PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP INTENSITAS NYERI AKIBAT PERAWATAN LUKA BEDAH ABDOMEN
Oleh : Anang Satrianto S!Ke" N# NIDN! $%$&'()($(
NURSING PROGRAMS INSTITUTE O* HEALTH S+IEN+ES BANYUWANGI
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terapi Musik
2.1.1 Pengertian Musi Musik k
adal adalah ah
buny bunyii
yang yang
dite diteri rima ma oleh oleh indi indivi vidu du
dan dan
berb berbed edaa-be beda da
berdasarkan sejarah, sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi lain tentang musik adalah bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya; segala bunyi yang dihasilkan seca secara ra seng sengaj aja a oleh oleh sese seseor oran ang g atau atau kump kumpul ulan an dan dan disa disaji jika kan n seba sebaga gaii musi musik k (Wikepedia ndonesia, !""#$. Musik merupakan sarana yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri fisiologis, stress, dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian terhadap nyeri (%otter dan %erry, !""&'&)!$. *erapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh seorang terapis untuk meningkatkan, meningkatkan, mempertahankan mempertahankan dan mengembalikan mengembalikan kesehatan mental, mental, fisik, fisik, emosiona emosionall dan spritual spritual.. Dalam Dalam kedoktera kedokteran, n, terapi terapi musik musik disebut disebut sebaga sebagaii Compleme Complementary ntary Medicine Medicine (+amuel, (+amuel, !""#$. !""#$. *erapi *erapi musik musik merupaka merupakan n teknik teknik yang digunak digunakan an untuk untuk penyembu penyembuhan han suatu penyaki penyakitt dengan dengan mengguna menggunakan kan bunyi bunyi atau irama tertentu. enis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, intrumentalia, slow music , orkestra, dan musik modern lainnya. *etapi beberapa ahli menyarankan untuk tidak menggunakan jenis musik tertentu seperti pop, disco, rock and roll , dan musik berirama keras (! beat pendek, (anapestic beat) lainnya, karena jenis musik dengan anapestic beat (! beat panjang dan kemudian pause$ merupakan irama yang berlaanan berlaanan dengan irama jantung. Musik lembut dan teratur seperti intrumentalia intrumentalia merupakan jenis musik yang sering digunakan untuk terapi musik (ompas, !""#;%otter dan %erry, !""&'&)!$. 2.1.2 Pengaruh Terapi Musik
*erapi musik adalah salah satu metode penanganan nyeri nonfarmakologis yang bertujua bertujuan n untuk untuk menghila menghilangkan ngkan nyeri nyeri dengan dengan cara mengali mengalihkan hkan perhatia perhatian n seseoran seseorang g pada hal-hal hal-hal lain lain sehingga sehingga ia akan lupa terhadap terhadap nyeri yang dialami, dialami, dengan demikian akan menurunkan keaspadaan keaspadaan terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri (%otter dan %erry, !""&'&)$. Musik Musik menca mencakup kup kegia kegiatan tan memfok memfokusk uskan an perha perhatia tian n pasie pasien n pada pada sesua sesuatu tu selain selain nyeri. nyeri. %ada teknik ini, ini, sistem sistem aktivasi aktivasi retikular retikular menghambat menghambat stimulus stimulus yang menyakitkan jika seseorang menerima masukan sensori yang cukup atau berlebihan, sedangkan stimulus stimulus sensori yang menyenangkan menyenangkan menyebabkan menyebabkan pelepasan endorfin endorfin (%otte (%otterr dan dan %erry, %erry, !""&' !""&'&) &)$. $. +elain +elain itu musik musik terbu terbukti kti mampu mampu merin meringan gankan kan penderitaan seseorang dari sakit karena jalur saraf untuk mendengarkan musik dan jalur saraf perasa sakit adalah adalah sama, sehingga pada saat seseorang seseorang mengalami nyeri dapat dialihkan dengan mendengarkan musik (%andoe, !""/$. %enel %eneliti itian an Dr. Dr. ohn ohn Diamo Diamond nd dan dan Dr. Dr. David David 0obel 0obel menyim menyimpul pulkan kan baha baha mendengarkan musik lembut secara teratur berefek pada penurunan tekanan darah, merangsa merangsang ng peningka peningkatan tan serotinin serotinin,, endorphi endorphin, n, dan +-g1 (immunog (immunoglobu lobulin lin tipe 1$ yang berdampa berdampak k menurunka menurunkan n nyeri dan menigkat menigkatkan kan kenyaman kenyamanan an tubuh. tubuh. Menurut Menurut 2u3e 2u3ett tta a dala dalam m %otte %otterr dan dan %err %erry y (!"" (!""&$ &$,, efek efek musi musik k terh terhad adap ap tubu tubuh h adal adalah ah menurunk menurunkan an frekuens frekuensii denyut denyut jantung, jantung, menurunk menurunkan an tekanan tekanan darah, darah, menguran mengurangi gi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, serta persepsi aktu. +tudi lain yang membuktikan secara komprehensif tentang efek terapi musik terhadap persepsi nyeri adalah penelitian 4oberts. +tudi 4oberts menghasilkan teori yang menyatakan baha terapi musik berefek positif terhadap persepsi nyeri yakni' 5(1) music serves serves as a distracter, distracter, (2) music may give the patient patient a sense sense of control, control, (3) music causes the body to release endorphins to counteract pain, and () slow music rela!es a person by slowing their breathing and heartbeat" (2reer, !""#$.
erja terapi musik terhadap nyeri memberi pengaruh paling baik untuk jangka aktu aktu yang singkat, singkat, guna mengatasi mengatasi nyeri intensif intensif yang berlangsung berlangsung tidak terlalu terlalu lama, lama, misalnya misalnya selama selama pelaksa pelaksanaan naan prosedur prosedur invasif atau saat menunggu menunggu kerja analg analgesi esik. k. *eknik *eknik ini ini dapat dapat diter diterap apkan kan di rumah rumah sakit, sakit, di rumah rumah,, atau atau unit-u unit-uni nitt peraatan jangka panjang (%otter dan %erry, !""&'&)!$.
2.1.3 Manfaat Musik Musik mempunyai manfaat sebagai berikut' a. 6fek 6fek Mo3ar Mo3art, t, adalah adalah salah salah satu satu istila istilah h untuk untuk efek yang bisa dihasil dihasilkan kan sebuah sebuah musik yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang. b. 4efr 4efres esin ing, g, pada pada saat saat piki pikira ran n sese seseor oran ang g lagi lagi kaca kacau u atau tau jenu jenuh, h, deng dengan an mendengarkan mendengarkan musik, terbukti dapat menyegarkan pikiran kembali. c. Motivasi, Motivasi, adalah adalah hal yang yang hanya bisa bisa dilahirka dilahirkan n dengan 5feelin 5feeling7 g7 tertentu. tertentu. 1pabila 1pabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. d. %erkem %erkemban bangan gan eprib epribad adian ian.. epri epriba badia dian n seseo seseoran rang g diket diketahu ahuii mem mem pengar pengaruh uhii dan dipengaruhi oleh jenis musik yang didengarnya selama masa perkembangan. e. *erapi *erapi.. 8erbag 8erbagai ai penel peneliti itian an dan dan liter literatu aturr menera menerangk ngkan an tentan tentang g manfaa manfaatt musik musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. 8eberapa gangguan atau penyakit penyakit yang dapat ditangani ditangani dengan dengan musik antara antara lain lain kanker, kanker, stroke, stroke, dimens dimensia ia dan dan bentu bentuk k ganggu gangguan an intele intelege gensi nsia a lain, lain, penya penyakit kit jantun jantung, g, nyeri, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi prematur. f.
omuni omunikas kasi, i, musik musik mampu mampu menyam menyampai paikan kan berbag berbagai ai pesan pesan ke seluruh seluruh bangsa bangsa tanp tanpa a haru harus s mema memaha hami mi baha bahasa sany nya. a. %ada %ada kese keseha hata tan n ment mental al,, tera terapi pi musi musik k diketahui dapat memberi kekuatan komunikasi penggunanya penggunanya (+panthe, !"")$,
2.1.4 Prosedur Terapi Musik
Dalam terapi musik peraat dapat menggunakan musik dengan kreatif sesuai dengan kesenangan dan keinginan klien. %eraat perlu mengkaji jenis musik apa yang disukai yang dapat menyenangkan dan menenangkan klien. %ada prinsipnya semua jenis musik dapat digunakan pada terapi musik (%otter dan %erry, !""&'&)!$. %rosedur penggunaan musik untuk mengontrol nyeri adalah a. %ili %ilih h musi musik k yang yang sesu sesuai ai deng dengan an sele selera ra klie klien, n, pert pertim imba bang ngka kan n usia usia dan dan lata latarr belakang b. Minta Minta klien untuk untuk menggu menggunak nakan an tape atau alat penden pendengar gar musik musik lainn lainnya ya yang yang dipunyai atau disediakan. disediakan. c. 2unakan 2unakan headpho headphone9e ne9earph arphone one supaya supaya tidak mengga menggangu ngu klien klien atau staf staf yang lain lain dan bantu klien untuk berkonsentrasi pada musik. d. %astik %astikan an tombol tombol-to -tombo mboll kontro kontroll di radio radio,, tape tape atau atau sejeni sejenisny snya a mudah mudah ditekan ditekan,, dimanipilasi dan dibedakan. e. 1pab 1pabil ila a nyer nyerii yang yang klie klien n rasa rasaka kan n akut akut,, kuat kuatka kan n volu volume meny nya. a. 1pab 1pabil ila a nyer nyerii berkurang , kurangi volumenya. f.
1pab 1pabil ila a ters tersed edia ia musi musik k lata latar, r, pili pilih h jeni jenis s musi musik k umum umum yang yang sesu sesuai ai deng dengan an keinginan klien.
g. Minta klien klien untuk untuk berkonsentr berkonsentrasi asi pada pada musik, klien klien juga dapat dapat disarankan disarankan untuk untuk mengikuti irama misalnya dengan mengetuk-ngetukan jari atau menepuk-nepuk pahanya. h. 8erikan 8erikan suasana suasana tenang tenang selam selama a klien klien mendengar mendengarkan kan musik. musik. i.
Musik Musik sebaikny sebaiknya a didengar didengarkan kan minima minimall selama selama & menit menit supay supaya a dapat dapat menimbu menimbullkan efek terapi (%otter dan %erry, !""&'&)$
%erangka %erangkatt musik musik yang biasanya biasanya digunaka digunakan n untuk untuk terapi terapi musik musik antara antara lain tape tape,, compact disc , radio, radio, atau atau M#3 playe playerr yang dihubungkan dengan headphone
untuk menghindari kebisingan atau menggangu orang lain, dengan jenis musik yang berirama lembut dan teratur seperti musik klasik atau instrumentalia (:athorn dan 4edmond, !""'!"/$.
2.1. !a" #ang per"u per"u diperhatikan diperhatikan pada Terapi Musik 8eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam terapi musik ' a. :inda :indari ri inter interup upsi si yang yang diaki diakibat batkan kan cahaya cahaya yang reman remang-r g-rem eman ang g dan hindari hindari menutup gorden atau pintu. b.
2.2 Pera$atan %uka
2.2.1 &efinisi %uka =uka adalah rusaknya rusaknya kesatuan kesatuan atau komponen komponen jaringan, jaringan, dimana dimana secara secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak (+oemantri, !""#$. Menurut =a3arus, et al dalam dalam %otter %otter dan dan %erry %erry (!""& (!""&$, $, luka luka adala adalah h rusakn rusaknya ya strukt struktur ur dan fungsi fungsi anatomis normal akibat proses patalogis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan baha setiap keadaan rusaknya kontinuitas jaringan yang terjadi oleh sebab proses yang berasal dari luar misalnya
trauma baik yang disengaja atau tidak, maupun berasal dari proses patologis dalam tubuh seperti akibat proses penyakit. =uka dapat disertai dengan robeknya jaringan kulit atau membran mukosa dan tanpa robekan pada kulit.
2.2.2 K"asifikasi %uka 8anya 8anyak k pengk pengkla lasif sifika ikasia sian n luka luka yang yang ditera diterapka pkan n para para ahli, ahli, tetap tetapii masih masih tumpang tindih dan secara umum mempunyai kesamaan. 8erikut klasifikasi menurut kebersihan dan mekanisme terjadinya luka'
2.2.2.1 Ke'ersihan "uka a. =uka bersih, bersih, luka luka tidak mengand mengandung ung mikroorg mikroorgani anisme sme patogen, patogen, berupa berupa luka bedah bedah tertutup yang tidak mengenai saluran cerna, pernafasan, genetalia, dan saluran kencing yang tidak terinfeksi. 4esiko luka terkena infeksi rendah. b. =uka bersih bersih terkonta terkontamina minasi, si, luka dalam dalam kondisi kondisi aseptik aseptik tetapi tetapi melibatka melibatkan n rongga tubuh yang secara normal mengandung mikroorganisme. enis luka ini berupa luka bedah pada saluran cerna, pernafasan, genetalia, dan saluran kencing pada kondisi terkontrol. =uka ini lebih berisiko mengalami infeksi. c. =uka =uka terk terkon onta tami mina nasi si,, luka luka bera berada da pada pada kond kondis isii yang yang mung mungki kin n meng mengan andu dung ng mikroorganisme. 8erupa luka terbuka traumatik, kecelakaan, luka bedah tanpa teknik aseptik yang baik. d. =uka =uka terin terinfek feksi, si, terdapat terdapat bakteri bakteri pada luka, luka, biasa biasanya nya berjuml berjumlah ah " & organisme9 gram gram jari jaring ngan an.. 8eru 8erupa pa luka luka yang yang tida tidak k semb sembuh uh dan dan dida didala lamn mnya ya terd terdap apat at pertumbuh pertumbuhan an organis organisme. me. aringan aringan sering sering tidak tidak sehat sehat dan menunjuk menunjukan an tandatandatanda inflamasi. e. =uka terkolonisa terkolonisasi, si, luka mengandung mengandung mikroorganisme mikroorganisme multipel. 8erupa luka kronis sepert sepertii ulkus ulkus diabe diabetik tik,, ulkus ulkus tekan tekan,, dan ulkus ulkus statis statis vaskul vaskular. ar. %enyem %enyembu buhan han
biasan biasanya ya berlan berlangsu gsung ng lamba lambatt cidera cidera trauma traumatik tik,, luka luka kena kena pisau pisau,, luka luka bakar bakar,, kecelakaan dan lain-lain (%otter dan %erry, !""&'>&&$.
2.2.2.2 Mekanis(e ter)adin#a "uka a. =uka disengaja, disengaja, merupakan luka yang yang terjadi terjadi akibat akibat terapi seperti insisi bedah dan dan tusukan jarum kebagian tubuh. b. =uka =uka tidak tidak disen disenga gaja, ja, adala adalah h luka luka yang yang kejad kejadian iannya nya tidak diharap diharapkan kan seperti seperti cidera traumatik, luka kena pisau, luka bakar, kecelakaan dan lain-lain (%otter dan %erry, !""&'>&&$. !""&'>&&$.
2ambar !. %enampang ulit dan =uka
2.2.3 Proses Pen#e('uhan %uka
%roses %roses penyem penyembu buhan han luka luka terdir terdirii dari dari ) fase fase yaitu yaitu fase fase infla inflamas masi, i, fase fase proliferasi, proliferasi, dan fase maturasi (%otter dan %erry, !""&'>&$.
2.2.4 *aktor #ang Me(pengaruhi Me(pengaruhi Pen#e('uhan Pen#e('uhan %uka %roses penyembuhan luka tidak hanya terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka, namun dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. ?aktor intrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan meliputi' usia, status nutrisi dan hidrasi, oksigenasi dan perfusi jaringan, jaringan, status imunologi, imunologi, obesitas, dan penyakit penyerta (hipertensi, (hipertensi, diabetes melitus, arthereosclerosis$. +edangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari dari luar luar pende penderit rita a yang yang dapat dapat berpe berpenga ngaruh ruh dalam dalam proses proses penyem penyembuh buhan an luka, luka, meliputi' pengobatan, radiasi, stres psikologis, infeksi, iskemia dan trauma jaringan (n6*01, !""')$.
2.2. Ko(p"ikasi Pen#e('uhan Pen#e('uhan %uka omplikasi dan penyembuhan luka timbul dalam manifestasi yang berbedabeda. beda. ompli omplikas kasii yang yang luas luas timbul timbul dari dari pember pembersih sihan an luka luka yang yang tidak tidak adekua adekuat, t, keterlambatan pembentukan jaringan granulasi, tidak adanya reepitelisasi dan juga akibat komplikasi post operatif dan adanya infeksi. omplikasi yang mungkin terjadi adal adalah ah hemoragi hemoragic, c, hematoma hematoma,, infectio infection, n, dehincen dehincence ce dan evisceras eviscerasi, i, fistula, fistula, dan penundaan penundaan penutupan luka (%otter dan %erry, !""&'>$. !""&'>$.
2.2.+ Mana)e(en Pera$atan "uka ,edah Dalam manajemen peraatan luka ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu evaluasi luka, tindakan antiseptik, pembersihan luka, penutupan luka, pembalutan, pemberian antibiotik, dan pengangkatan jahitan.
a. 6valuasi luka meliputi meliputi anamnesis anamnesis dan pemeriksaan pemeriksaan fisik (lokasi dan dan eksplorasi$. eksplorasi$. b. *indakan *indakan antisepti antiseptik, k, prinsipnya prinsipnya untuk untuk mensucihama mensucihamakan kan kulit. kulit.
=uka, ka,
pembe mbersi rsihan
luka
dil dilakuka kukan n
untuk tuk
men meningka ngkatk tka an,
memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka; menghindari terjadinya infeksi; membuang jaringan nekrosis dan debris. d. %enutupan %enutupan luka, luka, adalah adalah mengupaya mengupayakan kan kondisi kondisi lingkung lingkungan an yang baik pada pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. e. %embalu %embalutan, tan, pertimban pertimbangan gan dalam dalam menutup dan membal membalut ut luka sangat sangat tergantung tergantung pada penilaian kondisi luka. %embalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpul nya rembesan darah yang menyebabkan hematom. f.
%emb %ember eria ian n anti antibi biot otik ik.. %ada %ada prin prinsi sipn pnya ya pada pada luka luka bers bersih ih tida tidak k perl perlu u dibe diberi rika kan n antibiotik, kecuali pada luka terkontaminasi9kotor maka perlu diberikan antibiotik.
g. %engangk %engangkatan atan ahitan. ahitan. ahitan ahitan diangkat diangkat bila fungsiny fungsinya a sudah tidak diperlu diperlukan kan lagi (n6*01, !""'/ ; Mansjoer, !"""' )@>-""$.
2.2.- N#eri dan N#eri N#eri aki'at Pera$atan "uka
2.2.-.1 Pengertian 0yeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang terjadi aktual atau potensial (+melt3er dan 8are, !""!'!! !""!'!!$. $. Menurut Menurut *he nternati nternational onal 1ssociation 1ssociation for *he +tudy of %ain (1+%$, nyeri digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyen menyenang angkan kan yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan kerusa kerusakan kan jarin jaringan gan atau atau poten potensia siall menyebabkan kerusakan jaringan (:artig dan Wilson, !""!'"/)$.
0yeri akibat peraatan luka merupakan nyeri yang bersifat insidentil (insidentil pain) yang timbul atau terjadi saat peraatan luka dilakukan. Dalam peraatan, luka akan terasa nyeri bergantu bergantung ng pada pada luasnya luasnya cidera jaringan, jaringan, selain selain itu nyeri juga ditimbulkan ditimbulkan oleh tindakan yang dilakukan selama prosedur atau akibat dari agen yang dipakai untuk peraatan luka (Morison, !""'!!/$.
2.2.-.2 Pen#e'a' N#eri N#eri pada Pera$atan %uka 1da beberapa beberapa kemungkinan kemungkinan penyebab nyeri nyeri pada saat peraatan peraatan luka yaitu' yaitu' a. 8aluta 8alutan n yang yang digun digunaka akan n untuk untuk menutup menutup luka. luka. 8alutan 8alutan yang melekat melekat pada luka luka menyebabkan trauma jaringan luka pada saat pelepasan. 8alutan dengan daya lekat rendah sekalipun dapat melekat pada luka, jika balutan tersebut menyerap eksudat dan menjadi kering. b. %elepasa %elepasan n balutan. balutan. %elepasan %elepasan balutan balutan adhesif adhesif atau plaster yang diguna digunakan kan untuk menahan balutan dapat menimbulkan nyeri yang sangat, apalagi jika dilakukan dengan metode yang tidak tepat. c. =aruta =arutan n pencu pencuci ci luka luka atau agen yang digunak digunakan an untuk antise antisepti ptik k luka, luka, dapat dapat menyebab menyebabkan kan timbulny timbulnya a respons respons iritasi iritasi jaringan jaringan,, sehingga sehingga menimbul menimbulkan kan rasa nyeri pada saat digunakan (Morison, !""'))$.
2.2.-.3 Neurofisio"ogis N#eri 1ntara stimulus stimulus cidera jaringan jaringan dan pengalaman pengalaman subjektif subjektif nyeri terdapat empat empat proses tersendiri yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. a. *randuks *randuksii adalah proses proses rangsanga rangsangan n yang mengganggu mengganggu sehingga sehingga menimbu menimbulkan lkan aktivitas listrik di reseptor nyeri. b. *ransmisi *ransmisi melibat melibatkan kan proses proses penyaluran penyaluran impuls impuls dari tempat tempat tranduksi tranduksi meleati meleati saraf perifer sampai ke terminal di medula spinalis dan jaringan neuron-neuron pemancar yang naik dari medula spinalis ke otak.
c. Modulasi Modulasi nyeri, nyeri, melibatka melibatkan n aktivitas aktivitas saraf melalui melalui jalur-ja jalur-jalur lur saraf saraf desenden desenden dari otak otak yang yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi tran transm smis isii nyer nyerii seti seting nggi gi medu medula la spin spinal alis is.. Modulasi Modulasi nyeri nyeri juga juga melibat melibatkan kan faktor-fak faktor-faktor tor kimiai kimiai yang menimbul menimbulkan kan atau meningkatkan meningkatkan aktvitas di reseptor nyeri aferen primer. d. %ersepsi %ersepsi nyeri nyeri adalah adalah pengalaman pengalaman subjekti subjektiff nyeri yang dihasilk dihasilkan an oleh aktivitas aktivitas transmisi nyeri oleh saraf (:artig dan Wilson, !""!'"/$. 8erikut 8erikut gambar gambar mekanism mekanisme e neurofisi neurofisiolo ologis gis nyeri nyeri dikutip dikutip dari :artig :artig dan Wilson (!""!$'
2ambar !.! alur 0eurofisiologis 0eurofisiologis %ersepsi %ersepsi 0yeri Dicetak ulang dari #rice, $% & dan 'ilson, % M ., ., #atofisiologi #atofisiologi *onsep *linis#roses+ *linis#roses+ proses #enyakit% #enyakit% :uriaati :artanto, dkk (6ds$, 8rahm <. %endit, dkk 2.2.-.4 Mekanis(e Neurofisio"ogis Neurofisio"ogis N#eri aki'at aki'at Pera$atan %uka +truktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi sensasi nyeri, sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai sistem nosiseptif . nosiseptif . +ensitivitas dari komponen sistem nosiseptif dapat dipengaruhi dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda diantara individu (+melt3er dan 8are, !""!'!)$. 4eseptor nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon pada adany adanya a stimul stimulus us baik baik mekan mekanik, ik, kimia kimiai i,, suhu, suhu, atau atau listr listrik. ik. +timul +timulus us yang yang timbu timbull sebaga sebagaii dampa dampak k dari dari prose prosedu durr dan agen agen yang yang dipak dipakai ai dalam dalam pera peraata atan n luka luka selanjutnya menyebabkan pelepasan substansi neurotransmiter yang menghasilkan nyeri seperti substansi %, prostaglandin, histamin, bradikinin, asetilkolin, kalium, dan lainlain-lai lain n yang yang berga bergabun bung g dengan dengan lokasi lokasi resep reseptor tor di nosise nosisepto ptorr untuk untuk memul memulai ai transmisi neural (2ayton dan :all, @@#'#/! ; %otter dan %erry, !""&'&"/$. mpu mpuls ls
sara saraff
yang yang
diha dihasi silk lkan an
stim stimul ulus us
nyer nyerii
sela selanj njut utny nya a
meny menyeb ebar ar
disepanj disepanjang ang serabut serabut saraf saraf perifer perifer aferen aferen menuju menuju kornu dorsalis dorsalis medula medula spinali spinalis. s. Didalam Didalam kornu kornu dorsalis dorsalis,, neurotran neurotransmite smiterr dilepask dilepaskan an sehingga sehingga menyeba menyebabkan bkan suatu transm transmisi isi sinap sinapsis sis dari dari saraf saraf perif perifer er kesara kesaraff traktu traktus s spinot spinotala alamik mikus us dan dan traktu traktus s spinoretikuler di suatu area yang disebut substansia gelatinosa (+2$. Di substansia gelatinosa dapat terjadi perubahan, modifikasi, serta pengaruh apakah sensasi nyeri yang diterima oleh medula spinalis akan diteruskan ke otak atau dihambat. Dalam penghantaran impuls menuju otak, sinaps substansia gelatinosa akan melepaskan substansia % yang diduga sebagai neuroregulator neuroregulator utama nyeri (*amsuri, !""#'#$. mpuls yang dibaa oleh traktus spinotalamikus selanjutnya dibaa ke korteks untuk di interpretasikan, sedangkan impuls yang dibaa oleh traktus spinoretikuler akan akan diba dibaa a ke daera daerah h talamu talamus s dan batan batang g otak otak untuk untuk mengak mengaktif tifkan kan respo respons ns
autonomik dan limbik. mpuls yang sampai ke otak selanjutnya diproses diproses di dalam otak dalam ) tingkatan yaitu pada talamus, otak tengah, dan pada korteks otak. *alamus berfungsi sebagai penerima input sensori dari traktus spinotalamiku spinotalamikus s untuk diteruskan ke korteks. Atak tengah berfungsi meningkatkan keaspadaan dari korteks terhadap datangnya rangsangan, sedangkan korteks berfungsi untuk melokalisasi impuls dan impuls dipersesikan sesuai dengan lokasi terjadinya nyeri (*amsuri, !""#'>$. %ada saat seseorang menjadi sadar akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang kompleks kompleks.. ?aktor-fa ?aktor-faktor ktor psikolog psikologis is dan kognitif kognitif berintera berinteraksi ksi dengan dengan faktor-fak faktor-faktor tor neurofis neurofisiolo iologis gis dalam dalam memperse mempersepsik psikan an nyeri. nyeri. %eristi %eristia a ini merupaka merupakan n persepsi persepsi terhadap nyeri. +elanjutn +elanjutnya ya %ersepsi %ersepsi menyada menyadarkan rkan seseoran seseorang g untuk untuk mengartik mengartikan an nyeri nyeri dan menyebabkan menyebabkan seseorang seseorang bereaksi atau atau berespon berespons s baik secara fisiologis maupun perilaku terhadap stimulus yang ada. %ersepsi nyeri diklasifikasikan dalam beberapa beberapa jenis yaitu berdasar berdasarkan' kan' tempatnya tempatnya (perifer (perifer pain, pain, deepvise deepviseral ral splanich splanich reffered pain, psychogenic pain, phantom pain, intractable pain, pain, aktu serangannya (acute dan cronic pain), sifatnya (insidentil, (insidentil, steady dan paro!ismal) (*amsuri, !""#'# ; %otter dan %erry, !""&'&">$. !""&'&">$.
2.2.-. Teori N#eri 8eberapa 8eberapa teori teori yang menjelas menjelaskan kan mekanism mekanisme e neurolog neurologik ik yang mendasar mendasarii sensasi nyeri adalah teori spesifisitas, teori pola atau penjumlahan, teori endorfinenkefalin, teori kontrol gerbang. Dari keempat teori tersebut, teori kontrol gerbang (gate control) dari Mel3ack dan Wall (@/&$ merupaka merupakan n model model yang paling menyeluruh menyeluruh (kompreh (komprehensi ensif$ f$ dan praktis praktis untuk untuk mengkon mengkonsept septuali ualisasi sasikan kan nyeri. nyeri. *eori *eori ini menjelas menjelaskan kan baha baha impuls impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. *eori kontrol gerbang ini menyatakan baha impuls nyeri dihantarkan
saat pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat pertahanan tertutup (%otter dan %erry, !""&'&"# ; :artig dan Wilson, !""!' "#$. 2.2.-.+ Pengka)ian N#eri
2.2.-.+.1 Pengka)ian Persepsi N#eri %engkajian %engkajian persepsi nyeri meliputi beberapa aspek, yaitu' a. nte ntens nsit itas as 0ye 0yeri ri ntensitas ntensitas nyeri adalah adalah gambaran gambaran tentang seberapa seberapa parah parah nyeri nyeri yang dirasakan oleh seseorang. %engukuran intensitas nyeri masih bersifat subjektif dan indivi individu dual. al. %engu %engukur kuran an nyeri nyeri denga dengan n pende pendekat katan an objekt objektif if yang yang palin paling g mungkin mungkin adalah adalah dengan dengan menggun menggunakan akan respons respons fisiologi fisiologik k tubuh tubuh dan perilaku perilaku terhadap nyeri. %enilaian terhadap klinis nyeri dapat digunakan untuk mengkaji persepsi persepsi nyeri nyeri seseoran seseorang. g. 8eberap 8eberapa a alat ukur yang banyak digunaka digunakan n untuk menilai menilai intensitas intensitas nyeri nyeri antara antara lain skala pendiskrips pendiskripsii verbal verbal (-erbal (-erbal .escripto .escriptorr $cale) dan skala visual analog (-isual &nalog $cale) (*amsuri, !""/'!&$. *etapi penggunaan skala ini masih sulit diterapkan terutama untuk kasus-kasus tertentu seperti klien dengan sakit kronis atau nyeri hebat. %enilaian respons fisiologik dan perilaku umumnya lebih banyak digunakan untuk untuk pengka pengkajia jian n nyeri nyeri akut akut diband dibandin ingka gkan n nyeri nyeri kroni kronis, s, hal ini ini karen karena a gejal gejala a fisiologis dan perilaku biasanya muncul pada nyeri akut, sedangkan pada nyeri kronis gejala-gejala yang timbul biasanya sudah dapat diadaptasi atau ditoleransi (*amsuri, !""/')"$. Bampbell (!"""$ memberikan alternatif pengkajian pengkajian nyeri yang lebih objektif melalu melaluii penga pengamat matan an peril perilaku aku saat saat nyeri nyeri terjad terjadi. i. ntrum ntrumen en penil penilai ai nyeri nyeri dari dari Margaret Margaret Bampbell Bampbell dinil dinilai ai dengan dengan skala skala pengka pengkajijian an peril perilak aku u terhad terhadap ap nyeri nyeri melalui melalui observasi observasi perilaku perilaku selama !-& menit, menit, pada pasien yang tidak ditutupi ditutupi
selimut (dapat diamati kondisi tubuhnya$. %enentuan intensitas nyeri dilakukan dengan memberikan tanda pada kategori yang telah ditentukan kemudian skor penilaiannya penilaiannya dijumlahkan dijumlahkan ( Aman dan Mc=ain, !""#')&$ . 8erikut tabel skala respons perilaku terhadap nyeri menurut Margaret Bampbell'
*abel !. #ain &ssessment /ehavioral $cale Wajah
" Atot-otot ajah santai (rileks$
Atot ajah berkerut, tampak tegang, ajah meringis9 menyeringai
! +ering mengerutkan dahi, menggelutukkan9 mengatup rahang
+kor ajah
egelisahan
" *erlihat tenang, penampilan santai; gerakan normal
+ekali-kali terlihat gelisah, mengubah posisi (bergeser$
! +ering terlihat gelisah; juga terlihat gerakan ekstremitas atau kepala
+kor egelisahan
*onus otot
" *onus otot normal, tidak tegang9relaks
etegangan otot meningkat, fleksi jari-jari tangan tangan dan jari-jari kaki
! ekakuan9 ketegangan otot
+kor *onus otot
Cokalisasi
" *idak terdengar suara abnormal, 6**' tampak nyaman saat bangun
+ekali-kali merintih, menangis9berteriak, mengaduh, 6**' mendengkur untuk mencoba berbicara di sekitar 6**
! Merintih terus menerus, menangis9berteriak, mengaduh, 6**' mendengkur dengan penuh kecemasan untuk mencoba ber bicara sekitar 6**
+kor Cokalisasi
etenangan
" +esuai konteks, tenang
*enang kembali dengan sentuhan atau dialihkan dengan diajak bicara
! +ulit untuk tenang9 nyaman kembali dengan sentuhan atau diajak bicara
etenangan
&dapted from Margaret Campbel, Campbel, 0, M$, .etroid (2)% .etriod Medical Center, for use at the niversity of Colorado 4ospital, in 5man and Mcain (26)
%engukura %engukuran n tingkat tingkat nyeri nyeri diperole diperoleh h dari hasil hasil observasi observasi perilaku perilaku yang terama teramati ti selama selama pera peraata atan n luka luka berla berlangs ngsung ung,, pengi pengisia sian n lemba lembarr check check list list disesuai disesuaikan kan dengan dengan item yang ada dalam dalam lembar lembar observasi observasi.. %enilaia %enilaian n tingkat tingkat nyeri nyeri dipero diperoleh leh denga dengan n menjum menjumlah lahkan kan skor skor penga pengamat matan an yang yang didap didapat at dari dari masing-masing item pengamatan pada lembar observasi. *otal skor " menunjukkan baha tidak adanya respons perilaku terhadap nyeri yang teramati, hal ini berarti pasien tidak mengalami nyeri; total skor -) menunjukkan nyeri ringan; total skor -/ berarti pasien mengalami nyeri sedang, dan total skor # berarti pasien mengalami nyeri hebat ( Aman dan Mc=ain, !""#')&$ . b. ara arakt kter eris isti tik k 0yer 0yerii ara arakt kter eris isti tik k
nyer nyerii
meli melipu puti ti
loka lokasi si
nyer nyeri, i,
peny penyeb ebar aran an
nyer nyeri, i,
dan dan
kemin kemingki gkina nan n penyeb penyebara aran n nyeri, nyeri, durasi durasi,, irama irama,, serta serta kulai kulaitas tas nyeri nyeri (*amsu (*amsuri, ri, !""/'!>$. c. ?aktor ?aktor yang yang Mer Mered edaka akan n 0yer 0yerii +eseo +eseoran rang g
biasa biasanya nya menggu mengguna nakan kan peril perilaku aku-pe -peril rilaku aku terten tertentu tu
untuk untuk
menguran mengurangi gi nyeri. nyeri. 8erbagai 8erbagai perilaku perilaku seperti seperti diam, diam, menguran mengurangi gi gerakan, gerakan, atau pengerahan tenaga biasanya teridentifikasi teridentifikasi saat terjadi nyeri sebagai upaya untuk mengontrol nyeri (*amsuri, !""/'!>$. d. 6fek 0yeri 0yeri terhad terhadap ap 1ktivitas 1ktivitas +ehari-h +ehari-hari ari 6fek 6fek nyeri nyeri terhad terhadap ap aktivi aktivitas tas misal misalnya nya pada pada pola pola tidur, tidur, nafsu nafsu makan makan,, konsentrasi, interaksi dengan orang lain, gerakan fisik, dan lain-lain (*amsuri, !""/'!@$. e. ekha ekhaa atir tiran an ndivi ndividu du tentan tentang g 0yer 0yerii
ekhaatiran ekhaatiran individu tentang nyeri dapat meliputi berbagai masalah yang luas, luas, sepert sepertii progno prognosis sis,, penga pengaruh ruh terhad terhadap ap peran peran,, dan dan masal masalah ah ekonom ekonomii (*amsuri, !""/')" ; +melt3er dan 8are, !""!'!#$. 2.2.-.+.2 Pengka)ian espons Tu'uh terhadap N#eri a. 4espo 4espons ns ?isik ?isik (?isio (?isiolog logis$ is$ 4espons fisik timbul karena pada saat impuls nyeri ditransmisikan oleh medula medula spinalis spinalis menuju batang otak dan talamus talamus menyebab menyebabkan kan sistem sistem saraf saraf otonom otonom tersti terstimul mulasi asi,, sehin sehingga gga menimb menimbulk ulkan an respo respons ns yang yang serup serupa a dengan dengan respons tubuh terhadap stres. ndikator fisiologis nyeri dianggap sebagai indikator nyeri yang lebih lebih akurat akurat dibandin dibanding g laporan laporan verbal verbal klien. klien. Walau Walau bagaiman bagaimanapun apun,, respons involunter seperti peningkatan tekanan darah, pernafasan, nadi, pucat, berkeringat, dan ketegangan otot merupakan rangsangan sistem saraf otonom dan bukan hanya disebabkan oleh nyeri saja. =ebih jauh, perubahan tersebut kurang mungkin terjadi dengan nyeri kronis (*amsuri, !""#'@$. b. 4esp 4espon ons s %si %siko kolo logi gis s 4espons 4espons psikolog psikologis is sangat sangat berkaita berkaitan n dengan dengan pemahama pemahaman n seseoran seseorang g terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri baginya. +eseorang yang mengartikan nyeri sebagai sesuatu yang negatif cendrung menolak atau menderita, sebaliknya pada pada orang orang yang yang memil memiliki iki perse persepsi psi nyeri nyeri sebag sebagai ai penga pengalam laman an yang yang posit positif if cendrung akan menerima nyeri yang dialaminya (*amsuri, !""#'!$ c. 4esp 4espon ons s %er %eril ilak aku u 4espons perilaku yang timbul pada klien dengan nyeri dapat bermacam macam. Meinhart dan Mc.Bafferry menggambarkan tiga fase perilaku terhadap nyeri yaitu' fase antisipasi, sensasi, dan pascanyeri. ?ase antisipasi merupakan fase fase yang yang memung memungkin kinkan kan indiv individu idu untuk untuk belaj belajar ar dan dan memah memahami ami nyeri nyeri serta serta menda mendapat patkan kan gamba gambaran ran tentan tentang g nyeri. nyeri. ?ase ?ase ini ini merup merupaka akan n penen penentu tu fase fase
beriku berikutny tnya; a; ?ase ?ase sensas sensasii merup merupaka akan n fase fase pengun pengungka gkapan pan peril perilaku aku sebaga sebagaii respons terhadap nyeri yang terjadi; ?ase pascanyeri merupakan fase akhir dari respons seseorang terhadap nyeri. lien mungkin mengungkapkan kecemasan, takut, depresi, dan gejala trauma psikologis lainnya dalam (!""/,!""#'!!$. 4espons 4espons perilaku perilaku terhadap terhadap nyeri nyeri dapat dapat mencakup mencakup pernyataa pernyataan n verbal, verbal, perilaku vokal, ekspresi ajah, gerakan tubuh, dan interaksi dengan orang lain. +eseo +eseoran rang g yang yang mengal mengalami ami nyeri nyeri
dapat dapat mengad mengaduh uh,, menan menangis gis,, merin meringis gis,,
menge mengerny rnyitk itkan an dahi, dahi, menggi menggigi gitt bibir, bibir, gelisa gelisah, h, berdi berdiam am diri, diri, mengen mengengam gam jari jari tangan, tangan, menghind menghindari ari percakap percakapan, an, menghind menghindari ari kontak, kontak, dan lain-lai lain-lain. n. 4espons 4espons perilaku umumnya teridentifikasi pada nyeri yang bersifat akut (*amsuri, !""#'!!$.
2.2.-.- *aktor/faktor #ang Me(pengaruhi espons N#eri 0yeri merupakan merupakan sesuatu yang kompleks, kompleks, sehingga banyak banyak faktor yang dapat mempengaruhi mempengaruhi respons seseorang seseorang terhadap terhadap nyeri seperti usia, kebudayaan, kebudayaan, makna nyeri, perhatian pada nyeri, ansietas, kelelahan, pengalaman dahulu, gaya koping dan dukungan keluarga (+melt3er dan 8are, !""!'!> ; %otter dan %erry, !""&'&$. 2.2.-.-.1 Usia
tidak tidak begitu begitu bermakna bermakna dalam mempenga mempengaruhi ruhi persepsi nyeri (+melt3er (+melt3er dan 8are, 8are, !""!'!!"$.
2.2.-.-.3 Makna n#eri Makna atau arti nyeri menurut seseorang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Makna ini berkaitan erat dengan latar belakang dan keyakinan seseorang, sehingga makna nyeri pada dua orang yang berbeda berbeda keyakinan dan nilai budaya dapat menyebabkan menyebabkan perbedaan perbedaan persepsi terhadap stimulus nyeri yang sama (%otter dan %erry, !""&'&$.. 2.2.-.-.4 Perhatian *ingka *ingkatt seseo seseoran rang g dalam dalam memfok memfokusk uskan an perha perhatia tiann nnya ya pada pada nyeri nyeri dapat dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut 2il, perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan respons nyeri yang menurun (%otter dan %erry, !""&'&$,. 2.2.-.-. Ansietas +eseorang yang sehat secara emosional biasanya lebih mampu mentoleransi nyeri nyeri darip daripada ada seseo seseoran rang g yang yang memil memiliki iki status status emosio emosional nal yang yang kuran kurang g stabil stabil.. :ubu :ubung ngan an anta antara ra nyer nyerii dan dan ansi ansiet etas as bers bersif ifat at komp komple leks ks,, ansi ansiet etas as seri sering ngka kali li meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas (+melt3er dan 8are, !""!'!!"$. 2.2.-.-.+ Ke"etihan elet eletiha ihan n dapat dapat mening meningkat katkan kan perse persepsi psi nyeri. nyeri. 4asa 4asa lela lelah h menyeb menyebab abkan kan sensasi sensasi nyeri nyeri semakin semakin intensif intensif dan menurunk menurunkan an kemampua kemampuan n koping koping (%otter (%otter dan %erry, !""&'&$.. 2.2.-.-.- Penga"a(an terdahu"u
+eti +etiap ap oran orang g bela belaja jarr dari dari peng pengal alam aman an nyer nyeri. i. +ese +eseor oran ang g yang yang seri sering ng mengalami nyeri atau sejak lama mengalami nyeri dengan jenis yang sama berulangulang, ulang, kemudian kemudian nyeri nyeri berhasil berhasil diatasi, diatasi, akan menyebab menyebabkan kan individu individu tersebut tersebut lebih lebih mudah mudah menginte menginterpret rpretasik asikan an sensasi sensasi nyeri nyeri tersebut tersebut.. +ebalikn +ebaliknya ya apabila apabila seseoran seseorang g tidak tidak pernah pernah merasaka merasakan n nyeri nyeri maka persepsi persepsi pertama pertama nyeri nyeri dapat dapat menggang mengganggu gu koping terhadap nyeri (%otter dan %erry, !""&'&$. 2.2.-.-.0 a#a koping +umber-sumber +umber-sumber koping seperti komunikasi dengan keluarga atau melakukan latihan dapat mengurangi tingkat nyeri. Dalam proses nyeri, seseorang seringkali menemukan berbagai cara untuk mengembangkan koping terhadap efek fisik dan psikologis psikologis nyeri, namun nyeri lebih lanjut juga dapat menyebabkan ketidakmampuan ketidakmampuan koping baik sebagian maupun keseluruhan (%otter dan %erry, !""&'&&$. 2.2.-.-. &ukungan ke"uarga ?aktor lain yang bermakna mempengaruhi respons nyeri adalah kehadiran orangorang-ora orang ng terdek terdekat at dan bagai bagaiman mana a sikap sikap mereka mereka terhad terhadap ap seseo seseoran rang g yang yang mengalami nyeri (%otter dan %erry, !""&'&&$
2.2.-.0 Penata"aksanaan N#eri +trategi penatalaksanaan penatalaksanaan nyeri mencakup mencakup baik baik pendekatan pendekatan farmakologis farmakologis dan dan nonfarmakologis. %endekatan ini diseleksi berdasarkan pada kebutuhan dan tujuan penanganan penanganan nyeri secara individual. individual.
2.2.-.0.1 Penata"aksanaan *ar(ako"ogis %enat %enatala alaksa ksanaa naan n
farmak farmakol ologi ogis s
merupa merupakan kan
penang penangan anan an
nyeri nyeri
denga dengan n
menggunakan agens farmakologis. 1nalgesik merupakan merupakan metode yang banyak digunakan. Walaupun analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan efektif, ternyata ternyata pengguna penggunaann annya ya tidak tidak semudah semudah dan seefisie seefisien n yang diharapk diharapkan. an. %etugas %etugas
medis cendrung tidak memberikan analgesik dalam penanganan nyeri, kecuali untuk kondisi yang mengharuskan. mengharuskan. :al ini karena adanya kekhaatiran akan informasi obat yang tidak benar, adanya kekhaatiran klien akan mengalami ketagihan obat, cemas akan melakukan kesalahan dalam menggunakan analgesik terutama jenis narkotik, dan pemberian obat yang kurang tepat (%otter dan %erry, !""&'&)&$. 8anya 8anyakny knya a efek efek sampin samping g dari dari penggu penggunaa naan n analg analgesi esik k sepert sepertii gangg gangguan uan salura saluran n cerna cerna,, resiko resiko perda perdarah rahan an,, maski masking ng indica indicator tors s of infec infectio tion, n, interaksi interaksi obat, obat, reaksi reaksi hipers hipersen ensit sitivi ivitas tas,, menin meningka gkatny tnya a resiko resiko disfun disfungsi gsi hepar hepar dan ginja ginjal, l, serta serta terb terbat atas asny nya a
lama lama
peng penggu guna naan an
anal analge gesi sik k
juga juga
menj menjad adii
alas alasan an
dihi dihind ndar arin inya ya
penggunaan analgesik +elain itu penggunaan analgesik dengan efikasi baik, yang terbukti terbukti efektif efektif meredam meredam nyeri nyeri dengan dengan efek samping minimal disertai kemudahan kemudahan dalam dalam pember pemberia ian n nya, nya, pada pada sisi sisi lain lain ternya ternyata ta menimb menimbul ulkan kan biaya biaya yang yang tinggi tinggi,, sehingga tidak semua kalangan masyarakat dapat memanfaatkannya (:athorn dan 4edmond, @@>'!)$. 2.2.-.0.2 Penata"aksanaan Nonfar(ako"ogis %enatalaksanaan nonfarmakologis terdiri dari berbagai tindakan penanganan nyeri nyeri berda berdasar sarkan kan stimul stimulasi asi fisik fisik maupu maupun n peril perilaku aku kogni kognitif tif sepert sepertii terap terapii musik. musik. %enerapan penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis deasa ini merupakan alternatif yang banyak menjadi pilihan pilihan dan digalakkan digalakkan pengguna penggunaannya annya.. :al ini antara antara lain disebabkan karena hampir semua teknik penanganan nyeri nonfarmakologis dapat digun digunaka akan n oleh oleh setia setiap p orang orang dan dimana dimana saja, saja, tidak tidak menimb menimbul ulkan kan cidera cidera (non (non invasive invasive$, $, tidak tidak menimbul menimbulkan kan efek samping, samping, mudah mudah dan murah, murah, dan yang paling paling penting adalah teknik nonfarmakologis dapat meningkatkan kenyamanan sekaligus menurunkan kecemasan kecemasan (stres emosi$, yang tidak diperoleh seperti pada penanganan farmakoterapi (%otter dan %erry, !""&'&)$.
2.3 Mekanis(e Pengaruh Terapi Musik Musik untuk untuk Kontro" Kontro" N#eri N#eri +ecara umum di dalam tubuh manusia terdapat dua macam transmiter impuls nyeri nyeri yang berfungsi berfungsi untuk untuk menghanta menghantarkan rkan sensasi nyeri dan sensasi sensasi yang lain. 4eseptor berdiameter kecil (serabut 1-Delta dan B$ berfungsi mentransmisikan nyeri (nosis (nosisep eptor tor)) yang yang bersi bersifat fat keras keras dan biasan biasanya ya berupa berupa ujung ujung saraf saraf bebas bebas yang yang terdap terdapat at diselu diseluruh ruh permu permukaa kaan n kulit kulit dan dan pada pada strukt struktur ur tubuh tubuh yang yang lebih lebih dalam dalam,, sedang sedangkan kan resept reseptor or berdi berdiame ameter ter besar besar (serab (serabut ut 1-8eta 1-8eta$$ lebi lebih h berfun berfungsi gsi untuk untuk mentransmisikan sensasi lain. +elain itu impuls dari serabut 1-8eta mempunyai sifat inhibitor terhadap impuls yang ditransmisikan ke serabut 1-Delta dan B (*amsuri, !""#'/$. etika etika ada rangsang rangsangan, an, serabut serabut saraf aferen akan membaa rangsang rangsangan an menuju kornu dorsalis yang terdapat pada medula spinalis. Di medula spinalis terjadi proses sensori yang berasal dari stimulus nyeri dan suara musik. Di satu area khusus dalam medula spinalis yaitu substansia gelatinosa selanjutnya terjadi interaksi antara serab serabut ut saraf saraf sistem sistem neuro neurona nall desen desenden den dan asende asenden, n, yang yang ketika ketika diakt diaktifk ifkan an menghambat atau memutuskan transmisi stimulus9informasi yang menyakitkan atau mensti menstimul mulasi asi nyeri nyeri dalam dalam serab serabut ut asende asenden, n, daera daerah h ini ini serin sering g diseb disebut ut sebaga sebagaii 5gerbang7. Mekanisme kontrol nyeri pada terapi musik dapat dijelaskan berdasarkan teori gerbang kontrol ini (+melt3er dan 8are, !""!'!/$.. *eori gerbang kontrol nyeri (Wall, @#>$ menjelaskan baha terjadi proses interaksi antara stimulus nyeri dan sensasi lain (suara musik$ dari stimulasi serabut yang mengirim sensasi tidak nyeri memblok atau menurunkan transmisi impuls nyeri melalui sirkuit gerbang penghambat. 1pabila tidak terdapat stimulus yang adekuat
dari serabut besar maka impuls nyeri dari serabut kecil akan dihantarkan menuju ke sel 7rigger untuk kemudian dibaa ke otak, yang akhirnya menimbulkan sensasi nyeri yang dirasakan oleh tubuh. eadaan ini diistilahkan diistilahkan dengan 5%intu 2erbang *erbuka7. +ebalikn +ebaliknya ya apabila apabila terdapat terdapat impuls impuls yang ditransmi ditransmisika sikan n oleh oleh serabut serabut berdiame berdiameter ter besar misalnya karena stimulasi suara musik, maka impuls ini akan menghambat impuls dari serabut berdiameter kecil di area subtstansia gelatinosa sehingga sensasi yang dibaa oleh serabut kecil akan berkurang atau bahkan tidak dihantarkan ke otak. otak. ondis ondisii ini diseb disebut ut dengan dengan 5%intu 5%intu 2erba 2erbang ng *ertut *ertutup7 up7 (+melt (+melt3er 3er dan 8are, 8are, !""!'!# ; *amsuri, !""#'/$. +elai +elain n kontro kontroll dorsa dorsalis lis dan jalur jalur asende asenden, n, terdap terdapat at juga juga sistem sistem kontro kontroll desenden. ontrol desenden adalah suatu sistem serabut yang berasal dari dalam otak bagian baah dan tengah yang berakhir pada serabut inhibitor dalam kornu dorsalis. Dimana pada saat serabut saraf perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinap sinapsis sis antara antara neuro neuron n nyeri nyeri perif perifer er dan neuro neuron n yang yang menuju menuju ke otak otak (tempa (tempatt substansia % akan menghantarkan impuls nyeri$. %ada saat tersebut, endorpin (yang distimulasi oleh terapi musik$ akan memblokir lepasnya substansia % dari neuron sensorik, sehingga impuls nyeri dihambat atau tidak dihantarkan ke otak (%otter dan %erry, !""&'&"# ; *amsuri, !""#'"$. *erapi musik sebagai stimulator serabut-serabut serabut-serabut aferen yang mentransmisikan sensas sensasii tidak tidak nyeri (non+nosiseptor), dapat dapat menghamb menghambat at transmisi transmisi informasi informasi yang menyakit menyakitkan kan atau memodula memodulasi si stimulasi stimulasi nyeri dalam dalam serabut serabut asenden, asenden, sehingga sehingga memblok atau memperlambat transmisi stimulus nyeri. Dengan mekanisme kontrol desenden, terapi musik dapat menstimulasi pengeluaran substansi neuromodulator seperti endorfin atau enkefalin, sehingga menimbulkan rasa nyaman dan mengurangi mengurangi nyeri (+melt3er dan 8are, !""!'!#$.
+ecar +ecara a skema skematis tis mekani mekanisme sme penga pengaruh ruh terap terapii musik musik untuk untuk kontro kontroll nyeri nyeri digambarkan sebagai berikut'
Sti(u"us (ekanis dan ki(ia$i
Musik
+timulasi reseptor nyeri +erabut saraf aferen (0on-nosiseptor$
%elepasan mediator kimia nyeri *ransmisi9%enghantaran *ransmisi9%enghantaran impuls nyeri +erabut saraf aferen (0osiseptor$
+timulasi substansi inhibitor; endorfin-enkefalin
Atak bagian baah dan tengah
ornu dorsalis medula spinalis
*ransmisi sinapsis (interneuron$ (interneuron$ aras ascenden
aras desenden
Mekanisme 5gerbang7 di sel-sel substansia gelatinosa terbuka atau tertutup Atak 4eaksi terhadap nyeri ' respons fisiologis dan perilaku
eterangan' ' Menstimulasi Menstimulasi atau mentransmisikan mentransmisikan ' Menghambat
2ambar !.) 1lur Mekanisme %engaruh *erapi Musik untuk ontrol 0yeri