PENENTUAN BILANGAN ASAM PADA MINYAK DENGAN METODE TITRASI ASAM BASA
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan
: Menentukan bilangan as asam pada minyak.
2. Har Harii, ta tanggal
: Ra Rabu, 18 Nov Noveember 20 2009
3. Te Tempat
: La Laboratorium Ki Kimia FK FKIP Un Universitas Ma Mataram.
B. LAN LANDAS DASAN TE TEO ORI
Kimia Analitik merupakan salah satu cabang Ilmu Kimia yang mempelajari tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode analisis kimia. Kimia analitik mencakup kimia analisis kual kualit itat atif if dan dan kimi kimiaa
anal analis isis is kuan kuanti tita tati tif. f. Anal Analis isis is kuali kualitat tatif if meny menyat ataka akan n
kebe kebera rada daan an suat suatu u unsu unsurr atau atau seny senyawa awa dalam dalam samp sampel el,, seda sedangk ngkan an anal analis isis is kuant kuantit itat atif if meny menyat ataka akan n jumla jumlah h suat suatu u unsu unsurr atau atau seny senyawa awa dala dalam m samp sampel el (Wiryawan, 2008). Titrasi atau disebut juga volumetri merupakan metode analisis kimia yang cepat, akurat dan sering digunakan untuk menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dalam larutan. Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksik (mereaksikan) an) sejumlah sejumlah volume volume tertentu tertentu (biasanya (biasanya dari buret) buret) larutan larutan standar standar (yang (yang sudah sudah diketa diketahui hui konsen konsentra trasin sinya ya dengan dengan pasti) pasti) yang yang diperl diperluka ukan n untuk untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Untuk mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi (Wiryawan, 2008). Lemak dan Minyak Minyak atau secara kimiawi kimiawi adalah adalah triglise trigliserida rida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. R1 ─ COO ─ HO ─ CH2 CH2 H2 R2 ─ COO ─ 3 RCOOH HO CH ─ O + CH ─ COO ─ R 3 HO ─ CH2 Asam lemak
Gliserol
CH2 Trigliserida
Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam da lam keadaan padat. Sedangkan Seda ngkan minyak adalah trigliserida yang daklam suhu ruang berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak (Julianty, 2008). Lemak dan minyak minyak merupakan merupakan makronutri makronutrien en penting penting yang menempati urutan kedua setelah HA sebagai bahan bakar untuk memberikan energi kepada sel-sel tubuh. Lemak mempunyai fungsi lain yang tidak dimiliki oleh HA seperti pembentukan komponen membran vitamin larut lemak. Berdasarkan bentuknya, lemak dibedakan drngan minyak yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Lemak atau minyak yang terdapat didalam tubuh disebut pula lipid lipid.. Lemak Lemak yang yang ada dalam dalam makana makanan n maupun maupun tubuh tubuh dapat dapat diklas diklasif ifika ikasik sikan an menjadi menjadi 3 kelompok kelompok utama utama yaitu:tri yaitu:triglise gliserida, rida, kolesterol kolesterol dan fosfolipi fosfolipid. d. Asam lemak dapat dibedakan pula antara asam lemak lemak jenuh dan tidak jenuh. Keduanya Keduanya dibedakan berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap antara dua atom karbonnya dalam rumus bangunnya. Minyak nabati seperti minyak zaitun, kanola dan kacang lebih lebih banyak banyak mengand mengandung ung asam asam lemak lemak omega-9 omega-9 atau atau asam asam oleat oleat sement sementara ara minyak kelapa mengandung lebih banyak asam lemak jenuh atau asam palmitat. Karena itu, dua jenis minyak yang disebutkan terakhir ini sering digolongkan kedalam kedalam jenis minyak jenuh kendati kendati minyak minyak sawit sendiri sendiri dengan pemrosesan pemrosesan dalam dalam indust industri ri sudah sudah terola terolah h menjad menjadii jenis jenis minya minyak k yang yang mengan mengandung dung cukup cukup banyak asam lemak tak jenuh (Hartono, 2006). Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak. Angka asam besar menunjukan asam lemak bebas (FFA) yang besar yang berasal dari hidrolisis minyak atupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam makin rendah kualitasnya (Julianty, 2008). Bilangan Asam = mL KOH x Norm. Norm. KOH x 56,1 gram minyak
% FFA = mL KOH x Norm. KOH KOH x BM Asam Lemak x 100% gram minyak x 1000
Selama pemanasan minyak goreng mengalami perubahan fisik dan kimia dikare dikarenaka nakan n terjadi terjadinya nya reaksi reaksi oksida oksidasi si minyak minyak dan degrad degradasi asi asam asam lemak. lemak. Pengamatan pada perubahan sifat fisik minyak goreng selama pemanasan telah lama diketahui dan digunakan untuk mengidentifikasi kualitas minyak goreng. Pengukuran kandungan asam lemak bebas pada minyak merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas minyak goreng. Weiss (1983) melaporkan bahwa salah satu indikator minyak goreng mencapai batas pemakaian (frying life) adalah dicapainya kosentrasi asam lemak bebas (FFA) sebesar 0,5 % (Budiyanto, 2008).
C. ALAT ALAT DAN DAN BAHAN AHAN 1. Alat-alat :
− Pemanas listrik − Labu Erlenmeyer 250 mL − Buret − Statif dan klem − Pipet tetes − Labu ukur 100 mL − Labu ukur 250 mL − Pendingin balik/kondensor − Neraca analitik − Gelas ukur 2. Bahan-bahan :
− KOH 0,1 N (mengencerkan padatan KOH dengan aquades)
− Indikator pp (fenolftalein) − Sampel minyak (minyak merk Bimoli dan minyak jelantah)
− Etanol 95 % − Aquades − HCl 0,1N (dibuat dari pengenceran larutan induk HCl 12N)
D. PRO PROSE SEDU DUR R KE KERJ RJA A 1.
Dibuat larutan standar KOH 0,1 N sebanyak 100 mL dengan cara 0,56 gram padatan KOH dilarutk dilarutkan an dengan dengan aquades aquades di dalam dalam labu labu ukur 100 mL, kemudian kemudian dikocok hingga KOH larut sempurna.
2.
Dibuat larutan standar primer HCl 0,1N sebanyak 250 mL dengan cara mengencerkan 2,08 mL larutan HCl 12N dengan aquades di dalam labu ukur 250 mL.
3.
Dilakukan standarisasi larutan KOH dengan larutan standar HCL 0,1N dengan cara berikut : -
Disi Disiap apka kan n laru laruta tan n HCl HCl 0,1N 0,1N di di dala dalam m bure buret. t.
-
Dimasukkan 20 mL larutan KOH ke dalam Erle Erlenm nmey eyer er 250 250 mL, mL, dita ditamb mbah ahkan kan 2-3 2-3 tete tetess indikator pp.
-
Dititrasi dengan larutan HCl (yang sudah diisikan keda kedala lam m
bure buret) t) samp sampai ai
titi titik k
akhi akhirr
(ter (terja jadi di
perubahan warna). -
Hitung Hitung normal normalita itass laru larutan tan HCl dengan dengan persam persamaan aan :
N KOH = V HCl x N HCl V HCl 4.
Ke dalam dalam labu labu Erlenm Erlenmeye eyerr 250 mL, dimasu dimasukkan kkan 20 gram gram minyak minyak merk merk Bimoli Bimoli,, kemudian ditambahkan dengan 50 mL etanol 95%.
5.
Erlenmeyer kemudian ditutup dengan pendingin balik, dan diletakkan di dalam beker gelas yang berisi air.
6.
Dipanaskan hingga menididih (±30 menit).
7.
Dikocok dengan kuat untuk melarutkan asam lemak bebasnya dan dinginkan.
8.
Ditambahkan indikator pp (fenolftalein).
9.
Sampel minyak dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah muda yang bertahan selama ±10 detik.
10.
Ulangi langkah kerja 4-9 untuk sampel minyak jelantah (minyak bekas).
11.
Masing-masing percobaan titrasi dilakukan dua kali untuk tiap sampel.
E. HASIL ASIL PENGA ENGAMA MAT TAN
No.
1.
Cara Kerja Hasil Pengamatan Buatlah larutan standar KOH 0,1 N sebanyak KOH padatan berwarna putih.ketika
100 mL dengan cara 0,56 gram padatan KOH
dilarutkan dengan aquades, terbentuk
dilaru dilarutka tkan n dengan dengan aquade aquadess di dalam dalam labu labu
larutan bening.
ukur ukur 100 100 mL, mL, kemu kemudi dian an diko dikoco cok k hing hingga ga KOH larut sempurna. Buatla Buatlah h laruta larutan n standa standarr primer primer HCl 0,1N 0,1N 2.
3.
4.
sebanyak
250
mL
dengan
cara
mengen mengencer cerkan kan 2,08 2,08 mL laruta larutan n HCl 12N dengan aquades di dalam labu ukur 250 mL. Dilakukan standarisasi larutan KOH dengan
Untuk standarisasi KOH, diperlukan
larut larutan an standa standarr HCL 0,1N 0,1N menggu menggunak nakan an
volume HCl sebanyak 20,02 mL
indikator pp. Ke dalam labu
mL,
Titik akhir titrasi = merah jambu Gram bimoli ke-1 = 20,06 gram
dimasukk dimasukkan an 20 gram minyak merk Bimoli, Bimoli,
Gram Bimoli ke-2 = 20,03 gram
kemudian ditambahkan dengan etanol 95%.
Bimoli + etanol = terbentuk 2 lapisan,
Erlenmeye eyer
250
minyak dibagian bawah, dan etanol dibagian atas Erle Erlenm nmey eyer er 5.
6. 7.
kem kemudia udian n
ditu ditutu tup p
deng dengan an
pendingin balik , dan dilet diletakk akkan an di dalam dalam beker gelas yang berisi air air Dipanaska Dipanaskan n hingga hingga menididih menididih (±30 menit) menit)
Larutan menjadi 1 lapis, berwarna kuning
dan dikocok kuat. pucat. Ding Dingin inka kan, n, kemu kemudi dian an tamb tambah ahka kan n ind indik ikat ator or pp Tetap berwarna kuning pucat (fenolftalein) sebagai indikator.
8.
9. 10. 11.
F.
Sampel minyak dititrasi dengan larutan KOH
Volume KOH titrasi ke-1 = 1,5 mL
0,1 N sampai terbentuk warna merah muda
Volume KOH titrasi ke-2 = 1,7 mL
yang bertahan selama ±10 detik. Ulan Ulangi gi lang langka kah h kerj kerjaa 4-8 4-8 untu untuk k samp sampel el
Gram minyak jelantah ke-1 = 20,02 gram
minyak jelantah (minyak bekas). Masing-mas Masing-masing ing percobaan percobaan titrasi titrasi dilakukan dilakukan dua kali untuk tiap sampel.
Gram minyak jelantah ke-2 = 20,03 gram Volume KOH titrasi ke-1 = 2,2 mL
Hitunglah bilangan asam untuk kedua sampel
Volume KOH titrasi ke-2 = 2,1 mL Rata-rata bil. Asam Bimoli = 0,459
minyak tersebut.
Rata-rata bil. Asam jelantah = 0,616
ANALIS ALISIIS DATA
1. Persamaan Reaksi - standarisasi larutan KOH dengan larutan HCl 0,1N KOH (aq) + HCl (aq) → KCl (aq) + H2O (l) - Hidrolisi Hidrolisiss minyak minyak dengan asam R1 ─ COO ─ CH2
R2 ─ COO ─
CH R ─ COO ─ 3
CH2
HO ─ CH2
H+ H2
HO ─ CH
O
HO ─ CH2
Trigliserida
Gliserol
2. Perhitungan a. Standarisasi larutan KOH Dik : Normalitas HCl = 0,1N VHCl untuk titrasi = 20,5 mL V KOH yang digunakan = 20 mL Dit : Normalitas KOH Jawab : N KOH = V HCl x N HCl V KOH
+ 3 RCOOH Asam lemak
= 20,5 x 0,1 20 = 0,1025 N Jadi, normalitas dari KOH adalah 0,1025 N
b. Bilangan Asam Dik : gram Bimoli untuk data ke-1 = 20,06 gram gram Bimoli untuk data ke-2 = 20,03 gram VKOH untuk titrasi ke-1 = 1,5 mL VKOH untuk titrasi ke-2 = 1,7 mL Gram minyak jelantah untuk data ke-1 = 20,02 gram Gram minyak jelantah untuk data ke-2 = 20,03 gram VKOH untuk titrasi ke-1 = 2,2 mL VKOH untuk titrasi ke-2 = 2,1 mL Dit : bilangan asam Jawab :
Bimoli data ke-1 Bilangan Asam = mL KOH KOH x Norm. KOH x 56,1 56,1 gram minyak = 1,5 x 0,1025 x 56,1 20,06 gram = 0,43
Bimoli data ke-2 Bilangan Asam = mL KOH KOH x Norm. KOH x 56,1 56,1 gram minyak = 1,7 x 0,1025 x 56,1 20,03 gram = 0,488 Rata-r Rata-rata ata dari dari kedua kedua data data diata diatass adalah adalah 0,459. 0,459. Jadi Jadi bilang bilangan an asam asam untuk untuk minyak Bimoli pada percobaan ini diperoleh sebesar 0,459 mg KOH/gram minyak.
Minyak jelantah data ke-1 Bilangan Asam = mL KOH KOH x Norm. KOH x 56,1 56,1 gram minyak = 2,2 x 0,1025 x 56,1 20,02 gram = 0,63
Minyak jelantah data ke-2 Bilangan Asam = mL KOH KOH x Norm. KOH x 56,1 56,1 gram minyak = 2,1 x 0,1025 x 56,1 20,03 gram = 0,602
Rata-r Rata-rata ata dari dari kedua kedua data data diata diatass adalah adalah 0,616. 0,616. Jadi Jadi bilang bilangan an asam asam untuk untuk minyak jelantah pada percobaan ini diperoleh sebesar 0,616 mg KOH/gram minyak.
F.
PEMBAHASAN
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau triester gliserol. Kedua senyawa ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar atau semi polar. Lemak dan minyak merupakan salah satu bagian dari lipida. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak yaitu pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cender cenderung ung berupa berupa minya minyak. k. Karena Karena itula itulah, h, biasa biasa terden terdengar gar ungkapa ungkapan n lemak lemak hewani atau minyak nabati. Pada percobaan ini, akan ditentukan bilangan asam dari suatu minyak. Dimana Dimana pada pada percoba percobaan an ini, ini, sampel sampel minya minyak k yang yang diguna digunakan kan adalah adalah minyak minyak bimoli dan minyak jelantah (minyak bekas pakai). Bilangan asam adalah jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak dalam 1 gram lemak/minyak. Bilangan asam dapat dicari dengan menggunakan rumus : Bilangan Asam = mL KOH x Norm. KOH x 56,1 gram minyak Angka 56,1 pada rumus di atas menyatakan berat molekul KOH dimana Ar K adalah 39,1 kemudian Ar O adalah 16 dan Ar dari H adalah 1. Penentu Penentuan an bilanga bilangan n asam asam diperg dipergunak unakan an untuk untuk menguk mengukur ur jumlah jumlah asam asam lema lemak k beba bebass yang yang terd terdap apat at dalam dalam lema lemak. k. Semaki Semakin n besa besarr angka angka ini ini bera berart rtii kandungan asam lemak bebas semakin tinggi, sementara asam lemak bebas yang terkandung dalam sampel dapat berasal dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Karena proses hidrolisis dapat berlangsung dengan penambahan asam dan dibantu oleh panas. Reaksi ang terjadi pada proses hidrolisis adalah sebagai berikut : R1 ─ COO ─ CH2
R2 ─ COO ─
CH R ─ COO ─ 3
CH2 Trigliserida Trigliserida
HO ─ CH2
H+ H2
HO ─ CH
O
HO ─ CH2 Gliserol
+ 3 RCOOH Asam lemak
Mula-mula sampel minyak ditambahkan 50 ml etanol 95%. Etanol mampu menar menarik ik air air yang yang meli meling ngku kupi pi mole molekul kul-m -mol oleku ekull miny minyak ak sehi sehing ngga ga terj terjad adii pemisahan fase minyak dengan air (Frazier dan Westhoff, 1978). Sehingga setelah setelah penambahan penambahan etanol pada minyak, akan terbentuk terbentuk 2 lapisan lapisan yaitu yaitu minyak minyak dibawah dibawah dan etanol etanol di bagian bagian atas. atas. Kemudi Kemudian an setela setelah h dididi dididihkan hkan selama selama ±30 menit menit,, dan dikocok dikocok kuat, laruta larutan n bercam bercampur pur menjad menjadii 1 lapisa lapisan. n. Tujuan Tujuan dari dari pemanasan ini adalah untuk mempermudah pelarutan sampel minyak pada alcohol/eta alcohol/etanol. nol. Untuk sampel minyak minyak bimoli, bimoli, terbentuk terbentuk larutan larutan dengan warna kuning kuning pucat, pucat, sedang sedangkan kan untuk untuk sampel sampel minya minyak k jelant jelantah, ah, terbent terbentuk uk laruta larutan n berwarna kuning keruh. Larutan kemudian didinginkan dan ditambahkan dengan indikator phenolftalein dan dititrasi dengan KOH 0,1N hingga berubah warna menjadi menjadi merah muda (titik (titik akhir titrasi). titrasi). Penambahan indikator indikator bertujuan untuk menan menanda daii kapa kapan n titi titik k akhi akhirr atau atau titi titik k ekiv ekival alen en titr titras asii terj terjad adi. i. Indi Indika kato tor r phenolftalein pada larutan yang asam akan berwarna bening atau tidak berwarna dan jika larutan sudah basa atau mendekati basa, larutan akan menjadi merah muda. Untuk Untuk sampel sampel minyak minyak Bimoli Bimoli,, percoba percobaan an dilakuk dilakukan an sebany sebanyak ak dua kali. kali. Perl Perlak akua uan n dupl duplo o ini ini bert bertuj ujua uan n untu untuk k memp memper erol oleh eh data data yang yang akur akurat at dan dan kemungkinan terjadinya kesalahan oleh factor human error (kesalahan manusia). Untu Untuk k titr titras asii yang yang pert pertam ama, a, volu volume me KOH KOH yang yang dipe diperl rluk ukan an yait yaitu u 1,5 1,5 ml, ml, sedangkan untuk titrasi kedua volume KOH yang diperlukan adalah 1,7 mL. Begitu juga untuk sampel minyak jelantah, percobaan dilakukan sebanyak dua kali. Untuk titrasi yang pertama, volume KOH yang diperlukan yaitu 2,2 ml, sedangkan untuk titrasi kedua volume KOH yang diperlukan adalah 2,1 mL. Berd Berdas asar arka kan n hasi hasill perh perhit itung ungan an,, dipe dipero role leh h bila bilanga ngan n asam asam dari dari miny minyak ak Bimo Bimoli li sebe sebesa sarr 0,459 0,459 mg KOH/ KOH/gr gram am miny minyak ak dan untuk untuk miny minyak ak jelan jelanta tah h diperoleh bilangan asam sebesar 0,616 mg KOH/gram minyak. Dapat kita lihat bahwa nilai bilangan asam dari minyak jelantah lebih tinggi dibandingkan dengan minyak Bimoli. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan asam lemak
bebas dari minyak jelantah jauh lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada minyak minyak Bimoli. Bimoli. Lebih tingginya tingginya bilangan bilangan asam asam pada pada miny minyak ak jela jelant ntah ah ini ini dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na miny minyak ak jela jelant ntah ah merupakan minyak bekas pakai dan sering melalui pemanasan berulang. Selama pemanasan minyak goreng mengalami perubahan fisik dan kimia dikarenakan terjadinya reaksi oksidasi minyak dan degradasi asam lemak. Melt Melton on (199 (1994) 4) dan Whit Whitee (199 (1991) 1) mela melapor porkan kan bahwa bahwa sela selama ma pros proses es pengorengan, terjadi kenaikan kosentrasi FFA (kandungan asam lemak bebas) dalam dalam minyak minyak akibat akibat terjad terjadiny inyaa reaksi reaksi oksida oksidasi si dan hidrol hidrolisa isa minyak minyak selama selama proses penggorengan. penggo rengan. Sebagian asam lemak bebas (FFA) yang terbentuk selama penggorengan akan berubah menjadi senyawa lain selama penggorengan berlangsung. Selama asam lemak bebas yang terbentuk lebih banyak daripada asam lemak bebas yang terurai atau menjadi senyawa lain, maka kandungan asam lemak bebas pada minyak akan naik. Akan tetapi bila jumlah asam lemak bebas yang berubah menjadi senyawa lain lebih banyak daripada asam lemak bebas yang terbentuk, maka kandungan asam lemak bebas minyak akan menurun. Nilai angka asam yang diperbolehkan menurut SNI-04-7182-2006, yaitu 0,8 0,8 mg KOH/ KOH/gr gram am miny minyak. ak. Apabi Apabila la bila bilanga ngan n asam asam mele melebi bihi hi bata batass yang yang dite diteta tapka pkan n oleh oleh SNI, SNI, maka maka miny minyak ak ters terseb ebut ut suda sudah h tida tidak k laya layak k pakai pakai.. Jadi Jadi berdasarkan data yang diperoleh, untuk kedua sampel minyak tersebut masih memiliki bilangan asam yang bisa ditolerir sesuai dengan standar SNI. Untuk minya minyak k jelant jelantah ah seharu seharusny snyaa di dapatka dapatkan n bilang bilangan an asam asam yang yang relati relative ve tinggi tinggi,, tetapi karena minyak jelantah yang digunakan pada percobaan ini adalah minyak jelantah yang hanya baru digunakan sekitar 1-2 kali, maka bilangan asamnya masih masih relati relative ve rendah rendah.. Akan Akan lain lain halnya halnya apabil apabilaa minya minyak k jelant jelantah ah yang yang kita kita gunakan telah mengalami mengalami pemanasan pemanasan berulang-ul berulang-ulang ang melebihi melebihi 3-4 kali. Oleh karena itulah, kita harus berhati-hati ketika menggoreng dengan minyak bekas. Kepala Bagian Penyehatan Masyarakat mengatakan minyak goreng yang telah dipakai tiga kali penggorengan merupakan minyak goreng yang tidak sehat
karena mengandung racun betonit yang dapat memicu penyakit kanker. Selain itu, penggunaan minyak goreng bekas juga dapat merusak vitamin dan nutrisi yg lain, merendahkan kolesterol baik dan meninggikan kolesterol jelek.
G. KESIMP SIMPUL ULA AN
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Hidrolisi Hidrolisiss lemak dengan dengan asam akan akan menghasilka menghasilkan n asam lemak lemak dan gliserol gliserol 2. Kualitas Kualitas minyak dapat ditunjukkan ditunjukkan oleh nilai bilangan bilangan asam. Semakin tinggi
nilai bilangan asam maka semakin rendah kualitasnya. 3. Bilangan asam besar menunjukkan asam lemak bebas yang besar yang berasal
dari hidrolisis minyak atupun karena proses pengolahan yang kurang baik. 4. Pada Pada perc percob obaa aan n ini, ini, bila bilang ngan an asam asam miny minyak ak bim bimoli oli adal adalah ah 0,45 0,459 9 mg KOH/gr KOH/gram am minya minyak k sedangk sedangkan an untuk untuk minyak minyak jelant jelantah ah sebesa sebesarr 0,616 0,616 mg KOH/gram minyak. 5. Nila Nilaii bila bilanga ngan n asam asam pada pada miny minyak ak jela jelant ntah ah lebi lebih h ting tinggi gi darip daripada ada miny minyak ak bimoli, hal ini disebabkan minyak jelantah telah mengalami proses pemanasan. 6. Batas tertinggi untuk bilangan asam sesuai standar SNI-04-7182-2006 adalah
0,8 mg KOH/gram minyak. 7. Minyak Minyak goreng yang telah telah dipakai tiga kali penggoren penggorengan gan mengandung mengandung racun betonit yang dapat memicu penyakit kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto. 2008. Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II . Lampung. Universitas Lampung Press. Hartono, Hartono, Andry.2006. Andry.2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Julianty, Riza. 2008. Pengendalian Pengendalian Mutu Argoindustri. Argoindustri. Bandung. Vedca Press. Poedjiadi, Anna. 2007. Dasar-Dasar 2007. Dasar-Dasar Biokimia. Biokimia. Jakarta : UI-Press.
Suastu Suastuti, ti, Dwi Adhi. Adhi. 20 2009 09.. Kadar Kadar Air Dan Dan Bilan Bilangan gan Asam Asam Dari Dari Miny Minyak ak Kelapa Yang Dibuat Dengan Cara Tradisional Dan Fermentasi. Jimbaran : Universitas Udayana Press.
Wiryawan, Adam. 2008. Kimia 2008. Kimia Analitik . Jakarta : Depdiknas. http://blizzardcrush.blogspot.com/bahaya-penggunaan-minyak-goreng-bekas.html http://www.dephut.go.id/files/Nyamplung_Ind.pdf
http://www.republika.co.id/berita/74842 http://www.sith.itb.ac.id/sbt/data/N http://www.sith.itb.ac.id/sbt/data/NanaTech%20%20Repo anaTech%20%20Report-2.pdf rt-2.pdf