BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakang Kebija Kebijakan kan fiskal fiskal dan kebija kebijakan kan mon monete eterr satu satu sama sama lain lain saling saling beren berengar garu! u! dalam dalam kegiata kegiatan n erekon erekonomi omian. an. "asing "asing # masing masing $ariab $ariabel el kebija kebijakan kan terseb tersebut% ut% kebijak kebijakan an fiskal fiskal die dienga ngaru ru!i !i ole! ole! dua $ari $ariab abel el utam utama% a% &ait &aitu u aja ajak k 'ta() 'ta() dan dan enge engelu luar aran an eme emeri rint nta! a! 'go$erment e(enditure). *edangkan $ariabel utama dalam kebijakan moneter% &aitu +DP% inflasi% kurs% dan suku bunga. Berbi,ara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter berkaitan erat dengan kegiatan erekonomian emat sektor% dimana sektor # sektor tersebut diantaran&a sektor ruma! tangga% sektor erusa!aan% sektor emerinta! dan sektor dunia internasional-luar negeri. Keemat sektor ini memiliki !ubungan interaksi masing # masing dalam men,itakan endaatan dan engeluaran. Dalam elaksanaann&a kebijakan fiskal dan moneter juga daat memengaru!i ermintaan agregat suatu negara. Dari emaaran &ang se,ara singkat di atas mengenai kebijakan fiskal dan moneter% maka enulis tertarik untuk membuat makala! berjudul /Pengaru! Kebijakan "oneter dan 0iskal er!ada Permintaan Agregat2. Penulis berusa!a men&usun makala! ini semenarik mungkin agar ara emba,a muda! mema!amin&a. 1.3 4umusan 4umusan "asala "asala! ! Adaun rumusan masala! &ang kami temui dalam embuatan makala! ini &aitu5 1. Bagaimanaka! Bagaimanaka! engaru engaru! ! kebijakan kebijakan moneter moneter ter!ada ter!ada ermintaan ermintaan agregat 6 3. Bagaimanaka! Bagaimanaka! engaru engaru! ! kebijakan kebijakan fiskal fiskal ter!ada ter!ada erminta ermintaan an agregat agregat 6 1.7 ujuan ujuan Penulis Penulisan an Adaun tujuan kami dalam embuatan makala! ini &aitu 5 1. Untuk memenu!i memenu!i sala! satu tugas tugas kelomok kelomok mata mata kulia! kulia! engantar engantar ekonomi ekonomi makro. makro. 3. Untuk mengeta mengeta!ui !ui engaru! engaru! kebijakan kebijakan moneter moneter ter!ada ter!ada ermintaan ermintaan agregat agregat.. 7. Untuk mengeta mengeta!ui !ui engaru! engaru! kebijakan kebijakan fiskal fiskal ter!ada ter!ada ermintaan ermintaan agregat
1
BAB II PE"BAHA*AN
3.1 BA+AI"ANA KEBI8AKAN "9NEE4 "E"PEN+A4UHI PE4"INAAN A+4E+A Kur$a ermintaan agregat menunjukan jumla! ermintaan dan jasa dalam erekonomian untuk sembarang tingkat !arga. Kemiringan kur$a ermintaan agregat bergerak menurun karena tiga alasan sebagai berikut 5 a. Pengaru! keka&aan 5 ingkat !arga &ang lebi! renda! menaikan nilai riil uang &ang diegang ole! ruma! tangga% sedangkan keseja!teraan lebi! tinggi ini mendorong belanja konsumen. b. Pengaru! suku bunga 5 ingkat !arga &ang lebi! renda! menurunkann suku bunga karena orang berusa!a untuk meminjamkan kelebi!an uang &ang mereka egang% sedangkan suku bunga &ang lebi! renda! mendorong engeluaran untuk in$estasi. ,. Pengaru! nilai tukar 5 Aabila tingkat !arga &ang lebi! renda! menurunkan tingkat suku bunga% in$estor meminda!kan sebagaian dari dana mereka keluar negeri dan men&ebabkan mata uang domestik mengalami deresi relatif dengan mata uang asing. Deresiasi ini akan membuat barang # barang dalam negeri menjadi lebi! mura! dibandingkan dengan barang # barang di luar negeri dan% akibatn&a mendorong belanja eksor neto. Ketiga engaru! ini !arusn&a tidak diangga sebagai teori alternatif. *ebalikn&a% untuk menikatkan jumla! ermintaan barang dan jasa ketika tingkat !arga turun dan untuk meurunkann&a ketika !arga naik. Karena keemilikan uang 'mone& !oldings) umumn&a sebagian ke,il dari keka&aan ruma! tangga% maka daat dikatakan ba!:a efek keka&aan adala! &ang aling tidak enting dari ketiga engaru! tersebut.
3.1.1 E94I P4E0E4EN*I LIKUIDIA* Dalam buku &ang berjudul !e +eneral !eor& 9f Emlo&ment% Interest% and "one&% 8o!n "a&nard Ke&nes mengajukan teori referensi likuiditas untuk menjelaskan faktor #faktor &ang menentukan suku bunga dalam erkonomian. "enurut Ke&nes% suku bunga beruba! # uba! untuk men&eimbangkan ena:aran dan ermintaan uang. Para ekonom membagi suku bunga menjadi dua% &aitu 5 *uku Bunga Nominal adala! suku bunga &ang umum dilaorkan dan *uku bunga riil adala! suku bunga &ang tela! dikoreksi dengan engaru! inflasi. Bila suku bunga nominal naik atau turun% suku bunga riil &ang 2
diinginkan ole! orang juga naik atau turun. eori ini daat dikembangkan dengan memer!atikan jumla! uang &ang beredar dan ermintaan uang% serta bagaimana masingmasing bergantung ada suku bunga.
3.1.3 8U"LAH UAN+ ;AN+ BE4EDA4 8umla! uang &ang beredar dikendalikan ole! bank sentral. Bank sentral biasan&a menguba! jumla! uang &ang beredar terutama dengan menguba! ,adangan dalam sistem erbankan melalui embelian dan enjualan obligasi emerinta! dalam oerasi asar terbuka. Aabila bank sentral membeli obligasi emerinta!% uang &ang diba&arkan untuk obligasi tersebut biasan&a disiman di bank # bank dan ditamba!kan ke dalam ,adangan bank. Aabila bank sentral memjual obligasi emerinta!% uang &ang diterima dari obligasi tersebut ditarik dari sistem erbankan dan ,adangan bank berkurang. Hal ini menimbulkan eruba!an kemamuan bank untuk memberikan injaman dan men,itakan uang. Bak sentral juga daat menguba! jumla! uang &ang beredar dengan menguba! ers&aratan ,adangan atau tingkat diskonto. Karena ditetakan ole! kebijakan bank sentral% jumla! uang &ang beredar tidak bergantung ada $ariable # $ariable ekonomi lainn&a. *e,ara k!usus jumla! uang &ang beredar tidak bergantung ada suku bunga. *etela! bank sentral memutuskan kebijakann&a% jumla! uang &ang beredar tidak beruba!% tana memandang suku bunga &ang berlaku.
3.1.7 PE4"INAAN UAN+ Likuiditas segala aset adala! kemuda!an aset tersebut diuba! menjadi alat ertukaran dalam erekonomian. *esuai dengan definisin&a uang meruakan aset aling likuid &ang tersedia. "eskiun ada ban&ak faktor &ang memengaru!i ermintaan uang% faktor &ang digarisba:a!i ole! teori referensi likuiditas adala! suku bunga. Alasann&a adala! suku bunga meruakan bia&a kesematan untuk memiliki uang. Artin&a% aabila kita memiliki keka&aan berua uang tunai didomet % bukan berua obligasi berbunga. Kenaikan suku bunga menaikkan bia&a keemilikan uang se!ingga mengurangi jumla! ermintaan uang.
3.1.< KE*EI"BAN+AN DALA" PA*A4 UAN+ *uku bunga beruba! # uba! untuk men&eimbangkan jumla! uang &ang beredar dan ermintaan uang. Ada jenis suku bunga &ang disebut dengan *uku Bunga Keseimbangan &ang men&ebabkan jumla! ermintaan uang teat seimbang dengan jumla! uang &ang beredar.
3
*ebagai ,onto!% misalkan ba!:a suku bunga berada diatas titik keseimbangan% mereka &ang memiliki surlus uang akan berusa!a untuk meng!abiskann&a dengan membeli obligasi berbunga atau dengan men&imann&a untuk memerole! bunga. Karena i!ak enerbit surat ber!arga dan bank # bank lebi! suka untuk memba&ar suku bunga &ang renda!% mereka mereson surlus uang ini dengan menurunkan suku bunga &ang mereka ta:arkan. Pada saat suku bunga turun% biasan&a mas&arakat menjadi lebi! bersedia untuk memegang uang samai ketika suku bunga keseimbangan% mereka uas karena memiliki jumla! uang teat &ang dibuat ole! bank sentral.
3.1.= KE"I4IN+AN KE BA>AH KU4?A PE4"INAAN A+4E+A Pada !arga lebi! tinggi% uang &ang diertukarkan semakin ban&ak setia kali barang dan jasa &ang dijual. Akibatn&a% orang akan memili! untuk memiliki lebi! ban&ak uang. Artin&a% tingkat !arga &ang lebi! tinggi menaikkan jumla! ermintaan ada setia suku bunga &ang berlaku. Pergeseran kur$a ermintaan uang ini memengaru!i keseimbangan di asar uang. Agar jumla! &ang beredar tidak beruba!% suku bunga !arus naik untuk men&eimbangkan jumla! uang &ang beredar dan ermintaan uang. ingkat !arga &ang lebi! tinggi menaikan jumla! uang &ang ingin dimiliki ole! mas&arakat dan menggeser kur$a ermintaan uang ke kanan. Kenaikan suku bunga ini tidak !an&a memengaru!i asar uang% tetai juga jumla! ermintaan barang dan jasa. Pada suku bunga &ang lebi! tinggi% bia&a eminjaman dan engembalian tabungan lebi! tinggi. 4uma! tangga &ang memili! untuk meminjam uang guna membeli ruma! baru semakin berkurang% sedangkan mereka &ang meminjam membeli ruma! &ang lebi! ke,il% se!ingga ermintaan in$estasi temat tinggal mengalami enurunan. Lebi! lanjut% erusa!aan &ang meminjam dana untuk membangun abrik baru dan membeli eralatan berkurang se!ingga in$estasi bisnis mengalami enurunan. Dengan demikian% analisis ini daat dirangkum menjadi tiga langka!. Pertama% tingkat !arga lebi! tinggi menaikkan ermintaan uang. Kedua% ermintaan bunga &ang lebi! tinggi men&ebabkan suku bunga menjadi lebi! tinggi. Ketiga% suku bunga &ang lebi! tinggi mengurangi jumla! ermintaan barang dan jasa dan sebalikn&a. Hasil ak!irn&a adala! !ubungan negatif antara tingkat !arga dan jumla! ermintaan barang dan jasa &ang diilustrasikan ole! kur$a ermintaan agregat &ang miring keba:a!.
4
3.1.@ PE4UBAHAN 8U"LAH UAN+ ;AN+ BE4EDA4 eori ini juga menjelaskan beberaa eristi:a lain &ang menguba! jumla! ermintaan barang dan jasa. *etia jumla! ermintaan barang dan jasa beruba! ada tingkat !arga tertentu% kur$a ermintaan agregat un bergeser. *atu $ariable enting &ang menggeser kur$a ermintaan agregat adala! kebijakan moneter. Untuk meli!at bagaimana kebijakan moneter memengaru!i erekonomian jangka endek% angga ba!:a bank sentral meningkatkan jumla! uang &ang beredar dengan membeli surat obligasi emerinta! melalui oerasi asar terbuka. *uku bunga !arus turun agar orang memiliki uang tamba!an &ang dibuat bank sentral. *uku bunga &ang lebi! renda! menurunkan bia&a injaman dan tingkat engembalian dari tabungan. *untikan mone ter meningkatkan jumla! ermintaan barang dan jasa ada semua tingkat !arga. Artin&a aabila bank sentral menaikkan jumla! uang &ang beredar% suku bunga turun dan jumla! ermintaan barang dan jasa untuk tingkat !arga tertentu naik &ang men&ebabkan kur$a ermintaan agregat bergeser ke kanan. *ebalikn&a% aabila bank sentral menurunkan jumla! uang &ang beredar% suku bunga naik dan jumla! ermintaan barang dan jasa untuk tingkat !arga tertentu turun% &ang men&ebabkan kur$a ermintaan barang dan jasa untuk tingkat !arga tertentu turun% &ang men&ebabkan kur$a ermintaan agregat bergeser ke kiri.
3.1. PE4ANAN A4+E *UKU BUN+A DALA" KEBI8AKAN "9NEE4 Kebijakan bank sentral sering kali memili! memberlakukan suku bunga dari ada jumla! uang &ang beredar% sebagai erangkat kebijakan bank sentral. ara lain bagi bank sentral untuk melakukan kebijakan moneter adala! dengan menargetkan suku bunga injaman jangka endek bagi bank # bank dariada menargetkan jumla! uang &ang beredar% sebagiann&a karena jumla! uang &ang beredar sulit diukur dengan ,uku teat. Keutusan bank sentral untuk menargetkan suku bunga ada dasarn&a tidak menguba! analisis ter!ada kebijakan moneter. eori referensi likuiditas memberi satu rinsi enting ba!:a kebijakan moneter dapat dijelaskan, baik dalam terminologi jumlah uang yang beredar maupun terminologi suku bunga. Aabila bank sentral menetakan target suku bunga% bank sentral berkomitmen untuk men&esuaikan jumla! uang &ang beredar untuk membuat keseimbangan di asar guna men,aai target tersebut.
5
3.3 BA+AI"ANA KEBI8AKAN 0I*KAL "E"PEN+4UHI PE4"INAAN A+4E+A Pemerinta! daata memengaru!i erilaku ekonomi tidak !an&a melalui kebijakan moneter% teta juga melalui kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal merujuk ada ili!an # ili!an emerinta! mengenai tingkat embelanjaan atau ajak Negara se,ara keseluru!an.
3.3.1 PE4UBAHAN # PE4UBAHAN DALA" PE"BELAN8AAN NE+A4A Ketika menguba! jumla! uang &ang beredar atau tingkat ajak% emerinta! menguba! kur$a ermintaan agregat dengan memengaru!i keutusan belanja erusa!aan atau ruma! tangga. *ebalikn&a% ketika menguba! belanja barang dan jasan&a sendiri% emerinta! menguba! kur$a ermintaan agregat se,ara langsung. "isaln&a ba!:a Deartemen Perta!anan melakukan emesanan senilai U*C3 miliar keada Buildit% erusa!aan konstruksi lokal% untuk membangun markas tentara baru. Pesana ini meningkatkan ermintaan outut &ang diroduksi ole! Buildit &ang men&ebabkan erusa!aan memekerjakan lebi! ban&ak ega:ai dan meningkatkan roduksi. Karena Buildit adala! bagian dari erekonomian% kenaikan ermintaaan kontruksi ole! Buildit berarti kenaikkan jumla! total ermintaan barang dan jasa ada setia tingkat !arga. Akibatn&a% kur$a ermintaan agregat bergeser ke kanan. Ada dua efek ekonomi makro &ang men&ebabkan ergeseran kur$a ermintaan agregat berbeda dengan eruba!an belanja emerinta!% &aitu5 1. Efek Penggandaan Ketika emerinta! membeli barang dari Buildit senilai C3 miliar% embelian ini memiliki konsekuensi. Damak langsungn&a adala! bertamba!n&a ekerjaann dan keuntungan Buildit. Kemudian% ketika ara ekerja meli!at ua! lebi! tinggi dan emilik erusa!aan meli!at untung lebi! tinggi% mereka mereson kenaikan endaatan ini dengan meningkatkan belanja konsumen mereka sendiri. Akibatn&a% belanja emerinta! dari Buildit meningkatkan ermintaan ter!ada roduk ban&ak erusa!aan lain dalam erekonomian. Karena setia dolar &ang dibelanjakan ole! Negara daat meningkatkan ermintaan agregat barang dan jasa sebesar lebi! dari satu dolar% belanja emerinta! dikatakan menimbulkan efek penggandaan 'multiplier effect ) ter!ada ermintaan agregat. Efek enggandaan ini berlanjut% endaatan dan keuntungan &ang lebi! tinggi kembali mendorong belanja konsumen% demikian seterusn&a. 9le! karena itu% ada uman balik ositif ter!ada ermintaan &ang meningkat &ang menimbulkan kenaikan endaatan dan men&ebabkan ermintaan menjadi lebi! meningkat. Uman balik ositif dari ermintaan in$estasi ini terkadang disebut dengan akselerator investasi. Efek totaln&a ter!ada jumla! ermintaan barang dan jasa daat lebi! besar dariada rangsangan a:al dari belanja emerinta! &ang lebi! besar. 6
Rumus Penggandaan Belanja
Angka enting dalam rumus ini adala! kecenderungan konsumsi marginal 'marginal propensity to consum "P)% bagian endaatan tamba!an &ang dikonsumsi ole! ruma! tangga ali! # ali! ditabung ole! ruma! tangga. *ebagai ,onto!% angga ba!:a ke,endrungan mengkonsumsi marginal adala! . Dengan "P sebesar % ketika ara ega:ai dan emilik Buildit memerole! endaatan sebesar C3 miliar dari kontrak emrinta!% mereka meningkatkan belanja konsumen mereka sebesar ( C3 miliar atau sama dengan C1= miliar. Untuk mengeta!ui damak total ter!ada ermintaan barang dan jasa% kita menamba!kan seluru! efek ini5 Peruba!an belanja emerinta! Peruba!an ertama ada konsumsi Peruba!an kedua ada konsumsi Peruba!an ketiga ada konsumsi
F F F F
8umla! eruba!an ermintaan
F
"P ( "PG ( "P (
C3 miliar C3 miliar C3 miliar C3 miliar
'1 "P "PG "P J) ( C3 miliar Disini% /J2 melambanngkan angka tidak ter!ingga &ang sejenis. Dengan demikian rumus enggandaan daat ditulis sebagai berikut. Pengganda F 1 "P "PG "P J Untuk men&eder!anakan ersamaan engganda ini% ingat kembali ba!:a ungkaan ini meruakan deret geometris tak !ingga. Untuk x antara 1 dan 1% 1 x + x² + x³ +JF1-'1 x) Dalam kasus ini% x F "P se!ingga Pengganda F 1 '1 "P) 4umus enggandaan ini memberikan kesimulan enting ba!:a besar enggandaan bergantung ada ke,enderungan mengkonsumsi marginal. 9le! karena itu% "P lebi! besar berarti engganda lebi! besar. *emakin besar "P% semakin besar ula engaru! &ang ditimbulkan ter!ada konsummsi%dan semakin besar ula enggandaann&a.
Penerapan Lain dari Efek Penggandaan
Akibat efek enggandaan% satu dolar belanja emerinta! daat meng!asilkan lebi! dari satu dolar ermintaan agregat. Namun% dasar emikiran dari efek enggandaan ini tidak terbatas ada 7
eruba!an belanja emerinta!. *ebalikn&a% logika tersebut berlaku ter!ada segala eristi:a &ang menguba! sebua! komonen PDB # konsumsi% in$estasi%belanja emerinta!% atau eksor neto. *ebagai ,onto!% anngga ba!:a resesi diluar negeri menurunkan ermintaan eksor neto Negara sebesar C1 miliar. Penurunan belanja ini menekan endaatan nasional &ang menurunkan belanja konsumen domestik. Aabila ke,enderungan mengkonsumsi marginal adala! dan engganda < maka enurunan eksor neto sebesar C1 miliar tersebut berarti enurunan ermintaan agregat sebesar C< miliar. Penggandaan meruakan konse enting dalam ekonomi makro karena memerli!atkan bagaimana erekonomian daat menggandakan damak eruba!an belanja. Peruba!an a:al &ang ke,il dalam konsumsi% in$estasi% belanja emerinta!% atau eksor neto daat berdamak besar ter!ada ermintaan agregat. Begitu ula dengan roduksi barang dan jasa dalam erekonomian. 2. Efek Pembatasan Paksa Efek enggandaan menunjukkan ba!:a jika emerinta! melakukan belanja kontrak kontruksi dengan Buildit sebesar C3 miliar% eksansi ermintaan agregat &ang ditimbulkan asti lebi! besar dari C3 miliar. Namun% ada efek lain &ang mun,ul dari ara! berla:anan. "eskiun mendorong ermintaan agregat barang dan jasa% kenaikan belanja emerinta! juga men&ebabkan suku bunga naik% sedangkan suku bunga lebi! tinggi menurunkan belanja in$estasi dan meng!ambat ermintaan agregat. Penurunan ermintaan agregat &ang terjadi aabila eksansi fiskal menaikkan suku bunga disebut dengan efek pembatasan paksa 'crowding-out effect ). Untuk meli!at mengaa efek embatasan aksa terjadi% amati aa &ang terjadi di asar uang ketika emerinta! memba&ar kerja kontruksi ole! Buildit. Dengan meningkatn&a endaatan% ruma! tangga beren,ana untuk membeli lebi! ban&ak barang se!ingga memili! untuk memiliki keka&aan mereka &ang lebi! ban&ak dalam bentuk likuid. Artin&a% kenaikan endaatan &ang disebabkan ole! eksansi fiskal meningkatkan ermintaan uang. 8adi% aabila Negara menaikkan belanjan&a sebesar C3 miliar% ermintaan agregat barang dan jasa daat naik sebesar lebi! atau kurang dari C3 miliar% tergantung aaka! efek enggandaan atau efek embatasan aksa lebi! besar. Perubahan – perubahan dalam Perpajakan Kebijakan fiskal enting lainn&a selain tingkat belanja emerinta! adala! tingkat erajakan. Aabila emerinta! menurunkan ajak endaatan erseorangan% misaln&a% endaatan bersi! ruma! tangga un menjadi meningkat. 4uma! tangga akan menabung sebagian dari endaatan tamba!an ini% namun mereka juga akan membelajakan sebagian untuk barang # barang konsumsi. Karena meningkatkan belanja konsumen% enurunan ajak menggeser kur$a ermintaan agregat ke kanan. *erua dengan !al itu% kenaikan ajak menekan belanja konsumen dan menggeser kur$a ermintaan agregat ke kiri. 8
Besarn&a ergeseran ermintaan agegat &ang ditimbulkan ole! eruba!an ajak juga diengaru!i ole! efek enggandaan dan embatasan aksa. ergantung besar efek enggandaan dan efek embatasan aksa% ergeseran ermintaan agegat daat lebi! besar atau lebi! ke,il dariada ajak eruba!an &ang men&ebabkann&a. *elain itu% ada enentu besar ergeseran ermintaan agregat enting lainn&a &ang ditimbulkan ole! eruba!an ajak% &akni ersesi ruma! tangga tentang aaka! eruba!an ajak bersifat sementara atau ermanen. 8ika ruma! tangga memerkirakan ba!:a enurunan ajak itu bersifat ermanen maka mereka akan menganggan&a sebagai tamba!an besar bagi sumber keuangan mereka se!ingga meningkatkan belanja mereka sebesar jumla! itu. Dalam kasus ini% enurunan ajak tersebut akan berdamak besar ter!ada ermintaan agregat. *ebalikn&a% jika ruma! tangga memerkirakan ba!:a eruba!an ajak tersebut bersifat sementara% mereka akan memandangn&a sebagai tamba!an ke,il bagi sumber keuangan mereka se!ingga akan meningkatkan belanja mereka sedikit saja. Dalam kasus ini% enurunan ajak tesebut akan berdamak ke,il ter!ada ermintaan agregat. 3.7 "EN++UNAKAN KEBI8AKAN UNUK "EN*ABILKAN PE4EK9N9"IAN 3.7.1 Pendukung Kebijakan *tabilisasi Aktif *eerti tela! kita keta!ui% belanja emerinta! meruakan enentu osisi kur$a ermintaan agregat. Aabila emerinta! memangkas belanja emerinta!% ermintaan agregat akan turun &ang akan menekan roduksi dan laangan kerja dalam jangka endek. 8ika ingin men,ega! damak merugikan dari kebijakan fiskal ini% bank sentral daat bertindak guna memerluas ermintaan agregat dengan miningkatkan jumla! uang &ang beredar. Eksansi moneter daat menurunkan suku bunga% mendorong belanja in$estasi% dan memerluas ermintaan agregat. 8ika reson kebijakan moneter teat% gabungan eruba!an kebijakan moneter dan fiskal tidak akan membuat ermintaan agregat barang dan jasa terengaru!. Analisis inila! &ang sebenarn&a digunakan ole! ban&ak bank sentral. Bank # bank sentral ini mengeta!ui ba!:a kebijakan moneter meruakan enentu enting ermintaan agregat. "ereka juga mengeta!ui ba!:a ada juga enentu enting lainn&a% termasuk kebijakan fiskal &ang ditetakan ole! emerinta!. 9le! kaerna itu% bank sentral men&imak erdebatan tentang kebijakan fiskal dengan ,ermat. Hal ini memiliki dua imlikasi bagi kebijakan ekonomi makro. Imlikasi ertama &ang tidak begitu serius adala! emerinta! se!arusn&a tidak bole! menjadi en&ebab fluktuasi ekonomi. Dengan demikian% ma&oritas ekonom memeringatkan eruba!an kebijakan moneter dan fiskal se,ara besar # besaran dan mendadak karena eruba!an sema,an itu besar kemungkinan men&ebabkan fluktuasi ermintaan agregat. Imlikasi kedua dan &ang lebi! ambisius adala! emerinta! !arus mereson eruba!an ekonomi s:asta untuk menstabilkan ermintaan agregat. Pandangan ini berakar ada tulisan Ke&nes% he !eneral heory of "mployment, #nterest, and $oney% &ang terbit ada 17@. Dalam bukun&a% Ke&nes menggarisba:a!i eran utama ermintaan agregat dalam menjelaskan fluktuasi ekonomi jangka endek. Ke&nes men&atakan ba!:a emerinta! !arus aktif mendorong 9
ermintaan agregat aabila ermintaan agregat terli!at tidak ,uku untuk memerta!ankan roduksi ada tingkat ekerjaan enu!n&a. Ke&nes 'dan ban&ak engikutn&a) berendaat ba!:a ermintaan agregat berfluktuasi akibat gelombang esimisme dan otimisme &ang irasional. Ia memakai istila! /naluri kebinatangan2 'animal spirit ). Aabila esimisme melanda% ruma! tangga mengurangi belanja konsumsi% sedangkan erusa!aan # erusa!aan mengurangi belanja in$estasi. Hasiln&a adala! ermintaan agregat menurun% roduksi berkurang% dan engangguran meningkat. *ebalikn&a% aabila otimisme melanda% ruma! tangga dan erusa!aan # erusa!aan meningkatkan belanja. Hasiln&a adala! ermintaan agregat meningkat% roduksi bertamba!% dan mun,ul tekanan inflasi. Pada rinsin&a% emerinta! daat menguba! kebijakan moneter dan fiskaln&a untuk mereson gelombang otimisme dan esimisme ini se!inga menstabilkan erkonomian. *ebagai ,onto!% ketika orang bersika esimis se,ara berlebi!an% bank sentral daat meningkatkan jumla! uang &ang beredar untuk menurunkan suku bunga dan meningkatkan ermintaan agregat. Ketika mereka bersika otimis se,ara berlebi!an% bank sentral daat mengurangi jumla! uang &ang beredar untuk meningkatkan suku bunga dan menurunkan ermintaan agregat.
3.7.3 Penentang Kebijakan *tabilisasi Aktif *ebagian ekonom berendaat ba!:a emerinta! se!arusn&a tidak menggunakan kebijakan meneter dan fiskal aktif untuk menstabilkan erekonomian. "ereka men&atakan ba!:a kedua erangkat kebijakan itu se!arusn&a dibuat untuk men,aai tujuan # tujuan jangka anjang% misaln&a ertumbu!an ekonomi &ang esat dan inflasi &ang renda!% dan ba!:a erekonomian !arus dibiarkan meng!adai fluktuasi jangka endek. "eskiun ara ekonom ini mengakui ba!:a kebijakan meneter dan fiskal se,ara teoritis daat menstabilkan erekonomian% mereka meragukan aaka! ada raktikn&a kedua kebijakan itu daat melakukann&a. Argument utama adala! kedua kebijakan ini memengaru!i erekonomian dalam jangka anjang. *eerti kita keta!ui% kebijakan moneter dilakukan dengan menguba! suku bunga% &ang kemudian memengaru!i belanja in$estasi. Namun demikian% ban&ak erusa!aan tela! membuat rogram in$estasi. 9le! karena itu% ma&oritas ekonom er,a&a ba!:a kebijakan moneter memerlukan setidakn&a enam bulan untuk benar # benar memengaru!i outut dan tingkat en&eraan tenaga kerja. *elain itu% setela! mun,ul% damak tersebut daat berlangsung selam beberaa ta!un. Kebijakan fiskal juga daat meng!adai kelambanan% namun tidak seerti kelambanan kebijakan moneter% kelambanan kebijakan fiskal sebagian besar disebabkan ole! roses olitik. *ebagian besar eruba!an belanja emerinta! dan ajak !arus mele:ati roses legislasi. Proses ini daat memakan :aktu berbulan # bulan dan% dalam ban&ak kasus% berta!un # ta!un. Ketika eruba!an kebijakan fiskal disa!kan dan sia diterakan% kondisi erekonomian mungkin tela! beruba!. Kelambanan kebijakan meneter dan fiskal ini menjadi masala! karena sebagian rakiraan ekonomi sangat tidak teat. Aabila ara eramal daat memrediksi erekonomian seta!un sebelumn&a maka embuat kebijakan moneter dan fiskal daat memandang ke dean saat membuat kebijakan tersebut. Dalam kasus ini% emerinta! daat menstabilkan erekonomian 10
meskiun meng!adai kelambanan. Namun ken&ataann&a% resesi besar dan deresi terjadi tana eringatan a:al. Hal terbaik &ang daat dilakukan ole! emerinta! setia saat adala! mereson eruba!an ekonomi ketika terjadi.
3.7.7 *tabilisator 9tomatis *tabilisator 9tomatis ' automatic stabili%ers) adala! eruba!an # eruba!an kebijakan fiskal &ang mendorong ermintaan agregat ketika erekonomian mengalami resesi &ang tidak meng!aruskan emerinta! melakukan tindakan &ang disengaja. *tabilisator otomatis terenting adala! sistem ajak. Aabila ekonomi mengalami deresi jumla! ajak &ang dikumulkan ole! emerinta! menurun se,ara otomatis karena !amer semua ajak terkait erat dengan kegiatan erekonomian. Pajak endaatan ribadi bergantung ada endaatan ruma! tangga% ajak eng!asilan bergantung ada endaatan ekerja% dan ajak endaatan erusa!aan bergantung ada keuntunngan erusa!aan. Karena endaatan% eng!asilan% dan keuntungan seluru!n&a mengalami enurunan selama resesi% eng!asilan ajak emerinta! juga menurun. Penurunan ajak se,ara otomatis ini mendorong ermintaan agregat se!ingga meringankan fluktuasi ekonomi. Belanja emerinta! juga bertindak sebagai stabilisator otomatis. *e,ara k!usus% aabila ekonomi mengalami resesi dann ara ekerja diber!entikan% ban&ak orang mengajukan tunjangan engangguran dan bentuk jaminan endaatan lain. Kenaikan belanja emerinta! se,ara otomatis ini mendorong ermintaan agregat teat ketika ermintaan agregat tidak memadai untuk memberikan ekerjaan enu!. *tabilisator otomatis tidak ,uku tanggu! untuk resesi seenu!n&a. "eskiun demikian% tana stabilisator otomatis% outut dan laangan kerja akan jau! lebi! ra:an. 9le! karena itu% ban&ak ekonom menentang legislasi &ang meng!aruskan emerinta! menetakan anggaran seimbang% seerti &ang diusulkan ole! sebagian olitisi. Ketika erekonomian mengalami resesi% ajak menurun% belanja emerinta! meningkat% dan anggaran emerinta! besar kemungkinan mengalami defisit. 8ika emerinta! meng!adai aturan anggaran berimbang &ang ketat maka emerinta! daat teraksa men,ari ,ara untuk menaikkan ajak atau mengurangi belanja selama resesi. Dengan kata lain% aturan anggaran berimbang daat meng!auskan stabilisator otomatis.
BAB III PENUUP 7.1 Kesimulan *ebelum membuat eruba!an kebijakan% emerinta! erlu memertimbangkan segala damak keutusan mereka. *ebelumn&a kita tela! meli!at bagaimana kebijakan fiskal memengaru!i 11
tabungan% in$estasi% dan ertumbu!an jangka anjang% serta bagaimana kebijakan moneter memengaru!i tingkat !arga dan inflasi. Pengaru! jangka endek kebijakan moneter dan fiskal daat menguba! ermintaan agregat barang dan jasa se!ingga menguba! roduksi dan laangan ekerjaan dalam erekonomian jangka endek. Aabila emerinta! mengurangi belanjan&a untuk men&eimbangkan anggaran% emerinta! erlu memer!itungkan% baik damak jangka anjang ter!ada tabungan dan ertumbu!an mauun damak jangka endek ter!ada ermintaan agregat dan laangan kerja. Aabila emerinta! menurunkan tingkat ertumbu!an jumla! uang &ang beredar% emerinta! erlu memer!itungkan damak jangka anjang ter!ada inflasi dan juga damak jangka endek ter!ada roduksi.
DA0A4 PU*AKA "ANKI> +4E+94; N% MUAH EU*9N% >IL*9N PEE4% 317 , &"'!('() "*'*$# $()* Edisi Asia. 8akarta 5 *alemba Emat.
12