LAPORAN HASIL PENELITIAN PENELIT IAN TINDAKAN KELAS
MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PAI DI SMK-MJPS 1 TASIKMALAYA
DISUSUN OLEH :
ANANG SAEPUDIN, SPdI ( Ketua ) MOH. FIRDAUS FIRDAUS ( Anggota )
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MJPS 1 KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI JALAN CIGEUREUNG NO.19 TLP.335633 TASIKMALAYA
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian ini ini disyahkan pada tanggal : September 2007
Disusun Oleh : Anggota,
Ketua,
MOH. FIRDAUS
ANANG SAEPUDIN, SPdI
Disyahkan oleh : Petugas Perpustakaan,
NY. LILIS YULIANI
Kepala Sekolah,
Drs.H. IMAN BUDIAMAN NIP. 130 934 812
ABSTRAKSI
Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap terjadi proses pembelajaran di kelas ada kecenderungan bahwa siswa sangat tidak tidak aktif atau pasif dalam menanggapi proses pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh banyak factor, baik karena kurang menariknya cara guru menjelaskan, jenuhnya siswa karena terlalu panjang guru menerangkan, atau disebabkan kurang dimengertinya permasalahan yang dijelaskan. Melihat kenyataan ini perlu diadakan penelitian agar dapat dilihat penyebab utama mengapa terjadi hal seperti itu dan dapat diberikan solusi yang terbaik demi tercapainya hasil pembelajaran yang baik dan menarik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang dilaksanakan di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, yaitu siswa kelas XI dengan jumlah 280 orang yang terdiri dari 7 kelas ke las dan setiap kelasnya terdapat 40 orang siswa. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana karakter siswa pada umumnya dan bagaimana cara memperbaikinya sehingga didapatkan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. pe mbelajaran. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata dengan menggunakan metode presentasi dalam pembelajaran dapat membangkitkan keaktifan siswa, terbukti dengan prosentasi setiap siklus meningkat. Aplikasi penelitian ini diharapkan dapat diterapkan baik oleh diri sendiri maupun oleh teman sejawat apabila mempunyai permasalahan yang sama yaitu kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran yang kita ba wakan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw serta kepada seluruh umatnya yang mentaati ajaran-ajaran beliau. Alhamdulillah peneliti telah melaksanakan penelitian tindakan kelas dan sudah menyelesaikannya. Hal ini dilakukan dalam rangka lebih meningkatkan kemajuan proses pembelajaran di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, karena tanpa diketahui apa yang harus dilakukan maka tak akan ada usaha-usaha yang dilakukan dan tak akan ada keberhasilan yang dicapai. Oleh karena itu dilaksanakanlah penelitian ini guna mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan. Dengan selesainya penelitian ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1) Kepala Sekolah, Drs.H.Iman Budiaman, yang telah melakukan dorongan moril kepada peneliti untuk dilaksanakannya d ilaksanakannya penelitian ini. 2) Bidang Kurikulum, Drs. Siradjudin, yang telah memberikan informasi tentang kurikulum untuk keberhasilan penelitian ini. 3) Juga kepada seluruh guru dan tata usaha yang sama-sama telah membantu demi terselesaikannya penelitian ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dinantikan oleh o leh peneliti. Demikian semoga kedepan dapat lebih maju dan berhasil.
Tasikmalaya, September 2007 Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Masalah A. Rumusan Masalah dan Pemecahannya B. Tujuan Penelitian C. Manfaat Hasil Penelitian D. Hipotesis Tindakan BAB
II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Pikir
BAB
III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Subjek Penelitian C. Prosedur Penelitian
BAB
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Indikator keberhasilan Table Indikator keberhasilan Table Indikator keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Rendahnya tingkat keaftifan siswa dalam Proses Belajar Mengajar merupakan hal yang sangat sering ditemukan dan merupakan hal yang dapat menghambat tercapainya keberhasilan proses pembelajaran. Dengan kepakuman siswa dan pasifnya siswa dalam PBM dapat mengakibatkan beberapa hal yang mungkin dapat merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri selain kurang terlatihnya skil dalam berpendapat juga dapat mengakibatkan kejenuhan dalam belajar, atau bahkan dapat mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat di transfer oleh siswa sendiri. Di lain pihak guru juga akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasa ragu apakah materi yang diberikannya sudah cukup diterima atau malahan tidak dapat dimengerti oleh para siswa, juga hal lain bagi guru yang suka membutuhkan dorongan-dorongan waktu menyampaikan materi akan terhambat, karena dorongan dari siswa sendiri tidak ada, misalnya penjelasan guru akan lebih mantap jika dibangkitkan dengan berbagai permasalahan dari siswa yaitu berupa pertanyaan pertanyaan atau pendapat-pendapat. Jika keadaan seperti ini dibiarkan mungkin saja nilai pendidikan di sekolah akan rendah dan menjadi sempit. Oleh karena itu penanganan masalah ini sangat mendesak agar nilai pendidikan dapat meningkat. Menyadari bahwa factor penyebab terjadinya hal ini sangat banyak, maka perlu mengadakan penelitian penelitian dimana letak penghambat itu itu berada. Hal utama yang harus dilakukan adalah mengadakan penambahan metode pembelajaran atau bahkan mengadakan perubahan metode pembelajaran, misalnya dengan mencoba menggunakan metode presentasi. Dengan menggunakan metode presentasi ini dirasa akan lebih memicu memicu dan merangsang siswa untuk aktif, karena akan adanya keterpaksaan yang timbul secara otomatis yaitu karena merasa malu oleh siswa lain jika siswa tidak mampu untuk mempresentasikan materi tersebut, atau siswa tersebut akan dipaksa untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain.
C. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA 2) Rumusan Masalah
Idealnya para siswa yang sudah berada pada tingkatan kelas X dapat lebih aktif dan agresif dalam pembelajaran dikarenakan tingkat kedewasaan mereka sudah lebih tinggi jika di banding dengan keadaan waktu di kelas IX atau di SMP, akan tetapi pada kenyataannya k enyataannya para siswa pasif dan tidak aktif. Permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa yang yang dialami siswa waktu diadakan diadakan pembelajaran 2. Apakah siswa lebih lebih aktif jika menghadapi pembelajaran yang sudah dikuasainya. 3. Apakah siswa lebih lebih aktif jika jika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode presentasi. presentasi. 4. Apa ada perbedaan antara prestasi prestasi siswa siswa yang menggunakan menggunakan metode presentasi siswa dengan yang menggunakan menggu nakan metode tradisional.
2. Pemecahan Masalah
Masalah ini memerlukan penanganan yang serius dan mendesak diantaranya adalah dengan mengadakan perubahan metode belajar yaitu dengan menggunakan metode presentasi, yaitu ditampilkannya para siswa baik individu maupun kelompok untuk mempresentasikan hasil belajar mereka baik yang di dapat sendiri di rumah maupun dari materi yang guru berikan dan untuk menerima pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan-permasalahan yang diajukan oleh siswa lain sebagai peserta presentasi. Disamping itu pengawasan guru yang melekat sangat diperlukan yaitu dengan mengadakan penilaian bagi siswa yang tampil dan siswa yang mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan juga bagi siswa yang mengajukan permasalahannya. Dengan dijalankannya metode presentasi tersebut adanya keterpaksaan yang timbul secara otomatis yaitu karena merasa malu oleh siswa lain jika siswa
tidak mampu untuk mempresentasikan materi tersebut, atau siswa tersebut akan dipaksa
untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
kemampuan
menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain sehingga pada akhirnya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembela jaran.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan lain untuk mendapatkan cara-cara lain yang dapat menunjang keberhasilan jika dipadukan dengan metode pembelajaran yang disajikan.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah agar bertambahnya ilmu pengetahuan ataupun wawasan-wawasan yang dapat mendorong tercapainya keberhasilan pembelajaran yaitu aktifnya siswa da lam proses pembelajaran. Disamping itu dengan tercapainya hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan dipraktikkan dalam keseharian yaitu waktu pembelajaran di kelas. Mudah-mudahan proses pembelajaran di sekolah dapat berhasil dan lebih maju baik tingkat keilmuannya maupun mentalnya.
F. HIPOTESIS TINDAKAN
Umumnya dalam proses pembelajaran pembelajaran siswa siswa terlihat pasif
dan tidak
antusias menanggapi permasalahan yang dipaparkan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu kemungkinan kurang menariknya metode pembelajaran, atau kurang dikenalinya dikenalinya materi yang disampaikan, disampaikan, dll. Dalam rangka meningkatkan keaftifan dan hidupnya pembelajaran di dalam kelas memerlukan usaha-usaha yang mendalam. Diantaranya adalah dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang sekiranya dapat mendorong tujuan tersebut.
Dalam hal hal ini dengan menggunakan metode presentasi yang dilakukan dilakukan oleh siswa itu sendiri sedangkan guru mengadakan penilaian terhadap seluruh komponen yang terlibat. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis tindakan yaitu : ³ Metode Presentasi dapat meningkatkan Keaktifan siswa dalam Proses Pembelajaran PAI ³.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Kajian Teori a) Metode Presentasi Metode presentasi adalah metode pengungkapan ide, gagasan, perasaan di depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan menyertakan naskah makalah atau tidak. Bagi kebanyakan orang metode presentasi menuntut adanya pembuatan ringkasan dari sekian masalah yang akan dipaparkannya. Tujuannya adalah melatih siswa mengembangkan keaktifan dan kemampuan berfikir serta cara berfikir kritis dan analitis. b) Hal-hal yang yang harus diperhatikan diperhatikan guru adalah: 1. Menyiapkan daftar atau mendiskusikan topik terlebih dahulu dengan siswa. 2. Menyediakan bahan-bahan atau materi yang cukup untuk proses penulisan makalah, serta menerangkan atau memberi contoh cara presentasi yang baik. 3. Membagi dan menerangkan tugas setiap anggota kelompok dalam proses pembuatan makalah dan pro ses selanjutnya. 4. Menyiapkan sarana untuk presentasi c) Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah: adalah: 1. Membentuk kelompok per kelas terdiri dari 4 - 5 siswa.
2. Mendiskusikan topik yang akan dipresentasikan, bisa juga berdasarkan penelitian yang dilakukan siswa, misalnya pelaporan hasil angket atau studi pustaka. 3. Menulis naskah lengkap 4. Mempresentasikannya dihadapan siswa lain 5. Tanya jawab/diskusi. 6. Pemberian evaluasi, diberikan setelah sekian/seluruh kelompok maju dengan soal bersumber dari proses presentasi dan d iskusi. iskusi. B. Temuan 1) Manfaat Manfaat yang akan diraih adalah adanya suasana kelas yang hidup. Secara psikologis siswa merasa bangga bisa mengungkapkan ide, perasaan dan pikirannya dan tampil paling tidak di depan teman-teman sekelas dan gurunya. Rasa bangga itu akan lebih kentara jika kita menshootingnya atau memfotonya, dan di akhir program sambil membagikan hasil evaluasi Kemampuan menulis materi atau ide akan menjadi pengalaman yang menarik bagi para siswa untuk bekal nanti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. t inggi. Manfaat yang lain melatih berfikir kritis dan analitis. Kadang-kadang muncul hal yang bagi penulis tidak pernah terfikirkan bahwa ada sebuah fakta atau data di depan kita. Mereka mampu menangkap dan menggalinya. 2) Kendala Siswa umumnya tidak tertarik mendiskusikan topik yang bersifat teks book. Lain halnya jika mereka mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan
dunia mereka, dunia remaja, bahaya seks bebas, pernikahan dini, atau narkoba. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai menyesuaikan dengan KBK. Sepanjang sama-sama mengembangkan kemampuan, bila ada kelompok yang mengajukan topik yang dianggap kurang berkaitan dengan GBPP, kita bebaskan saja mereka membahasnya. Jangan kehilangan momen atau mencelanya. Sesuatu yang dilakukan dengan senang hati hasilnya pasti lebih baik dibandingkan dengan karena terpaksa. Sebagai guru kita bisa belajar banyak dari siswa. Metode ini hanya cocok diterapkan di kelas yang siswanya sudah memiliki kemampuan komunikasi dasar. Di kelas yang pasif, rendah kemampuannya, tentu tidak bisa. Logikanya, jangankan untuk mempresentasikan sesuatu, untuk mengungkapkan siapa dirinya atau apa keinginannya saja mungkin masih kesulitan, terkecuali kalau guru mau melatihnya dan menjalani proses yang sangat lama. C. Kerangka Pikir Alternatif pemecahan Sebagai alternative agar presentasi berjalan lancar adalah dengan cara memberikan materi yang selengkap mungkin kepada peserta presantasi untuk dibaca, dihapalkan dan dipresentasikan. Alternative lain dengan diadakannya penilaian menyeluruh baik terhadap peserta yang tampil, maupun kepada pemberi tanggapan atau pemberi pertanyaan, serta kepada mereka yang mau mencoba memberi penjelasan tambahan atas pertanyaan kelompok lain .
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, Jl. Cigeureung No.19 Tasikmalaya
B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas XI dengan jumlah murid secara keseluruhan 280 orang yang terbagi dalam 7 kelas, pada setiap kelas terdiri dari 40 orang, dan dibagi dalam 6 kelompok terdiri dari 5 orang per kelompok. Penelitian ini dijalankan di dalam kelas dengan posisi tempat duduk yang diubah sehingga mendapat kesan yang lain seperti biasanya. Alat atau bahan yang digunakan dalam presentasi ini adalah selembaran yang berisi materi hasil diskusi masing-masing kelompok yang sudah disebarkan kepada seluruh peserta presentasi. presentasi.
C. Prosedur Penelitian 1) Menentukan variable penelitian Terlebih dahulu disusun variable penelitian sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Variabel yang menjadi pokok utama dalam PTK adalah peningkatan keterampilan atau keaktifan siswa dalam melaksanakan p embelajaran.
2) Pelaksanaan Setelah diadakan persiapan selanjutnya diadakan penelitian yaitu melaksanakan metode presentasi dalam proses pembelajaran. Adapun acuan pelaksanaannya dengan menggunakan scenario yang sudah direncanakan terlebih dahulu.
3) Pengumpulan Data Pada waktu presentasi dilakukan, guru melaksanakan penilaian terhadap seluruh peserta presentasi yaitu dengan cara mencatat siapa siswa yang bertanya, menjawab dan mengajukan pendapat. Maka didapatlah angkaangka yaitu jumlah dari masing-masing indicator dan dimasukkannya ke dalam table indicator keberhasilan untuk selanjutnya diadakan penghitungan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Proses penelitian telah selesai dilakukan dengan seperangkat alat penilaian yang dilakukan oleh peneliti. Tahap awal peneliti mengadakan tes awal awal (t0) dengan hasil : jumlah siswa yang bertanya 25,71%, siswa yang menjawab 15,00%, dan siswa yang berpendapat 10,00% Tabel 1 Hasil pembelajaran secara Konvensional (t0) JUMLAH
No.
KELAS SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
BERTANYA
MENJAWAB
BERPENDAPAT
1.
XI-MO1
40
10
5
4
2.
XI-MO2
40
12
7
4
3.
XI-MO3
40
10
5
5
4.
XI-MO4
40
13
8
6
5.
XI-MO5
40
15
9
5
6..
XI-MO6
40
12
8
4
7.
XI-MP
40
10
5
4
JML
280
82
47
32
100%
25,71%
15,00%
10,00%
Prosentase
Selanjutnya peneliti membagi tahapan-tahapan penelitian dengan menggunakan 3 (tiga) siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. A. Siklus-siklus Siklus 1
1) Perencanaan Untuk mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini, dibuatlah segala sesuatu yang diperlukan seperti: Perangkat Pembelajaran (RP), dan observasi. 2) Pelaksanaan Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan system atau metode presentasi, akan tetapi materi pembelajaran tidak disediakan oleh guru melainkan siswa
mencari sendiri dari luar sekolah baik dari internet maupun dari sumber yang lain serta mendiskusikannya terlebih dahulu. Setelah kelompok siap maka diberi kebebasan tentang siapa yang akan pertama kali melakukan presentasi. Setelah siap kelompok tersebut duduk di hadapan peserta presentasi
dan
menyajikan
hasil
diskusinya.
Setelah
selesai
menyajikan
atau
mempresentasikan hasil diskusinya diberikan waktu kepada peserta untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan peserta diberi kesempatan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Selain diberi kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi kebebasan untuk mengomentari mengo mentari atau memberi tanggapan hasil presentasi. Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan, menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-1 (t-1)
3) Pengamatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai berikut : jumlah siswa yang bertanya 36,07%, siswa yang menjawab 18,21%, dan siswa yang berpendapat 14,64% dengan table sbb : Tabel 2 Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Tidak Disediakan Guru JUMLAH
No.
KELAS SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
BERTANYA
MENJAWAB
BERPENDAPAT
1.
XI-MO1
40
15
7
7
2.
XI-MO2
40
18
8
6
3.
XI-MO3
40
17
8
7
4.
XI-MO4
40
16
9
8
5.
XI-M05
40
17
9
7
6..
XI-MO6
40
18
10
6
7.
XI-MP
40
15
8
6
JML
280
116
59
47
100%
36,07%
18,21%
14,64%
Prosentase
Dengan demikian dari siklus pertama dapat diketahui adanya peningkatan keaftifan siswa.
4) Refleksi Dari hasil pengamatan pertama ada beberapa hal yang masih belum tercapai yaitu: banyaknya
siswa yang menjawa b pertanyaan dan siswa yang
berpendapat
mengenai materi yang disajikan .
Adapun hal lain yang terjadi adalah banyaknya siswa yang tidak ikut diskusi dan cenderung pasif dalam mengikuti pem belajaran terse but. Hal ini dimungkinkan
karena kurangnya pengetahuan yang di milikinya. Untuk mengurangi masalah tersebut pada siklus ke dua diberikan tambahan perangkat yaitu disediakannya materi yang luas oleh guru, sehingga siswa dapat meneliti dan mempelajari materi tersebut sebelum presentasi dijalankan.
Siklus 2
1) Perencanaan Pada siklus ke dua ini di siapkan perangkat tambahan yaitu sejumlah materi yang akan dipresentasikan.
2) Pelaksanaan Berdasarkan refleksi pada siklus pertama, maka pada siklus ke dua ini ditambahkan perangkat diskusi yaitu materi dengan jumlah yang banyak yang diberikan sebelum pelaksanaan presentasi agar siswa dapat mempelajarinya t erlebih dahulu. Setelah siap salah satu kelompok maju ke depan dan mempresantasikan hasil diskusinya yang mengacu kepada materi yang sudah diberikan. Setelah selesai menyajikan atau mempresentasikan hasil diskusinya diberikan waktu kepada peserta untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan peserta diberi kesempatan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Selain diberi kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi kebebasan untuk mengomentari atau memberi tanggapan hasil presentasi. Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan, menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-2 (t-2)
3) Pengamatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai berikut : jumlah siswa yang bertanya 38,21%, siswa yang menjawab 23,57%, dan siswa yang berpendapat 18,93% dengan table sbb : Tabel 3 Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Disediakan Guru
JUMLAH
No.
KELAS SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
BERTANYA
MENJAWAB
BERPENDAPAT
1.
XI-MO1
40
17
10
10
2.
XI-MO2
40
19
10
7
3.
XI-MO3
40
17
11
8
4.
XI-MO4
40
17
10
10
5.
XI-MO5
40
18
12
10
6..
XI-MO6
40
19
13
8
7
XI-MP
40
18
10
7
280
125
76
60
100%
38,21%
23,57%
18,93%
Prosentase
Dengan demikian pada siklus kedua dapat diketahui prosentase keaktifan siswa mengalami peningkatan.
4) Refleksi Dari hasil pengamatan pertama ada beberapa hal yang masih belum tercapai yaitu: peningkatan yang signifikan dari
banyaknya
siswa yang menjawa b pertanyaan dan
siswa yang berpendapat mengenai materi yang disajikan .
Adapun hal lain yang terjadi adalah banyaknya siswa yang setengah hati dalam mengikuti proses kegiatan terse but. Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya
penilaian khusus dari guru antara siswa yang banyak akt if dan yang pasif. Untuk mengurangi masalah tersebut pada siklus ke tiga diberikan penilaian khusus bagi mereka yang aktif, akt if, bahkan ancaman (nilai 0) bagi mereka yang tidak aktif.
Siklus 3
1) Perencanaan Pada siklus ke tiga ini di siapkan dijelaskan kepada para siswa bahwa akan diadakan penilaian khusus bagi yang aktif dan sangsi (nilai 0) bagi mereka yang tidak aktif.
2) Pelaksanaan Berdasarkan refleksi pada siklus kedua, maka pada siklus ke tiga ini dijelaskan kepada siswa akan diadakan penilaian khusus bagi mereka yang aktif dan ancaman (nilai 0) bagi mereka yang pasif. pas if. Setelah siap salah satu kelompok maju ke depan dan mempresantasikan hasil diskusinya yang mengacu kepada materi yang sudah diberikan. Setelah selesai menyajikan atau mempresentasikan hasil diskusinya diberikan waktu kepada peserta untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan peserta diberi kesempatan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Selain diberi kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi kebebasan untuk mengomentari atau memberi tanggapan hasil presentasi. Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan, menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-3 (t-3)
3) Pengamatan Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai berikut : jumlah siswa yang bertanya 43,93%, siswa yang menjawab 28,57%, dan siswa yang berpendapat 23,93% (prosentase meningkat dari tahap sebelumnya. Dengan table sbb :
Tabel 4 Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Disediakan Guru dan diadakan penilaian khusus bagi mereka yang akt if dan sangsi (nilai 0) bagi yang pasif. JUMLAH
No.
KELAS SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA
BERTANYA
MENJAWAB
BERPENDAPAT
1.
XI-MO1
40
20
14
13
2.
XI-MO2
40
20
12
10
3.
XI-MO3
40
21
14
10
4.
XI-MO4
40
19
11
11
5.
XI-MO5
40
22
13
11
6..
XI-MO6
40
21
16
12
7.
XI-MP
40
20
11
10
JML
280
143
91
77
100%
43,93%
28,57
23,93%
Prosentase
Dengan demikian pada siklus ketiga dapat diketahui prosentase keaktifan siswa mengalami peningkatan.
4) Refleksi Dari hasil observasi selama siklus tiga berlangsung, didapatkan kondisi berikut ini: selama pembelajaran dengan metode presentasi siswa lebih banyak aktif baik dengan cara bertanya, mengemukakan pendapat atau menambah jawaban yang telah diberikan kelompok lain, suasana kelas menjadi hidup dan siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan metode ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan d isimpulkan hal-hal sebagai berikut : Sebelum dijalankannya metode presentasi siswa cenderung pasif atau tidak aktif dalam mengikuti pelajaran, dimana jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat sangatlah minim. Setelah diadakan pembelajaran dengan metode presentasi siswa agak meningkat keaktifannya dan lebih aktif ketika terlebih dahulu diberikan materi atau bahan yang cukup banyak oleh guru, daripada mereka harus mencari sendiri. Bahkan keaktifan mereka signifikan bertambah ketika diberitahukan bahwa selama presentasi dilakukan guru mengadakan penilaian bagi mereka yang aktif dan sangsi (nilai 0) bagi mereka yang pasif. Jadi pada akhirnya bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode presentasi lebih baik daripada menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah.
B. Saran Berdasarkan temuan-temuan yang didapat, maka peneliti memberikan saran kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan cara pembelajaran dengan menggunakan metode presentasi misalnya dengan menyediakan alat-alat presentasi yaitu, OHP, PROJECTOR, Komputer, dan tempat khusus untuk presentasi. Demikian mudah-mudahan pembelajaran lebih maju dan bermanfaat.