PENGANTAR USHUL FIQH Disusun guna memenuhi tugas. Mata kuliah
:
Dosen Dosen Pengam Pengampu pu :
Ushul Fiqh Misbak Misbakhud hudin, in, Lc, M.Ag M.Ag
Kelompok I / Kelas RE3 C Disusun oleh: 1. Muhammad Zulqornein (2021210091) (2021210102) 2. Fidiyatul Aeni 3. Tiyas Dwi kurniasih (2021210106) 4. Muhammad Khafidun
(2021210119)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011 BAB I
PENDAHULUAN
Ushul fiqh ialah ilmu tentang kaidah-kaidah dan pembahasanpembahasannya yang merupakan cara untuk menemukan hukum-hukum syara’ yang amaliah dari dalil-dalilnya yang terperinci. Atau A tau kumpulankumpulan kaidah dan pembahasan yang merupakan cara untuk menemukan (mengambil) hukum syara’ yang amaliah dari dalil-dalilnya yang terperinci. Dengan mempelajari Ushul fiqh kita dapat mengetahui hukumhukum syari’at Islam dengan jalan perkiraan untuk menghindari taklid (mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui alasan-alasannya). Terlepas dari pembahasan pembahasan ushul fiqh secara lebih lanjut, dalam dalam makalah ini akan membahas tentang definisi, ruang ruang lingkup, tujuan dan dan pentingnya Ushul fiqh, dan perbedaan antara ilmu fiqh dan Ushul fiqh.
Page | 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defini Definisi si Ushul Ushul Fiqh Fiqh
Ushul Ushul fiqh berasal berasal dari bahasa bahasa Arab Ushul Ushul al-fiqh yang terdiri terdiri dari dua kata, yaitu al-ushul dan al fiqh. Masing-masing kata itu mempunyai pengertian tersendiri. a. Al-U Al-Usshul hul Kata al-ushul, adalah jamak (plural) dari kata al-ashl, menurut bahasa berarti “landasan tampat membangun sesuatu” . Mennurut isti istila lah, h, se sepe pert rtii dike dikemu muka kaka kan n Wa Wahb hbah ah az-Z az-Zuh uhai ailili,, guru guru besa besarr Univer Universit sitas as Damask Damaskus, us, kata kata al us mengandung g beberapa beberapa ushu hull mengandun pengertian, salah satu dari pendapatnya ialah “bermakna asal’ tempat menganalogikan sesuatu yang merupakan salah satu dari rukun qiyas” .
b. Al-Fi -Fiqh Kata al-fiqh menurut bahasa berarti pemahaman. Menurut istilah terdapat terdapat beberapa beberapa pendapat, pendapat, salah salah satu diantaran diantaranya ya ialah Abu Hanifah. Abu Hanifah mendifinisikannya sebagai: "س ا لن ف ة مع ر
يه م و ه له "م, “ pengetahuan diri seseorang tentang apa yang menj menjad adii hakn haknya ya,, dan dan apa apa yang yang menja enjadi di kew kewajib ajiban anny nya a atau atau deng dengan an kata kata lain lain,, peng penget etah ahua uan n sese seseor oran ang g tent tentan ang g apa apa yang yang menguntungkan dan apa yang merugikannya.”
Demikian pengertian dari masing-masing kata tersebut. Seperti dike dikemu muka kaka kan n di atas atas,, yang yang di maks maksud ud al ashul ashul disini disini dengan dengan makna dalil. Atas dasar itu, istilah ushul fiqh berarti dalil-dalil fiqh, seperti Al-Qur’an, Sunnah, ijma’, qiyas, dan lain-lain.1 1 Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.zein, M.A, Ushul Fiqh , Prenada Media, Jakarta, 2005, hal 1-3 Page | 3
Dalam karangan Dr. Wahhab Khallaf. Ushul fiqh menurut istilah syara’ ialah “p “peng engeta etahua huan n tentan tentang g kaidah kaidah dan bahasa bahasanya nya yang yang dijadikan sebagai acuan di dalam menetapkan hukum syari’at Islam mengenai perbuatan manusia berdasarkan dalil-dalil dalil-dalil secara rinci” .2
A. Ruang Ruang lingkup dan dan Objek kajian kajian Ushul Ushul Fiqh
Untuk mendalami satu disiplin ilmu, lebih dulu perlu diketahui apa yang yang menjadi menjadi objek pembah pembahasa asanny nnyaa dan sisi sisi mana mana saja dari objek objek bahasa bahasan n terseb tersebut ut yang yang akan akan dikaji dikaji.. Demiki Demikian an halnya halnya untuk untuk mempelajari Ushul Fiqh, perlu diketahui objek pembahasannya. Pend Pendap apat at Al-G Al-Gha haza zali, li, obje objekk baha bahasa san n Us Ushu hull Fiqh Fiqh menj menjad adii 4 (empat) bagian, yaitu: 1. Pembahasan Pembahasan tentang tentang hukum hukum syara’ syara’ dan dan yang yang berh berhub ubun unga gan n
dengannya, seperti hakim, makmumfih, dan makmum ‘alaih; 2. Pembahasan tentang tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hukum; 3. Pembahasan Pembahasan tentang cara mengistinb mengistinbatkan atkan hukumdari hukumdari sumbersumbersumber dan dalil-dalil itu; 4. Pembahasan tentang ijtihad. Meskipun yang menjadi objek bahasan Ushul Fiqh ada empat seperti dikemukan di atas, namun Wahbah az-Zyhaili dalam bukunya al-Wasith Fi Ushul al-Fiqh menjelaskan bahwa yang menjadi inti dari objek kajian Ushul Fiqh adalah tentang dua hal, yaitu dalil-dalil secara global global dan tentan tentang g al-ahkam oleh oleh para para ulam ulamaa Us Ushu hull Fiqh Fiqh hany hanyaa sebagai pelengkap.3 A. Tujuan Dan Pentingnya Ushul Fiqh 2 Dr. Abdul Wahhab Khallaf, Kaidah Kaidah Hukum Islam, Penerbit Risalah, Bandung, 1972, hal 2 3 Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.zein, hal 11-12 Page | 4
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa kegunaan penting bagi studi Ushul Fiqh: 1. Den Dengan gan memp mempel elaj ajar arii Us Ush hul fiqh fiqh akan akan memu memung ngki kin nkan kan untuk ntuk menge engettahui ahui dasa dasarr-das -dasar ar par para mujta ujtah hid mas asaa sila silam m dala dalam m membentuk pendapat fiqhnya. 2. Dengan studi Ushul Fiqh seseorang akan memperoleh kemampuan untuk memahami ayat-ayat hukum dalam Al-Qur’an dan hadishadis hukum dalam Sunnah Rasulullah, kemudian meng- istinbat kan hukum dari dua sumber tersebut. Dengan mendal mendalami ami Ushul Ushul fiqh fiqh ses seseor eorang ang akan akan mampu mampu secara secara 3. Dengan ben benar dan dan lebi lebih h baik baik melak melakuk ukan an muqara muqaranat nat al-maz al-mazahi ahib b alfiqhiiyah, studi komperatif antar pendapat ulama fiqh dari berbagai mazh mazhab ab,, se seba bab b Us Ushu hull fiqh fiqh meru merupa paka kan n alat alat untuk untuk mela melaku kuka kan n perbandingan mazhab fiqh. Kegunaan Ushul Fiqh terutama akan terasa bilamana keyakinan bahwa pintu ijtihad sudah tertutup dapat disingkirkan dari benak umat Islam. Jika benar pintu ijtihad pernah ditutup dalam sejarahnya, hal itu tidak lain dimaksudkan agar ijtihad tidak dimanipulasi oleh orangorang-ora orang ng yang yang tidak tidak berkom berkompet peten en untuk untuk melaku melakukan kannya nya.. Bagi Bagi oran orangg-or oran ang g yang yang mamp mampu, u, pint pintu u ijtihad tidak tidak seoran seorangpu gpun n yang yang berhak menutupnya. Dalam konteks inilah studi Ushul Fiqh menjadi lebih penting. Ia penting didalami, baik oleh seseorang yang akan memberikan fatwa, oleh para hakim di pengadilan di mana hukum Islam diterapkan, dan oleh para mahasiswa yang akan menekuni studi hukum Islam. A. Fiqh dan Ushu Ushull Fiqh
1. Peng Penger erti tiaa aan n Fiqh Fiqh Di dalam Al Qur’an tidak kurang dari 19 ayat yang berkaitan dengan kata Fiqh dan semuanya dalam bentuk kata kerja, seperti di dalam surat at Taubah ayat 122. Page | 5
ِا فُه َ َتَيِة لٌ َ ِئَط ْ ُهْنِة مٍ قَ ْرِ ف ّ ُ ك ْ ِ مَر َ َ َلْ ََف َْو ُ ذَ ْح َ ْ ُه َعَ ل ْ ِهْيَإلِ اْ ُعَج َ اَ إِ ْ ُهَم ْ َوُا ق ذِ ْنُيِلَ و ِ ّالد “Henda “Hendakla klah h dari dari tiap-t tiap-tiap iap golong golongan an merek mereka a ada serom serombon bongan gan orang orang yang yang pergi pergi untuk untuk memaha memahami mi (memp (mempel elaja ajari ri)) agama agama agar agar memb member erii peri pering ngat atan an kepa kepada da kaum kaumny nya a apab apabil ila a mere mereek eka a tela telah h kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan:
ِ ُ ْه ِ َ ُ اًرْخيَ ِ ِ بُل د الُ ِْر ُ ْ َم ْ ال ّد فِ “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik di sisi sisi-N -Ny ya
nis niscaya caya
dib diberi erikan kan
kep kepadan adany ya
pem pemaham ahaman an
(yan (yang g
mendalam) dalam pengetahuan agama”.
Dari Dari ayat ayat dan dan hadi hadiss diat diatas as,, dapa dapatt diam diambi bill sa satu tu peng penger erti tian an bahwa Fiqh itu berarti mengetahui, memahami, dan mendalami ajaran-ajar ajaran-ajaran an agama secara secara keseluruh keseluruhan. an. Inilah Inilah pengertian pengertian Fiqh pada masa sahabat atau pada abad pertama Islam. Dalam karangan yang dikemukakan oleh al-Jurjani berikut ini: Fiqh Fiqh menur menurut ut bahasa bahasa berart berartii paham paham terhad terhadap ap tujuan tujuan seseor seseorang ang pembicara pembicara.. Menurut Menurut istilah: istilah: Fiqh ialah ialah mengetahu mengetahuii hukum-hu hukum-hukum kum syara’ yang amaliah (mengenai perbuatan, perilaku) dengan melalui dalil-dal dalil-dalilny ilnya a yang terperin terperinci. ci. Fiqh Fiqh adalah adalah ilmu ilmu yang dihasilk dihasilkan an oleh pikir pikiran an serta serta ijtiha ijtihad d (peni (penili litia tian) n) dan memerl memerluka ukan n wawasa wawasan n serta serta perenungan . Oleh sebab itu Allah tidak bisa disebut sebagai “Faqih” (ahli dalam fiqh), karena bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas.4
2. Perbedaan Perbedaan antar antaraa Ilmu Ushul Ushul Fiqh dan dan Ushul Ushul Fiqh Djazuli, Ilmu Fiqh, 4 Prof. H . A. Djazuli,
Prenada Media, Bandung, 2005, hal 4-7.
Page | 6
Dala Dalam m buku buku Ade Ade dedi dedi Roha Rohaya yana na,, M.Ag M.Ag,, ushu ushull fiqh fiqh adal adalah ah meto metode de,, cara cara atau atau alat alat yang yang digu diguna naka kan n se seor oran ang g ahli ahli fiqh fiqh dala dalam m mengg menggali ali hukum hukum dari dari sumbe sumbern rnya, ya, sedang sedangkan kan fiqh fiqh adalah adalah produk produk ushul fiqh, yaitu hukumnya (hukum fiqh). Dapat dikatakan bahwa ushul ushul fiqh adalah adalah pohon pohon yang dapat melahir melahirkan kan buah, buah, sedangkan sedangkan fiqh adalah buah yang lahir dari pohon tersebut. 5 Dijel Dijelas aska kan n juga juga dala dalam m buku buku Peng Pengan anta tarr Ilmu Ilmu fiqh fiqh,, kara karang ngan an Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy. Ilmu fiqh menerangkan huku hukum m amal amalii dan dan diis diisti tinb nbat atka kan n dari dari dali dalill-da daliliny nyaa yang yang haru haruss ditempuh, menerangkan martabat-martabat dalil dan keadaan yang menimpai dalil. Ilmu ushul fiqh menerangkan bahwa masdar yang pertama pertama ialah Al Qur’an. Qur’an. Al Qur’an Qur’an itulah pokok pokok pangkal pangkal segala segala dalil. dalil. Ilmu Ushul fiqh menerangkan nama yang dhanni dan mana yang qath’i dari dalil-dalil itu. Dan menerangkan apa yang harus diambil di kala terjadi pertentangan antara dhahir-dhahir nash, menerangkan martabatmartabat-mart martabat abat khas di sa samp mpin ing g mart martab abat at-m -mar arta taba batt amm, menetapkan orang-orang yang dapat ditaklifkan hukum, hal-hal yang dapa dapatt meng menghi hilan langk gkan an keah keahlilian an se sese seor oran ang g untu untukk mela melaks ksan anak akan an hukum, menerangkan syarat-syarat mujtahid dan menentukan orangorang yang dianggap ahli istinbath. 6
BAB III PENUTUPAN
5 Ade dedi Rohayana, M.Ag, Ilmu Ushul Fiqh, STAIN Press, 2005, hal 12. 6 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, PT.Pustaka , Yogyakarta, 1999, hal 166. Page | 7
A. Simp Simpul ulan an Ilmu Ilmu Ushul shul Fiq Fiqh yang yang sudah udah ber eru umur mur sekia ekian n abad abad itu itu, meskipun disana sini perlu dibenahi, namun tetap saja dibutuhkan oleh oleh pemi pemina natt Huku Hukum m Isla Islam. m. Deng Dengan an memp mempel elaj ajar arii Us Ushu hull fiqh fiqh,, di samping secara teoritis mampu mengetahui bagaimana terb terben entu tukn knya ya mazh mazhab ab-m -maz azha hab b fiqh fiqh di masa masa sila silam, m, juga juga dapa dapatt menjawab masalah masalah baru yang belum ada hukumnya dalam buku-buku fiqh klasik. Dari Dari pemb pembah ahas asan an yang yang ada ada dalam dalam Bab Bab se sebe belu lumn mnya ya,, dapa dapatt dipa dipaha hami mi bahw bahwaa Us Ushu hull Fiqh Fiqh memb membah ahas as tent tentan ang g defi defini nisi si,, ruan ruang g lingkup dan objek kajian, tujuan dan pentingnya Ushul Fiqh. Dalam pembahasan ini dapat dikatakan bahwa Ilmu Ushul Fiqh merupakan dasar atau fondasi dari Ilmu Fiqh. B. Penu Penutu tup p Demi Demiki kian anla lah h maka makala lah h yang yang sa sang ngat at se sede derh rhan anaa ini, ini, penulis berharap semoga bermanfaat bagi kita. Saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan selanjutnya, tak lupa di ucapkan terimakasih.
Page | 8
DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.zein, M.A, Ushul Fiqh , Prenada Media, Jakarta, 2005. Dr. Abdul Wahhab Khallaf, Kaidah Kaidah Hukum Islam , Penerbit Risalah, Bandung, 1972. Prof. H . A. Djazuli, Ilmu Fiqh, Prenada Media, Bandung, 2005.
Ade dedi Rohayana, M.Ag, Ilmu Ushul Fiqh, STAIN Press, 2005. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, PT.Pustaka , Yogyakarta, 1999.
Page | 9