectives (seleksi tujuan) 3. Selection and Organization of Conten (seleksi dan organisasi isi) 4. Selection and organization of methods (seleksi dan organisasi metode) 5. Evaluation (evaluasi)
Gambar Pengembangan model Nicholls
Selection of objectives
Selection and organization of content
Evaluation analysis
Evaluation
Selection and organization of method
Kekuatan : - Situation analysis sbg titik permulaan memberikan dasar data sehingga tujuan2 yg lebih efektif dapat dikembangkan - Fleksibel thd perubahan situasi - Menawarkan ruang lingkup yg lebih luas untuk pengembangan kurikulum yang efektif Kelemahan : - Jumlah waktu yang banyak diperlukan untuk melakukan analisis situasi yang efektif - Cycle model mempunyai banyak kesamaan dengan rational model, sehingga kelemahanya seperti pada rational model.
5. Malcolm Skilbeck Situation analysis
Goal Formulation
Program Building
Interpretation and implementation
Monitoring, feed back assesment recontruction
6. Intergated Curriculum (kurikulum terpadu) Dalam kurikulum terpadu disusun research unit (unit sumber yg meliputi) : 1.
Subject matter (bahan)
2.
Learning activity (kegiatan belajar)
3.
Resources (sumber daya)
4.
Ada kebebasan anak didik memilih pelajaran menurut minat, bakat dan kemamuan masing2 : resource learning
didik.
unit : apa yg secara ideal dapat dipelajari anak didik
unit : merupakan apa yang secara aktual dipelajari anak
7. Rogers : Model Pengembangan I Kegiatan pendidikan semata mata terdiri dari : a. Kegiatan memberikan informasi (isi pelajaran) b. Ujian Materi Pelajaran Evaluasi
Model sederhana tsb memberikan 2 pertanyaan pokok : a. Mengapa mengajarkan mapel ini ? b. Bagaimana dapat mengetahui keberhasilan pengajaran ? Hal yang diabaikan pada model ini : a. cara2 atau metode pembelajaran b. Urutan atau organisasi bahan
Model Pengembangan II Menyempurnakan model I dengan menambahkan komponen metode dan organisasi. Organisasi bahan pelajaran
Metode mengajar
Bahan pelajaran
Evaluasi Model II belum memasukkan sumber bahan dan alat/media pengajaran
Model Pengembangan III -
Merupakan penyempurnaan model II
-
Model III memasukkan unsur teknologi pendidikan
Metode mengejar
Teknologi Pendidikan
Bahan Pelajaran
Evaluasi
Organisasi bahan pelajaran
Model Pengembangan IV - Disempurnakan dengan memasukan tujuan - Tujuan mengikat komponen lain : Metode, organisasi bahan, teknologi pengajaran, isi/bahan pelajaran dan evaluasi. Metode Mengajar
Teknologi pendidikan
Tujuan
Bahan pelajaran
Evaluasi
Organisasi bahan
8. Model Beauchamp 1. Penentuan “area” (kelas, sekolah, regional, dan nasional) 2. Menentukan tim pengembang 3. Menentukan prosedur perencanaan KK 4. Melaksanakan KK di sekolah 5. Melakukan penilaian pelaksanaan KK 9. Pengembangan KK di Indonesia 1. Pengembangan program tingkat lembaga a. perumusan tujuan institusional b. penetapan isi dan struktur program c. strategi pelaksanaan 2. Pengembangan program setiap mapel a. Perumusan tujuan kurikurel, instruksi oral atau kompetensi dasar b. Msteri pokok dan sub pokok c. penyusunan GBPP d. Pengembangan program pengajaran di kelas (SP atau RPP)
PENGEMBANGAN BAHAN DALAM KURIKULUM Gall, Meredith Damien (1981) dalam Handbook for Evaluating an Selecting Curriculum Material : Bahan kurikulum adalah seseatu yg mempunyai sifat fisik, sifat mewakili dan yg dipergunakan untuk mempermudah proses belajar.
- Sifat fisik : dapat dilihat/diobservasi misal buku teks, film, program rekaman, dsb - Sifat Representasional : dapat mewakili yang lain - Mempermudah proses belajar : bahan dibuat untuk mempermudah pengajaran, misal buku teks
Penyeleksian dan Pengembangan -
Pengembangan bahan merupakan salah satu pengembangan kurikulum
-
Penyeleksian bahan disesuaikan dengan tujuan pengajaran
-
Menurut Mc Neil (1977), ada konsep yang mempengaruhi pengembangan bahan kurikulum : 1. Pandangan humanis 2. Rekonstruksi sosial 3. Teknologi Instruksional
Pandangan humanis : merumuskan tujuan pendidikan menekankan pada kebutuhan individual demi pertumbuhan dan integritas personal
Pandangan rekonstruksi sosial : menekankan tujuan pada pembaharuan masyarakat dan kebudayaan.
Teknologi instruksional : menggunakan tujuan2 pengajaran secara sistematis dan logis, siswa mampu mengembangkan kemampuanya dan ketrampilanya.
Tahap2 proses adopsi bahan : 1. Pemilihan bahan dari suatu produk dari sejumlah produk kurikulum 2. Pemilihan bahan suatu produk KK dengan mempertimbangkan kebaikan2nya 3. Pembuatan daftar bahan kurikulum yang disetujui yang dapat diambil dari beberapa produk KK.
Gall (1981) menyebutkan ada 9 tahap proses penyeleksian bahan kurikulum : 1. identifikasi kebutuhan 2. merumuskan misi kurikulum 3. menentukan anggaran pembiayaan 4. membuat tim penyeleksi 5. mendapatkan bahan kurikulum 6. menganalisis bahan 7. menilai bahan 8. membuat keputusan adopsi 9. menyebarkan, menggunakan dan memonitor penggunaan bahan.
Berikut beberapa penjelasan (semuanya) :
1. -
-
Identifikasi kebutuhan (Identify Your Needs) Kebutuhan (needs) : ketidaksesuaian antara apa yang menjadi kenyataan dan apa yang enjadi keinginan a. bisa menunjuk pada kurangnya keseluruhan bahan untuk mencapai tujuan b. bisa sebaliknya, mengacu pada pengertian penyeleksian bahan yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pengajaran Penyeleksian bahan dapat dilakukan : a. Mendaftar bahan pengajaran yang dirasa kurang memadai b. menilai dan menyeleksi bahan baru yang diperoleh melalui penelitian
2. Mendapatkan bahan kurikulum (Acces to curriculum materials) Proses pencarian bahan dapat dilakukan melalui : - percakapan dengan sejawat Bahan2 dicatat dan - Jurnal profesional dikelompokkan - seminar - penataran dsb di saping itu sumber utama : buku2 teks dan perpustakaan
3. Analisis Bahan (Analyze The Materials) “Merupakan proses memisah-misahkan keseluruhan bahan ke dalam bagian2, menguji bagian2 itu dan bagaimana kaitanya antara satu dengan yang lain” (Gall:41). Analisis bahan dikelompokkan dalam 4 kategori : 1. Publikasi dan informasi 2. Kelayakan fisik bahan 3. Isi bahan 4. Kelayakan bahan untuk pengajaran
Publikasi dan Informasi : 1. Pengarang : siapa penulis bahan itu, bagaimana reputasinya, apa latar belakang profesinya dsb 2. Sejarah proses pengembangan bahan dan produksi bahan : - dana - waktu yang diperlukan - peristiwa apa yang terjadi 3. Edisi sumber bahan 4. Tanggal dan tahun penerbit 5. Penerbit
Kelayakan Fisik Material : 1. Komponen bahan buku teks : Menentukan kelayakan - buku petunjuk untuk guru bahan - buku kerja - buku pelengkap - program audio, dsb 2. Daya tahan (awet, kedap air, dsb) 3. Format media : wujud bahan, ada petunjuk? 4. kualitas bahan (cetakan, kertas dan desain)
Isi Bahan : Terdiri dari : fakta, konsep, generalisasi, ketrampilan dan sikap Isi dapat ditafsirkan : 1. Bahan pengajaran atau tujuan tingkah laku 2. Cakupan dan urutan Hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan isi bahan : 1. Pendekatan : filsafat, nilai2 dan praduga mempengaruhi pengembangan bahan. Dalam pengembangan bahan ada yg memilih pendekatan : - siswa mengetahui isi atau - siswa aktif mencari, menentukan dan menggunakan
2. Bentuk tujuan pengajaran : keluaran belajar yang dapat dicapai melalui bahan itu - apakah tujuan dirumuskan secara jelas? - apakah tujuan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku? 3. Jenis2 tujuan pengajaran klasifikasi tujuan pengajaran meliputi ranah kognitif, psikomotorik dan afektif (Bloom). 4. Orientasi masalah - apakah masalah dinyatakan secara jelas? - apakah bahan dilengkapi dengan pertanyaan2 yang merangsang untuk berfikir produktif?
5. Cakupan dan urutan : luas topik dan bagaimana sajian urutanya. - apakah cakupan dan urutan dinyatakan secara jelas? - apakah cakupan dan urutan dilengkapi dengan rasional? 6. Multikulturalisme : isi mencerminkan perspektif berbagai kelompok kultur dan etnik
Kelayakan bahan untuk pengajaran 1. Alat penilaian - apakah bahan dilengkapi alat pengukuran? - apakah tes dilengkapi kunci jawaban? - apakah tes berkaitan dengan tujuan? 2. Keterpahaman : isi bahan yang disajikan dapat dipahami oleh seluruh siswa 3. Hubunganya dengan bahan kurikulum. Apakah bahan itu sesuai dengan bahan yang ada dalam kurikulum secara keseluruhan? 4. Efektivitas pengajaran : dilengkapi bukti bahwa ia merupakan bahan yang efektif 5. Langkah2 pengajaran : bentuk urutan aktivitas pengajaran disertai rasional bahwa bahan itu dapat membantu mencapai tujuan. 6. Sistem pengolahan : prosedur untuk memonitor dan mengontrol penggunaan bahan perlu disertakan, misalnya tes diagnostik
7. Prerekuisitif : seseatu yang harus dimiliki siswa sebelum ia mempelajari bahan tingkat tertentu (prasarat) 8. Kegiatan siswa : aktivitas apa yang diharapkan dilakukan oleh siswa dalam rangka mempelajari bahan - bahan yang menyarankan kegiatan “pasif” kpd siswa, misal : membaca buku - bahan yang menuntut keaktifan : mendiskusikan, menulis ringkasan, berkomentar dsb. 9. Peran guru : peran apa yang harus dilakukan guru dalam menggunakan bahan itu? - bahan bersifat ceramah : menuntut peran guru yang besar - bahan untuk diskusi : peran guru kecil - kapan sebagai : manajer, instruktur atau fasilitator?
Pembuatan keputusan adopsi bahan Bila dilakukan oleh tim yang berbeda pendapat thd suatu bahan : a. Pendapat yang lebih banyak tentang suatu bahan yang ditetapkan b. Melakukan pendekatan untuk memperoleh kesepakatan Penentuan Pokok bahasan/ bahan pengajaran Penentuan pokok bahasan dan bahan pengajaran menyangkut : a. Apa yang harus diajarkan (luas bahan pengajaran/skope) b. Sekuen (urutan penyampaian bahan pengajaran)
Pemilihan apa yang diajarkan : a. Berpedoman pada tujuan pengajaran b. Bahan yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran diadopsi untuk diajarkan c. Bahan yang dipilih dapat berubah jika tujuan pembelajaran berubah Pengurutan bahan : a. Berupa silabus seperti yang terlihat dalam GBPP b. Perlu disusun sistematis untuk menghindari keterulangan dan menjamin kesinambungan c. Perlu diperhatikan masalh keluasan, kedalaman dan penekanan bahan pada masing2 semester
Hal2 a. b. c.
yang harus dipertimbangkan dalam pengurutan bahan : Tingkat kematangan anak Tingkat pengalaman anak Taraf kesulitan
Mudah sulit Sederhana kompleks Konkret abstrak
SUMBER-SUMBER BAHAN AJAR 1.
Masyarakat dan kebudayaanya
2.
Anak dengan minat dan kebutuhanya
3.
Pengetahuan
Masyarakat dan kebudayaanya
1.
Pengembangan bahan ajar relevan dengan kebutuhan masyarakatnya
2.
Herbert Spencer berpendapat hal yang paling perlu diajarkan di sekolah : a. self-preservation : usaha menjaga kelangsungan hidup individu b. securing the necessities of life : usaha mencari nafkah untuk hidup c. Rearing a family : memelihara keluarga
d. Maintaining proper social and political relationships : memelihara hubungan sosial dan politik. e. Enjoying leisure time : menikmati waktu senggang Hal-hal yang diajarkan pada dasarnya berkenaan dengan pusatpusat kegiatan manusia dalam hidupnya : 1. Perlindungan, pelestarian hidup, harta dan kekayaan alam 2. produksi barang dan jasa serta distribusi hasil2 produksi 3. konsumsi barang dan jasa 4. komunikasi dan transportasi barang dan manusia 5. Rekreasi 6. Ekspresi rasa keindahan 7. ekspresi rasa keagamaan 8. Pendidikan 9. perluasan kebebasan 10. Integrasi pribadi individu 11. Ekspresi
Pengetahuan : 1. Aliran rasionalisme - pengetahuan (benar) diperoleh melalui pikiran atau rasio (dipelopori oleh Plato dan Aristoteles) - meragukan informasi yang diperoleh melalui indera 2. Aliran Empirisme - Pengetahuan diperoleh melalui alat indria (Pelopor : John Locke) - Pengetahuan dengan indria tidak bersifat mutlak tapi tentatif (sementara) a. senantiasa berubah b. dapat diperbaiki c. dikembangkan
diikuti
oleh john dewly dengan aliran pragmatisme
pengetahuan
dapat disamakan dengan pengalaman (dapat disempurnakan)
Belajar
: rekonstruksi pengalaman
Tiap
anak harus mengembangkan pengetahuanya sendiri, berbeda dengan yang lain
John
Dewey : tidak dapat menerima bahwa semua pengetahuan bersifat personal
Pengetahuan
dapat diperileh dengan metode ilmiah yang dianggap obyektif
Ada
aliran yang menganggap pengetahuan bersifat pribadi dan subyektif (aliran fenomenologi dan eksistensionalisme)
Tingkat Pengetahuan Hilda Toba membedakan sbb : 1. Fakta khusus : Pengetahuan berupa fakta dan informasi, paling banyak diajarkan melalui hafalan dan latihan. John Dewey yg menekankan proses berfikir melalui pemecahan masalah, menyebut bahan fakta dan informasi “dead baggage” (muatan barang mati). Faedah fakta khusus : bahan mentah pengembangn ide/konsep yang lebih abstrak. 2. Ide2 pokok/ prinsip2/ generalisasi memahami ide2 pokok memungkinkan dapat menjelaskan sejumlah pelajaran 3. Konsep lebih tinggi daripada ide2 pokok memakan waktu lebih lama untuk dikembangkan dan dipahami contoh konsep : demokrasi, kebudayaan, perubahan sosial, dll.
4. Sistem pemikiran dan metode penelitian tiap2 disiplin ilmu memiliki cara2 logis untuk melihat hubungan antar ide. Memiliki cara pandang yang khas Orang dapat berfikir matematis, ekonomis, filosofis, pedagogis dsb. Dalam memilih dan menetapkan bahan ajar perlu memperhatikan : 1. Bahan pelaj. Memiliki struktur, bagian2nya tidak lepas2 membentuk keutuhan 2. Bahan memungkinkan penemuan atau discovery, berupa masalah yang harus dipecahkan.
3. Bahan dalam kurikulum diutamakan konsep, ide pokok, atau prinsip, bukan hanya informasi dan fakta. 4. Bahan dalam kurikulum harus mempersonalkan masalah2. Personal-sosial yang dihadapi siswa, dipecahkan dengan interdisipliner. 5. Kebutuhan anak harus dipertimbangkan dalam penetapan bahan. 6. Bahan dalam kurikulum tidak mengutamakan pengetahuan yang harus dikuasai/dihafal tetapi lebih mementingkan cara/ proses memperoleh pengetahuan 7. Metode ilmiah untuk menentukan bahan pelajaran dengan menganalisis kegiatan2 orang dewasa di masyarakat (Franklin Babbelt).
8. Bahan pelajaran ditentukan berdasarkan analisis masyarakat, kebutuhan anak dan ilmu pengetahuan.
TUJUAN UNTUK MENETAPKAN BAHAN
Teknik perumusan tujuan agar mudah menetapkan bahan ajar : Hilda Taba : 1. Tujuan hendaknya berdimensi dua : a. Mengandung produk b. Mengandung proses Proses : menganalisis, menginterpretasi, mengingat, dsb. Produk : bahan yang terdapat dalam mapel. 2. Menganalisis tujuan umum dan kompleks menjadi spesifik 3. Memberi petunjuk tentang pengalaman yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu 4. Tujuan harus realistis 5. Tujuan harus komprehensif (pengetahuan, ketrampilan dan sikap).
Dalam KK, dikenal penggolongan tujuan dalam 3 kategori : 1. Ranah kognitif 2. Ranah psikomotorik 3. Ranah afektif Khusus ranah kognitif Bloom membedakan menjadi 6 : 1. pengetahuan, informasi, fakta 2. pengertian, pemahaman 3. aplikasi, penerapan 4. analisis 5. sintesis 6. evaluasi, penilaian
Scope dan Sequence bahan ajar Scope
: berapa banyak bahan ajar yang harus diberikan Scope bahan ajar ditentukan oleh nilai2 yang dianut dan tujuan pendidikan Sequence : bagaimana urutan bahan, apa yang lebih dahulu diajarkan dan apa yang kemudian.
Urutan bahan pelajaran ditentukan oleh : 1. Kematangan anak 2. Latar belakang pengalaman dan pengetahuan 3. Tingkat intelegensi 4. Minat 5. Kegunaan bahan 6. Kesulitan bahan (Smith) Dengan memperhatikan 6 hal tsb dapat ditentukan kapan bahan dapat diajarkan/ diberikan.
Sequence berkenaan dengan 2 hal : 1. Urutan isi/ bahan 2. Urutan pengalaman belajar Sequence : 1. Mudah sulit 2. Sederhana kompleks 3. Keseluruhan bagian2 4. Diketahui belum diketahui 5. Urutan kronologis (dulu sekarang) 6. Kebalikan (sekarangdulu) 7. Konkret abstrak 8. Contoh2 konkret generalisasi
KURIKULUM MUATAN LOKAL (LOCAL CURRICULUM) 1. Pengertian Muatan Lokal “ program pendidikan yang isi dan media penyampaianya dikaitkan dengan lingkungan”. LINGKUNGAN
ALAM
1. alam 2. sosial 3. budaya 4. kebutuhan daerah 1. pantai 2. dataran rendah 3. dataran tinggi 4. gunung/pegunungan
Sosial : lingkungan tempat terjadinya interaksi SOSIAL
1. sekolah
2. keluarga 3. masyarakat BUDAYA
1. bhs. Daerah 2. seni daerah 3. adat istiadat daerah 4. tata cara dan tata krama khas daerah
Tujuan Langsung : 1. Bahan pengajaran mudah diserap siswa 2. Sumber belajar daerah lebih dapat dimanfaatkan 3. Siswa dapat menerapkan pengetahuanya 4. Siswa lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial dan budayanya Tujuan tidak langsung : 1. Meningkatkan pengetahuan tentang daerahnya 2. Dapat menolong orang tua dan dirinya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup 3. Akrab dengan lingkungan sendiri
Kedudukan bahan ajar muatan lokal dalam KK - Mulok berposisi sebagai komponen KK - Penyampaiannya dapat melalui mata pelajaran tersendiri ataupun menjadi bahan kajian mapel Mapel : B.daerah. Pend. Kesenian, ketrampilan kebersihan, bag. Mapel : disiplin sekolah, sopan santun, keindahan, dsb.
80 %
Kurnas Kurnas
20 % Kurikulum nas Muatan Lokal dlm KK
Fungsi Mulok : 1. Fungsi penyesuaian program sekolah disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan dan kebutuhan masyarakat 2. Fungsi Integrasi membentuk dan mengintegrasikan pribadi peserta didik dg masyarakat 3. Fungsi perbedaan disesuaikan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik
Melaksanakan Mulok dalam kegiatan kurikuler 1. Dilaksanakan dengan jam tersendiri, misalnya bahasa daerah 2. Diintegrasikan dalam mapel 3. Disediakan waktu dengan kegiatan kokurikuler atau ekstrakurikuler.
SOAL-SOAL 1. Apa sebab tujuan memegang peranan penting dalam pengembangan bahan kurikulum? 2. Jelaskan bagaimana tujuan mempengaruhi komponen2 lainya dalam kurikulum? 3. Jika anda menilai bahan KK saat ini, sumber manakah yang paling menonjol dalam penentuan tujuan? 4. Dalam perumusan tujuan selalu disebut tujuan yang bersifat kognitif, psikomotorik, dan afektif. Tujuan mana kiranya yang tidak mungkin dicapai dalam satu tujuan pelajaran?
Kriteria Penyeleksian Isi atau Bahan
1.
2.
Validitas (validity) - otentik, mengukur apa yang hendak diukur. - bahan valid jika menunjukkan lulusan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. - kendala validitas bahan usang, tidak dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Signifikansi (signifikan) - bahan yang diperoleh seimbang, mampu mencapai keluasan dan kedalaman mata pelajaran. - memiliki derajad kepercayaan sebagai fondamen mata pelajaran.
3. Interest (minat) - seleksi bahan diselaraskan dengan minat anak. - jika diabaikan menimbulkan kebosanan, hasil tidak memuaskan. 4. Learnability (mampu belajar) - dapat dipelajari siswa. - bahan memiliki kesesuaian dengan apa yang telah dipelajari siswa. 5. Consistency with Social Reality ( Konsistensi dengan Realitas Sosial) - bahan yang dipilih berguna bagi lingkungannya (konsisten dengan lingkungannya). - pemahaman kelompok-kelompok budaya.
- pemahaman hakekat perubahan. - pengembangan otonomi pemikiran dan kreativitas. 6. Kegunaan (utility) - bermanfaat bagi kepentingan anak sekarang dan masa yang akan datang. - berdasarkan penelitian apa yang paling digunakan oleh orang dewasa menjadi kriteria utility. - memperhatikan perbedaan individual.
PERTANYAAN DAN TUGAS 1.
Apakah sumber2 utama untuk menentukan bahan pelajaran?
2.
Apa sebab masyarakat dan kebudayaan merupakan salah satu sumber bahan pelajaran?
3.
Apa sebab anak juga dipandang sebagai pertimbangan penting dalam menentukan bahan pelajaran?
4.
Apa sebab tiap kurikulum akan memandang pengetahuan sebagai salah satu sumber yang sangat penting bagi bahan pelajaran?
5.
Lakukan penelitian bahan dalam kurikulum SD, SLTP, dan SLTA. Bagaimanakah keseimbangan bahanya? Bagaimanakah relevansinya dengan kebutuhan masyarakat?
6.
Apa yang dimaksud bahwa bahan dalam kurikulum harus relevan dengan masyarakat ?
7. Banyak kritik yang dilontarkan terutama thd bahan dlm KK SMA yang menyangsikan relevansi kurikulumnya. Apakah kriteria relevansi itu? Bila perlu adakan wawancara. 8. Apakah bahan kurikulum sekolah kejuruan lebih relevan? Amati lulusanya? 9. Tinjau bahan kurikulum yang berlaku dari segi “fungsi2 sosial”. Apakah semua aspek sosial telah tercakup di dalamnya? 10. Berikan contoh2 bagaimana bahan kurikulum dapat diambil dari lingkungan sekolah.
11. Kita tidak dapat membantah baha bahan kurikulum harus sesuai dengan kebudayaan masyarakat. Sekalipun itu benar, ada masalah2 yang terkandung di dalamnya. Jelaskan! 12. Bagaimanakah fungsi sekolah menurut pendapat saudara pada zaman modern ini, untuk transmisi atau transformasi masyarakat?
13. Bagaimanakah pengetahuan itu menurut aliran rasionalisme, empirisme, pragmatisme dan fenomenologi? Apakah pengaruh masing2 thd pengembangan kurikulum? 14. Adakah saudara lihat apa yang disebut “generation gap”? Dalam hal apa? Apa sebabnya? Apakag saran saudara untuk mengatasi? 15. Bagaimanakah usaha untuk menghadapi kesulitan seleksi bahan untuk kurikulum?
Lakukan Penelitian Terhadap KK SD SLTP dan SLTA
1.Apakah kompetensi dasarnya telah mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap ? 2. Bagaimanakah keseimbangan bahan ajarnya? 3. Bagaimanakah relevansinya dengan kebutuhan masyarakat ? 4. Apakah bahan ajarnya telah memanfaatkan bahan yang diambil dari lingkungan sekolah? Berikan contohnya! 5. Tinjaulah bahan kurikulum tersebut dari fungsi “personal” dan “sosial”. Apakah semua aspek personal dan sosial telah tercakup didalamnya?
6. Jika dihubungkan dengan perkembangan psikologi anak, adakah bahan ajar yang tidak atau belum sesuai bagi anak? Berikan contohnya!
7. Adakah bahan ajar yang kurang sesuai dengan kebudayaan masyarakat yang berpotensi menimbulkan masalah?
8. Bagaimanakah kesesuaian/penjabaran Kompetensi Dasar kedalam indikator-indikator?
9. Berikan komentar mengenai model penilaiannya!
10. Berikan komentar mengenai metode dan sumber bahannya!
Robert M Gagne dalam Principles ofInstruksional Design:
1. Ketrampilan intelektual: kecakapan berkompeten
2. Sngenali, mengtrategi kognitif: mengingat, tingkah laku berfikir dsb.
3.Informasi ferbal: informasi dan penget. Verbal
4.Ketrampilan motor: melakukan gerakan fisik
5. Sikap (attitude)
David Pratt mebagi menjadi 5: 1. pengetahuan 2.ketrampilan
3.pengembangan fisik 4.disposisi atau kecenderungan 5.penga
laman.
Pengetahuan: memahami, mengetahui, menghargai, mengenali dsb.
Ketrampilan: 1.ketrampilan kognitif (mengenali, membedakan, me nganalisis dan memecahkan masalah)
2. motor skill ( ketrampilan gerak )
Aspek disposisi: sikap, kepercayaan, kepribadian, emosi, dsb.
Benyamin S Bloom mebagi menjadi 3 ranah: 1. ranah kognitif.
2. ranah afektif. 3. ranah psikomotorik
1.
Kurikulum 1994 a. Komponen Kebahasaan b. Komponen Pemahaman c. Komponen Penggunaan Tiga komponen tsb disajikan terpadu dalam 4 ketrampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan menulis). 2. Kurikulum 2004 a. Aspek kemampuan berbahasa b. Aspek kemampuan bersastra Aspek tersebut terbagi atas sub aspek : (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis).
Makna hilangnya istilah kebahasaan dalam KK 2004: - Agar guru tidak terpeleset dalam pembelajaran teori bahasa yang terlepas dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. - Penonjolan istilah “Kemampuan Berbahasa dan Bersastra” agar bahan kajian selalu dalam kegiatan menggunakan bahasa dan mengapresiasi karya sastra. Bahan Kajian Kebahasaan meliputi : - Pelafalan - Pembentukan kata - Pemilihan kata - Pemakaian istilah - Pembentukan frase - Struktur kalimat
- Kebenaran isi kalimat - Penggunaan kata penghubung - Penulisan kalimat - Pengembangan paragraf - Penulisan judul - Penggunaan ejaan dan tanda Hakekat
pembelajaran bahasa : kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Setiap
ketrampilan dijabarkan dalam beberapa atau dari kompetensi yang selanjutnya diuraikan lagi ke dalam kompetensi dasar, indikator dan materi pokok.
Aspek
Kurikulum „94
Kurikulum 06
Kewenangan pengembangan
Seluruhnya berada di tangan pusat dan daerah hanya kebagian pengembangan kurikulum lokal 80% pusat dan 20% daerah
Pusat hanya mengembangkan kompetensi sbg standar sedangkan elaborasi kompetensi diserahkan daerah/sekolah dlm btk silabus.
Pendekatan Pembelajaran
Sebagian besar berbasis konten/isi.
Berbasis kompetensi
Penataan isi/konten (struktur program)
Tidak terjadi penataan materi, jam belajar, dan struktur program.
Terjadi penataan materi, jam belajar, dan struktur program
No
Kurikulum 94
Kurikulum berbasis kompetensi
1
Menggunakan pendekatan penguasaan ilmu pengetahuan, yg menekankan pada isi/materi berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi yg diambil dari bidang ilmu pengetahuan
Menggunakan pendekatan kompetensi yg menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi tertentu di sekolah yang berkaitan dg pekerjaan yg ada di masyarakat.
2
Standar akademis yg diterapkan secara seragam bagi setiap peserta didik.
Standar kompetensi yg memerhatikan perbedaan individu, baik kemampuan, kecepatan belajar, maupun konteks sosial budaya
3
Berbasis konten, shg peserta didik dipandang sbg kertas putih yang perlu ditulisi dengan sejumlah ilmu pengetahuan (transfer knowledge)
Berbasis kompetensi, shg peserta didik berada dlm proses perkembangan yg berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sbg pemekaran thd potensi bawaan sesuai dg kesempatan belajar yang ada dan diberikan o/ lingk.
4.
Pengembangan kurikulum dilakukan scr sentralisasi, shg Depdiknas memonopoli pengembangan ide dan konsepsi kurikulum.
Pengembangan kurikulum dilakukan scr desentralisasi, shg pemerintah dan masy bersama-sama menentukan standar pendidikan yg dituangkan dlm kurikulum.
5
Materi yang dikembangkan dan diajarkan di sekolah sering kali tdk sesuai dg potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masy sekitar sekolah
Sekolah diberi keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan silabus mapel shg dpt mengakomodasi potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didki, serta kebutuhan masy sekitar sekolah.
6
Guru merupakan kurikulum yg menentukan segala seseatu yg tjd di dlm kelas
Guru sbg fasilitator yg bertugas mengondisikan lingk u/ memberikan kemudahan peserta didik.
7
Pengetahuan, ketrampilan dan sikap dikembangkan melalui latihan, spt lat mengerjakan soal
Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dikembangkan berdasarkan pemahan yg akan membentuk kompetensi individual.
8
Pembelajaran cenderung hanya dilakukan dalam kelas/dibatasi o/ 4 dind kelas
Pembelajaran mendorong kerjasama antara sekolah, masy, dan dunia kerja dlm membentuk kompetensi pesrta didik
9
Evaluasi nas yg tdk dpt menyentuh
Evaluasi berbasis kelas yg menekankan
Pengartian Silabus : Garis Besar ringkasan, ikhtisar atau pokok isi materi pelajaran. Silabus merupakan produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang dicapai. Pengembangan bahan ajar dan pembelajaran menjawab pertanyaan : 1). Apa yang diajarkan? (Standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi ajar). 2). Bagaimana mengajarkanya? (Pengalaman belajar, metode dan media). 3). Bagaimana standar kompetensi sudah dicapai? (Evaluasi). P en g e m b a n g a n s i l a b u s m e r u p a k a n s a t u ta h a p an p e n g e m b a n g a n k u r i k u l u m d a r i s e s i ap a y a n g d i a j ar k a n ?
Fungsi Silabus : 1. Pedoman pengembangan pembelajaran yang digunakan u/ penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan sistem evaluasi. 2. Merupakan sumber pokok dalam rencana penyusunan pelajaran baik untuk menyampaikan satu atau beberapa pokok bahasan. Sedangkan langkah2 penyusunan silabus sbb : 1. Menentukan standar kompetensi 2. Menentukan kmpetensi dasar 3. Menentukan materi pembelajaran 4. Menentukan pengalaman belajar 5. Menentukan alokasi waktu u/ setiap kompetensi 6. Menentukan sumber bahan ajar 7. Menentukan indikator hasil belajar 8. Menentukan sistem penilaian yg mencakup jenis tagihan, bentuk instrumen, dan cth soal (Syamsi 2004 : 2)
Pengembangan silabus harus mampu menjawab : 1. Kompetensi apakah yang harus dimiliki o/ peserta didik? 2. Bagamana cara membentuk kompetensi tsb? 3. Bagaimana mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu? Dalam silabus minimal memuat 6 komponen utama : 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Indikator 4. Materi pokok 5. Standar proses (KBM) 6. Standar penilaian Prinsip pengembangan silabus 1. Pengembangan diserahkan sepenuhnya pd satuan pendidikan. 2. Satuan pendidikan diberi kebebasan pengembangan yg disesuaikan dng kondisi dan kebutuhan masing2 3. Prinsip pengembangan : ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, efektif dan efisien.
Ilmiah : Silabus harus benar, logis dan dapat dipertanggungjawabkan dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Relevan : - Ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian disesuaikan dng karakteristik siswa. - Sesuai kebutuhan peserta didik. Fleksibel : Pelaksana program, peserta didik dan lulusan memiliki ruang gerak yang bebas. Guru sebagai pelaksana silabus : dapat melaksanakan tidak harus persis spt konfigurasi dlm silabus. Peserta didik : Dapat memilih sesuai karakteristik dan kemampuannya Kontinuitas/berkesinambungan Kontinuitas/berkesinambun gan : Materi yang dikemas memiliki keterkaitan satu dng lainnya dalam pembentukan kompetensi. Konsisten : Antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dlm membentuk kompetensi siswa.
Memadai : Ruang lingkup materi yang diberikan cukup u/ mencapai kompetensi dasar yg ditetapkan. Aktual dan kontekstual :
Materi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang tjd di masy. Efektif : Dapat dilaksanakan dng memperhatikan SDM dan sarana prasarana yg ada. Efisien : Hemat dana, daya, dan waktu.
Kompete nsi dasar
Materi Pokok dan Uraian materi
Pengalaman belajar
Indikator
Membaca intensif paragraf yg berpola umumkhusus (deduktif) dan khususumum (induktif)
Paragraf : yang berpola deduktif dan induktif
- Membaca paragraf yg berpola deduktif & induktif (kecakapan hidup menggali informasi)
-Menemu kan kalimat yg mengand ung gagasan utama pada paragraf
- Menemukan kalimat yg mengandung gagasan utama (kecakapan hidup : mengidentifika si variabel)
-Menemu kan kalimat penjelas yg menduku ng gagasan
Penilaian Jenis tagihan
Bentuk instrume n
Contoh instrumen
Ulanga n harian
Uraian bebas
Tuliskan kalimat yg mengand ung gagasan utama pd paragraf deduktif induktif yg anda baca. Temukanl ah kalimat penjelas pd paragraf tsb!
Alokasi waktu (menit)
Sumber/ bahan/ alat
2x45
Gorys keraf. Komposi si. Flores, Nusa Indah. Th. 2000 hlm.80
Kompeten si dasar
Materi Pokok dan Uraian materi
Pengalaman belajar
Indikator
Penilaian Jenis tagihan
-Menemukan kalimat penjelas (kecakapan hidup : mengidentifikasi variabel) - menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif ( kecakapan hidup komunikasi lisan) - menuliskn kesimpulan paragraf deduktif & induktif (kecakapan hidup : komunikasi tertulis
-Menjelas kan perbedaan antara paragraf yg berpola umumkhusus (deduktif) dan yg berpola khususumum (induktif) -Menulisk an kesimpula n paragraf deduktif & induktif
Bentuk instrumen
Contoh instrumen Jelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dgn induktif! Tulislah kesimpula n paragraf deduktif & induktif tsb!
Alokasi waktu (menit)
Sumber/ bahan/ alat
Komponen Satuan Pelajaran meliputi : 1. Identitas MAPEL 2. Kemampuan dasar (tujuan Pembelajaran). Tuliskan kemampuan dasar/tujuan pembelajaran yg ingin dicapai 3. Materi Pembelajaran Tuliskan materi pembelajaran beserta uraianya yg perlu dipelajari siswa dlm rangka mencapai kemampuan dasar. 4. Strategi Pembelajaran Tuliskan kegiatan pembelajaran secara konkret yg harus dilakukan siswa dlm beribteraksi dgn materi pelajaran dan sumber belajar u/ menguasai materi dan kemampuan dasar. 5. Media Tuliskan media yg digunakan u/ kegiatan pembelajaran
6. Assesment/Penilaian dan tindak lanjut - Tuliskan instrumen dan prosedur yg digunakan u/ menilai pencapaian belajar siswa. - Tuliskan tindak lanjut dari hasil penilaian siswa
yg gagal : remedial/perbaikan
siswa
yg berhasil : pengayaan
7. Sumber Bacaan - Tuliskan sumber bacaan yg digunakan dlm kegiatan pembelajaran sesuai kemampuan dasar yg telah ditetapkan.
I. IDENTITAS MATA PELAJARAN 1. Mata pelajaran : Bahasa Dan Sastra Indonesia 2. Materi Pokok : Paragraf Deduktif & Induktif 3. Kelas/Semester : XI/IA,IS 4. Pertemuan Minggu Ke : 2 5. Waktu : 2x45 II. STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR 1.Standar Kompetensi Mampu membaca dan memahami berbagai teks bacaan non sastra dng berbagai teknik membaca melalui membaca intensif (paragraf deduktif&induktif : membacakan teks berita dan membaca cepat teks) 2. Kompetensi Dasar Membaca Intensif paragraf yg berpola umum-khusus (deduktif) dan khususumum (induktif) III. Materi Pembelajaran Contoh paragraf deduktif & induktif Unsur pembentuk paragraf yg terdiri dari 1 gagasan dan bbrp kalimt penjelas Syarat pembentukan alinea/paragraf
IV. STRATEGI PEMBELAJARAN/KEGIATAN BELAJAR
No
Kegiatan Pembelajaran siswa
I.
Pendahuluan a.
Prasyarat :siswa mengidentifikasikan pengertian paragraf
b.
Motivasi : guru menanyakan kpd siswa pengertian ttg paragraf? - siswa termotivasi u/ mendeskripsikan pengertian paragraf - siswa melakukan identifikasi unsur pembentuk paragraf
Waktu (Menit)
10
Aspek Life Skill yg dikembangkan -Kecakapan hidup : Komunikasi lisan
10
-Kecakapan hidup : komunikasi lisan
No
Kegiatan Pembelajaran siswa
II.
Kegiatan inti a.
Siswa membaca paragraf yg berpola deduktif induktif
b.
Siswa menemukan kalimat yg mengandung gagasan utama
c.
Siswa menentukan kalimat penjelas
d.
Siswa menjelaskan perbedaan par. Deduktif Induktif
e.
Siswa menuliskan kesimpulan par. Deduktif Induktif
Waktu (Menit)
15
10
10 10
10
Penutup III.
-
Kesimpulan dan evaluasi
-
Tugas siswa untuk membuat paragraf deduktif induktif
15
Aspek Life Skill yg dikembangkan -Kecakapan hidup : Komunikasi lisan -Kecakapan hidup : Komunikasi lisan -Kecakapan hidup : komunikasi lisan -Kecakapan hidup : Komunikasi lisan
-Kecakapan hidup : Komunikasi lisan
V. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 1. Penilaian kognitif 2. Penilaian Afektif 3. Penilaian Psikomotor VI. PERANGKAT PEMBELAJARAN 1. Lembar Informasi 2. Lembar Kegiatan 3. Lembar Pengamatan
Klaten, Agustus 2007 Guru BS,
(
)
Kompetensi : Kemampuan yg dilakukan siswa yg mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku Tujuan Utama Standar : mmberi arah kepada guru ttg kemampuan dan ketrampilan yg mjd fokus proses pembelajaran dan penilaian. Standar Kompetensi adalah batas dan arah kemampuan yg harus dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Kata Kerja yg digunakan dlm standar kompetensi. - Belum bersifat operasional - Bersifat umum - Kata2 yg digunakan : mengetahui dan memahami. Kompetensi dasar : - Cakupan materi dalam kompetensi dasar cukup spesifik/sempit jika dibandingkan dng standar kompetensi - Kompetensi dasar jg disebut kemampuan minimal. - Kata kerja yg digunakan bersifat operasional - Jenis kata kerja diantaranya : menghitung, mengidentifikasi, membedakan, menafsirkan, menganalisis, menerapkan, merangkum, dsb. - Setiap std kompetensi dapat diuraikan mjd bbrp kompetensi dasar.
Kompetensi dasar dpt dikembangkan sejumlah indikator (mungkin 2, 3 atau lebih indikator). - Setiap indikator dapat dibuat 1 atau bbrp butir soal - Indikator mjd pedoman ttg tingkat pencapaian belajar siswa sesuai dgn kompetensi dasar yg harus dimiliki siswa. Perkembangan tingkat berpikir siswa Kendall dan Marzano (1996, P.57) Mengajukan 5 stdar kemampuan berpikir dan penalaran siswa, yaitu : 1. Memahami dan menggunakan prinsip dasar menyampaikan argumen. 2. Memahami dan menggunakan prinsip dasar logika dan penalaran. 3. Menggunakan proses mental secara efektif berdasarkan pada pengenalan kesamaan dan perbedaan. 4. Memahami dan menggunakan prinsip dasar pengujian hipotesis dan penemuan scientific. 5. Menggunakan dasar teknik penyelesaian masalah. 6. Menggunakan teknik pengambilan keputusan kemampuan berpikir berdasarkan tingkatanya adl memahami dan menerapkan konsep yg ada dlm suatu mapel. Kategori yg rendah adl memahami sedang yang tinggi adl menerapkan dlm berbagai situasi. u/ mencapai kemampuan yg lbih tinggi, siswa harus melalui tingkat berpikir di bawahnya terlebih dahulu.
Pengetahuan dikategorikan menjadi 2 yaitu : 1.
Deklaratif : mrp informasi yg melibatkan komponen bagian2 yg terbatas pd paham suatu konsep
2.
Prosedural : mrp pengetahuan yg menuntut siswa mampu menerapkan konsep2 yg menuntut kemampuan berfikir lbih tinggi daripada pengetahuan deklaratif.
Kedua hal ini diperlukan : 1.
Pengetahuan deklaratif penting u/ memahami perbedaan tipe material atau objek
2.
Pengetahuan prosedural melibatkan proses klasifikasi
3.
Pengetahuan prosedual melibatkan pengembangan rencana
4.
Pengetahuan prosedural diperlukan dlm penulisan lap penelitian.
Jadi, pengetahuan deklaratif tergolong pd tk berpikir yg rendah, sedang pengetahuan prosedural melibatkan tk berpikir yg tinggi.
1.
Materi pokok merupakan jabatan yg lbih rinci dari kompetensi dasar. Kompetensi dasar hanya memuat kemampuan utama yg ingin dicapai, sedangkan materi pokok berisi ttg materi pelajaran.
2.
Definisi belajar dan mengajar kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey th 1916 yg menyimpulkan bahwa siswa akan belajar terbaik bila apa yg dipelajari terkait dgn yg telah mereka ketahui dan dgn kegiatan atau peristiwa yg terjadi di sekelilingnya.
Kegiatan strategi yg ditampilkan : 1.
Instruksi autentik
2.
Pembelajaran berbasis inkuiri
3.
Pembelajaran berbasis masalah
4.
Pembelajaran layanan
5.
Pembelajaran berbasis kerja
Prinsip dasar mengajar belajar kontekstual : 1.
Menekankan pd pemecahan masalah
2.
Mengenal kegiatan mengajar pd berbagai konteks
3.
Mengajar siswa, memantau, mengarahkan belajar
4.
Menekankan pengajaran dlm konteks kehidupan siswa
5.
Mendorong siswa belajar
6.
Menggunakan penilaian autentik
Pengembangan strategi pembelajaran Dari peran guru ada 2 yaitu melalui : 1.
Tatap muka
2.
Pengalaman belajar
1. Pengalaman belajar di luar kelas dapat dilakukan dng jalan mengunjungi obyek studi yg berada di luar kelas. 2. Pengalaman belajar tingkat hafalan dapat berupa berlatih menghafal verbal atau parafrase di luar kepala. 3. Pengalaman belajar tingkatan sintesis dilakukan dengan jalan memadukan berbagai unsur atau komponen. Pengembangan indikator pencapaian 1.
Indikator dikembangkan dari kompetensi dasar dgn memerhatikan materi.
2.
Indikator adl gejala, perbuatan, atau respons siswa.
3.
Indikator juga digunakan untuk mengembangkan instrumen non tes seperti pengukuran minat, sikap, motivasi dll.
PROSEDUR PENGEMBANGAN SILABUS Langkah-langkah sbb : Mengisi kolom identitas 1. 2. Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar 3. Mengidentifikasi materi standar 4. 5. Mengembangkan pengalaman (standar proses) Merumuskan indikator pencapaian kompetensi 6. 7. Menentukan jenis penilaian Alokasi waktu 8. 9. Menentukan sumber belajar
1.
Mengisi Kolom Identitas SILABUS Nama Sekolah : SDN Karangsari Mata Pelajaran : B. Indonesia Kelas semester : IV/2 Alokasi Waktu : 12x35 menit
2. Mengkaji dan Menganalisis standar kompetensi Hal yang harus diperhatikan : Urutan berdasar hirarki konsep disiplin ilmu dan tingk kesulitan a. bhn tidak harus berdasar urutan standar isi. b. Keterkaitan antara std kompetensi dan kompetensi dasar dlm mapel. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar c. mapel
3. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar Hal yang harus diperhatikan : Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan tingkat a. kesulitan materi, tdk harus selalu sesuai dng urutan yg ada dlm std isi. Keterkaitan antara kompetensi dasar dalam mapel. b. c. Keterkaitan kompetensi dasar dengan standar kompetensi. 4. Mengidentifikasi Materi Standar a. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, mosional, sosial, dan spiritual peserta didik Kebermanfaatan bagi peserta didik b. c. Struktur keilmuan Kedalaman dan keluasan materi d. e. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan Alokasi waktu f.
5. Mengembangkan Pengalaman Belajar (standar proses) Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yg dilakukan peserta didik dlm proses pembentukan kompetansi, dng berinteraksi aktif dng sumber belajar melalui pendekatan, metode, dan media pembelajaran yang bervariasi. 6. Merumuskan indikator keberhasilan a. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar b. Indikator dikembangkan sesuai karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. c. Indikator dirumuskan dlm kata kerja operasional yang dpt diukur dan dpt diobservasi, shg dpt digunakan sbg dasar dlm menyusun penilaian.
7. Menentukan Penilaian (Standar Penilaian) Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi a. b. Menggunakan acuan kriteria Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan c. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut d. e. Sesuai pengalaman belajar yang ditempuh dlm kegiatan pembelajaran 8. Alokasi Waktu Dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mapel perminggu. Alokasi waktu yang dicantumkan dlm silabus merupakan perkiraan waktu yg dibutuhkan oleh rata2 peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar 9. Menentukan sumber belajar Adalah rujukan, objek, dan bahan yg digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber serta lingk fisik, alam, sosbud.
PROSES PENGEMBANGAN SILABUS Meliputi : Perencanaan 1. tim pengembang harus mengumpulkan informasi dan refernsi serta mengidentifikasi sumber belajar tmsuk nara sumber yang diperlukan untuk pengembangan silabus. 1.
Pelaksanaan a. Merumuskan kompetensi dan tuj pembelajaran serta menentukan materi dasar. b. Menetukan strategi, metode, dan teknik pembelajaran sesuai dng model pembelajaran. c. Menentukan alat evaluasi berbasis kelas (EBK) dan alat ujia berbasis sekolah d. Menentukan kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar, dan waktu yg tersedia sesuai dng kurikulum beserta perangkatnya.
3. Penilaian Dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, dengan menggunakan model2 penilaian misal CIPP dari Stuffle Beam atau dengan model penilaian kurikulum yg diajukan oleh Tyler. 4. Revisi draft silabus yang sudah dikembangkan perlu diuji kelayakanya melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli dan uji lapangan. Berdasarkan uji kelayakan dilakukan revisi. Revisi dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan.
Format Silabus KTSP FORMAT SILABUS KTSP Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: : : :
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Standar
Standar Proses (KBM)
Standar Penilaian
Model Silabus Berbasis KTSP Model silabus berbasis KTSP ini, memberikan guru suatu kebebasan untuk menyusun dan mengembangkanya. Model silabus ini bisa dimodifikasi, disesuaikan, dengan karakteristik peserta didik, situasi serta kondisi sekolah, daerah dengan tetap berpedoman pada standar kompetensi, dan kompetensi dasar.
SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Standar Kompetensi 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia
: SMP/MTs : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII, Semester 1 Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Standar
KBM
1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya thd kehidupan 1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di indonesia
1.1.1 Menguraikan 1.1.2 menunjukkan 1.1.3 menjelaskan 1.2.1 mengurutkan 1.2.2 menggambarkan 1.2.3 menulis ulang 1.2.4 menafsirkan
Keragaman bentuk muka bumI, proses pembentukan, dan dampaknya thd kehidupan
Diskusi pengamatn
Kehidupan pada masa pra- aksara di indonesia
Diskusi dan tanya jawab
Standar Penilaian Penilaian proses dan penilaian hasil
Penilaian proses dan hasil
CARA MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yg menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran utk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dlm standar isi dan dijabarkan dalam silabus
A.
1. 2. 3.
Hakikat Perencanaan ada 3 kegiatan yang harus dilakukan yaitu : Identifikasi kebutuhan Perumusan kompetensi dasar Penyusunan program pembelajaran
1.
2.
3.
Identifikasi Kebutuhan bertujuan untuk : melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dapat dirasakanoleh mereka sebagai bagian dari kehidupanya dan mereka merasa memilikinya. Identifikasi Kompetensi kompetensi merupakan seseatu yg ingin dimiliki oleh peserta didik, dan merupakan komponen utama yg harus dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki peran penting dan menentukan arah pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran penyusunan program memberikan arah kepada suatu program dan membedakanya dengan program lain. Dengan
demikian RPP pada hakikatnya merupakan suatu sistem, yg terdiri atas komponen2 yg saling berhubungan serta berinteraksi satu sama lain, dan memuat langkah2 pelaksanaanya, untuk mencapai tujuan atau membentuk kompetensi.
B. Fungsi RPP Ada 2 fungsi RPP yaitu : 1. Fungsi Perencanaan bertujuan untuk mendorong guru lebih siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. 2. Fungsi Pelaksanaan Fungsi pelaksanaan ini harus disusun secara sistematis dan sistemik, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dlm situasi pembelajaran yang aktual. C. Prinsip Pengembangan RPP 1. Kompetensi yg dirumuskan dlm rencana pelaksanaan pembelajaran harus jelas. 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yg akan diwujudkan. 4. RPP yg dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, jelas pencapaianya. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah. 5.
D. Cara Pengembangan RPP Mengisi kolom identitas 1. 2. Menentukan alokasi waktu yg dibutuhkan untuk pertemuan pertem uan yang telah ditetapkan Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta 3. indikator yang akan digunakan yang terdapatpada silabus yang telah disusun. 4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang telah ditentukan. 5. Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. 6. 7. Merumuskan langkah2 pembelajaran Menentukan sumber belajar yang digunakan 8. 9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal dan teknik penskoran.
E. Kinerja guru dalam pengembangan RPP 1. Dorongan untuk bekerja Maslow (1970) menyusun suatu teori ttg kebutuhan manusia yg bersifat hierarkis, dan dikelompokkan menjadi 5 tingkat yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, d iri, dan aktualisasi diri. 2. Tanggung jawab terhadap tugas setiap guru memiliki tanggung jawab terhadap sejumlah tugas yang harus dilakukanya sesuai dengan jabatanya. 3. Minat terhadap tugas tugas2 yang dikerjakan oleh guru mencerminkan kegiatan2 yg berkaitan dengan minat thd tugas yang dibebankan kepadanya. Penghargaan terhadap tugas 4. Nawawi (1989 : 128) mengungkapkan bahwa penghargaan, pengakuan, serta perlakuan terhadap pendidik sbg subjek atau manusia yg memiliki kehendak, pikiran, perasaan, dll.
5. Peluang untuk berkembang motivasi kerja yang tinggi antara lain ditandai oleh suatu kondisi ketika seseorang memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, serta mempunyai kesempatan untuk berkembang. 6. Perhatian dari kepala sekolah perhatian kepala sekolah thd guru sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme serta kinerja guru dan tenaga kependidikan lain di sekolah. 7. Hubungan interpersonal sesama guru hubungan ini dapat mempengaruhi kualitas kinerja guru, karena motivasi kerja dapat terbentuk dari interaksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya, di samping hasil perubahan yang bersifat fisik seperti suasana kerja. 8. MGMP dan KKG merupakan dua wadah organisasi yang dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru.
9. Kelompok diskusi terbimbing kelompok ini dibentuk untuk mengatasi guru yang kurang semangat dalam melaksanakan tugas2 pembelajaran. Pembentukan kelompok ini dibawah pengawasan kepala sekolah. 10. Layanan perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan profesionalisme guru yaitu dengan tersedianya buku sumber yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi guru.
FORMAT RPP BERBASIS KTSP Contoh Format RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Satuan Pendidikan : Kelas/ Semester : Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : (isi sesuai dengan silabus)
Jam pembelajaran
Kompetensi Dasar 1. ………….. ………….. 2.
Indikator 1.1 ……………. 1.2 ……………. 2.1 …………….. 2.2 ………………. (Kompetensi dasar dan indikator ditulis lengkap sesuai dengan silabus)
Tujuan Pembelajaran ………….. 1. 2. …………. (Rumuskan dengan lengkap mengacu pada indikator) Materi Standar ………….. 1. …………. 2. (Tulis garis besar atau pokoknya saja,langsung berkaitan dengan ndikator dan tujuan pembelajaran) Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal (pembentukan) 1. …………. a. ………… b. 2. Kegiatan inti (pembentukan kompetensi) a. …………….. …………..... b. 3. Kegiatan Akhir (penutup) ……………. a. ………….. b. (Tulis kegiatan yang harus dilakukan dari awal sampai akhir untuk mencapai tujuan dan membentuk kompetensi
Penilaian Tes tulis : 1. Kinerja (performance) 2. Produk : 3. Penugasan/proyek 4. Portopolio : 5. (tulis penilaian apa yang akan dilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar, pilih jenis penilaian yang paling tepat)
Contoh RPP berbasis KTSP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : IPA Satuan Pendidikan : SD dan MI Kelas / Semester : I/2 Waktu : 3 kali pertemuan Kompetensi dasar : Siswa memahami berbagai sifat benda dan kegunaanya melalui pengamatan pada perubahan bentuk benda. Indikator : Menceritakan bentuk, ukuran, warna, bau, kasar/halus dan rasa benda atau objek 1. Menentukan persamaan dari benda yang berbeda 2. Membandingkan bentuk benda 3. Menceritakan hasil pengamatan perubahan bentuk benda karena perlakuan tertentu 4. 5. Menerangkan kegunaan benda di rumah, sekolah dan tempat lain Mendemonstrasikan cara penggunaan beberapa benda 6. Materi Standar : 1. ciri2 dan sifatnya Benda yang berubah bentuk 2. Kegunaan benda 3.
Metode Pembelajaran Diskusi 1. 2. Pengamatan Tabya jawab 3. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Menciptakan lingkungan : salam pembuka dan berdoa b. Pretes : peserta didik menjawab bbrp pertanyaan tentang benda-benda yang ada di sekitar c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau a tau kompetensi baru Kegiatan inti 2. a. Pengorganisasian : kelompok kecil b. Prosedur pembelajaran : - tanya jawab mengenai benda2 yang ada disekitar rumah/ sekolah - kegiatan pengamatan - melaporkan hasil pengamatan - diskusi kelompok - menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi - memberi contoh penerapan konsep dlm kehidupan sehari2 - membuat rangkuman c. Pembentukan kompetensi - pertemuan ke- 1 : identifikasi benda berdasar bentuk ukuran, warna, bau, rasa benda. - pertemuan ke-2 : identifikasi benda yg berubah bentuk - pertemuan ke-3 : identifikasi kegunaan benda
3. Kegiatan akhir Untuk membentuk dan memantapkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yg telah a. dipelajari dan pada akhir pembelajaran bisa dilakukan perenungan b. Post test bisa dilakukan secara lisan dan tulisan Sumber Belajar Sumber belajar yang digunakan : benda2 di sekitar sekolah 1. Buku paket 2. 3. Tokoh masyarakat sbg narasumber Penilaian Dilakukan melalui proses, tes lisan, portopolio 1. Penilaian pproses dilkukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab ttg kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai 2. dengan indikator kompetensi yg akan dicapai dlm pembelajaran 3. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dilkumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
Mengetahui Kepala sekolah (……………….)
Guru Kelas/ Pengajar (……………..)
PEMBELAJARAN PEMBELAJAR AN DAN PENILAIAN BERBASIS KTSP
Pembelajaran berbasis KTSP sedikitnya dipengaruhi oleh 3 faktor sbb : 1. Karakteristik KTSP yang mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasanya bagi pengguna di lapangan. Strategi pembelajaran yaitu strategi dalam pembelajaran, seperti 2. diskusi, pengamatan dan tanya jawab serta kegiatan lain yg dapat mendorong pembentukan kompetensi peserta didik. 3. Karakteristik pengguna kurikulum yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap guru terhadap KTSP serta kemampuanya untuk merealisasikan kurikulum. Menurut Mars (1980) mengemukakan 3 faktor yg mempengaruhi mempeng aruhi implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah ; dukungan rekan sejawat guru dan dukungan internal yang datang dari dalam diri guru sendiri.
Prinsip Pelaksanaan KTSP Harus memperhatikan 7 prinsip : Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan 1. dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar 3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi. 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat. 5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategidan multimedia Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, 6. sosbud, serta kekayaan daerah Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mapel, 7. muatan lookal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan
A.
B. Pengembangan Program 1. Program tahunan Sumber2 yang dapat dijadikan bahan pengembanga tahunan : Daftar kompetensi standar sbg konsensus nasional. a. Ruang lingkup dan urutan kompetensi. b. Syaodih (1998) cara menyusun urutan bahan : Sekuens kronologis Sekuens kausal Sekuens struktural Sekuens logis dan psikologis Sekuens spiral Rangkaian ke belakang Sekuens berdasarkan hierarki belajar c. Kalender Pendidikan
2. Progran Semester Berisikan garis2 besar mengenai hal2 yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tsb. Merupakan penjabaran dari program tahunan. 3. Program mingguan dan harian Merupakan penjabaran dari program semester dan modul. Dapat diketahui tujuan2 yang telah dicapai dan yang perlu diulang, bagi setiap peserta didik. Serta dapat diidentifikasi kemajuan belajar setiap peserta didik. 4. Program pengayaan dan remedial Merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Berdasar hasil analisis terhadap kegiatan belajar. 5. Program Pengembangan diri sekolah berkewajiban memberikan program pengembangan diri melalui bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karier.
C. Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup 3 hal : pre tes, pembentukan kompetensi, dan post tes. Pre Tes (tes awal) 1. Fungsi pre tes : - menyiapkan peserta didik dlm proses belajar - untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik - mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik - mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai 2. Pembentukan kompetensi Merupakan kegiatan inti dari proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik dan bagaimana tujuan belajar direalisasikan. Post test 3. Fungsi : - untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik - untuk mengetahui kompetensi dan tujuan yg dapat dikuasai pserta di2k - untuk mengetahui apa peserta didik perlu mengikuti keg remedial - sebagai acuan untuk melakukan perbaikan
D. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian kelas Dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir - Ulangan harian dilaksanakan setiap selesai proses pembelajaran dlm kompetensi dasar tertentu. Ulangan umum dilaksanakan setiap akhir semester 2. Tes kemampuan dasar Dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dlm rangka memperbaiki program pembelajaran (remedial) 3. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi bertujuan untuk mendaoatkan gambaran menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu 4. Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. 5. Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan.
E.Tindak Lanjut Peningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik 1. Gibbs (1972) menyimpulkan bahwa kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. Dalam upaya meningkatkan aktivitas dan kreativitas pembelajaran Mulyasa (2004) mengemukakan bahwa di samping penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan pendekatan sbb : 1. self esteem approach (pengembangan kesadaran harga diri) 2. creative approach (pengembangan problem solving) 3. Value clarification and moral development approach (pengembangan pribadi) 4. multiple talent approach (pengembangan seluruh potensi peserta didik) 5. inquiry approach (meningkatkan potensi intelektualnya) 6. pictorial riddle approach (pengembangan minat dan motivasi) 7. synetics approach (pengembangan kompetensi peserta didik)
2. Peningkatan motivasi belajar Callahan and Clarck (1988) mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Teori Motivasi Maslow a. maslow menyusun suatu teori ttg kebutuhan manusia yang bersifat hierarkis menjadi 5 tingkat yaitu : 1. kebutuhan fisiologis mis : makan, minum, air 2. kebutuhan rasa aman mis : perlindungan atas tindakan sewenang-wenang 3. kebutuhan kasih sayang mis : rasa disayangi, rasa diterima 4. kebutuhan harga diri mis : mendapat penghargaan atas apa yang dilakukan. 5. kebutuhan akan aktualisasi diri mis :seorang pemusik menciptakan komposisi musik. kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi dan akan muncul jika kebutuhan yang lain sudah terpenuhi.
b. Motivasi dan kompetensi dasar Motivasi, kompetensi dan tujuan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat. Aspek2 peserta didik yang perlu dipahami guru antara lain : kemampuan, potensi, minat, kebiasaan, hobby, sikap, kepribadian, kegiatannya di sekolah. c. Upaya meningkatkan motivasi belajar 1. peserta didik akan belajar lebih giat apabila kompetensi dasar yang dipelajari menarik, dan berguna bagi dirinya. 2. kompetensi dasar harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui dengan jelas. 3. peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajar dan pembentukan kompetensi pada dirinya. 4. pemberian ujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktuwaktu hukuman juga diperlukan. 5. manfaatkan sikap2, cita2 dan rasa ingin tahu peserta didik 6. usahakan untuk memperhatikan perbedaan individu peserta didik misal perbedaan keampuan, latar belakang dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu. 7. usahakan memenuhi kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa guru memperhatikan mereka.