LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK INSTRUMEN
PENENTUAN PERMANGANAT DAN KROMAT DALAM CAMPURAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
Kelompok 9: Solikhah Amanda Puji Ahmad Fajrudin
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
PENENTUAN PERMANGANAT DAN KROMAT DALAM CAMPURAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI A. Tujuan Menentukan konsentrasi permanganate dan kromat dalam campuran secara spektrofotometri
B. Landasan Teori Apabila suatu larutan mengandung campuran dari zat terlarut yang tidak saling bereaksi satu dengan yang alin dan mempunyai absorbansi pada panjang gelombang yang berbeda besar, maka masing-masing zat terlarut dapat ditentukan secara spektrofotometri. Absorbansi suatu larutan pada panjang gelombang tertentu merupakan jumlah absorbansi dari masing-masing penyusunnya. Misalnya, suatu larutan mengandung campuran zat terlarut M dan N, maka apabila serapan total larutan tersebut pada panjang gelombang maksimum λ, adalah = A1 dan pada panjang gelombang maksimum λ2 = A2, maka : ( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
dan
( )
( )
( ) ( )
ℰ1(m); ℰ (n); ℰ (m) dan ℰ (n) masing-masing adalah absortivitas molar M dan N pada panjang gelombang λ dan λ yang dapat dihitung dari larutanlarutan standarnya dengan menggunakan rumus dari hokum Lambert Beer. A ℰbc Percobaan
atau ini
dimasukkan
ℰ A/(b c) untuk
menentukan
konsentrasi
ion
permanganate (MnO4-) dan ion kromat (CrO42-) dalam suatu larutan yang mengandung KMnO4 dan K2CrO4 secara spektrofotometri. Spektrofotometri adalah teknik yang digunakan untuk mengukur jumlah (konsntrasi) suatu zat berdasarkan spektroskopi. Spektroskopi merupakan ilmu
yang mempelajari interaksi antara radiasi dan benda sebagai fungsi panjang gelombang. Instrumen yang digunakan disebut spektrofotmeter. Awalnya spektroskopi hanya mengacu pada pendispersian cahaya tampak berdasarkan panjang gelombang. Untuk selanjutnya konsep ini berkembang untuk menunjuk pada segala bentuk pengukuran kuantitatif sebagai fungsi dari panjang gelombang dan frekuensi. (http://wahyuni.blogspot-com/spektrometri) Spektrofotometer UV-Vis termasuk spektroskopi molekuler yaitu materi yang dianalisis berbentuk molekul dan bukan dalam bentuk atom bebas. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur sinar tampak (cahaya). Cahaya terdiri dari dua komponen, yaitu listrik dan elektrik, komponen elektrik inilah yang mempunyai peranan penting dalam spektroskopi daripada komponen listrik, karena interaksi gelombang elektromagnetik terutama terjadi antara medan listrik gelombang elektromagentik dengan gerakan elektronik dari materi. (Sumar Hendayana, 1994)
C. Alat dan Bahan
Alat : 1) Spektrofotometer 2) Labu takar 100 mL 3) Pipet gondok 1 mL
Bahan : 1) Larutan KMnO4 10-1M 2) Larutan K2CrO4 3) Larutan NaOH 4) Aquades
D. Cara Kerja 1. Menentukan Absorbtivitas Molar Larutan KMnO4 dan K2CrO4
K2CrO4 0,1 mL + Aquades Sampai tanda 100 mL
K2CrO4 10-4 M
Ukur absorbansi pada λ 450 nm dan 520 nm
2. Menentukan ligan CNS dalam ion kompleks
KMnO4 :K2CrO4 ( 1 : 2) + NaOH beberapa tetes
Mengencer sampai tanda 100 mL
Ukur absorbansi pada λ 480 nm dan 520 nm
E. Data Pengamatan
Larutan
Konsentrasi
KMnO4 K2CrO4 Campuran
1x10-04 M 1x10-03 M
Absorbansi λ 450
λ 520
0,02 0,18 0,008
0,086 0,005 0,001
F. Analisis Data 1. Perhitungan absorbtivitas pada λ 450 nm Mn Mn Mn
ε 450
ε 520
200 180
860 5
r r r 2. Perhitungan absortivitas pada λ 520 nm Mn Mn Mn
r r r
3. Menghitung konsentrasi KMnO4 dan K2CrO4 dalam campuran a. Pada λ 450 nm Mn
r
(persamaan 1) b. Pada λ 520 nm Mn
r
(persamaan 2)
4. Eliminasi persamaan 1 dan 2 x1 x36
G. Pembahasan Metode pada praktikum ini didasarkan pada interaksi antara cahaya dengan meateri. Apabila sebuah materi dikenal sinar akan empunyai kemungkinan diserap dan dipancarkan kembali dengan panjang gelombang yang sama atau berbeda. Cahay yang diserap inilah yang disebut absorbansi (A). Percobaan dilakukan dengan pengujian pada absorbansi 450 nm dan 520 nm, yang mana masih termasuk dalam rentang panjang gelombang yang dapat diukur oleh spektrofotometer. Dalam hukum Lambert Beer dirumuskan :
yang menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan tebal larutan dan konsentrasi. Sehingga besarnya konsentrasi dari ion permanganate (MnO4-) dan ion kromat (CrO42-) dapat dihitung. Dari data yang diperoleh selama praktikum dan dihitung berdasarkan hokum lambert beer pada panjang gelombang 450 nm untuk KMnO4 dan K2CrO4 absorbtifitas molarnya masing-masing 200 L/mol cm-1dan 180 L/mol cm-1, sedangkan pada panjang gelombang 520 nm untuk KMnO4 dan K2CrO4 absorbtifitas molarnya masing-masing 860 L/mol cm-1 dan 5 L/mol cm-1. Sedangkan cuplikan larutan yang mengandung ino MnO4- dan CrO42- pada panjang gelombang 450 nm dan 520 nm masing-masing menunjukkan absorbansi sebesar 0,008 A dan 0,001 A. Selain itu, menghitung besarnya konsemtrasi K2CrO4 konsentrasi KMnO4 sebesar
dan
M.
H. Simpulan Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh :
Pada λ 450 nm absorbansi KMnO4 dan K2CrO4 masing-masing 0,02 A dan 0,08 A dan pada λ 520 nm absorbansi KMnO4 dan K2CrO4 masing-masing 0,086 A dan 0,005 A.
Pada campuran diperoleh konsntrasi KMnO4 sebesar K2CrO4
M dan
I. Daftar pustaka Hendayana, Sumar. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : IKIP Semarang Press. http://wahyuni.blogspot-com/spektrometri (10 Mei 2014) Tim Dosen Kimia. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Semarang : Lab. Kimia FMIPA UNNES
Semarang, 12 Mei 2014 Praktikan
Solikhah 4311411034